Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat

di dunia. Masalah utama yang di hadapi oleh Indonesia sekarang ini adalah

meningkatnya jumlah laju pertumbuhan penduduk. “Keluarga Berencana (Family

planning, planned parenthood): suatu usaha untuk menjarangkan atau

merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi”

(Anggraini & Martini, 2012). “Metode kontrasepsi IUD merupakan metode

kontrasepsi yang sangat efektif dan mempunyai angka kegagalan yang rendah”,

tetapi masih ada masalah yang sering terjadi saat penggunaan KB IUD salah

satunya yaitu timbul rasa nyeri saat pasca pemasangan. Padahal kenyataanya hal

tersebut merupakan hal yang wajar terjadi dan IUD merupakan kotrasepsi yang

sangat aman digunakan. Oleh karena itu setiap calon pemakai kontrasepsi IUD

diharapkan memperoleh informasi sebelum pemakaian (Septalia, 2016).

Di dunia tahun 2017 Prevalensi penggunaan kontrasepsi IUD sebesar 63%,

Data profil kesehatan Indonesia tahun 2015 prevalensi penggunaan kontrasepsi

IUD di Indonesia dengan cakupan KB aktif secara nasional sebesar 73%.

Sedangkan penggunaan kontrasepsi IUD di Provinsi Jawa Timur 7,1% (Buku

Kementerian Kesehatan RI, 2020). Pemasangan IUD dinilai jauh lebih efektif

dalam mencegah kehamilan dibandingkan dengan alat kontrasepsi non - MKJP

seperti pil dan suntik (Harahap dkk, 2015).

1
2

Tabel 1.1 Data Jumlah Peserta KB Tahun 2019-2021

Tahun Metode Jumlah Peserta KB di Jumlah Peserta KB di


Kontrasepsi Indonesia Jawa Timur
2019 Suntik 17.414.144 3.044.168
KB Pil 8.280.823 1.162.885
Implant 4.067.699 676.974
IUD 3.852.561 724.878
MOW 1.285.991 285.637
MOP 233.935 25.765
2020 Suntik 18.370.540 3.0334.883
KB Pil 9.265.987 1.082.538
Implant 4.035.354 687.846
IUD 3.976.976 674.826
MOW 1.354.879 287.553
MOP 221.876 21.746
2021 Suntik 19.380.110 3.090.770
KB Pil 10.270.125 1.080.550
Implant 4.033.440 692.885
IUD 3.110.490 882.245
MOW 1.352.882 325.554
MOP 220.825 20.772
(Sumber : BKKBN, 2021)

Tabel 1.2 Data Jumplah Peserta KB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2019-2021

Metode
Kontrasepsi 2019 2020 2021
IUD 171,60 172,33 175,56
(Sumber : Dinkes Kabupaten Nganjuk, 2021)

Tabel 1.3 Data Jumplah KB di Puskesmas Nganjuk Tahun 2019-2021

Metode
Kontrasepsi 2019 2020 2021

IUD 1.846 1.450 1.152

(Sumber : Puskesmas Nganjuk, 2021)

Tabel 1.4 Data Jumplah KB di Puskesmas Rejoso Tahun 2019-2021

Metode
Kontrasepsi 2019 2020 2021

IUD 895 764 692

(Sumber : Puskesmas Rejoso, 2021)


3

Mekanisme kerja IUD yaitu melakukan insersi IUD ke dalam rahim

sehingga dapat menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi,

mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri dan IUD

berkerja terutama mencegah sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi

perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilitas sehingga

mencegah implantasi sel telur dalam uterus (Arafah, 2021).

Pemilihan metode kontrasepsi harus disertai dengan pengetahuan yang jelas

termasuk tentang dampak yang akan terjadi seperti gangguan rasa nyeri. Nyeri

perut/ rasa mules/ kram perut bagian bawah adalah rasa nyeri yang disebabkan

karena adanya efek pemasangan IUD yang terjadi selama dan sesudah

pemasangan dilakukan (Rokayah, 2020). Pada dasarnya efek samping KB IUD

(nyeri perut) merupakan hal yang biasa dan dapat diatasi apabila akseptor

mengkonsultasikan permasalahan kepada tenaga kesehatan. Hal ini bertujuan

untuk mengurangi efek samping penggunaan KB IUD. Jika tidak segera ditangani

akan menimbulkan Akseptor baru KB IUD berganti cara kontrasepsi (Yuniasih,

2019).

Edukasi dan solusi mengenai metode kontrasepsi bisa diberikan melalui

KIE, sehingga bidan memiliki peran penting dalam memberikan konseling pada

akseptor baru KB IUD yaitu; menjelaskan dan memotivasi agar tetap memakai

IUD, memberikan analgetik bila diperlukan. Kepada partisipan dianjurkan

mengompres perut dengan air hangat, istirahat saat mengalami nyeri. Serta saran

yang diberikan untuk segera kontrol ulang kepetugas kesehatan bila mengalami

keluhan (Rokayah, 2020). Berdasarkan data diatas penulis tertarik dan termotivasi
4

untuk menyusun studi kasus dan mengambil judul “ Asuhan Kebidanan pada

Ny.B usia 31 tahun akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di

Puskesmas Nganjuk.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah pada wanita

akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah melaksanakan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk ?

1.4 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mempelajari dan memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan akseptor

baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.

2. Tujuan Khusus

Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada akseptor baru KB IUD dengan

gangguan rasa nyeri di Puskesmas , penulis mampu dalam:

a. Melaksanakan pengkajian data, yaitu mengumpulkan data subyektif dan

obyektif pada akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di

Puskesmas Nganjuk.

b. Interpretasikan data dasar, diagnosa dan masalah pada akseptor baru

KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.

c. Mengantisipasi diagnosa dan masalah pada akseptor baru KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.


5

d. Melaksanakan tindakan segera konsultasi dengan dokter dan kolaborasi

dengan tim medis atau antisipasi masalah pada akseptor baru KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.

e. Menetapkan rencana Asuhan Kebidanan pada akseptor baru KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.

f. Melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada akseptor baru KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri di Pusksmas Nganjuk.

g. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada akseptor

baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri di Puskesmas Nganjuk.

1.5 Manfaat Penulisan Studi Kasus

1. Manfaat Teoritis

Melakukan Asuhan Kebidanan pada akseptor baru KB IUD dengan

gangguan rasa nyeri di Puskesmas berdasarkan landasan teori yang telah

diharapkan mampu mengetahui tentang KB dan metode kontrasepsi yang

lebih mendasar dan luas, sebagai tolak ukur pelaksanaan Asuhan Kebidanan

yang berisikan tentang konsep teori keluarga berencana dan asuhan teori

dalam kasus ini adalah kontrasepsi IUD dengan gangguan rasa nyeri.

2. Maanfaat Praktis

a. Bagi Profesi

Sebagai penerapan Asuhan Kebidanan pada akseptor baru KB IUD,

diharapkan dapat meningkatkan kompetensi profesi bidan terutama

dalam penanganan akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri

dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.


6

b. Bagi Lahan Praktik

Sebagai masukan guna mengantisipasi terjadinya komplikasi pada

akseptor baru KB IUD dengan gangguan rasa nyeri.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan Kebidanan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan

serta dapat dijadikan masukan bagi penulis lain mengenai KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri.

d. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis tentang KB IUD dengan gangguan rasa

nyeri dan asuhannya, serta mampu mengaplikasikan antara teori dan

praktik.

e. Bagi Pasien

Pasien mengatahui, memahami dan mampu mengatasi tentang KB IUD

dengan gangguan rasa nyeri.

1.6 Metode Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Penulisan

Penyusunan penulisan Laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode

Deskriptif yaitu metode penulisan dengan mengumpulkan data sebanyak

banyaknya mengenai faktor - faktor yang merupakan pendukung terhadap

kualitas data, menganalisa dan kemudian ditulis dalam bentuk narasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan ada beberapa macam yaitu:


7

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada

metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face)

untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan

data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian (Lexy, 2021).

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk mengetahui

kelainan-kelainan dari suatu sistem atau suatu bagian organ tubuh

dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi)

dan mendengarkan (auskultasi) (Arafah, dkk: 2021).

c. Observasi

Menurut (Sutrisno, 2020) pengertian “observasi adalah kegiatan

kompleks yang mencakup berbagai macam proses baik biologis dan

psikologis dengan mementingkan proses ingatan serta pengamatan”.

d. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono, (2017) pengertian “Studi dokumentasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen

untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti”.

e. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,


8

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan (Nazir, 2017).

1.7 Tempat Dan Waktu

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan di Puskesmas pada

tanggal 8 Juni 2022.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dibagi dalam lima BAB

dengan susunan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan, manfat penulisan, metode tehnik

pengumpulan data, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang landasan teori yaitu konsep dasar KB, konsep

dasar IUD, konsep dasar rasa nyeri, serta konsep dasar manajemen

asuhan kebidanan Hellen Varney.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai