Anda di halaman 1dari 33

SELAMAT PAGI

GIZI PADA IBU HAMIL


Kelompok 4:

Randhika Alfhan Al Fattaah (19.0601.0018)


Iqbal Maulana (19.0601.0019)
Ella Pradita Istanti (19.0601.0020)
Erra Kurniawati (19.0601.0021)
Reni Maynitasari (19.0601.0022)
Rizqi Candra Agung Setiawan (19.0601.0044)
SKENARIO 1
Ny. A, 20 tahun hamil 8 minggu datang ke poliklinik KIA di
puskesmas M, untuk memeriksakan kehamilan nya. Ibu sering mual dan
muntah terutama pada pagi hari. Dari hasil anamnesa diketahui, TD:
100/80 mmHg, Hb: 9 mg/dl dan BB 48 Kg, TB 160 Cm, sedangkan
Lingkar Lengan Atas (LLA) 21 Cm. Ibu merasa khawatir dengan
kondisi kehamilan pertamanya ini. Berikan penjelasan tentang makanan
sehat dengan sesuai status gizi serta BB idealnya, selesaikan dengan
PENDEKATAN ASUHAN KEPERAWATAN (PENGKAJIAN-
PERENCANAAN).
HAMIL
Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia
akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki laki dan sel kelamin
perempuan, dimulai dari adanya konsepsi sampai dengan keluarnya
janin (Rohyatun, 2014). Hamil merupakan dimana keadaan perut
seorang wanita membesar setiap bulannya karena di dalamnya ada
pertumbuhan janin.
KEHAMILAN
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu
terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma
dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari
atau 37 minggu atau sampai 42 minggu.(USU, 2014)
ANAMNESA
Anamnesa adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter
sebagai pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi tentang penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang
berkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien
(Unhas, 2016).
HEMOGLOBIN (Hb)
Hemoglobin (Hb) adalah metalprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan
lainnya (Unimus, 2014). Hb berfungsi mengikat oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh. Kadar Hb wanita sehat seharusnya punya kadar Hb
sekitar 12 mg/dl.
Kadar Hb yang rendah bisa mengakibatkan anemia. Dikatakan
anemia ringan pada keadaan Hb di bawah 11 gr% ,anemia ringan 9-10gr
% dan anemia berat di bawah 7 gr%.
LLA/LILA
LLA/LILA adalah antropometri yang paling sering digunakan untuk
menilai status gizi (Unimus, 2014). LLA digunakan untuk mengetahui
suatu risiko kekurangan energi kronis pada wanita subur. Kekurangan
lingkar lengan atas tidak dapat digunakan untuk memenuhi perubahan
status gizi dalam jangka pendek. Lingkar lengan atas pada ibu hamil
normal nya 23,5 cm, jika di bawah 23,5 maka ibu hamil kekurangan zat
gizi.
KIA
KIA (kesehatan ibu dan anak) adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah (Unila, 2017).
Mg/dl
Satuan ukur untuk menentukan kadar Hb (Unimus, 2015).
BERAT BADAN
Berat badan adalah hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
yang ada pada tubuh (USU, 2013). Berat badan dipakai sebagai
indikator yang saat ini untuk mempengaruhi keadaan gizi dan tumbuh
kembang.
TEKANAN DARAH
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung
terhadap dinding arteri (Zunnur, 2014).Tekanan ini terus menerus akan
berada dalam pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir
secara konstan. Gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh bergantung pada volume darah yang terkandung dalam
pembuluh dan seberapa mudah pembuluh darah tersebut diregangkan.
Jika volume darah yang masuk ke arteri sama dengan volume darah
yang keluar dari arteri selama periode yang sama maka tekanan darah
arteri akan konstan. Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80
mmHg, tekanan darah rendah adalah sekitar <90/60 mmHg, sedangkam
tekanan darah tinggi adalah sekitar >140/80 mmHg.
STATUS GIZI
Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi
ibu hamil tersebut. Menurut Almatsier (2009), status gizi sendiri dapat diartikan
sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu
hamil (Aisyah Rachmawati, Putri Ines Anggraeni, 2015). Status gizi
Ibu sebelum hamil haruslah normal. Dengan kata lain, Ibu sebaiknya memiliki
berat badan ideal. Supaya status gizi pada ibu hamil tetap baik maka dalam
mengonsumsi makanan harus seimbang menurut gizinya, meningkatkan asupan
buah dan sayur, minum dengan cukup agar tidak kekurangan cairan,
mengonsumsi vitamin dan pil tambah darah dengan cukup.
NUTRISI IBU HAMIL
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada
saat hamil (Aisyah Rachmawati, Putri Ines Anggraeni, 2015). Zat gizi
sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan kimia yang
diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan
energi, membagun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan. Nutrisi pada ibu hamil (Aisyah Rachmawati, Putri
Ines Anggraeni, 2015) adalah sebagai berikut.
KARBOHIDRAT
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33
kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi
glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan
adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100
gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat
glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori
sehingga perlu penambahan.
PROTEIN
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudian disintesis oleh
fetus menjadi protein jaringan. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus,
payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan protein
adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani mempunyai nilai biologis tinggi.
Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah
70%. Terdapat protein loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake protein untuk ibu
hamil sekitar 1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata
wanita dengan berat badan 55 kg. Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat
rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dan keadaan
masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai
hayati protein yang dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein
dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari protein hewani.
LEMAK
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai
bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun kemungkinan
dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang. Sebagian besar dari 500 g lemak
tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan
tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk
pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan
kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya
meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan
terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui
plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun
protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan
meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh
karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
ZAT BESI
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harus
adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mg
atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal kehamilan,
karena pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar
kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat besi
meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari
yang didapat dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum
tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan
zat besi akan berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya
berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan
kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum
tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
KALSIUM (CA)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan
penyerapan kalsium, dan retensi kalsium karena adanya perubahan
hormonal. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi,
vitamin D membantu penyerapan kalsium, kebutuhan 30-40 g/hari
untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium
dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering,
kacang kedelai kering atau basah, dan brokoli segar.
ASAM FOLAT
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis
ibu sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat.
Anemia akibat kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik
yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung
lama akan berdampak pada kerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya
kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat,
gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi
mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per
hari selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470
ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan
ayam.
KOLIN
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan
oleh ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan.
Vitamin ini dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk
hubungan antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat
dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal,
dan jantung.
VITAMIN E
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom
atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap
awal kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada gandum, sayuran
hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan minyak jagung.
VITAMIN A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar
500 SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan
bayi prematur dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat
dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah
berwarna hijau atau kuning.
VITAMIN B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelumwaktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-
kacangan, padi-padian, dan daging.
IODINE
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg.
kekurangan iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin
(tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan
fisik menyerupai karakteristik anak yang mengalami down syndrome.
Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapur yang sudah
difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari laut,
serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
ZINC (SENG)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena
tingkat zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran
tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem imun dan
memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan
pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam,
seafood, susu, dan kacang-kacangan.
NUTRISI IBU HAMIL
Dengan mencukupi nutrisi-nutrisi tersebut, maka nutrisi yang
dibutuhkan ibu dan janin akan terpenuhi. Untuk ibu bermanfaat agar
tidak terkena anemia dan yang lainnya, sedangkan pada bayi bermanfaat
untuk menambah berat badan bayi, agar ketika lahir nanti tidak
mengalami BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan ketika persalinan, ibu
tidak merasa susah mengeluarkan janin tersebut, karena sudah tercukupi
gizinya.
MENGIDAM
Kehamilan Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat
dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil (USU, 2014).Wanita
hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan (USU, 2014). Ngidam pada ibu hamil
lebih mungkin dikarenakan oleh perubahan hormon. Tingginya kadar hormon saat
hamil dapat mengubah persepsi ibu hamil terhadap aroma dan rasa. Hal ini
mengakibatkan ibu hamil menginginkan jenis makanan tertentu atau malah
menghindari makanan tertentu. Fluktuasi hormon ini menyebabkan adanya dua fase
selama kehamilan. Yang pertama terjadi saat awal kehamilan, ibu hamil seolah
menjadi sangat sensitif terhadap aroma makanan tertentu (morning sickness),
cenderung tidak nafsu makan dan menghindari jenis makanan tertentu.
MUAL DAN MUNTAH
Pada usia 8 minggu termasuk kedalam trimester pertama,dan pada
saat trimester pertama akan merasakan mual dan muntah karena ada
perubahan hormon (Hapsari, 2016). Selama kehamilan, biasanya wanita
cenderung memiliki bagian otak yang lebih sensitif dibandingkan
dengan saat tidak sedang hamil. Artinya, otak cenderung merespons
hormon dan pemicu mual lainnya dengan cepat.Hal itulah yang diduga
kuat merangsang mual secara berlebihan. Jika Anda memiliki perut yang
lebih sensitif, Anda cenderung mengalami mual dan muntah yang lebih
parah saat hamil.Selain perut, indra penciuman juga biasanya cenderung
jauh lebih sensitif dari biasanya. Akibatnya, banyak ibu hamil yang
bahkan hanya mencium bau tubuh suaminya saja akan merasa mual.
ANALISIS MASALAH
DS: Klien merasakan sering mual dan muntah pada pagi hari
DO: Dari data hasil pemeriksaan, diketahui bahwa TD: 100/80 mmHg, Hb: 9
mg/dl, BB: 48 Kg, TB: 160 Cm, LLA: 21 Cm
Diagnosa Keperawatan:
Dari pengukuran BBI,Hb,TD,dan LLA,Ibu hamil mengalami kekurangan gizi
yang menyebabkan LLAnya tidak normal serta mengalami kekurangan pada zat
besinya yang mengakibatkan anemia.
Intervensi Keperawatan:
Anemia, Pemberian kalori 300 kalori/hari dan suplemenbesi sebanyak 60
mg/hari.terapi anemia defisiensi besi ialah dengan memberikan besi oral atau
parental,seperti fero sulfat fero gluconat atau Na-fero bisitrat.pemberian peparat
60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1g%/bulan. Pemberian preparat
yaitu dengan forum dextran sebanyak 1000 mg(20 ml) intravena atau 2 x 10
ml/im pada gluterat dapat meningkatkan Hb relative rendah cepat yaitu 2 g%.
KESIMPULAN
Bahwa pada usia 8 minggu kehamilan itu wajar mengalami rasa mual dikarenakan
adanya perubahan hormon, dengan sering mualnya ini dapat menyebabkan seorang
ibu hamil cenderung susah makan, yang menyebabkan kekurangan nutrisi untuk
dirinya dan janinnya. Apabila kekurangan nutrisi ini terjadi maka seorang ibu hamil
bisa saja mengalami anemia, LLA tidak normal, dan lain-lain. LLA tidak normal ini
merupakan gejala kekurangan gizi dan anemia juga disebabkan oleh kekurangan
nutrisi zat besi. Anemia dapat dicegah atau disembuhkan dengan sering mengonsumsi
hati, telur, daging, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau tua, selain itu juga bisa
mengonsumsi pil tambah darah. Kekurangan gizi yang berdampak LLA tidak normal
ini dapat dicegah atau disembuhkan dengan sering mengosumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, asam folat, dan vitamin C. Pemenuhan
nutrisi terhadap LLA yang tidak normal bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi
nasi, jagung, daging, telur, hati, buah-buahan.
SARAN
Seharusnya dalam pemenuhan nutrisi pada ibu hamil dilakukan sebelum
hamil, maksudnya adalah dengan cara ibu sering mengonsumsi makanan yang
sehat dan bergizi, maka akan menjadi kebiasaan untuk pola hidup sehat.
Ketika pola hidup sehat itu dilakukan sampai hamil, nantinya seorang ibu tidak
kesulitan dalam memilih makanan dan dalam pemenuhan nutrisi untuk dirinya
dan janinya. Mengontrol kesehatan ibu dan janinya ke rumah sakit,
puskesmas, KIA itu juga merupakan hal penting selain pemenuhan nutrisi pada
ibu hamil dan janinnya. Dengan sering mengontrol kesehatan di tempat-tempat
tadi, ibu hamil akan mendapatkan pengetahuan mengenai cara menjaga
kesehatann dirinya dan janinnya mulai dari awal kehamilan sampai melahirkan
nanti, serta juga mendapat suplemen, vitamin yang menunjang kesehatan ibu
dan janinnya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai