Anda di halaman 1dari 3

Tumor Payudara A.

Tumor Jinak 1) Fibroadenoma Mamae Fibroadenoma adalah suatu tumor payudara jinak umum yang terjadi pada semua usia, dengan insidens tertinggi pada wanita muda. Fibroadenoma muncul sebagai nodul padat pada payudara yang berbatas tegas dan dapat digerakkan dengan bebas. Umumnya, fibroadenoma terbungkus di dalam kapsul, teraba padat, dan seluruhnya rata berwarna putih keabuan. Fibroadenoma biasanya berdiameter 1-5 cm, tetapi dapat juga lebih besar. Pemeriksaan histologik menunjukkan proliferasi glandula maupun stroma. Jumlah relative masing-masing komponen bervariasi dari kasus ke kasus. Bila komponen glandula mendominasi, digunakan istilah adenoma tubular atau fibroadenomaperikanalikular bila stroma mendominasi, digunakan istilah fibroadenoma intrakanalikular . 2) Adenomalaktasi Adenoma laktasi adalah suatu fibroadenoma yang telah mengalami perubahan laktasional. Adenoma lakasi dapat disertai dengan peningkatan ukuran secara cepat, yang meningkatkan dugaan sebuah karsinoma. 3) Papiloma duktus Papiloma duktus adalah tumor jinak, yang umumnya berasal dari duktus laktiferus mayor di dekat puting. Papiloma ini muncul sebagai sekret darah dari puting. Kebanyakan papiloma duktus berukuran kecil dengan diameter sekitar 1 cm. Tumor besar dapat teraba sebagai massa subareolar. Secara kasar, tumor tersebut terlihat sebagai massa papilar yang menonjol ke dalam lumen duktus yang besar. Secara histologik, terdapat banyak sekali papilla halus yang terdiri atas inti fibrovaskular, terbungkus oleh selapis sel epitel dan mioepitel. Kadang-kadang, papiloma terlihat sangat kompleks secara histologik, dan sulit dibedakan dari karsinoma papilar. B. Tumor Ganas 1) Karsinoma Payudara  Faktor risiko - Wanita nulipara (biarawati memiliki insiden tinggi) - Wanita dengan menarke dini dan menopause lambat - Wanita yang mengalami kehamilan pertamanya setelah usia 30 tahun. - Beberapa studi hanya menunjukkan peningkatan insidensi yang sangat ringan pada wanita pengguna kontrasepsi oral. - Hiperplasia lobular dan duktus atipik pada biopsy payudara meningkatkan risiko kanker payudara sebesar empat hingga lima kali lipat. - Riwayat keluarga (terbatas hingga kerabat derajat pertama, yaitu ibu, saudara perempuan, anak perempuan) menderita karsinoma payudara

meningkatkan risikonya lima kali lipat. Kerabat derajat pertama dari seorang wanita pengidap kanker payudara bilateral sebelum menopause memiliki risiko yang sangat tinggi. Berkembangnya karsinoma pada satu payudara meningkatkan risiko karsinoma pada payudara yang lain sebesar sekitar enam kali lipat.

Etiologi Penyebab karsinoma payudara tidak diketahui, tetapi kemungkinan multifaktoral. Faktor-faktor berikut telah diusulkan sebagai penyebab. a. Faktor genetik Faktor genetik ditunjukkan leh kecenderungan familial yang kuat. Tidak adanya pola pewarisan menunjukkan bahwa insidensi familial dapat disebabkan oleh kerja banyak gen atau oleh faktor lingkungan serupa yang bekerja pada anggota keluarga yang sama. Suatu kromosom penanda (1q+) telah dilaporkan, dan peningkatan ekspresi onkogen (HER2/NEU) telah dideteksi pada beberapa kasus. Adanya onkogen NEU yang mengalami amplifikasi pada sel-sel kanker payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk. b. Hormon Estrogen adalah hormon yang paling banyak diteliti karena adanya bukti epidemiologi bahwa pemajanan lama terhadap estrogen (menarke dini, menopause lambat, nuliparitas, dan tertundanya kehamilan) meningkatkan risiko kanker payudara. Prolaktin juga dapat menyebabkan kanker payudara, tetapi belum terbukti. Meskipun peran hormon dalam terjadinya karsinoma payudara belum pasti, tidak diragukan bahwa beberapa kanker payudara memiliki sifat bergantung hormon. Sifat bergantung hormon ini berkaitan dengan adanya estrogen, progesterone, dan reseptor hormon steroid lain di inti sel karsinoma payudara. Pada tumor yang memiliki reseptor ini, terapi hormon (antiestrogen) dapat memperlambat pertumbuhannya dan menyebabkan regresi tumor. c. Virus Faktor susu Bittner adalah suatu virus (virus tumor mamalia tikus) yang menyebabkan karsinoma payudara pada tikus; virus tersebut ditularkan melalui air susu.  2) Sistosarkoma Filoides (Tumor Filoides) Sistosarkoma filoides adalah tumor ganas derajat rendah, yang bersifat infiltratiflokal dengan kecenderungan untuk kambuh secara lokal setelah suatu eksisi sederhana. Tumor ini dapat bermetastasis ke tempat-tempat yang jauh (terutama paru). Sistosarkoma filoides secara khas membentuk massa berukuran besar, umumnya berdiameter sekitar 5 cm. Secara makroskopis, tumor ini menyerupai daging dengan batas yang tidak jelas serta daerah-daerah degenerasi kistik. Secara histologis, sistosarkoma filoides tersusun atas seperti fibroadenoma komponen-komponen epitel

dan stroma. Komponen epitel sistosarkoma serupa dengan komponen epitel fibroadenoma. Stroma sistosarkoma jauh lebih selular dibandingkan stroma fibroadenoma, dan sering kali memperlihatkan atipia sitologik.

3) Paget disease Paget disease merupakan keganasan yang tumbuh keluar sepanjang duktus pada puting, yang berasal dari duktus yang lebih dalam atau kanker duktus invasive. Tandatandanya antara lain rasa gatal, panas, keluarnya rabas, perdarahan, atau kombinasi diantaranya pada puting. Sel-sel paget dari tumor yang lebih dalam menginvasi epidermis puting, menyebabkan krusta, dan tampak seperti eksim.

Anda mungkin juga menyukai