PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkwalitas.
1
2
diperoleh dari data BKKBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2014, jumlah
Medis Operatif Pria (MOP) 53.669 (1.00%) peserta dan Kondom 125.872
Uterin Device) merupakan suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam
Spotting adalah keluarnya darah dari vagina di luar siklus haid yang
spotting dapat membuat ibu merasa cemas karena mengeluarkan darah dari
vaginanya secara terus menerus dan dapat menyebabkan anemia, maka ibu
haid berlebihan memang akan terjadi pada tiga bulan pertama pemakaian
IUD, bahkan terjadi perdarahan maka perlu diberi preparat besi dan anjurkan
November 2015, diperoleh data pada bulan Oktober 2014 sampai Oktober
2015, terdapat 1032 akseptor, yaitu akseptor KB suntik 420 orang (40.7%),
KB Pil 209 orang (20.3%), IUD 187 orang (18.1%), Implant 160 orang
diatas akseptor KB IUD berada pada urutan ke 3. Dari 187 akseptor KB IUD,
orang (7.6%).
4
dengan spotting masih sangat tinggi. Oleh kerena itu penulis tertarik untuk
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah pada studi kasus ini
Mojogedang 1 Karanganyar?”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu:
1. Bagi penulis
2. Bagi Profesi
asuhan kebidanan.
3. Bagi Puskesmas
dengan spotting.
E. Keaslian
Keaslian studi kasus pada Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
selama 14 hari yaitu : spooting sudah sembuh, ibu bersedia untuk tetap
dan masalah gangguan rasa nyaman dan cemas yang dialami Ny. F
dapat teratasi dengan pemberian KIE vulva hygiene. Dari hasil asuhan
pada waktu, subyek, lokasi studi kasus dan asuhan yang diberikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Keluarga Berencana
a. Definisi
2. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
antara sel telur yang telah matang dengan sel sperma), maka
pertemuan antara sel telur dan sel sperma sehingga tidak terjadi
rahim.
8
9
b. Syarat Kontrasepsi
selama pemakaian.
c. Efektifitas Kontrasepsi
kehamilan.
kontrasepsi adalah :
10
1) Faktor sosial-budaya
3) Faktor keagamaan
4) Faktor hukum
5) Faktor fisik
6) Faktor hubungan
7) Faktor psikologis
e. Macam-macam kontrasepsi
a) Tanpa Alat
masa ovulasi.
b) Dengan Alat
(1) Kondom
(2) Diafragma
(3) Spermiside
suppositoria, krim.
a) Kontrsepsi hormonal
(5) Implant
keturunan lagi.
14
3. Kontrasepsi IUD
a. Pengertian
( Handayani, 2010).
b. Cara kerja
untuk fertilisasi.
d. Jenis-jenis IUD
1) Copper-T
halus.
2) Copper-7
memudahkan pemasangan.
3) Multi Load
IUD jenis ini terbuat dari polyethelen dengan kedua tangan kiri
4) Lippes Loop
sebagai berikut :
Syndrome (HIV/AIDS).
antara lain :
antara lain :
endokarditis bacterial)
1) Perdarahan
(Mochtar, 2012).
2) Ekspulsi
4) Keputihan
(Mochtar, 2012).
(Mochtar, 2012).
7) Infeksi
8) Translokasi
tersebut sering terjadi pada waktu insersi IUD yang kurang hati
20
4. Spotting
a. Pengertian
b. Penyebab
pertama.
kombinasi habis.
21 hari.
1. Pengertian
a. Langkah I : Pengkajian
1) Data Subjektif
(2) Umur
(3) Suku/bangsa/etnnis/keturunan
(4) Agama
(5) Pekerjaan
(6) Alamat
kepada klien.
23
c) Data Kebidanan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan
(a) Kehamilan
(b) Persalinan
(c) Nifas
proses laktasi.
(d) Anak
(4) Riwayat KB
dengan penggunaan KB
d) Kebiasaan sehari-hari
1) Pola nutrisi
2) Pola eliminasi
dan jumlah.
3) Pola istirahat
4) Pola hygiene
5) Aktivitas
kesehatan.
a) Status Generalis
atau lemah
(2) Kesadaran
(b) Suhu
(c) Nadi
atara 60 – 80 x/menit
(d) Respirasi
b) Pemeriksaan Sistemik
(1) Inspeksi
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(d) Hidung
2013).
(e) Telinga
2013).
(f) Mulut
(g) Leher
(Sulistyawati, 2013).
30
(h) Mammae
(i) Axilla
(2) Palpasi
(a) Muka
(b) Leher
(Sulistyawati, 2013).
(c) Mammae
(d) Abdomen
(Sulistyawati, 2013).
31
(e) Genetalia
siklus menstruasi.
(f) Ektremitas
(Sulistyawati, 2013).
(3) Auskultasi
(b) Nadi
atara 60 – 80 x/menit .
c) Data Penunjang
1) Diagnosa Kebidanan
dengan Para, Abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan ibu
dengan spotting.
Data subjektif :
Data objektif :
(b) Suhu
(c) Nadi
(d) Respirasi
(3) Genetalia
(Sulistyawati, 2013).
2) Masalah
3) Kebutuhan
e. Langkah V : Perencanaan
2) Beri terapi pada klien bila klien tetap saja mengeluh masalah
kombinasi habis.
4) Beri terapi pada klien bila terjadi perdarahan lebih banyak dari
biasa, berikan dua tablet pil kombinasi selama 3-7 hari dan
f. Langkah VI : Pelaksanaan
kombinasi habis.
dari biasa, berikan dua tablet pil kombinasi selama 3-7 hari dan
C. Data Perkembangan
S : Subyektif
O : Obyektif
Berisi data dari hasil analisa dan pemeriksaan fisik klien, hasil
P : Planning
D. Landasan Hukum
berencana
Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit hanya dapat dilakukan oleh bidan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi kasus yang menggunakan metode
cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup, dan lain-lain. Atau dengan
langkah Varney.
Mojogedang I Karanganyar.
39
40
Subjek merupakan orang yang dituju untuk diteliti atau yang menjadi
pusat perhatian dan sasaran peneliti (Arikunto, S 2013). Subjek pada studi
Spotting.
Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk
20 – 26 April 2016.
Teknik pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah daftar bacaan dari hasil penelitian atau atau studi
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
negatif.
42
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Pengamatan (Observasi)
mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2010). Pada
2. Data Sekunder
a. Studi dokumentasi
Puskesmas Mojogedang I.
b. Studi kepustakaan
b. Buku tulis
c. Bolpoint
44
a. Sphygmomanometer
b. Stetoskop
c. Thermometer
f. Sarung tangan
g. Kapas DTT
i. Lampu sorot
j. Set Hb Digital
a. Buku tulis
b. Bolpoint
c. Lembar askeb
Ruang : KIA
I. PENGKAJIAN
2) Umur : 28 th Umur : 30 th
45
46
3) Riwayat Menstruasi
4) Riwayat Obstetri
6) Riwayat Penyakit
beraktifitas ringan.
berkepanjangan.
hari.
dan HIV/AIDS).
menu nasi, sayur, lauk pauk, daging, tahu tempe dan buah. Minum +
7 – 8 gelas per hari jenis air putih dan teh serta tidak ada keluhan
warna kekuningan dan bau khas feces serta BAK 6 – 7 kali sehari,
bercak ibu jarang tidur siang dan tidur malam 6 – 7 sehari karena
mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
ganti pakaian 3 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 3
kali seminggu serta ganti pembalut dan celana dalam 3 kali sehari.
1. Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,30C
d) TB : 155 cm
e) BB : 54 kg
2. Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
3) Mata
b) Leher
kelenjar limfe.
1) Mammae
2) Axilla
d) Abdomen
e) Anogenital
1) Vulva vagina
4) Pemeriksaan Dalam
a) Portio / servik
5) Anus
f) Ekstremitas
3. Pemeriksaan Penunjang
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Data Dasar
Data Subjektif :
Data Objektif
2) Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,30C
5) Berat badan : 54 kg
6) Conjungtiva : pucat
IUD.
gr%.
B. MASALAH
Ibu mengatakan merasa tidak nyaman dan merasa cemas dengan keadaan
C. KEBUTUHAN
darah (spotting)
Pemberian terapi tablet zat besi 500 mg 1 x 1 per hari yang merupakan suatu
V. PERENCANAAN
4. Berikan dukungan moril (baik dari pihak tenaga kesehatan maupun pihak
keluarga).
7. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu atau bila ada keluhan.
55
VI. PELAKSANAAN
KB IUD. Hal ini sering dijumpai dan bukan masalah yang serius,
makan makanan yang bergizi seperti tahu tempe, daging, telur, kacang
7. Pukul 11.15 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu atau
bila ada keluhan dan akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 23
April 2016.
56
VII.EVALUASI
4. Ibu merasa tidak cemas atau putus asa tentang bercak darah (spotting)
yang dialami.
tablet zat besi 1 x 1 per hari 10 tablet sudah diberikan dan ibu bersedia
meminumnya.
7. Ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu yaitu pada tanggal 26 April 2016
dan ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 23 April 2016.
57
DATA PERKEMBANGAN I
(Kunjungan Rumah)
Subyektif
1. Ibu mengatakan bercak darah yang dialaminya sudah sedikit berkurang dan
Obyektif
Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
R : 24 x/menit S : 36,30C
Assesment
Planning
Evaluasi
8. Ibu bersedia untuk kontrol ulang sesuai jadwal yaitu tanggal 26 April 2016.
59
DATA PERKEMBANGAN II
Subyektif
1. Ibu mengatakan bahwa bercak darah yang dialami sudah sembuh 2 hari yang
lalu.
Obyektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Hb: 12 gr%
Assesment
Planning
daerah kemaluannya.
60
Evaluasi
2. Ibu bersedia untuk tetap menjaga personal hygiene pada daerah kemaluannya.
B. PEMBAHASAN
yang ada dengan praktek yang dilakukan di lahan pada asuhan kebidanan
1. Pengkajian
keadaan pasien. Data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
(Nursalam, 2008). Data subjektif adalah data didapat dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat
61
jalan lahir dan terganggunya pola aktivitas karena adanya rasa tidak
jalan lahirnya diluar siklus menstruasi sejak 2 minggu yang lalu, pola
terganggu karena adanya rasa tidak nyaman. Pada data objektif keadaan
2. Interpretasi Data
menurut Varney (2007), yaitu : rasa tidak nyaman pada daerah kemaluan
dan rasa cemas tentang perdarahan diluar haid atau spotting. Kebutuhan
diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan analisa data (Varney, 2007).
antara lain : penjelasan tentang rasa yang tidak nyaman pada daerah
mengatakan merasa tidak nyaman dan merasa cemas dengan keadaan yang
memberikan dukungan moril agar tidak merasa cemas tentang bercak darah
(spotting) dan informasi tentang bercak darah (spotting). Pada langkah ini
penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang
3. Diagnosa Potensial
terjadi pada kasus akseptor IUD dengan spotting adalah anemia (Saifuddin,
2010).
terjadi anemia, tetapi pada kasus ini Ny. S tidak mengalami anemia karena
kecepatan dan ketepatan dari bidan dan tenaga kesehatan dalam menangani
4. Antisipasi
Pada kasus KB IUD dengan spooting dapat diberikan terapi tablet zat besi
Pada Ny. S antisipasi yang diberikan yaitu pemberian terapi tablet zat
darah untuk mencegah anemia. Pada langkah ini penulis tidak menemukan
5. Perencanaan
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi,
upto date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak
KIE tentang gizi seimbang, berikan terapi pil kontrasepsi kombinasi (0,2
atau obat sejenis lain, anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu atau bila
ada keluhan
fisik dan stress fisiologi, berikan KIE personal hygiene terutama daerah
maupun pihak keluarga), berikan KIE tentang gizi seimbang untuk wanita
etinilesstradiol 2 x 1 per hari), tablet zat besi 1 x 1 per hari 10 tablet dan
anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu atau bila ada keluhan.Pada
langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan
6. Pelaksanaan
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien,
perencanaan yang telah dibuat seperti diatas. Pada langkah ini penulis tidak
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan
praktek.
7. Evaluasi
spotting adalah : Klien sudah tahu bahwa spotting adalah efek samping
etinilesstradiol 2 x 1 per hari), tablet zat besi 1 x 1 per hari 10 tablet sudah
Pada kasus Ny. S hasil dari asuhan yang diberikan selama 14 hari
yaitu : spotting sudah berhenti, ibu bersedia untuk tetap menjaga personal
KB IUD, ibu bersedia kontrol 3 bulan lagi untuk pemeriksaan IUDnya, ibu
tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di
lahan praktek.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
lahirnya diluar siklus menstruasinya sejak 2 minggu yang lalu. Pada data
2. Pada kasus ini didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 28 tahun P 2A0
merasa tidak nyaman dan merasa cemas dengan keadaan yang sedang
dukungan moril agar tidak merasa cemas tentang bercak darah (spotting)
67
68
4. Antisipasi yang diberikan yaitu pemberian terapi tablet zat besi 1 x 1 per
mencegah anemia.
dukungan moril (baik dari pihak tenaga kesehatan maupun pihak keluarga),
berikan KIE tentang gizi seimbang untuk wanita usia reproduksi, berikan
tablet zat besi 1 x 1 hari 10 tablet dan anjurkan ibu untuk kontrol ulang 5
telah dibuat
7. Pada kasus Ny. S hasil dari asuhan yang diberikan selama 14 hari yaitu :
B. Saran
1. Bagi Bidan
2. Bagi Institusi
b. Bagi pendidikan
3. Bagi Pasien
kebersihan diri khususnya daerah genetalia, kontrol ulang dan apabila ada
Dewi, M.U.K. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Untuk Mahasiswa Bidan. Jakarta : Trans Info Media.
Varney, H. Krebs, M.J. Gegor, L.C. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta :
EGC.