PENCIPTAAN
NIM 1411827022
1
VISUALISASI BURUNG HANTU PADA TAS WANITA
PENCIPTAAN
Oleh :
NIM 1411827022
i
Tugas Akhir Kriya Seni berjudul :
VISUALISASI BURUNG HANTU PADA TAS WANITA diajukan oleh Triana
Anggi Dear Br Munthe, NIM 1411827022, Program Studi S-1 Kriya Seni, Jurusan
Kriya, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah
dipertanggungjawabkan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 25 Juni
2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Pembimbing I/Anggota
Pembimbing II/Anggota
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN/MOTTO
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Kriya Seni,
Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan tugas akhir ini
tidak terlepas dari dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta;
2. Dr. Suastiwi, M.Des., Dekan Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia
Yogyakarta;
3. Dr. Yulriawan Dafri, M.Hum., Ketua Jurusan Studi S-1 Kriya Seni, Fakultas Seni
Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta;
4. Toyibah Kusumawati, M.Sn., Retno Purwandari, S.S., M.A., Dosen Pembimbing
I dan II yang telah memberikan dorongan, semangat, dan nasehat, maupun kritik
serta saran yang membangun bagi keberlangsungan penyusunanTugas Akhir
Karya Kriya Seni ini;
5. Bapak Drs. Otok Herum Marwoto, M.Sn., Cognate pada kegiatan sidang Tugas
Akhir;
6. Bapak Suryo Tri Widodo, S.Sn., M.Hum., Dosen Wali atas segala masukan,
motivasi dan doanya;
7. Seluruh dosen Program Studi Kriya Seni, yang telah memberikan bimbingan
selama ini dan dorongan semangat dalam proses penyusunan Tugas Akhir Karya
Kriya Seni ini;
8. Orang tua saya, Bapak dan Mamak yang telah memberikan doa, nasihat, dan
semangat serta berjuang untuk memberikan dorongan mental dan materi;
9. Saudara-saudara saya, Bang David, Kak Vera, dan Veri yang telah memberikan
semangat dan nasihat selama menjalankan proses penyusunan Tugas Akhir
Karya Kriya Seni ini;
v
10. Mohamad Maariful Firdaus (Idos) yang selalu bersedia menemani dan
mendorong dalam keberlangsungan dalam proses penyusunan Tugas Akhir
Karya Kriya Seni ini;
11. Teman-teman saya yang telah bersedia bertukar pikiran dan membantu dalam
keberlangsungan pengerjaan Tugas Akhir Karya Kriya Seni ini. Erika Olivia,
Ridawanti Nur Azizah, dan teman yang lainya yang tidak bisa saya sebutkan
namanya satu per satu;
12. Teman-teman seperjuangan 2014.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir
Karya Kriya Seni ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dan semoga
Tugas Akhir Karya Kriya Seni ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTA R GAMBAR
viii
Gambar 29 Michael Kors Sling Bag........................................................ 32
Gambar 30 Louis Vuitton.......................................................................... 33
Gambar 3Owl Leather Carving Keychain................................................. 33
Gambar 32 Leather Wallet Carving from Hozpit...................................... 34
Gambar 33 Pembuatan Sketsa Kepala Burung Hantu............................... 34
Gambar 34 Owl Tatto................................................................................ 35
Gambar 35 Owl Photography 1................................................................ 35
Gambar 36 Owl Photography 2................................................................ 36
Gambar 37 Sketsa Alternatif Tas Ransel Mini......................................... 41
Gambar 38 Sketsa Alternatif Tas Pinggang.............................................. 41
Gambar 39 Sketsa Alternatif Tote Bag..................................................... 42
Gambar 40 Sketsa Alternatif Sling Bag 1 ................................................ 42
Gambar 41 Sketsa Alternatif Sling Bag 2................................................. 42
Gambar 42 Sketsa Alternatif Sling Bag 3................................................. 43
Gambar 43
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
The Final Project of this Artwork aims to describe the process of creation and
the masterpiece of women's bags.
The method of creating this bag of women through various stages, namely the
stage of exploration, design, and embodiment. The search exploration phase
references the owls, the ladies handbags, the leather ingredients used, and the
techniques to be applied to the skin. The design phase begins by making an
alternative sketch and breaking the pattern according to the selected sketch. The
embodiment stage starts from the preparation of tools and materials, the process of
forming works by using several techniques to the finishing process.
The work produced amounted to nine works of ladies bags, each combined
with an owl ornament, a mini backpack, waist bag, tote bag, sling bag, baguette bag,
hand bag, and clutch.
Keywords: owl, women's bag
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia pada masa kini memang tidak bisa terlepas dari
yang namanya gaya hidup. Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang
beragam. Kebutuhan tersebut memaksa manusia untuk mencari alternatif demi
melakukan kelangsungan hidup, sama halnya dengan kebutuhan sandang akan
fashion, sejalan dengan selera setiap manusia dalam berpenampilan dengan
segala kelengkapannya. Namun tidak semua orang dapat memenuhi
kebutuhan sandang yang mereka butuhkan untuk dapat menunjang kehidupan,
sehingga dibutuhkan kerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Begitu juga untuk kebutuhan fashion yang dapat menunjang penampilan
seseorang, agar dapat menjadi lebih percaya diri.
Fashion merupakan suatu hal yang memang tidak bisa dipisahkan dari
sosok wanita, biasanya mereka menjadikan fashion sebagai identitas. Fashion
menjadi hal yang begitu penting karena wanita diciptakan dalam bentuk yang
indah, dengan keindahan itu bisa membutakan siapapun yang menjadi
penikmatnya. Dalam kamus Bahasa Inggris, istilah fashion berarti kebiasaan
atau mode disebutkan pula that style is the best newest yang berarti gaya itu
mode baru (Echols dan Shadily, 2002:234). Tidak jarang setiap orang selalu
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan fashion. Salah satu aneka
produk fashion yang kompleks, yaitu produk tas.
1
2
Sumber ide karya tas wanita muncul dari burung hantu yang memiliki
keunikan, beberapa jenis burung hantu memiliki keanekaragaman dalam
bentuk ukuran tubuh. Mereka hidup di padang pasir, hutan tropis, sepanjang
pantai, bahkan di daerah kutub yang bersalju. Burung hantu memiliki ciri-ciri
fisik yang berbeda dari burung lainnya, antara lain memiliki mata yang besar,
leher yang lentur sehingga wajahnya dapat berputar hingga 270 derajat.
Umumnya burung hantu berbulu buruk, kecoklatan atau abu-abu dengan
bercak-bercak hitam dan putih. Ekor burung hantu umumnya pendek, namun
sayapnya besar dan lebar, rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang
tubuhnya. Burung hantu sebagai burung yang mengeram semakin lama
semakin jarang ditemui dikarenakan banyak yang ditembak untuk dijadikan
hiasan yang sangat indah (Ensiklopedia, 1989:171). Kondisi semakin
memburuk dengan maraknya perdagangan dan pemburuan hewan-hewan
langka yang masih terus dilakukan oleh sekelompok oknum yang tidak
bertanggung jawab, walaupun faktor alam juga memengaruhi kondisi
kehidupan burung hantu.
2
3
Jenis burung hantu yang menjadi sumber ide penciptaan karya oleh
penulis tidak dispesifikasikan, karena penulis hanya menerapkan burung
hantu sebatas keindahan visual tanpa mengambil contoh spesifik burung hantu
jenis tertentu. Hal tersebut dilakukan karena pada dasarnya, hampir semua
jenis burung hantu memiliki nilai keindahan yang sama. Penerapan burung
hantu ini diterapkan pada berbagai jenis tas wanita. Penciptaan karya tas
wanita sebagaimana ide yang dituangkan oleh penulis yang berupa karya seni
kriya kulit tiga dimensi. Dalam hal ini burung hantu digunakan sebagai
sumber ide untuk tas wanita dengan media kulit sapi samak nabati dan kulit
crazy horse. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut adalah
teknik tatah timbul (carving). Teknik ini biasanya digunakan pada media kulit
sapi samak nabati. Teknik tersebut digunakan untuk memperoleh karya sesuai
dengan harapan. Teknik yang diterapkan tidak lain digunakan untuk
memperoleh kesesuaian gambaran visual secara estetik atas ide dan konsep
yang penulis ingin sampaikan.
B. Rumusan Penciptaan
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
BAB II
KONSEP PENCIPTAAN
A. Sumber Penciptaan
1. Burung Hantu
9
10
10
11
daerah semakin banyak burung hantu yang bermukim di tempat itu, dan
sebaliknya apabila populasi mangsanya merosot tajam maka burung hantu
akan mati kelaparan atau burung hantu yang belum sampai mati kelaparan
akan berpindah tempat menuju kawasan pangan yang lebih baik
(Ensiklopedia, 1989: 170).
Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa jenis burung hantu
yang ada di Indonesia, yaitu :
a. Wowo-Wiwi
11
12
Burung Hantu Tito Alba adalah salah satu jenis burung hantu
bertubuh besar dengan bentuk wajah seperti berwarna putih, bulu pada
bagian atas tubuh berwarna kuning kecoklatan berbercak halus. Bagian
bawah tubuh memiliki bulu berwarna putih dengan bintik hitam.
Burung ini dikenal juga dengan nama Serak Jawa atau Barn Owl.
c. Celepuk Jawa
12
13
d. Celepuk Merah
e. Celepuk Rajah
13
14
f. Celepuk Reban
2. Tas Wanita
14
15
sebagai alat penyimpanan mulai dari buku, smartphone, dompet, alat make
up, maupun aksesoris lainnya.
15
16
b. Tote Bag
16
17
c. Quilted Bag
Quilted bag merujuk pada model tas dengan bahan yang dijahit
menyerupai selimut dari kain perca. Semua jenis tas, baik berbahan
kulit atau kain yang bermotif seperti ini disebut quilted bag. Motif
kotak-kotak diamond pada permukaan menjadi ciri khas quilted
bag seperti tas Chanel di atas. Jenis tas ini digunakan ketika
melakukan aktivitas formal. Karena biasanya pilihan warna quilted
bag cenderung netral dan terlihat elegan. Jenis tas ini cukup populer di
kalangan sosialita karena modelnya yang timeless.
d. Baguette Bag
17
18
ini punya beragam motif, warna, dan aksen yang bisa dipilih sesuai
selera.
e. Clutch Bag
Clutch Bag (Tas tangan kecil) adalah tas strapless kecil, yang
dirancang untuk dipegang di tangan. Clutch bag sering dipakai wanita
saat berpesta. Bentuknya kecil dan panjang tanpa tali. Karena
bentuknya yang kecil, produk tersebut biasanya hanya digunakan
untuk meletakkan barang-barang penting, seperti dompet dan ponsel.
Tasnya didesain praktis seperti dompet, jadi sangat cocok untuk
digunakan dan dibawa kemana mana.
f. Sling Bag
18
19
h. Hand Bag
19
20
Hand bag disebut juga tas genggam atau tas tangan adalah tas
berukuran sedang dengan model klasik atau persegi. Karena
ukurannya yang kecil, hand bag hanya cocok digunakan untuk jalan-
jalan dan acara tertentu.
i. Kelly Bag
B. Landasan Teori
Berdasarkan referensi gambar di atas, teori-teori yang digunakan,
yaitu:
1. Teori Desain
Pembuatan sebuah karya kulit tidak terlepas dari pembuatan
desain terlebih dahulu sebelum proses perwujudan. Unsur atau elemen
desain yang digunakan lebih mengarah pada desain . Unsur –unsur desain
merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk
desain secara keseluruhan dan tidak dapat dilepaskan satu sama lain
20
21
21
22
22
BAB III
PROSES PENCIPTAAN
A. Data Acuan
23
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
B. Analisis
34
35
35
36
36
37
37
38
C. Rancangan Karya
1. Sketsa Alternatif
38
39
b. Tas Pinggang
c. Tote Bag
d. Sling Bag 1
39
40
e. Sling Bag 2
f. Sling Bag 3
g. Baguette Bag
40
41
h. Hand Bag
i. Clutch
41
42
42
43
b. Tas Pinggang
43
44
c. Tote Bag
44
45
d. Sling Bag 1
45
46
e. Sling Bag 2
46
47
f. Sling Bag 3
47
48
g. Bagguete Bag
48
49
h. Hand Bag
49
50
i. Clutch
50
51
D. Proses Perwujudan
1. Bahan dan Alat
a. Bahan
51
52
3) Kain Suede
52
53
4) Kertas Karton
5) Resleting
53
54
6) Lem kuning
7) Amplas
54
55
8) Bubuk CMC
55
56
56
57
57
58
14) Rantai
58
59
59
60
b. Alat
1) Mesin Jahit Kulit
2) Jarum Jahit
60
61
4) Tatakan
61
62
5) Palu kayu
6) Silver pen
62
63
7) Pensil
63
64
9) Cutter
10) Penggaris
64
65
11) Gunting
65
66
13) Spons
66
67
15) Stamp
16) Uncek
67
68
17) Sliker
68
69
2. Teknik Pengerjaan
Teknik tatah timbul adalah salah satu teknik pada kriya kulit.
Teknik ini sendiri dikerjakan dengan berbagai alat yang masing-
masing memiliki kegunaan sendiri. Tujuan dari teknik ini tentunya
untuk memberi keindahan, variasi, serta keserasian. Komponen kulit
yang akan ditatah harus terlebih dahulu dibasahi, baru kemudian dapat
diproses.
69
70
70
71
1) Membuat Gambar
Tahap proses ini adalah membuat gambar atau ornamen
yang nantinya akan dibuat sebagai hiasan pada tas, lalau
dipindahkan ke kertas kalkir dengan menggunkan pensil. Setelah
itu gambar pada kertas kalkir tadi dipindahkan pada kulit yang
sudah dibasahi dengan cara digambar kembali dengan
menggunakan ballpoint kosong.
2) Membasahi kulit
Proses membasahi kulit merupakan proses yang penting
karena dengan membasahi kulit makan akan membuat kulit
menjadi lunak dan mudah untuk dibentuk. Proses pengerjaan dapat
dimulai ketika permukaan kulit yang sudah dibasahi tadi kembali
ke warna semula.
3) Menstempel Hiasan
Cara menstempel hiasan pada kulit ada dua variasi yaitu
dengan pukulan ringan atau keras dan dengan memegang alat
stampel tegak lurus atau miring. Setiap variasi akan memberikan
efek yang berbeda pada kulit.
4) Menarik garis hiasan
Proses ini adalah membuat irisan ornamen pada kulit
(perhiasan, dekorasi) dengan menggunakan jenis pisau khusus,
yang disebut pisau penarik garis yang dapat diputar-putar (swivel
knife). Pisau ini berfungsi untuk membuat garis membengkok atau
melengkung dengan cara membuat gerakan memutar dengan pisau
tersebut. Untuk ketebalan irisan yang dapat dibuat idealnya adalah
setengah dari tebal kulit
5) Menyetempel miring
Menyetempel miring adalah proses menekan sisi tepi
keratan kebawah dengan alat stampel miring. Maka dengan begitu
akan timbul relief. Bagian sisi yang tinggi dari stampel miring
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
kulit menjadi lunak, lebih mudah ditatah dan warna kulit yang
ditatah menjadi lebih gelap.
77
78
3) Menggores Kulit
78
79
e. Pewarnaan
79
80
80
81
h. Penambahan Aksesoris
Proses ini menggunakan aksesoris yangnterbuat dari besi.
Terdapat beberapa jenis aksesoris yang dipakai, mulai dari kancing
magnet, rantai, metal sbap hook, metal buckle, dan kepala gesper.
Penggunaan aksesoris ini harus sesuai dengan desain tas, agar tas
menjadi semakin bagus dan melengkapi tampilan tas. Aksesoris juga
dapat digunakan sebagai hiasan agar tas menjadi lebih menarik.
i. Finishing
Proses finishing yang akan dilakukan dengan dua cara sesuai
dengan jenis kulit yang dipakai, yaitu:
1) Kulit Samak Sapi Nabati
Finishing tas menggunakan kulit samak sapi nabati, hal
pertama yang dilakukan adalah mengamplas bagian pinggiran
kulit, tujuan pengamplasan pinggiran kulit sangat penting karena
dapat menentukan hasil akhir dari sebuah karya dan
menghilangkan bekas pinggiran kulit yang kurang rapi. Tahap
selanjutnya adalah mengoleskan cairan CMC secara merata dan
langsung digosok dengan menggunakan kain dan bisa juga
menggunakan wood sliker atau ampas kayu yang bentuk dan
ukuran alat ini dapat menyesuaikan ukuran tebal tipis pada
pinggiran kulit. Pinggiran kulit digosok dengan cepat hingga
pinggiran tas terlihat semakin mengkilap dan mengeras.
81
82
82
83
83
84
2. Tas Pinggang
Tabel 2. Kalkulasi Biaya Tas Pinggang
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
84
85
3. Tote Bag
Tabel 3. Kalkulasi Biaya Tote Bag
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
85
86
4. Sling Bag 1
Tabel 4. Kalkulasi Biaya Sling Bag 1
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
86
87
5. Sling Bag 2
Tabel 5. Kalkulasi Biaya Sling Bag 2
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
87
88
6. Sling Bag 3
Tabel 6. Kalkulasi Biaya Sling Bag 3
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
88
89
7. Bagguete Bag
Tabel 7. Kalkulasi Biaya Bagutte Bag
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
89
90
8. Hand Bag
Tabel 8. Kalkulasi Biaya Hand Bag
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
90
91
9. Clutch
Tabel 9. Kalkulasi Biaya Clutch
(Sumber : Dokumentasi Triana Anggidear, 2018)
91
92
92
93
93
BAB IV
TINJAUAN KARYA
A. Tinjauan Umum
1. Desain
2. Bahan
94
95
dipakai untuk ditatah. Sedangkan penggunaan kulit crazy horse sangat cocok
dipakai untuk badan tas arena tekstur kulit yang tebal dan lemas. Kulit samak
nabati memiliki tingkat kemuluran rendah. Memiliki daya tahan terhadap
robekan (ulet), memiliki daya lentur tinggi terhadap berbagai cuaca, anti
bocormemiliki kemampuan menyerap dan menguapkan air, memiliki
kemampuan untuk mengatur suhu. (Sunarto, 2001 :41).
3. Alat
4. Teknik Pengerjaan
Teknik pengerjaan yang dipakai ada tiga teknik, yaitu teknik menatah
kulit samak sapi nabati, teknik mewarna kulit, dan teknik menjahit kulit.
Pada karya yang tercipta teknik yang diterapkan hampir sama, mulai dari
menatah kulit samak sapi nabati dengan cara menggoreskan swifel knife
sesuai dengan bentuk hiasan, kemudian membasahi kulit dengan
menggunakan spons, menstempel hiasan dengan cara menatah menggunakan
alat tatah yang terdiri dari alat stamp, tatakan kayu, dan palu. Setelah kulit
ditatah proses selanjutnya adalah menjahit kulit dengan dua cara, yaitu
dengan cara manual atau jahit tangan , dan dengan cara menjahit
menggunakan mesin jahit khusus kulit. Proses selanjutnya adalah mewarna
kulit dengan menggunakan cat leather dye dengan cara menguas biasa.
95
96
5. Warna
6. Finishing
96
97
B. Tinjauan Khusus
1. Tas Ransel Mini
a. Deskripsi Karya
Karya tas ini memiliki bentuk tas ransel yang kecil. Bentuk tas
terinspirasi dari bentuk tubuh burung hantu dan bentuk kepala burung
hantu. Ciri khas yang paling terlihat dari karya tas ini adalah bentuk
kantong tas yang menyerupai bentuk kepala burung hantu. Bentuk tas ini
97
98
sangat imut sehingga karya tas diberi dengan tema “Cute Owl Mini
Backpack”.
Tas ini memiliki bentuk seperti tas ransel wanita pada umumnya,
yang membedakan hanya bentuknya yang mini atau kecil, dan
menggunakan bahan kulit sapi samak nabati dengan hiasan kantong yang
berbentuk kepala burung hantu. Keunggulan tas ini adalah mampu
memberikan kesan unik dan natural yang kuat karena warna yang
digunakan cukup kalem. Pewarnaan tas ransel ini menggunakan warna
natural karena menggunakan warna hitam, coklat, dan putih, agar timbul
kesan simpel dan klasik namun tidak ketinggalan zaman.
Bahan utama yang digunakan yaitu kulit crazy horse dan kulit
sapi samak nabati. Kulit crazy horse digunakan untuk badan tas,
sedangkan kantong dan tali tas menggunakan kulit sapi samak nabati.
Kulit crazy horse dipilih karena kulit jenis ini sangat cocok digunakan
karena teksturnya yang halus dan tidak kaku. Kulit sapi samak nabati
dipilih karena cocok dalam penerapan teknik tatah timbul tatah. Benang
yang digunakan adalah benang nilon, benang ini sangat cocok untuk
mendukung proses penjahitan karena bentuknya yang licin, sehingga
mudah digunakan.
98
99
2. Tas Pinggang
a. Deskripsi Karya
99
100
jantan jatuh cinta. Kecantikan itulah yang membuat burung hantu jantan
terkagum dan ingin memilikinya menjadi pendamping hidup sampai akhir
hayat. Tas ini memiliki bentuk dan hiasan kepala burung hantu dengan
bentuk alis yang besar. Pada hiasan tas ini diberi penambahan aksesoris
berupa besi berwarna emas yang berada di sekitar daerah mata.
Karya ini digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda
kecil, sepert dompet dan handphone. Benda- benda yang disimpan pada
tas ini terbatas karena bentuknya yang kecil namun mudah dibawa kemana
saja karena tas ini digunakan di sekitar pinggang. Tujuan pembuatan tas
pinggang ini difungsikan untuk dipakai saat aktif beraktivitas, seperti jalan
jauh, melompat, dan berlari karena desain tas yang sangat simpel dan
kecil, sehingga jika digunakan pada daerah sekitar pinggang menjadi lebih
efisien dan mempermudah melakukan kegiatan apa saja. Tas ini cocok
dipadukan dengan pakain kasual maupun sporty.
100
101
3. Tote Bag
a. Deskripsi Karya
101
102
102
103
4. Sling Bag 1
a. Deskripsi Karya
Karya ini merupakan karya yang ke empat. Pada karya ini penulis
terinspirasi dari bentuk kepala dan muka burung hantu yang diubah lagi
menjadi lebih simpel agar membantu dalam proses menatah. Karena
semakin detail gambar maka tatahan yang akan dibuat semakin sulit.
103
104
Karya ini terlihat menarik karena bentuknya yang sangat unik, karena
jarang ditemui bentuk tas seperti ini di pasaran.
104
105
5. Sling Bag 2
a. Deskripsi Karya
105
106
akan dibuat semakin sulit. Hiasan tas ini dibuat dengan bentuk yang kecil
dan berfungsi sebagai tempat kancing magnet.
106
107
6. Sling Bag 3
a. Deskripsi Karya
Karya ini terinspirasi oleh jenis-jenis burung hantu, pada karya ini
ada lima burung hantu yang dibuat menjadi hiasan. Tema dari hiasan ini
107
108
adalah berbeda-beda namun tetap satu. Hiasan karya ini terlihat seperti
doodle karena hanya mewarnai garis-garis outlinenya saja.
108
109
7. Bagguete Bag
a. Deskripsi Karya
109
110
Suasana yang tergambar pada hiasan itu adalah malam hari banyak
bintang yang digambarkan pada hiasan tersebut. Biasanya pada malam
hari burung hantu mencari makan, karena itu burung hantu disebut
sebanagi hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari.
Teknik yang digunakan pada karya ini adalah teknik tatah
timbul, teknik jahit manual, dan teknik pewarnaan, teknik-teknik ini
digunakan sesuai dengan bahan dan desain. Bahan utama yang digunakan
yaitu kulit sapi samak nabati dan kulit sapi crazy horse. Kulit sapi samak
nabati dipilih karena cocok dalam penerapan teknik tatah timbul tatah.
Benang yang digunakan adalah benang nilon, benang ini sangat cocok
untuk mendukung proses penjahitan karena bentuknya yang licin
sehingga mudah digunakan.
110
111
8. Hand Bag
a. Deskripsi Karya
111
112
112
113
9. Clutch Bag
a. Deskripsi Karya
113
114
berbentuk muka burung hantu. Pada bagian penutup tas diberi kancing
magnet agar tas dapat ditutup.
114
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil Karya Tugas Akhir Penciptaan S-1 bersumber ide dari
Visualisasi Burung Hantu. Burung Hantu merupakan salah satu jenis burung
yang dilestarikan dan mengalami populasi naik dan turun dikarenakan
semakin maraknya perdagangan, penjualan, dan pemburuan burung hantu.
Selain dikarenakan ulah manusia populasi burung hantu juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Semakin padat populasi hewan mangsanya dalam suatu
daerah semakin banyak burung hantu yang bermukim di tempat itu, dan
sebaliknya apabila populasi mangsanya merosot tajam maka burung hantu
akan mati kelaparan atau burung hantu yang belum sampai mati kelaparan
akan berpindah tempat menuju kawasan pangan yang lebih baik
Hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Penciptaan tas wanita melalui berbagai macam tahapan, yaitu tahap
eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Tahap eksplorasi
merupakan proses penggalian informasi dan literasi terkait burung hantu.
Tahap tersebut kemudian diwujudkan dengan membuat sketsa rancangan
tas. Tahapan perancangan adalah tahapan pembuatan pecah pola produk
tas dan ornament pada hiasan tas. Penciptaan hiasan burung hantu
dilakukan dengan mengembangkan bentuk burung hantu secara deformasi
dan stilisasi untuk diaplikasikan menjadi hiasan yang akan diterapkan
pada tas wanita. Perancangan karya meliputi pembuatan sembilan gambar
rancangan sketsa alternatif dan sembilan gambar rancanan sketsa terpilih
beserta perspektif dan pecah pola. Tahap perwujudan diawali dengan
memindahkan pola pada bahan kulit daan kain, kemudian dilanjutkan
dengan proses menatah kulit, pewarnaan, menempel kulit pada kain
suede, menjahit pola, dan finishing. `
115
116
2. Karya yang diciptakan sebanyak sembilan tas, yaitu : 1) Tas Ransel Mini
menngunakan bahan kulit samak sapi nabati dan kulit crazy horse dengan
hiasan bentuk muka burung hantu. Keunggulan tas ini mampu
memberikan kesan simpel dan unik karena kombinasi hiasan burung
hantu dan komposisi warna yang digunakan cukup kalem. 2) Tas
Pinggang memberikan kesan yang lucu dan unik karena bentuknya yang
kecil dan berbentuk muka burung hantu. Bahan yang digunakan pada
pembuatan tas ini adalah kulit samak sapi nabati dan kulit crazy horse. 3)
Tote Bag menggunakan bahan kulit samak sapi nabati yang diberikan
hiasan bentuk tubuh burung hantu dengan cara ditatah. Keunggulan tas ini
dapat menampung benda-benda lumayan banyak kerena bentuknya yang
besar dan cocok dipakai untuk ke kantor dan kuliah. 4) Sling Bag 1
memberikan kesan yang lucu dan unik karena memiliki bentuk tas dengan
kepala burung hantu yang ditatah secara penuh. Tas ini cocok digunakan
untuk remaja karena dapat mempercantik tampilan fashion. Bahan yang
digunakan pada pembuatan tas ini adalah kulit sapi samak nabati. 5) Sling
Bag 2 memiliki bentuk tas yang kotak dan kecil serta memiliki hiasan
kepala burung hantu yang kecil yang ditempatkan pada bagian depan tas
yang berfungsi untuk tempat kancing magnet. Hampir keseluruhan tas ini
terbuat dari bahan kulit crazy horse kecuali bentuk hiasannya yang
terbuat dari bahan kulit sapi samak nabati. 6) Sling Bag 3 memiliki
bentuk tutup tas yang melingkar dengan pemanbahan hiasan burung hantu
yang kecil-kecil pada bagian depan tas. 7) Bagguete Bag memiliki bentuk
menyerupai roti baguette, dengan penambahan rantai sebagai tali tas.
Pada bagian penutup tas terdapat hiasan yang ditatah. 8) Hand Bag
memiliki bentuk seperti tabung, penutupan tas dilakukan dengan cara
menarik bagian tali tas yang terlihat seperti mengikat. Pegangan tas ini
terbuat dari kulit samak sapi nabati yang dijahit menyerupai bentuk huruf
o. 9) Clutch memiliki bentuk yang simpel dan kecil. tas ini terlihat pipih
116
117
seperti bentuk clutch biasanya. Pada bagian tutup tas diberikan hiasan
kepala burung hantu yang ditatah.
B. Saran
1. Akademik
2. Pengrajin
117
118
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II.
Jakarta: Balai Pustaka.
118
119
LAMPIRAN
119
120
120
121
121
122
KATALOGUS
122
123
BIODATA (CV)
123