Anda di halaman 1dari 14

1

PENGARUH KOPI TERHADAP FISIOLOGIS MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UMS SEMESTER 3

The Physiological Effect of Coffee for the 3rd Semester Medical Student of UMS
University
Faricha Kurnia Illahi1, Halim Gumelar2, Ilham Fahrudin3, Maimunah Abdul
Rohman4, Pintakasari Widyaningtyas5, Yuhanida Ratnasari6
ryuhanida@gmail.com

ABSTRAKSI
Kopi adalah salah satu minuman yang digemari diseluruh dunia. Dewasa ini bisa
kita lihat konsumsi kopi meningkat secara pesat terutama pada mahasiswa.
Mahasiswa khususnya dalam penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran dituntut
untuk lebih tanggap kepada urusan masing-masing. Jadwal yang padat, tugas yang
menumpuk, praktikum, serta ujian yang silih berganti harus dilakukan oleh
mahasiswa kedokteran guna memenuhi tanggung jawabnya. Oleh karena itu,
penelitian ini ingin melihat secara langsung bagaimana pengaruh kopi terhadap
mahasiswa. Metode penelitian yaitu dengan metode studi kasus disertai observasi.
Data diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif. Sampel berjumlah 40 mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memenuhi
kriteria. Sebanyak 50% sampel mahasiwa mengatakan mengkonsumsi kopi lebih
dari 2x per hari. Setelah minum kopi didapatkan efek terutama dari kafein yaitu
merasa tenang (80%), mengurasi stress (72,5%), meningkatkan konsentrasi
(62,5%), menghilangkan kantuk (87,5%), keluhan insomnia (90%), jantung
berdebar (12,5%), serta skala ketergantungan 1-5 berada di angka lebih dari 3
sebanyak 40%.

Kata kunci: mahasiswa, kopi, kafein, efek samping

ABSTRACT
Coffee is one of the most popular beverages worldwide. Today we can see that
coffee consumption is increasing. Students in particular in this study are medical
students are required to be more responsive to their respective relationships.
Heavy schedules, stacking tasks, practicum, and alternating exams must be
performed by medical students to fulfill their responsibilities. Therefore, this
research would like to see firsthand how the influence of coffee to students. The
method of research is by case study method with observation. Data were obtained
qualitatively and quantitatively. The sample of 40 students of the Faculty of
Medicine, University of Muhammadiyah Surakarta who meets the criteria. As
many as 50% of the sample of students say consuming more than 2x coffee per
day . After drinking coffee the effects of caffeine are feeling calm (80%), reducing
stress (72.5%), increasing concentration (62.5%), eliminating drowsiness (87.5%),
2

insomnia complaints (90%), heart palpitations (12, 5%), and the scale of
dependence 1-5 is in the figure of more than 3 as much as 40%.

Keyword: students, coffee, cafein, side effect

I. PENDAHULUAN
Kopi adalah salah satu minuman yang digemari masyarakat dunia sejak
berabad-abad silam. Sampai saat ini kopi merupakan salah satu komoditas
minuman yang paling akrab di berbagai lapisan (Cahyono, 2011:180). Menurut
data statistik dari International Coffee Organization pada tahun 2000-2010,
konsumsi kopi dunia terus meningkat sebesar 3-4% setiap tahunnya.
Konsumsi kafein di dunia saat ini cukup tinggi. Lebih dari 80% populasi
dunia mengkonsumsi kafein setiap harinya. Wilayah di Indonesia sendiri
konsumsi masyarakat Indonesia akan kopi meningkat pesat sebesar 98% dalam 10
tahun terakhir. Kafein dikenal baik untuk stimulan, kombinasi obat maupun
mengurangi jetlag pada wisatawan. Konsumsi kopi juga nampaknya menjadi tren
di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk memberikan stimulasi,
menambah energi dan menghilangkan kantuk saat menjelang ujian. (Leivina,
2013:3)
Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan
menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan membuat perasaan
menjadi lebih bahagia. Oleh karena itu, tidak mengherankan di seluruh dunia kopi
menjadi minuman favorit, terutama bagi kaum pria.
Kopi dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Peminum kopi terbanyak
hingga saat ini masih ditempati oleh usia 25-39 tahun. Namun, pengaruh gaya
hidup serta maraknya café atau restoran yang mengolah kopi menjadi berbagai
minuman menarik membuat persentase remaja dan dewasa muda sebagai
konsumen kopi semakin meningkat. Hasil pada tahun 2011, 40% dari usia 18-24
tahun mengonsumsi kopi setiap hari, meningkat dari 31% pada tahun 2010
(National Coffee Association, 2011:211).
3

Konsumsi kopi juga nampaknya menjadi tren di kalangan pelajar dan


mahasiswa Indonesia untuk memberikan stimulasi, menambah energi dan
menghilangkan kantuk saat menjelang ujian. Konsumsi kafein dalam dosis rendah
memang terbukti memberikan manfaat. Sebuah studi oleh Smit dan Rogers
dikatakan bahwa 12,5 – 100 mg kafein dapat memberikan efek positif dan jarang
menimbulkan efek samping (2000:67).
Saputra E. mengatakan bahwa kopi sering dikenal dengan kandungan
kafein tinggi yang merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan
alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa pahit. Berbagai efek kesehatan dari
kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan
kafein di dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh
tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi
(2008:90). Bhara LAM juga mengatakan bahwa batas aman konsumsi kafein yang
masuk dalam tubuh per hari nya adalah 300 mg atau sekitar 3 cangkir kopi
(2009:98).
Konsumsinya yang meluas diberbagai kalangan membuat kopi menarik
untuk diteliti. Sebagian orang mengkonsumsi kopi sebagai minuman kegemaran,
sedangkan sebagian lagi tidak mengkonsumsi kopi karena khawatir akan efeknya
bagi kesehatan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kopi menimbulkan
efek buruk terhadap kesehatan seperti meningkatkan tekanan darah, gangguan
tidur, menurunkan fertilitas, menyebabkan birth defect, abortus, serta migraine.
Namun, mengkonsumsi kopi tidak selamanya buruk. (Schart, 2008:167).

II. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus dengan
rancangan observasi. Pengamatan dilakukan secara langsung kepada
sampel guna mendapatkan data kualitatif maupun kuantitatif yang
dibutuhkan.
4

B. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer penelitian ini dilakukan dengan memberikan
kuesioner serta wawancara kepada sebagian Mahasiswa Fakultas
Kedokteran UMS Semester III Tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh data berupa frekuensi, pengaruh kesehatan, serta pengaruh
psikiatri yang dibutukan dalam penelitian ini.
2. Sumber Data Sekunder
Penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang dihimpun dari
banyak sumber baik makalah, brosur, ataupun jurnal guna melengkapi data
yang dibutuhkan.

C. Metode Pengumpulan Data


Peneliti akan memberikan seperangkat pertanyan melalui kuesioner
yang dirangkum menjadi satu guna mendapatkan data. Penelitian ini
terdapat 10 aspek yang harus dijawab oleh mahasiswa guna mendapatkan
data yang lengkap. Aspek penelitian meliputi frekuensi, pengaruh kopi
teradap kesehatan, dan pengaruh terhadap psikis. Data penelitian kali ini
akan bersifat kualitatif serta kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui
jawaban ya/tidak yang diberikan oleh mahasiswa. Data kuantitatif
diperoleh aspek frekuensi dan skala.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah semua kemungkinan-kemungkinan orang yang
dapat diamati dan dianalisis dalam penelitian. Populasi penelitian ini
adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS Semester III Tahun 2016
yang berlokasi di Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sedangkan sampel adalah anggota dari populasi yang memenuhi kriteria
penelitian. Data akan diperoleh dari kehidupan nyata mahasiswa yang
tertuang dalam kuisioner yang dibagikan kemudian dianalisis sesuai data-
data yang dibutuhkan dalam penelitian.
5

E. Teknik Analisis/Pengujian Hipotesis


Analisis data adalah pengolahan data yang didapat dalam
penelitian guna mendapatkan sebuah kesimpulan. Penelitian ini
menggunakan analisis inferensial dimana peneliti akan membuat
kesimpulan secara umum. Data akan dibentuk menjadi statistik berupa
grafik untuk mempermudah mendapatkan kesimpulan.

III. HASIL PENELITIAN


Sebanyak 40 kuesioner disebar dan memberikan hasil yang positif.
Sebanyak 40 mahasiswa (100%) mau memberikan data pribadi mereka
guna menunjang terkumpulnya data penelitian. Kuesioner yang diberikan
memuat 8 aspek yang berbeda.
Sejumlah 40 mahasiswa yang terdata 100% mahasiswa pernah
mengkonsumsi kopi. Lebih dari 50% mahasiswa mengkonsumsi kopi tidak
kurang dari 2kali setiap harinya(Gambar 1). Pengaruh kopi yang paling
utama dirasakan mahasiwa adalah sulit tidur (insomnia) dilalui oleh 90%
mahasiswa. Statistik dapat dilihat pada gambar 2. Kopi juga dapat
melepaskan lelah sehingga timbul rasa tenang bagi 80% mahasiswa
(Gambar 3). Stress yang dirasakan akibat beban belajar berkurang bagi
72,5% mahasiswa (Gambar 4). Tingkat konsentrasi yang sulit didapat juga
bertambah pada 62,5% mahasiswa (Gambar 5). Rasa kantuk yang sering
muncul juga menghilang bagi 87,5% mahasiswa. (Gambar 6). Namun,
sangat sedikit mahasiswa yang mengalami dampak buruk kopi seperti
jantung berdebar kencang bagi 12,5% mahasiswa (Gambar 7). Skala
ketergantungan kopi mencapai angka 5 dari 1-5 bagi 22,5% mahasiswa
(Gambar 8).
6

Frekuensi
16 15

14
12 11

10
8
6 5 5
4
4
2
0
1 2 3 4 5

Grafik 1 Frekuensi konsumsi kopi per hari oleh mahasiswa Fakultas


Kedokteran UMS

Sering insomnia
40 36
35
30
25
20
15
10
4
5
0
YA TIDAK

Grafik 2. Pengaruh utama kopi yang dirasakan oleh mahasiswa adalah sulit
tidur

Merasa tenang
35 32
30
25
20
15
10 8
5
0
YA TIDAK
7

Grafik 3. Efek ketenangan yang didapatkan akibat pengaruh kopi pada


mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS

Mengurangi stress
35
29
30
25
20
15 11
10
5
0
YA TIDAK

Grafik 4. Pengaruh kopi dalam mengurangi stress bagi mahasiswa Fakultas


Kedokteran UMS

Meningkatkan konsentrasi
30
25
25

20
15
15

10

0
YA TIDAK

Grafik 5. Pengaruh kopi dalam meningkatkan konsentrasi bagi mahasiswa


Fakultas Kedokteran UMS

Menghilangkan kantuk
40 35
35
30
25
20
15
10 5
5
0
YA TIDAK
8

Grafik 6. Pengaruh kopi dalam meningkatkan konsentrasi bagi mahasiswa


Fakultas Kedokteran UMS

Jantung berdebar
40 35
35
30
25
20
15
10 5
5
0
YA TIDAK

Grafik 7. Pengaruh kopi terhadap jantung berdebar bagi mahasiswa


Fakultas Kedokteran UMS

Skala ketergantungan kopi


14
12
12

10 9

8 7
6 6
6

0
1 2 3 4 5

Grafik 8. Skala ketergantungan kopi bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran


UMS

IV. DISKUSI
Konsumsi kopi pada mahasiswa Fakuktas Kedokteran UMS didapatkan
hasil yang luar biasa. Sebanyak 100% mahasiswa pernah meminum kopi.
9

Ketergantungan mahasiswa terhadap kopi juga bukan hal yang disepelekan.


Pengaruh kopi terhadap fungsi fisiologis tubuh juga disebabkan oleh beberapa hal.
Oleh karena itu dalam diskusi kali ini akan membahas megenai pengaruh
kopi dalam kehidupan mahasiswa kedokteran dan alasan apa yang mendasarinya.
Mekanisme apa yang terjadi dan mempengaruhi juga akan sedikit dibahas dalam
diskusi kali ini.

Sumber: http://papasemar.com

Hasil tersebut kemungkinan diakibatkan oleh tingginya tuntutan yang


diperoleh tidak seimbang dengan waktu yang dimiliki oleh mahasiswa.
Banyaknya tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh mahasiswa seperti tugas,
praktikum, dan ujian yang menumpuk memaksa mahasiswa untuk mengambil
waktu istirahatnya demi mengerjakan tanggung jawab yang ada.
Secara umum, dampak yang didapatkan jika Anda mengonsumsi kafein
adalah jantung akan memacu otak untuk terus bekerja. Namun, hal seperti ini
terjadi tidak berlangsung lama. Dalam selang waktu tersebut kafein mampu
membuat seseorang merasa tidak mengantuk. Tapi apabila waktu tersebut sudah
terlewati, maka kafein akan berhenti menstimulasi otak dan tubuh kembali lemas
sampai mengantuk.
Oleh sebab itu, tidak jarang mahasiswa memilih kopi sebagai pilihan
untuk menemani waktu mereka dalam mengerjakan tugas. Kopi dinilai dapat
10

mengurangi rasa kantuk sehingga dapat meningkatkan produktivitas mahasiswa.


Sehingga waktu yang seharusnya terbatas dapat ditambah sedikit-demi sedikit.
Keterbatasan waktu yang dimiliki juga sering menimbulkan efek stress
berlebihan kepada mahasiswa. Stres adalah reaksi normal psikologis dan fisik
untuk kebutuhan kehidupan. Tetapi bila Anda tidak dapat menanggulangi dengan
baik , maka stres dapat merubah pikiran dan tubuh menjadi tidak normal.
Setiap kali ada ransangan/ perubahan yang dirasakan oleh panca indra kita,
maka melalui syaraf2 panca indra tersebut mengirimkan signyal ke Hypophyse
(berada di dasar otak) sebagai alaram selanjutnya mengirimkan signyalnya ke
kelenjar anak ginjal untuk melepaskan hormone Adrenalin dan Cortisol, Cortisol
ini meningkatkan gula darah yang terutama digunakan otak (berfikir/mengatur),
selain itu fungsi cortisol untuk meningkatkan persediaan bahan perbaikan sel2
tubuh, system kekebalan tubuh, reproduksi dan pertumbuhan serta merangsang
beberapa kelenjar tubuh lainnya untuk peroses metabolisme sedangkan
Adrenaline meningkatkan denyut jantung , dan peningkatan tekanan darah dan
juga meningkatkan pasokan energi.
Secara fisiologis, menurut beberapa ilmuwan, kopi akan memengaruhi
otak untuk membuat selalu waspada dan berdampak pada neurotransmitter yang
bisa membantu Anda dalam melawan gejala stres yang berhubungan dengan
penyakit sekalipun. Kafein dalam kopi secara umum menghambat peningkatan
hormon stres kortisol dalam darah. Kafein mengandung alkaloid jenis xanthine,
yang berfungsi memblokir reseptor adenosin A2A. Ketika stres, tubuh
memproduksi lebih banyak adenosin A2A yang menimbulkan berbagai gejala
stres.
11

Sumber: https://herikrisnawan.files.wordpress.com

Setiap minum kopi, sebenarnya Anda memberikan senyawa kafein dalam


tubuh. Sama halnya dengan nikotin dan alkohol, kopi juga merupakan senyawa
yang paling banyak digunakan di dunia untuk membuat obat, sehingga banyak
peneliti dari seluruh dunia tertarik untuk meneliti kandungan di dalam biji kopi.
Minum kopi dapat meningkatkan suasana hati. Inilah salah satu khasiat lain dari
kopi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Pernyataan serupa juga pernah
dilansir oleh Daily Mail yang menyatakan bahwa wanita yang meminum kopi 4
cangkir sehari akan terhindar dari depresi.
Secangkir kopi memiliki kadar kafein bervariasi antara 100-180 mg.
Sedangkan kadar kafein yang baik dalam tubuh adalah kurang dari 500 mg per
hari. Apabila mengkonsumsi berlebihan (> 10 gram atau > 6 cangkir) dapat
berakibat fatal. Jadi wajarnya, seseorang sebaiknya hanya meminum kopi 1
hingga 3 cangkir per hari. kafein dalam kopi dapat menimbulkan perangsangan
terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh
darah dan jantung. Rangsangan ini timbul akibat dilepasnya katekolamin yang
dapat meningkatkan kerja dan denyut jantung sehingga dapat meningkatkan
tekanan darah. Makanya, setiap anda minum kopi dalam jumlah wajar, tubuh
terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun
mengantuk.
12

Menurut Leivina, kafein yang dikonsumsi akan masuk ke dalam lumen


usus serta diserap dengan cepat dan komplit. Sebagian besar responden penelitian
ini merasakan efek kafein dalam satu jam setelah konsumsi, berkaitan dengan
waktu yang dibutuhkan kafein untuk mencapai konsentrasi plasma maksimal
sekitar 30 hingga 45 menit.10 Perlu diwaspadai penggunaan kafein pada individu
yang memiliki kelainan hepar karena pengaruh peran sitokrom p450 liver dalam
metabolisme kafein. Adanya kelainan hepar dapat memperpanjang waktu paruh
kafein dan efek yang ditimbulkan. Pelepasan norepinefrin akibat blokade reseptor
Adenosin 1 (A1) dan peningkatan aktivitas dopaminergik akibat blokade reseptor
A2a memberikan efek stimulan yang ditandai oleh kesulitan tidur setelah
konsumsi kafein. (2013:8)
Efek samping yang dirasakan berupa sulit tidur dan terjadi palpitasi
berlebihan. Hal ini disebabkan oleh kerja jafein sebagai antagonis dari adenosin.
Pengikatan reseptor adenosin secara kompetitif akan menyebabkan peningkatan
kadar adenosin dalam plasma dan stimulasi kemoreseptor sirkulasi yang bersifat
simpatetik. Stimulasi ini ditandai dengan peningkatan katekolamin, peningkatan
resistensi perifer vaskuler, dan sekresi renin. Adenosine di otak merupakan zat
yang salah satunya menyebabkan kantuk ketika berikatan dengan reseptornya.
Karena kafein memiliki struktur yang sam dengan adenosin, maka kafein mampu
berikatan dengan reseptor adenosin dan meningkatkan aktivitas sel saraf. Kafein
juga menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dengan menghambat kerja
adenosin untuk mendilatasi pembuluh darah. Karena adanya peningkatan aktivitas
sel saraf, maka kelenjar pituitari terangsang untuk mensekresikan hormon yang
memicu kelenjar adrenal menghasilkan efineprin yang merupakan zat yang dapat
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Gejala lain yang dapat timbul
aritmia sehingga konsumsi kafein pada individu yang memiliki kelainan jantung
perlu diperhatikan pada individu yang sensitive.
Kafein di dalam kopi dapat memicu sistem saraf simpatik yang merupakan
pengendali respon fight atau flight tubuh, yang dapat bereaksi dengan cara
melepaskan sejumlah energi pada otot, meningkatkan kewaspadaan mental, dan
meningkatkan aliran darah yang menuju pada anggota gerak tubuh dengan cara
13

meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Mengkonsumsi terlalu banyak


kopi atau mengkonsumsi kopi pada waktu yang tidak tepat dapat menimbulkan
efek samping yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah jantung terasa
berdebar-debar akibat peningkatan denyut jantung.

V. KESIMPULAN
Kopi menjadi hal wajib yang tak dapat dipisahkan dari mahasiswa
Fakultas Kedokteran UMS. Konsumsi kopi pada mahasiswa berada pada level
tinggi. Pengaruh kopi juga dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa. Sulit tidur
menjadi pengaruh utama akibat konsumsi kopi. Selain itu terdapat efek lainnya
berupa rasa tenang, mengurasngi stress, meningkatkan konsentrasi,
menghilangkan kantuk, serta jantung berdebar. Ketergantungan kopi pada
mahasiswa juga termasuk tinggi. Sangat disarankan bagi mahasiswa pada
umumnya untuk memperhatikan pola konsumsi serta kadar kafein dalam berbagai
minuman mengandung kafein untuk menghindari terjadinya efek samping dan
toksisitas. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pola konsumsi serta
efek samping kafein pada masyarakat secara umum dan untuk mengkaji faktor
yang mempengaruhi timbulnya efek samping kafein.
14

DAFTAR PUSTAKA

Liveina. 2013. “Pola Konsumsi dan Efek Samping Minuman Kafein pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas..Udayana”,
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1002006140-2-
Naskah%20Jurnal%20Liveina%201002005140%20085715762741.pd
f, diakses tanggal 31 Oktober 2017.

Nurdiani. 2013. “Pengaruh Kafein Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas


Kedokteran Universitas Sumatera Utara”,.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurnalfk/article/view/1341, diakses
tanggal 31 Oktober.2017

Swastika K D.2017. “Efek kopi terhadap kadar gula darah post prandial pada
mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara tahun 2012”, http://repository.usu.ac.id., diakses tanggal 27
Oktober 2017

Utami, Sri. 2012. “Aneka Manfaat dan Kerugian Kopi”,


http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/AnekaManfaatdanKe_
SriUtami_12184.pdf, diakses tanggal 31 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai