Terakhir, alienasi atau keterasingan lahir berdasarkan pemikiran Karl Marx. Teori
alienasi Marx didasarkan pada pengamatannya bahwa di dalam kapitalisme, para
buruh tak terhindarkan kehilangan kontrol atas hidup mereka, karena tidak lagi
memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Para pekerja ini tidak pernah menjadi
otonom. Secara sistematis pragmatis Marx menggambarkan bahwa sistem dan hukum
sosial bukanlah perwujudan akal manusia secara murni, melainkan merupakan
manifestasi kepentingan kelas dominan dalam periode-periode bersejarah tertentu.
Pada konteks ini, sebagaimana dikatakan oleh Edward Said, relasi antara
orang-orang Timur (the orient) –pribumi Indonesia– dengan orangorang Barat (the
occident), Belanda adalah hubungan kekuasaan, dominasi, dan kompleksitas
hegemoni (2001:5). Oleh karena itu, bagi Said, citra orang-orang Timur yang dianggit
oleh Barat (penjajah) bukanlah citra sebenarnya, namun lebih pada pencitraan penuh
distorsi dengan tujuan menguasai
REFERENSI
Adzhani,An Shadani. 2014. Konstruksi Ruang Kota Poskolonial dan Respons Spasial
dalam Novel The Kite Runner Karya Khaled Hosseini. POETIKA: Vol 2, No 1
Fajar, Yusri. 2011. Negosiasi Identitas Pribumi dan Belanda dalam Sastra
Poskolonial Indonesia Kontemporer. LITERASI: Vol 1, No 2
Rahmawati, Indah. 2014. Realitas Poskolonialisme dalam Romanl’Homme Rompu
Karya Tahar Ben Jelloun. DIGILIB UNNES: Under Gradhuated Thesis
Rakhman, Arif Kurniar. 2014. Ambivalensi Nasionalisme Dalam Cerpen “Clara
Atawa Wanita yang Diperkosa” Karya Seno Gumira Ajidarma: Kajian
Poskolonial. POETIKA: Vol 2, No 2
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/kritik-postkolonial-jaringan
-sastra-atas-rekam-jejak-kolonialisme