Anda di halaman 1dari 15

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PRINSIP DASAR PENGGARAPAN SIK

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang
cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi
yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem
yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu
Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang
kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal,
serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta
lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk
mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya
sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode
komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses
pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan
perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan
organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk
menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan
informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan
murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk
mengembangkan jaringan dalam manajemen databasesangat ditentukan oleh
kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi
tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara
sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin
menerapkan manajemen database dengan “aman” dan “terkendali”, alur
pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.

1
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi dan manajemen data kesehatan


2. Untuk menegetahui prinsip-prinsip penyelenggaraan informasi kesehatan
3. Untuk mengetahui kegiatan manajemen data

2
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

URAIAN MATERI

A. Proses Dasar Penggarapan SIK


Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai program,
baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor kesehatan. Dalam
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, terdapat target
strategis untuk meningkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Agar SIK
dapat menyediakan data/informasi yang handal, memperbaiki permasalahan-
permasalahan SIK dan mencapai target Renstra tersebut, maka perlu disusun suatu
Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK yang komprehensif dengan
mengintegrasikan upaya-upaya pengembangan dan penguatan SIK, yang melibatkan
semua pemangku kepentingan terkait.
Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi
kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses
bila telah dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan
komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN),
jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk
mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan
arsitektur jaringan lokal komputer lainnya. Pengembangan jaringan komputer
(SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES)
No. 837 Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah untuk
menjembatani permasalahan kekurangan data dari kabupaten/kota ke depkes pusat dan
memungkinkan aliran data kesehatan dari kabupaten/kota ke pusdatin karena dampak
adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan di seluruh Indonesia.

B. Prinsip Dasar Penyelenggaraan SIK


1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor
kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi
kesehatan.
3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan.
4. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
3
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan


datamelalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin
(yaitu survei dan lain-lain).
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang
berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran.

C. Faktor-Faktor Permasalahan SIK


Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara lain :
1. Faktor Pemerintah
a. Standar SIK belum ada sampai saat
b. Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
c. Belum ada rencana kerja SIK nasional
d. Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
2. Fragmentasi
a. Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data
tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
b. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat
waktu)
c. Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih
dari 300 laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban administrasi dan
beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
d. Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara
nasional.
3. Sumber daya masih minim
Faktor kelemahan juga merupakan faktor internal sistem informasi
kesehatan nasional. Faktor ini jika tidak diintervensi akan berdampak negatif
pada keberlangsungan sistem informasi kesehatan. Sehingga sedapat mungkin
faktor ini harus diminimalisasi atau diintervensi. Faktor kelemahan kritis yang
diidentifikasi secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Aspek legal masih lemah. Adanya landasan hukum untuk mendukung
keberhasilan berjalannya sebuah sistem informasi mutlak diperlukan. Hal ini
juga merupakan bentuk komitmen dari seluruh komponen yang terlibat dalam
suatu sistem informasi. Peraturan perundang-undangan untuk penyelenggaraan
4
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

sistem informasi kesehatan baik di tingkat transaksi layanan kesehatan maupun


di tingkat pelaporan dirasa masih lemah. Peraturan perundang-undangan yang
ada juga belum secara spesifik menjawab kebutuhan integrasi sistem informasi
kesehatan. Di beberapa kabupaten/kota belum ada landasan hukum yang cukup
kuat untuk mengimplementasi sistem informasi kesehatan di daerah yang
seharusnya berlaku secara terintegrasi. Walaupun beberapa peraturan
perundangundangan yang ada seperti UU ITE, UU KIP, PP PSTE, PP SIK, dan
lain-lain dapat dijadikan acuan. Namun peraturan perundang-undangan
yang spesifik mengatur secara teknis penyelenggaraan sistem informasi
kesehatan perlu disiapkan seperti peraturan perundang-undangan terkait
rekam medis/kesehatan elektronik.
b. Sistem informasi kesehatan masih terfragmentasi. Sebagaimana diketahui
bahwa di bidang kesehatan telah berkembang berbagai sistem informasi
sejak lama tetapi satu sama lain kurang terintegrasi. Setiap sistem informasi
tersebut cenderung untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
dan langsung dari fasilitas pelayanan kesehatan yang paling bawah dengan
menggunakan cara dan format pelaporan sendiri. Akibatnya setiap
operasional seperti Puskesmas dan Rumah Sakit yang harus mencatat data dan
melaporkannya sehingga Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi
sangat terbebani. Dampak negatifnya adalah berupa kurang akuratnya data dan
lambatnya pengiriman laporan.
c. Pendanaan untuk sistem informasi kesehatan di daerah masih terbatas. Aspek
pendanaan dapat dinilai sebagai faktor kekuatan, namun terdapat beberapa hal
yang dapat pula dikategorikan sebagai faktor kelemahan. Alokasi dana untuk
operasional, pemeliharaan, dan peremajaan sistem informasi baik di pusat
maupun di daerah, belum menjadi prioritas penganggaran rutin sehingga
dapat mengakibatkan operasional dan pemeliharaan sistem tidak dapat
dilakukan secara baik untuk menjaga kesinambungan sistem
informasi. Kemampuan pendanaan daerah yang bervariasi dalam memperkuat
sistem informasi kesehatan di daerah berdampak pula pada
keberhasilan penguatan sistem informasi kesehatan secara keseluruhan.
d. Kemampuan daerah dalam pengembangan sistem informasi kesehatan dan
pengelolaan data/informasi yang bervariasi. Fakta di lapangan menunjukkan
bahwa sebagian besar kabupaten/kota dan provinsi belum
5
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

memiliki kemampuan yang memadai dalam mengembangkan sistem informasi


kesehatannya, sehingga perlu dilakukan fasilitasi. Untuk sebagian daerah
yang telah memiliki kemampuanpun tampaknya pengembangan yang
dilakukan masih kurang mendasar dan komprehensif serta belum
mengatasi masalah-masalah mendasar dalam sistem informasi kesehatan.
Setiap upaya pengembangan cenderung menciptakan sistem informasi
kesehatan sendiri dan kurang memperhatikan keberlangsungan sistem dan
konsep integrasi sistem untuk efisiensi. Kondisi geografis, khususnya pada
daerah terpencil dan perbatasan juga berdampak pada kemampuan untuk
membangun sistem informasi kesehatan daerah serta optimalisasi pemanfaatan
infrastruktur teknologi informasi dan kemampuan sumberdaya lainnya.
Sementara itu, kemampuan untuk melakukan manajemen data mulai
dari pengumpulan, pengolahan, dan analisis data serta penyajian dan
diseminasi informasi baik di pusat dan daerah masih belum optimal.
Kemampuan untuk menghasilkan indikator dan informasi kesehatan yang valid
dan reliabel juga masih perlu ditingkatkan.
e. Pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dan
pengelolaan data yang belum optimal. Hampir sebagian besar daerah dan pusat
telah memiliki infrastruktur TIK untuk mendukung pelaksanaan sistem
informasi kesehatan, namun fasilitas TIK tersebut belum secara optimal
dimanfaatkan. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor,
seperti kemampuan sumber daya manusia yang masih terbatas, tidak
berfungsinya perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi pengelolaan
data kesehatan, tidak tersedianya prosedur pengoperasian (SOP) atau petunjuk
manual untuk mengoperasikan perangkat keras maupun perangkat lunak
aplikasi pengolahan data. Banyak pula fasilitas komputer dan infrastruktur TIK
yang akhirnya kadaluarsa atau rusak sebelum SIK diimplementasikan. Fasilitas
yang digunakan pada umumnya tidak mempunyai standar minimum kebutuhan
dan cenderung bervariasi baik dalam spesifikasi perangkat keras maupun
perangkat lunaknya. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksesuaian ketika akan
dilakukan integrasi.
f. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia masih rendah. Sumber daya
manusia memegang peranan penting dalam keberhasilan implementasi
sistem informasi kesehatan. Namun kondisi saat ini baik di pusat maupun
6
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

daerah masih terdapat keterbatasan baik dalam hal kuantitas maupun kualitas
tenaga pengelola sistem informasi kesehatan. Selama ini, di beberapa daerah,
pengelola data dan informasi umumnya adalah tenaga yang merangkap
jabatan atau tugas lain, yang dalam kenyataannya mereka tidak dapat
sepenuhnya bekerja mengelola data dan informasi karena insentif yang tidak
sesuai sehingga mereka memilih pekerjaan paruh waktu di tempat lain.
Kelemahan ini masih ditambah lagi dengan kurangnya keterampilan dan
pengetahuan mereka di bidang informasi, khususnya teknologi informasidan
pemanfaatannya. Selama ini sudah terdapat jabatan-jabatan fungsional untuk
para pengelola data dan informasi, seperti pranata komputer, statistisi,
epidemiolog, keamanan informasi, dan seterusnya. Namun
belum dimanfaatkan betul.
g. Mekanisme monitoring dan evaluasi masih lemah. Kelemahan-kelemahan dan
berbagai permasalahan pada penyelenggaraan sistem informasi
kesehatan tentunya dapat diidentifikasi dengan mekanisme monitoring dan
evaluasi serta audit sistem informasi kesehatan. Sayangnya, mekanisme
monitoring dan evaluasi belum ditata dan dilaksanakan dengan baik.

D. Manajemen Data Kesehatan


Manajenmen Data adalah Rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai dari
kegiatan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisis data hingga menjadi suatu
informasi. Berbagai pakar mengartikan data sebagai hasil penghitungan dan
pengukuran. Dalam bentuk jamak, Data berasal dari kata Datum yang diartikan
sebagai himpunan hasil dari penghitungan dan pengukuran, bisa dalam
bentuk angka/bilangan (umur, berat badan) dan bukan angka (jenis kelamin, tingkat
pendidikan), dan sebagainya. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku,
atau tersimpan sebagai file dalam data base.
Data sebagai hasil perhitungan dan pengukuran belum dapat berbicara banyak
sebelum diolah lebih lanjut. Dalam pengelolaan inilah dikenal dengan istilah
Manajemen Data. Pengertian manajemen dalam hal data itu bukanlah Istilah
manajeman yang biasa dikenal dan yang sering digunakan suatu organisasi yaitu
manajemen yang terdiri dari unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
monitoring Evaluasi. Manajemen data yang dimaksud disini adalah kegiatan
pengelolaan data.Tahapannya dari Manajemen data adalah:
7
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

1. Pencatatan Data
2. Pengumpulan Data
3. Pengolahan Data termasuk didalamnya analisis data
4. Penyajian/visualisasi Data
5. Pemantauan dan Umpan Balik

E. Kegiatan Manajemen Data


Kegiatan manajemen data mencakup :
1. Pengumpulan data
Data yang telah terkumpulkan dan yang diperlukan sebaiknya dikumpulkan atau
dicatat dalam sebuah formulir yang dapat kita sebut dengan dokumen sumber yang
berfungsi sebagai masukan atau inputan bagi system.
2. Integritas dan pengujian
Terlebih dahulu data yang telah terkumpulkan tersebut diperiksa dahulu untuk
meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan peraturan – peraturan dan
kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Penyimpanan
Sebaiknya data disimpan pada suatu media, seperti media magnetic atau piringan
magnetic.
4. Pemeliharaan
Data baru ditambahkan , data yang sudah ada diubah dengan sewajarnya dan data
yang sudah tidak dibutuhkan lagi dapat dihapus hal ini berguna agar sumber daya
data tetap mutakhir maka dibutuhkan pemeliharaan.
5. Keamanan
Pentingnya menjaga keamanan data adalah untuk mencegah kehancuran,
kerusakan, atau penyalahgunaan data
6. Organisasi
Data yang sudah terkumpulkan sebaiknya disusun sedemikian rupa untuk
memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
7. Pengambilan
Maksudnya data telah tersedia bagi para pemakai.

8
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

LATIHAN

1. Berikut prinsip dasar penyelenggaraan SIK adalah, kecuali…


a. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari
sektor kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.
b. Disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan
kepeutusan.
c. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi
kesehatan.
d. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan.
e. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara
lain faktor Pemerintah, yaitu…
a. Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
b. Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data
tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
c. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat
waktu)
d. Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim
lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban
administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif
dan tidak efisien.
e. Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar
secara nasional.
3. Pengertian manajemen dalam hal data itu bukanlah Istilah manajeman yang biasa
dikenal dan yang sering digunakan suatu organisasi yaitu manajemen yang
terdiri dari unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring
Evaluasi. Manajemen data yang dimaksud disini adalah kegiatan pengelolaan
data.Tahapannya dari Manajemen data adalah:
a. Pengumpulan data, pencatatan data, pengolahan data termasuk didalamnya
analisis data, penyajian/visualisasi data, pemantauan dan umpan balik.
9
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

b. Pencatatan data, pengumpulan data, penyajian/visualisasi data, pengolahan


data termasuk didalamnya analisis data, pemantauan dan umpan balik.
c. Pencatatan data, pengumpulan data, pengolahan data termasuk
didalamnya analisis data, penyajian/visualisasi data, pemantauan dan
umpan balik.
d. Pengumpulan data, pengolahan data termasuk didalamnya analisis data,
pencatatan data, penyajian/visualisasi data, pemantauan dan umpan balik.
e. Pengumpulan data, pengolahan data termasuk didalamnya analisis data,
penyajian/visualisasi data, pemantauan dan umpan balik, pencatatan data
4. Data yang telah terkumpulkan dan yang diperlukan sebaiknya dikumpulkan atau
dicatat dalam sebuah formulir yang dapat kita sebut dengan dokumen sumber yang
berfungsi sebagai masukan atau inputan bagi system.
Kegiatan diatas merupakan manajemen data mencakup…
a. Pemeliharaan
b. Penyimpanan
c. Integritas dan pengujian
d. Pengumpulan data
e. Keamanan
5. Data yang sudah terkumpulkan sebaiknya disusun sedemikian rupa untuk
memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Kegiatan diatas merupakan manajemen data mencakup…
a. Pemeliharaan
b. Penyimpanan
c. Integritas dan pengujian
d. Pengambilan
e. Organisasi
6. Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia ada 3 faktor
yaitu…
a. Factor pemerintah, factor dana, factor pembengkalan
b. Faktor pemerintah, ragmentasi, sumber daya masih minim
c. Factor internal, eksternal, output
d. Faktor pemerintah, factor internal dan eksternal
e. Factor pemerintah, factor pegawai, factor sumber daya

10
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

7. Faktor kelemahan kritis yang diidentifikasi secara garis besar adalah sebagai
berikut, kecuali…
a. System informasi kesehatan terframnentasi
b. Aspek legal masih lemah
c. Pendanaan untuk sistem informasi kesehatan di daerah masih terbatas
d. Faktor pemerintah, factor internal dan eksternal
e. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia masih rendah
8. Pentingnya menjaga keamanan data adalah untuk mencegah kehancuran,
kerusakan, atau penyalahgunaan data.
Kegiatan diatas merupakan manajemen data mencakup…
a. Pemeliharaan
b. Penyimpanan
c. Integritas dan pengujian
d. Keamanan
e. Pengumpulan data
9. Sebaiknya data disimpan pada suatu media, seperti media magnetic atau piringan
magnetic.
Kegiatan diatas merupakan manajemen data mencakup…
a. Pemeliharaan
b. Penyimpanan
c. Integritas dan pengujian
d. Keamanan
e. Pengumpulan data
10. Data baru ditambahkan , data yang sudah ada diubah dengan sewajarnya dan data
yang sudah tidak dibutuhkan lagi dapat dihapus hal ini berguna agar sumber daya
data tetap mutakhir maka dibutuhkan pemeliharaan.
Kegiatan diatas merupakan manajemen data mencakup…
a. Pemeliharaan
b. Penyimpanan
c. Integritas dan pengujian
d. Keamanan
e. Pengumpulan data

11
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

TES FORMATIF

1. Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara


lain Fragmentasi yaitu… :
Jawab :
a. Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data,
data tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
b. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat
waktu)
c. Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim
lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban
administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif
dan tidak efisien.
d. Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar
secara nasional.
2. Pengertian manajemen dalam hal data itu bukanlah Istilah manajeman yang biasa
dikenal dan yang sering digunakan suatu organisasi yaitu manajemen yang
terdiri dari unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring
Evaluasi. Manajemen data yang dimaksud disini adalah kegiatan pengelolaan
data.Tahapannya dari Manajemen data adalah...
Jawab :
a. Pencatatan Data
b. Pengumpulan Data
c. Pengolahan Data termasuk didalamnya analisis data
d. Penyajian/visualisasi Data
e. Pemantauan dan Umpan Balik
3. Prinsip Dasar Penyelenggaraan SIK, yaitu..
Jawab :
a. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari
sektor kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.
b. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi
kesehatan.
12
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

c. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan.


d. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
e. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan
datamelalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non
rutin (yaitu survei dan lain-lain).
f. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan
yang berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran.
4. Di beberapa kabupaten/kota belum ada landasan hukum yang cukup kuat
untuk mengimplementasi sistem informasi kesehatan di daerah yang seharusnya
berlaku secara terintegrasi. Walaupun beberapa peraturan perundang
undangan yang ada seperti..
Jawab :
UU ITE, UU KIP, PP PSTE, PP SIK, dan lain-lain dapat dijadikan acuan.
5. Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara
lain factor pemerintah yaitu,…
Jawab :
a. Standar SIK belum ada sampai saat
b. Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
c. Belum ada rencana kerja SIK nasional
d. Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam

13
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

RANGKUMAN

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan


sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi
bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah
sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat,
akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang
tertata dan terlaksana dengan baik.

14
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, Anis. 2006. InformatikaKesehatanMasyarakat.SistemInformasiManajemenKesehata


n. UGM :Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2003. PengenalanSistemInformasi. Andi : Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. KesehatanMasyarakatIlmudanSeni.Jakarta :RinekaCipta

15

Anda mungkin juga menyukai