Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi menurut pedoman gizi
seimbang dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Artinya,
Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin mudah untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Oleh karena itu konsumsi anekaragam pangan
merupakan salah satu anjuran penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
(sumber: http://promkesdinkeskukar.blogspot.com/2017/06/piring-makanku-sajian-sekali-makan.html)
2) Mikronutrien
Mikronutrien didalam tubuh terikat pada enzim dan hormon. Zat-zat
gizi yang termasuk kedalam mikronutrien yaitu zat besi, yodium, flour, zink,
kromium, selenium, mangaan, molibdenum dan kuprum. Pada zat gizi mikro,
didalamnya terdapat vitamin yang larut air dan larut didalam lemak. Vitamin
yang larut dalam air diantaranya adalah vitamin C, B kompleks (Tiamin atau
vitamin B 1, Riboflavin atau vitamin B2 , Niasin atau vitamin B3, Asam
pantotenat atau vitamin B5, Vitamin B6 (piridoksin ,pridoksal,
piridoksamin), Biotin, Vitamin B12 atau kobalamin, dan Asam folat Karena
kelarutannya). Sedangkan, vitamin yang larut dalam lemak yaitu, vitamin A,
D, E dan K (Triana, 2006).
Berikut ini adalah tabel fungsi makronutrien didalam tubuh:
Tabel 2. Fungsi Mikronutrien
Berikut ni adalah manfaat zat-zat gizi atau nutrisi pada perempuan selama
daur hidurpnya menurut Sibagariang (2010), yaitu:
1) Masa kehamilan, pada masa kehamilan, asupan nutrisi ibu hamil berdampak
pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan.
2) Bayi, nutrisi pada bayi berfungsi dalam laju pertumbuhan, kontrol otot,
fungsi ginjal, organ pencernaan, sistem imun, dan pertumbuhan gizi (Dudek
2001).
3) Anak-anak, pada masa ini, karakteristik laju pertumbuhan menurun drastis
pada usia 1 tahun dan tidak teratur selama masa kanak-kanak. Oleh karena
itu, nutrisi pada usia ini sangat harus diperhatikan karena akan erdampak
pada perkembangan koordinasi, peningkatan autonomi, peningkatan
sosialisasi, peningkatan masa otot, peningkatan intensitas tulang, dan
kemampuan berbahasa.
4) Remaja, pada remaja karakteristik pertumbuhan dan implikasi nutrisi adalah
periode menstruasi yang cepat pada fisik, emosi, sosial, dan seksual. Pada
masa ini, remaja rentan terkena anemia sehingga asupan nutrisi dan zat-zat
gizi harus diperhatikan.
5) Nutrisi untuk dewasa dan lansia, menurut Sibagariang, pada masa ini nutrisi
yang baik dari awal keidupan akan meningkatkan pemulihan kesehatan pada
masa dewasa. Artinya, kesehatan secara fisiologis pada masa ini sangat
bergantung pada asupan nutrisi pada masa-masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2017. ‘Piring Makanku: Sajian Sekali Makan’. [Online]. Diakses pada tanggal
17/08/2018 (23:11). Tersedia di:
http://promkesdinkeskukar.blogspot.com/2017/06/piring-makanku-sajian-sekali-
makan.html
Purwanto, Heri. ( 2016). PGS (Pedoman Gizi Seimbang). [Online]. Diakses pada tanggal
17/082018 (08:06). Tersedia di:
https://heripurwantogizi.wordpress.com/2016/04/15/pgs-pedoman-gizi-seimbang/
Sibanggariang, Ellya. (2010). 'Gizi dalam Kesehatan Reproduksi'. Jakarta: CV. Trans Info
Media
Triana, V. (2006). ‘Macam-Macam Vitamin Dan Fungsinya Dalam Tubuh Manusia’, pp. 40–
47.