Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

P
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG ANAK RSUD TUBABA

1
Disusun oleh :
RIZAL SAPUTRA
NPM 2020207209235

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2020/2021

2
LAPORAN KASUS

A. Pengkajian
1. Biodata
Biodata Kasus
Nama An. P
Umur 3 Tahun
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status Perkawinan -
Alamat Penumangan Baru
Suku/bangsa Jawa
Tanggal MRS 15-04-2021
Tanggal Pengkajian 16-04-2021
No. RM 4336

3
Diagnosa Masuk Pneumonia

2. Riwatat Penyakit
a. Riwayat masuk RS
Kasus
Pasien dikirim dari unit gawat darurat (UGD) pada tanggal 15-04-2021dengan
diagnosa medis saat masuk Pneumonia dengan keluhan terdapat sesak nafas yang
dialami sejak 3 hari yang lalu, batuk berlendir, beringus dan disertai dengan
demam tinggi RR 41x/m, klien bernafas menggunakan cupping hidung irama
nafas tidak teratur, terdapat suara ronchi & stridor, klien menggunakan bantuan
otot dada saat bernafas, klien tidak nafsu makan,

Data senjang yang di dapat pada kasus batuk berlendir beringus di sertai demam
tinggi Stridor dan TDDK .

b. Keluhan utama dan penyerta


Kasus
Keluhan utama Sesak Nafas
Keluhan penyerta
Demam, T= 38,5° C batuk berlendir, beringus, nafsu makan menurun

c. Riwayat penyakit terdahulu


Kasus
Tidak ada riwayat alergi. Pasien juga tidak pernah dirawat di RS sebelumnya.

d. Riwayat kesehatan keluarga


Kasus
Orang tua pasien menagatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah
menderita penyakit seperti anaknya

e. Riwayat kesehatan psikologi, sosial, dan spiritual


Kasus
Orang tua pasien menerima penyakit anaknya dengan ikhlas dan menganggapnya
sebagai cobaan dari Tuhan. Orang tua Pasien mengatakan agar anaknya cepat
sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.

4
f. Riwayat pendidikan / penyuluhan (dischard planning)
Kasus
Orang tua pasien belum mengetahu tentang penyakit maupun pengobatan dan
perawatan anaknya

g. Pola kebiasaan sehari-hari


1) Pola nutrisi dan cairan
Kasus
Sebelum sakit:
Orang tua Pasien mengatakan anaknya makan 3x/ hari dengan porsi sedang  Nasi,
lauk, sayur. Minum air putih  ± 4 gelas/ hari

Saat sakit:
Orang tua Pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun, anakny hanya
makan 2 sendok makanan yang disediakan oleh rumah sakit, minum 1-2 gelas
dalam sehari.

2) Pola eliminasi
Kasus
Sebelum sakit:
Orang tua Pasien mengatakan anaknya BAB sebanyak 1 x / hari, biasanya pada
pagi hari dengan konsisten lunak dan berwarna kuning. BAK 3 – 4x / hari
berwarna jernih.

Saat sakit:
Orang tua pasien mengatakan Selama di rs anaknya BAB baru 1 x /, dengan
konsisten lunak dan berwarna kuning. BAK 1-3x / hari berwarna kuning jernih

3) Pola personal hygiene


Kasus
Sebelum sakit:
Mandi 1x/ hari
Keramas 3x / minggu

5
Gosok gigi 2x / hari
Ganti pakaian 2x / hari
Kegiatan tersebut dilakukan dengan bantuan orang tua

Saat sakit:
Pasien hanya di lap-lap saja dengan ibunya

4) Pola istirahat dan tidur


Kasus
Sebelum sakit:
pasien tidur ± 7 jam pada malam hari menggunakan kasur, bantal, guling, dengan
penerangan terang

Saat sakit:
Orang tua Pasien mengatakan selama di rumah sakit anaknya sulit untuk tidur ,
pasien tidak mampu untuk rileks atau tenang kareana sesak yang dirasa.

5) Pola aktivitas dan latihan


Kasus
Sebelum sakit:
Orang tua pasien mengatakan anaknya sebelum sakit sangat aktif
Saat sakit:
Pasien hanya menghabiskan waktunya di tempat tidur
6) Pola kebiasan yang mempengaruhi kesehatan
Kasus
Di dalam keluarga pasien ada yang perokok, yaitu ayah pasien, dalam sehari
ayah pasien bisa menghabiskan 1-2 bungkus rokok

7) Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
Kasus
- Keadaan Umum: lemah

6
- Kesadaran: composmentis
- TTV: 
N : 108x/ menit
RR : 41x/ menit
Suhu : 38,5 º C

b) Pemeriksaan persistem
Pemeriksaan Kasus
Sistem penglihatan Mata simetris,sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada sektert, pupil isokor 2/2, reaksi cahaya positif
Sistem Bentuk telinga simetris, tidak terdapat serumen,
pendengaran pendengaran normal
Sistem wicara Tidak ada gangguan dalam berbicara
Sistem pernafasan Inspeksi
- Bentuk dada simetris, tidak ada lesi maupun jejas
- Frekuensi nafas 41 x/menit,
- Terdapat retraksi dinding dada
- Pernafasan cupping hidung +
Palpasi
- Tidak teraba nyeri maupun massa
- Tidak ada pengembangan dada abnormal
Perkusi
- Cairan : tidak ada
- Udara : sonor
Auskultasi
- Ronci +
- Stridor +
Sistem Inspeksi
kardiovaskuler Tidak ada pembesaran pada daerah thorax
Aada TDDK
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba di ICS 4
Perkusi

7
- Pekak, tidak ada perbesaran jantung
Auskultasi
- BJ 1 dan BJ 2 normal
Sistem neurologi Inspeksi:
- kesadaran composmentis,
- GCS 4-5-6,
- pupil isokor,
- reflek cahaya+/+.
- Fungsi NI-NXII normal

Sistem pencernaan Inspeksi


- bibir pucat
- Rongga mulut normal, tidak ada stomatitis
- Abdomen tidak nampak jejas maupun massa, tidak nampak
pembuluh kapiler
Perkusi
- Tympani

Auskultasi
- Bising usus setiap 8 detik
- Bunyi vaskuler tidak ada
- Bunyi peristaltik usus normal
Palpasi
- Tidak teraba masa atau pun pembesaran hepar/spleen

Sistem imunologi Tidak ada tanda penyakit dengan gangguan imun


Sistem endokrin Tidak ada pembesara kelenjar tiroid ataupun tanda kelainan
apda system endokrin

Sistem urogenital - Output urine ±1.000 cc/24 jam


- Warna urine jernih

Sistem Inspeksi
muskuloskeletal pergerakan sendi bebas,

8
tidak terjadi fraktur,
tidak ada luka.
Palpasi
akral dingin,
turgor kulit < 2 detik
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555

System reproduksi Tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang kateter, serta
perineum bersih

c) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Kasus 1 Nilai normal
Hemoglobin 10.30 gr/dl 12,00-16,00 gr/dl
Leukosit 12.700/µl 4.000-10.000/µl
Hematokrit 41 % 37-47 %

d) Penatalaksanaan medis
Kasus
Farmakoterapi
IVFD KN3B 20 tetes/mt makro
O2 2liter/m
Ceftazidime /12 jam (iv)
Ambroxol 3x2 mg
Pct syr 3x250
Ventolin
Pct syr 3x250

9
Data fokus
Kasus
DS
- Ibu Klien mengatakan batuk berdahak, beringus dan sesak napas
- Ibu klien mengeluh badan anaknya demam dan panas.
- Orang tua Pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun, anakny
hanya makan 2 sendok makanan yang disediakan oleh rumah sakit

DO
- Klien tampk sesak
- klien menggunakan otot bantu pernafasan
- Adanya suara nafas tambahan stridor, ronci +
- Ada TDDK
- Klien gelisah
- Kulit teraba hangat
- Pernafasan cuping hidung
- Klien hanya menghabiskan 2 sendok makan
- Klien tampak pucat
- TTV
N : 108x/ menit
RR : 41x/ menit
Suhu : 38,5 º C

B. Analisa data
1. Kasus

No Data Etiologi Masalah


1 2 3 4
1 DS: penumpukan mucus Ketidak efektifan Bersihan
Ibu Klien mengatakan batuk dijalan nafas jalan Jalan nafas
berdahak beringus dan sesak napas
DO:

10
1. RR= 41x/menit
2. Klien sesak
3. Adanya suara nafas tambahan
stridor dan ronchi
4. Ada TDDK
5. Klien gelisah
6. Pernafasan cuping hidung
7. klien menggunakan otot bantu
pernafasan
2 DS: Stimulus Hipertermia
chemoreseptor
Ibu klien mengeluh badan anaknya
hipotalamus.
demam dan panas.
Termoregulator
DO:

1. Suhu : 38,5 oC

2. Klien tampak gelisah

3. kulit teraba hangat

3 DS: Anoreksia, akibat Perubahan nutrisi kurang


toksin bakteri, bau dari kebutuhan tubuh
Orang tua Pasien mengatakan nafsu
dan rasa sputum
makan anaknya menurun, anakny
hanya makan 2 sendok makanan
yang disediakan oleh rumah sakit

DO:

1. Klien tampak lemah


2. Klien tampak hanya mampu
mengabiskan makanan 2 sendok
porsi setiap kali makan
3. Mukosa bibir klien kering
 

11
C. Diagnosa keperawatan yang muncul
Kasus Diagnosa keperawatan
Kasus 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penumpukan mucus dijalan nafas
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada jaringan  parenkim
paru
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

12
D. Rencana tindakan keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan
NOC NIC
1 2 3
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Status pernafasan : Manajemen jalan nafas
berhubungan dengan penumpukan kepatenan jalan nafas 1. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
mucus dijalan nafas 1. Suara napas bersih 2. Lakukan fisioterapi dada bila perlu
DS: 2. Tidak ada sianosis 3. Monitor vital sign
Ibu Klien mengatakan batuk 3. Tidak sesak napas / dispneu Terapi Oksigen
berdahak beringus dan sesak napas 4. Irama napas dan frekuensi 1. Jelaskan pada klien / keluarga tentang pentingnya
napas dalam rentang normal pemberian oksigen
DO:
5. Klien tidak merasa ter-cekik 2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- RR= 41x/menit
6. Tidak ada sianosis Mengatur posisi
- Klien sesak
7. Tidak gelisah 1. Atur posisi pasien semi fowler
- Adanya suara nafas tambahan
8. Sputum berkurang 2. Miringkan kepala bila muntah
stridor dan ronchi
3. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian
- Ada TDDK
obat (ambrosol 8 mg, salbutamol 1,5 mg, dexa 0,5 mg)
- Klien gelisah
- Pernafasan cuping hidung
- klien menggunakan otot

36
bantu pernafasan

Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Pengaturan Panas


inflamasi pada jaringan  parenkim keperawatan selama 2 x 24 a. Monitor suhu sesuai kebutuhan
paru jam, diharapkan suhu tubuh b. Monitor nadi dan respirasi
DS: kembali normal c. Monitor suhu dan warna kulit
Ibu klien mengeluh badan anaknya d. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermi
demam dan panas. e. Ajarkan klien bagaimana mencegah panas yang tinggi
DO: dengan kompres hangat
1. Suhu : 38,5 oC f. Berikan obat antipiretik (Parasetamol 3 x 175 mg, crefatoxin
2. Klien tampak gelisah 3 x 400 mg,)
3. kulit teraba hangat g. Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut
a. Anjurkan klien memakai baju berbahan dingin, tipis dan
menyerap keringat.
Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakuakn intervensi  Manajemen nutrisi
kebutuhan tubuh keperawatan selama 2 x 24 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk
DS: jam, diharapkan kebutuhan memenuhi kebutuhan gizi
Ibu Klien Klien mengatakan anaknya nutrisi dapat terpenuhi. 2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang di
tidak nafsu makan dan hanya mampu miliki pasien
menghabiskan 1-2 sendok makan  Status nutrisi 3. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi

37
1. Asupnan gizi makanan
DO: 2. Asupan makanan 4. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan mulut
3. Asupan cairan sebelum makan
4. Klien tampak lemah
4. Energy 5. Pastiakan makanan yang di sajikan dengan cara yang
5. Klien tampak hanya mampu
5. Rasio berat badan/tinggi menarik dan pada suhu yang paling cocok
mengabiskan makanan 2 sendok
badan 6. Anjurkan keluarga membawa makanan yang disukai pasien
porsi setiap kali makan
6. Hidrasi 7. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
6. Mukosa bibir klien kering
a. Pastikan diet mencakup makanan yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

 Manajemen gangguan makan


1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk
mengembangkan rencana perawatan
2. Tentukan pencapain berat badan harian sesuai dengan
keinginan
3. Dorong kien untuk mendiskusikan makanan yang di
sukai bersama ahli gizi
4. Batasi aktifitas fisik sesuai kebutuhan untuk
meningkatkan berat badan

38
 Manajemen gangguan makan
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk
mengembangkan rencana perawatan
6. Tentukan pencapain berat badan harian sesuai dengan
keinginan
7. Dorong kien untuk mendiskusikan makanan yang di
sukai bersama ahli gizi
8. Batasi aktifitas fisik sesuai kebutuhan untuk
meningkatkan berat badan

39
E. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
(Perawatan Hari 1)

No Dx Implementasi Evaluasi
1 2 3
1 Tanggal 16 April 2021 Tanggal 16 April 2021
Pukul : 8.00 Wib Pukul : 10.00 Wib
Manajemen jalan nafas S:
1. Memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
2. Melakukan fisioterapi dada bila perlu Ibu mengatakan anaknya masih batuk
3. Memberikan terapi obat melalui nebulizer : Ventolin NaCl O :
= 1cc/ 10cc Prekuensi nafas klien 40 x/menit, kedalaman dangkal,
4. Mengukur denyut nadi, pernafasan irama cepat
Nadi : 108 x/mt Terdengar stridor
RR : 40 x/mt Masih terdapat akumulasi sputum
5. Memiringkan kepaka jika muntah Frekuensi nafas 40x/mt
Terapi Oksigen Frekuensi nadi 109 a/mt
i. Memberikan oksigen 1-2 liter Infus terpasang
ii. Menjelaskan pada klien / keluarga tentang Oksigen terpasang
pentingnya pemberian oksigen A. :

40
Masalah belum teratasi

1 2 3

P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen jalan nafas

2 Tanggal 16 April 2021 Tanggal 16 April 2021


Pulul 08.30 wib Pukul : 10.00 Wib
Pengaturan Panas S:
1. Mengukur suhu dan warna kulit Ibu klien mengatakan anaknya demam dan badannya
2. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermi masih panas
3. Mengajarkan klien bagaimana mencegah panas yang tinggi O :
dengan kompres hangat Suhu tubuh 38 oC
4. Menganjurkan klien untuk tidak memakai selimut Klien agak gelisah
5. Menganjurkan klien memakai baju berbahan dingin, tipis dan Tubuh klien terasa hangat
menyerap keringat. A. :
6. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum banyak Masalah belum teratasi
7. Memberikan obat antipiretik (Parasetamol 3 x 175 mg, P :
Ceftazidime /12 jam,)

41
Lanjutkan intervensi

1. Monitor suhu dan nadi klien

1 2 3

2. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum


banyak

3 Tanggal 16 April 2021 Tanggal 16 April 2021


Pukul : 09.00 Wib Pukul : 10.30 Wib
S:
Manajemen Makan
Ibu Klien Klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan
1. Timbang berat badan., BB 16 kg
dan hanya mampu menghabiskan 2-3 sendok dari porsi
2. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa,
setiap kali makan
denyut nadi, tekanan darah)
O:
3. Berikan makanan sedikit sering
4. Berikan cairan intravena KN3B 20 tetes/mt makro 1. Klien tampak lemah
2. Klien tampak hanya mampu mengabiskan makanan 2-
3 sendok porsi setiap kali makan

42
3. Kulit klien tampak kering
4. Mukosa bibir klien kering)

1 2 3

5. BB 16 kg
6. Terpasang infus KN3B 20 tetes/mt makro
A. :
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

43
(Perawatan Hari 2)
No Dx Implementasi Evaluasi
1 2 3
1 Tanggal 17 April 2021 Tanggal 17 April 2021
Pukul : 8.00 Wib Pukul : 10.00 Wib
Manajemen jalan nafas S:
1. Memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
2. Melakukan fisioterapi dada bila perlu Ibu mengatakan anaknya masih batuk
3. Memberikan terapi obat melalui nebulizer : Ventolin NaCl O :
= 1cc/ 10cc Prekuensi nafas klien 34 x/menit, kedalaman dangkal,
4. Mengukur denyut nadi, pernafasan irama cepat
5. Nadi : 100 x/mt Terdengar stridor
6. RR : 34 x/mt Masih terdapat akumulasi sputum
7. Memiringkan kepaka jika muntah Frekuensi nadi 100 a/mt
Terapi Oksigen Infus terpasang
i. Memberikan oksigen 1-2 liter Oksigen terpasang
ii. Menjelaskan pada klien / keluarga tentang A. :
pentingnya pemberian oksigen Masalah belum teratasi

44
1 2 3

P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen jalan nafas

2 Tanggal 17 April 2021 Tanggal 17 April 2021


Pulul 08.30 wib Pukul : 10.00 Wib
Pengaturan Panas S:
1. Mengukur suhu dan warna kulit Ibu klien mengatakan anaknya demam dan badannya
2. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermi masih panas
3. Mengajarkan klien bagaimana mencegah panas yang tinggi O :
dengan kompres hangat Suhu tubuh 37,6 oC
4. Menganjurkan klien untuk tidak memakai selimut Klien agak gelisah
5. Menganjurkan klien memakai baju berbahan dingin, tipis dan Tubuh klien terasa hangat
menyerap keringat. A. :
6. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum banyak Masalah teratasi sebagian
7. Memberikan obat antipiretik (Parasetamol 3 x 175 mg, P :
ceftazidime3 x 400 mg,) Lanjutkan intervensi

1. Monitor suhu dan nadi klien

45
1 2 3

2. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum


banyak
3 Tanggal 17 April 2021 Tanggal 17 April 2021
Pukul : 09.00 Wib Pukul : 10.30 Wib
S:
Manajemen Makan
Ibu Klien Klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan
1. Timbang berat badan., BB 16 kg
dan hanya mampu menghabiskan 4-5 sendok dari porsi
2. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, denyut
setiap kali makan (pagi,siang dan malam)
nadi, tekanan darah)
O:
3. Berikan makanan sedikit sering
4. Berikan cairan intravena KN3B 20 tetes/mt makro 1. Klien tampak lemah
2. Klien tampak hanya mampu mengabiskan makanan
4-5 sendok porsi setiap kali makan
3. Kulit klien tampak kering
4. Mukosa bibir klien kering

46
1 2 3

5. BB 16 kg
6. Terpasang infus KN3B 20 tetes/mt makro
A. :
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

47

Anda mungkin juga menyukai