ASUHAN KEPERAWATAN
KANKER ENDOMTRIUM
OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat Hidayah-
Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah mendapatkan bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini
kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ns. Dina Fithriana,
M.SI.Med selaku dosen pembimbing Mata kuliah MATERNITAS 2, di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Mataram, dan semua pihak yang telah banyak memberikan fasilitas dan
informasi sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Kami berharap semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan yang bermanfaat terutama bagi kami sendiri maupun pihak lain.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kanker lapisan endometrium adalah tumor ganas yang tumbuh pada kelenjar
lapisan endometrium, merupakan salah satu dari tiga macam tumor ganas pada organ
reproduksi, menempati sekitar 7% dari keseluruhan kanker pada wanita, merupakan 20%
- 30%nya tumor ganas saluran reproduksi. Kanker lapisan endometrium dapat tumbuh
pada usia apapun, umur yang paling umum adalah 58 – 61 tahun, 50% - 70% terkena
penyakit setelah menopause. Belakangan ini kasus kanker lapisan endometrium terus
meningkat, telah mendekati bahkan melebihi kanker serviks. Kemungkinan hidup 5 tahun
pasien kanker lapisan endometrium 25% - 30%, kambuh ulang kanker lapisan
endometrium adalah hal yang paling mempengaruhi kemungkinan hidup 5 tahun pasien.
Dengan adanya kejadian tersebut, maka skrinning dan deteksi dini pada kanker lapisan
endometrium sangat dibutuhkan agar masyarakat khususnya wanita lebih dini
mengetahui apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak.
2. RUMUSAN MASALAH
A. Definisi kanker Endometrium
B. Klasifikasi endometrium
C. Etiologi
D. Manifestasi Klinis
E. Komplikasi
F. Patofisiologii
G. Pathway
H. Pemeriksaan penunjang
I. Penatalaksanaan
J. Asuhan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kanker endometrium adalah kanker yang terjadi pada organ endometrium atau pada dinding
rahim. Endometrium adalah organ Rahim yang berbentuk seperti buah pir sebagai tempat
tertanam dan berkembangnya janin. Kanker endometrium kadang-kadang disebut kanker
rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam rahim yang bisa menjadi kanker seperti otot atau sel
miometrium. kanker endometrium sering terdeteksi pada tahap awal karena sering
menghasilkan pendarahan vagina di antara periode menstruasi atau setelah menopause
(Whoellan 2009).
B. Klasifikasi
(Pada tahun 1988 FIGO menetapkan kriteria stadium surgikal) Saat ini, stadium kanker
endometrium ditetapkan berdasarkan surgical staging, menurut The International
Federation of Gynecology and Obstetrics(FIGO) 1988 :
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma In Situ, lesiparaneoplastik seperti hyperplasia adenomatosa
endometrium atau hyperplasia endometrium atipik
D. Manifestasi Klinis
Keluhan utama yang dirasakan pasien kanker endometrium adalah perdarahan pasca
menopause bagi pasien yang telah menopause dan perdarahan intermenstruasi bagi pasien
yang belum menopause. Keluhan keputihan merupakan keluhan yang paling banyak
menyertai keluhan utama. Gejalanya bisa berupa:
a) Perdarahan rahim yang abnormal
b) Siklus menstruasi yang abnormal
c) Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
d) Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
e) Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
f) Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
g) Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
h) Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
i) Nyeri ketika melakukan hubungan seksual (Isdaryanto: 2010).
E. Komplikasi
1. Anemia disebabkan oleh sifat fagosit sel tumor atau adanya perdarahan
2. Obstruksi khusus disebabkan pembesaran sel-sel tumor yang dapat menekan usus.
3. Depresi sum-sum tulang disebabkan faktor penghasil sel darah merah dari sum-sum
tulang sebagai sistem imun. Sel darah merah berusaha untuk menghancurkan sel-sel
tumor sehingga kerja sel-sel tumor optimal.
4. Perdarahan disebabkan pembesaran tumor pada ovarium yang dapat menyebabkan
rupture.
F. Patofisiologi
Kanker endometrium adalah kanker yang terbentuk di dalam endometrium yang
merupakan lapisan dalam halus rahim atau rahim. Rahim terletak di daerah panggul dan
menyerupai bentuk sebuah pepaya atau buah pir. 90% dari semua kanker rahim yang
terbentuk di endometrium. Profesional medis tidak tahu persis apa yang menyebabkan
kanker endometrium, tetapi telah dikaitkan dengan estrogen terlalu banyak, yang
merupakan hormone wanita. Ini adalah ovarium yang memproduksi estrogen, tetapi
mereka juga memproduksi hormon lain yang disebut progesteron yang membantu untuk
menyeimbangkan estrogen. Kedua hormon harus seimbang, tetapi jika terlalu banyak
estrogen yang diproduksi akan menyebabkan endometrium tumbuh, sehingga
meningkatkan risiko kanker endometrium. Ada faktor lain yang meningkatkan kadar
estrogen dan salah satunya adalah obesitas. Jaringan lemak dalam tubuh juga
memproduksi hormon estrogen. Pola makan dengan asupan tinggi lemak hewani,
termasuk daging, susu, dan unggas, bersama dengan makanan olahan dan gula halus
adalah nomor satu penyebab obesitas. Makanan ini harus dihindari terutama oleh mereka
yang beresiko. Mereka yang berisiko adalah wanita yang telah melalui menopause, tidak
punya anak, menderita diabetes, memiliki kanker payudara, atau sering mengkonsumsi
makanan dengan lemak tinggi.
Tanda pertama kanker endometrium adalah perdarahan atau bercak.
Pendarahan atau bercak mungkin tidak selalu hasil dari kanker, tetapi ide yang
baik untuk segera memeriksakan ke dokter agar diperiksa lebih detail lagi. Gejala lain
dari kanker endometrium adalah penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul,
kesulitan buang air kecil dan nyeri selama hubungan seksual. Kanker ini terutama
mempengaruhi wanita yang telah melewati menopause. Mayoritas kasus pada perempuan
berusia 55-70 tahun (Corwin: 1999).
G. Pathway
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pap Smear
adalah metode skrining ginekologi, dicetuskan oleh Georgias Papanikolaou, untuk
mendeteksi kanker rahim yang disebabkan oleh human papilomavirus. Pengambilan
sampel endometrium, selanjutnya di periksa dengan mikroskop (PA). Cara untuk
mendapatkan sampel adalah dengan aspirasi sitologi dan biopsy hisap (suction
biopsy) menggunakan suatu kanul khusus. Alat yang digunakan adalah novak,
serrated novak, kovorkian, explora (mylex), pipelly (uniman), probet (Hidayat: 2009).
2. Dilatasi dan Kuretase (D&C)
Caranya yaitu leher rahim dilebarkan dengan dilatator kemudian hiperplasianya
dikuret. Hasil kuret lalu di cek di lab Patologi. Memasukkan kamera (endoskopi)
kedalam rahim lewat vagina. Dilakukan juga pengambilan sampel untuk di cek di lab
Patologi (Hidayat: 2009).
3. Biopsi endometrium
Endometrial biopsi, teknik pengambilan dan pemeriksaan sampel sel jaringan rahim
yang bertujuan menemukan kanker endometrial dan hanya dilakukan pada pasien
yang beresiko tinggi (Hidayat: 2009). 4. Pelvic exam, dokter memeriksa daerah
sepanjang kandungan apakah terdapat lesi, benjolan, atau mengetahui daerah mana
yang terasa sakit jika diraba. Untuk daerah kandungan bagian atas dokter
menggunakan alat speculum. Teknik pemeriksaan ini sebenarnya harus rutin
dilakukan oleh wanita untuk mengetahui kondisi vaginanya (Hidayat: 2009).
I. Penatalaksaan Medis
Radiasi atau histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvis merupakan pilihan terapi untuk
adenokarsinoma endoserviks yang masih terlokalisasi, sedangkan staging surgical yang
meliputi histerektomi simple dan pengambilan contoh kelenjar getah bening para-aorta
adalah penatalaksanaan umum adenokarsinoma endometrium.
1. Pembedahan
Kebanyakan penderita akan menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tuba
falopii dan ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor
bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin
tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.
Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di sekitar tumor, maka
kelenjar getah bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah ditemukan di dalam
kelenjar getah bening, maka kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh
lainnya. Jika sel kanker belum menyebar ke luar endometrium (lapisan rahim), maka
penderita tidak perlu menjalani pengobatan lainnya.
2. Radioterapi
Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi
penyinaran merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang
disinari. Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan. Angka
ketahanan hidup 5 tahun pada pasien kanker endometrium menurun 20-30% dibanding
dengan pasien dengan operasi dan penyinaran. Penyinaran bisa dilakukan sebelum
pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan (untuk
membunuh sel-sel kanker yang tersisa). Stadium I dan II secara medis hanya diberi terapi
penyinaran. Pada pasien dengan risiko rendah (stadium IA grade 1 atau 2) tidak
memerlukan radiasi adjuvan pasca operasi.
3. Kemoterapi
Adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi merupakan terapi
sistemik yang menyebar keseluruh tubuh dan mencapai sel kanker yang telah menyebar
jauh atau metastase ke tempat lain.
Tujuan Kemoterapi
a) Membunuh sel-sel kanker.
b) Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
c) Meningkatkan angka ketahanan hidup selama 5 tahun.
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : Usia menarch dini (<12 tahun) berkaitan dengan meningkatnya
risiko kanker endometrium walaupun tidak selalu konsisten.
2. Siklus : dapat mengalami perdarahan diluar siklus haid dan lebih panjang
(banyak atau bercak)
3. Jumlah : lebih banyak
4. Lamanya : dapat memanjang
5. Sifat Darah : encer atau bergumpal
6. Teratur/tidak: mengalami perubahan
7. Dismenorhea : dapat terjadi
8. Fluor albus : berlebihan, berbau, purulen, bercampur darah
9. HPHT :
b. Riwayat Penyakit yang lalu:
Menggali riwayat penyakit yang pernah dan sedang diderita oleh ibu khususnya
penyakit ginekologi,diabetes dan hipertensi.
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
Ansietas b/d Setelah diberikan 1. minta pasien untuk 1. Agar dapat mengetahui apa
ancaman pada
asuhan keperawatan memilih teknik yang disukai pasien, untuk
status terkini
…X 24jam pengalihan yang di membantu dalam teknik
diharapkan pasien inginkan pengalihan
mampu mengurangi 2. ajarkan pasien cara 2. untuk mengurangi
kecemasan dengan terlibat di dalam kecemasan saat tiba – tiba
KH : pengalihan muncul.
- Dapat 3. minta keluarga dan 3. untuk membantu
mengontrol orang terdekat pasien pengurangan kecemasan
tingkat membantu pengalihan pasien
kecemasan kecemasan
diri
- Dapat
menurunkan
rasa takut
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kanker endometrium adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim.
Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding rahim.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker endometrium, tetapi beberapa
penelitiian menunjukkan bahwa rangsangan estrogen yang berlebihan dan terus menerus bisa
menyebabkan kanker endometrium.
SARAN
a. Mahasiswa diharapkan bisa mengetahui skrinning dan deteksi dini terhadap kanker
endometrium serta melakukan asuhan yang sesuai protap.
b. Setiap wanita, terutama mereka yang sudah menopause harus diberitahu mengenai risiko
dan gejala kanker endometrium.
c. Wanita harus melaporkan setiap perdarahan atau bercak darah pada dokter atau tenaga
kesehatan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3.
Jakarta : EGC Hidayat. 2009. Askep Ginekologi.
NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wilkinson, Judith M.(2006).Diagnosa Keperawatam NIC-NOC.Jakarta. EGC.