Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Fraktur

Ada empat konsep dasar dalam menangani fraktur, yaitu :

a. Rekognisi

Rekognisi dilakukan dalam hal diagnosis dan penilaian fraktur.

b. Reduksi

Reduksi adalah usaha / tindakan manipulasi fragmen-fragmen seperti letak asalnya

c. Retensi

Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus dimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi
dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.

Penatalaksanaan Arthitris

Tujuan penatalaksanaan reumatoid artritis adalah mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi,


menghentikan kerusakan sendi dan meningkatkan fungsi dan kemampuan mobilisasi
penderita (Lemone & Burke, 2001).

Adapun penatalaksanaan umum pada rheumatoid arthritis antara lain :

1. Pemberian terapi

Pengobatan pada rheumatoid arthritis meliputi pemberian aspirin untuk mengurangi nyeri dan
proses inflamasi, NSAIDs untuk mengurangi inflamasi, pemberian corticosteroid sistemik
untuk memperlambat destruksi sendi dan imunosupressive terapi untuk menghambat proses
autoimun.

2. Pengaturan aktivitas dan istirahat

Pada kebanyakan penderita, istirahat secara teratur merupakan hal penting untuk mengurangi
gejala penyakit. Pembebatan sendi yang terkena dan pembatasan gerak yang tidak perlu akan
sangat membantu dalam mengurangi progresivitas inflamasi. Namun istirahat harus
diseimbangkan dengan latihan gerak untuk tetap menjaga kekuatan otot dan pergerakan
sendi.

3. Kompres panas dan dingin

Kompres panas dan dingin digunakan untuk mendapatkan efek analgesic dan relaksan otot.
Dalam hal ini kompres hangat lebih efektive daripada kompres dingin.

4. Diet

Untuk penderita rheumatoid arthritis disarankan untuk mengatur dietnya. Diet yang
disarankan yaitu asam lemak omega-3 yang terdapat dalam minyak ikan.

5. Pembedahan
Pembedahan dilakukan apabila rheumatoid arthritis sudah mencapai tahap akhir. Bentuknya
dapat berupa tindakan arhthrodesis untuk menstabilkan sendi, arthoplasty atau total join
replacement untuk mengganti sendi.

Penatalaksanaan Umum Gangguan Muskuloskeletal

1. Terapi obat-obatan

Sebagian besar pasien dengan gangguanmuskuloskeletal tidak ada terapi obat-obatan


spesifik.Contoh: tidak ada terapi obat khusus untukmeningkatkan akselerasi pertumbuhan
normal jaringan lunak setelah mengalami injuri. Walaupunbegitu, peran terapi obat-obatan
sangat pentingdalam penatalaksanaan gangguan muskuloskeletal. Setelah berkembangnya
preparat farmasi, beberapa obat memberikan dampak terhadap penatalaksanaanberbagai
gangguan muskuloskeletal.

Terapi obat-obatan yang lazim digunakan untukgangguan muskuloskelatal, meliputi:


analgetik, obatantiinflamasi non-steroid, agen kemoterapi,kortikosteroid, vitamin, dan obat-
obat khusus

2. Terapi Fisik dan Okupasi

Terapi fisik dan okupasi terutama berfokuspada mengevaluasi dan


memperbaikipenurunan kemampuan fungsional individu.Seorang terapis akan membantu
pasiendalam mengoptimalkan kemandirian dankemampuan untuk menyelesaikan
kegiatansehari-hari mereka setelah cedera ataudalam situasi gangguan muskuloskeletal.

3. Manipulasi Bedah

Penatalaksanaan manipulasi bedah dilakukan untuk melakukan koreksideformitas pada


tulang fraktur atau sendiyang mengalami dislokasi.Pemberian manipulasi ini biasa dilakukan
dibawah anestesi umum denganpenatalaksanaan reduksi tertutupManipulasi Bedah

4. Terapi Bedah

Metode terapi bedah pada gangguanmuskuloskeletal dilaksanakan secara 5 R(1)repair ,


(2)release, (3)resection, (4)reconstruction, dan (5) replacement

Pada pemilihannya, setiap intervensi ini akan digunakan sesuai kebutuhan pada pasien.

5. Pembedahan ada otot, tendon, dan ligamen

Pada kondisi sindromkompartemen makapembedahanfasiotomi dilakukanuntuk


mencegahterjadinya nekrosispada bagian distal

6. Pembedahan pada sendi

Pembedahan sendi denganteknik terbuka (artrotomi) dan eksplorasi dengan artroskopi.


Intervensi ini dilakukanterhadap berbagai gangguanpada sendi.
Pembedahan denganmelepaskan kapsul disebutdengan kapsulotomi, apabiladalam kondisi
penyakit yangberat seperti pada artritisrematik di mana kerusakanmembran sinovia sangat
parah,maka akan dilakukansinovektomi

7. Pembedahan Pada Tulang

Pembedahan dilaksanakan pada beberapakondisi, misalnya dengan tujuan


untukmendrainase pus pada pasien denganosteomielitis hematogen, pengangkatansekuestrum
(sekuestromi) padaosteomielitis kronis, membuka tulang(saukerisasi) untuk tujuan drainase
tulang, pengangkatan sebagian tulang (osteotomi) pada kondisi tumor tulang atau
optimalisasianatomis tulang dengan tujuanmenghilangkan gangguan osteoartritispada
pembedahan rekonstruksi. Untuk menstabilisasi osteotomi, maka dipasang piranti internal
agar bisa dapat terjadipenyatuan tulang.

8. Terapi Radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi juga disebutradiasi onkologi, adalah penggunaan


radiasimedis sebagai bagian dari pengobatan kankeruntuk mengontrol sel-sel ganas.

Radioterapi dapat digunakan untuk tujuanpengobatan kuratif atau ajuvan kanker. Hallain
juga digunakan sebagai perawatan paliatif (di mana tidak mungkin menyembuhkan
dantujuannya adalah untuk pengendalian penyakitlokal atau mengurangi gejala-gejala)
atausebagai terapi pengobatan (di mana terapimemiliki manfaat kelangsungan hidup dandapat
kuratif).

9. Rehabilitasi Muskuloskeletal

Tujuan rehabilitasi muskuloskeletaladalah meningkatkan danmempertahankan


kemampuan fungsimuskuloskeletal dalam kondisi yangpaling dapat diterima dan
kemandirianyang optimal. Rehabilitasi pada pelaksanaan dilakukansesuai kebutuhan
individu.

Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/21047/14/02Naskah_Publikasi.pdf diunduh pada tanggal 12


November 2015 pada jam 18.30 WIB

Lemone & Burke, 2001. Medical Surgical Nursing; Critical Thinking in Client Care, Third
Edition, California : Addison Wesley Nursing.

Anda mungkin juga menyukai