Anda di halaman 1dari 28

Modul Patologi

KBM 7

GANGGUAN REPRODUKSI
 120 Menit

PENDAH ULUAN

Masalah Sistem Reproduksi wanita akan menjalankan fungsinya bila dalam keadaan
normal. Seluruh organ reproduksi mempunyai fungsinya masing- masing. Namun tidak
menutup kemungkinan bila organ – organ reproduksi akan tidak lagi berfungsi dengan
baik. Yang pada akhirnya akan mengganggu jalannya sistem reproduksi.

Gangguan sistem reproduksi pada wanita secara umum dapat dikatagorikan ke dalam:
gangguan perkembangan, endokrinologi, proses infeksi, dan neoplasma. Salah satu
gangguan sistem reproduksi adalah Fibroadenoma yaitu benjolan padat yang kecil dan
jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya
ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari
gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.

Dan masih banyak gangguan sistem reproduksi lainnya seperti kista sarcoma filodes,
sarcoma, kanker payudara dan tumor jinak dan tumor ganas pada vulva, vagina, tuba,
uterus, dan ovarium. Gangguan sistem reproduksi ini dapat segera diatasi sebelum
terlambat dan mengganggu sistem reproduksi secara keseluruhan. Oleh karena itu
dibutuhkan pendeteksian secara dini serta penanganan yang baik dan benar.

1
Modul Patologi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa secara tepat mampu menganalisis dan memahami tentang .


Fibro Adenoma
2. Mahasiswa secara tepat mampu menganalisis dan memahami tentan g
Kista Sarkoma Filodes .
3. Mahasiswa secara tepat mampu menganalisis dan memahami tentang
Sarcoma
4. Mahasiswa secara tepat mampu menganalisis dan memahami tentang
Kanker Payudara
5. Mahasiswa secara tepat mampu menganalisis dan memahami tentang
Tumor Jinak Dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus, Dan Ovarium

URAIAN MATERI

A. Fibroadenoma
1. Definisi
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang
teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita
muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor
jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara
kelenjar glandula dan fibrosa.

Secara histologi
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa
lapis.
b. Fibroadenoma Intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang.

2
Modul Patologi

Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat
menopause terjadi regresi.

Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative
mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara
tidak sengaja.

2. Penyebab

a. Peningkatan Estrogen
b. Genetik payudara
c. Faktor-faktor predisposisi : Usia
3. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan
pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan
ini sering digolongkan dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan
pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan
dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan
proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi
epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
4. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu- abuan pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c. Ada penekanan pada jaringan sekitar
d. da batas yang tegas
e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
(Giant Fibroadenoma )
f. Memiliki kapsul dan soliter
g. Benjolan dapat digerakkan
h. Pertumbuhannya lambat
i. Mudah diangkat dengan lokal surgery
j. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian.
3
Modul Patologi

B. Kista sarcoma filodes


1. Definisi
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%)
jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.Tumor ini
timbul biasanya pada umur 35-40tahun, Tumor filodes ini dapat berukuran kecil
sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara
menjadi besar (bengkak). Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838)
karena mengandung kista-kista besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga
waktu itu diduga sarkoma.Di permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti
lembaran-lembaran buku (phyllon).

2. Etiologi
Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa
kasus, karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis, kedua lesi
mungkin terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang
dari fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor
filodes dapat muncul de novo, tidaklah jelas. Noguchi dan kolega telah mempelajari
pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus dimana fibroadenoma dan
tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. Pada masing-masing kasus,
kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif yang sama. Mereka
berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki asal yang sama
dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi tumor
filodes.

3. Patofisiologis
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma. tumor
payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak
dan ganas dan terkadang ganas. Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan
suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat
menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran
yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia
4
Modul Patologi

sekitar 45 tahun. Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat
rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.

4. Tanda Dan Gejala


a. Pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar
(bengkak). Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang
paling sering terjadi, meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara.
Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak
secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran
adapun tanda dan gejala dari kista sarcoma filodes yaitu:
b. Kulit di atas tumor mengkiiap, regang, tipis, merah dan pembuluh-pembuluh
balik melebar & panas.
c. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional) hal ini yang menjadi
petunjuk untuk membedakan tumor ini dari kanker karena jarang sekali kita
menemukan kanker payudara dengan ukuran diameter 10 – 15 cm yang tidak
bermestastasis dan menginfiltrasi kulit atau toraks.
d. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit
e. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak
secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-
rata 5 cm.
5. Penatalaksanaan
Tindakan:
a. Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya dilakukan
mastektomi,dengan pengangkatan fasia pektoralis
b. Pascabedah diberi radiasi
c. Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20, semuanya
harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku
dalam sikap jinak.
d. Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas
normal, dengan lingkaran jaringan normal.Tidak terdapat aturan tentang
besarnya batas. Namun, batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm
untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.
5
Modul Patologi

Lesi tidak seharusnya “dikupas keluar”, seperti yang mungkin dilakukan


dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi
meningkat.

6. Deteksi Dini ( Cara Mengetahui Kelainan Payudara )


a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara.Biasanya kedua payudara tidak sama besar, putting tidak terletak
pada ketinggian yang sama.Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan atau
putting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau
darah dari putting susu segeralah pergi ke dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.Bungckukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah dan
periksa lagi.
c. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan
sebuah bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak dan jari
– jari tangan kanan.Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.Kemudian
periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
d. Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar
susu bila diraba dengan telapak jari – jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan.Bila terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke
dokter.
e. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
C. Sarcoma
1. Definisi
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang
tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak
berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang
berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973). Sarkoma merupakan
tumor ganas (kanker).
Gambaran histologik seperti karsinoma, sarkoma pun terdiri atas sel – sel
tumor dan stroma. Sarkoma yang berdiferensiasi buruk , sel – selnya lebih banyak,
sedangkan stromanya hanya sedikit. Bila diferensiasi lebih baik, maka jumlah
stromanya lebih banyak. Stroma ini berbede – beda, tergantung kepada jenis
6
Modul Patologi

jaringan asalnya. Osteogenic sarcoma terdiri atas jaringan osteoid, sedangkan pada
fibrosarcoma stromanya terdiri atas serabut kolagen atau retikulin. Ciri-ciri dari
sarkoma yakni sebagai berikut :
a. Sel – sel tumor tersebar, dipisahkan oleh stroma yang banyak. Makin ganas
suatu sarkoma, makin seluler tumor tersebut, shg stromanya sangat
sedikit,kadang – kadang hanya dapat dilihat dengan pulasan khusus.
b. Sel sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu batas – batas sel tidak jelas,
sering cabang – cabang sitoplasmanya masuk ke dalam stroma.
c. Pembuluh darah lebih banyak jumlahnya, terletak di antara sel dan dalam bentuk
kapiler atau sinusoid. Adanya pertumbuhan yang ekspansif menyebabkan
pembuluh tersebut tertekan sehingga sering terjadi perdarahan.
d. Mitosis tidak begitu banyak dan sel datia tumor sering ditemukan.

2. Etiologi
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen.
Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa :
a. Bahan kimia
b. Virus
c. Karsinogen fisik
d. Hormon

3. Patofisiologi
Sarkoma tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang fascia,
diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga pada operasi
pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan menimbulkan residif yang
tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis.
Anak sebar mula – mula terbentuk pada paru – paru, walaupun demikian kadang –
kadang sel tumor dapat melalui paru – paru dan membentuk anaksebar pada alat –
alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya
terjadi pada kira – kira 5 – 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada
7
Modul Patologi

semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia
dan otot.

4. Klasifikasi
Sarkoma dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik. Pembagian secara
sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma dibagi atas :
a. Sarkoma sel bulat, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
b. Sarkoma sel kumparan, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
c. Sarkoma sel campuran bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan
kumparan.
d. Sarkoma sel datia, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.

Pembagian secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari


jaringan ikat disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma.
Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi
pada keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak
mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya. Berikut macam-macam
sarkoma :

a. Fibrosarcoma
Tumor ini merupakan tumor ganas yang berasal dari fibroblas. Sel – selnya
berbentuk kumparan (spindle cells). Sel – selnya ini biasanya berukuran besar
atau kecil. Fibrosarcoma dengan sel – sel kumparan berukuran besar biasanya
lebih ganas. Fibrosarcoma yang sangat buruk diferensiasinya biasanya berbentuk
bulat dan sering disebut sarkoma sel bulat (round cell sarcoma). Stroma sarcoma
sangat berbeda – beda jumlahnya. Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik
biasanya stromanya banyak, fibriler, shg sering sukar dibedakan dari fibroma
yang kaya akan sel. Dalam hal ini adanya mitosis sangat penting. Bila ditemukan
tumor tersebut sudah merupakan fibrosarcoma yang berdiferensiasi baik.
b. Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma biasa berasal dari nurofibroma atau schavannoma. Tumbuh pada
syaraf perifer yang letaknya dalam. Sifatnya tidak begitu ganas. Mula – mula
setempat dengan batas – batas yang tegas tetapi lambat laun akan tumbuh

8
Modul Patologi

infiltratif ke jaringan sekitarnya dan menimbulkan residif. Gambaran histologik


menyerupai fibrosarcoma, hanya sel – sel berbentuk kumparan pada neurogenic
sarcoma membentuk berkas – berkas jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis
sarcoma ini hanya dapat dibedakan dengan melakukan pulasan – pulasan khusus
(pulasan trichrome dan retikulin). Tumor ini sangat radioresisten.
c. Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
Tumor ini sering ditemukan dan terjadi pada ujung – ujung tulang panjang yaitu
metafisis. Sel – sel tumornya ialah osteoblas. Pada tumor ini terjadi
pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru sehingga mudah dikenal.
Osteogenic sarcoma merupakan tumor primer tulang yang sifatnya paling ganas.
d. Chondrosarcoma
Chondroma dapat menjadi ganas dan disebut chondrosarcoma. Tumor ini
tumbuh pada tulang – tulang panjang dan tulang gepeng seperti strenum, pelvis
dan tulang iga. Chondrosarcoma yang berdiferensiasi buruk, histologinya mudah
dikenal. Bila berdiferensiasi baik kadang – kadang sukar dibedakan dengan
chondroma. Dalam hal iini keterngan klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat
dan gambaran makroskopik (adanya pertumbuhan infiltratif) sangat penting
untuk menyokong diagnosis chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi
degenerasi miksomatosa. Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.

e. Liposarcoma
Liposarcoma tidak jarang terjadi seperti umumnya disangka. Hal ini
disebabkan karena tumor tersebut sering tidak dikenal sebagai liposarcoma
terutama bila tidak dilakukan pulasan khusus untuk zat lemak. Tumor ini dapat
terjadi pada semua bagian tubuh yang mengandung jaringan lemak tetapi
biasanya ditemukan sekitar jaringan otot, sendi dan pada jaringan lemak
retroperitonial atau perirenal.
Mula – mula tumor ini bersimpai, sering kambuh jika telah diangkat,
kemudian infiltratif sehingga prognosis sangat buruk. Gambaran
makroskopiknya sangat berbeda untuk tiap tumor, maupun untuk tiap bagian
pada satu tumor. Sel – selnya umumnya berbentuk kumparan atau polihedral.
Sitoplasmanya granuler, kadang – kadang mengandung lemak yang dapat dilihat
dengan pulasan Sudan. Sel – sel polihedral besar dan pucat menyerupaisel – sel
9
Modul Patologi

epitel sehingga sering dikscsuksn dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama


bila tumor tersebut terletak pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak
fetal dan sel datia tumor juga sering ditemulan.
f. Myxosarcoma
Bukan merupakan golongan tumor tersendiri. Myxosarcoma terjadi karena suatu
sarcoma mengalami degenerasi miksomatosa atau berlendir.
g. Chordoma
Tumor ini berasal dari chorda dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas dan
ujung bawah columna vertebralis. Di bagian atas tumor ini tumbuh di antara
fossa hypophysialis dan foramen magnum sedangakan di bagian bawah terletak
di daerah sacro coccygeal. Tumor ini derajad keganasannya rendah, tumbuh
infiltratif dan mengadakan penyebarab jauh (metastatus) baru pada stadium
akhir. Tumor ini dapat mencapai ukuran besar, konsistensinya kenyal, warnanya
mengkilap seperti chorda dorsalis, dipisahkan oleh bercak – bercak perdarahan.
Makroskopik chordoma terdiri atas sel – sel besar yang sitoplasmanya jernih dan
bervakuol karena mengandung zat nukoid. Sel – sel ini disebut sel fisalifor yang
khas untuk chordoma. Sel – sel tumor letaknya saling berdekatan tanpa substansi
interseluler sehingga chordoma dapat dikacaukan dengan karsinoma yang
mengalami degenerasi mukoid.
h. Leiomyosarcoma
Adalah tumor ganas yang berasal dari otot polos. Tumor in banyak terjadi pada
uterus yang sebetulnya merupakan fibromyoma. Biasanya timbul pada masa
reproduksi (child bearing age). Tidak prnh tumbuh sebelum pubertas dan
sesudah menopause. Leiomyosarcoma jarang mnimbulkan metastasis dan sering
tidak tumbuh lagi setelah diangkat.
i. Sarkoma botryoides ( Carcinosarcoma )
Tumor ini jarang ditemukan, tetapi amat menarik perhatian. Tumor ini terdiri
atas beberapa jaringan yang berasal dari mesoderm. Dapat ditemukan jaringan
ikat, jaringan miksomatosa, otot polos, otot seran lintang, tulang rawan, tulang,
dan kadang-kadang epitel atau kelenjar, seperti yang dijumpai pada mukosa alat
kelamin wanita. Gambaran makroskopiknya menunjukan sebuah tumor
menyerupai sekelompok besar buah anggur, bulat, multilobuler mengisi dan
kadang-kadang bahkan menonjol keluar vagina. Karena bentuk tumor ini
10
Modul Patologi

menyerupai tangkai buah anggur, maka disebut botryoides. Warna permukaan


kelabu kuning seperti gelantin dan sangat rapuh sehingga bagian-bagian sering
terlepas, menyebabkan perdarahan dan infeksi sekunder. Selain pada vagina
tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat pada semua umur, juga pada anak-
anak. Pada anak-anak, tumor tersebut mengadakan infiltrasi lokal dan
meninggalnya penderita karena menembus ke peritoneum atau obstruksi saluran
kemih. Pada orang dewasa ditemukan anaksebar pada alat tubuh yang jauh
letaknya. Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2 tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya
dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu
flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan
carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat
teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
j. Endometrial stromal sarcoma
Berasal dari stroma endometrium yang terapat di dalam myometrium dan
menunjukan gambaran sarkomatosa.

D. Kanker Payudara
1. Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenkim.
Pada wanita Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua yang paling
banyak diderita setelah kanker serviks.

2. Penyebab
a. Faktor reproduksi : karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko
terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menerce pada umur mnuda,
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.
Resiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur
b. Penggunaan hormone : hormone esterogen berhubungan dengan kanker
payudara
11
Modul Patologi

c. Penyakit fibrokistik : pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma dan


fibrosis, tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker payudara. Pada
hiperflasis dan papiloma resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali.
Sedangkan pada hyperplasia atipik, resiko meningkat hingga 5 kali
d. Obesitas : terdapat hubunga yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh.
Dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause
e. Konsumsi lemak : konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor resiko
terjadinya kanker payudara
f. Radiasi : eksporsur radiasi dengan ionisasi selama atau sesudah puber selama
atau sesudah pubertas genetik terjadinya kanker payudara
g. Riwayat keluarga dan faktor genetik : riwayat keluarga merupakan komponen
penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk
kanker payudara. Terdapat peningkatkan resiko keganasan pada wanita yang
keluaeganya menderita kanker payudara.

3. Gejala
a. Adanya benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara
disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang
tidak teratur
b. Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari putting susu secara spontan dan
tidak normal
c. Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (retraksi), berwarna
merah muda atau kecoklat – coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit
kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok
(ulkus) pada payudara

4. Klasifikasi
a. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm dan tidak terdapat penyebaran
(metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini,
kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70%. Untuk
memeriksa ada / tidak metastase kebagian tubuh yang lain, harus diperiksa
di laboratorium
12
Modul Patologi

b. Stadium II
Tumor lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar
getah bening diketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya
30-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan
II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel – sel kanker yang ada
pada seluruh bagian oenyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran
untuk memastikan tidak ada lagi sel – sel kaker yang tertinggal.
c. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar keseluruh tubuh, dan
kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah
tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran
dan kemoterapi (pemeberian obat yang dapat membunuh sel kanker).
Kadang – kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian
payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses
perkembangan sel kanker dalam tubuh.
d. Stadium IV
Sel – sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya
tulang, paru – paru, hati atau otak. Atau bisa juga kulit, kelenjar limfe yang
ada di dalam batang leher. Sama seperti staium III, tindakan yang harus
dilakukan adalah pengangkatan payudara

5. Penatalaksanaan
a. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat – oabatan anti kanker dalam bentuk
pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker.
Tidak hanya sel kanker pada kanker payudara tapi juga diseluruh tubuh. Efek
dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok
karena pengaruh obat – obatan yang diberika n pada saat kemoterapi
b. Radiasi
Panyinaran / radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sianr gamma yang bertujuan membunuh sel
kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini
tubuh menjadi lemah, nafsu makan berjurang, warna kulit disekitar payudara
13
Modul Patologi

menjadi hitam serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari
radiasi.
c. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi :
1) Modified radical Mastectomy, yaitu operasi penagngkatan seluruh payudara,
jaringan payudara ditulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta
benjolan di sekitar ketiak.
2) Total (simple) mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara
saja, tetapi bukan kelenjar diketiak
3) Radical mastectomy yaitu operasi penagnkatan sebagian dari payudara.
Biasnya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang
mengandung sel kanker bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti
dengan pemberian radioterapi. Biasnaya lumpectomy direkomendasikan
pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya dipnggir
payudara.

3. Tumor Jinak Dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus dan Ovarium
1. Pengertian
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan ganas atau jinak. Tumor adalah
perkembangan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri. Tumor adalah
bengkak akibat radang, cedera, neoplasma, edema (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus
kedokteran, Jakarta, Djambatan”). Tumor jinak adalah pembengkakan tubuh akibat
pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan lambat dan tidak
menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan
tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat,
tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh lain.
2. Penyebab Tumor
Dikarenakan adanya mutasi DNA yang terakumulasi merupakan faktor utama
penyebab tumor, sebenarnya sel manusia mempunyai mekanisme perbaikan DNA
dan mekanisme lainya yang menyebabkan DNA mengalami kerusakan dirinya
dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat parah. Apoptosis adalah proses aktif
kematian sel di tandai dengan pembelahan DNA pada kromosom sampai pada sel
itu sendiri.
14
Modul Patologi

3. Pemicu Timbulnya Tumor


a. Ketergantungan rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif lainya, zat
nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok
mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau
tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi
awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang.
b. Gaya hidup yang tidak sehat.
c. Alkoholic.
d. Obesitas.
e. Benzena dan zat kimia lainnya yang berada sekitar lingkungan, diserap oleh
darah sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.
f. Akibat radiasi.
g. Masalah genetis.
4. Perbedaan Tumor Jinak Dan Tumor Ganas
a. Tumor jinak
1) Pertumbuhan lambat.
2) Terbungkus dalam kantong.
3) Tidak menyebar kebagian tubuh lain.
b. Tumor ganas
1) Pertumbuhan sel cepat.
2) Tidak terkendali.
3) Menyebar ke bagian tubuh lain (metastase).
4) Tumor ganas = kanker.

Tumor Jinak
1. Vulva
a. Tumor Kistik Vulva
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis)
Terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy atau
robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista.
Kista ini terdapat pada vulva / perineum maupun vagina berwarna kekuning-

15
Modul Patologi

kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi
cairan kental. Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan
b. Kista Gartner
Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada dinding
lateral – anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan klitoris.
Dindingnya terdiri dari epitel toraks atau kubus yang berisi cairan jernih tanpa
musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukurn
kepala janin dengan konsistensi lunak.

c. Kista Hidrokele Saluran Nuck


Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran
inguinal, kadang-kadang melannjutkan sasmpai labia mayora. Terletak mulai
dari saluran inguinal sampai dinding labia mayora, kadang terdiri dari beberapa
kista. Kista saluran nuck berisi cairan jerih dengan dinding peritoneum
4) Kista Kelenjar
a) Kista bartholini
Terjadi akibat radang
b) Hidradenoma
Berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran
wolffi
c) Kista sebasea
Berasal dari kelenjar dari sebasea kulit yang terdapat pada labia mayor, labia
minor , dan mons veneris. Terjadi karena penymbatan saluran kelenjar
sehingga terjadilah penimbunan sebum
2. Tumor Solid Vulva
a. Tumor Epitel
a) kondiloma akuminata
b) Peyakitn histology ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11. Gambaran
histologik adalah suatu papiloma yang lama-lama bisa menjadi ganas.
c) kurunkula uretra
d) terdapat 2 macam, yaitu kurunkula uretra neoplasma dan kurunkula uretra
grnulomatosa
e) nevus pigmentosus
16
Modul Patologi

f) nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada permukaan


vulva berdiameter 1 – 2 mm
b. Tumor Jaringan Mesoderm
a) Fibroma
Berasal dari jaringan sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan
konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan
b) Lipoma
Berasal dari jaringan lemak disekitar labia mayor dengan konsistensi lunak
dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar
c) Leiomioma
Berasal dari otot polos ligamentum rotondum dekat dengan labio mayora
tersusun seperti pusaran air / konde
d) Neuromafibroma
Berasal dari sarung selaput syaraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk
polipoid, dan berwarna seperti daging
2. Vagina
a. Tumor Kistik Vagina
Tumor- tumor di vagian pada umumnya mempunyai sifat sama dengan yang
terdapat pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dari vaginitis
emfisematosa. Dapat juga kista saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya
soliter akan tetapi dapat multiple. Kista ini dilapisi epitel seperti endoserviks, berisi
cairan musin
b. Tumor Solid Vagina
Umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang terdapat pada vulva kecuali :
1) Granuloma
Merupakan granulasi yang berbatas-batas, sering kali berbentuk polip terutama
terjadai pada bekas operasi kolporafi dan histerektomi total dan dapat bertahan
sampai bertahun-tahun
2) Adenosis vagina
Merupakan tumor jinak vagina yang terletak dekat serviks uteri dan terdiri dari
eitel toraks yang mengeluarkan mucus, tampka merah, dan granula berbintik
3) Tumor miksoid vagina

17
Modul Patologi

Merupakan tumor yang mempunyai konsistensi lunak seperti kista berisi


jarngan miksomatosa, jaringan pengikat, dan jaringan lemak seperti yang
biasanya terdapat pada daerah gutea, fossa iskheorektalus, serta apabila terdapat
di vagina berada pada daerah parakolpos. Kadang-kadang kambuh dan dapat
menjadi ganas
b. Uterus
a. Tumor ektoserviks
1) Kista jaringan sisa embrional
Berasal dari saluran mesonefridikus wolffi teradapat pada dinding samping
ektoserviks
2) Kista endometriosis
Letaknya superficial
3) Folikel atau kista nabothi
Kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara,
sebagai penampilan servicitis. Kista ini jarang mencapai ukuran besar,
berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus
4) Papiloma
Dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma acuminate. Kebanyakan
saluran ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun
persalinan
b. Tumor Endoserviks – Endometrium
1) Polip endoserviks
Suatu ademoma maupu adenofibroma yang beraal dari selaput lender
endoserviks. Tangkainya dapat panjang sehingga keluar dari vulva. Bagian
ujung polip dapat mengalami nekrosis, serta mudah berdarah. Polip ini
berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
2) Polip endometrium
Sering ditemukan, terutama dengan pemeriksaan histeroskop.
3) Adenoma – adenofibroma
Biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan
daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia
endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah – merahan.

18
Modul Patologi

Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metoragi sampai menometoragi dan


infertilitas.
4) Mioma submukosum
Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih
c. Tuba Falopi
Tumor tuba uetrina dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tuba
uterine yang neoplastik jarang sekali ditemukan. Tumor non neoplastik tuba uetrina
disebabkan oelh radang dan beberapa penyakit pada alat genital, antara lain
hidrosalping, piosalping dan kista tuboovarial.
d. Ovarium
1. Tumor Non-Neoplasma
Ada beberapa yang merupaka tumor non neplasma, yaitu:
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang
setelah tumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia
yang lazim, melainkan membesar menjadi kista.
b. Kista Korpus Luteum
Perarahan yang sering terjadi dikorpus luteum persisten menyebabkan
terjadinya kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah tua.
Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang daripada kista folikel dan yang
pertama bisa menjadi lebih besar dari yang kedua.
c. Kista Lutein
Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar kepalan tangan pada
pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel – sel teka. Tumbuhnya kista
ini akibat pengaruh hormone koriogonadotropin yang berlebihan, dan dengan
hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan
d. Kista inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian – bagian kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat
pada wanita dengan usia lanjut dan besarnya diameter jarang melebihi 1 cm.

e. Kista endometrium
19
Modul Patologi

Merupakan kista yang berlokasi di daerah endometrium

2. Tumor Neoplasma
1) Kistaoma ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus biasanya bertangkai, sering kali
bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista
jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel
kubik.
2) Kistadenoma ovarii musinosum
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama dengan kistadenoma ovary
serosum. Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti.
3) Kistadenoma ovarii serosum
Pada umumnya kista jenis ini tidak mencapai ukuran yang amat besar
dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya
licin, dan berwarna putih keabu – abuan.
Tumor Ganas
1. Vulva
a. Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel – sel skuamosa yang merupakan jenis sel
kulit yang utama. Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama
betahun – tahun.
b. Melanoma
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit
c. Sarcoma
Sarcoma adalah tumor jaringan ikat dibawah kulit yang cenderung tumbuh dengan
cepat. Sarcoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak – anak.
d. Basalioma
e. Biasanya didaerah yang berambut, sesekali pada labia mayora. Lesi ini hampisr
tidak pernah menyebar ke kelenjar getah bening. Karsinoma sel basal sangat jarang
terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar
matahari.
f. Adenokarsinoma
Pada vulva jarang terjadi, dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini
20
Modul Patologi

g. Karsinoma verukosa
Karsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor eksofitik. Seperti
papil dalam kondiloma akuminata, atau seperti bunga kol.
h. Penyakit paget
Merupakan lesi intra epitel vulva, yang sering bersama – sama dengan munculnya
adenokarsinoma kelenjar apokrin.
2. Vagina
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya di derita oleh wanita berumur 50 tahun ke
atas. Penyebaran tumor menuju ke kelenjar getah bening tergantung pada lokasi
tumor. Bila proses ganas terdapat pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya
menyerupai karsinoma serviks. Sedangkan bila berlokasi pada sepertiga bagian distal
vagina penyebarannya akan menyerupai karsinoma vulva.
Untuk dapat menangkap lesi pramaligna berupa perubahan epitel/ mukosa vagna
yang displastik dapat dikerjakan usapan vaginal untuk pemeriksaan sistologi
eksfoliatif dengan pap smear. Untuk penangnan dapat dilakukan veginektomi.
Elektrokoterisasi, bedah krio, penggunaan sitostatika topical atau sinar laser.

3. Serviks Uteri
Diantara tumor ganas ginekologik, kanker serviks uterus masih menduduki
peringkat pertama di Indonesia. Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui.
Karsinoma serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks (portio) da
endo serviks kanalis servikalis yang sering disebut sebagai Squamo-columnar Junction
(SC). Histologik antara epitel gepeng berlapis (squamos complex) dari portio dengan
epitel kuboid/ silindris pendek selpis bersilia dari endoserviks kanalis servikalis.
Penyebaran umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening menuju 3
arah, yaitu: kearah fornises dan dinding vagina, kearah korpus uterus, dan kearah
parametrium dan dalam tingkatan lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan
kandung kemih.
Tumor ganas diserviks tidak menghalangi untuk adanya kehamilan. Terdapat kira –
kira 1 diantara 3000 kehamilan. Tidak ada perbedaan antara karsinoma serviks dalam
dan diluar kehamilan. Untuk penanganan primer dilakukan pembedahan, karena
penyinaran mempunyai efek samping yang merugikan enderita yang berusia muda.

21
Modul Patologi

4. Korpus Uteri
Tumor ganas korpus uterus dianggap primer jika berasal dari endometrium atau
miometrium. Secara histologik dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
a. Grade I: diferensiasi sel masih baik
b. Garde II: sudah terdapat bagian – bagian yang solid atau padar
c. Grade III: sebagian besar sel adalah padat/ solid diferensiasi sel – sel sudah tidak
baik lagi.
Penyebarannya biasanya lambat keculai pada grade III. Tumor dengan diferensiasi
sel – sel yang tidak baik cenderung menyebar kepermukaan kavum uteri dan
endoserviks.

5. Adneksa
Tumor adneksa adalah tumor jaringan abnormal pada system reproduksi yaitu pada
tuba falopi kemudian ovarium dan uterus yang biasanya terjadi bersamaan. Tumor
adneksa merupakan tumor ganas primer di tuba falopi yang lebih sekunder berasal dari
tumor ganas ovarium atau uterus.
Penyebab tumor adneksa tidak diketahui secara pasti tetapi diduga karena infeksi
yang menjalar ke atas dari uterus, peradangan ini menyebar ke ovarium dan tuba
fallopi yang menyebabkan berbagai gangguan dan terjadi pertumbuhna jaringan
abnormal.
Mula – mula keluhan samar – samar seperti: perasaan lelah, makan sedikit, terasa
cepat kenyang dan sering kembung kemudian timbul demam dan nyeri pada uterus
bagian kiri dan kanan. Diikuti gejala perdarahan pervaginam mungkin juga disertai
pengeluaran getah vagina yang bercampur dengan darah.

6. Ovarium
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium
paling sering ditemukan pada anita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita
menderita kanker ovarium, kanker ovarium bsa menyebar secara langsung ke daerah
disekitarnya dan melalui system getah bening bisa menyebar kedaerah lain dari

22
Modul Patologi

panggul dan perut, sedangkan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati
dan paru – paru. Penyebab kanker ini tidak diketahui.

LATIHAN

1. Jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk


panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.

Pengertian dari..
a. Fibroadenoma Intracanaliculare
b. Fibroadenoma Pericanaliculare
c. Fibroadenoma Musculare
d. Fibroadenoma Intraculare
e. Fibroadenoma

2. Penyebab dari Fibroadenoma dibawah ini, kecuali..


a. Peningkatan Estrogen
b. Genetik payudara
c. Faktor-faktor predisposisi
d. Usia
e. Genetik

3. Ciri-ciri dari Fibroadenoma adalah..


a. Biasanya ditemukan pada kuadran luar atas
b. Merupakan lobus yang berbatas jelas
c. Mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya
d. Digolongkan dalam mamary displasia
e. Stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga
kistik

4. Yang tidak termasuk dari Tanda-tanda dari Kista sarcoma filodes adalah..
a. Kulit di atas tumor mengkilap
23
Modul Patologi

b. Keluar cairan
c. Regang dan tipis
d. Kemerahan
e. Pembuluh-pembuluh balik melebar & panas

5. Dibawah ini yang termasuk faktor penyebab kanker payudara,kecuali...


a. Faktor genetik
b. Obesitas
c. Radiasi
d. Penggunaan hormone
e. Hubungan seksual

6. Pada gejala kanker payudara yang disebut dengan nipple discharge yaitu...
a. Benjolan pada payudara
b. Benjolan pada ketiak
c. Tertarik nya puting susu
d. Keluarnya cairan dari puting susu secara spotan dan tidak normal
e. Tenggelamnya puting susu

7. Ciri – ciri tumor ganas antarai lain, kecuali....


a. Pertumbuhan sel cepat
b. Tidak terkendali
c. Mestatase
d. Kanker
e. Terbungkus dalam kantong

8. Pada tumor solid vulva dibagi menjadi 2, pada tumor jaringan mesoderm ada 5
pembagian lagi, kecuali...
a. Fibroma
b. Lipoma
c. Emblosma
d. Leiomioma
e. Neuromafibroma

9. Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium
paling sering ditemukan pada wanita yang berusia....
a. 50-70 tahun
b. 20-35 tahun
c. 20-25 tahun
d. 15-20 tahun
e. 20 tahun

24
Modul Patologi

10. Mana yang tidak termasuk dalam faktor resiko kanker payudara...
a. Faktor reproduksi
b. Penggunaan hormon
c. Kebiasaan berpakaian
d. Penyakit fibrokista
e. Konsumsi lemak

RANG KUMAN

Gangguan reproduksi pada wanita pada umumnya bermacam – macam diantaranya


yaitu: Fibrio adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang
terdiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Kista Sarkoma Filodes merupakan suatu
neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas
(10-15%). Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang
tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan
mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973)
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Kanker
payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang merupakan gangguan yang dapat
mempengaruhi organ dalam tubuh ditandai dengan oleh proliferasi sel abnormal jaringan
epitel pada duktus lafiferis atau lobulus pada payudara, membentuk massa yang padat,
terbentuk tumor yang sering disebut neoplasma.
Neoplasma kemudian menyebar ke jaringan sekitar dan akhirnya mempengaruhi
fungsi normal. Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, dan Ovarium. Tumor
merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang
berlebihan dan tak terkoordinasi. Terdapat perbedaan sifat yang nyata diantara Tumor jinak
dan tumor ganas dan memang membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi
medis.

25
Modul Patologi

TES FORMATIF

1. Jelaskan perbedaan penanganan stadium I,II,III, dan VI pada kanker payudara..


Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel – sel
kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan
penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel – sel kaker yang tertinggal.
Stadium III Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi
(pemeberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang – kadang juga
dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini
hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh.
Stadium IV tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara

2. Apa yang dimaksud dari nipple discharge..


Keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal

3. Sebutkan penatalkasanna dalam mengatasi kanker payudara dan jelaskan..


a. Kemoterapi : kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan dalam anti kanker
dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel
kanker.
b. Penyinaran / radiasi : adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel
kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
c. Mastektomi : adalah operasi pengangkatan payudara

4. Apa saja pemicu timbulnya tumor..


a. Ketergantungan rokok yang mengandung nikotin dan zat-zatadiktif alinnya, zat
nikotin serta “racun” lain yang masuk kedalam darah melalui asap rokok mampu
meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia adalah kondisi
awal berkembangnya kanker servik didalam tubuh seseorang
b. Gaya hidupyang tidak sehat
c. Alkohol
d. Obesitas
26
Modul Patologi

e. Benzena dan zat kimia lainnya yang berada sekitar lingkungan, diserap oleh darah
sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.
f. Akibat radiasi
g. Masalah genetis

5. Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas..


a. Tumomr jinak
1) Pertumbuhan lambat
2) Terbungkus dalam kantong
3) Tidak menyebar kebagian tubuh lain
b. Tumor ganas
1) Pertumbuhan sel cepat
2) Tidak terkendalai
3) Menyebar kebagian tubuh lain
4) Tumor ganas = kanker

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Aziz, M, F. 2006. Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Price, A, S, dan Wilson, L, M. 2005. Patofisiologi. EGC: Jakarta
Saifuddin AB, H. 2002. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta

27
Modul Patologi

28

Anda mungkin juga menyukai