Anda di halaman 1dari 3

MIKROBIOLOGI [ KELOMPOK 1 ] TANGGAL

AYU DWI PUTRI 0704183139 Senin, 31 Januari 2022

LAPORAN PRAKTIKUM
STERILISASI DAN
PEMBUATAN MEDIA
STERILISASI PEMBUATAN MEDIA

TUJUAN PRAKTIKUM : TUJUAN PRAKTIKUM :


Melakukan sterilisasi peralatan dan bahan yang Membuat media pertumbuhan mikroorganisme
digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi sesuai dengan takaran yang idanjurkan dalam
dengan metode yang tepat. pembuatan media.

Melakukan sterilisasi alat dan bahan didalam Melakukan teknik kerja pembuatan media secara
oven dan autoklaf. aseptik.
Melakukan teknik kerja aseptik.

PROSEDUR KERJA STERILISASI PROSEDUR PEMBUATAN MEDIA


Media Na ( nutrien Media PDA (Potato
Dibersihkan tangan dan semua alat agar) 20 gram/L Dextrot Agar) 39
yang ada di meja praktikum. Gunakan yang telah di gram/L yang telah
panaskan di panaskan
Wipol, Sunlight, dan handsanitizer
Sterilkan cawan Sterilkan cawan
Petri dan mulut Petri dan mulut
Dikeringkan alat cawan Petri dan labu erlenmeyer labu erlenmeyer
dengan panas dengan panas
tabung reaksi yang sudah dicuci dari api bunsan dari api bunsan
dengan menggunakan tisu. Setelah
itu, dibungkus alat dengan kertas dan Tuang media Tuang media
diikat dengan benang wol. Na ( Nutrien PDA ( Potato
Agar ) kedalam Dextrot Agar )
cawan petri kedalam cawan
Dimasukkan kedalam alat sterilisasi Petri
Bungkus cawan
kering yaitu dengan oven. Setelah media Na Bungkus
itu, dipanaskan menggunakan Api (Natrium agar) cawan media
Bunsen. dengan cling PDA dengan
wrap cling wrap

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Sterilisasi alat yang Pembuatan media yang dilakukan
dilakukan di dalam dalam pengamatan ialah pembuatan
percobaan praktikum media Na Yang digunakan untuk
ini menggunakan oven
pertumbuhan bakteri dan media PDA
dengan suhu 170°C
selama 1 jam untuk pertumbuhan jamur

KESIMPULAN KESIMPULAN

Cara kerja sterilisasi adalah agar terhindar dari media Na dan PDA adalah substansi yang terdiri dari
kontaminasi, cara steril ini digunakan pada zat-zat hara (nutrien) yang dipergunakan untuk
pembuatan media, dan pembuatan preparat. pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
PRAKTIKUM III
PEWARNAAN GRAM
TUJUAN PRAKTIKUM : KELOMPOK 1
MIKROBIOLOGI
Melakukan pewarnaan Gram;
AYU DWI PUTRI
Mengidentifikasikan morfologi bakteri Gram positif 0704183139

dan Gram negatif;

Membedakan bakteri Gram Positif dan Gram


negatif.

Mengelompokkan bakteri gram positif atau bakteri


gram negatif serta menentukan morfologinya.
Tanggal: Februari 2022

Ditetesin Gentian Ditetesin Lugol Ditetesin Alkohol Ditetesin Fuchin


1 ose isolat Di fiksasi dengan Violet didiamkan didiamkan selama 96% selama 5s didiamkan selama
disuspensikan Bunsen Hingga selama 15 s, lalu 15s, lalu dibilaskan 60s, lalu dibilaskan
dengan aquades mengering dibilaskan Aquades Aquades Aquades

HASIL PENGAMATAN :
HASIL PEMBAHASAN :

Pewarnaan gram adalah metode yang


digunakan untuk membedakan jenis bakteri
berdasarkan ketebalan lapisan peptodoglikan
pada dinding selnya.
Dimana Bakteri Gram Positif memiliki
lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga
mampu mempertahankan zat warna
kristal violet dan akhirnya menghasilkan
terwarnai sebagai "Ungu".
Sedangkan Bakteri Gram Negatif memiliki
lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga ia
Bakteri Asal Air Keran :
hanya mampu menyerap zat warna kristal
Bacillus
violet dalam jumlah yang sangat sedikit dan
Gram Positif
hanya terwarnai oleh Safranin/fuschin
sehingga pada akhirnya yang dihasilkan
adalah warna "Merah".
PRAKTIKUM V
UJI KEPEKAAN MIKROBA
Nama : Ayu Dwi Putri (0704183139)
Kelas : Biologi 3 / kelompok 1

TUJUAN PRAKTIKUM
Selah mengikuti percobaan ini, mahasiswa akan memiliki keterampilan untuk:
Melakukan pengujian kepekaan mikroba terhadap antibiotik menggunakan
metode Kirby- Bauer.

Menentukan zona hambat antibiotik terhadap pertumbuhan mikroba.

Menginterpretasikan kepekaan Mikroba Terhadap Antibiotik.


Mengetahui tingkat sensitivitas, intermediet dan resistensi antibiotik
terhadapakteri Enterobacter dan E. coli.

PROSEDUR KERJA PENGUJIAN ANTIBIOTIK

Disiapkan Larutan wipol ke dalam cawan Diambil 1 swab biakan P.acne kemudian
petri lalu masukkan kertas cakram sebagai digores di cawan petri secara merata
kontrol (+) Dibagi menjadi 3 titik bagian (bagian (+)
Disiapkan larutan aquades ke dalam cawan (-) (kp)) .
petri lalu masuk kan kertas cakram Diletakkan masing-masing kertas cakram
sebagai kontrol (-) pada 3 titik
Disiapkan biakan K. pneumonia lalu masuk Kemudian dilinkubasi selama jam Dihitung
kan kertas cakram di dalam cawan menggunakan jangka sorong diameter
(sebagal uji tantang). zana hambatnya.

HASIL PENGAMATAN HASIL PEMBAHASAN


Larutan wipol (K+) memiliki zona hambat
Menurut Morales et al.
U1 U2 U3 X (2003), aktivitas zona
sebesar 4.87 mm (Aktivitas Lemah) sehingga
hambat antimikroba berarti "kurang efektif" dalam menghambat
K+ 10,2 0 4,4 4,87 dikelompokkan menjadi pertumbuhan bakteri E.coli.
4 kategori, yaitu:
aktivitas lemah (<5 mm),
Larutan aq. (K-) memiliki zona hambat sebesar
1.3 0 2 1.1 sedang (5- 10 mm), kuat 1.1 mm (Aktivitas Lemah) sehingga berarti
K- (>10-20 mm) dan "Tidak Efektif" dalam menghambat
sangat kuat (>20-30
pertumbuhan bakteri E.coli.
Sa 3 3.6 2 2.87 mm).
SA memiliki zona hambat sebesar 2.2 mm
(Aktivitas Lemah) sehingga berarti "Tidak
Efektif" dalam menghambat pertumbuhan
U1 U2 U3 bakteri E.coli.

Anda mungkin juga menyukai