Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan

besar pengaruhnya terhadap kualitas sumber daya manusia.

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan yang sering dialami

oleh ibu hamil karena asupan gizi yang sangat kurang, yang

disebabkan oleh berbagai faktor seperti kemiskinan dan kurang

pengetahuan tentang pola makan yang benar selama kehamilan.

Kurang mengkonsumsi zat besi atau rendahnya kadar zat besi

dalam makanan, merupakan faktor utama penyebab anemia pada

ibu hamil. Pada saat seorang perempuan hamil dan seiring

bertambahnya usia kehamilan, semakin tinggi pula kebutuhan zat

besi. Oleh sebab itu pada perempuan hamil, resiko terjadinya

anemia sangat tinggi. Sebagian besar pakar kesehatan

mengatakan bahwa kebutuhan zat besi bagi ibu hamil setiap

trimesternya berbeda-beda. (Adjianto,2007).

Definisi anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar haemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau

kadar haemoglobin < 10,5 gr/dl pada trimester II (Depkes RI, 2009).

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya kadar haemoglobin dalam darah sehingga kapasitas

1
daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu

dan janin menjadi berkurang (Varney, 2008). Hal ini akan

membawa dampak yang sangat berpengaruh pada kehamilan,

persalinan dan nifas.

Hasil pengambilan data awal di UPTD Puskesmas Waiknuit

Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata, dari jumlah ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan dari bulan Januari 2021 sampai

dengan bulan Juni 2021 sebanyak 68 ibu hamil,12 diantaranya

mengalami anemia, 8 ibu hamil kunjungan baru dan 4 ibu hamil

kunjungan lama. Dari hasil wawancara terhadap ibu hamil yang

berkunjung di Ruang KIA UPTD Puskesmas Waiknuit, didapatkan

hasil dari 12 ibu hamil dengan anemia yang terdiri dari 11 ibu hamil

dengan anemia ringan (16,18%), sedangkan 1 ibu hamil dengan

anemia sedang (1,47%). Berdasarkan hasil wawancara dengan 68

ibu hamil pada saat berkunjung ke UPTD Puskesmas waiknuit,

didapatkan hasil 12 ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang

tentang anemia pada kehamilan dan 56 diantaranya

berpengetahuan baik tentang anemia.

Hal ini merupakan masalah yang sangat beresiko tinggi ada

kehamilan, persalinan dan nifas, tentu membutuhkan kerjasama

dari berbagai pihak,terutama tenaga kesehatan mulai dari tingkat

desa sampai di tingkat kabupaten ( bidan, tenaga Gizi, sanitarian,

analis, dokter, kepala puskesmas, dan kepala dinas ), dan pihak

2
pemerintah mulai dari tingkat desa sampai pada tingkat kabupaten

dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang anemia

pada kehamilan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam

makalah ini adalah ” Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang

anemia pada kehamilan di UPTD Puskesmas Waiknuit Kecamatan

Atadei pada tahun 2021 ? ”.

1.3. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan pemahaman

ibu hamil tentang anemia pada kehamilan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan

pemahaman ibu hamil tentang anemia pada kehamilan

berdasarkan Pendidikan ibu.

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman ibu hamil

tentang anemia pada kehamilan berdasarkan paritas .

c. Untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman ibu hamil

tentang anemia pada kehamilan berdasarkan status gizi

(LILA).

3
1.4. Manfaat

1. Makalah ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi

pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan khususnya dalam upaya menurunkan angka kejadian

anemia pada ibu hamil.

2. Bagi tenaga kesehatan, untuk memperluas wawasan dan

pengetahuan ibu hamil tentang anemia sebagai upaya untuk

menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil.

3. Bagi tim penilai dan atasan langsung,makalah ini dapat

dijadikan sebagai acuan dalam memberikan rekomendasi

penilaian angka kredit jabatan fungsional bidan.

4. Bagi penulis,makalah ini sebagai salah satu bentuk

pengembangan profesi,dalam pelayanan dan pengabdian

kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok sebagai

seorang bidan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan / Kajian Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ”tahu” setelah orang

melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui indra penglihatan,

pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagaian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga (Notoatmojo, 2007).

b. Tingkatan Pengetahuan

Ada 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmojo,2007)

yakni:

1 ). Tahu (Know)

Tahu diartikan kemampuan mengingat kembali

terhadap situasi yang sangat spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah di terima.

2 ). Memahami (comprehention)

Memahami berarti suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang

5
diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Jika seseorang

telah paham pasti dapat menjelaskan,

menyimpulkan, meramalkan obyek yang

dipelajari.

3 ). Aplikasi (Aplication)

Aplikasi merupakan kemampuan

menggunakan atau menerapkan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata

dalam hidupnya, sebagai penggunaan hokum,

rumus, metode,prinsip dan sebagainya dalam

situasi yang lain.

4 ). Analisis (Analysis)

Kemampuan menjabarkan materi kedalam

komponen dalam kaitannya satu sama lain

seperti dapat menggambarkan, membedakan

memisahkan atau mengelompokkan.

5 ). Sintesis (syntesis)

Kemampuan menyusun, merencanakan,

meringkaskan, menyesuaikan terhadap suatu

teori atau rumusan materi yang ada.

6
6 ). Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan melakukan penilaian terhadap

suatu objek berdasarkan kriteria yang

ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh

seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi

tingkat Pendidikan seseorang semakin mudah

dalam menerima informasi, sehingga semakin

banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya

Pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai

atau materi yang baru dikenal.

2. Pengalaman

Merupakan sumber pengetahuan atau cara untuk

memperoleh kebenaran dan pengetahuan yang

dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

masalah yang dihadapi di masa lalu.

7
3. Informasi Yang Di Peroleh

Informasi dapat di peroleh di rumah, di sekolah,

Lembaga organisasi, media cetak dan tempat

pelayanan kesehatan. Pemberian informasi di

bidang kesehatan akan meningkatkan

pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil

yang dapat menambah kesadaran untuk

berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki.

2. Tinjauan Tentang Kehamilan

a. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang

berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi

(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan

sel sperma (spermatozoa) terjadilah pembuahan dan

pertumbuhan.

b. Penentuan Usia Kehamilan

Usia kehamilan di hitung sejak Hari Pertama Haid

terakhir.

Kehamilan terbagi menjadi 3 bulanan yaitu

1 ). Trimester I (Pertama) : 0-12 minggu

2 ). Trimester II (Kedua) : 13-28 minggu

3 ). Trimester III (Ketiga) : 29-42 minggu

8
3. Tinjauan Tentang Anemia Dalam kehamilan

Anemia adalah kondisi dimana kadar haemoglobin (Hb)

dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya kadar

haemoglobin dalam darah seseorang 12 gr/dl. Saat

hamil volume darah dalam tubuh memerlukan tambahan

darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi

pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti

meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk

memproduksi sel darah merah. Selama hamil,

dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg

digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu

sedangkan 300 mg untuk janin dan plasenta.

Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi disebut

defisiensi besi, anemia karena kekurangan asam folat

dan vitamin B 12 atau anemia megaloblastik, anemia

karena akibat sum-sum tulang belakang yang kurang

mampu membuat sel darah baru (anemia hipoplastik),

anemia akibat penghancuran sel darah merah

berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (anemia

hemolitik).

Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan

volume darah atau hydranemia (peningkatan sel darah

merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah

9
(50%). Tablet besi sebaiknya tidak di minum Bersama

teh atau kopi karena mengandung tannin atau pitat yang

akan menghambat penyerapan zat besi (saryono dan

Ika, 2010).

4. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu

Hamil

a. Pendidikan

Pada umumnya anemia disebabkan karena

kekurangan gizi. Faktor yang sangat besar

pengaruhnya terhadap kejadian anemia adalah

tingkat Pendidikan rendah.

b. Paritas

Pengalaman dan pengetahuan yang kurang serta

Pendidikan yang rendah lebih besar resiko untuk

terjadi anemia. Kejadian ini lebih banyak terjadi pada

ibu yang baru pertama kali hamil karena belum ada

pengetahuan dan pengalaman tentang anemia pada

kehamilan.

c. Status Gizi

KEK (Kurang Energi kronis), tidak terlepas dari

keadaan sosial, ekonomidari ibu hamil dan

keluarganya seperti tingakat Pendidikan, tingkat

pendapatan, konsumsi pangan, umur, dan paritas.

10
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah suatu

cara untuk mengetahui resiko Kurang Energi Kronis

(KEK) Wanita Usia Subur (WUS). Ibu hamil KEK

adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran LILA

<23,5cm.

KEK dengan ukuran LILA yang rendah mencerminkan

kekurangan Energi dan Protein dalam intake

makanan sehari- hari yang di sertai juga dengan

kekurangan zat gizi lain seperti zat besi. Ibu hamil

yang menderita KEK mempunyai peluang lebih besar

untuk menderita anemia (Darlina,2003).

5. Tanda Dan Gejala anemia

Menurut Helen Varney (2009), adalah :

1). Letih, ngantuk dan malaise

2). Lemah

3). Sakit kepala

4). Lidah licin

5). Kulit pucat, bantalan kuku jari pucat

6 . Conjungtiva pucat

7). Kehilangan nafsu makan,mual dan muntah

11
6. Bahaya Anemia Pada Kehamilan

a. Pada masa antenatal

Anemia dapat menyebabkan terjadinya keguguran,

berat badan kurang, plasenta previa, eklamsia,

ketuban pecah dini, persalinan prematur, dan

hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam

Rahim.

b. Pada masa intranatal

Pada masa persalinan,anemia dapat menyebabkan

gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan

anemia, persalinan dengan tindakan tinggi karena ibu

cepat lelah dan gangguan proses persalinan.

c. Pada masa post natal

Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan

perdarahan post partum, infeksi puerpurium,produksi

ASI berkurang, dan gangguan jantung.

7. Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam,

contoh sayuran hijau, kacang-kacangan, protein

hewani terutama hati.

b. Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti

jeruk, tomat, mangga dll yang dapat meningkatkan

penyerapan zat besi.

12
c. Suplemen zat besi diperlukan untuk kondisi tertentu

untuk menjaga konsentrasi haemoglobin ibu,dan

mencegah kekurangan zat besi pada ibu.

d. Konsumsi makanan yang banyak mengandung zat

besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging,kacang-

kacangan (tahu, oncom, kedelai, kacang ijo, sayuran

hijau, seperti kangkong, bayam dan buah-buahan

seperti jeruk, jambu biji dan pisang).

2.2. Pembahasan

Anemia adalah kondisi dimana kada haemoglobin (Hb)

dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya Kadar

haemoglobin dalam sel darah merah bagi seseorang yang

tidak hamil adalah 12 g/dl,sedangkan normalnya kadar

haemoglobin dalam sel darah merah bagi seorang ibu hamil

adalah 11 g/dl.

Apabila kadar haemoglobin dalam sel darah merah seorang

ibu hamil 9-10 g/dl maka digolongkan anemia ringan, bila

kadar haemoglobin dalam sel darah merah 7-8 g/dl

digolongkan anemia sedang,dan apabila kadar haemoglobin

dalam sel darah merah seorang ibu hamil < 7 g/dl

digolongkan anemia berat.

13
Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang

mengandung janin dalam rahim dan akan dilahirkan setelah

usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya

(Sarwono, 1999). Berdasarkan data riil di UPTD Puskesmas

Waiknuit Kecamatan Atadei terdapat 68 ibu hamil yang

berkunjung ke puskesmas untuk pemeriksaan kehamilannya

termasuk pemeriksaan laboratorium. Saat hamil, volume

darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini karena tubuh

memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan

makanan bagi pertumbuhan janin dan pertambahan sel

darah ibu. Data ibu hamil yang berkunjung ke UPTD

Puskesmas Waiknuit berdasarkan data umum dan dan data

khusus yakni data umum meliputi usia ibu, Pendidikan dan

pekerjaan, sedangkan data khusus meliputi umur kehamilan,

paritas, status gizi, ukuran LILA. Dari data umum dan data

khusus di atas terdapat 10 (2,17%) ibu hamil yang

berpendidikan SLTA,sedagkan 58 (97,83%) berpendidikan

SD sampai SLTP. Sedangkan dari 68 ibu hamil terdapat 11

(16,18%) ibu hamil dengan anemia ringan dengan kadar Hb

9-10 g/dl,dan 1(1,47%) ibu hamil mengalami anemia sedang

dengan kadar Hb 8 g/dl. Pada beberapa pengalaman

menunjukkan bahwa kebanyakan anemia pada ibu hamil

karena kekurangan gizi, hal ini berkaitan erat tingkat

14
Pendidikan. Pendidikan ibu hamil yang sebagian besar

hanya SD sampai SLTP,mengakibatkan penerimaan

informasi hanya sebatas tahu saja tentang anemia pada

kehamilan,gizi,sedangkan untuk menerapkan atau

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

terutama saat hamil masih kurang,oleh karena tingkat

pemahaman terhadap informasi yang diberikan masih

rendah. Untuk itu perlu dilakukan Pendidikan in formal atau

penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil

tentang anemia pada kehamilan. Pengetahuan dan

pemahaman seseorang terhadap materi atau informasi yang

diberikan berbeda- beda pula,ada yang cepat

memahami,ada pula yang lambat untuk memahami. Oleh

karena itu sangat diharapkan kerja sama yang baik antara

tenaga kesehatan dan lintas sektor dalam kegiatan-kegiatan

di bidang kesehatan di desa seperti penyuluhan tentang

anemia pada kehamilan pada saat posyandu,kegiatan kelas

ibu hamil yang melibatkan suami,kunjungan rumah bagi ibu

hamil dan pemberian tablet besi atau Ferrum bagi ibu hamil

selama kehamilan dengan jumlah 90 tablet. Adapun

langkah yang sudah dilakukan oleh tim bidan di UPTD

Puskesmas waiknuit yaitu setiap ibu hamil yang baru

pertama kali melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan

15
desa maka di rujuk ke puskesmas untuk dilakukan

pemeriksaan laboratorium seperti Hb, Goldar bagi yang

belum tahu, syphilis, hepatitis dan HIV/Aids. Pemerikasaan

laboratorium ini di lakukan dua kali selama kehamilan yakni

pada trimester I atau pada saat kontak pertama dan

pemeriksaan kedua pada kehamilan trimester III yakni usia

kehamilan 7- 9 bulan. Pada kunjungan ibu hamil ke

puskesmas, dilakukan pemeriksaan lain diluar pemeriksaan

laboratorium yakni pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas)

dan wawancara tentang pengetahuan anemia pada

kehamilan dengan mengecek sejauh mana konsumsi tablet

besi /Fe yang diberikan pada kunjungan sebelumnya. Dan

kenyataan yang ditemukan bahwa ada sebagian besar ibu

hamil yang kurang mengetahui dan kurang memahami cara

minum tablet besi /Fe, kurang memahami dan mengetahui

mengkonsumsi makanan yang membantu penyerapan zat

besi, dan belum mengetahui dan memahami bahwa perlu

mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang

menghambat penyerapan zat besi, belum mengetahui resiko

anemia pada kehamilan,persalinan dan nifas. Juga

ditemukan pada saat kunjungan ulang untuk pemeriksaan

laboratorium pada kehamilan trimester III masih ada ibu

hamil dengan anemia ringan.

16
Untuk itu, tim bidan di UPTD Puskesmas waiknuit sudah

mengambil langkah untuk penanganan anemia yang

ditemukan pada saat kunjungan ke dua pada usia kehamilan

trimester III yakni memberikan penyuluhan secara pribadi

kepada ibu hamil tentang cara minum tablet besi /Fe, KIE/

konseling mengkonsumsi makanan yang membantu

penyerapan zat besi seperti sayuran hijau, buah-buahan,

kacang-kacangan, mengurangi minum kopi,teh, konseling/

KIE mengkonsumsi makanan dengan menu 4 bintang

(mengandung karbohidrat,protein hewani seperti daging,

ikan, mengandung protein nabati seperti tahu, tempe,

kacang-kacangan dan sayur-serta buah setiap hari. Juga

KIE/ konseling tentang resiko anemia pada kehamilan

seperti keguguran, pertumbuhan janin terhambat, resiko

pada persalinan seperti berat badan bayi rendah,

perdarahan dan resiko pada masa nifas seperti anemia pada

ibu, KIE/ konseling persiapan persalinan, Rencana

persalinan di fasilitas kesehatan dan rujukan ke Rumah sakit

bila ibu hamil dengan anemia berat (kadar Hb < 7 g/dl).

Anemia pada kehamilan juga dipengaruhi oleh faktor

paritas, ibu hamil yang baru pertama kali hamil tentu masih

kurang pengetahuan dan pengalaman tentang anemia pada

kehamilan, bagaimana perawatan kehamilannya, sehingga

17
kejadian anemia pada ibu hamil dengan paritas pertama di

UPTD Puskesmas waiknuit sebanyak 12 (17,68%).

Anemia pada kehamilan juga dipengaruhi oleh faktor gizi,

untuk kondisi ini di temukan 3 (4,41%) dengan ukuran LILA

<23,5 cm.

Dalam upaya penanganan anemia pada kehamilan,

sangat dibutuhkan peran lintas program di puskesmas

maupun peran lintas sektor di tingkat kecamatan maupun di

tingkat desa di kecamatan Atadei.

18
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil

wawancara kepada ibu hamil yang berkunjung

ke UPTD Puskesmas Waiknuit untuk

melakukan pemeriksaan kehamilan,dari 68 ibu

hamil ditemukan 12 ibu hamil dengan anemia

yakni 11 (16,18%) dengan anemia ringan dan

1 (1,47) dengan anemia sedang. Dan

sebagian besar ibu hamil mempunyai tingkat

Pendidikan SD sampai SLTP 11 (16,18%) dan

10 (2,17%) ibu hamil mempunyai tingkat

Pendidikan SLTA, dan ibu yang baru pertama

kali hamil sebanyak 21 (30,88%), ibu hamil

dengan LILA kurang dari 23,5 cm atau KEK

sebanayak 12 ibu (17,65%). Dan hasil

wawancara sebagian besar terhadap ibu hamil

yang berkunjung ke puskesmas ditemukan

pengetahuan dan pemahaman masih kurang

tentang anemia pada kehamilan, pencegahan

19
anemia pada kehamilan, resiko anemia pada

kehamilan,persalinan dan nifas, cara minum

tablet besi /Fe, mengkonsumsi makanan

dengan menu 4 bintang (karbohidrat,protein

hewani, protein nabati, sayuran dan buah)

setiap hari, mengkonsumsi makanan yang

membantu penyerapan zat besi dan

mengurangi konsumsi makanan dan minuman

yang menghambat penyerapan zat besi.

Dengan kondisi seperti ini yang dihadapi di

UPTD Puskesmas waiknuit,sangat dibutuhkan

peran aktif dan kerjasama lintas program dan

lintas sektor baik di tingkat puskesmas,

kecamatan dan di tingkat desa untuk

mengatasi masalah di bidang kesehatan guna

mengurangi kejadian anemia pada kehamilan

dengan upaya meningkatkan ”pengetahuan ibu

hamil tentang anemia pada kehamilan ”.

3.2. Saran

Berdasarkan data yang diperoleh di UPTD

Puskesmas Waiknuit, bahwa pengetahuan dan

pemahaman ibu hamil tentang anemia pada

kehamilan masih kurang dan masih terdapat

20
anemia pada ibu hamil, untuk itu disarankan

kepada lintas program dan lintas sektor di

tingkat puskesmas,kecamatan dan tingkat desa

agar perlu melakukan upaya-upaya :

1. Penyuluhan tentang anemia pada

kehamilan di posyandu.

2. Perlu ada kegiatan kelas ibu hamil yang

melibatkan suami di tingkat desa.

3. Perlu dilakukan kunjungan rumah bagi ibu

hamil dengan anemia dan pengawasan

minum tablet besi oleh bidan di desa.

4. Perlu diberikan suplemen tablet besi dan

vitamin C bagi ibu hamil dengan anemia

pada usia kehamilan trimester III dengan

dosis dua kali sehari 1 tablet.

5. Di lakukan rujukan dari bidan di desa ke

puskesmas bagi ibu hamil yang pertama

kali kontak dengan Nakes dan pada usia

kehamilan trimester III (7-9 bulan) untuk

pemeriksaan laboratorium (Hb,

sipilis,Hepatitis B dan HIV/ Aids) serta

pengukuran LILA.

21
DAFTAR PUSTAKA

A.wawan, Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan


Perilaku manusia,Jakarta : Nuha Medika

Manuaba, Ida Bagus Gde dkk. 2010. Ilmu kebidanan Penyakit


Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan


kesehatan
Maternal dan neonatal, Jakarta : YBP- SP

Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Herlina. 2006. Faktor Resiko kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Adjianto. 2007. Nutrisi Pada Ibu hamil

Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : PT


Rineka Cipta

Wijaya. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan, Jakarta :


Tim

22
Lampiran 1 : Contoh sampul depan makalah
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANEMIA PADA KEHAMILAN DI
UPTD PUSKESMAS WAIKNUIT
KECAMATAN ATADEI
KABUPATEN LEMBATA

MAKALAH

Tugas pengembangan profesi


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat

Oleh :

NAMA : VERONIKA WUNGA DARANG, A.Md.Keb


NIP : 19720615 200312 2 009

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEMBATA

23
2021

Lampiran 2 : Contoh halaman pengesahan makalah

MAKALAH
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ANEMIA PADA KEHAMILAN DI
UPTD PUSKESMAS WAIKNUIT
KECAMATAN ATADEI
KABUPATEN LEMBATA
Oleh :

NAMA : VERONIKA WUNGA DARANG, A.Md.Keb


NIP : 19720615 200312 2 009

Telah disetujui oleh tim penilai angka kredit jabatan fungsional bidan ahli
Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata

Pada tanggal : 30 Juni 2021

Tim Penilai

Ketua Anggota

Sino Patading,SKM Veronika Poli,S.ST


NIP. 19741102 200012 1 003 NIP. 19740408 200012 2 002

Mengetahui

Kepala Dinas Kesehatan Kepala UPTD Puskesmas Waiknuit


Kabupaten Lembata

24
Drh. Mathias A. K. Beyeng Marselus Duce Taranpiraq,A.Md.Kep
Pembina Utama Muda NIP. 19820116 200604 1 009
19720514200003 1 007

Lampiran 3 : Contoh pernyataan orisinalitas makalah

PERNYATAAN ORISINALITAS MAKALAH

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan dengan


sebenar-benarnya bahwa di dalam naskah makalah dengan judul :

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG


ANEMIA PADA KEHAMILAN DI
UPTD PUSKESMAS WAIKNUIT
KECAMATAN ATADEI
KABUPATEN LEMBATA

Benar-benar permasalahan aktual pada institusi tempat saya

bekerja. Tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Watugolok,
Yang membuat pernyataan

VERONIKA WUNGA DARANG, A.Md.Keb


NIP. 19720615 200312 2 009

25
Lampiran 4 : Daftar isi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS MAKALAH iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 3
1.3. Tujuan 3
1.4. Manfaat 4

BAB II PEMBAHASAN 5
2.1. Tinjauan / Kajian Teori 5
2.2. Pembahasan 13

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan 19
3.2. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 22
DAFTAR LAMPIRAN 23

26
26

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh sampul depan makalah


Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan makalah
Lampiran 3. Contoh Pernyataan Orisinalitas Makalah
Lampiran 4. Contoh Daftar Isi
Lampiran 5. Tabel Data Ibu Hamil Anemia

27
Lampiran 5 : Tabel data ibu hamil anemia
Tabel Data Ibu Hamil Anemia
NO NAMA UMUR PARITAS HB

1 Ny. K.W.L 15 th G1 P0 A0 10 g/dl


2 Ny. M.S.S 22 th G1 P0 A0 9,6 g/dl
3 Ny. Y.M.B 21 th G1 P0 A0 8,2 g/dl
4 Ny. L.L.W 32 th G2 P1 A0 AH1 10 g/dl
5 Ny. H.B 28 th G3 P2 A0 AH2 10 g/dl
6 Ny. V.G.L 19 th G1 P0 A0 10 g/dl
7 Ny. S.R 25 th G1 P0 A0 10 g/dl
8 Ny. N.U 26 th G3 P2 A0 AH2 10 g/dl
9 Ny. M.F.K 29 th G3 P1 A1 Ah1 10 g/dl
10 Ny. A.U 31 th G4 P1 A2 AH1 10 g/dl
11 Ny. M.E 33 th G3 P2 A0 AH2 10 g/dl
12 Ny. I.N 29 th G5 P3 A1 AH3 9,8 g/dl

28
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas

berkat dan karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Anemia Pada Kehamilan ” di UPTD Puskesmas Waiknuit pada

tahun 2021 sebagai pengembangan profesi Bidan sebagai persyaratan

untuk kenaikan pangkat jabatan fungsional Bidan di Kabupaten Lembata.

Penulis dengan rendah hati dan penuh ikhlas mengucapkan limpah

terimakasi kepada pihak yang telah membantu memberikan pedoman

penulisan makalah ini,pihak yang telah meluangkan waktu dan memberi

sumbangan pikiran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini,oleh sebab itu penulis membuka penerimaan kritikan dan

masukan demi kesempurnaan makalah ini. Dan akhir kata, penulis

mempersembahkan makalah ini semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Watugolok, Juni 2021

29
Penulis

30

Anda mungkin juga menyukai