Oleh :
Faruk Iskandar
198017014423
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil
karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya
tulis.
Pernyataan ini di buat sebagai salah satu syarat menempuh ujian Munaqasah.
Jakarta, Desember
2008
Faruk Iskandar
NIM :
1981714423
ABSTRAKSI
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, berkat
rahmat, taufik dan inayah-Nyalah, skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat serta
salam semoga tetap terlimpah kepada sayyid al-anbiya’ wa-al mursalin Rasulullah
SAW., beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam di seluruh
alam.
Karya tulis yang sederhana ini merupakan skripsi yang diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, walaupun waktu, tenaga, dan
pikiran telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis
miliki, demi terselesainya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca umumnya.
Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika, penulis banyak
mendapatkan bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para
pembantu dekan.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dosen Pembimbing skripsi, Drs. Ali Hamzah, terima kasih atas waktu,
saran, petunjuk, tenaga dan ilmu pengetahuan serta kesabaran dalam
membimbing dan mengarahkan penulis menyusun skripsi.
5. Bapak Ibu dosen yang tiada dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan, semoga
ilmu yang diberikan bermanfaat dan dapat menjadi penerang serta
petunjuk bagi penulis dalam menerangi dunia ini.
6. Yang terkasih dan tersayang H. Darsa dan Ibu Hj. Sofanah yang selalu
mengiringi langkah ananda dengan do’a. Pada awalnya penulis merasa
pesimis untuk dapat menyelesaikan skripsi dan meraih gelar sarjana di
tahun ini, namun dengan dorongannya lah yang membuka pikiran penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga kelak ananda mencapai cita-cita
dan keinginan yang Abi dan Ibu harapkan.
7. Yang penulis paling cintai dan sayangi Maria Ulfa, sebagai seorang istri
selalu penuh kesabaran mengingatkan penulis untuk segera melakukan
revisi, sehingga penulis dapat mengikuti sidang munaqosah yang kedua
dan berhasil memperoleh ijazah. Terima kasih atas kasih sayang yang telah
diberikan.
8. Ucapan terima kasih tak terhingga kepada Jainudin dan Adie wicaksono
dan kawan-kawan jurusan Pendidikan Matematika angkatan 1998, serta
adik - adik jurusan yang selalu menanyakan kapan selesai skripsi ini dan
memberikan perhatian dan do’a yang telah memberikan semangat kepada
penulis.
Kepada semuanya penulis ucapkan tak terhingga, semoga Allah SWT.
Membalas kebaikan yang mereka berikan. Apabila penulis ; kekurangan, serta
kekhilafan mohon dimaafkan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
sistematika, bahasa maupun dari segi materi. Atas dasar ini, komentar, saran,
dan kritik, dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat
membuka cakrawala yang lebih luas bagi pembaca sekalian dan semoga
bermanfaat untuk kita semua. Amin….
Jakarta, Januari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ……………………………………………………………….. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ……………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pemilihan Pokok Masalah ..................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 9
1.Pembatasan masalah ........................................................ 9
2.Perumusan Masalah ........................................................ 10
C. Metode Pembahasan ............................................................. 10
1.Metode Deduktif ............................................................. 10
2.Metode Deskriptif Analisis ............................................. 10
D. Tujuan Penulisan .................................................................. 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 56
B. Saran .................................................................................... 60
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Penerbit BP. Panca Usaha, 2003.
2
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, h. 73
3
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi...., h. 74
dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Menurut Aqib guru
adalah faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru
merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar4. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam
peningkatan mutu pendidikan di sekolah5. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan atau kompetensi profesional dari seorang guru sangat
menentukan mutu pendidikan.
4
Zainal Aqib. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya:
Cendekia, h. 22.
5
Zainal Aqib. 2002. Profesionalisme Guru...,h. 32
6
Fadjar Shadiq, “Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa” dalam
http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2007/09/aa-litansiswa_wartaguru_.pdf [online] didownload
pada tanggal 15 Maret 2005
Karena strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan
perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu. Strategi dapat diartikan sebagai aplan of operation achieving
something “rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu”. Sedangkan metode
ialah a way in achieving something “cara untuk mencapai sesuatu”. Untuk
melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran
tertentu.7 Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah
satu unsur dalam strategi belajar mengajar. Unsur seperti sumber belajar,
kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi
adalah: waktu tersedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur-unsur
yang mendukung strategi belajar-mengajar. Jadi, strategi belajar sangatlah
penting dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Dan peneliti mencoba untuk
membahas dan mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pelajaran Matematika.
7
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2001), Cet. Ke-6 hal.1.
Tujuan pendidikan dapat tercapai dengan menyelenggarakan
pendidikan bagi bangsa Indonesia. Pemerintah dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Dengan peningkatan
kualitas dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.
, %&'()*(+ !"#$
(11 :)اد
Media atau alat sebagai salah satu alat bantu yang dapat menunjang
dalam proses belajar mengajar di kelas, salah satunya adalah penggunaan
poster ikon terutama dalam bidang studi matematika. Poster ikon tersebut
dianggap menunjang oleh karena memudahkan siswa dalam usahanya untuk
mengetahui, mengerti, menghayati serta memahami berbagai pelajaran yang
diberikan.
8
Ruseffendi, E.T, Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Bandung:Tarsito, 2005. hlm. 157
9
…..., “498 Gedung SMP dan SMA di Lampung Rusak”, dalam www.kompas.com ,18
Februari 2005
terarah, sehingga tidak menjadi suatu kendala besar dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam matematika.
10
Lia Kurniawati, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains
Sebuah Ontologi, (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), Cet. 1, h. 46
11
Lia Kurniawati, Pendekatan Baru..., h. 47
12
Lia Kurniawati, Pendekatan Baru..., h. 47
pengerjaan. Selain itu siswa juga dituntut untuk mengetahui apa tujuan yang
hendak dicapai atau masalah apa yang hendak diselesaikan dan memecahkan
suatu masalah ke dalam dua atau lebih subtujuan dan kemudian dikerjakan
berturut-turut pada masing-masing subtujuan tersebut.13 Metode ini lebih
memusatkan pada perbedaan antara pernyataan sekarang (the current state of
the problem) dengan tujuan yang hendak dicapai (the goal state).
13
C. Jacob, Belajar Aljabar Bagi Pemula: Suatu Perspektif Struktural Jacob, C. The
Means-Ends Analysis Heuristic: Suatu Strategi Pemecahan Masalah Matematis., (Bandung: UPI
Bandung, 2005), hlm. 31.
14
Suharjono, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm: 58.
15
Syaiful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar...,h. 92
diberikan atau dikuasai akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, hal
ini dinyatakan oleh Dimyati dan Mujiono bahwa kemampuan berprestasi siwa
dipengaruhi oleh proses penerimaan, pengaktifan, pra pengolahan,
penyimpanan dan pemanggilan informasi-informasi yang ada pada memori
siswa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang sudah dikuasai, khususnya pada jenjang
sekolah menengah pertama, salah satunya adalah dengan menggunakan media
pembelajaran matematika dalam proses mengajar, sehingga akan lebih mudah
menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan siswa serta merangsang siswa
untuk belajar.
1. Pembatasan masalah
2. Perumusan Masalah
C. Metode Pembahasan
1. Metode Deduktif
D. Tujuan Penelitian
A. Deskripsi teori
1. Hakikat Belajar
4
S. Naution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Bandung: Jemmars) h. 38-39.
5
Sutrisman Murtadho, Materi Pokok Pengajaran Matematika, modul 1-12, (Jakarta: UT,
1987). Modul 2, h.37
6
Erman Suherman dan Karso, Interaksi Belajar Mengajar Matematika, Modul 4-6.
(Jakarta :UT, 1986) hal.23
7
Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) Cet. Ke-4, h. 8
8
“Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan VCD dalam Pembelajaran
Matematika”, dalam http://www.mathematic.transdigit.com/index.php/mathematic.journal.html.
Menurut Gagne bahwa “pembelajaran sebagai perangkat acara
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa
proses belajar yang sifatnya internal.9
9
Ismail, et. al., Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, (Jakarta: UT, 2002), h.1.13
10
Ismail, et. al., Kapita Selekta…,h.1.13
11
Dr.Hj.Zurinal Z & Wahdi Sayuti, S.Ag, Ilmu Pendidikan (Pengantar & Dasar-dasar
Pendidikan), (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h.117
12
Lisnawaty Simanjuntak, et. Al., Metode Mengajar Matematika, (Jakarta : Rineka Cipta
1992), jilid I. H. 38.
Dalam teori pendidikan progresif, terdapat belajar edukatif dan
belajar mis-edukatif. Belajar yang edukatif adalah belajar yang bertujuan
untuk mencapai hasil yang bersifat konstruktif yang bilai dan syaratnya
telah ditentukan dalam rangka menuju kehidupan yang lebih baik sesuai
dengan kehendak masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan belajar yang
mis-edukatif adalah belajar yang ditentukan oleh nilai-nilai sukar diuji
yang bersifat statis.13
13
Parsono, Landasan Kependidikan, Modul 1-12, (Jakarta : UT, 1994) Cet, II modul I,
h. 18
fungsi dari situasi dan antedesen.14 Lebih lanjut faktor A dihilangkan oleh
Skinner, karena dipandangnya faktor yang bervariasi adalah sukar untuk
diterapkan. Oleh sebab itu rumus perilaku oleh Skinner menjadi : B= f (S)
perilaku adalah fungsi stimulus.
Perubahan yang terjadi pada diri individu banyak sekali sifat dan
jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu
merupakan perubahan dalam arti belajar. Perubahan seperti kelelahan,
adaptasi indera, berkeringat dan sebagainya tidak dianggap sebagai hasil
belajar.
14
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), h. 160
15
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990),
h. 118
6. Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek dan tingkah laku.16
2. Hakikat Matematika
19
Oemar Hamalik, Metode Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h.14
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian nasalah
mengenai bilangan-bilangan “.20 Dari pengertian matematika tersebut kita
dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya belajar matematika itu,
karena memang dapat dikatakan orang yang dapat menguasai matematika
akan dapat mengasah intelektualnya sehingga pola pikirnya akan semakin
cerdas dan pandai.
Sejak dulu kala asal mula matematika hanya dikenal sebagai cara
berhitung yang telah ada sejak 6000 SM (childe) yang dikutip Dali S.
Naga, “asal mula berhitung dapat dijajaki sampai kepada masyarakat
manusia yang paling mula .”21 Serta “berhitung adalah sekuno zaman batu
atau paleolitikum”, sebagaimana anggapan Struik.22
20
Oemar Hamalik, Metode Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h.14
21
Dali S. Naga, Berhitung : Sejarah dan Pengembangannya, (Jakarta : Gramedia,1980).
H.13
22
Dali S. Naga, Berhitung : Sejarah .......................,h.13
23
Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta :Ichtiara Baru Van Hoeve, 1983),h. 2171
memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas. Kline juga mengemukakan bahwa matematika merupakan
bahasa simbolis dan cirri utamanya adalah penggunaan cara bernalar
deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara berpikir induktif.24
24
Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta :Ichtiara Baru Van Hoeve, 1983), h. 2171
25
Maman Abdurrahman, Matematika SMK Bisnis Manajemen Tingkat 1, (Bandung :
Armico. Bandung. 2000), h. 11
1. Objek pembicaraannya adalah abstrak; 2. Pembahasannya
mengandalkan nalar; 3. Pengertian atau pernyataan dalam matematika
diberikan berjenjang dan sangat konsisten; 4. Matematika melibatkan
perhitungan dan pengerjaan (operasi) yang aturannya disusun sesuai
dengan nalar; 5. Matematika dapat dialih gunakan dalam berbagai aspek
ilmu maupun dalam kehidupan sehari-hari sehingga disebut pelayan ilmu
dan teknologi.26
26
Maman Abdurrahman, Matematika SMK Bisnis Manajemen Tingkat 1, (Bandung :
Armico. Bandung. 2000), h. 12
27
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pandidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1996),
h.42
Pembelajaran matematika umumnya diajarkan dengan terpusat
pada rumus, sehingga ketika siswa dihadapkan dengan masalah yang
berkaitan akan sulit menyelesaikannya. Dengan memilih pendekatan atau
sebuah metode yang tepat sehingga siswa akan menjadi siswa yang kreatif,
dan siap menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila
menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga,
bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat
bermakna bagi kehidupan manusia.
28
Jacob, C., Belajar Aljabar..., hlm. 4.
dibuktikan keterampilan berkaitan dengan operasi suatu pengerjaan
(contohnya: opersi penjumlahan, perkalian dan sebagainya).29
29
Jacob, C., Belajar Aljabar..., h.43
30
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.
Ke-1, h.700
Maka salah satu metode pembelajaran yang dapat kita gunakan
adalah dengan media yang dapat mengabstraksikan materi pelajaran.
Disitulah kita dapat belajar dengan menganalisa suatu permasalahan secara
sistematis, memecahkan permasalahan umum ke dalam masalah yang
lebih sederhana, meningkatkan kreatifitas dalam penyelesaian masalah
dengan banyaknya cara yang digunakan, meningkatkan daya talar dan
berpikir kita sehingga dapat memahami materi pelajaran yang dimaksud.
1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
diantaranya jasmani yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh dan
psikologi yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Diantaranya keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, susunan rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang
tua dan latar belakang kebudayaan dan sekolah, meliputi metode
mengajar, kurikulum, dan keadaan gurunya, serta masyarakat, meliputi
kegiatan siswa dalam masyarakat dan teman bergaul.
31
C. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1995), h. 360
32
C. P. Chaplin, Kamus …..........................................., h.361
33
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bumi Aksara,
1988), h.2
4. Hakikat Media Poster Ikon
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara pesan dari pengirim kepada penerima pesan.34
34
Arif S Sadiman. Et al, Media Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1966), h.12
35
Genel Wilkinson, Media Dalam Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 1989), h.1
36
Sudjarwo, Media Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), h.12
4. Media dapat menyeragamkan penafsiran yang berbeda
3. Hambatan komunikasi
2. Media visual
37
Sudjarwo, Media Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), h.170
38
Sudjarwo, Media…........................................, h.170
3. Media audio
4. Media cetak;
5. Media display.39
3. Hambatan komunikasi
39
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1996),
h.7
Beberapa alasan dasar penggunaan gambar adalah:
Melalui gambar para siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang
sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas. Sesuatu persoalan
dapat dijelaskan dengan gambar selain penjelasan dengan kata-kata.
Benda-benda yang kecil yang tak dapat dilihat dengan mata, dibuat
fotografinya sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Satu gambar dapat dilihat oleh seluruh siswa, bahkan seluruh sekolah.
40
Sudjarwo, Media Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), h.170
Metode penggunaan media poster pada Masalah Aljabar Sederhana
Rumusan Tujuan: Suku x berada di ruas kiri persamaan dan semua suku yang
lain berada di ruas kiri persamaan.
Langkah-langkah:
2. Pernyataan sekarang: 2x + 2 = 5x – 10
3. Pernyataan sekarang: 2x + 12 = 5x
4. Pernyataan sekarang: 2x = 5x – 12
1
Gunakan Operasi: − dikalikan pada ruas persamaan.
3
7. Pernyataan sekarang: x = 4
Dari tahap dan alokasi waktu yang telah diberikan, bahwa dalam
tiap poin pemecahan masalah mempergunakan kurang lebih 20 detik, dan
masing-masing pembagian dalam tahap/langkah penyelesaiannya:
menentukan permasalahan awal 2 detik, mencari perbedaan dari tiap
masalah 3 detik, mempergunakan operasi 10 detik, dan mendapatkan
tujuan/pemecahan masalah awal 5 detik. Kemudian siswa mengulangi
langkah pereduksiannya secara berulang-ulang hingga mendapatkan tujuan
akhir dari masalah. Dalam pereduksian yang berulang-ulang siswa dapat
mengulangi kurang lebih 3 tahap/langkah dalam tiap tujuan masalah.
Namun hal tersebut tergantung pada kapasitas materi dan soal yang
diharapkan. Pada kegiatan pereduksian disini peneliti mengalokasikan
waktunya pada materi aljabar.
Maka dari itu, peneliti melakukan kegiatan pereduksian dengan
alokasi 20 detik dalam 3 tahap penyelesaiannya. Jika diakumulatifkan
antara waktu dan tahap penyelesaiannya menjadi 60 detik/1 menit. Dengan
demikian penggunaan metode penggunaan media poster dalam
pembelajaran matematika siswa membutuhkan waktu 1 menit dalam
penyelesaian masalah. Sehingga bisa dikatakan bahwa penggunaan metode
penggunaan media poster dalam pembelajarannya tidak membutuhkan
banyak waktu.
B. Kerangka Berpikir
C. Pengajuan Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
17
Winarno, Surakhmad, , Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1990), h.140
18
. Asikin S. Djanegara R, Dasar-dasar Penelitian, (Jakarta: IKIP, 1984), h. 20
19
Faridah Arkom, Pengantar Metode Penelitian (Dalam Pendidikan), (Jakarta: IAIN
Jakarta, 1988), h. 11
Adapun data yang dicari atau diteliti adalah data kuantitatif dengan
cara menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat
lainnya yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.20
KE X1 T2
KK X2 T2
Keterangan :
20
. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), h. 12
C. Populasi Dan Tehnik Pengambilan Sampel
1. Populasi
a. Populasi Target
Seluruh siswa SLTP Negeri 142 Kebon Jeruk, Jakarta Barat tahun
ajaran 2004/2005.
b. Populasi Terjangkau
2. Sampel
b. Besar Sampel
II3 42 30
II5 38 30
Jumlah 80 60
D. Instrumen penelitian
1. Konsepsi
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h.79
n M (n − M )
r11 = 1−
n − 1 nst2
Keterangan :
M : adalah Mean
Dari data yang didapat dari hasil uji coba instrument penelitian di
kelas II6 SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, diperoleh indeks korelasi 0,8025
yang berarti reliabilitas instrument penelitian secara keseluruhan adalah
tinggi.
3. Uji Validitas
22
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h.98
Validitas dengan menggunakan Product Moment dari Person dengan
rumus:23
Mp − Mt p
γ pbi =
Si q
23
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h. 79
4. Pengujian Reabilitas
n s − ∑ pq
2
r11 = n − 1
s2
B
P=
JS
Keterangan :
Ba Bb
D= − = Pa − Pb
Ja Jb
Keterangan :
Ba
Pa = adalah proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
Ja
benar
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1995), h. 214
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1995), h. 213
Bb
Pb = adalah proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
Jb
benar
1. Teknik Kepustakaan
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1995), h.223
27
Dr. Jahja Qahar Alhas Tambunan, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, (Jakarta:
1983), h.53
3. Variabel
− −
X −Y 2
(n x − 1) s x2 + (n y − 1) s 2y
t= dengan s = dan v = nx + n y − 2
1 1 nx + n y − 2
s +
nx n y
Keterangan :
−
X = adalah nilai rata-rata kelas eksperimen
−
Y = adalah nilai rata-rata kelas control
v = derajat kebebasan
H. Hipotesis Statistik
Ho : µ A = µ B
H1 : µ A ≠ µ B
Keterangan :
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi DATA
Tabel 1.
0
52 56 60 64 72 76 80 88
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
adalah 2,102. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Fhitung <
Ftabel, sehingga Ho (Hipotesis Nol) dari pengujian ini yang menyatakan
varians, dari masing-masing kelompok diterima. Dengan demikian uji
persyaratan analisis data homogen telah terpenuhi.
Ho : µ A = µ B
Hi : µ A ≠ µ B
nx = 30 ny = 30 S x2 = 10,14
294,06 + 283,63
S=
58
S = 9,96
ditolak pada taraf signifikan t = 0,05 dan derajat kebebasan v = 58. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster ikon
dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok bahasan persamaan dan
pertidaksamaan linear dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Fenomena di atas sampai pada saat ini masih kita lihat dan
rasakan, karena dari kenyataan yang ada bahwa mata pelajaran
matematika masih begitu menakutkan bagi scbagian siswa, hal ini terlihat
dari hasil Try Out Pelajaran matematika dari beberapa sekolah SLTP
hanya 5% yang lulus, padahal mata pelajaran ini merupakan salah satu
mata pelajaran wajib nasional yang di ebtanaskan, dan apabiia mata
pelajaran ini tidak lulus, maka siswa tersebut dinyatakan tidak lulus.
Saran-saran
NO BA BB BA BB D Klasifikasi
JA JB
1 14 6 0,93 0,4 0,53 Baik
2 13 4 0,87 0,27 0,60 Baik
3 11 5 0,73 0,33 0,40 Cukup
4 14 12 0,93 0,8 0,13 Jelek
5 12 6 0,80 0,4 0,40 Cukup
6 12 5 0,80 0,33 0,47 Baik
7 13 6 0,87 0,4 0,47 Baik
8 14 6 0,93 0,4 0,53 Baik
9 11 5 0,73 0,33 0,40 Baik
10 13 8 0,87 0,53 0,34 Cukup
11 14 4 0,93 0,27 0,66 Baik
12 5 2 0,33 0,13 0,20 Jelek
13 13 4 0,87 0,27 0,60 Baik
14 10 6 0,67 0,4 0,27 Cukup
15 5 2 0,33 0,13 0,20 jelek
16 13 6 0,87 0,4 0,47 Cukup
17 13 5 0,87 0,33 0,54 Baik
18 12 5 0,8 0,33 0,47 Cukup
19 8 4 0,53 0,27 0,26 Cukup
20 7 1 0,47 0,07 0,40 Cukup
21 13 4 0,87 0,27 0,60 Baik
22 8 3 0,53 0,2 0,33 Cukup
23 15 12 1,00 0,8 0,20 Jelek
24 12 8 0,8 0,53 0,27 Cukup
25 12 8 0,8 0,53 0,27 Baik
20. Perbandingan dua bilangan x dan y adalah 1:3, sedangkan selisihnya adalah
22. Banyak siswa putra dan putri adalah 48. jika siswa putra lebih 4 orang dari
a. 16 b. 22. c. 26 d. 44
a.2 b. 7 c. 12 d. 14
24. Harga 2 pasang sepatu dan 3 pasang sandal adalah Rp. 175.000,00.
Sedangkan harga 3 pasang sepatu dan 4 pasang sandal adalah Rp. 225.000,00.
105.000,00
25. Besar uang Dimas adalah 3 kali uang Kiki, sedangkan selisih uang Dimas dan
15.000,00
Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Siswa Kelas
Eksperimen
eksperimen.
x = 73,8
Sx = 10,14
Hasil belajar persamaan dan pertidaksamaan linear siswa kelas kontrol
eksperimen.
N = 30
x = 64,5
Sx = 9,78
HASIL UJI COBA VALIDITAS MATEMATIKA
Siswa/No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24
2 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23
3 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23
4 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 22 22 22 0 22 0 22 22 22
5 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 0 22 22 22 22 22 0 22 22 22 22
6 0 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 20 0 20 20 20 0 20 20 0 20 20 20
7 19 19 0 19 19 19 0 19 0 19 19 19 19 0 19 0 19 19 19 19 19 0 19 19 19
8 18 18 0 18 18 18 18 18 18 18 18 0 18 18 0 18 18 0 0 0 18 0 18 18 18
9 17 0 17 17 17 0 17 17 17 0 17 0 17 0 0 17 0 17 17 17 17 0 17 17 17
10 17 17 17 0 0 17 17 17 0 17 17 0 0 17 0 17 17 17 0 0 17 17 17 17 17
11 17 17 0 17 0 0 17 17 17 17 17 0 17 17 0 17 17 17 0 0 17 17 17 17 0
12 16 0 16 16 0 16 16 16 16 16 0 0 16 16 0 16 16 16 0 0 16 0 16 16 0
13 16 16 16 16 16 16 0 16 0 0 16 0 16 0 0 16 0 0 16 0 16 16 16 16 16
14 16 16 0 16 16 0 16 0 16 16 16 0 0 16 0 16 16 16 0 16 0 16 16 0 16
15 16 16 16 16 16 16 16 16 0 16 16 0 16 16 0 0 16 16 0 0 16 0 16 0 0
16 0 14 14 14 0 14 14 14 0 0 0 14 0 0 14 14 0 14 0 0 14 0 14 14 14
17 13 13 0 13 0 13 13 13 13 13 0 0 13 13 0 13 0 13 0 0 0 13 0 0 0
18 12 0 12 12 12 12 0 12 0 0 12 0 12 12 0 12 12 0 0 0 0 0 12 0 0
19 0 0 12 12 0 0 12 12 12 12 0 0 0 0 0 0 12 12 12 0 0 0 12 12 12
20 12 12 0 12 0 12 0 12 0 12 12 0 12 12 0 12 0 0 12 0 0 0 12 0 0
21 0 0 12 12 12 0 0 12 0 12 0 0 0 12 0 0 12 0 0 0 12 12 12 12 12
22 0 0 12 12 12 0 12 0 0 0 12 0 12 12 0 0 12 12 0 12 0 0 12 12 0
23 0 0 0 11 0 11 11 11 11 11 0 0 11 11 0 0 0 0 0 0 0 0 11 11 11
24 0 8 0 8 8 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 8 8 8
25 0 0 0 8 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 8 8 8 8
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 0 0 7 7 0 0 7 0 7 0 0 0 7
27 7 0 0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 0 0 0 7 0 7
28 0 0 0 4 4 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
29 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
30 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 3 0
316 300 278 390 291 298 320 356 258 336 314 132 290 261 132 317 308 288 204 153 284 191 401 310 316
Mp 15,8 17,6 17,4 15 16,2 17,5 16,8 17 17,2 16 17,4 18,9 17,1 16,3 18,9 16,7 17,1 16,9 17 19,1 16,7 17,4 14,9 15,5 15,8
γ 0,39 0,67 0,58 0,37 0,41 0,64 0,59 0,72 0,51 0,47 0,67 0,43 0,56 0,39 0,43 0,56 0,61 0,53 0,39 0,5 0,49 0,41 0,36 0,32 0,39