Anda di halaman 1dari 27

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Konsep Baby Massage
a. Pengertian
Menurut Roesli (2018) baby massage adalah pemijatan yang
dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba
(taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan
atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf
otot, dan system pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah.
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang di praktekkan sejak berabad–abad silam lamanya.
Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan didunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat
dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli, 2019).
b. Fisiologi Pijat Bayi ( Baby Massage)
Fisiologi pijat bayi atau mekanisme pemijatan dasar memang
belum banyak di ketahui. Namun, saat ini para pakar sudah mempunyai
beberapa teori yang menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, menurut
Roesli (2019) antara lain :
1) Betha Endhorpin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan
Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu
neurochemical betha-endorphine, yang akan mengurangi
pembentukan hormon pertubumbuhan karena menurunnya jumlah
dan aktivitas ODC jaringan.
1) Pijat bayi dapat memperlancar aliran darah sehingga asupan
nutrisi tersebar baik keseluruh tubuh dan zat penyebab tubuh
pegal (asam laktat) bisa diangkut dan daur ulang.
2) Pijat bayi Merangsang sel–sel untuk mengeluarkan endorphine
(morfin endogen: zat yang membuat badan terasa lebih segar dan
nyaman).
9

3) Pijat bayi Merangsang Humunculus Cerebri, sehingga


meningkatkan proses perkembangan otak.
2) Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan
makanan Penelitian Field dan Schanberg (2019) menunjukkan
bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus
nervus vagus yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim
penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan
makanan yang menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat
badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada yang
tidak dipijat.
3) Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan
aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan
lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya ASI akan semakin
banyak diproduksi jika semakin banyak diproduksi. Seperti
diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak
diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih
tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.
4) Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin,
yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin
(hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
5) Pijatan dapat mengubah gelombang otak
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan
dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan
cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG
(electro encephalogram).
10

c. Manfaat baby Massage


Menurut Anggraini (2019) ada beberapa manfaat dalam
pemberian baby massage yaitu antara lain :
1) Membuat bayi semakin tenang
Selama pemijatan, bayi akan mengalami tekanan, peregangan, dan
relaksasi. Sirkulasi darah yang semakin meningkat, perbaikan
sirkulasi udara di kulit dan stimulasi kocokan atau goncangan
merupakan perlakuan yang berpotensi memberikan tekanan pada
bayi yang baru lahir. Karenanya, pemijatan harus dilakukan dengan
hati-hati. Perlakuan harus diimbangi dengan suara lembut dan
sentuhan sayang.
2) Meningkatkan kualitas istirahat (tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan
nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu
yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama,
bayi nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal
ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang tidur lelap. Kebanyakan
untuk alasan inilah mereka melakukan pemijatan bayi.
3) Memperbaiki konsentrasi bayi
Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah pada tubuh
manusia mengalir ke seluruh manusia mengalir ke seluruh tubuh,
termasuk ke otaknya. Salah satu zat penting yang di bawah oleh
darah adalah oksigen. Ketika suplai oksigen untuk otak bayi tidak
lancar maka fungsi otak untuk berpikir dan konsentrasi akan
terganggu.
4) Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat beristirahat
dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan
membawa energi cukup untuk berkatifitas. Dengan aktivitas yang
optimal, bayi akan cepat lapar sehingga nafsu makannya meningkat.
5) Membantu meringankan ketidaknyaman dalam pencernaan dan
11

tekanan emosi
Pijat bayi berguna untuk meringankan ketidaknyamanan atau
ketidaklancaran dalam pencernaan, gangguan perut, tekanan emosi,
dan meningkatkan nafsu makan bayi. Tentunya, bila pijat bayi
dilakukan dengan baik dan benar.
6) Memacu perkembangan otak dan system saraf
Rangsangan yang diberikan pada kulit bayi akan memacu proses
penyempurnaan otak dan system saraf sehingga dapat meningkatkan
komunikasi otak ke tubuh bayi dan keaktifan neuron.
7) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Pemijatan dapat meningkatkan gerak peristaltic yaitu semacam
gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang
menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran
pencernaan. Jadi, jelas sudah bahwa pijat bayi membantu proses
pencernaan.
8) Memudahkan orangtua mengenali bayinya
Pemijatan oleh ibu terhadap bayinya memungkinkan tangan ibu
meraba dan menyentuh seluruh tubuh bayi. Mata ibu pun akan
melihat seluruh bagian tubuh bayinya.
d. Waktu Pemijatan
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan. Dengan
lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang
lebih besar. Apalagi pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak
kelahiran sampai bayi berusia 3 bulan - 3 tahun.
Menurut Marta (2019) bayi dapat dipijat pada waktu–waktu
yang tepat antara lain meliputi :
1) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari
baru.
2) Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.
e. Tempat Pemijatan Bayi
Tempat pemijatan bayi menurut Subakti dan Anggraini (2019) adalah:
12

1) Ruangan yang hangat tapi tidak panas.


2) Ruangan kering dan tidak pengap
3) Ruangan tidak berisik.
4) Ruangan yang penerangannya cukup.
5) Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.
f. Persiapan Sebelum Memijat
Sebelum melakukan pemijatan harus melakukan hal–hal berikut ini :
1) Tangan dalam keadaan bersih dan hangat
2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan
pada kulit bayi.
3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap
4) Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar
5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu
minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan.
6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang
7) Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan
bersih.
8) Siapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/
lotion).
9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara
membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara
(Roesli, 2019).
g. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Pemijatan
Selama pemijatan dianjurkan melakukan hal–hal berikut :
1) Memandang mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung.
2) Bernyanyilah atau putarkanlah lagu–lagu yang tenang atau lembut,
guna membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan
berlangsung.
3) Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian
secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang
13

dilakukan khususnya apabila anda sudah merasa yakin bahwa bayi


mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang terjadi.
4) Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang
lembut sesering mungkin dengan memastikan bayi tidak alergi
terhadap minyak yang digunakan.
5) Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi
lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian
akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat
sebelum bagian lain dari badannya disentuh. Karenanya urutan
pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada,
tangan, muka dan di akhiri pada bagian punggung.
6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi. Jika bayi
menangis, cobalah untuk menenangkanlah sebelum melanjutkan
pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras hentikan pemijatan
karena mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui atau
sudah mengantuk dan saat ingin tidur.
7) Memandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi
merasa segar dan bersih setelah terlumur minyak bayi (baby oil).
Namun kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup
diseka dengan air hangat agar bersih dengan minyak bayi.
8) Hindarkan mata bayi dari baby oil (Roesli 2019).
Selama pemijatan tidak dianjurkan untuk melakukan hal–hal berikut :
1) Memijat bayi langsung setelah selesai makan
2) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatanMemijat bayi pada
saat bayi tak mau dipijat
3) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
4) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat (Roesli
2019).
h. Cara Pemijatan Sesuai Usia Bayi
1) 0-1 bulan, disarankan gerakan yang lebih mendekatusapan-usapan
halus. Sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidakdilakukan pemijatan
di daerah perut.
14

2) 1-3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan tekanan ringan


dalam waktu yang singkat.
3) 3 bulan-3 tahun, disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan
tekanan dan waktu yang semakin meningkat (Puri Mahayu, 2016).
i. Teknik Baby Massage
Setiap gerakan pada tahap pemijatan dapat diulang sebanyak
enam kali (Roesli, 2018).
1) Kaki
a) Gerakan Kebawah
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang
pemukul soft ball. Gerakkan tangan ke bawah secara
bergantian, seperti memerah susu.

Gambar 2.1 Gerakan Kebawah


b) Peras dan putar
Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan
secara bersamaan. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut
dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.

Gambar 2.2 Peras dan Putar


c) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
15

bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh


telapak kaki.
Gambar 2.3 Pijatan Telapak Kaki
d) Tarik lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan memutar menjahui
telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada
tiap ujung jari.

Gambar 2.4 Pijatan Tarik Lembut Jari


e) Gerakan perengangan (stretch)
Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak
kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit. Dengan jari-jari
tangan lain regangan dengan lembut punggung kaki pada
daerah pangkal kaki kearah tumit.

Gambar 2.5 Gerakan peregangan


f) Titik tekan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diseluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
16

Gambar 2.6 Gerakan titik tekan


g) Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari
secara bergantian.

Gambar 2.7 Gerakan pijatan pungung kaki


h) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)
Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu
jari dan jari-jari lainnya dipergelangan kaki bayi
.

Gambar 2.8 Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)


i) Perahan cara swedia
Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakkan tangan anda
secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.
17

Gambar 2.9 Perahan cara swedia


j) Gerakan menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan.Buatlah gerakan
menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.

Gambar 2.10 Gerakan menggulung


k) Gerakan akhir
Setelah gerakan 1 sampai 10 dilakukan pada kaki kanan dan
kiri, rapatkan kedua kaki bayi. Letakan kedua tangan Anda
secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha. Usap kedua
kaki bayi dengan tekanan lembut dai paha ke arah pergelangan
kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.

Gambar 2.11 Gerakan Akhir.


2) Perut
Hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
a) Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh
pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan
tangan kanan dan kir.
18

Gambar 2.12 Gerakan mengayuh sepeda

b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat


Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan
tangan yang lain, pijat perut dari perut bagian atas sampai ke
jari-jari kaki.

Gambar 2.13 Mengayuh sepeda dengan kaki diangakat


c) Ibu jari ke samping
Letakan kedua ibu jari di samping kanan-kiri perut. Gerakan
kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan-kiri

Gambar 2.14 Gerakan ibu jari ke samping


d) Bulan-matahari
Buatlah lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu)
ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gamabar matahari) beberapa kali. Gunakan tangan
kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari
bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi
(seolah membentuk gambar bulan). Lakukan kedua gerakan ini
19

bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh


(matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat setengah
lingkaran (bulan).

Gambar 2.15 Gerakan bulan dan matahari


e) Gerakan I Love You
”I” pijatlah perut bayi dari bagian kiri atas ke bawah dengan
bentuk menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf
“I”. “lOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik,
mulai dari kanan atas ke kiri, kemudian dari kiri atas ke kiri
bawah. “YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,
kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah

Gambar 2.16 Gerakan I Love You


a) Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian
kanan. Gerakan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian
kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-
gelembung udara.
20

Gambar 2.17 Gerakan Gelembung atau jari-jari


3) Dada
a) Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakan ujung-ujung jari kedua telapak anda di tengah dada
bayi/ulu hati. Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher,
kemudian ke samping di bawah leher, kemudian ke samping di
atas tulang selakangan, lalu ke bawah membentuk bentuk
jantung, dan kembali ke ulu hati.

Gambar 2.18 Gerakan jantung besar


b) Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai
dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah
dada/ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati.
Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

Gambar 2.19 gerakan Kupu-kupu


4) Tangan
a) Memijat ketiak (armpits)
21

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke

bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di


daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan. diderita
anak.
Gambar 2.20 Gerakan Memijat Ketiak
b) Perahan cara india
Arah pemijatan cara india pijatan yang menjahui tubuh. Guna
pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot.
Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan
seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang
pergelangan tangan bayi. Gerakan tangan kanan mulai dari
bagian pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian gerakan
tangan kiri dari pudak ke arah pergelangan tangan. Demikian
seterusnya, gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara
bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

Gambar 2.21 Gerakan Perahan cara India


c) Peras dan putar (squeeze and twist)
Cara lain adalah dengan menggunkaan kedua tangan secar
bersamaan. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai
dari pundak ke pergelangan tangan.
22

Gambar 2.22 Gerakan Peras dan Putar


d) Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari. Dari pergelangan
tangan ke arah jari-jari.

Gambar 2.23 Gerakan Membuka Tangan


e) Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari
dengan gerakan memutar. Akhirilah gerakan ini dengan tarikan
lembut pada tiap ujung jari.

Gambar 2.24 Gerakan Putar jari-jari


f) Punggung tangan
Letakan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap
punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari
dengan lembut.
23

Gambar 2.25 Gerakan Punggung Tangan


g) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle)
Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan
jari telunjuk.

Gambar 2.26 Gerakan Peras dan putar pergelangan tangan


h) Perahan cara swedia
Arah pijatan cara swedia adalah dari pegelangan tangan
kearah badan. Pijatan ini bergunan untuk megalirkan darah ke
jantung dan paru-paru.

Gambar 2.27 Gerakan Perahan cara Swedia


i) Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak
tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan
menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.
24

Gambar 2.28 Gerakan Menggulung

5) Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka.
a) Dahi: Menyetrika dahi (open book)
Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
Tekanan jari-jari anda dengan lembut dari tengah dahi keluar ke
samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka
lembaran buku. Gerakan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah
lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan
ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.

Gambar 2.29 Gerakan menyetrika dahi


b) Alis: Menyetrika alis
Letakan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata. Gunakan
kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan
di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah
menyetrika alis.

Gambar 2.30 gerakan menyetrika alis


c) Hidung: senyum I
25

Letakan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis. Tekankan


ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan
keatas seolah membuat bayi tersenyum.

Gambar 2.31 Gerakan Hidung Senyum I


d) Mulut bagian atas: senyum II
Kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung.
Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping ke atas ke
daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

Gambar 2.32 Gerakan mukut bagian atas senyum II


e) Mulut bagian bawah: senyum III
Letakan kedua ibu jari di atas dagu. Tekankan dua ibu jari pada
dagu dengan gerakan dari tengah ke smaping, kemudian ke atas
kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

Gambar 2.33 Grakan mulut bagian bawah senyum III


26

6) Punggung
a) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
Tengkurapkan bayi melintang didepan anda dengan kepala di
sebelah kiri dan kaki disebelah kanan anda. Pijatlah sepanjang
punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan
kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi,
lalu kembali lagi ke leher.

Gambar 3.34 Gerakan Maju Mudur


b) Gerakan menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan kanan. Dengan tangan
kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai betemu dengan
tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika
punggung.

Gambar 3.35 Gerakan Menyetrika


c) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan
kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan samapai ke
tumit bayi.
27

Gambar 2.36 Gerakan Menyetrika dan mengangkat kaki


d) Gerakan Melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan

melingkar kecil-kecil mulai dari atas tengkuk turun ke bawah


di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher,
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
Gambar 3.37 Gerakan Melingkar
e) Gerakan Menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda
pada punggung bayi. Buat gerakan menggaruk ke bawah
memanjang samapai ke pantat bayi.

Gambar 2.38 Gerakan Menggaruk

2. Konsep Kualitas Tidur Bayi


a. Pengertian Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah Mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang
didapatkan selama seseorang tidur, yang memulihkan proses- proses
tubuh yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya
bagus artinya fisiologi, dalam hal ini sel otak misalnya pulih kembali
28

seperti semula saat bangun tidur (Candra, 2019).


Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan
fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa
sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Bayi
dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya
kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya
lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan
sulit tidur kembali (Wahyuni, 2018).Para peneliti di Carneigie Mellon
University of Pensylvania menemukan bahwa kuantitas serta kualitas
tidur sesungguhnya mempengaruhi bagaimana orang bisa menjadi
sakit. Ciri-ciri bayi cukup tidur yaitu, bayi akan dapat jatuh tertidur
dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur, tidak rewel,
dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai
dengan perkembangannya.
Kualitas dan kuantitas tidur bayi berpengaruh tidak hanya
perkembangan fisik, juga terhadap perkembangan emosionalnya. Bayi
yang tidur cukup tanpa terbangun lebih bugar dan tidak gampang
rewel keesokan harinya (Sekartini, 2018).
b. Manfaat Tidur Bagi Bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan
akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi
nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya, hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ketika bayi
tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar sehingga menjadi faktor
yang mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi (Anggraini, 2018).
Tidur memegang peranan penting dalam meningkatkan daya
tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu,
kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun dan efektivitas
sistem daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi mudah
sakit dan pertumbuhannya akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang
memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, dibandingkan bayi yang
29

tidurnya cukup. Hal ini karena pada saat tidur pertumbuhan fisik bayi
akan terpacu, dan berkaitan erat dengan pertambahan berat badan,
tinggi badan, dan kesehatan fisiknya secara umum (Stirling, 2019).
c. Lama Tidur Bayi
Lama tidur setiap golongan usia secara umum berbeda-beda.
Golongan usia dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan rata-rata
lama tidur yang dibutuhkan.
Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur Manusia
Kelompok Usia Lama Tidur

0-2 bulan 18 Jam


3-12 bulan 15 jam
1-3 tahun 14 jam
3-5 tahun 13 jam
5-12 tahun 11 jam
12-18 tahun 10 jam
>18 tahun 7,5 jam
(Camaru, 2019)
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
Pemenuhan kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda–beda , ada
yang yang dapat terpenuhi dengan baik bahkan sebaliknya. Seseorang
bisa tidur ataupun tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu di
antaranya sebagai berikut (Asmadi, 2018).
1) Status Kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat
tidur dengan nyenyak, sedangkan untuk seseorang yang
kondisinya kurang sehat (sakit) dan rasa nyeri, makan kebutuhan
tidurnya akan tidak nyenyak.
2) Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang
untuk tidur. Pada lingkungan bersih, bersuhu dingin, suasana
yang tidak gaduh (tenang), dan penerangan yang tidak terlalu
30

terang akan membuat seseorang tersebut tertidur dengan nyenyak,


begitupun sebaliknya jika lingkungan kotor, bersuhu panas,
susana yang ramai dan penerangan yang sangat terang, dapat
mempengaruhi kualitas tidurnya.
3) Stres Psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekwensi
tidur. Hal ini disebabkan karena kondisi cemas akan
meningkatkan norepineprin darah melalui sistem saraf simpatis.
4) Diet
Makanan yang banyak menandung L–Triptofan seperti keju, susu,
daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur.
Sebaliknya minuman yang menandung kafein maupun alkohol
akan mengganggu tidur.
5) Gaya hidup
Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat pula memengaruhi
kualitas tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah orang dapat
tidur dengan nyenyak.
6) Obat–obatan
Obat–obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek
menyebabkan tidur, adapula yang sebaliknya mengganggu tidur.
e. Siklus Tidur
Menurut Maryunani (2019), Tidur di bagi menjadi 2 siklus yaitu:
1) Tidur REM (Tidur Aktif)
Karakteristik:
a) Ekspirasi dan nadi yang tidak teratur
b) Pergerakan tubuh
c) Pergerakan mata yang cepat dan singkat
Tidur REM ditandai oleh adanya aktifitas. Banyak oksigen
digunakan, supaya darah ke otak meningkat, temperatur
meningkat, gelombang otak menunjukkan peningkatan aktifitas.
Sensori menstransmisikan impuls sama seperti saat tidak tidur.
Stimulasi visual, auditori, vestibular bergabung dengan otak
31

membentuk mimpi (Maryuni, 2020).


2) Tidur Non-REM (Tidak Tenang)
Karakteristik :
a) Ekspirasi dan nadi yang tidak teratur
b) Pergerakan tubuh
c) Pergerakan mata yang cepat dan singkat
Tidur REM ditandai oleh adanya aktifitas. Banyak oksigen
digunakan, supaya darah ke otak meningkat, temperatur
meningkat, gelombang otak menunjukkan peningkatan aktifitas.
Sensori menstransmisikan impuls sama seperti saat tidak tidur.
Stimulasi visual, auditori, vestibular bergabung dengan otak
membentuk mimpi (Maryuni, 2020).
f. Mengukur Kualitas Tidur Bayi
Menurut Camaru (2019) untuk mengukur kualitas tidur bayi
digunakan yaitu lama waktu tidur bayi usia 6-12 bulan yaitu :
1) Baik dengan <15 Jam
2) Kurang dengan >15 Jam
3. Konsep Bayi
a. Pengertian Bayi
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan
pertama kehidupan setelah periode baru lahir selama dua minggu.
Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya dimana bayi
setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi
dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan (Jhaquin, 2018).
Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya
karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap, dan pola ekspresi
emosi terbentuk (Mansur, 2018).
b. Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi
1) Perkembangan Fisik
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi
berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala
yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain.
32

Tubuhnya bergerak terus-menerus ke kiri dan ke kanan, sering kali


tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang di
dominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam
rentang waktu 12 bulan bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk,
memanjat, dan bahkan berjalan. Kemudian selama dua tahun,
pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada aktivitasnya seperti
berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat
(Mansur, 2018).
2) Perkembangan Refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut
refleks. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat
otomatis dan tidak terkoordinasi sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri
terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya,
kebanyakan refleks disengaja atau penuh arti. Pada saat anak
menguasai kemampuan tersebut, maka ia disebut sudah memiliki
skill atau keterampilan.
3) Pola Tidur dan Bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk
tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,
walaupun ada beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit,
yaitu sekitar 10 hingga 11 jam per hari dan ada pula yang lebih
lama, yaitu selama 21 jam per hari. Biasanya jumlah tidur bayi
akan berkurang secara teratur setiap bulan.
4) Pola Makan dan Minum
Perkembangn fisik bayi bergantung pada makanan yang baik
selama 2 tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang
mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi
bayi usia 6 bulan pertama, ASI merupakan sumber makanan dan
energi yang utama, karena ASI adalah susu yang bersih dan dapat
dicerna serta mengandung zat antibodi.
5) Pola Buang Air
33

Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk


keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi.
Kemampuan untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung
pada kematangan otot dan motivasi yang memiliki. Ketika baru
lahir bayi belum mampu mengendalikan buang airnya, sehingga
buang air dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang
airnya dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang
airnya sudah dapat diramalkan.
6) Perkembangan Intelegensi
Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai
tampak dalam tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah lakunya
motorik dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan-
gerakan yang lancar, serasi dan terkoordinasi.
7) Perkembangan Bahasa
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi
antara gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Untuk dapat
memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi bukanlah hal
mudah, sebab informasi mengenai aspek emosi yang subjektif
hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi
masih sangat muda tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan
baik.
8) Perkembangan Moral
Seorang anak yang baru dilahirkan belum memiliki konsep tentang
apa itu baik atau apa itu buruk. Pada masa ini tingkah laku bayi
hampir semuanya didominasi oleh dominan naluriah belaka
(Mansur, 2018).
c. Psikologi Bayi
Bayi yang secara emosi stabil dan nyaman biasanya akan lebih
mudah di berikan asupan makanan sehingga pertumbuhan fisiknya
bagus, lebih mudah di ajak berkomunikasi sehingga informasi yang
masuk dapat memperkaya pengetahuannya, lebih kreatif, lebih tenang,
dan sebagainya. Untuk menata emosi bayi beberapa hal yang bisa di
34

lakukan orang tua sejak bayi di kandungan maupun setelah dilahirkan.


Jika ibu membiarkan emosinya meledak-ledak, marah, takut, sedih,
atau bahkan terlalu gembira akan berpengaruh pada pertumbuhan
psikis bayi karena ikut merasakan apa yang dirasakan ibunya.

B. Kerangka Teori

Manfaat Pemberian Baby


Massage
1) Membuat bayi semakin tenang Manejemen kualitas tidur
2) Meningkatkan kualitas bayi usia 3-12 bulan
istirahat (tidur) bayi 1. Pendekatan
3) Memperbaiki konsentrasi bayi Farmakologi
4) Meningkatkan produksi ASI 2. Pendekatan Non
5) Membantu meringankan Farmakologi (Baby
ketidaknyaman dalam Massage)
pencernaan dan tekanan
emosi
6) Memacu perkembangan otak
dan system saraf
7) Meningkatkan gerak peristaltik
untuk pencernaan
8) Memudahkan orangtua
mengenali bayinya

Gambar 2.3 Kerangka Teori : ( (Anggraini, 2019)

C. Hipotesis penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada Pengaruh Baby Massage
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 bulanDi Puskesmas Pelabuhan Awang
tahun 2023.

Anda mungkin juga menyukai