BAB I
PENDAHULUAN
ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah.
hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah
Memiliki kadar sel darah merah yang normal dan mencegah anemia
tubuh. Jika ginjal atau sumsum tulang tidak berfungsi ,atau tubuh kurang gizi,
maka jumlah sel merah dan fungsi normal mungkin sulit untuk di
besi,antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan,
1
2
dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g
%. ( Rukiyah 2011 )
karena defisiensi zat gizi mikro (micron utrient) dengan penyebab terbanyak
defisiensi zat besi. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di
Negara sedang berkembang, ketimbang Negara yang sudah maju. 36% atau
kira-kira 1400 juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang di Negara
Negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan
pemerintah, ada juga tablet tambah darah mandiri yang mengandung multi
vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental zat besi dan asam folat
2
3
serdang dan langkat, cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi di
menjadi 53,09% tahun 2011 dan menjadi 76,67% di tahun 2012 dan tahun
2013 turun menjadi 68,85%, angka ini masih jauh dari target yang di
Dari data Rumah sakit Umum Daerah Rantau Prapat tahun 2014
Berdasarkan survei awal di klinik Hj. Nani Am.keb Jl. Nenas No. 3
wawancara 10 ibu hamil, 8 ibu hamil tidak mengetahui tentang anemia pada
3
4
Klinik Bersalin Hj.Nani Am.keb jl. Nenas No. 3 Kelurahan Padang Bulan
Hj. Nani Am.keb Jl. Nenas No. 3 Kelurahan Padang Bulan Kecamatan
berdasarkan umur.
berdasarkan pendidikan.
berdasarkan pekerjaan.
4
5
a. Bagi penulis
Labuhanbatu.
Di harapkan kepada ibu – ibu hamil di klinik Hj. Nani Am.Keb untuk
dan menghadiri jik ada penyuluhan khususnya tentang anemia zat besi.
5
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
(notoatmodjo , 2012)
tingkatan
1. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di
6
7
2. Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terdapat objek atau
3. Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (senarnya). Aplikasi atau
situasi yang lain metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4. Analisis (analysis)
7
8
5. sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang telah ada.
8
9
kemungkinan yang lain. Apabila kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi
pengetahuan.
9
10
b. Cara modern
sistematis, logis dan alamiah. Cara ini di sebut “ metode penelitian ilmiah “
a. Umur
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
Pada usia madya, indivdu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu, orang usia madya akan
umur belasan tahun. Selain itu juga mengemukakan bahwa memang daya
10
11
ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini
b. Pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang
dengan pendidikan yang tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya.
mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
11
12
baik dari orang lain maupun dari media massa. Pengetahuan sangat erat
c. Pekerjaan
hubungan dengan orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan
orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan orang lain. Pekerjaan
12
13
(notoadmojo 2012)
d. Sumber informasi
yang baik dari orang lain maupun indera, dengan pengetahuan itu akan
13
14
( Notoadmojo, 2005 )
2.2 Kehamilan
2011)
2.3 Anemia
penderita anemia,lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
14
15
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi,asam folat
dan vitamin B12. Tetapi yang terjadi adalah anemia karena kekurangan zat
besi.
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi(fe) untuk
eritropoesis tidak cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah
tulang erta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.
besi, antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan,
a. Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia
mikrositik. Penyebab utama dari jenis ini defesiensi besi ( besi tingkat
b. Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran (terapi rendah
15
16
penyakit ginjal.
c. Jika sel darah lebih besar dari normal, maka disebut anemia
3. Kehilangan darah yang banyak pada persaalinan yang lalu, Haid dan
lain-lain.
4. Penyakit kronik : TBC, paru , cacing usus , malaria, dll (esti 2011)
16
17
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki- laki karena terjadi
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan humlah sel darah merah
dan sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita
mengalami dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan
17
18
jumlah peningkatan sel darah 18 sampai 30%, dan hemoglobin sekitar 19%
lesu, lemah, lelah, disphagia, dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb
< 7 gr/dl maka gejala dan tanda- tanda anemia akan jelas.
ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 di tetapkan 3 kategori
yaitu : normal > gr/dl, ringan 8-11 gr/dl, berat < 8 gr/ dl ( Rukiyah 2010 )
lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat
18
19
fatal, sebab wanita fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir
kehilangan darah.
lama, perdarahan atonis ), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim,
daya tahan terhadap infeksi dan stress, kurang produksi ASI rendah ), dan
umumnya.
karena kekurangan vitamin B12. Biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang
kronik.
19
20
3. Pemeriksaan retikulosit
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh:
2.3.8 Penatalaksanan
mengandung banyak zat besi seperti telur, susu, hati , ikan , daging, kacang-
biji, pisang ) dan perhatikan pula pola makan teratur 3 x sehari agar
20
21
2. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari
bangun secara perlahan dari posisi istirahat, sayuran berwarna hijau tua
dan perhatikan pula pola makan teratur 3 x sehari agar kesehatan ibu dan
janin baik.
4. Memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 1x1 diminum dengan air putih
satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar
Jelaskan juga bahwa ibu dapat menambahkan vitamin C ( air jeruk) sewaktu
meminumnya agar memudahkan penyerapan zat besi dan mengindari air the
mengindari air the dan kopi karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
seperti
kabur,
nyeri ulu hati. Jika ibu mendapatkan keluhan- keluhan tersebut segera
21
22
dalam darah rendah. Darah terdiri dari dua bagian, sebuah bagian cair yang
disebut plasma dan sebagian yang padat disebut sel darah. Bagian seluler
berisi beberapa jeis sel yang berbeda. Salah satu tipe yang paling penting
dan jenis sel yang paling banyak adalah sel darah merah. Jenis sel lainnya
adalah sel-sel darah putih dan trombosit. Tujuan dari sel darah merah adalah
untuk mengantarkan oksigen dari paru- paru ke bagian lain dari tubuh.
kompleks dan spesifik. Sel ini dibuat dalam sumsum tulang ( bagian dalam
dari beberapa tulang yang membuat sebagian besar sel-sel dalam darah),
dan ketika semua tahap yang tepat dalam pematangan sel selaisai, maka sel
fungsioal dari sel selesai darah merah dan merupakan struktur protein
kebanyakan sel dalam tubuh manusia, sel darah merah tidak memilikih inti
22
23
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat atau 60mg besi elemental dan 0,25 asam
mengganti darah yang hilang. Wanita yang sedang hamil atau menyusui,
sekali dan dianjurkan minum 1 tablet setiap hari selama haid. Untuk ibu
hamil, minumlah 1 (satu) tablet tambah darah setiap hari paling sedikit
dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram. Pada tubuh, zat besi
oksigen dari paru- paru ke jaringan tubuh. Dengan berkurangnya Fe, sintesis
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian
janin, abortus, cacat bawaan, Bayi berat lahir rendah ( BBLR ), anemia pada
bayi yang dilahirkan, lahir prematur, perdarahan, dan rentan infeksi.( Fadlun
2011).
23
24
termasuk:
dokter.
3. Mengubah diet
pada jumlah sel darah merah. Makanan yang kaya akan zat besi,
24
25
Minum suplemen zat besi jika merasa pola makan buruk atau seorang
lainnya.
5. Suplemen multivitamin
25
26
BAB III
METODE PENELITIAN
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya,
atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang
Bagan 3 .1
Pengetahuan Ibu :
Pengetahuan ibu hamil tentang
Umur anemia dalam kehamilan
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber informasi
variabel dependen
26
27
diamati/ diteliti, perluh sekali variabel tersebut diberi batasan atau “ definisi
pengetahuan :
b. Cukup : jika jawaban responden yang benar 11–20 nilai (35 - 69%)
2. Umur adalah lamanya hidup ibu yang di hitung sejak dilahirkan sampai
a. 17 - 22 tahun
b. 23 – 28 tahun
c. 29 – 34 tahun
d. 35 – 40 tahun
27
28
a. Dasar : SD / SMP
1. Bekerja
b. Wiraswasta
2. Tidak bekerja
1. Ada
2. Tidak ada
28
29
Ibu Hamil Tentang Anemia di Klinik Bersalin Hj. Nani Am.Keb jl. Nenas No. 3
Tahun 2015
3.4.1Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di klinik Bersalin Hj. Nani Am.Keb Jl. Nenas No.
batu.
3.4.2 Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bukan Mei – sampai Juni di Klinik
Bersalin Hj. Nani Am.Keb Jl. Nenas No. 3 Kelurahan Padang Bulan
29
30
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
1 Pengajuan Judul
2 Survei awal
3 Izin penelitian
Penyusunan
4
proposal
Seminar
5
proposal
Perbaikan
6
proposal
Praktek belajar
7
lapangan
Pengumpulan
8
data
9 Pengelola data
10 Analisa data
11 Sidang KTI
12 Perbaikan KTI
30
31
3.5.1 Populasi
Bersalin Hj. Nani Am.Keb Jl. Nenas No. 3 Kelurahan Padang Bulan
diperoleh, terdapat ibu hamil sebanyak 84 orang pada bulan Februari 2015
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekter yang dimiliki oleh
populasi tersebut. ( Sugiono 2008 ). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu
bertemu.
31
3.6 Jenis dan cara Pengumpulan Data
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
a. Data primer
orang yang melakukan penelitian ( Hidayat, 2007 ). Dalam hal ni data primer
b. Data sekunder
( Hidayat, 2007 ). Dalam hal ini data sekunder yang peneliti peroleh langsung
dari Rumah sakit umum daerah rantau pprapat dan Klinik Hj. Nani Am.Keb ln
klinik bersalin Hj. Nani Am.Keb dan meminta izin kepada Ibu Hj. Nani am.Keb
32
tanggal 02 mei smpai 10 mei 2015 . Penelitian ini dilakukan pada pukul 15.00
– 18.00 WIB.
hamil ) yang kebetulan datang di klinik Hj. Nani Am.Keb untuk melakukan
minggu.
tertutup berdasarkan berdasarkan pada kisi – kisi soal yang berisikan tentang
responden ( ibu hamil ) yang menjadi responden di klinik Hj. Nani Am.Keb.
33
3.6.4 Pengolahan dan Tehnik Analisa Data
1. Editing ( pengeditan )
yang bertujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar
2. Coding ( Pengkodean )
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian pengkodean ini
3. Scoring (Pemberianskor)
4. Tabuling ( Tabulasi )
34
3.6.6 Teknik Analisa Data
ada.
terhadap data yang masuk dalam katagori yang benar dan salah, kemudian
- 30 soal
- 20 soal
- 10 soal
BAB IV
35
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Data Demografis
c. Kabupaten : Labuhanbatu
d. Luas Klinik : 3 x 35 m2
terdapat ambulance
Tenaga Kesehatan :
- Dokter : 1 orang
- Perawat : 2 orang
b. Fasilitas :
36
- Ruang Bersalin ( VK ) : 2 ruang
- Satpam : 1 orang
- Pembantu : 1 orang
c. kapasitas
- kursi : 26 buah
Bersalin Bidan Hj. Nani Am.keb Jl. Nenas No.3 Kelurahan Padang
Diagram 4.2.1
37
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan
Di Klinik Bersalin Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
BAIK CUKUP KURANG
( 22 % ) berpengetahuan kurang.
Diagram 4.2.2
38
Distribusi frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur
Di Klinik Bersalin Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
17 - 22 tahun 23 - 28 tahun 29 - 34 tahun 35 - 40 tahun
Diagram 4.2.3
39
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
PendidikanDi Klinik Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Dasar Menengah Tinggi
Diagram 4.2.4
40
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Pekerjaan di klinik Hj. Nani Am.Keb
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Bekerja Tidak Bekerja
responden ( 48,89 % ).
Diagram 4.2.5
41
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Sumber Informasi di Klinik Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Ada Tidak ada X sumber inf
Tabel 4.2.2
42
Tabulasi Silang Antara pengetahuan dan Umur
Ibu Hamil Di Klinik Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
Dari hasil penelitian pada table 4.2.2 diperoleh bahwa responden yang
43
berpengetahuan baik, 5 responden ( 11,11 % ) yang berpengetahuan cukup,
Tabel 4.2.3
44
Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dan Pendidikan
Ibu Hamil Di Klinik Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
berpengetahuan kurang.
45
Tabel 4.2.4
46
Ibu Hamil Di Klinik Hj. Nani Am.Keb
Kecamatan Rantau Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2015
No Pekerjaan Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Jumlah
F % F % F % F %
1. Karyawan 1 2,2% 3 6,6 % 2 4,4% 6 13,3%
2. PNS 5 11,11% _ 4,4% _ _ 5 11,1%
3. Wiraswast 3 6,6% 4 8,8% 2 4,4% 9 20%
a
4. IRT 4 8,8 % 14 31,1% 7 15,55% 25 55,5%
Jumlah 13 28,89% 21 46,67% 11 24,44% 45 100%
47
Tabel 4.2.5
48
F % F % F % F %
1 Ada 13 28,89 18 48,89 4 8,89 35 77,78
2 Tidak ada _ _ 5 11,11 5 11,11 10 22,22
Jumlah 13 28,89 23 51,11 10 22,22 45 100
Tentang Anemia Zat Besi Dalam Kehamilan Di Klinik Hj. Nani Am.Keb Jln
49
4.3.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Zat Besi Dalam Kehamilan
Berdasarkan Umur
dalam rentang umur 29-34 tahun, dan pada kategori kurang dalam rentang
semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif
persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain
itu, orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu dalam
verbal dilaporkan hamper tidak ada penurunan pada usia ini. ( Notoadmojo
2012 ).
umur belasan tahun. Selain itu juga mengemukakan bahwa memang daya
sesuai dengan pendapat Singgih bahwa memang daya ingat seseorang itu
50
salah satunya dipengaruhi oleh umur. Bahwa responden yang berumur 29-34
4.3.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Zat Besi Dalam Kehamilan
Berdasarkan Pendidikan
responden ( 11,11 % ).
cenderung mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media
luas pengetahuannya.
mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
51
Maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan dasar.
kurang.
hubungan dengan orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan
orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan orang lain. Pekerjaan
(notoadmojo 2012)
dengan orang yang tidak bekerja ( hanya bekerja dalam rumah ). Kemudahan
52
memperoleh informasi ini akan meningkatkan pengetahuan orang tersebut
dengan teori yang dikemukakan oleh Walkito yang menyatakan bahwa orang
bekerja. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden yang bekerja sebagai
4.3.5 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Zat Besi Dalam Kehamilan
kurang.
yang baik dari orang lain maupun indera, dengan pengetahuan itu akan
53
kelompok sasaran yang berdasarkan kesadaran kemauan individu yang
lama bekerja, dan sumber informasi dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Zat Besi Di Klinik Hj. Nani Am.Keb
BAB V
KESIMPULAN
54
5.1 KESIMPULAN
Klinik Bidan Hj. Nani Am.keb Jl. Nenas No.3 Kelurahan Padang Bulan
disimpulkan bahwa :
55
5.1.5 Berdasarkan informasi diperoleh mayoritas pengetahuan
5.2 Saran
Diharapkan kepada ibu – ibu hamil di klinik Hj. Nani Am.Keb untuk
Dalam Kehamilan.
56
Karena terbatasnya penelitian baik dari segi waktu, tenaga, dan
penelitian ini tempat lain dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Ika Bina.
57