Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat. Ada beberapa masalah yang dapat mempengaruhi kehamilan, pertumbuhan janin dan bahkan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta mengancam kehidupan ibu dan bayi, seperti kurang energi kronis, anemia, kurang yodium, HIV/AIDS, malaria. Dan sampai saat ini anemia masih merupakan masalah utama yang di derita oleh ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan tubuh kekurangan sel darah merah (eritrosit), dimana sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh. Dampak anemia pada kehamilan dapat berupa abortus, persalinan premature, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, mudah infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD) dan selama masa nifas, sub involusi uterus menyebabkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi nifas, dan menurunkan pelepasan ASI. (jurnal internasional kesehatan ekonomi dan social 2020) Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengatasi anemia pada ibu hamil dengan cara mengajak ibu hamil untuk menghadiri Antenatal Care Services (ANC) minimal 4 kali selama kehamilan. Salah satu pelayanan ANC adalah memberikan tablet suplemen darah minimal 90 tablet kepada ibu hamil selama masa kehamilan dengan tujuan uintuk menurunkan angka anemia pada ibu hamil, (Juwita, 2018) perdarahan saat melahirkan, bayi berat lahir rendah, dan stunting dapat berkurang. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018) (Jurnal internasional kesahatan 2020) Keadaan anemia pada ibu hamil ditandai dengan rendahnya kadar HB yaitu kurang dari 11 gr/dl2 (Maeyer, Dallman, Gurney, Hallberg, Sood, 1989). Anemia sendiri merupakan suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau kapasitas sel darah merah untuk membawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Di Indonesia 48,9% ibu hamil mengalami anemia (Kemenkes, 2018) ((Jurnal internasional kesahatan 2020) Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang manfaat pentingnya obat tablet tambah darah dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi melalui gangguan asupan zat besi dan oksigen utero-plasenta yang dapat meningkatkan risiko intrauterin, gangguan pertumbuhan dan mempengaruhi hasil bayi yang dilahirkan. (Manuaba, 2010) ((Jurnal internasional kesahatan 2020) Penyebab utama dari 80% Angka Kematian Ibu (AKI) adalah komplikasi kehamilan seperti perdarahan, preeklamsi/eklamsia dan aborsi. Berdasarkan kondisi data derajat kesehatan di Indonesia tahun 2010, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% dan 89% dengan menetapkan HB <11 g/dl. Angka anemia kehamilan terjadi 3,8% pada trimestrer I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III (Jurnal Pangan Gizi, Kesehatan 2021). Organisasi kesehatan dunia ( WHO ) bertujuan untuk mengurangi prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi sebesar 50 persen pada tahun 2025. Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar Nasional Indonesia tahun 2013 prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 37.1% yang jujstru meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018, dengan proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun (Jurnal Internasional evaluasi dan penelitian 2021) Sampai saat ini anemia masih merupakan penyebab tidak langsung kematian obstetric ibu yang utama. Anemia dalam kehamilan dapat memberi dampak yang kurang baik bagi ibu, baik selama kehamilan persalinan maupun selama masa nifas dan masa selanjutnya. (Jurnal Pangan Gizi, Kesehatan 2021). Survei yang dilakukan, angka kematian ibu (AKI) di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2019 73%. Jumlah kematian ibu melahirkan 3%, dan jumlah ibu melahirkan 4091%. Untuk Jumlah Ibu hamil yang mendaptkan pelayanan kesehatan ibu hamil di Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2019 berjumlah 4075 orang. Untuk wilayah kerja Puskesmas Tilamuta pada tahun 2019 seluruh jumlah ibu hamil ….., ibu hamil yang berada di desa Pilolinyaga … Tahun 2020 seluruh jumlah ibu hamil …. ibu hamil yang berada di desa Pilolinyanga … Tahun 2021 jumlah seluruh ibu hamil …. ibu hamil yang berada di desa Pilolinyaga …. Maka berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Perilaku dalam Mengkonsumsi Obat Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Tilamuta di Desa Piloliyanga”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Pengetahuan dan Perilaku dalam Mengkonsumsi obat Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Tilamuta desa Piloliyanga” 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Adakah Hubungan Pengetahuan dan Perilaku dalam Mengkonsumsi obat Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Tilamuta desa Piloliyanga” 1.3.2 Tujuan khusus 1. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi obat tablet tambah darah dengan kejadian anemia 2. Untuk mengidentifikasi perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi obat tablet tambah darah dengan kejadian anemia 3. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku dalam memgkonsumsi obat tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis 1. Untuk peneliti Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam rangka pentingnya memberikan informasi melalui penerangan kesehatan bagi semua ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. 2. Untuk peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi penelitian selanjutnya apabila meneliti topik yang sama. 1.4.2 Manfaat praktis 1. Puskesmas Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk pelaksanaan program dibidang perbaikan dan peningkatan tentang pentingya meminum obat tablet tambah darah. 2. Bidan Hasil penelitian ini sebagai sumbangan aplikatif bagi tenaga kesehatan trauma bidan agar lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan pada seluruh ibu hamil tentang pentingnya meminum obat tablet tambah darah. 3. Bagi Ibu hamil Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan memberikan kesadaran pada ibu hamil tentang pentingnya meminum obat tablet tambah darah selama masa kehamilan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmojo (2010;27) Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya tindakan seseorang. 2.1.2 Tingkatan Pengetahuan (Widiyanto;2012) Pengetahuan yang tercangkup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. 2. Memahami ( Comperehension) Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuai dan dapat menginterpretasikan materi yang tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 2.1.3 Pengukuran Pengetahuan (Notoadmojo, 2012) (livi rahayu suprihantini) Pengetahuan yang ingin diketahui secara mendalam dapat diukur dengan melakukan wawancara atau angket yhang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek penlitian/responden. 2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengatahuan Menurut Notoadmojo (2012) Pengetahuan dipengaruhi oleh dua factor yaitu : 1. Faktor internal 1) Usia semakin dewasa seseorang kematangan daya piker jauh lebih baik sehingga dapat mempengaruhi kemampuan untuk menerima informasi 2) Tingkat pendidikan, semakin tinggi pendididkan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan cara berfikirnya. 2. Faktor eksternal Lingkungan : Tempat informasi disampaikan dapat mempengaruhi penyampaian informas. Apabila lingkungan sebagai tempat penyampaian pesan/informasi kurang mendukung, maka dapat mempengaruhi konsentrasi sasaran dalam menerima informasi yang disampaikan 3. Aplikasi ( Aplication ) Aplikasi diartiakn sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartiakan sebagai aplikasi atau pengalaman hokum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lainnya. 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi maish didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan ( membuat bagan ), membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya. 5. Sintesis ( Synthesis ) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menggambungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi ( Evaluation ) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 2.2 Tinjauan Tentang Perilaku Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manuasia itu berperilaku, karena mempunyai aktifitas masing-masing. (Hikmah Khairuni 2019) Berdasarkan batasan perilaku menurut skinner dalam (Notoadmojo), perilaku kesehatan (health behavior) adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit (kesehatan), seperti lingkungan makanan, minuman, pelayanan kesehatan. Dengan perkataan lain perilaku kesehatan adalah semua aktifitas atau kegiatan seseorang baik yang diamati (observable) maupun tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. (Hikmah Khairuni 2019) Menurut teori Green dalam Notoadmojo menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua factor pokok yaitu, factor perilaku (behavior causes) dan factor diluar perilaku (non- behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentikan atau terbentuk dari tiga factor yaitu : 2.2.1 Faktor yang mempengaruhi (predisposing factors) Faktor predisposisi merupakan factor perilaku yang memberikan alasan atau motivasi terjadinya perilaku. Perilaku- perilaku tersebut meliputi pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, pilihan pribadi, keterampilan yang ada, keyakinan terhadap kemampuan diri, nilai-nilai tradisi, dan lain-lain yang berkenan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak. 2.2.2 Faktor Pemungkin (enabling factors) Faktor pemungkin merupakan suatu factor yang memfasilitasi penampilan dari suatu aksi atau tindakan individu atau organisasi. Factor ini hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku sehat, maka factor ini disebut factor pemungkin atau pendukung. 2.2.3 Faktor Penguat (reinforcing factors) Faktor penguat ini merupakan faktor-faktor perilaku yang menyediakan reward atau mendorong terhadap terjadinya pengulangan perilaku. Faktor penguat yang terwujud dalam dukungan social : suami atau keluarga, sikap dan perilaku tenaga kesehatan. (Hikmah Khairuni 2019) 2.5 Puskesmas 2.5.1 Definisi Puskesmas Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang berlaku sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Puskesmas biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesamas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesahatan Kabupaten/Kota yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan pada suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat menunjukan lebih dari 40% penduduk Indonesia yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan definisi diatas bisa ditarik simpulan bahwa Puskesmas merupakan sebuah organisasi yang memiliki multifungsi bagi pelayanan kesehatan masyarakat yang telah disepakati oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan memiliki sub unit pelayanan Puskesmas menjadi ujung tombak dalam penyelenggarakan pembangunan kesehatan pada suatu wilayah di Indonesia. (Taufik rahman, desember 2020) 2.5.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas 2.6 Profil Puskesmas Tilamuta.
2.6.1 Keadaan Geografis dan Administrasi
Keadaan Geografis Puskesmas Tilamuta terletak di ibu kota
Kabupaten Boalemo yaitu di Desa Limbato Kecamatan Tilamuta dan sebagian besar terdiri dari daerah pegunungan, daerah pertanian dan pesisir pantai dengan luas 31,140 km2 dengan rata- rata ketinggian daerahnya 30,14m di atas permukaan laut.
Puskesmas Tilamuta terletak antara 122,80 – 122,380 bujur
timur dan 0,300 – 1.000 lintang selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Dulupi
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pangi Kecamatan Dulupi 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Teluktomini 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tutulo Kecamatan Botumoito. Secara umum, suhu udara di Puskesmas Tilamuta rata-rata pada siang hari 31,2 celcius, sedangkan suhu udara rata-rata pada malam hari 27,60 celcius, kelembaban udara relative tinggi dengan rata-rata 82,8 persen. Ditinjau dari sisi wilayah pemerintahan Kecamatan Tilamuta terdiri dari 12 Desa yaitu Desa Lahumbo, Desa Mohungo, Desa Modelomo, Desa Hungayonaa, Desa Lamu, Desa Ayuhulalo, Desa Piloliyanga, Desa Limbato, Desa Pentadu Timur, Desa Pentadu Barat, Desa Bajo, Desa Tenilo. Sedangkan jarak terjauh Desa ke Puskesmas Tilamuta adalah 10 KM yaitu desa Tenilo. 2.6.2 Demografi ( kependudukan ) Uraian tentang kependudukan berikut ini di ambil dari Tilamuta dalam angka 2020 Balai Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Boalemo yakni 28,408 terdiri dari laki-laki 14,176 jiwa dan perempuan 14,232 jiwa dengan tingkat kepadatan 1,01 KM 2, kepadatan penduduk terbanyak adalah Desa Piloliyanga sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk terkecil adalah Desa Ayuhulalo. Komposisi penduduk Boalemo di rinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin, menunjukan penduduk laki-laki maupun perempuan terbanyak berada pada kelompok umur 5-9 tahun. 2.6.3 Filosofi, Visi dan Misi Puskesmas Tilamuta 1. Filosofi yaitu dengan tingginya derajat kesehatan masyarakat akan meningkatkan produktifitas dan pendapatan masyarakat secara otomatis kesejahtraan masyarakat akan lebih baik. 2. Visi yaitu mewujudkan Masyarakat Kecamatan Tilamuta yang Mandiri dan Peduli akan Kesehatan 3. Misi 1) Memberikan Pelayanan Sesuai Standar 2) Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Terhadap Kesehatan Dimulai Dari Lingkungan Sendiri 3) Memotivasi Masyarakat Peduli Terhadap Masalah Kesehatan 4) ` Menigkatkan Keterampilan, Keahlian dan Imtaq Terhadap Pemberi Pelayanan Kesahatan
2.7 Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelusuran pustaka, Peneliti menemukan penelitian
yang sejenis dengan penelitian ini, sebelumnya telah melalui proses mapping dan memperoleh persetujuan dari Pembimbing 1 dengan Preferensi 7 tahun terakhir (2016-2022). Selebihnya merupakan analisa peneliti sendiri. Adapun rangkuman kajian penelitian yang relevan dapat dilihat pada table berikut :
Peneliti dan Judul Tujuan
No Kesimpulan Tahun Penelitian Penelitian 1. Regina Hubungan Untuk mengetahui Hasil penelitian ini ada Pricillia Tingkat hubungan tingkat hubungan yang signifikan Yunika Pengetahuan pengetahuan antara tingkat pengetahuan (November Tentang tentang anemia tentang anemia dengan 2021 Anemia dengan dengan kepatuhan kepatuhan minum tablet Kepatuhan minum tablet tambah darah di Minum Tablet tambah darah Puskesmas Narmada Tambah Darah pada ibu hamil Kabupaten Lombok Barat. pada Ibu Hamil trimester III Trimester III 2. Riski Nadiya Hubungan Untuk mengetahui Hasil penelitian ini bahwa Putri, Sefita antara hubungan antara tidak terdapat hubungan Aryuti Karakteristik karakteristik ibu, antara karakteristik ibu, Nirmala, Irna Ibu, Kecukupan asupan zat besi, asupan zat besi, asam folat Kurnia Asupan Zat asam folat, dan dan vitamin c dengan Aprillani, Besi, Asam vitamin C dengan status anemia pada ibu Tina Dewi Folat dan status anemia ibu hamil di kecamatan Judistiani, Vitamin C hamil di jatinangor Merry Wijaya dengan Status kecamatan (Desember Anemia pada jatinangor 2019) Ibu Hamil di Kecamatan Jatinangor 3. Tetra ANEMIA Mengetahui Hasil penelitian ini ibu Falensia, WANITA pentingnya wanita hamil yang anemia belum Antono Suryo HAMIL hamil memiliki pengetahuan Putra, Apoina KONSUMSI mengkonsumsi yang cukup tentang Kartini TABLET tablet tambah manfaat tablet suplemen (Agustus DARAH darah untuk darah. 2020) TAMBAHAN mencegah UNTUK stunting di MENCEGAH kabupaten gunung STUNTING DI kidul KABUPATEN GUNUNG KIDUL 4. Srilian Hubungan Untuk mengetahui Hasil penelitian ini dapat Karyuni, Pengetahuan hubungan antara disimpulkan bahwa, Andi dan Kepatuhan pengetahuan dan terdapat hubungan yang Bungawat, Mengkonsumsi kepatuhan signifikan antara Eka Prasetia Tablet Besi (Fe) mengkonsumsi pengetahuan dengan Hati Baculu dengan tablet zat besi (fe) kejadian anemia pada ibu (2020) Kejadian dengan kejadian hamil trimester I di Anemia pada anemia pada ibu puskesmas bulili Ibu Hamil hamil trimester I Trimester I di di puskesmas Puskesmas bulili Bulili 5. Lafi Munira, Faktor-faktor Untuk mengetahui Hasil penelitian ini dapat Pramon yang factor-faktor yang disimpulkan bahwa Viwattanakul mempengaruhi mempengaruhi kurangnya pengetahuan vanid (Maret dan dan kesenjangan merupakan factor penting 2021) kesenjangan pengetahuan yang mempengaruhi pengetahuan terkait praktik pencegahan tentang pencegahan anemia. Pemberian tablet pencegahan anemia pada siswi tanpa disertai informasi anemia SMA yang masih tentang kalangan anemia membuat siswa mahasiswi di merasa tidak percaya diri. Indonesia