Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

CA ENDOMETRIUM DI RUANGAN POLI

ONKOLOGI GINEKOLOGI

RSUD ARIFIN

ACHMAD

DISUSUN OLEH:

YUNDA AMELIA

NIM: 2016250018

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


AKBID HELVETIA PEKANBARU
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Laporan yang berjudul “CA

ENDOMETRIUM”. Penulisan Laporan Kasus ini penulis menyadari banyak kekurangan

dalam penyelesaian laporan, berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan semua pihak

Laporan Kasus ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu

pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bd. Afritayeni,SST.,M.Kes Direktur Akbid Helvetia Pekanbaru.

2. Evis Ritawani, SST.,M.Kes Wadir I Akbid Helvetia Pekanbaru

3. Rika Istawati,SST.,M.Kes Dosen Pembimbing Akbid Helvetia Pekanbaru.

4. Eli Yusriwati,S.Tr.Keb selaku Ibu CI Lapangan yang telah Memfasilitasi,


Membimbing dan juga mengajari selama masa praktik lapangan.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat dan semoga
Allah SWT senantiasa melindungi kita semua, Amin.

Pekanbaru, 18 Maret 2022

Yunda Amelia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3
2.1 Pengertian Kanker Endometrium.........................................................................................3
2.2 Etiologi..................................................................................................................................4
2.3 Tanda dan Gejala...................................................................................................................5
2.4 Patofisiologi..........................................................................................................................6
2.5 Diagnosis Kanker Endometrium.............................................................................................6
2.6 Penatalaksanaan....................................................................................................................7
BAB III PENDOKUMENTASI ..................................................................................................9
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................16
3.2 SARAN................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker endometrium adalah tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya
dengan diferensiasi glandular dan berpotensi mengenai miometrium dan menyebar jauh.
Insidensi kanker endometrium mencapai 8% dari seluruh kejadian kanker pada
perempuan.Prevalensi kanker endometrium selama 5 tahun mencapai 31% pada seluruh
kejadian kanker ginekologi.
Kanker endometrium merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi di
dunia barat, menempati urutan keempat kanker pada wanita, setelah kanker payudara,
kolon, dan paru. Angka kematian yang disebabkan kanker endometrium di Amerika
Serikat meningkat dua kali antara tahun 1988 dan 1998. Pada tahun 2002, angka
kejadian kanker endometrium sebesar 2,06% dari 194 kasus kanker ginekologi. Tiipe
histologik kanker endometrium adalah adenokarsinoma endometrium, yaitu karsinoma
yang berasal dari jaringan kelenjar atau karsinoma yang sel-sel tumornya membentuk
struktur seperti kelenjar.

Adenokarsinoma merupakan tipe kanker yang terbentuk pada kelenjar yang


mensekresikan mukus di seluruh tubuh. Selain pada endometrium, adenokarsinoma juga
terdapat pada organ ginekologi lainnya, seperti serviks.5,6 Dengan mortalitas sebesar
3,4 per 100.000 wanita, prognosis kanker endometrium cukup baik apabila diketahui
dini dan ditangani dengan tepat. Angka ketahanan hidup 5 tahun pada kanker
endometrium mencapai 84%. Kesadaran akan pemeriksaan ginekologi secara rutin akan
mengurangi risiko keterlambatan penanganan terhadap kanker endometrium..

1.2 Hasil dari Penelitian ini diharapkan akan Memberikan Manfaat, yaitu :
1. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan tentang Kanker Endometrium Rumusan
Masalah
a. Apa itu pengertian Ca Endometrium?
b. Apa saja Etiologi Ca Endometrium?
c. Apa saja Tanda dan Gejala Ca Endometrium?
d. Apa saja Patopisiologi Ca Endometrium?
e. Apa saja Pemeriksaan Diagnostik Ca Endometrium?
f. Bagaimana Penatalaksanaan Ca Endometrium?

3
1.3 Manfaat
a. Mengetahui pengertian Ca Endometrium?
b. Mengetahui Etiologi Ca Endometrium?
c. Mengetahui Tanda dan Gejala Ca Endometrium?
d. Mengetahui Patopisiologi Ca Endometrium?
e. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Ca Endometrium?
f. Mengetahui Penatalaksanaan Ca Endometrium?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kanker Endometrium


Kanker endometrium merupakan tumor ganas primer yang berasal dari
endometrium atau miometrium. Sebagian besarnya merupakan adenokarsinoma (90%).
Karsinoma endometrium terutama adalah penyakit pada wanita pascamenopause,
walaupun 25% kasus terdapat pada wanita yang berusia kurang dari 50 tahun dan 5%
kasus terdapat pada usia dibawah 40 tahun (Patofisiologi, Konsep klinis Proses-proses
Penyakit.hal 1984).Endometerium merupakan lapisan paling dalam dari organ uterus
atau rahim, yang bertempat di antara vesika urinaria (pada bagian anterior) dan rektum
(pada bagian posterior). Lapisan ini berperan sebagai jalur masuk sel sperma menuju
sel ovum di tuba falopii pada saat konsepsi, tempat implantasi ovum yangtelah dibuahi,
tempat perkembangan janin, serta lapisan penting pada saat siklus haid wanita.
berbentuk seperti buah pir dan berdinding tebal. Uterus terdiri atas suatu badan
(korpus), yang terletak di atas penyempitan rongga uterus (orifisium internum uteri),
dan suatu struktur silindris di bawah, yakni serviks, yang terletak di bawah orifisium
internum uteri. Uterus memiliki otot yang kuat dengan ukuran panjang 7 cm, lebar 4
cm, dan ketebalan 2,5 cm.

5
2.2 Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab Ca endometrium, tetapi
beberapa penelitiian menunjukkan bahwa rangsangan estrogen yang berlebihan dan
terus menerus bisa menyebabkan Ca endometrium. Berikut ini beberapa faktor resiko
yang bisa meningkatkan munculnya Ca endometrium :

1. Obesitas atau kegemukan.


Pada wanita obesitas dan usia tua terjadi peningkatan reaksi konversi
androstenedion menjadi estron. Pada obesitas konversi ini ditemukan sebanyak 25-20
kali. Obesitas merupakan faktor resiko utama pada Ca endometrium sebanyak 2 sampai
20 kali. Wanita dengan berat badan 10-25 Kg diatas berat badan normal menpunyai
resiko 3 kali lipat dibanding dengan wanita dengan berat badan normal. Bila berat
badan lebih dari 25 Kg diatas berat badan normal maka resiko menjadi 9 kali lipat.

2. Haid pertama (menarche).


Wanita mempunyai riwayat menars sebelum usia 12 tahun mempunyai resiko 1,6
kali lebih tinggi daripada wanita yang mempunyai riwayat menars setelah usia lenih
dari 12 tahun. Menstruation span merupakan metode numerik untuk menentukan faktor
resiko dengan usia saat menarche, usia menopause dari jumlah paritas. Menstruasion
span (MS) = usia menars – (jumlah paritas x1,5). Bila MS 39 maka resiko terkena Ca
endometrium sebanyak 4,2 kali dibanding MS < 29.

3. Tidak pernah melahirkan.


Memiliki resiko terkena Ca endometrium lebih tinggi baik sudah menikah atau
belum dibanding wanita yang pernah melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa 25%
penderita Ca endometrium tidak pernah melahirkan anak (nulipara). Penelitian lainnya
juga menunjukkan bahwa faktor ketidaksuburan(infertilitas) lebih berperan daripada
jumlah melahirkan (paritas).

4. Penggunaan estrogen.
Estrogen sering digunakan sebagai terapi sulih hormon. Peningkatan penggunaan
hormon ini diikuti dengan meningkatnya resiko Ca endometrium.

5. Hiperplasia endometrium
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan
selaput lendir rahim disertai peningkatan vaskularisasi akibat rangsangan estrogen yang
berlebihan dan terus menerus. Disebut neoplasia endometrium intraepitel jika
hiperplasia endometrium disertai sel-sel atipikal dan meningkatkan resiko menjadi Ca
endometrium sebesar 23%.

6. Diabetes Mellitus (DM).


Diabetes melitus dan tes toleransi glukosa (TTG) abnorml merupakan faktor
resiko keganasan endometrium. Angka kejadian diabetes melitus klinis pada penderita
karsinoma endometrium berkisar antara 3-17%, sedangkan angka kejadian TTG yang
abnormal berkisar antara 17-64%.

6
7. Hipertensi.
50% dari kasus endometrium menderita hipertensi dibandingkan dengan 1/3
populasi kontrol yang menderita penyakit tersebut, kejadian hipertensi pada keganasan
endometrium menurut statistik lebih tinggi secara bermakna daripada populasi kontrol.

8. Faktor lingkungan dan diet.


Faktor lingkungan dan menu makanan juga mempengaruhi angka kejadian
keganasan endometrium lenih tinggi daripada di ngara-negara yang sedang
berkembang. Kejadian keganasan endometrium di Amerika Utara dan Eropa lebih
tinggi daripada angka kejadian keganasan di Asia, Afrika dan Amerika latin. Agaknya
perbedaan mil disebabkan perbedaan menu dan jenis makan sehari-hari dan juga
terbukti dengan adanya perbedaan yang menyolok dari keganasan endometrium pada
golongan kaya dan golongan miskin. Keadaan ini tampak pada orang-orang negro yang
pindah dari daerah rural ke Amerika Utara. Hal yang sama juga terjadi pada orang-
orang Asia yang pindah ke negara industri dan merubah menu makanannya dengan cara
barat seperti misalnya di Manila dan Jepang, angka kejadian keganasan endometrium
lebih tinggi daripada di negara-negara Asia lainnya

9. Riwayat keluarga.
Ada kemungkinan terkena Ca endometrium, jika terdapat anggota keluarga yang
terkena Ca ini, meskipun prosentasenya sangat kecil

2.3 Tanda dan Gejala

Gejala kanker endometrium yang paling sering terjadi adalah perdarahan vagina.


Gejala ini biasanya sudah muncul sejak kanker stadium awal. Akan tetapi, ciri dari
perdarahan ini dapat berbeda, tergantung apakah pasien sudah menopause atau belum.
Jika pasien belum menopause, perdarahan vagina ditandai dengan:

1. Darah yang keluar selama menstruasi lebih banyak dengan masa menstruasi yang
lebih panjang (lebih dari 7 hari)
2. Muncul bercak darah di luar masa menstruasi
3. Siklus menstruasi terjadi setiap 21 hari atau lebih cepat
4. Perdarahan terjadi sebelum atau setelah berhubungan seksual

Pada pasien yang telah menopause, setiap perdarahan atau bercak darah dari
vagina yang muncul setidaknya setahun sejak masa menopause harus segera
diperiksakan ke dokter.Selain perdarahan, gejala awal kanker endometrium lainnya
adalah keputihan yang encer atau bercampur darah, serta nyeri saat berhubungan
seksual.Jika telah berkembang dan memasuki stadium lanjut, kanker endometrium akan
menimbulkan gejala tambahan, seperti:

1. Nyeri panggul
2. Berat badan menurun
3. Hilang nafsu makan
4. Muncul benjolan di perut bagian bawah
5. Kelelahan

7
6. Perut kembung
7. Perubahan pada pola buang air kecil dan buang air besar
8. Nyeri di perut bagian bawah, punggung, atau kaki

2.4 Patofisiologi
Kanker endometrium adalah kanker yang terbentuk di dalam
endometrium yang merupakan lapisan dalam halus rahim atau rahim. Rahim terletak
di daerah panggul dan menyerupai bentuk sebuah pepaya atau buah pir. 90% dari
semua kanker rahim yang terbentuk di endometrium. Profesional medis tidak tahu
persis apa yang menyebabkan kanker endometrium, tetapi telah dikaitkan dengan
estrogen terlalu banyak, yang merupakan hormon wanita. Ini adalah ovarium yang
memproduksi estrogen, tetapi mereka juga memproduksi hormon lain yang disebut
progesteron yang membantu untuk menyeimbangkan estrogen.Kedua hormon harus
seimbang, tetapi jika terlalu banyak estrogen yang diproduksi akanmenyebabkan
endometrium tumbuh, sehingga meningkatkan risiko kanker endometrium. Ada faktor
lain yang meningkatkan kadar estrogen dan salah satunya adalah obesitas.
Jaringanlemak dalam tubuh juga memproduksi hormon estrogen. Pola makan dengan
asupan tinggilemak hewani, termasuk daging, susu, dan unggas, bersama dengan
makanan olahan dan gulahalus adalah nomor satu penyebab obesitas. Makanan ini
harus dihindari terutama olehmereka yang beresiko. Mereka yang berisiko adalah
wanita yang telah melalui menopause,tidak punya anak, menderita diabetes, memiliki
kanker payudara, atau sering mengkonsumsimakanan dengan lemak tinggi.Tanda
pertama kanker endometrium adalah perdarahan atau bercak. Pendarahan ataubercak
mungkin tidak selalu hasil dari kanker, tetapi ide yang baik untuk
segeramemeriksakan ke dokter agar diperiksa lebih detail lagi. Gejala lain dari kanker
endometriumadalah penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, kesulitan buang
air kecil dan nyeriselama hubungan seksual. Kanker ini terutama mempengaruhi wanita
yang telah melewatimenopause. Mayoritas kasus pada perempuan berusia 55-70 tahun
(Corwin: 1999)

2.5 Diagnosis Kanker Endometrium


Untuk mendiagnosis kanker endometrium, dokter akan melakukan tanya jawab
mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien, dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik.Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk
menetapkan diagnosis, antara lain:

1. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul dilakukan dengan memeriksa bagian luar vagina, kemudian
memasukkan dua jari ke dalam vagina sambil menekan perut pasien menggunakan
tangan lainnya. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan di rahim dan indung telur.

8
Dokter juga dapat menggunakan spekulum untuk mendeteksi kelainan di vagina
dan leher rahim.
2. USG transvaginal
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus
bernama transducer ke dalam vagina. Alat ini akan memancarkan gelombang suara
berfrekuensi tinggi ke dalam rahim untuk diubah menjadi gambar di monitor. Dengan
begitu, dokter dapat melihat tekstur dan ketebalan endometrium.
3. Histeroskopi
Histeroskopi dilakukan dengan memasukkan alat khusus yang disertai kamera
kecil dan lampu (histeroskop) ke dalam rahim melalui vagina. Alat ini membantu
dokter untuk melihat endometrium dan kondisi dalam rahim.
4. Biopsi endometrium
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari lapisan rahim,
untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Tujuannya adalah untuk mendeteksi
keberadaan sel-sel kanker.
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker endometrium yang utama adalah pembedahan berupa
histerektomi yang diikuti dengan salfingoooforektomi bilateral. Pilihan terapi lainnya
mencakup radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormonal.

1. Pembedahan

Pembedahan untuk kanker endometrium berupa histerektomi yang umumnya


disertai dengan salfingoooforektomi bilateral. Salfingoooforektomi dilakukan karena
sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman yang mungkin
tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

2. Radioterapi

Radioterapi tidak perlu dilakukan pada pasien kanker endometrium derajat 1 atau
2 dengan invasi miometrium <50% karena berhubungan dengan reduksi kualitas hidup
dan peningkatan morbiditas. Radioterapi dapat dipertimbangkan pada kanker
endometrium yang tidak dapat menjalani pembedahan dengan penyakit yang terbatas
hanya pada uterus. Pada penyakit stadium IV B, radioterapi tidak lagi bertujuan kuratif
tetapi hanya sebagai terapi paliatif saja.

3. Kemoterapi

Hasil penelitian menunjukkan kanker endometrium pasca operasi yang diikuti


kemoterapi kombinasi memiliki angka survival lebih tinggi. Kemoterapi terutama
disarankan pada tumor stadium III atau lebih atau rekuren. Walau demikian, belum
terdapat standar kemoterapi pilihan untuk kanker endometrium.

9
BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI

CA ENDOMETRIUM Ny U P8 A2 H6

Tanggal pengkajian : 23 Maret 2022


Pukul : 09.20 WIB
Dikaji oleh : Yunda Amelia
Tempat : Poli Onkologi Genikologi RSUD Arifin Achmad

S. Subjek
1. Pengumpulan Data
A. Identitas

Nama ibu : Ny. U


Umur : 66 Thn
Suku : Melayu
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : JL.Teluk Merbau
Telp/hp : 082389983487

Nama suami : TN. R


Umur : 68 Thn
Suku : Melayu
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : JL. Teluk Merbau
Telp/hp :-

10
Pasien masuk pada tanggal
1. Alasan kunjungan ini : Ny. U Mengatakan keluran cairan dari jalan lahir
berwarna Kehijauan
2. Riwayat menstruasi
a.Siklusnya : 28 Hari
b.Menarche : 12 Tahun

3. Pola makan : 3x/ Hari


4. Eliminasi
a. BAK : 5-6x/Hari
b. BAB : 1x/Hari
5. Pola istirahat dan tidur
a. Lama istirahat/tidur pada siang hari : 1 Jam/Hari
b. Lama istirahat/tidur pada malam hari : 6-7 Jam/Hari
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Penyu Anak
Tahun Tempat Jenis
No Uk Penolong lit Keadaan
persalinan persalinan persalinan
hamil
JK BB TB
1 1997 RB 40mg Spontan Bidan - PR - - Sehat
2 1998 RB 38mg Spontan Bidan - PR - - Sehat

3 1999 RB 40mg Spontan Bidan - LK - - Sehat

4 2001 Rumah 9mg Abortus Dokter - LK - - -


sakit
5 2002 RB 40mg Spontan Bidan - LK - - Sehat

6 2001 RB 40mg Spontan Bidan - PR - - Sehat

7 2003 RB 40mg Spontan Bidan - PR - - Sehat

8 2002 Rumah 12mg Abortus Dokter - PR - - -


sakit

7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang sistemik yang pernah diderita
1. Jantung :-
2. Ginjal :-
3. Asma :-
4. TBC :-

14
5. Hipertensi :-
6. DM :-
7. Epilepsi :-
8. Penyakit menular seksual : Tidak Ada

b. Riwayat penyakit alergi


1. Jenis makanan : Tidak Ada
2. Jenis obat-obatan : Tidak Ada
c. Riwayat operasi yang pernah dialami : Operasi Kanker Endometrium
tahun 2018
d. Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak Ada
8. Riwayat kesehatan keluarga
a. Penyakit yang parah diderita : Tidak Ada

9. Keadaan sosial
a. Perkawinan
1. Status perkawinan : Sah
2. Nikah ke :1
3. Lama perkawinan : 41 Tahun
10. Keadaan ekonomi
a.Penghasilan :-

O.Data Objektif

1.Tanda vital

a.Tekanan darah : 120/80 mmHg


b.Denyut nadi : 85x/i
c.Pernafasan : 23x/i
d.Suhu : 36 C
e.Kesadaran : Composmentis
f.BB : 50 kg
g.Tinggi badan : 140 cm

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi
1. Kepala : Bersih, Rambut rontok
Mata
Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih

15
2. Hidung : Tidak ada Pembengkakan
3. Mulut : Bersih
4. Gigi : Berlubang
5. Muka : Tidak ada pembengkakan
6. Leher : Tidakada pembesaran Kelenjar Tyroid dan Getah
bening
7. Mammae : Tidak ada pembesaran
8. Abdomen
Bekas luka operasi : Ada, Kering
Pembesara perut : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
9. Genetalia : Keluarnya cairan berwarna kehijauan berbau
10. Ekstremitas Atas/ Tangan
Odema tangan dan jari : Tidak ada
Sianosis tangan dan jari : Tidak ada sianosis
Pergerakan : Ada
11. Ekstremitas Bawah/ Kaki
Odema tibia, kaki : Tidak ada
Varises tungkai : Tidak ada
8. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
1.Hb : 10.7 g/dl
2.Leukosit : 22.79
3.Trombosit : 188
4.Eritrosit : 3.35
5.Hematokrit : 32.6
6.MVC : 97.3
7.MCH : 31.9
8.MCHC : 32.8
9.RDW-CV : 18.8
10.RDW-SD : 66.8
11.PDW : 8.4
12.MPV : 9.7
13.P-LCR : 22.6

2. RO : Positif(+) Terlampir
3. Hasil PA : Adenosquamous eell carcinoma
endomentrium yang menginvasi
<1/2 ketebalan dinding uterus

16
PENDOKUMENTASIAN PADA Ny U CA. ENDOMETRIUM

Pengumpulan data pada : 23 Maret 2022 Pukul : 09.20 WIB

S: - Ibu mengatakan keluar cairan dari Vagina berbau tidak sedap


- Ibu mengatakan pertama kali melakukan pemeriksaan tahun 2018 di Medan
- Ibu mengatakan pernah melakukan operasi tahun 2018 di Medan
- Ibu mengatakan pernah melakukan Kemo 8x dan sinar 36x di Medan
- Ibu mengatakan penah melakukan Kemo 3x dan Sinar belum pernah dilakukan RSUD
AA

O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD: 120/80 Mmhg S : 36,0 C
N : 85x/i R: 23x/i
BB: 50 Kg TB: 140 cm

- Laboratorium:

1.Hb : 10.7 g/dl 9.MCH : 31.9


2.Leukosit : 22.79 10.MCHC: 32.8
3.Trombosit: 188 11.RDW-C: 18.8
4.Eritrosit: 3.35 12.RDW-C: 18.8
5.Hematokrit: 32.6 13.RDW-SD: 66.8
6.MVC : 97.3 14.PDW : 8.4
7.MPV : 9.7
8.P-LCR: 22.6

- RO: + Terlampir
- Hasil PA: Adenosquamous eell carcinoma endomentrium yang menginvasi
<1/2 ketebalan dinding uterus

17
A: Ny. U P6A2H6 + Ca. Endometrium

P:- Kolaborasi dengan dokter tentang terapi pengobatan/ Pemberian terapy


- Menjelaskan pada pasien efek dari kemo terapi
1. Rambut Rontok
2. Gangguan Pencernaan
3. Mulut Kering
4. Kesuburan
5. Anemia 
6. Lemahnya Memori dan Konsentrasi (Ibu mengerti)

- Menginformasikan kepada ibu tentang nutrisi

1. Makanan berserat
2. Buah-buahan segar
3. Makanan rendah lemak
4. Jahe
5. Bawang putih (Ibu mengerti)

- Menjelaskan kepada ibu tentang personal hygien

1. Menyikat gigi
2. Menjaga kebersihan rambut
3. Mandi dua kali sehari
4. Mencuci tangan dengan sabun
5. Membersihkan kuku
6. Mencuci kaki
7. Menggunakan pakaian bersih
8. Selalu mengganti pakaian dalam (Ibu mengerti)

- Menjelaskan kepada keluarga tentang emosional ibu

1. Perasaan luka yang mendalam


2. Kebencian yang tersimpan lama
3. Rahasia yang tersimpan sangat dalam
4. Kesedihan yang menggerogoti diri
5. Kebencian yang terus dibawa
6. Perasaan tidak berguna.

18
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kanker endometrium merupakan tumor ganas primer yang berasal dari endometrium
atau miometrium. Sebagian besarnya merupakan adenokarsinoma (90%). Karsinoma
endometrium terutama adalah penyakit pada wanita pascamenopause, walaupun 25% kasus
terdapat pada wanita yang berusia kurang dari 50 tahun dan 5% kasus terdapat pada usia
dibawah 40 tahun (Patofisiologi, Konsep klinis Proses-proses Penyakit.hal
1984).Endometerium merupakan lapisan paling dalam dari organ uterus atau rahim, yang
bertempat di antara vesika urinaria (pada bagian anterior) dan rektum (pada bagian
posterior). Lapisan ini berperan sebagai jalur masuk sel sperma menuju sel ovum di tuba
falopii pada saat konsepsi, tempat implantasi ovum yangtelah dibuahi, tempat perkembangan
janin, serta lapisan penting pada saat siklus haid wanita. berbentuk seperti buah pir dan
berdinding tebal.
Berdasarkan tinjauan kasus Asuhan Kebidanan dengan ca ovarium pada Ny.S didapati
usia 60 tahun, P3A0H3, mengeluh perut Membesar dan terasa nyeri. Berdasarkan
pemeriksaan fisik di dapat tekanan darah ibu 110/90 mmHg, suhu 36,oC, nadi 80x/i,
pernapasan 18x/i,

3.2 SARAN
Diharapkan pada petugas kesehatan terutama bidan agar dapat memberikan asuhan
kebidanan yang dibutuhkan oleh setiap penderita ca ovarium supaya dapat penanganan yang
tepat dan tidak terlambat.

Diharapkan kepada mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama


tugas atau dinas dilapangan pada saat belajar di institusi. Dan diharapkan mahasiswa dapat
melakukan asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/qv968jdy-laporan-pendahuluan-ca-endometrium.html
https://www.liputan6.com/health/read/646958/6-masalah-emosional-yang-sebabkan-
kanker
https://www.google.com/search?
q=personal+hygiene+adalah&rlz=1C1VDKB_enID983ID983&ei=b58-YqvOCqSb4
https://www.google.com/search?
q=efek+samping+kemoterapi+&rlz=1C1VDKB_enID983ID983&ei=I50-Yq3dCO-
MseMP9Ni64Ak&ved=0ahUKEwjt-
uXJ_uL2AhVvRmwGHXSsDpwQ4dUDCA0&uact=5&oq=efek+samping+kemoterapi
+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEI
AEMgQIABBDMgUIABCABDIECAAQQzIECAAQQzIFCAAQgAQyBQgAEIAESg
QIQRgASgQIRhgAUOUJWOUJYOwdaAFwAHgAgAFMiAFMkgEBMZgBAKABA
cABAQ&sclient=gws-wiz

20
PENDIDIK AKADEMIK CI RUANGAN

RIKA ISTAWATI SST.,M.Kes ELI YUSRIWATI S.Tr.Keb


MAHA SISWI

YUNDA AMELIA

21

Anda mungkin juga menyukai