Disusun Oleh:
Kelompok 12
Eoudia 22030123410016
Sinthika
Fitri Wulandari 22030123410042
A. CONSORT
a. TITLE AND ABSTRACT
Di abstrak tidak terdapat pembagian yang terstruktur mengenai desain uji coba, metode,
hasil, dan kesimpulan pada penelitiannya. Tidak ada sub judul kecil yang membagi antara
metode, hasil dan kesimpulannya, sehingga harus dibaca dengan jelas terlebih dahulu untuk bisa
mengetahui apa metode yang digunakan, apa hasil dan kesimpulan penelitian tersebut. Saran:
Sebaiknya di abstrak diberi sub-judul untuk setiap bagian seperti yang biasa terdapat di jurnal
Q1, yaitu ada dituliskan desain studi, metode, hasil dan kesimpulannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini di abstrak tidak dituliskan lagi mengenai
randomised controlled trial nya. Di abstrak langsung menjelaskan bagaimana penelitian tersebut
dilakukan yaitu dengan survei kuantitatif tertutup kepada wanita Asia sehat yang berada di
periode pre-menopause dan post-menopause dalam Studi Kedelai dan Kepadatan Mamografi
Malaysia (MiSo) untuk menilai persepsi terhadap kedelai dan menjelajahi motivator dan
hambatan yang memengaruhi ketaatan studi menggunakan Model Capability, Opportunity,
Motivation and Belief (COM-B) dan Kerangka Kerja Domain Teoritis (TDF). Hasil sudah
dituliskan dengan lengkap di abstrak, yaitu dari 118 peserta, sebagian besar melaporkan
keyakinan bahwa kedelai berkontribusi pada kesehatan yang baik, sebagian besar peserta
melaporkan mendapatkan informasi tentang kedelai dari internet, sedangkan profesional
kesehatan dilaporkan paling sedikit. Pada akhir studi, peserta dalam kelompok diet melaporkan
keyakinan yang kuat bahwa kedelai tidak berpengaruh pada kesehatan mereka. Kesimpulan
terdapat pada bagian akhir abstrak yaitu motivasi dan peluang sangat mendorong konsumsi
kedelai, sementara kemampuan psikologis adalah hambatan yang paling umum terhadap
konsumsi, meskipun kurang jelas di antara peserta dalam kelompok diet.
c. METHODS
3. Trial Design
3a Description of trial design (such as parallel, factorial) including allocation rasio
Peneliti sudah ada mencamtumkan deskripsi desain percobaan yaitu uji klinis terkontrol
secara acak dengan tiga kelompok perlakuan yang bertujuan untuk menyelidiki dampak asupan
isoflavon kedelai selama 1 tahun terhadap kerapatan mamografi sebagai biomarker risiko kanker
payudara pada wanita Asia yang berada dalam periode pra-menopause dan pasca-menopause.
Alokasi random: Peserta diacak ke dalam salah satu dari tiga kelompok perlakuan. Alokasi ini
menggunakan daftar acak yang dihasilkan oleh manajer studi. Untuk mempertimbangkan
perbedaan potensial dalam distribusi berdasarkan etnis dan status menopause, pendekatan acak
stratifikasi dan blok digunakan. Rasio alokasi antara ketiga kelompok perlakuan tidak disebutkan
dalam teks. Rasio alokasi ini dapat ditemukan dalam dokumen protokol studi atau publikasi lain
yang terkait dengan studi.
3b Important changes to methods after trial commencement (such as eligibility criteria),
with reasons
Tidak ada dijelaskan mengenai perubahan penting pada metode setelah dimulainya uji
coba seperti perubahan kriteria kelayakan, protokol intervensi, desain studi, metode analisis dan
durasi studi.
4. Participants
4a Eligibility criteria for participants
Sudah ada dijelaskan mengenai kriteria kelayakan peserta yang masuk dalam penelitian
ini yaitu: wanita yang sebelumnya telah didiagnosis dengan penyakit payudara, penyakit
kardiovaskular, penyakit inflamasi, atau penyakit gastrointestinal, atau yang menderita penyakit
asam urat, diabetes, hipotiroidisme, alergi terhadap kedelai, atau sedang menjalani terapi
penggantian hormon, dikecualikan dari studi ini. Wanita yang mengonsumsi kedelai secara rutin
(setidaknya satu porsi kedelai per hari) atau yang menstruasi kurang dari 3 bulan sebelum
tanggal persetujuan atau yang telah menjalani mamografi dalam 12 bulan terakhir juga
dikecualikan dari studi ini.
4b Settings and locations where the data were collected
Sudah ada dijelaskan mengenai setting pengumpulan data dan lokasinya:
- Rumah sakit swasta tingkat tertiari (Subang Jaya Medical Centre). Ini adalah lokasi
utama di mana data utama dikumpulkan. Tempat ini digunakan untuk mengukur
kerapatan mamografi dan untuk mengadministrasikan survei kepada peserta selama
kunjungan awal, kunjungan 3 bulan, dan kunjungan 12 bulan. Tempat ini juga
merupakan lokasi di mana intervensi dilakukan.
- Media sosial: Peserta juga direkrut melalui media sosial, yang merupakan saluran
perekrutan yang mungkin digunakan untuk mengidentifikasi dan menghubungi calon
peserta studi.
- Iklan di koran: digunakan sebagai salah satu alat untuk mengiklankan studi dan
mengajak partisipasi peserta potensial.
- Brosur di klinik: untuk mempromosikan studi dan menjelaskan cara berpartisipasi. Ini
adalah upaya untuk mencapai peserta potensial yang mungkin berkunjung ke klinik-
klinik tersebut.
Data dikumpulkan dari berbagai sumber dan lokasi untuk mencakup sebanyak mungkin
peserta yang memenuhi kriteria kelayakan studi. Hal ini mencerminkan pendekatan yang
komprehensif dalam merekrut peserta dan mengumpulkan data dalam studi klinis ini.
5. Interventions
The interventions for each group with sufficient details to allow replication, including how
and when they were actually administered.
Sudah ada mengenai intervensi yang diberikan kepada setiap kelompok perlakuan dimana
wanita yang memenuhi syarat diacak untuk menerima salah satu dari tiga perlakuan: 100 mg/hari
isoflavon melalui suplemen, 50 mg/hari isoflavon melalui diet tinggi kedelai, atau sebagai
kelompok kontrol negatif (tidak ada perubahan pada diet). Kemudian dilakukan survei kuantitatif
tertutup yang terdiri dari pertanyaan pilihan ganda tentang persepsi, sikap, keyakinan terhadap
kedelai, serta motivator dan hambatan dalam konsumsi kedelai. Dalam studi kelayakan, sepuluh
wanita Asia dengan kriteria seleksi yang sama seperti Studi MiSo diminta untuk mengonsumsi
100 mg kedelai selama 2 bulan, dan kemudian diundang untuk wawancara semi-struktural pada
akhir bulan pertama untuk menjelajahi motivator dan hambatan dalam berpartisipasi dalam studi
intervensi diet kedelai. Survei ini diberikan kepada semua peserta (n = 118) dari Studi MiSo pada
kunjungan awal dan kunjungan 12 bulan di rumah sakit swasta tingkat tertiari (Subang Jaya
Medical Centre). Selain itu, survei juga diberikan kepada peserta dalam kelompok suplemen dan
intervensi diet pada kunjungan 3 bulan mereka.
6. Outcomes
6a Completely defined pre-specified primary and secondary outcome measures, including
how and when they were assessed
Hasil utama yang diukur dari studi persepsi ini sudah ada dicantumkan yaitu: untuk
memahami persepsi, faktor yang memotivasi, dan hambatan terhadap konsumsi kedelai di
kalangan wanita Asia yang sehat, telah memasuki masa pascamenopause, dan berpartisipasi
dalam uji coba intervensi kedelai. Hal ini dilakukan melalui administrasi survei kuantitatif yang
telah disebutkan pada kunjungan awal, kunjungan 3 bulan, dan kunjungan akhir studi. Namun
untuk pengukuran hasil sekundernya tidak ada dijelaskan. Sebaiknya bisa ditambahkan untuk
memperkaya jurnal tersebut.
6b Any changes to trial outcomes after the trial commenced, with reasons
Di jurnal yang ditelaah tidak menyebutkan adanya perubahan pada hasil uji coba setelah
uji coba dimulai atau memberikan alasan-alasan perubahan tersebut. Namun, penting untuk
dicatat bahwa perubahan pada hasil uji coba setelah uji coba dimulai sebaiknya
didokumentasikan dan dilaporkan secara transparan. Setiap perubahan seharusnya sesuai dengan
protokol studi dan harus dijustifikasi berdasarkan alasan ilmiah atau etis.
7. Sample size
7a How sample size was determined
Jurnal yang ditelaah tidak memberikan informasi spesifik tentang bagaimana ukuran
sampel ditentukan dalam studi ini. Namun, penentuan ukuran sampel biasanya didasarkan pada
beberapa pertimbangan yang melibatkan parameter statistik, tingkat signifikansi, ukuran efek
yang diharapkan, dan faktor-faktor lain yang relevan. Hanya dicantumkan ukuran peserta yang
digunakan yaitu sebanyak 118 peserta.
7b When applicable, explanation of any interim analyses and stopping guidelines
Jurnal yang ditelaah tidak menjelaskan analisis interim atau pedoman penghentian dalam
studi ini. Namun, analisis interim adalah prosedur yang dapat dilakukan selama uji coba klinis
untuk memantau perkembangan studi dan memberikan rekomendasi terkait kelanjutan atau
penghentian studi jika diperlukan. Pedoman penghentian adalah aturan yang ditentukan
sebelumnya untuk mengidentifikasi kapan studi harus dihentikan lebih awal dari yang
direncanakan, biasanya karena pertimbangan etis atau keamanan peserta. Analisis interim dan
pedoman penghentian seringkali ditentukan dalam protokol studi.
8. Randomisation:Sequence generation
8a Method used to generate the random allocation sequence
Dalam studi ini digunakan metode randomisasi untuk mengalokasikan peserta ke dalam
kelompok-kelompok perlakuan yang berbeda. Namun, tidak memberikan informasi rinci tentang
metode yang digunakan untuk menghasilkan urutan alokasi acak. Penggunaan metode
randomisasi yang tepat dalam penelitian klinis sangat penting untuk memastikan bahwa alokasi
peserta ke dalam kelompok perlakuan adalah acak dan tidak memihak. Biasanya, metode
randomisasi yang sering digunakan melibatkan penggunaan perangkat lunak statistik atau
perangkat perangkat keras khusus untuk menghasilkan urutan alokasi acak.
8b Type of randomisation; details of any restriction (such as blocking and block size)
Penelitian ini tidak menyebutkan jenis randomisasi atau memberikan detail tentang
pembatasan apa pun, seperti penggunaan blok dan ukuran blok, yang digunakan dalam studi ini.
Biasanya, randomisasi dalam uji coba klinis dapat dilakukan dengan berbagai metode, dan
pembatasan seperti penggunaan blok diterapkan untuk memastikan keseimbangan dan
penyembunyian alokasi. Namun, informasi ini penting untuk memahami proses randomisasi
dalam studi ini.
9. Allocation (concealment mechanism)
Mechanism used to implement the random allocation sequence (such as sequentially
numbered containers), describing any steps taken to conceal the sequence until
interventions were assigned
Penelitian ini tidak memberikan informasi rinci tentang mekanisme yang digunakan
untuk mengimplementasikan urutan alokasi acak dalam studi ini atau langkah-langkah yang
diambil untuk menyembunyikan urutan tersebut hingga intervensi diberikan. Namun, dalam
penelitian klinis, penting untuk mengimplementasikan mekanisme yang dapat menghasilkan
alokasi acak yang tidak memihak dan untuk menyembunyikan urutan alokasi hingga saat yang
tepat.
10. Implementation
Who generated the random allocation sequence, who enrolled participants, and who
assigned participants to interventions
Informasi yang diberikan dalam penelitian ini tidak secara eksplisit menyebutkan siapa
yang menghasilkan urutan alokasi acak, siapa yang mendaftarkan peserta, dan siapa yang
menugaskan peserta ke dalam intervensi. Namun, dalam sebuah studi klinis, biasanya ada peran-
peran yang terpisah dalam proses ini.
11. Blinding
11a If done, who was blinded after assignment to interventions (for example, participants,
care providers, those assessing outcomes) and how
Penelitian ini tidak menerapkan “blindness” tetapi menerapkan open-label, dimana baik
peserta maupun penilai hasil mengetahui jenis intervensi yang diberikan. Sebaiknya dalam
penelitian dilakukan blind. Penerapan "blind" dalam metode penelitian, seperti "double-blind"
atau "single-blind," memiliki beberapa tujuan penting dalam penelitian ilmiah. Diantaranya dapat
mengurangi bias, meningkatkan keabsahan hasil dan kepercayaan penelitian.
B. JBI
Yes No Unclear NA
1. Was true
randomization used for
assignment of
participants to
treatment groups?
□
Tujuan dari
pertanyaan ini
memastikan bawa
dalam penelitiannya
menggunakan desain
randomized Control
Trial
Dalam Artikel
Penelitian ini
tercantum dengan
jelas bahwa
penelitian ini
menggunakan
desain studi
Randomized
Controlled Clinical
Trial dengan three-
arm dan open
labelled.
selain itu pada
penelitian
penentuan RCT
menggunakan
program komputer.
2. Was allocation to
treatment groups
concealed?
Tujuan dari
pertanyaan ini □
adalah untuk
mengetahui apakah
pada artikel ini
tertulis prosedur
yang mencegah
subjek /pasien
yang terpilih untuk
mengetahui
sebelum alokasi
treatment atau
pengendalian mana
yang selanjutnya
dalam proses
alokasi.
Diperlukan
Pemeriksaan yang
detail tentang
prosedur yang
digunakan untuk
penyembunyian
alokasi. Apakah
prosedur
penyembunyian
alokasi yang tepat
telah digunakan?
Misalnya, apakah
pengacakan
terpusat digunakan?
Apakah amplop
yang digunakan
diberi nomor urut,
buram, dan
tersegel?
3. Were treatment
groups similar at the
baseline?
Berdasarkan □
paduan yang
tertulis diharapkan
bahwa pada ada
perbedaan
karakteristik yang
dilaporkan untuk
peserta. Apakah
partisipan dari
kelompok yang
dibandingkan
memiliki kesamaan
dalam hal
karakteristik yang
dapat menjelaskan
dampaknya
meskipun
'penyebabnya' tidak
ada, misalnya usia,
tingkat keparahan
penyakit, stadium
penyakit, kondisi
yang menyertainya,
dan sebagainya? ?
4. Were participants
blind to treatment
assignment?
Berdasarkan
panduan pada tools
JBI tujuan yang
diharapakan dari
pertanyaan ini
adalah menghindari
Jika peserta
menyadari alokasi
mereka pada
kelompok
perlakuan atau
kelompok kontrol,
terdapat risiko
bahwa mereka
mungkin
berperilaku berbeda
dan merespons atau
bereaksi secara
berbeda terhadap
intervensi yang
diminati atau
terhadap intervensi
kontrol
dibandingkan
dengan situasi
ketika mereka tidak
menyadarinya.
5. Were those
delivering treatment
blind to treatment
assignment?
6. Were outcomes
assessors blind to
treatment assignment?
Pada penelitian ini
ada keterangan
yang menyatakan
bahwa Karena sifat
dari perlakuan
penelitian, maka
seluruh peserta,
manajer penelitian
dan koordinator
penelitian tidak
buta terhadap
alokasi treatment.
selain itu sifatnya
juga open labled
sehingga treatment
yang diberikan
tidak tertutup/ buta.
7. Were treatment
groups treated
identically other than
the intervention of
interest?
□
pertanyaan ini
ingin mengaitkan
'akibat' dengan
'penyebab'
(treatmen atau
intervensi yang
menjadi perhatian),
dengan asumsi
bahwa tidak ada
bias seleksi, tidak
boleh ada
perbedaan lain
antara kelompok
dalam hal
pengobatan atau
perawatan yang
diterima, selain dari
'penyebab' yang
dimanipulasi
(treatmen atau
intervensi yang
dikendalikan oleh
peneliti).
Pada penelitian ini
karena tujuan dari
penelitian ini
sehingga setiap
kelompok memiliki
perlakuan yang
berbeda.
8. Was follow up
complete and if not,
were differences
between groups in
terms of their follow up
adequately described
and analyzed?
Berdasarkan
skema/ bagan
Consost semua
peserta yang
mengikuti hingga
akhir dinyatakan
terpenuhi /
complete follow up
nya pada semua
kelompok
perlakuan.
9. Were participants
analyzed in the groups
to which they were
randomized?
Pertanyaan ini □
ingin mengetahui
apakah di lakukan
analisis intention-
to-treat (ITT). Ada
berbagai strategi
analisis statistik
yang tersedia untuk
analisis data dari uji
coba terkontrol
secara acak, seperti
analisis niat untuk
mengobati (dikenal
juga sebagai niat
untuk mengobati;
disingkat, ITT),
analisis per-
protokol, dan
analisis sesuai
perlakuan.