Anda di halaman 1dari 47

MEMBONGKAR KESENIAN JARANAN NEW JAGAT SAPUTRO DI

TUNGGORONO, JOMBANG: STUDI SOSIOLINGUISTIK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik Semester 4

Dosen Pengampu
Dr. Heny Sulistyowati, M.Hum

Disusun oleh
Indah Husna Al-Hidayah NIM: 186026
Faiza Nur Amalia Putri NIM: 186033
Ratih Wulandari NIM: 186030
Ariatiningsih NIM: 186024
Oktaviana Grandis P NIM: 186060

PROGAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


STKIP PGRI JOMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
kelancaran dan kekuatan dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
sosiolinguistik dengan judul “Membongkar Kesenian Jaranan New Jagat Saputro
di Tunggorono, Jombang” dapat terselesaikan dengan baik. Tersusunnya makalah
ini tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Heny Sulistyowati, M.Hum
sebagai dosen pengampu mata kuliah sosio-linguistik di STKIP Jombang.
Teman-teman PBSI 2018-A yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada
penulis, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik kepada semua. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi teknis
maupun non-teknis. Untuk itu, penulis membuka pintu selebar-lebarnya kepada
semua pihak agar memberikan saran dan kritik membangun demi penulisan yang
lebih baik kedepannya. Apabila terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di
hati pembaca, penulis mohon maaf. Terima kasih.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Jombang, 10 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTARN........................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................... 2
E. Definisi Operasional................................................................................. 4
BAB II. KERANGKA TEORITIS...........................................................................5
A. Sosiolinguistik..........................................................................................5
B. Seni Pertunjukan.......................................................................................6
C. Kesenian Asal Jombang........................................................................... 7
D. Kesenian Jaranan......................................................................................7
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................................8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 11
A. Sejarah Kesenian Jaranan New Jagat Saputro........................................11
B. Pelaksanaan Kesenian Jaranan New Jagat Saputro................................ 12
C. Alat-Alat Kesenian Jaranan New Jagat Saputro.....................................15
D. Hubungan Kesenian Jaranan dengan Sosiolinguistik.............................19
BAB V. SIMPULAN............................................................................................. 22
A. Simpulan.................................................................................................22
B. Saran....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 23
DAFTAR REFERENSI......................................................................................... 24
LAMPIRAN 1. Transkip Data Penelitian.............................................................. 25
LAMPIRAN 2. Dokumentasi Penelitian................................................................43

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman menjadikan pemikiran masyarakat cenderung ke
hal-hal yang modern. Masyarakat tidak menyadari bahwa semakin majunya
perkembangan zaman, maka semakin memudar kebudayaan dalam ingatan
masyarakat. Hal ini menjadikan kebudayaan di Indonesia menjadi kurang
diminati dan berdampak punah.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi menurut
Herskovit (Heriwanti dan Winarno, 2014: 24). Budaya memiliki cakupan luas
yang salah satunya adalah kesenian. Dari berbagai wilayah di Indonesia, setiap
kesenian memiliki ciri khas yang menjadikannya berbeda.

Berbagai faktor yang mempengaruhi uniknya kesenian dapat diangkat dari


penggunaan bahasa yang digunakan. Bahasa digunakan manusia untuk
berkomunikasi dalam interaksi sosial di masyarakat. Menurut Sumarsono
(2010:1), sosiolinguistik berasal dari kata socio yang berarti masyarakat dan
linguistik yang berarti kajian bahasa.

Sumarsono menegaskan bahwa dalam kajian sosiolinguistik seseorang


mungkin memulai dari masalah kemasyarakatan kemudian mengaitkan dengan
bahasa, tetapi bisa pula berlaku sebaliknya, memulai dari bahasa kemudian
mengaitkan dengan gejala-gejala di masyarakat. Peneliti akan menggali kesenian
jaranan yang ada di Jawa Timur, yakni di Kota Jombang, dengan menggunakan
studi sosiolinguistik. Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan
dengan kemasyarakatan di Kota Jombang.

Kota Jombang adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Kota yang berjuluk Kota Santri ini sering menjadi buah bibir.
Mulai dari tokoh-tokoh nasionalnya yang berjawa bagi nusantara hingga

1
tokoh-tokoh yang kontroversial. Kota santri ini menjadi rumah dari beberapa
budaya yang khas dan memiliki ciri khas yang unik atau biasa disebut
''Jombangan'' yang berkarakter khas. Adapun Kota Jombang memiliki
bermacam-macam kesenia, seperti ludruk, wayang topeng, jaranan dan lain
sebagainya.

Salah satu kesenian yang hampir punah di Kota Jombang adalah seni
pertunjukan jaranan. Kota Jombang memiliki berbagai macam kesenian, seperti
ludruk, wayang topeng, jaranan dan lain sebaianya. Peneliti akan menggali lebih
jauh tentang kesenian jaranan yang ada di Tunggorono, Jombang. Kesenian
Jaranan ini bernama New Jagat Saputro.

Kesenian jaranan secara spesifik adalah penggambaran gerak tari prajurit


penunggang kuda yang menirukan tingkah laku penunggang kuda.
Hentakan-hentakan kaki yang serempak dan ritmis sangat menonjol, sementara
tangan terpaku memegang kuda dan sesekali memainkan sampur (Kuswarsantyo,
2013: 44).

Dengan demikian, penting adanya dilakukan penelitian untuk tentang


kebudayaan dan kesenian bagi masyarakat dan pembaca. Tujuan penelitian ini
adalah untuk membongkar kesenian jaranan New Jagat Saputro di Tunggorono,
Jombang. Diharapkan penulisan ini mampu memberikan wawasan serta
berkontribusi dalam khazanah pendidikan.

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah kesenian jaranan New Jagat Saputro di Tunggorono,
Jombang?
2. Bagaimana hubungan kesenian jaranan New Jagat Saputro dengan
sosiolinguistik masyarakat Jombang?

2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sejarah kesenian jaranan New Jagat Saputro di Tunggorono,
Jombang.
2. Mengetahui hubungan kesenian jaranan New Jagat Saputro dengan
sosiolinguistik masyarakat Jombang

D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
membongkar kesenian jaranan New Jagat Saputro di Tunggorono, Jombang.
Penulisan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam khazanah pendidikan di
Indonesia.

E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Sosiolinguistik
Soiolinguistik dipandang dari segi etimologi merupakan gabungan antara
kata sosiologi dan linguistik. Dengan demikian sosiolinguistik merupakan
perpaduan dari dua disiplin ilmu, yakni ilmu sosiologi dan ilmu linguistik.
2. Kesenian Jaranan
Kesenian jaranan merupakan kesenian budaya yang di dalamnya
menceritakan sejarah singkat tentang terlahirnya kesenian tari jaranan. Dalam
pementasan jaranan terdapat gerakan tari dan alat-alat musik yang mengiringi
seperti gamelan, gong, kenong, kendang. Jaranan terkenal dengan kegiatan mistis
disetiap pementasannya

3. Sejarah Kesenian JarananNew Jagat Saputro


Kesenian Tari Jaranan New Jagat Saputro merupakan salah satu kesenian
rakyat yang berkembang di wilayah kabupaten Jombang. Kesenian ini berasal
dari Kediri, namun tumbuh dan berkembang di Kabupaten Jombang. Pemilik
Jaranan New Jagat Saputro adalah Bapak Sutikno dan salah satu pawang adalah
anaknya atau dikenal Bopo Dendy.

3
4. Hubungan Kesenian Jaranan New Jagat Saputro dengan sosiolinguistik
masyarakat di Jombang
Hubungan masyarakat dengan kesenian menjadikan inspirasi dan
kekreatifannya sendiri dalam seni dan budaya. Masyarakat dan budaya dari luar
juga berpengaruh dalam pembentukan seni dan budaya baru. Bahasa yang
digunakan di Jombang mempengarhi adanya modifikasi dalam penggunaan
bahasa dalam jaranan New Jagat Saputro.

4
BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Sosiolinguistik
Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam
lingkup sosial. Dimana masyarakat sebagai penutur bahasa tidak lepas dari faktor
lingkungan di sekitarnya. Bahasa merupakan salah satu hal penting bagi manusia
untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Bahasa itu sendiri membuat
hubungan manusia menjadi semakin dekat hari demi hari (Brown 1987: 4).
Soekanto (2002:61) menyatakan bahwa apabila dua orang bertemu, interaksi
sosial dimulai pada saat itu. Interaksi sosial tersebut terjadi karena adannya
proses komunikasi, bertutur dengan menggunakan bahasa.
Soiolinguistik dipandang dari segi etimologi merupakan gabungan antara
kata sosiologi dan linguistik. Dengan demikian sosiolinguistik merupakan
perpaduan dari dua disiplin ilmu, yakni ilmu sosiologi dan ilmu linguistik.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Holmes (1992) yang menyatakan “sosiolinguitic
study the relationship between language and society” (sosiolinguistik merupakan
studi antara bahasa dan masyarakat). Samsuri (1988:2) menyatakan bahwa
“sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari seluruh aspek social
relasi antara bahasa dan masyarakat".
Pendapat berbeda dari Bram dan Dickey (dalam Ohoiwutun, 2007:9)
menyatakan bahwa sosiolinguistik berupaya menjelaskan kemampuan manusia
menggunakan aturanaturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang
bervariasi. Ohoiwutun menekankan bahwa sosiolinguistik menghubungkan
situasi pembicaraan berpengaruh terhadap aturan berbahasa. Situasi berbahasa ini
berkaitan dengan siapa yang berperan, topik dan jalur bahasa yang digunakan.
Faktor- faktor ini yang menentukan formalitas bahasa
Trudgill (1974) menambahkan bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai sarana
pembangun hubungan sosial dan pemberitahuan informasi terhadap lawan bicara.
Ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi penggunaan atau pemilihan

5
bahasa misalnya adalah topik, lawan bicara, dan konteks sosial serta lokasi
pembicaraan (Holmes: 2001). Pemakai bahasa harus memperhatikan bahasa apa
yang tepat digunakan saat berkomunikasi dengan situasi dan kondisi yang
berbeda-beda. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa
sosolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari bahasa yang ada dalam lingkup
sosial masyarakat.

B. Seni Pertunjukan
Keragaman sisiokultural daerah-daerah Jawa pada umumnya hampir terdapat
adanya kesamaan jenis kesenian tradisi rakyat maupun tradisi kraton dan
berkembang bagi masyarakat heterogen dan non heterogen, seperti seni
pertunjukan, seni rupa dan seni media rekam (seni dokumentasi menggunakan
media elektronik). Dari tiga kategori atau jenis kelompok kesenian mempunyai
daya tarik maupun hasil yang berbeda karena menggunakan media yang berlainan.
Ketiga kelompok kesenian tersebut memiliki bentuk tidak sama satu dengan yang
lainnya, salah satunya seni pertunjukan.
Menurut Prakorso dalam Kuswarsantyo (2006) kesenian menempati tempat
tersendiri sebagai salah satu bidang yang di akui dalam masyarakat, baik itu
kesenian tradisional (Jaranan) maupun kesenian modern atau kontemporer
(kesenian yang di adopsi dari dari kebudayaan luar). Kesenian Jaranan
merupakan kesenian tari tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan
menaiki kuda tiruan yang terbuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa
hingga mirip seperti kuda.

Menurut Humardani (2008: 89-90) dalam bukunya Seni Pertunjukan Etnik


Jawa Ritus, Simbolisime, Politik, dan Problematikanya, kesenian dibagi menjadi
dua yaitu kesenian rakyat dan kesenian istana. Kesenian rakyat yang hidup dan
berkembang dilingkungan pedesaan yang bersifat sederhana, spontan dan tidak
resmi. Kesenian istana (keraton) bersifat rumit, fomal, dan mendetail.

Seni pertunjukan merupakan jenis kesenian dalam bentuk penyajian karya


seni untuk menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan filosofi kehidupan

6
manusia sebagai makhluk individu maupun sosial. Adapun jenis seni pertunjukan
adalah seni musik, seni tari, seni karawitan, seni pedalangan, dan seni teater.
Secara umum seni pertunjukan yang diminati daerah berbasis etnis Jawa Timuran
maupun Jawa Tengahan atau Mataraman, seperti Wayang Topeng Malang, Reog
Ponorogo, Wayang Gaya Surakarta, Wayang Golek Menak Mataram, Purwodadi
dan Blora yang sekarang terkenal dengan seni Tayubnya dan diangkat sebagai
seni identitas. Di samping tayub ada Kethoprak, Wayang Kulit dan dangdut juga
digemari (Widodo, 1995: 28).

C. Kesenian Asal Jombang


Jombang memiliki berbagai macam bentuk kesenian rakyat yang berbeda,
baik kesenian yang bersifat tradisi maupun yang modern (budaya pop) dan
berkembang sesuai dengan peradaban zaman. Sedangkan sajian pergelaran karya
seni tradisi maupun yang modern oleh para seniman dapat dilakukan dengan cara
meniru dalam konteks tradisi atau bersifat pengembangan tanpa meninggalkan
norma etika yang sudah disepakati sebelumnya. Di masa lampau sampai sekarang
kesenian tersebut sangat popular dan eksistensinya begitu melekat pada
masyarakat penggemarnya.
Ditinjau dari daerah pementasannya. Kabupaten Jombang terdapat dua
kategori seni pertunjukan, yaitu pertunjukan yang bersifat umum dan lokal.
Pertunjukan yang bersifat umu adalah jenis seni pertunjukan yang digemari oleh
masyarakat daerah dalam cakupan luas, seperti wayang kulit, ludruk, dangdut dan
musik pop. Sedangkanan kesenian yang bersifat lokal adalah bentuk-bentuk
kesenian rakyat yang dipertunjukkan khusus dalam lingkungan atau golongan
masyarakat tertentu, seperti tayub, sandur, jaran kepang dan sebagainya.

D. Kesenian Jaranan
Kesenian Jaranan adalah tarian yang gerakannya menirukan gerakan jaran
(kuda) dengan iringan musik gamelan. Kesenian ini dimainkan oleh 4 atau 6
orang penari, beberapa orang pemusik gamelan, MC, dan gambuh atau dalang
Jaranan. Peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan Jaranan adalah anyaman

7
bambu berbentuk kuda, seperangkat gamelan wajib yang terdiri dari kenong
kethuk, gong kempul, kendang dan terompet yang berasal dari bambu, dan sesaji.
Keberadaan sesaji mengisyaratkan mistisnya tarian Jaranan, dan benar saja di
setiap pertunjukkan Jaranan para penari selalu mengalami trance (kesurupan).
Kesenian jaranan secara spesifik adalah penggambaran gerak tari prajurit
penunggang kuda yang menirukan tingkah laku penunggang kuda.
Hentakan-hentakan kaki yang serempak dan ritmis sangat menonjol, sementara
tangan terpaku memegang kuda dan sesekali memainkan sampur (Kuswarsantyo,
2013: 44)

Kesenian jaranan merupakan kesenian budaya yang di dalamnya


menceritakan sejarah singkat tentang terlahirnya kesenian tari jaranan. Dalam
pementasan jaranan terdapat gerakan tari dan alat-alat musik yang mengiringi
seperti gamelan, gong, kenong, kendang. Jaranan terkenal dengan kegiatan mistis
di setiap pementasannya, mulai dari yang kesurupan, sampai memakan hal-hal
yang tidak wajar, seperti memakan rumput dan pecahan kaca.
Kesenian kuda lumping atau jaranan mempunyai karakteristik atau ciri-ciri
yang berbeda disetiap daerahnya. Seperti yang kita ketahui, kesenian jaranan
banyak yang mengklaim bahwa kesenian tradisional kuda lumping atau jaranan
tersebut, berasal dari banyak daerah dan mengakui bahwa kesenian tradisional
tersebut sebagai budaya mereka. Contohnya kuda lumping Jawa Tengah berbeda
dengan kuda lumping Jawa Timur.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Kesenian Jaranan New Jagat Saputro Sumber Data Penelitian

Sejarah Kesenian Jaranan New Jagat Saputro Jenis Data Primer dan
Sekunder

Hubungan Sosiolinguistik Kesenian Jaranan


New Jagat Saputro Teknik Pengumpulan Data

Masyarakat Jombang Teknik Analisis Data Deskriptif Kualitatif

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di rumah yang merupakan sanggar Jaranan


New Jagat Saputro di Desa Tunggorono, Jombang. Waktu penelitian dimulai
sejak 24 Maret 2020 sampai 10 April 2020.

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.

1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui observasi, wawancara


dan dokumentasi.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, jurnal dan website
di internet yang mendukung data penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara,
yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.

9
1. Observasi dilakukan untuk meminta izin kepada pemilik Jaranan New
Jagat Saputro dan mencari data.
2. Wawawancara dilakukan melalui via whatssapp untuk mengetahui data
tentang Jaranan New Jagat Saputro.
3. Dokumentasi dilakukan untuk menghimpun data terkait foto dan transkip
wawancara.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian menggunakan teknik analisis data deskriptif yang bersifat
kualitatif.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Kesenian Jaranan New Jagat Saputro


Kesenian Tari Jaranan New Jagat Saputro merupakan salah satu kesenian
rakyat yang berkembang di wilayah kabupaten Jombang. Kesenian ini berasal
dari Kediri, lalu tumbuh dan berkembang di Kabupaten Jombang. Pemilik
Jaranan New Jagat Saputro adalah Bapak Sutikno dan salah satu pawang adalah
anaknya atau dikenal Bopo Dendy.
Menurut narasumber Mas Dendy sebagai Bopo salah satu komunitas
kesenian Jaranan New Jagat Saputro di Kecamatan Jombang (wawancara, 2 April
2020), kesenian Tari Jaranan New Jagat Saputro didirikan pada 1 Suro tahun
2014. Hal ini karena mimpi bapaknya yang merupakan pendiri Jaranan New Jagat
Saputro, namanya bapak Sutikno. Sang pendiri jaranan Bapak Sutikno pada suatu
malam bermimpi yang mana pada mimpi tersebut beliau disuruh ke pantai tritis
tepatnya di Tulungagung.
Pewawancara: Udah lama ya mas jaranan new jagat ini berarti . Jaranan
new jagat saputro ini di dirikan keluarganya mas? Apa gimana
Narasumber: Yh didirikan oleh keluarga kulo
Pada malam hari tanggal satu suro Bapak Sutikno dan temannya ke pantai
Tritis untuk meminta restu bunda Nyi Roro Kidul. Tiba-tiba Air laut di Pantai
Tritis itu naik ketika pak Sutikno meminta restu. Peristiwa tersebut diartikan
bahwa Nyi Roro Kidul datang dan merestui niatan tersebut. Air itu naik dengan
membawa benda keramat, sehingga benda tersebut dibawa pulang bapak Sutikno.

Benda keramat ini mempunyai manfaat bisa menyembuhkan berbagai


penyakit seperti panas, tipes, gatel dan lain lain. Benda itu tidak boleh dibuat
aneh-aneh. Selang satu bulan, Bapak Sutikno mendirikan Jaranan yang diamakan
New Jagat Saputro yang berarti putra jagat yang baru.

Setelah Bapak Sutikno dan bopo pergi ke Pantai Selatan, mereka diberi
seekor macan gaib berekor lima. Macan ini biasanya disebut sebagai Panglima.

11
Macan ini memiliki tugas untuk menyembuhkan orang yang sedang kesusahan
atau sakit.

Narasumber: Kalau macan itu tidak di bangun tpi di beri oleh yang punya
pantai selatan ,kalau macan nya itu macan gaib
Pewawancara: Ooh berarti sampai sekarang masih ada macan gaibnya?
Narasumber: Nggh mas macan nya badan nya 1tpi kepala nya5 itu biasanya
di panggil panglima
Pewawancara: ooh jadi dia tugasnya apa ya mas?
Narasumber: Tugas nya untuk membantu orang yang kesusahan atau sakit.
Awal mula legenda kesenian Jaranan New Jahat Saputro (wawancara, 2 April
2020) menurut Bapak Sutikno, dibentuknya kesenian Jaranan New Jahat Saputro
ini menggambarkan boyongan Dewi Songgo langit dari Kediri menuju Wengker
Bantar Angin. Pada saat boyongan ke Wengker, Dewi Songgo Langit dan Klana
Sewandana diarak oleh Singo Barong. Arak-arakan itu dilakukan dengan
menerobos dari dalam tanah sambil berjoget. Alat musik yang dimainkan adalah
berasal dari bambu dan besi.

Pewawancara: Untuk pemainnya sekitar brp orang mas?


Narasumber: Kalau pemain itu 30-50 orang

Kesenian Tari Jaranan New Jagat Saputro ini berkembang dan dibuat sekitar
tahun 2014, Banyaknya personil Jaranan New Jagat Saputro sampai sekarang
sekitar 30 sampai 50 orang yang semuanya berasal dari Jombang, kelompok
jaranan ini sudah diundang diberbagai kota, tidak hanya di Jombang saja seperti
di Mojokerto, Kediri, Gresik.(wawancara, 7 April 2020).

B. Pelaksanaan kesenian Jaranan New Jagat Saputro

1. Persiapan Sebelum Permainan Jaranan (Ritual)

Ritual sebelum pementasan jaranan sangat penting sekali, diantaranya semua


personil jaranan melakukan ziarah atau kirim do’a untuk para pepunden di desa
yang akan digunakan untuk tampil bermain jaranan. Pepunden memiliki arti yaitu
orang yang pertama kali ada di desa tersebut atau biasa disebut orang yang babat
alas atau sesepuh desa yang dihormati.

12
Pewawancara: Oh berarti ada ritual ya mas sblum membntuknya grub
jaranan. Nah kalo mau ada event jaranan. Ada ritual jga kah sblum
memulainya?
Narasumber: Nggh wonten ritual nya
Narasumber: Itu ada menyan dupa minyak dan kembang. Nggh di wajib kan
ke punden atau yang mbabat deso.
Semua personil wajib mengikuti nyekar dengan membawa menyan, dupo,
minyak dan bunga. Latihan yang cukup juga perlu disiapkan dengan matang agar
nantinya tidak terjadi kesalahan dan menata alat-alat gamelan, cek sound,
menyiapkan alat-alat dan busana" untuk pementasan.

2. Cara Melakukan Jaranan (Saat Permainan)

Menurut Bapak Sutikno, jaranan New Jagat Saputro di Desa Tunggorono


Kota Jombang memiliki keterkaitan dengan cerita rakyat tentang Dewi Sekartaji
putra Ratu Lembu Amilahur dari Keraton Jenggolo yang melarikan diri sampai
ke Dhadapan. Hal ini dikarenakan konflik dengan saudara tirinya. Suatu ketika
Ratu Lembu Amiluhur merindukan Dewi Sekartaji dan memanggil Patih untuk
mengumpulkan para prajurit Jenggolo yang sudah ahli dalam menunggang kuda
ditugaskan mencari putrinya.

Pewawancara: Oh berrti ada urutannya ya mas? Nah kalo misal kek


caplokan , kuda lumping itu itu gmna
Narasumber: Nahh iyya .. ada urutan sesi"nya .. Di bagi jadi 4 sesi ..
Sesi 1 : suguh sesaji
Sesi 2 : perang celeng
Sesi 3 : kewan alas (bolokurowo)
Sesi 4 : rampak barong.
Jaranan memiliki makna simbolik baik dalam pembabakan, gerak, musik,
tata busana, property, pola lantai dan sesaji yang memiliki maksud dalam setiap
pertunjukannya untuk disampaikan kepada penonton yaitu tentang cerita prajurit
kuda dari Jenggolo yang mencari Dewi Sekartaji. Tari ini ditampilkan oleh 4
penari yang menggunakan kuda tiruan. Dua kuda berwarna putih dan dua lainnya
berwarna hitam sebagai lambang keadaan yang selalu berlawanan di dunia. Tari
jaranan juga dibagi menjadi tiga adegan yakni :

Pertama : Adegan Solah Prajuritan dimana semua penari menari bersama


laksana prajurit yang siap untuk berperang.

13
Kedua : Adegan Solah Perang, para prajurit berkuda berperang melawan
Barongan atau Macanan serta Celeng (penari yang menggunakan kostum
menyerupai babi hutan). Peperangan tersebut semuanya dimenangkan oleh para
penari berkuda sebagai simbol bahwa pertentangan antara baik dan buruk akan
selalu dimenangkan oleh kebaikan.

Ketiga : Adegan Solah Krida yang digambarkan sebagai keberhasilan


seseorang dalam memerangi segala rintangan dalam kehidupannya.

Sesi 1 Suguh Sesaji

Sesi untuk mengundang leluhur dengan meletakkan semua alat jaranan itu di
tengah lokasi pertunjukkan, semua bopo duduk sejajar dan di tengah"nya terdapat
menyan yang sudah menyala. Pada saat itu para bopo melakukan ritual
pemanggilan leluhur. Bopo yaitu orang yang menjadi pawang dalam pementasan
Jaranan.

Sesi 2 Perang Celeng

Sesi ini hanya diperankan oleh 6 prajurit kuda kepang dan 2 prabu celeng,
dalam sesi ini kuda kepang satu per satu keluar diikuuti prabu celeng. Kemudian
mereka menari bersama dan membentuk formasi-formasi yang baik dan indah
guna menarik perhatian para penonton yang ada. Prabu celeng tersebut di rituali
dan dirasuki oleh leluhur yang ada. Dia lalu Kesurupan menyerang para prajurit
kepang sampai semua kalah.

Sesi 3 Kewan Alas (Bolo Kurowo) :

Sesi ini yang tampil berperan sebagai ketekan, kucingan, macan, ganongan.
Mereka keluarnya satu persatu lalu semua duduk melingkar dan dirituali lalu
(kerasukan) dan menari bersama-sama.

Sesi Ke 4 Rampak Barong

Sesi ini sesi penutupan, ada 6 prajurit kepang dan prabu simo barong yang
tampil, pertama yang keluar adalah prajurit kepang dengan melakukan
tarian-tarian kemudian tarian barongan keluar satu persatu untuk tampil.

14
Selanjutnya semua barongan itu di rituali, agar kerasukan dan menyerang para
prajurit kepang dengan tujuan bisa mengalhakan atau ikut kerasukan juga.

Jika semua sudah kerasukan, semua pemain duduk melingkar dan di


tengah-tengah ada tumpeng, kemudian melakukan do'a agar hajat atau keinginan
yg punya acara di lancarkan semua. Tumpeng itu di bagikan kepada semua orang
yang ada di acara tersebut dan berakhir dengan jogetan semua kepang dan
barong.

C. Alat-Alat Kesenian Jaranan New Jagat Saputro


Kesenian jaranan merupakan kesenian budaya yang di dalamnya
menceritakan sejarah singkat tentang terlahirnya kesenian tari jaranan. Baik
dalam alat pertunjukan maupun musik, hal ini saling berkaitan dan tidak dapat
dipidahkan.

Pewawancara: Bisa di jelaskan mengenai jaranan, pecut, caplokan,


ganong ? Yang biasanya kan di jaranan itu sndiri memantaskannya
Narasumber: yang pegang adalah bopo , bopo sendiri ini orang tertua yang
ada dalam grub jaranan tersebut, dan bopo ini seperti dalang dari
pementasan jaranan tersebut karena bopolah yang mengeluarkan kepang
untuk perang celeng dan awal pementasan jaranan di dahului pecut
sebelum tampilan semuanya dan beriringan dengan gending gending atau
alat musik.
Alat pertunjukan kesenian jaranan meliputi pecut, properti singo barong,
celeng dan lain sebagainya. Dalam pementasan jaranan terdapat gerakan tari dan
alat-alat musik yang mengiringi seperti gamelan, gong, kenong, kendang, dan
terompet.
1. Alat Perunjukan Kesenian Jaranan
a. Pecut

Pecut adalah alat jaranan yang dibawa oleh bopo. Bopo adalah sebutan orang
tertua dalam grub jaranan. Bopo juga dalang dari pementasan jaranan, karena ia
yang mengeluarkan kepang untuk perang celeng. Awal pementasan jaranan
diawali dengan pecut. Lalu beriringan dengan gending-gending atau alat musik.
Pecut memiliki makna sebagai kekuatan dalam pertunjukan. Kekuatan yang
dimaksud yakni agar jaranan yang ditunggangi oleh prajurit dapat melaju dengan

15
cepat tanpa lelah. Selain pecut yang digunakan penari, ada juga pecut yang
berada di bagian sesaji. Biasanya pecut ini digunakan oleh tukang gambuh untuk
mengusir energi negatif.

b. Properti Singo Barong

Menggambarkan tentang kejahatan yang dapat dilakukan dengan cara apapun,


terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan melambangkan keserakahan.

c. Celeng

Celeng merupakan babi hutan yang ganas dan rakus. Ditandai dengan warna
hitam yang merupakan lambang kekuatan. Kiri’an memiliki warna hitam dan
putih yang melambangkan kekuatan dan kesucian. Tujuannya untuk melindungi
prajurit jaranan dari serangan celeng.

16
d. Topeng dengan warna merah

Topeng ini berciri khas warna merah, bermata besar dan berkumis tipis.
Topeng ini elambangkan pemilik kiri’an yang gagah berani dan senang
menggoda prajurit jaranan. Tingkah lakunya thetek melek. Topeng ini digunakan
karena memiliki wajah yang buruk, namun memiliki hati yang baik.

2. Alat Musik Jaranan

Alat musik dalam permainan jaranan dan beragam. Alat musik ini berfunsi
untuk memanggil barang-barang gaib atau mistis. Alat musik satu dengan yang
lain memiliki funsi yang berbeda.

Pewawancara: Bisa tolong dijelaskan alat" yg digunakan u jaranan apa saja


dan fungsinya? Karena kata mas, setiap alat fungsinya beda"
Narasumber: Kendang, saron, gong, kenong, trompet fungsinya untuk
mengudang barang gaib yang senang suara gamelan itu.
a. Kendang

Alat musik yang dibutuhkan paling utama dalam kesenian kuda lumping atau
jaranan adalah Kendang. Kendang berfungsi sebagai alat yang mengawali semua
permainan alat musik. Kendang disebut juga sebagai komando alat-alat jaranan
sebelum pentas dimulai. Kendang memiliki bahan yang berbeda-beda sesuai

17
dengan kualitasnya. Kualitas terbaik dengan menggunakan kayu nangka,
sedangkan pilihan lainnya adalah kayu munggur (trembesi) atau kayu mangga.

b. Gong

Gong merupakan alat musik yang dipukul. Gong terbuat dari bahan besi
dengan pencu yang terbuat dari bahan besi. Pencu juga bisa terbuat dari bahan
kuningan. Gong berfungsi untuk menyelaraskan semua alat. Hal ini bertujuan
agar alat musik lainnya dapat selaras dan senada saat dimainkan bersama.

c. Bonang

Bonang atau kenong yang dipakai dalam kesenian kuda lumping atau jaranan
menggunakan laras 2-6. Bentuknya seperti gong kempul dan berukuran kecil.
Bonang terbuat dari bahan besi plat dengan pencon kuningan. Bonang berfungsi
sebagai pengiring lagu tembang pada saat pentas jaranan mulai.

d. Saron

Saron merupakan aat musik gamelan dengan bentuk bilah. Cara memainkan
aron dengan dipukul. Saron memiliki 2 irama atau laras, yaitu saron slendro dan
saron pelog. Saron dengan laras pelog biasanya memiliki 7 bilah, sedangkan

18
saron laras slendro memiliki 7 bilah, 9 bilah atau 12 bilah. Saron berfungsi untuk
memperindah musik ketika semua alat musik dimainkan bersama.

e. Terompet atau Serompet

Terompet atau serompet adalah alat musik tiup. Alat ini menjadi ciri khas
kesenian jaranan versi Jawa Timur. Terompet atau serompet berfungsi untuk
menambah ritme alunan musik.

f. Angklung

Angklung merupakan alat musik terbuat dari bambu. Cara memainkan


angklung dengan digoyangkan agar menghasilkan nada bergetar. Angklung
berfungsi sebagai alat tambaham agar terdengar rancak.

D. Hubungan Kesenian Jaranan New Jagat Saputro dengan Sosiolinguistik

Masyarakat adalah sumber seni. Tidak ada seni bila tidak ada masyarakat.
Setiap masyarakat melahirkan seni. Setiap masyarakat memiliki seni. Seni adalah
hasil dari masyarakat sesuai dengan perkembangan peradabannya. Kesenian
mencerminkan nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dan sekaligus merupakan
cara untuk mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi berikutnya di samping
sebagai berbagai fungsi lainnya, seperti fungsi hiburan dan penyaluran kekuatan
adi kodrati.

19
1. Hubungan Masyarakat (Sosio) dengan Kesenian Jaranan
Hubungan masyarakat dengan kesenian menjadikan inspirasi dan
kekreatifannya sendiri dalam seni dan budaya. Masyarakat dan budaya dari luar
juga berpengaruh dalam pembentukan seni dan budaya baru. Masyarakat dan
budaya dari luar juga berpengaruh dalam pembentukan seni dan budaya baru.
Seperti yang dikatakan narasumber bahwa beliau mendirikan kesenian
Jaranan ini juga terinspirasi dari masyarakat sekitar yang juga penikmat kesenian
Jaranan, hingga saat ini kesenian Jaranan semakin banyak didirikan di daerah lain
dengan membawa ciri khasnya tersendiri. Claire Holt (2000: 125-128)
menjelaskan bahwa selain berfungsi sebagai sebagai penangkal bencana (tolak
bala), jaranan yang dipertunjukkan dalam hajatan-hajatan masyarakat desa juga
dimasudkan sebagai tari persembahan untuk mendapatkan berkah dalam
menjalani pekerjaan.
Jaranan juga senantiasa mengupayakan untuk mengingat dan mengagungkan
sejarah yang kemudian tersimbolkan dalam kemonotonan musik, gerak yang
ritmik, properti yang digunakan, dan seluruh perlengkapannya. Memberikan juga
penyadaran bahwa keterpecahan hidup membutuhkan ruang untuk disatukan,
sehingga mencipta dan bergaul dalam komunitas seni adalah suatu kebutuhan
bagi setiap orang.
2. Hubungan Bahasa (Linguistik)dengan Kesenian Jaranan
Masyarakat dan kesenian memiliki bahasa dengan ciri khas tersendiri.
Narasumber berusaha menjelaskan bahwa bahasa mereka disebut Kejawen, yaitu
Bahasa Jawa yang masih kental dengan mistisnya. Obrolan dan kosakata mereka
juga berbeda dari Bahasa Jawa dalam masyarakat awam. Mereka sangat paham
akan hal kesenian dan hubungan mistis. Bahasa kasar dan halus dalam
komunikasi mereka juga berbeda.
Pewawancara: Maksud bahasanya halus itu gimana?
Narasumber: Bahasa nya itu alus utowo ora kasar
Narasumber: Seperti orang kejawen mbk
Narasumber: Kan tiang kejawen niku seperti semar bagong dan lain"
Hal ini dipengaruhi oleh mayoritas penggunaan Bahasa Jawa dalam
masyarakat Jombang. Masyarakat sekitar di Tunggorono, Jombang memiliki

20
dialek yang kental yakni Kejawen. Namun dalam pemakaian bahasa formal,
Bahasa Indonesia tetap digunakan masyarakat sekitar, walaupun campur dengan
Bahasa Kejawen.

21
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Kesenian Tari Jaranan New Jagat Saputro merupakan salah satu kesenian
rakyat yang berkembang di wilayah kabupaten Jombang. Kesenian ini berasal
dari Kediri, namun tumbuh dan berkembang di Kabupaten Jombang. Pemilik
Jaranan New Jagat Saputro adalah Bapak Sutikno dan salah satu pawang adalah
anaknya atau dikenal Bopo Dendy.

Keterkaitan antara alat pertunjukan maupun musik sangat penting dalam


jaranan. Alat pertunjukan kesenian jaranan meliputi pecut, properti singo barong,
celeng dan lain sebagainya. Dalam pementasan jaranan terdapat gerakan tari dan
alat-alat musik yang mengiringi seperti gamelan, gong, kenong, kendang, dan
terompet.

Kesenian Jaranan memberikan penyadaran bahwa keterpecahan hidup


membutuhkan ruang untuk disatukan, sehingga mencipta dan bergaul dalam
komunitas seni adalah suatu kebutuhan bagi setiap orang. Masyarakat sekitar di
Tunggorono, Jombang memiliki dialek yang kental yakni Kejawen. Namun
dalam pemakaian bahasa formal, Bahasa Indonesia tetap digunakan masyarakat
sekitar, walaupun campur dengan Bahasa Kejawen.

B. SARAN
Perlunya mengkaji lebih lanjut tentang kesenian jaranan, baik di Kota
Jombang maupun di daerah ainnya. Hal ini bertujuan, agar kelestarian budaya
kesenian di Indonesia tidak punah. Salah satu hal untuk dapat menjaga adalah
melakukan penelitian dan dokumentasi, untuk dapat dibaca oleh masyarakat.
Penulis memberikan saran bagi pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik demi kelanjutan penulisan yang lebih baik. Penyusunan makalah ini tentu
memiliki kesalahan dan kekurangan. Penulis berharap penulisan ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya. Terimakasih.

22
DAFTAR PUSTAKA

Brown, H.D. (1987). Principles of Language Learning and Teaching. Englewood


Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Soerjono, Soekanto. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Sumarsono. (2010). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka.

Ohoiwutun, Paul. (2007). Sosiolinguistik Memahami Bahasa dalam Konteks


Masyarakat dan Budaya. Jakarta: Visipro

23
DAFTAR REFERENSI

Haryono, Akhmad. (2012). Perubahan dan Perkembangan Bahasa: injauan


Historis dan Sosiolinguistik. LINGUISTIKA: Vol. 18
Hidayati, Nuril. (2014). Kontestasi Politik Budaya dari Kadiri: Fragmantasi
Genealogi Kesenian Jaranan. Prosiding UINSUKA
Jaya, L.I. (2017). Kesenian Jaranan Sentherewe di Kabupaten Tulungagung
Tahun 1985-1986. AVATARA: Vol. 5, No. 3
Khusna, E.A. (2018). Struktur Pertunjukan Kesenian Jaranan di Sanggar Tari
Guntur di Kediri. SIMKI-PEDAGOGIA: Vol. 2, No. 6
Kusmana, D. Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian dalam Bahasa Kerinci:
Studi Sosiolinguistik. ITIAN: Vol 2. No. 2
Latifah, Khurun. (2017). Makna Filosofis Kesenian Jaranan di Kabupaten Blitar.
Repository IAIN Tulungagung
Mufrihah, D.Z. (2018). Fungsi dan Makna Simbolik Kesenian Jaranan Jur
Ngasinan Desa Sukorejo Sutojayan Kabupaten Blitar. MUDRA Jurnal Seni
Budaya: Vol. 33, No. 2
Nareswari, U.R. (2014). Analisis Struktural Jaranan Turangga Wijaya di Dusun
Sorogenen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Seni Tari ISI
Nugraheni, Whinda Kartika. (2015). Bentuk Penyajian Kesenian Tari Jaranan
Thik di Desa Coper, Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Setyawan, Aan. (2011). Bahasa Daerah dalam Prespektif Kebudayaan dan
Sosiolinguistik: Peran dan Pengaruhnya dalam Pergeseran dan Pemertahanan
Bahasa. PROCEEDINGS LANGUAGE MAINTANCE AND SHIFT
Uyun, M.B.K. (2018). Nilai Estetika Kesenian Jaranan di Kota Kediri.
SIMKI-PEDAGOGIA: Vol 2, No. 6
https://www.jarananttn.com/peralatan-gamelan-kuda-lumping-jaranan/
https://jagaedukasi.blogspot.com/2015/12/hubungan-masyarakat-dengan-seni.htm
l?m=1 (diakses pada 9 April 2020, 18:41)

24
LAMPIRAN 1
TRANSKIP DATA PENELITIAN

Wawancara : Via Whatsapp


Narasumber : Bopo Dendy
Keterangan : Salah satu bopo atau pemain jaranan di New Jagat Saputro,
Tunggorono, Jombang
Waktu Pelaksanaan : 2 April 2020 sampai 10 April 2020

[2/4 11:49] Indah Husna: Bisa diceritakan mas, bagaimana berdirinya jaranan ini?
[2/4 11:53] Bopo: Niki asli nya gk ada pemimpin nya lalu di buat kan nama new
jagat saputro berdiri nya 1suro 2014 san
[2/4 11:57] Arianti: Udah lama ya mas jaranan new jagat ini berarti .
Jaranan new jagat saputro ini di dirikan keluarganya mas? Apa gimana
[2/4 11:58] Bopo: Yh didirikan oleh keluarga kulo
[2/4 12:01] Faiza Nur : Nama new jagat saputro ini mungkin ada asal usulnya,
knp diberi nama demikian?
[2/4 12:02] Ratih: Mengapa berdirinya 1 suro mas? Mungkin ada alasan yang
bisa dijelaskan, kenapa tidak tanggal lain
[2/4 12:07] Arianti: Oh berarti ada ritual ya mas sblum membntuknya grub
jaranan . Nah kalo mau ada event jaranan. Ada ritual jga kah sblum memulainya?
[2/4 12:08] Bopo: Nggh wonten ritual nya
[2/4 12:10] Bopo: Itu ada menyan dupa minyak dan kembang
[2/4 12:10] Indah Husna: Bisa diceritakan lebih jelasnya bagaimana?
[2/4 12:14] Faiza Nur: Kalau menyan dupa minyak n kembang ini setiap sebelum
kegiatan jaranan?Jam brp atau dimana mungkin tempatnya geh mas?
[2/4 12:18] Indah Husna: Mas ini ke pantai selatanya itu setiap main atau
bagaimana?
[3/4 09:40] Ratih: 1. Sejak kapan komunitas/pedepokan/sanggar bantengan ini
berdiri?
2. Apakah ada kaitannya kesenian di tunggorono ini dengan cerita asal usul
tunggorono
3. Apakah ada ritual penting pada saat mau tampil jaranan
4. Adakah hari atau jam" tertentu sebelum dan saat pelaksanaan?
5. Apakah kesenian bantengan ini ada kaitannya dengan kebo kicak di Jombang?
6. Jika ada kaitannya, apakah sanggar bapak sudah pernah melakukan pentas
kebo kicak? Karena saat kami berkunjung kesana bapak bilang jika alat yang
berbentuk kepala kerbau baru saja selesai dikerjakan.
7. Lalu apakah saat pentas kebo kicak berisi drama/sandiwara/cerita tentang
kebo kicak yang melegenda di Jombang? Lalu, mitos dari kebo kicak ini sebuah

25
pentas yang sangat mistis, apakah benar harus ijin melalui dayang/sesepuh
dahulu?
8. Apakah dulu jaranan/bantengan sinden memakai tembang l lagu" daerah? Skrg
makin tahun dan ganti zaman berganti ke pop, bahkan campur religi.
9. Bagaimana proses memasukkan makhluk astral/mediumisasi agar kesurupan?
10. Berapa lama untuk proses belajar menjadi Bopo (pawang) ?
11. Ritual apa saja yang dilakukan oleh pemain2 barong dan Bopo?
12. Kapan sang pembarong itu kesurupan ? Apakah pada waktu dipegang
didalam barongan itu biasanya sudah kesurupan atau belum?
13. Berapa KG berat topeng tersebut?
14. Apa yang menyebabkan panjenengan bisa bertahan menjadi bagian dari
kebudayaan jaranan /bantengan ini?
[3/4 09:56] Bopo: 1suro 2014
2asal usul nya itu di bangun oleh bapak "yang di ikuti oleh se ekor macan
3nggh di wajib kan ke punden atau yang mbabat deso
4sebelum main
5nggh itu udah 1gandeng
6 ngh dulu ada orang di bunuh lalu dia mencari kepala nya lalu dia memakai
kepala kerbau itu lah menjadi kebo kicak
7 nggh niku wajib kalau gk izin kedayang maka ada imbasan nya seperti nyawa
nya di ambill
8 nggak itu lagunya seperti lagu orang dulu sejak ada gamelan
9 itu memakai kembang yang udah di asmak i
10 lebih satu bulan
11 suguh ke punden
12 di waktu dia masuk kalangan main. Sudah
13gk samai 1kilo
14 nggh niku mengikuti nenek moyang kita yang dulu
Maaf kalau singkat
[5/4 17:58] Indah Husna: Oke sebelumnya maksut yg nmr 2. Dibangun bpak
dengan macan ini bagaimana ceritanya? Dan macannya itu hidup atau
gimana..mohon diceritakan dengan jelas mas nggeh..langsung dengan swara
mawon mbten capek2 ngetik dan mas e ndamel bahasa mbten kromo (jawa biasa)
nggeh mbten nopo2 mending ngoten, gpp mas e biar kita disini mendengarkan
dan menggali infonya lebih jelas lagi..matursuwun
[5/4 18:02] Bopo: No 2 kalau macan itu tidak di bangun tpi di beri oleh yang
punya pantai selatan ,kalau macan nya itu macan gaib
[5/4 18:20] Indah Husna: Ooh berarti sampai sekarang masih ada macan gaibnya?
[5/4 18:21] Bopo: Nggh mas macan nya badan nya 1tpi kepala nya5 itu biasanya
di panggil panglima
[5/4 18:42] Indah Husna: ooh jadi dia tugasnya apa ya mas?
[5/4 18:54] Bopo: Tugas nya untuk membantu orang yang kesusahan atau sakit
[6/4 07:42] Faiza Nur : Assalamualaikum mas.. selamat pagi
Saya mau tanya, bisa tolong dijelaskan alat" yg digunakan u jaranan apa saja dan
fungsinya?
Karena kata mas, setiap alat fungsinya beda"

26
[6/4 08:22] Bopo: Kendang .saron .gong.kenong .trompet fungsi nya untuk
mengudang barang gaib yang senang suara gamelan itu
[6/4 08:25] Faiza Nur: Untuk pemainnya sekitar brp orang mas?
[6/4 08:26] Bopo: Kalau pemain itu 30-50orang
[6/4 08:27] Faiza Nur: Ohh gitu.. apa alat musiknya pesan atau buat sendiri?
[6/4 08:28] Bopo: Kalau alat nya itu pesan
[6/4 08:29] Faiza Nur : Kalau menurut mas, ciri khas jaranan new jagat saputro
itu apa nggeh?
[6/4 08:29] Arianti: Mas kalo kebo kicak sendiri ritualnya beda dengan bantengan
atau jaranan yang anda miliki? Atau sama saja
[6/4 08:39] Bopo: Mempunyai kreasi jaranan nya beda
[6/4 08:40] Bopo: Kalau kebo kicak itu sama tpi kalau ada orang yg tidak baik itu
langsung di tabrak kan
[6/4 17:50] Ratih W : Assalamualaikum mas, niki kulo rekan dari stkip mau
lanjut wawancara 2 pertanyaan mawon.
[6/4 17:50] Ratih W: Hubungane jaranan tunggorono kale warga sekitar niki
pripun mas?
[6/4 17:51] Bopo: Waalaikum slm oh nggh
[6/4 17:51] Ratih W : Trus bahasane sing didamel warga sekitar sampean niki
pripun, bekne sebelum e jaranan berdiri warga sekitar kurang ngertos jaranan
poleh sakniki remen jaranan?
[6/4 17:53] Bopo: Pertanyaan e pripun kok mbeten jls
[6/4 17:54] Bopo: Gk ada hubungan nya mbak
[6/4 17:56] Bopo: Kalau bahasa nya itu halus ,sampun ngertos
[6/4 17:59] Ratih W: Matur suwun nggeh mas, jawabani pun
[6/4 18:00] Bopo: Ngh mbk sami "
[7/4 05:46] Ariantiningsih: Pertama bisa di jelaskan apa saja alat musik jaranan
berserta fungsinya?
[7/4 05:52] Bopo: Ini di sebutkan alat"nya aja apa sama fungsinya ?
[7/4 05:56] Bopo: Kendang : untuk mengawali semua alat
bonang : mengiringi alunan tempo
gong : menyelaraskan semua alat
slompret : menambah rime alunan musik
saron : untuk memper indah semua alat musik ketika di mainkan bersamaan
angklung : alat tambahan agar terdengar rancak
[7/4 18:55] Ariantiningsih: Eh dik iki mksde sng prtma iku mngawali pentas
jaranan ngunu ta?
[7/4 18:56] Bopo: Iyya khan semua alat" panjak (musik) khan di awali dari
kendang .. jadi kendang itu yang komando semua ..
[7/4 18:57] Ariantiningsih: Oh ya pham
[7/4 19:12] Bopo: Fungsi kendang dalam suatu lagu yang dimainkan memiliki hal
terpenting yaitu mengendalikan tempo dan irama setiap gending .. baik tempo
pokok maupun irama cepat ataupun lambat dan tangkap, diatur dengan bunyi
kendang termasuk didalamnya mengawali dan mengakhiri gendingan
[7/4 19:12] Bopo: Kurang lebih yha begitu lah

27
[7/4 19:15] Bopo: Kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas menegaskan
irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, ukuran lebih besar
daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang
dililitkan kain. Jumlah kenong di jaranan ada 3
[7/4 19:22] Bopo: gong dalam jaranan hanya mengikuti ketukan dari kenong aja
[8/4 17:09] Ratih W: Assalamualaikum mas maaf mengganggu waktunya,
maksud bahasanya halus itu gimana? Jelaskan pake bahasa jawa gapapa
[8/4 17:10] Bopo: Bahasa nya itu alus utowo ora kasar
[8/4 17:11] Ratih W: Iya tau, contohnya gimana? Apa dulunya bahasanya kasar
trus kena pengaruh jaranan jadi ikut jawa halus?
[8/4 17:12] Bopo: Yang dulu yh sama tidak kasar
[8/4 17:13] Bopo: Seperti orang kejawen mbk
[8/4 17:14] Ratih W : Oalah nggeh, matursuwun
[8/4 17:14] Bopo: Bahasa nya ada yang halus dan kasar
[8/4 17:15] Ratih W (186030): Niki jawaban sing kulo goleki
[8/4 17:18] Bopo: Nggh mbk
[8/4 17:19] Bopo: Kan tiang kejawen niku seperti semar bagong dan lain "
[8/4 17:20] Ratih W: Oalah nggeh, kesehariannya masih kental nggeh budaya dan
mistisnya?
[8/4 17:21] Bopo: Kulo npo
[8/4 17:21] Ratih W : Nggeh, bekne tetangga sampean wonten sing katut
kejawen?
[8/4 17:22] Bopo: Lk kulo kejawen mbk
[8/4 17:28] Bopo: Sangkeng sifat te niku keras dan alus kalau cokkk itu bukan
miso tpi itu ciri khas orang kejawen ,kalau menyan dupu sesajen cokbakal itu
sejak berdiri nya orang kejawen ,maaf itu bukan musrik padahal kesenian aja di
dirikan oleh sunan
[8/4 17:30] Bopo: Njenengan kulo bedek i nggh maaf loh
[8/4 17:31] Ratih W (186030): Iya mas paham
[8/4 17:31] Bopo: Nggh
[8/4 17:32] Ratih W: Makasih banyak ya jawabannya sudah cukup membantu
maaf ngerepoti
[8/4 17:32] Bopo: Nggh gpp mbk
[9/4 18:09] Ariantiningsih: Lnjut ya mas wawancranya ,
Bisa di jelaskan mengenai jaranan , pecut , caplokan , ganong ? Yang biasanya
kan di jaranan itu sndiri memantaskannya
[9/4 18:10] Bopo: Untuk pementasan ??
[9/4 18:11] Ariantiningsih: Iya
[9/4 18: 13] bopo : yang pegang adalah bopo , bopo sendiri ini orang tertua yang
ada dalam grub jaranan tersebut , dan bopo ini seperti dalang dari pementasan
jaranan tersebut karena bopolah yang mengeluarkan kepang untuk perang
celeng . dan awal pementasan jaranan di dahului pecut sebelum tampilan
semuanya . dan beriringan dengan gending gending atau alat musik .
[9/4 18:17] Ariantiningsih: Oh berrti ada urutannya ya mas? Nah kalo misal kek
caplokan , kuda lumping itu itu gmna
[9/4 18:19] Bopo: Nahh iyya .. ada urutan sesi"nya ..

28
Di bagi jadi 4 sesi ..
Sesi 1 : suguh sesaji
Sesi 2 : perang celeng
Sesi 3 : kewan alas (bolokurowo)
Sesi 4 : rampak barong
[9/4 18:20] Ariantiningsih: Ada alsannya mngkin knpa kok sprti itu? Mas nya
tau?
[9/4 18:30] Bopo: Yha kalo sesi 1 suguh sesaji itu .. kita memberi dan memanggil
para leluhur desa trsebut untuk datang dan menikmati (mengambil) sesaji yg suda
di persiapkan ..
Sesi 2 perang celeng itu menceritakan tntang peperangan prabu kelono
sewandono untuk mendapatkan dewi songgo langit .. lalu di kerahkan prajurit
kepang bantarangin dan dalam perjalanan dihadang oleh prabu celeng gembel
atau prabu celeng srenggi .. dan peperangan iru di menangkan oleh prabu celeng
trsebut..
Dalam sesi 3 kewan alas (bolokurowo) itu tentang munculnya hewan hewan yg
ada di sbuah hutan saat prabu klono sewandono dalam perjalanan dan mengawal
prabu kelono sewandono untuk melamar dewi songgo langit .. kewan alas itu
trdiri dari beberapa hewan , ketek , macan kumbang , singo kumbang ..
Sesi ke 4 itu sesi rampak barong yaitu tentang prajurit berkuda berperang dengan
prabu simo barong ..
Intinya gitu lahh .. gak bisa jelaskan panjang" hehehe .. itu pean rangkum sndiri
aja hrhehe
[9/4 18:32] Ariantiningsih: persiapan e selain ke leluhur op ae? bisa dijelaskana
lagi?
[9/4 18:33] Bopo: Yha menyiapkan sajen (sesaji) untuk leluhur .. intinya itu .
Persiapan yg lain yha cuma menata alat" gamelan , cek sound , menyiapkan alat"
dan busana" untuk pementasan
[18:46, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: Saya kebagian menggali informasi
tentang Bagaimana sejarah kesenian jaranan NEW JAGAT SAPUTRO ?
Nas busa diceritakan dengan panjang lebar ngge..
[20:28, 4/6/2020] Bopo Dendy: Sejarah nya itu pas tgl 1suro itu ada yang bicara
di suruh ke pantai selatan lalu besok harinya kesana posisi nya di laut pantai
selatan. niku sejarah nya mbk
[20:29, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: kok moro2 ada yang nyuruh itu
bagaimana mas
[20:30, 4/6/2020] Bopo Dendy : Lah kalau itu dalam impian mbk
[20:30, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: siapa yang ngipi mas
[20:30, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: trus awal mula berdieinya itu
bagaiman, ayah mas ngapain?
[20:31, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: mohon ceritanya dengan jelas mas
nggeh

29
[20:32, 4/6/2020] Bopo Dendy : Ayah
[20:33, 4/6/2020] Bopo Dendy: Suguh di sana minta doa restu kepada bunda
pantai selatan
[20:42, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: sendiri?
[20:43, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: trus setelah kesana apa yang terjadi
mas
[20:43, 4/6/2020] Bopo Dendy: Sama teman nya
[20:43, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: nama ayah njenengan siapa mas
[20:43, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: dan temannya siapa?
[20:44, 4/6/2020] Bopo Dendy : Jadi bisa membantu orang
[20:44, 4/6/2020] Bopo Dendy: Sutikno kalau teman nya gk tau
[20:45, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: maksunya membantu orang itu
bagaimana mas,,ayah mas dikasih apa setelah ke pantai itu
[20:45, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: oh ya nama ppantainya apa
[20:46, 4/6/2020] Bopo Dendy: Di kasih di buat nambani tiang mbk
[20:46, 4/6/2020] Bopo Dendy : Pantai tritis
[20:47, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: benda apa mas, kalau boleh tau
[20:47, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: dimana itu mas?
[20:47, 4/6/2020] Bopo Dendy: Kalau benda nya maaf gk bisa mbk
[20:48, 4/6/2020] Bopo Dendy: Di tulungagung
[21:03, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: oalah nggeh mas pokoknya benda
tersebut bisa menyembuhkan orang ya mas?
[21:03, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: desa dan kotanya?
[21:03, 4/6/2020] Bopo Dendy: Nggh
[21:04, 4/6/2020] Bopo Dendy: Kalau desa nya gak tau tpi kalau kota nya
tulungaggung
[21:09, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: ngappunten bendanya masih ada dan
berfungsi sampai sekarang ngge?
[21:09, 4/6/2020] Bopo Dendy : Nggh mbk
[21:11, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: tapi sebelum bapak sutikno ngipi
harus ke pantai apakah sudah ada rencana membuat grup jaranan ini mas? dan
sebelum ngipi bapak sutikno itu sudah menjadi anggota jaranan atau bagaimana?
[21:12, 4/6/2020] Bopo Dendy: Kalau berdiri nya jaranan belum mbk
[21:14, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: kalau bapak sutikno sebelumnya
sudah menjadi anggota jaranan?

30
[21:19, 4/6/2020] Bopo Dendy Belum menjadi anggota mbk
[21:21, 4/6/2020] Indah Husna Al Hidayah: Lah trus brarrti pas ngipinya itu blum
mengenal jaranan ya mas?
[21:22, 4/6/2020] Bopo Dendy: Betul
[7/4 06:01] Ariantiningsih: Adakah ritual penting sebelum pentas jaranan ?
[7/4 06:04] Bopo: Ada .. dari adatnya kita harus ritual kirim do'a untuk para
pepunden dan sesepuh" (nyekar) di desa yang akan kita tempati untuk bermain
seni jaranan ..
[7/4 06:05] Ariantiningsih: Pepunden? Apa itu
[7/4 06:05] Ariantiningsih: Gak ada ritual khusus gitu untuk pemain sendri?
Misal hrus mkan bunga ta gmna gtu?
[7/4 06:06] Bopo: Pepunden dalam bahasa jawa biasa disebut orang yg pertama
kali ada di desa trsebut bisa di bilang orang yang babat alas
[7/4 06:07] Bopo: Kalo untuk para pemain jaranan yg makan bunga itu untuk
yang pemain yang sudah kerasukan
[7/4 06:09] Ariantiningsih: Brrti sblm kerasukan ya ritual cuma ke leluhur itu aja
kah sblm memulai jaranannya?
[7/4 06:10] Bopo: Iyya betul .. semua pemain dan para sesepuh jaranan trsebut
wajib ke makam para leluhur
[7/4 06:12] Bopo: Guna untuk meminta ijin restu dan menghormati para leluhur
desa
[7/4 06:15] Ariantiningsih: Yang membedakan jaranan mu sama jaranan lainnya
itu apa?
[7/4 06:17] Bopo: Semua paguyuban seni jaranan mempunyai ciri khas sendiri" ..
di jarananku sendiri cuman membedakan variasi tarian ..
[7/4 06:18] Ariantiningsih: Seperti apa?
[7/4 06:18] Bopo: Variasi ketika sesi pertama yang di sebut sesi perang celeng ..
[7/4 06:19] Ariantiningsih: Boleh dcrtakan sdkit itu apa? Hehe
[7/4 06:30] Bopo: Tari ini ditampilkan oleh 4 penari yang menggunakan kuda
tiruan. Dua ku…
[19:25, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: kan urutanya begini mas, bapak
sutikno mimpi lalu ke pantai tritis tulungaagung terus minta restu dikasih benda
bisa menyembuhkan orang, lalu disini saya mau menggali lebih jelasnya, kalau
boleh tau mimpinya itu bagaimana? terus ke pantainnya itu kapan , malam atau
pagi? bertemu siapa? sehingga bisa dikasih benda tersebut itu bagaiman proses
kejadiannya? terus setelah pulang membawa benda tersebut selang berapa lama
lalu mendirikan jaranan tersebut ?
[19:32, 4/7/2020] Bopo Dendy: Kalau mimpi nya itu sebelum membuat jaranan
mbk
[19:32, 4/7/2020] Bopo Dendy: Kalau di pantai selatan itu 1suro
[19:33, 4/7/2020] Bopo Dendy: Kalau kesana itu mlm
[19:33, 4/7/2020] Bopo Dendy: Bertemu bunda nyi roro kidul

31
[19:34, 4/7/2020] Bopo Dendy: Itu melalui ombak mbk
[19:34, 4/7/2020] Bopo Dendy: Selama 1bulan
[19:40, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Kalau boleh tau mimpinya
bagaimana mas?
Brarti bunda nyi roro kidul nggak berwujud y?
Trus kok bisa tau kalau benda tersebut bisa menyembuhkan orang?awalnya
bagaimana?bisa diceritakan?
[19:45, 4/7/2020] Bopo Dendy: Kalau mimpinya itu disuruh ke daerah
tulungagung tpi ayah gak tau lalu tanya orang katanya di suruh ke pantai selatan
[19:46, 4/7/2020] Bopo Dendy : Itu berwujut air tpi air nya munggah
[19:47, 4/7/2020] Bopo Dendy: Itu katanya bisa di gunakan menolong orang
kecuali tdk boleh di buat aneh "
[20:07, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: ini mimpinya mas?
[20:07, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: penyakit apa saja ta mas
[20:08, 4/7/2020] Bopo Dendy : Itu asli dari pantai selatan nya
[20:08, 4/7/2020] Bopo Dendy: Beda beda mbk
[20:11, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Ini wujud bendanya?
[20:11, 4/7/2020] Bopo Dendy: Gk itu wujud nya bunda pantai selatan asli
[20:12, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Semua penyakit bisa disembuhkan
mas
[20:12, 4/7/2020] Bopo Dendy: Iyh mbk
[20:13, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Corona
[20:13, 4/7/2020] Bopo Dendy: Kau corona itu penyakit luar jwwa mbk
[20:15, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Emang penyakit jawa itu apa saja
mas?
[20:16, 4/7/2020] Bopo Dendy : Ngh reno reno mbk
[20:16, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Busa dicontohkan?
[20:16, 4/7/2020] Bopo Dendy : Seperti kena santet
[20:20, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Hmm..kalau penyakit panas?
[20:20, 4/7/2020] Bopo Dendy: Bisa
[20:21, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Apa saja mas bisa dijelaskan
penyakit nopo mawon
[20:23, 4/7/2020] Bopo Dendy: Tipes panas gatel dan lain lain

32
[20:25, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Trus mas, kok bisa bapaknya mas
mendirikan jaranan itu apakah didalam mimpi tersebut disuruh buat atau
bagaiamana?
[20:25, 4/7/2020] Bopo Dendy: Disuruh ke bunda pantai selatan
[20:26, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Iya mas paham..maksutnya siapa
yang menyuruh mendirikan jaranan?
[20:27, 4/7/2020] Bopo Dendy: Yh ayah sendiri pingin membuat kesenian
jaranan itu
[20:28, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Oh berarti sudah ada niatan nggeh
sebelum mimpi tersebut?
[20:29, 4/7/2020] Bopo Dendy: Sesudah mimpi mbk
[20:29, 4/7/2020] Indah Husna Al Hidayah: Loh brarti dimimoi tersebut ada yang
ngajak atau bagaimana mas kok tiba2 ada niatan tersebut
[20:30, 4/7/2020] Bopo Dendy: Ngak kalau itu ayah sendiri yang pingin
mendirikan
[21:45, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: persiapan(ritual) apa saja yang
dilakukan sebelum permainan?kalau pas permainan apa saja yang dipersiapkan?
cara melakukan permainan?
[21:47, 4/8/2020] Bopo Dendy: Suguh ten punden yuon pangestu dumateng allah
swt,menyan dupo kembang cokbakal sajen ,
[21:48, 4/8/2020] Bopo Dendy: Cara melakukan permainan itu maksut nya apa
[21:50, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: Pelaksanaan jaranan itu bagaimana?
Dimulai musik trus...?
[21:50, 4/8/2020] Bopo Dendy: Suguh ten kalangan lalu 4penjuru
[21:52, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: maksutnya pas permainan mas?
Yang saya tanyakan saat permainan itu alurnya bagaimana? Bopo masuk dulu
atau jaranan dulu yang masuk trus ndadi atau bgaimana?
[21:54, 4/8/2020] Bopo Dendy: Yang pertama keluar
1bopo
2kepang vs celeng
3bujangganong vz kewan alas
4singo barong
5bantengan jowo
[22:58, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: mas ngapunten untuk personilnya itu
dari kota man saja?
[22:58, 4/8/2020] Bopo Dendy : Personil niku npo

33
[22:58, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: pemain
[22:59, 4/8/2020] Bopo Dendy : Jombang saja mbk
[22:59, 4/8/2020] Indah Husna Al Hidayah: ooh berarti tidak ada diluar kota ya
[23:00, 4/8/2020] Bopo Dendy: Gk ada mbk
[9/4 18:09] Ariantiningsih: Lnjut ya mas wawancranya , Bisa di jelaskan
mengenai jaranan , pecut , caplokan , ganong ? Yang biasanya kan di jaranan itu
sndiri memantaskannya
[9/4 18:10] Bopo: Untuk pementasan ??
[9/4 18:11] Ariantiningsih: Iya
[9/4 18:17] Bopo: Paham gak hehehe
[9/4 18:17] Ariantiningsih: Oh berrti ada urutannya ya mas? Nah kalo misal kek
caplokan , kuda lumping itu itu gmna
[9/4 18:17] Ariantiningsih: Sangat pham dik . Hahha
[9/4 18:19] Bopo: Nahh iyya .. ada urutan sesi"nya ..
Di bagi jadi 4 sesi ..
Sesi 1 : suguh sesaji
Sesi 2 : perang celeng
Sesi 3 : kewan alas (bolokurowo)
Sesi 4 : rampak barong
[9/4 18:20] Ariantiningsih: Ada alsannya mngkin knpa kok sprti itu? Mas nya
tau?
[9/4 18:20] Bopo: Caplokan itu sbenarnya nama aslinya prabu simo barong ..
[9/4 18:30] Bopo: Yha kalo sesi 1 suguh sesaji itu .. kita memberi dan memanggil
para leluhur desa trsebut untuk datang dan menikmati (mengambil) sesaji yg suda
di persiapkan ..
Sesi 2 perang celeng itu menceritakan tntang peperangan prabu kelono
sewandono untuk mendapatkan dewi songgo langit .. lalu di kerahkan prajurit
kepang bantarangin dan dalam perjalanan dihadang oleh prabu celeng gembel
atau prabu celeng srenggi .. dan peperangan iru di menangkan oleh prabu celeng
trsebut..
Dalam sesi 3 kewan alas (bolokurowo) itu tentang munculnya hewan hewan yg
ada di sbuah hutan saat prabu klono sewandono dalam perjalanan dan mengawal
prabu kelono sewandono untuk melamar dewi songgo langit .. kewan alas itu
trdiri dari beberapa hewan , ketek , macan kumbang , singo kumbang ..
Sesi ke 4 itu sesi rampak barong yaitu tentang prajurit berkuda berperang dengan
prabu simo barong ..
Intinya gitu lahh .. gak bisa jelaskan panjang" hehehe .. itu pean rangkum sndiri
aja hrhehe
[9/4 18:32] Ariantiningsih: persiapan e selain ke leluhur op ae? bisa dijelaskana
lagi?
[9/4 18:33] Bopo: Yha menyiapkan sajen (sesaji) untuk leluhur .. intinya itu .
Persiapan yg lain yha cuma menata alat" gamelan , cek sound , menyiapkan alat"
dan busana" untuk pementasan

34
[9/4 18:36] Ariantiningsih: Kan biasanya pecut sndri itu macem2 pnjangnya itu
kenapa?
[9/4 18:38] Bopo: Yha cuman membedakan ukuran"nya aja gak ada apa"nya ..
Kalo kepang kecil dan agak panjang itu biasanya dipakai buat jenis kepang
senterewe .. kalo yg besar" itu di pakai untuk jenis kepang pegon (jawa asli)
[9/4 18:40] Ariantiningsih: Oh gtu . Berrti gk ada ilmu hitam ya berada di pecit
trsebut
[9/4 18:40] Ariantiningsih: pecut
[9/4 18:41] Bopo: Enggak ada .. trgantung orang"nya sendiri seh , ada yg ada dan
ada yg tidak
[9/4 18:41] Ariantiningsih: Tpi kebanyakan gmna?
[9/4 18:42] Bopo: Kebanyakan kalo di desa" sih ada .. kalo di kota" gak ada
[9/4 18:42] Ariantiningsih: Nah mas nya sndri kalo pentas biasanya memainkan
peran apa?
[9/4 18:44] Bopo: Kalo aku seh dari awal peranku prajurit kepang saat sesi
perang celeng dan sesi rampak barong ..
[9/4 18:44] Bopo: Kalo skarang yha Alhamdulillah bisa memainkan semua
peran .. jika dalam peran itu gak ada pemain yg memainkannya
[9/4 18:45] Bopo: Yg pasti pokoknya prajurit kepang
[9/4 18:46] Ariantiningsih: Oh gtu ya mas , terus awalnya mas bisa ke jaranan gtu
gimana?
[9/4 18:48] Bopo: Yha awalnya dari kecil sbenarnya qw suka N tertarik sama
jaranan itu entah kenapa juga
[9/4 18:48] Ariantiningsih: Boleh mintak fto fto ketika pentas mas?
[9/4 18:48] Bopo: Okey sbentar ya
[9/4 18:49] Ariantiningsih: Iya mas
[10/4 16:00] Bopo: Sesi 1 suguh sesaji : ini sesi untuk mengundang leluhur .. dan
mainnya ini semua alat jaranan itu di letakkan di tengah lokasi main dan semua
bopo duduk sejajar dan di tengah"nya di nyalahkan menyan dan , dan saat itu
para bopo melakukan ritual pemanggilan leluhur ..
Sesi 2 perang celeng : sesi ini hanya di perankan oleh 6 prajurit kuda kepang dan
2 prabu celeng .. dan dalam sesi ini yang keluar pertama itu kepang satu per satu ,
lalu jika semua kepang keluar semua baru prabu celeng juga keluar .. lalu menari
bersama dan membentuk formasi" yg baik guna untuk menarik perhatian para
penonton yang ada .. usai menari sama" lalu prabu celeng trsebut di rituali dan
dirasuki oleh leluhur yg ada .. lalu menyerang para prajurit kepang sampai semua
kalah (kesurupan) ..
Sesi 3 kewan alas (bolo kurowo) : ini yang tampil itu berperan sbagai ketekan ,
kucingan , macan , ganongan .. keluarnya satu persatu lalu semua duduk
melingkar dan di rituali lalu (kerasukan) dan joged bersama" ..
Sesi ke 4 rampak barong : sesi ini sesi penutupan .. sesi ini yg tampil 6 prajurit
kepang dan prabu simo barong .. awal keluar tampil itu prajurit kepang satu
persatu kadang juga langsung semua dan tarian" lalu usai tarian barongan keluar
satu persatu untuk tampil .. lalu semua barongan itu di rituali agar kerasukan dan
menyerang para prajurit kepang biar bisa kalah (kerasukan) juga .. jika semua
sudah kerasukan lalu semua duduk melingkar dan di tengah" ada tumpeng dan di

35
do'a ii agar hajat atau keinginan yg punya acara di lancarkan semua .. lalu
tumpeng itu di bagi"kan kepada orang" yg ada di situ .. dan di akhiri oleh
jogetan" semua kepang dan barong .. tamat
[10/4 16:07] Ariantiningsih: Terimkasih mas sdh menjawab berbagai pertanyaan
yang saya ajukan.

36
37
38
39
40
41
42
43
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Pementasan Jaranan New Jagat Saputro, Tunggorono, Jombang

Gambar 2. Pecut

Gambar 3. Gong

44

Anda mungkin juga menyukai