Oleh:
2018003101
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Seminar Proposal
Bobung,Patuk,Gunungkidul, D.I.Yogyakarta
Dr.M ohammad
Rusnoto
Susanto,S.Pd.,M.S
NIY/NIDN. 7211318/0530097201
LEMBAR PERSETUJUAN
Seminar Proposal
Bobung,Patuk,Gunungkidul, D.I.Yogyakarta
Oleh :
2018003101
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program StudiPendidikan SeniRupa
NIY/NIDN. 7211318/0530097201
KATA PENGANTAR
Bobung,Putat,Patuk,Gunungkidul.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami dalam
menempuh pendidikan dari dulu hingga sampai sekarang.
9. Rekan – rekan mahasiswa Seminar Proposal yang telah ikut serta dan kerjasamanya
dalam kegiatan Seminar Proposal ini dapat lancar dan selesai tepat waktu
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan laporan ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Sebesar apapun kemampuan yang kami curahkan tidak akan bisa menutupi
kekurangan dan keterbatasan dari laporan ini. Semoga laporan ini dapat lebih
bermanfaat,dan bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak bermanfaat
bagi kami dapat menjadi amalan dan berkah di akhirat kelak. Kami menyadari
bahwa dalam laporan yang kami buat masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran maupun
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami beserta pembaca.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAAN....................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
A. Judul Penilitian................................................................................................................ 1
B. Bidang Ilmu..................................................................................................................... 1
D. Indentifikasi Masalah...................................................................................................... 3
E. Pembatasan Masalah....................................................................................................... 3
F. Rumusan Masalah............................................................................................................ 3
G. Tujuan Penilitian.............................................................................................................. 4
H. Manfaat Penilitian........................................................................................................... 4
I. Tinjuan Pustaka................................................................................................................. 5
J. Metode Penilitian.............................................................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................................................ 13
DAFTAR NARASUMBER......................................................................................................... 14
1
A. Judul Penelitian
Analisis Artistik Kerajinan Topeng Bermotif Batik Khas Bubong Di Guningkidul
B. Bidang Ilmu
Seni Kriya Kayu
C. Latar Belakang Masalah
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman sifat – sifat kreatif, emosional, individual,
abadi, dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni
sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi – kreasi baru, mengikuti nilai yang
berkembang di masyarakat. Ada juga yang berpendapat bahwa seni adalah semua hal
yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat
mempengaruhi persaan orang lain. Secara umum seni adalah suatu ekpresi perasaan
manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu
media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta
dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil keindahan sehingga dapat
mempengaruhi perasaan seseorang yang melihatnya, dan seni merupakan perbutatan
manusia yang bisa mempengaruhi dan menimbulkan perasaaan indah. Karya seni rupa
merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual.
Seni rupa berperan dalam memenuhi tujuan – tujuan tertentu dalam kehidupan
manusia maupun semata – mata memenuhi kebutuhan estetika. Karya seni rupa dapat
menimbulkan berbagai kesan ( indah, unik, atau kegetiran ) serta memiliki
kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan, sebagai contoh orang dapat
lebih peka terhadap daya pikir imajinasinya.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan
(applied art). Hal yang membedakan seni rupa murni seni rupa terapan adalah di
produksi hanya untuk tujuan estetika dan memiliki nilai estetika, namun lebih
bertujuan pada fungsi dan desain. Jenis – jenis seni rupa ini menunjukkan proses
pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan. Seni murni menekankan pada ungkapan
pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni kriya kayu.
Seni terapan menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil
berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai
teknik dan media tertentu, misalnya batik, ukir, dan keramik. Dengan memahami
2
makna tentang bentuk – bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan
kesenangan.
Seni kriya merupakan seni yang dibuat dengan menggunakan tangan tanpa
mengurangi segi fungsional dan nilai estektikanya. Dengan begitu bisa dikatakan seni
kriya adalah seni yang sempurna lantaran tidak hanya pemenuhan yang dibutuhkan
saja akan tetapi keindahan juga sangat diperhatikan. Kriya kayu merupakan suatu
jenis seni kriya yang dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan
bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar dan
tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai
benda kerajinan seperti patung wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir –
ukiran. Kerajinan topeng kayu merupakan salah satu bentuk kerajinan yang bisa di
buat dari berbagai bahan. Topeng dalam kesenian sering digunakan sebagai salah satu
atribut untuk menari, pementasan drama, atau lain sebagainya.
Topeng juga sering dimanfaatkan sebagai pajangan atau hiasaan, karena
mengandung nilai keindahan yang tinggi. Sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin
bagi pemilliknya.
Seperti halnya topeng kayu karya Slamet Riyadi. Slamet Riyadi memberikan
pengertian topeng kayu selama ini masih sering populer daripada penyebutan teknik
yang digunakan dalam seni topeng kayu itu sendiri. Hal ini memang tidak lepas dari
sejarah kegunaan dari teknik dalam topeng kayu. Sebagai contoh, masyarakat lebih
mengenal istilah kata “ pahat, pijat/cetak, dan butsir “ karena fungsinya sangat dekat
dengan kehidupan sehari – harinya. Padahal, teknik pahat, cetak, dan butsir hanyalah
sebagian kecil dari teknik – teknik yang dipakai dalam topeng kayu. Akibatnya, selain
juga karena hasil karya pahtan yang baik, maka karya pahatan topeng kayu dipandang
haya sebagai suatu karya pahatan yang nilainya murah. Sejatinya, jika membicarakan
masalah topeng kayu akan banyak berkutat dengan masalah teknis yang dipakai untuk
membuat karya.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penilitian ini penulis tertarik untuk mengkaji
“ Analisin Artistik Kerajinan Topeng Bermotif Batik Khas Bubong Di Gunungkidul”
3
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penyusun dapat mengindentifikasi beberapa
permasalahan diantaranya :
E. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas penyusun dapat menentukan batasan masalah
sebagai berikut :
F. Rumusan Masalah
Adapaun masalah dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana nilai analisis artistik karya topeng kayu Slamet Riyadi khas
Bubong di Gunungkidul?
2. Bagaimana karakteristik karya topeng kayu Slamet Riyadi khas Bubong di
Gunungkidul?
3. Bagaimana proses pembuatan karya topeng kayu khas Bubong di
Gunungkidul?
4
G. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah.
1. Mendeskripsikan latar belakang penciptaan karya topeng kayu Slamet Riyadi.
2. Mendeskripsikan teknik penciptaan karya topeng kayu Slamet Riyadi.
3. Mendeskripsikan Analisis artistik kerajinan topeng Slamet Riyadi.
H. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan sebagai
berikut.
1. Secara teoretis, proses pembuatan karya ini mengembangkan khasanah ilmu
pengetahuan khususnya di bidang seni kriya kayu.
2. Secara Praktis
a. Bagi Penikmat Seni
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan
penelitian – penelitian lain.
b. Bagi Mahsiswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan di bidang seni,
khususnya seni kriya kayu dan diharapkan hasil penelitian ini
dijadikan sebagai data awal untuk melakukan penelitian yang lebih
berkualitas tentang seni kriya kayu.
c. Bagi Pembuatan karya lain
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi penelitian – penelitian lain
untuk melakukan penelitian dengan hasil yang lebih baik.
d. Bagi Rumahan
Digunakan untuk menambah hiasan atau referensi yang berguna bagi
rumahan.
5
I. Tinjuan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Pengertian Artistik
Menurut Marihot Tua Efendi (2002) artistik adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan kreasi artistik, ekspresi emosi, ekspresi diri, dan kegiatan individualistik.
Sedangkan arti artistik menurut KBBI artistik yaitu mempunyai nilai seni bersifat
seni, serta mempunyai nilai seni dan mempunyai bakat dalam kesenian dengan
menunjukan nilai – nilai seni (nilai keindahan) yang terdapat didalamnya serta
dapat menarik perhatian orang yang menikmatinya. Jadi dapat disimpulkan
artistik adalah suatu hal yang ada menjadi lebih berseni memiliki nilai keindahan.
Unsur artistik adalah salah satu unsur yang penting dalam pertunjukan seni,
teater, drama, musik, dan film. Unsur artistik di sini meliputi tata panggung, tata
busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, tata musik yang membantu pementasan
menjadi sempurna sebagai pertunjukan suatu pementasan tarian. Penata artistik
yang menentukan semua bagian visual serta gaya artistik yang dipakai dan waktu
kegiatan dibutuhkan. Penata artistik agar bisa mengartikan konsep ide, pesan, dan
suasana hati kedalam sebuah tampilan visual yang cocok dengan keinginan
pelanggan jadi membutuhkan proses pembicaraan untuk menggabungkan
pandangan tentang konsep yang akan diciptakan dan mengimajinasinya kedalam
sebuah tampilan visual. Unsur – unsur artistik dalam perfilman dan tarian serta
drama meliputi tata panggung berkaitan dengan pembentukan tampilan di atas
panggung yang di cocokan dengan adegan sehingga dapat mendukung terciptanya
situasi agar lebih bisa hidup, tata busana berhubungan dengan konstum yang
dipadu – padukan dengan skenario, tata cahaya berhubungan dengan setting
pencahayaan di atas panggung yang membantu dalam penerangan di setiap
adegan, tata rias dibutuhkan untuk menciptakan kesan hidup dan keindahan pada
sebuah tokoh yang dimainkan atau diperankan oleh seorang aktor, tata musik
berkaitan
dengandengan setting musik yang mengikuti setiap adegan agar mendukung
situasi yang diinginkan, tata suara berkaitan dengan setting berbagai suara diatas
panggungpanggung misalnya suara musik pengiring dan juga suara pemain yang
disetting supaya suara di dengar jelas oleh para penonton.
b. Nilai Artistik
Nilai artistik yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu seni atau
keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan. Nilai artistik dapat di bagi
menjadi 3 yaitu Nilai intrinsik adalah nilai yang terdapat dalam suatu karya seni
yang di lihat berdasarkan kualitas pembentuk fisik karya seni. Unsur pembentkan
fisik meliputi warna, garis, tekstur, bidang, dan ruang. Nilai ekstrinsik adalah
nilai seni terdapat diluar karya seni budaya sehingga dapat di lihat dari kualitas
atau harga yang ada diluar perwujudan fisiknya. Nilai ekstrinsik ini lebih
cenderung kearah pemaknaan, harapan, pesan, simbol, dan lain – lain. Sedangkan
nilai instrumental adalah nilai seni yang dikatakan memiliki nilai instrumental
apabila sebuah karya seni mempunyai fungsi untuk membantu menyelesaikan
tugas dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
1. Nillai Artistik dalam Seni Murni (Fine Art)
Nilai seni murni adalah cabang seni yang diciptakan lebih condong untuk nilai
keindahan dan estetisnya. Seni rupa murni memiliki berbagai pemikiran dan
idealisme senimannya sendiri. Seni rupa murni biasanya memiliki nilai estetika
yang tinggi karena sifatnya yang lebih bebas terkadang seni rupa murni memiliki
daya eksperimental yang tinggi sehingga terkadang sulit untuk di pahami. Contoh
lukisan, patung, instalasi, dan lain – lain. Seni murni juga memiliki fungsi terapan
yang membantu kehidupan yang memungkinkan untuk dilakukan melalui
penggunaan simbol, isyarat, dan metafora.
2. Nilai Artistik dalam Seni Terapan (Applied Art)
Nilai seni terapan ialah seni dekorasi berupa interior maupun ekstrior, seni
kerajinan tangan seperti renda, bordir, dan seni reklame yang meliputi iklan,
spanduk, serta postur.
c. Pengertian Seni
7
Pengertian seni menurut ahli dari banyak arti seni dan semakin berkembangnya
zaman membuat banyak para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai
definisi seni. Menurut Aritoteles seni adalah bentuk yang mengungkapkannya dan
8
penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru
alam
J. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah strategi yang dipilih oleh peneliti untuk
mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan
sistematis untuk membahas dan menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk bisa menggambarkan suatu fenomena sosial
sebagai objek penelitian. Penelitian kualitatif bertujuan dirancang untuk
mengungkapkan makna yang menginformasikan tindakan atau hasil yang
biasanya diukur dengan penelitian kuantitatif.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kerajinan topeng kayu di Bubong. Alesan
memilih seni topeng kayu Slamet Riyadi sebagai tempat penelitian karena
karya topeng kayu Slamet Riyadi sangat unik. Disamping itu topeng kayu
Slamet Riyadi sudah terkenal dan sering mengadakan pertujukan tari – tarian
topeng di Bubong , Desa Putat, Kec. Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY
maupun di luar Yogyakarta, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaannya selama tiga bulan yaitu mulai bulan
September sampai dengan bulan Oktober 2021
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Jenis kegiatan Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
10
Member
Proposal
Observasi
Pengumpulan
Data
Memreduksi
Data
Mengklasifikasi
Data
Menganalisis
Menarik
Kesimpulan
c. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau
subjeknya. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara
bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi.
Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi
secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Peneliti di dalam
mengambil data kepada responden akan menggunakan teknik wawancara
terstruktur. Oleh karena itu di dalam melakukan wawancara, pengumpul data
telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan – pertanyaan
tertulis.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan
alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Sumber informasi dalam
penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai kajian estetis seni
topeng kayu Slamet Riyadi.
d. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data kemudian ditelaah.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya – karya momental dari
seseorang. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang
bersifat dokumentif, berupa foto, hasil lembar wawancara dan foto dokumen
penting lainnya. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
15
7. Intrumen Penelitian
Intrumen penelitian memegang peranan penting dalam usaha memperoleh
informasi yang akurat dan terpercaya. Bahkan validasi hasil penelitian sebagian
besar sangat tergantung pada kualitas instrumen pengumpulan datanya. Menurut
Arikunto (2019, hlm. 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.
Penelitian ini akan terarah apabila peneliti terlebih dahulu menyusun kisi – kisi
instrumen penelitian selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman
wawancara.
8. Keabhasan Data
Menurut Sugiyono 2010:366,keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability
reliabilitas, dan confirmability obyektivitas. Credibility Menurut Sugiyono
kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatkan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan
member check. Transferability Penelitian yang ada dapat memberikan gambaran
yang jelas bagi pembacanya bagaimana suatu hasil penelitian dapat diberlakukan
dapat dikatakan memenuhi standar tranferabilitas. Dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Auditor
16
independen atau pembimbing dapat mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti
mulai menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data,
melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai menarik
kesimpulan. Confirmability Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip
dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
confirmability Sugiyono.
Pengumpulan data dilakukan dengan memperhatikan kegiatan dengan lebih
cermat dan terperinci. Pengamatan yang dilakukan terus – menerus ini untuk
menjaga konsistensi dan untuk memenuhi reliabilitas data. Pengamatan mengenai
kajian estetis seni topeng kayu Slamet Riyadi. Dengan hal tersebut, dapat
meningkatkan ketekunan peneliti dan dapat mengecek kebenaran mengenai data
yang diperoleh.
9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah metode dalam memproses data menjadi informasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif mengikuti pendapat
John Tukey. Menurut John Tukey yang dikutip Sugiyono, aktivitas analisis data
meliputi kegiatan data redution, data display, dan conslusion drawing/varification
yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus – menerus sampai
tuntas.