Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 8

SOSIOLOGI SASTRA INDONESIA:


BEBERAPA STUDI
Mata Kuliah Sosio-Psikologi Sastra

Dosen Pengampu
Drs. Heru Subakti, M.M

Disusun oleh
Faiza Nur Amalia Putri (186033)

STKIP PGRI JOMBANG


Golongan Masyarakat Indonesia (secara umum)

1. Masyarakat Golongan Atas


Penguasa, saudagar besar, pengusaha, dokter,
diplomat, politisi dll.
2. Golongan Masyarakat Menengah
Guru, wartawam, mahasiswa, pelajar, pegawai
menengah, seniman, pengusaha menengah, perwira
menengah dll.
3. Golongan Masyarakat Bawah
Pengemis, gelandangan, buruh tani, tukang becak,
nelayan, penyanyi jalanan dll.

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Gambaran Pengarang Novel di Indonesia
Berdasarkan Golongan Masyarakatnya
Golongan atas 18%
Golongan menengah 59%
Golongan bawah 23%

18%

59%
23%

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Gambaran Profesi Pengarang Novel di
Indonesia
Dari 72 nama yang berhasil dikumulkan (Jakob
Sumardjo), berikut rincian profesi pengarang novel
di Indonesia
1. Wartawan sejumlah 31 pengarang
2. Guru sejumlah 14 orang
3. Dosen sejumlah 8 pengarang
4. Pegawai sejumlah 8 pengarang
5. Dokter sejumlah 4 pengarang

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Dekade 1920-an (Meningkat)

Pada dekade 1920-an, golongan atas cukup


sering dibicarakan dalam novel. Dari sejumlah 15
novel pada masa itu, 4 diantaranya membicarakan
golongan masyarakat atas.
Novel pada masa itu bercerita tentang kalangan
terpelajar pada masa kolonal, seperti Siti Nurbaya,
Salah Asuhan dll.
Jumlah novel yang bersetting golongan atas
sebanyak 26%
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah
sebanyak 54%

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Dekade 1930-an (Menurun)

Pada dekade 1930-an, golongan atas cukup sering


dibicarakan dalam novel. Dari sejumlah 33 novel pada masa
itu.
Novel pada masa itu menceritakan golongan atas dan
rendah, seperti Dian yanh Tak Kunjung Padam karya Sutan
Takdir Alisjahbana.
Jumlah novel yang bersetting golongan atas sebanyak 24%
dengan 9 novel
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah sebanyak
60% dengan 23 novel
Jumlah novel yang bersetting golongan bawah sebanyak
16% dengan 6 novel

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Dekade 1940-an (Menurun)

Pada dekade 1940-an, jumlah penerbitan


merosot. Ada 15 novel yang diteliti. Pada masa itu,
kebanyakan novel bergenre historical atau
kesejarahan, seperti Untung Suropati dll.
Jumlah novel yang bersetting golongan atas
sebanyak 33% dengan 5 novel
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah
sebanyak 40% dengan 23 novel

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Dekade 1950-an (Meningkat)
Pada dekade 1950-an, banyak pengarang muncul.
Novel zaman itu bertema feodalisme, borjuis, dan
kolonialisme yang berbau rakyat. Novel pada masa
itu seperti Mekar karena Mekar, La Hami dll yang
berkehidupan dokter
Jumlah novel yang bersetting golongan atas
sebanyak 12%
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah
sebanyak 57%
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah
sebanyak 31% pada dekade 1950-1960an

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
Dekade 1970-an (Meningkat)

Pada dekade 1970-an, penggambaran sosial di


Indonesia benar-benar bersifat menengah. Dari
sejumlah 36 novel yang diteliti
Jumlah novel yang bersetting golongan menengah
sebanyak 25 novel
Jumlah novel yang bersetting golongan bawah
sebanyak 17% novel
Ada sekitar 50% pengarang Indonesia
berpendidikan menengah, 40% berpendidikan
tinggi dan sisanya tidak berpendidikan.

Heru, Subakti. 2015. Bahan-Bahan Materi Perkuliahan Sosio-Psikologi


Sastra. STKIP PGRI Jombang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai