Anda di halaman 1dari 16

KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

SKRIPSI
TUGAS AKHIR PENCIPTAAN SENI FOTOGRAFI

Muhammad Harits Fadhli


NIM 1510734031

PROGRAM STUDI FOTOGRAFI


FAKULTAS SENI MEDIA REKAM
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2020
KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Diajukan oleh
Muhammad Harits Fadhli
1510734031

Skripsi dan Pameran Karya Seni Fotografi telah dipertanggungjawabkan di depan Tim
Penguji Skripsi Tugas Akhir Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, pada tanggal …………...

Pamungkas Wahyu Setiyanto, M.Sn.


Pembimbing I / Ketua Penguji

Syaifudin, M.Ds
Pembimbing II / Anggota Penguji

Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, M.F.A., Ph.D.


Cognate / Penguji Ahli

Dr. Irwandi, M. Sn.


Ketua Jurusan Fotografi

Mengetahui,
Dekan Fakultas Seni Media Rekam

Marsudi, S.Kar., M.Hum.


NIP 19610710 198703 1 002

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Muhammad Harits Fadhli

No. Mahasiswa : 1510734031

Program Studi : S-1 Fotografi

Judul Karya Seni : Kemewahan makanan khas Jawa Timur di Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam Food Photography.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam Karya Seni Tugas Akhir saya tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh pihak lain sebelumnya, kecuali secara tertulis saya sebutkan

dalam daftar pustaka.

Saya bertanggung jawab atas Karya Seni Tugas Akhir ini, dan saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku, apabila di kemudian hari diketahui

dan terbukti tidak sesuai dengan isi pernyataan.

Yogyakarta, Januari 2020

Muhammad Harits Fadhli

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu,
dengan judul "Kemewahan Makanan khas Jawa Timur di Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam Food Photography". Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Seni Fotografi,
Fakultas Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu banyak hal dan berperan penting dalam terwujudnya karya tugas
akhir ini. Terimakasih yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.

2. Bapak dan Ibuk atas segalanya, cinta, kasih sayang. Serta tak henti-
hentinya memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir
dalam 2 semester, serta dukungan materi yang tiada putus sampai hari ini.

3. Ary Setiyowati sebagai pendamping hidup yang tiada henti memberi


dorongan yang kuat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam 2 semester.

4. Febriansyah Aditya Pratama sebagai teman yang selalu memotivasi,


menggerakan semua kegelisahan untuk menyelesaikan tugas akhir dalam 2
semester.

5. Marsudi, S.Kar., M.Hum., Dekan Fakultas Seni Media Rekam, Institut


Seni Indonesia, Yogyakarta.

6. Dr. Irwandi., M.Sn., Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media


Rekam, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

iv
7. Pamungkas Wahyu Setiyanto, M.Sn., Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan penciptaan
Karya Seni Tugas Akhir ini.

8. Syaifudin, M.Ds., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan


bimbingan dan arahan selama proses penyusunan penciptaan Karya Seni
Tugas Akhir ini.

9. Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, M.F.A., Ph.D., selaku Cognate dan Dosen
Wali yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama
proses sidang skripsi penciptaan Karya Seni Tugas Akhir ini.

10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni
Indonesia, Yogyakarta. yang telah memberikan ilmu dan banyak bantuan
selama menjalani proses perkuliahan.

11. Nurman Adi Tama, teman yang selalu menginspirasi dan telah
mendukung kelancaran tugas akhir.

12. Wilantika, teman yang membantu kelancaran dalam pengerjaan skripsi


tugas akhir.

13. Mas Kulub yang selalu memberikan infomasi yang akurat dan
meringankan beban mahasiswa.

14. Mas Barry yang selalu memberikan semangat dan doa.

13. Mami Febri yang selalu mendukung dan memotivasi.

14. Mas Gojek yang selalu mengantar pesanan makanan.

15. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan


tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan demi kemajuan penciptaan karya
berikutnya. Semoga karya seni tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
khalayak luas dan mahasiswa pejuang skripsi berikutnya.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………i


HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..ii
HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..vii
DAFTAR KARYA …………………………………………………………….viii
ABSTRAK ……………………………………………………………………...ix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..1
A. Latar Belakang Penciptaan. …………………………………………………1
B. Penegasan Judul ……………………………………………………………..3
C. Rumusan Ide ………………………………………………………………...6
D. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………6
BAB II IDE DAN KONSEP PERWUJUDAN. ………………………………7
A. Latar Belakang Timbulnya lde ………………………………………………7
B. Landasan Penciptaan …………………………………………………………8
C. Tinjauan Karya ………………………………………………………………13
D. Ide dan Konsep Perwujudan. ………………………………………………...18
BAB III PROSES PENCIPTAAN ……………………………………………20
A. Objek Penciptaan ……………………………………………………………21
B. Metode Penciptaan ……………………………..……………………………22
C. Proses Pewujudan ……………………………………………………….…...25
BAB IV ULASAN KARYA …………………………………………………...38
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………..99
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….101
LAMPIRAN ……………………………………………………………………102
BIODATA PENULIS …………………………………………………………..108

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. ………………………………………………………………………… 12
Gambar 2. ………………………………………………………….………………. 14
Gambar 3. ………………………………………………………….………. 14
Gambar 4. …………………………………………………………….……. 16
Gambar 5. ………………………………………..………………………… 17
Gambar 6. …………………………………………………………………. 25
Gambar 7. ………………………………………………………….………. 25
Gambar 8. …………………………………………..……………………… 26
Gambar 9. ………………………………………………………..………… 26
Gambar 10. …………………………………………………………………26
Gambar 11. …………………………………………………………..….…. 27
Gambar 12. ………………………………………… ………………………27
Gambar 13. ………………………………………… ………………………28
Gambar 14. ………………………………………………………………… 28
Gambar 15. ………………………………………………………………… 29
Gambar 16. ……………………………………………………………….... 29
Gambar 17. …………………………………………………………………30
Gambar 18. ………………………………………………………………… 30
Gambar 19. ……………………………………………………………..….31
Gambar 20. ………………………………………………………………... 31
Gambar 21. …………………………………………………….………….. 32
Gambar 22. ……………………………………………………………..…. 32
Gambar 23. ………………………………………………………………… 32

vii
DAFTAR KARYA

Karya Foto 1. Rawon …………………………………………………………….. 39


Karya Foto 2. Bakso Malang ……………………………………………………. 42
Karya Foto 3. Bebek Sinjay………………………………………………… 45
Karya Foto 4. Tahu Campur ………………………………………………. 48
Karya Foto 5. Tahu Campur ………………………………………………. 51
Karya Foto 6. Lontong Kupang …………………………………………… 54
Karya Foto 7. Sego Pecel …………………………………………………. 57
Karya Foto 8. Sego Pecel …………………………………………………. 60
Karya Foto 9. Sego Tumpang ………………………………………………63
Karya Foto 10. Sego Tumpang ……………………..………………………66
Karya Foto 11. Sate Ponorogo ……………………………………………..69
Karya Foto 12. Sate Ponorogo ……………………………………………..72
Karya Foto 13. Gado-Gado Siram …………………………………………75
Karya Foto 14. Gado-Gado Siram …………………………………………78
Karya Foto 15. Rujak Cingur ………………………………………………81
Karya Foto 16. Rujak Cingur ………………………………………………84
Karya Foto 17. Tahu Tek …………………………………………………...87
Karya Foto 18. Tahu Tek …………………………………………………...90
Karya Foto 19. Otak-Otak Ikan Bandeng …………………………………..93
Karya Foto 20. Otak-Otak Ikan Bandeng …………………………………..96

viii
KEMEWAHAN MAKANAN KHAS JAWA TIMUR DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM FOOD PHOTOGRAPHY

Oleh: Muhammad Harits Fadhli

ABSTRAK

Foto merupakan wujud visualiasi sebagai hasil dari pemikiran kreatif.


Food photography adalah foto yang mampu menyajikan tampilan makanan agar
terlihat menarik dan mengundang selera orang untuk makan. Melalui food
photography, promosi dapat dijadikan media untuk menyampaikan pesan yang
tujuannya dapat memperoleh kepercayaan konsumen terhadap suatu sajian
makanan, sehingga hal tersebut dapat memberi dan menarik minat konsumen secara
efektif. Objek utama dalam penciptaan karya seni ini adalah makanan khas Jawa
Timur yang berada di kota Yogyakarta. Memperkenalkan suatu makanan dari luar
daerah merupakan sebuah tantangan dalam hal konsistensi dan cita rasa.
Pemanfaatan unsur kemewahan dalam menyajikan makanan daerah merupakan
sebuah trik yang dapat menarik konsumen, dengan tampilan yang berbeda dari
biasanya tentunya dapat mengundang hasrat orang untuk makan. Penggunaan
teknik low key akan membuat objek utama terlihat lebih fokus, karena pencahayaan
yang terarah dan dominan membuat mata langsung tertuju pada objek utama.

Kata kunci: food photography, Jawa Timur, kemewahan, makanan, low key.

ix
THE VISUAL LUXURY OF EAST JAVA INDIGENOUS FOOD IN THE
SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA IN FROM FOOD PHOTOGRAPHY

By: Muhammad Harits Fadhli

ABSTRACT

These indigenous food photos, are a form of photographic visualization as


a result of my creative thinking. The term of food photography is a photo that is
able to represent the appearance of food to make it look attractive and arouse
people's appetite to eat. Which is, it is used as a visual medium food dish to convey
a message whose purpose is to gain consumer confidence in a food dish, so that it
can provide and attract consumers' interest effectively. The main subject in the
creation of this work of art is the indigenous food of East Java in the city of
Yogyakarta. Introducing food from outside the area is a challenge in terms of
consistency and taste. Utilization of luxury elements in serving regional food is a
trick that can also attract consumers, with a different appearances than usual that
certainly invite people's desire to eat. The use of low key techniques will make the
main object looks more focused, because directional and dominant lighting makes
the eyes directly focused on the main objects.

Keywords: indigeneous food, East Java, luxury, low key.

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Dunia fotografi saat ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan siapapun yang

mendengarnya. Teknologi semakin canggih, pengetahuan semakin luas, bahkan

sebagian orang sudah menganggap fotografi sebagai kebutuhan ekonomi. Pada

dasarnya foto adalah ungkapan yang di visualisasikan dengan gambar kepada orang

lain agar mengerti dengan apa yang di ungkapkan. Sehingga sangat memungkinkan

jika fotografi dijadikan media untuk komunikasi, atau sebagai media untuk

memperingati orang lain tentang suatu hal.

Indonesia memiliki ragam seni dan budaya yang keberadaannya perlu

dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak makanan

dari daerah luar Indonesia yang masuk dan kemudian dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Di Indonesia banyak jenis masakan, minuman, kudapan dari berbagai

bahan dasar yang ada ditiap-tiap daerah di Indonesia. Makanan khas daerah

merupakan aset wisata bagi suatu daerah dan mempunyai peranan penting sebagai

daya tarik wisatawan. Juga merupakan kekayaan bangsa di bidang kuliner.

Masakan khas Jawa Timur memiliki daya tarik dengan cita rasa yang

banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada makanan. Cita rasa

yang pedas dan gurih juga menjadi daya tarik masyarakat untuk mencicipi kuliner

khas Jawa Timur. Masakan khas Jawa Timur banyak dimatangkan dengan cara

1
direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. Salah satu contoh makanan khas Jawa

Timur ialah Rujak Cingur.

Mengingat banyaknya makanan khas Jawa Timur yang sudah ada di

berbagai daerah di Indonesia, perlu disadari bahwa hal ini dapat dijadikan suatu

dasar penciptaan dalam dunia fotografi. Melalui pengembangan penciptaan dalam

dunia fotografi, makanan khas di Indonesia dapat lebih dikenal lebih luas melalui

karya fotografi. Dengan menampilkan karya fotografi dengan tema makanan khas

Jawa Timur, masyarakat dapat lebih mengenal kuliner dari daerah yang berbeda.

Ide berawal dari kegemaran masakan Jawa Timur, dengan cita rasa pedas

yang membangkitkan semangat dan gurih yang menciptakan rasa yang membuat

jatuh cinta dan selalu rindu akan masakannya. Aroma masakan Jawa Timur juga

sedap seperti rawon yang memiliki cita rasa gurih dengan potongan daging sapi

yang lezat. Selain itu, makanan khas Jawa Timur memiliki karakteristik yang

beraneka ragam, seperti contoh rawon yang memiliki kuah berwarna hitam, soto

lamongan yang memiliki kuah berwarna kuning, rujak cingur yang memiliki kuah

berwarna coklat dikarenakan bahan dasarnya berupa kacang dan petis. Sehingga

hal-hal tersebut menjadi suatu alasan mengapa penciptaan karya ini harus

diciptakan.

Dalam menciptakan karya tentang makanan khas Jawa Timur, perlu adanya

suatu tampilan foto yang berbeda, yaitu dengan menerapkan teknik cahaya low key,

yang memungkinkan objek utama terlihat lebih menonjol daripada latar belakang

2
karena penggunaan cahaya dengan intensitas rendah. Sehingga hal tersebut dapat

menjadi daya tarik orang untuk dapat melihat kelezatan makanan khas Jawa Timur

Kemudian tampilan lain yang menonjol adalah penyajian makanan khas Jawa

Timur yang dibuat dengan konsep yang mewah, yaitu dengan memperlihatkan

detail tertentu dari setiap makanan. Promosi dalam food photography ditujukan

kepada masyarakat yang ada di Yogyakarta dan ditujukan untuk masyarakat

menengah atas.

B. Penegasan Judul

Judul karya “Kemewahan Makanan khas Jawa Timur di Daerah Istimewa

Yogyakarta dalam Food Photography” dijelaskan secara rinci menurut sumber

pustaka yang digunakan supaya terjadi keselarasan antara pembaca dengan penulis

dan tidak terjadi kerancuan. Penjelasan nya sebagai berikut:

1. Kemewahan

Menurut artikel yang dibuat oleh Fabian Faurholt Csaba dari Copenhagen

Business School, kemewahan adalah pengeluaran apapun yang melampaui dari apa

yang diperlukan (Csaba, 2008:3). Berdasarkan pengertian diatas, kemewahan yang

dimaksud ialah pengeluaran dalam penggunaan alat makan berupa mangkuk dan

piring, serta properti yang memiliki nilai tinggi baik dari segi harga dan kualitas.

2. Makanan khas Jawa Timur

Dalam buku berjudul “Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia” milik

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2004 menjelaskan bahwa,

3
makanan tradisional bisa disebut sebagai makanan khas daerah atau makanan

khusus di suatu daerah, yang merupakan salah satu unsur kebudayaan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa makanan tradisional

adalah segala sesuatu yang berasal dari suatu daerah dan hanya dimiliki di daerah

tersebut sehingga dapat menjadi ciri khas untuk daerah tersebut, diolah menurut

resep-resep makanan yang telah dikenal dengan teknik dan alat masak yang

diturunkan dari generasi ke generasi.

Dalam buku “50 Masakan Khas Jawa Timur” karya Ajen Dianawati,

makanan khas Jawa Timur terdiri dari masakan utama, seperti rawon, rujak cingur,

krengseng daging, nasi krawu, dan ayam lodho khas Tulungagung. Juga aneka

jajanan seperti bakwan malang, cwie mie malang, bubur tliweng dan lain-lain.

3. Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu

daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di

Yogyakarta. Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota

Yogyakarta kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada,

seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota

pariwisata.1

1
http://dikpora.jogjaprov.go.id/web/halaman/detail/sejarah-singkat-provinsi-daerah-istimewa-yogyakarta diakses 06
Januari 2019

4
4. Food Photography

Jenis fotografi ini adalah spesialisasi dari commercial photography, yang

bertujuan untuk membuat foto makanan agar terlihat menarik dan menggiurkan.

Food Photography biasanya digunakan untuk keperluan komersial seperti iklan,

menu, poster, kemasan, dan lain-lain. Profesional fotografi di bidang ini biasanya

bekerja sama dengan beberapa ahli terutama koki, penata makanan (food stylist)

dan asisten (Tjin, 2014:64).

Mengangkat judul tugas akhir penciptaan Kemewahan Makanan khas

Jawa Timur di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Food Photography,

bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat terhadap makanan khas, terutama

khas Jawa Timur dengan wujud kemewahan yang diterapkan melalui melalui media

fotografi berupa food photography agar makanan khas Jawa Timur lebih dikenal

dan tidak terlupakan oleh masyarakat khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

5
C. Rumusan Ide

1. Bagaimana visualisasi kemewahan pada makanan khas Jawa Timur.

2. Bagaimana visualisasi makanan khas Jawa Timur sebagai media promosi di

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam food photography.

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Membuat foto makanan dengan wujud visualiasasi kemewahan pada

makanan khas Jawa Timur dalam food photography.

b. Menyebarluaskan makanan khas Jawa Timur kepada masyarakat,

khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Manfaat

a. Dapat meningkatkan wawasan, pengalaman serta pengetahuan terutama

pada bidang kuliner khas Jawa Timur.

b. Dapat menjadi daya tarik masyarakat menengah atas untuk melihat karya

food photography dalam kuliner khas Jawa Timur melalui teknik fotografi

yang tepat.

c. Dapat mengetahui lokasi keberadaan kuliner khas Jawa Timur di Daerah

Istimewa Yogyakarta, sehingga masyarakat dapat langsung menelusuri dan

mencicipi.

Anda mungkin juga menyukai