Judul Laporan Tugan Akhir : Potensi dan daya tarik monumen nasional
sebagai salah satu obyek wisata unggulan di
Jakarta
Nim : C.9406004
Tanggal Ujian :
Dekan
Nim : C 9406004
Menyetujui
Disetujui, Disetujui,
Pembimbing utama Pembimbing Pembantu
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
1. Ayah, Ibu dan Adikku yang aku sayangi, terima kasih atas
kasih sayangnya
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME yang melimpahkan segala
rahmat, karunia, serta kasih Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini yang berjudul “POTENSI DAN DAYA TARIK MONUMEN NASIONAL
Maksud penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata pada Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta.
Untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini penulis dibantu oleh banyak
pihak, tanpa bantuan dari semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
1. Drs. Sudarno, M.A selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberi kesempatan untuk
2. Drs. Suharyana M.Pd. selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan
Wisata dan selaku Pembimbing Akademik juga sebagai pembimbing kedua dalam
penyusunan Tugas Akhir ini yang telah memberikan masukan yang berharga bagi
penulis.
vi
3. Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si selaku pembimbing pertama yang
Akhir ini.
4. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
5. Ibu, Bapak, dan adikku tersayang terima kasih atas kasih sayangnya selama ini
6. Adhitya yang kusayang terima kasih karena telah memberikan keindahan dalam
hidupku dan telah memberikanku semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Teman – teman DIII Usaha Perjalanan Wisata angkatan 2006 terima kasih atas
8. Teman- teman kost Puspa Indah terima kasih karena selalu ada disampingku
semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik dan saran dari pembaca
Penulis
vii
ABSTRAK
Siva Sevhila Martine, 2009. Potensi Dan Daya Tarik Monumen Nasional
Sebagai Salah Satu Obyek Wisata Unggulan Di Jakarta. Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang potensi dan daya tarik Monumen
Nasional yang menjadi kebanggaan seluruh masyarakat DKI Jakarta dan Indonesia yang
selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Penelitian ini
bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan yaitu apakah maksud dan tujuan
pemerintah dalam membangun Monumen Nasional, bagaimana potensi obyek dan daya
tarik wisata yang terdapat di Monumen Nasional, dan usaha apa saja yang akan dilakukan
pengelola Tugu Monumen Nasional dalam mengembangkan Monumen Nasional sebagai
obyek wisata unggulan di Jakarta.
Penulisan ini disajikan secara diskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran
berbagai informasi yang berhubungan dengan potensi dan daya tarik Monumen Nasional
sebagai salah satu obyek wisata unggulan di Jakarta. Metode pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan studi Dokumen. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah mempuyai maksud dan tujuan
dalam membangun Monumen Nasional, potensi dan daya tarik yang terdapat di
Monumen Nasional salah satunya dapat terlihat dari bentuk Tugu yang berbeda dari tugu
lainnya, serta pengembangan yang akan dilakukan pengelola dalam jangka pendek salah
satunya adalah pembenahan manajemen pengelolaan dan peningkatan sarana dan
prasarana Monumen Nasional.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah Monumen Nasional adalah merupakan
land mark kota Jakarta yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,
karena selain bentuknya yang unik dan menarik, Monumen Nasional juga memiliki
maksud dan tujuan tersendiri dalam pembangunannya.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Letak Geografis………………………………………………… 15
B. Iklim……………………………………………………………. 18
C. Bahasa………………………………………………………….. 19
D. Kebudayaan dan kesenian……………………………………… 20
E. Musik…………………………………………………………… 21
F. Tari……………………………………………………………... 22
G. Senjata Tradisional……………………………………………... 22
H. Kependudukan………………………………………………….. 22
I. Agama…………………………………………………………… 24
J. Pemerintahan……………………………………………………. 25
K. Transportasi……………………………………………………... 26
L. Makanan………………………………………………………… 26
M. Pariwisata……………………………………………………….. 27
ix
2. Tahap Kedua Pelaksanaan Pembangunan (1966-1968)……….. 38
1. Tahap Ketiga Pelaksanaan Pembangunan (1969-1976)……….. 38
C. Bagian-bagian Tugu Monumen Nasional………………………... 43
1. Pintu Gerbang Utama…………………………………………. 43
2. Ruang Museum Sejarah……………………………………….. 43
3. Ruang Kemerdekaan................................................................... 46
4. Pelataran Cawan………………………………………………. 48
5. Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional………………….. 48
6. Lidah Api Kemerdekaan………………………………………. 52
7. Kolam Pendingin………………………………………………. 52
8. Ruang Mesin…………………………………………………… 53
9. Patung Pangeran Diponegoro…………………………………. 53
D. Retribusi Monumen Nasional……………………………………. 53
E. Jam Buka Loket Monumen Nasional…………………………….. 54
F. Struktur Organisasi Monumen Nasional…………………………. 55
G. Data Pengunjung Monumen Nasional……………………………. 56
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan…………………………………………………….......... 73
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 75
LAMPIRAN …………………………………………………………. 76
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dunia Pariwisata merupakan dunia yang universal yang dapat diartikan bahwa
merupakan salah satu Negara yang kaya akan daerah wisata yang pengunjungnya
sudah dikenal dengan sebutan wisatawan domestik untuk pengunjung dalam negeri
mempunyai luas sekitar 670 km². Pada saat ini, Jakarta telah dilengkapi dengan
mengantarkan kota ini menjadi kota metropolitan yang dapat disejajarkan dengan
kota-kota besar lainnya di dunia seperti Tokyo, Hongkong, dan London. Dengan
aktivitas yang sangat padat baik siang maupun malam hari, membuat kota Jakarta
juga dijuluki sebagai “kota yang tidak pernah tidur”. Jakarta merupakan daerah
khusus Ibu Kota, yang juga merupakan propinsi yang dikepalai oleh seorang
Gubernur.
Jakarta sangat berpotensi sebagai kota tujuan wisata, ada banyak sekali asset-aset
wisata dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain
yang ada di Indonesia. Jakarta memiliki 3 jenis wisata andalan yakni wisata alam,
untuk memilih obyek wisata yang ingin dikunjungi. Salah satu obyek wisata buatan di
Jakarta yang menarik wisatawan adalah Monumen Nasional atau yang lebil dikenal
dengan nama Tugu Monas. Monumen ini menjadi ”icon” Jakarta karena merupakan
salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Selain bentuknya yang unik,
monumen ini juga terletak di pusat kota Jakarta. Monas selalu ramai dikunjungi
wisatawan terutama pada hari libur untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak
Untuk tetap menjadikan Monumen Nasional sebagai salah satu obyek wisata
Monumen Nasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah DKI Jakarta
daerah.
Hal inilah yang memunculkan keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang
potensi dan daya tarik Monumen Nasional sebagai salah satu obyek wisata unggulan
di Jakarta.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana potensi obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di Monumen
Nasional?
3. Usaha apa saja yang akan dilakukan oleh Pengelola Tugu Monumen Nasional di
Jakarta?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulisan ini
Nasional.
3. Mengetahui usaha yang akan dilakukan oleh Dinas Pengelola Tugu Monumen
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan yang luas bagi para
penulis dan pembaca, khususnya yang ada di Pulau Jawa mengenai obyek wisata
Monumen Nasional.
2. Dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah kota DKI Jakarta sebagai
media promosi obyek wisata Monumen Nasional, disamping itu juga bermanfaat
perbendaharaan pustaka.
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
sansekerta, yaitu dari kata “ pari ” dan “ wisata ”. Pari berarti banyak, berputar-
putar, berkali-kali. Sedangkan kata wisata berarti perjalanan atau bepergian yang
dalam hal ini bersinonim dengan kata Travel (bahasa Inggris). Dengan demikian
berputar – putar, berangkat dari suatu tempat dan singgah disuatu atau di beberapa
tempat, dan kembali ketempat asal semula, serta tidak bermaksud untuk tinggal
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
obyek dan daya tarik wisata”. Dalam bahasa asing, wisata lebih dikenal dengan
Perjalanan keliling selama lebih dari 3 hari, yang diselenggarakan oleh suatu
badan / agen perjalanan di beberapa kota atau pada suatu kota yang mana
acaranya mencakup untuk melihat – lihat berbagai tempat atau kota baik di dalam
a. Pariwisata adalah himpunan dari berbagai bentuk aktivitas, fasilitas dan jasa
kebutuhannya.
jasa pelayanan yang dihasilkan untuk perjalanan dari manusia dan kebutuhan
c. Bentuk lain dari perjalanan jangka pendek yang dimaksud seperti business dan
d. Perjalanan manusia dari satu tempat ke tempat yang baru untuk tujuan
3. Motivasi perjalanan
b. Motivasi Khusus :
wisata menurut PATA ( Pacific Area Travel Association ) adalah sebagai berikut :
Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber
daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik
obyek wisata merupakan perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya
Daerah tujuan wisata adalah daerah obyek wisata yang khas, ditunjang
oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh keramah –
tamahan masyarakatnya yang memiliki daya tarik atau daya pikat sehingga
1995 : 30 ).
c. Sarana wisata
tampaknya terlalu teritis dan seakan terlalu dibuat – buat. Dalam kenyataannya
daerah ke dalam sutu golongan daerah tujuan wisata atau DTW tertentu. (
mengenai berbagai hal yag berkenaan dengan “Monumen” secara umum dan
demi sedikit mulai bergeser. Monumen adalah patung maupun bangunan yang
diciptakan untuk mengingat seseorang, kejadian, atau bisa juga sebagai objek
tempat. Bangunan pakai yang memiliki nilai lebih dari usianya, ukuran, ataupun
Definisi lain juga menyebutkan bahwa monumen adalah tempat yang dirancang,
atau dibuat sebuah bangunan bagi public utuk mengingat seseorang, atau
dan tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dilindungi
bahwa monumen adalah objek bangunan penting yang memiliki nilai sejarah dan
Monumen figuratif dan non figuratif. Monumen figuratif biasanya tampil berupa
berupa wujud manusia satu badan maupun berupa patung dada. Sedangkan
bentuknya. Monumen bisa berupa obelisk, kolom, candi, tugu, makam, air
Monumen tidak harus melulu berupa karya patung atau karya seni rupa 3
masa lampau atau bisa juga berupa peniruan dari masa lampau itu, didirikan untuk
1. Lokasi Penelitian
Untuk membuat laporan yang tepat maka diperlukan data yang akurat, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a) Observasi
b) Wawancara
keterangan dari individu – individu yang terkait dengan bahan yang dikaji
antara lain peneliti mewawancarai petugas Tata usaha yaitu Bapak Ageng
c) Dokumen
dokumen dan catatan yang terdapat di lokasi penelitian sesuai dengan yang
d) Studi Pustaka
data berupa kata – kata atau kalimat atau pernyataan atau pendapat. Sedangkan
uraian hasil analisis disampaikan dalam bentuk deskriptif analisis, yaitu suatu
G. Sistematika Penulisan
Untuk pembahasan materi disusun dalam beberapa bagian yang diurutkan secara
sistematis. Tugas akhir terdiri dari 5 bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, kajian
Bab II diuraikan mengenai gambaran secara umum DKI Jakarta. Yang berisi
tentang letak geografis, demografi, sarana dan prasarana, transportasi, obyek wisata
Bab III diuraikan tentang gambaran secara umum Monumen Nasional yang
Nasional, bentuk Monumen nasional secara fisik, koleksi yang terdapat di dalamnya,
struktur organisasi dan kelembagaan, serta data kunjungan wisatawan tahun 2007
sampai 2009.
Bab IV, diuraikan mengenai potensi dan daya tarik Monumen Nasional sebagai
salah satu obyek wisata unggulan di Jakarta yaitu mengenai analisis 4A + 1P dan
analisis SWOT yang dapat diambil dari hasil observasi serta rencana pengembangan
Monumen Nasional.
Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan deri keseluruhan isi dari tugas
akhir ini yang disertai pula dengan saran-saran bagi pengembangan potensi Monumen
Nasional selanjutnya.
BAB II
A. Letak Geografis
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus
ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa.
Koordinatnya adalah 6°11′ LS 106°50′ BT. Dahulu dikenal dengan nama Sunda
(1942-1972).
Pada tahun 2004, luasnya adalah sekitar 740 km² dan penduduknya berjumlah
juta jiwa merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam
Jakarta berlokasi di pesisir utara pulau Jawa, di muara sungai Ciliwung, Teluk
Jakarta. Sebagai propinsi, Jakarta dibagi atas 5 wilayah walikota dan 1 kabupaten,
yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kabupaten
Pulau seribu. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan
dengan Bekasi, sebelah barat berbatasan dengan Tangerang, dan Sebelah selatan
Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter. Hal ini
tinggi yang dikenal dengan daerah Puncak. Jakarta dialiri oleh 13 sungai yang
15
kesemuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang
membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan
propinsi Jawa Barat dan disebelah barat berbatasan dengan propinsi Banten.
Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
dengan jalan memecah beberapa kecamatan dan kelurahan. Jumlahnya menjadi 5 kota
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau yang biasa disebut Jabodetabek
peruntukannya untuk kota. Termasuk dalam wilayah dengan ciri ini adalah pusat-
pusat perkembangan yang disebutkan di atas. Pengaturan dari wilayah perkotaan
dan tetap harus dipertahankan terbuka. Pengaturan dari wilayah ini juga
tersebut.
peralihan dari sifat pedesaan ke perkotaan. Ciri-ciri dari daerah-daerah ini adalah
bersifat perkotaan. Wilayah ini terutama terdapat dalam daerah perbatasan antara
DKI Jakarta dengan Dati 1 Jawa Barat dan memerlukan pengaturan bersama
B. Iklim
Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak
di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan
Januari dan februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter (14 inchi)dengan
suhu rata-rata 27°C, curah hujan antara bulan januari dan awal februari sangat exterm
pada saat itulah jakarta dilanda banjir setiap tahunya , dan puncak musim kemarau
pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter (2,4 inchi) bulan
september dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di jakata suhu udara
dapat mencapai 40°C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38°C (77°-100°F).
(Wikipedia,2009)
C. Bahasa
bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek
Betawi.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain,
seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Madura,
bahasa Bugis, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah
tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku
Selain itu, muncul juga bahasa yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-
kata yang terkadang dicampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan
bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik,
pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga digunakan menjadi bahasa asing yang
(Wikipedia,2009)
Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari
beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang
menarik pendatang dari seluruh Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara
lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara,
budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab,
Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk
pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di
provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh
budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya
menjadikan kota Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional. Oleh karena itu
budaya secara sungguh-sungguh. Dalam hal ini berkaitan antara sarana dan kegiatan
pembangunan sebuah Pusat Kesenian Jakarta yang diurus oleh para seniman sendiri.
Jakarta, pada tahun 1968 Pemerintah DKI Jakarta telah membangun gedung pusat
Kesenian “Taman Ismail Marzuki” di cikini yang semula merupakan tempat kebun
binatang. Pengelola gedung ini diserahkan pada Lembaga Taman Ismail Mrzuki,
sedangkan pemerintah DKI Jakarta hanya membina dan mengawasi serta memberika
subsidi keuangan yang material sesuai dengan kemampuan anggaran daerah. Dengan
adanya Taman Ismail Marzuki masyarakat akan dapat menyaksikan dan sekaligus
tempat rekreasi.
serta pembiayaan kegiatannya sejak tahun 1968 sampai tahun 1976, pemerintah DKI
Kota Jakarta juga memberi kesempatan yang luas bagi pengembangan kesenian
yang merupakan aspirasi bagi penduduk yang beragam. Di daerah senen biasa kita
E. Musik
antarbudaya dan etnis. Pengaruh dari luar Indonesia berasal dari Belanda, Republik
terdapat pengaruh baik etnis Sunda seperti penggunaan rebab dan terompet
tradisional. Ada pula pengaruh asing seperti halnya Trombone dan Gitar dari Eropa
F. Tari
yang ada di dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda
dan Tionghoa seperti tariannya yang memiliki corak tari Jaipong dengan kostum
penari khas pemain Opera Beijing. (Dinas Museum dan Pemugaran, 2000)
G. Senjata Tradisional
Senjata khas Jakarta adalah golok yang bersarungkan terbuat dari kayu.
H. Kependudukan
penduduk di Jakarta sekitar 7.512.323 (2006) namun pada siang hari, angka tersebut
akan bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi,
(Wikipedia,2009)
Tabel.1 Jumlah pertumbuhan penduduk Jakarta terhitung mulai tahun 1945 sampai
tahun 2007.
1. 1945 600.000
2. 1950 1.733.600
3. 1959 2.814.000
4. 1961 2.906.533
5. 1971 4.546.492
6. 1980 6.503.449
7. 1990 8.259.639
8. 2000 8.384.853
9. 2005 8.540.306
Sumber: Data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk DKI Jakarta sangat
pesat, terlihat pada tahun 1945 penduduk Jakarta hanya berjumlah 600.000 jiwa dan 5
tahun kemudian naik sekitar hampir 150% dari tahun 1945. Pertumbuhan penduduk
pedesaan yang tinggal di Pulau jawa maupun diluar pulau Jawa yang berpidah untuk
mencari lahan pekerjaan di Jakarta. Hal ini membuat Jakarta menjadi satu kota yang
paling padat populasi nya. Terbukti dengan adannya sensus penduduk yang dilakukan
dari tahun ke tahun dalam kurun waktu dari tahun 1945 sampai 2007, terlihat
I. Agama
Menurut data pemerintah DKI pada tahun 2009, komposisi penganut agama di Jakarta
a. Islam 82 %
c. Katolik 5,3 %
d. Hindu 1,5 %
e. Buddha 4 %
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa penduduk DKI Jakarta pada
tahun 2009 sebagian besar beragama Islam, dan paling sedikit yang beragama Hindu.
(Wikipedia, 2009)
J. Pemerintahan
Wiyogo
10. 1987 1992
Atmodarminto
Sumber: Data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
Pada masa pemerintahan Gubernur yang pernah memerintah DKI Jakarta masing-
interaksi dunia yang makin intensif mendorong Jakarta melakukan beberapa adaptasi,
digunakan sebagai tempat singgah kapal-kapal dagang dari berbagai daerah. Pada
dan di resmikan oleh Ali Sadikin pada tahun 1975. Pemerintahan Gubernur Sutiyoso
memberikan inovasi baru bagi masyarakat Jakarta yaitu pembangunan Trans Jakarta
atau yang biasa disebut dengan Busway yang diesmikan pada tahun 2005 oleh
Gubernur sutiyoso.
K. Transportasi
yang disebut mikrolet, metromini, bajaj, Taxi dan Trans Jakarta yang biasa disebut
Jakarta merupakan kota internasional yang banyak menyajikan makanan khas dari
seluruh dunia. Di wilayah-wilayah yang banyak didiami oleh warga asing, seperti di
daerah Menteng, Kemang, Pondok Indah, dan daerah pusat bisnis Jakarta, tidak sulit
untuk menjumpai makanan-makanan khas asal Eropa, China, Jepang dan Korea.
dan sepeti kota-kota besar lainnya di Indonesia, Rumah Makan Padang yang paling
banyak dijumpai, hampir di seluruh tempat di Jakarta, kita dengan mudah akan
menemukan rumah makan yang manyajikan masakan asal Minang ini. Jakarta juga
memiliki makanan khasnya, yang paling terkenal adalah Kerak Telor dan Soto
M. Pariwisata
Pulau Air, Pulau Putri, Pulau Nirwana dan Pulau Bidadari yang berlokasi
dikelilingi laut, pasirnya putih. Air lautnya jernih didalamnya tampak ikan hias
bernang, scuba diving, ski diving, berjemur di pantai dan rekreasi alam.
merupakan tempat tinggal (persinggahan) berbagai jenis burung dari luar negeri
kupel untuk melihat pemandangan dan port lokal. Kegiatan yang dapat dilakukan
di sini adalah penelitian ilmiah, rekreasi dan fotografi. Untuk mencapai ke lokasi
dapat menggunakan motorboat dari tanjung priok menuju Pulau Rambut, dapat
Pada tahun 2000 Dinas Museum dan Pemugaran Propinsi DKI Jakarta
mencatat ada 21 monumen dan patung besar penting yang tersebar di Jakarta.
1. Monumen Nasional
2. Tugu Proklamasi
pada dekade 1961. Tugu Peringataan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar.
Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban serta Ir. Rooseno
untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tinggi monument 137 meter berpuncak
nyala api yang berpuncak emas seberat 50 kg dan disekelilingnya terdapat taman.
Kecamatan Pondok Gede Jakarta Timur. TMII dikelola oleh Yayasan Harapan
Kita. Taman ini dibangun diatas tanah seluas 120 ha. Taman Mini adalah taman
daerah tiap-tiap propinsi. Taman Mini juga mempunyai kebun anggrek, beratus-
ratus jenis anggrek berasal dari Indonesia, taman kaktus, taman burung dengan
berbagai jenis burung besar dan kecil, istana anak-anak dan museum asmat.
Setiap hari Taman Mini banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada hari sabtu,
minggu dan pada hari libur. Di sini dapat disaksikan Keong Mas yaitu suatu teater
yang merupakan produk teknologi modern. Selain itu terdapat pula Bursa Seni
dimana berbagai jenis barang kesenian dari seluruh Indonesia dipamerkan dan
diperjual belikan.
Taman Ismail Marzuki yang berlokasi di jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Monumen Nasional atau yang biasa disebut dengan Tugu Monas adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
terletak di Jalan Silang Monas Jakarta Pusat. Tugu ini dibagun di areal seluas 80
Hektar. Monumen ini dibangun pada tahun 1961 dan diresmikan sebagai objek wisata
1. Dasar Pembagunan
semangat patriotisme generasi sekarang dan akan datang, maka dibangunlah suatu
tanda peringatan yang berbentuk tugu yang kemudian diberi nama Monumen
Nasional.
menonjol adalah tugu yang menjulang tinggi dan pelataran cawan yang luas
tekad dan semangat bangsa Indonesia yang tak pernah surut berjuang sepanjang
31
Bentuk dan tata letak Monumen Nasional ini sangat menarik. Dengan berdiri
yang mempesona, berupa taman dan kolam air mancur. Di bagian utara tampak
yang berada tiga meter di bawah jalan silang monas menuju halaman Tugu
Jakarta dipilih sebagai tempat yang paling layak untuk pembangunan Tugu
disepakati pada saat itu sebagai lokasi dibangunnya Tugu Monas. Mengingat luas
areal cukup ideal, juga memiliki nilai sejarah, dimana pada tanggal 19 September
1945 ratusan ribu rakyat Indonesia tanpa gentar terhadap ancaman senjata
orang, selang beberapa hari setelah perayaan hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945. Di bentuklah “Panitia Tugu Nasional” yang bertugas
selaku bendahara dan dibantu oleh empat orang anggota masing-masing Supeno,
ditampilkan dalam bentuk Tugu yang menjulang ke angkasa dengan lidah api
yang menjulang tinggi ke langit, dibuat dari beton dan besi serta batu pualam
yang tahan gempa, tahan krikitannya sedikitnya 1000 tahun serta dapat
Yuri pesan Ketua Panitia di atas dijadikan sebagai kriteria penilaian yang
kemudian dirinci menjadi lima kriteria yang harus dipenuhi untuk Tugu
Monumen Nasional.
e. Tugu harus dibuat oleh benda-benda yang tidak cepat berubah dan tahan
beradab-adab.
berikut:
proklamasi”.
YONI” yang menyerupai “Alu” sebagai “Lingga” dan betuk wadah (cawan)
adalah dua alat penting yang dimiliki setiap pribumi keluarga Bangsa
Indonesia, khususnya rakyat pedesaan. Lingga dan Yoni adalah symbol dari
(Lingga) dan unsure negative (Yoni) seperti adanya siang dan malam, laki-
bergerak tidak monoton, naik melengkung , melompat, merata lagi, lalu naik
yang menyala. Badan Tugu menjulang tinggi dengan lidah api di puncaknya
Agustus 19945.
e. Bangunan Tugu dibuat dari bahan atau benda yang tahan berabad-abad seperti
batu alam marmer, besi baja, perunggu, besi beton dan sebagainya serta
Berdasarkan gambar rencana yang telah dibuat dan dikembangkan lebih lanjut
oleh Soedarsono itulah maka pada tanggal 17 Agustus 1961 dimulai pemancangan
sebagai berikut:
masyarakat.
Tahap pertama pelaksanaan Pembangunan Tugu Monas ditempuh dalam
Tugu. Pemancangan seluruh tiang pancang yang berjumlah 644 buah selesai
penggalian tanah untuk lantai ruangan museum di luar blok pondasi Tugu.
disebabkan karena dana yang tersedia sangat terbatas. Hali ini dimaklumi karena
pada awal Oktober 1965 Bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu tragedi yang
Kejadian itu sudah barang tentu berpengaruh kepada seluruh tatanan yang ada.
menggunaka Daftar Isian Proyek (DIP). Selain itu, pada tahun 1973,
yang berlokasi di sekitar blok pondasi Tugu. Pada tahap ini didahulukan pada
bagian tengah sampai dengan batas siar (detelasi). Pekerjaan ini dilakukan
mengingat keperluan kerangka baja. Pengecoran beton sampai beton siar dapat
serta pengecoran dinding ruangan Museum yang dapat diselesaikan pada tanggal
12 Agustus 1962.
Tahun kedua dari tahap pertama pembangunan dimulai pada bulan September
yang merupakan pintu darurat dari ruangan Museum. Pekerjaan ini selesai pada
tanggal 10 Oktober 1962. Selain itu, pada tanggal 8 September 1962 hingga 3
bagian luar dari ruangan Museum dan kolom-kolom dingin ruangan museum.
Agar dinding Museum kedap air, maka seluruh permukaan dinding luar dilapisi
dengan flinkote.
Pembangunan tahun kedua dari tahap pertama pembangunan Tugu Monas ini
bekisting bada Tugu. Pengecoran badan Tugu dapat diselesaikan sebelum tanggal
17 Agustus 1963.
Nomor 188 tahun 1963 tentang pembentukan Panitia Negara yang dinamakan
sejarah secara visual pada ruangan Tugu Monas dengan masa kerja satu tahun.
Pembentukan panitia khusus itu dianggap penting karena dalam ruangan
adanya ahli-ahli untuk menciptakan adegan sejarah secara visual pada ruangan-
adegan sejarah secara visual dalam tiga dimensi. Adegan-adegan ini ditampilkan
di dinding Sebelah timur, selata, barat dan utara Ruangan Museum Sejarah.
Pekerjaan sipil pada tahun ketiga ini dimulai dengan pengecoran balok-balok
beton tangga luar (September 1963-Februari 1964). Selain itu juga dilakukan
penimbuan tanah setinggi 1,70 m dari permukaan tanah semula dan lebar 30
meter sampai tepi jalan mengelilingi Tugu Monas serta pengecoran beton 16
Kegiatan tahun ketiga ini diakhiri dengan penambahan tinggi kerangka besi
314 tahun 1968 tentang pembentukan Panitia Pembina Tugu Nasional yang
Panitia ini diketuai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dibantu oleh
Gubernur DKI Jakarta selaku wakil ketua. Pejabat yang ditunjuk Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan selaku sekretaris, Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
Tugas sehari-hari Panitia Pembina dibantu oleh Tim Pelaksana Pembina yang
diketuai oleh Prajogo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang III Pembangunan.
Tim ini bertugas tidak hanya memelihara dan mengamankan teknis/fisik saja
Diponegoro.
Tim khusus yang diberi nama Tim Perancang Isi Museum Sejarah yang
Abdulrachman, Moela Marboen, Lim Manus, Amir Sutaarga dan I. Gusti Ng Rai
pada masa sekarang dan akan datang untuk mencapai Tujuan Nasional
datang dari atap ruang Museum Sejarah dan tangga utama diatas dome-dome
diorama.
Masalah kebocoran ini diatasi dengan cara membuat saluran air dan
atap ruang Museum Sejarah dilakukan dengan cara membongkar lantai mozaik
pada atap Ruang Museum kemudian dilapisi dengan bahan kedap air dan bahan
penutup lantai. Cara ini sangat efektif tetapi memerlukan biaya yang cukup besar.
2008 : 10)
Berjalan di atas plaza di Taman Medan Merdeka Utara, para pengunjung akan
menikmati pemandangan taman dan air mancur yang ada di sana. Kemudian
yang melintas di bawah jalan silang Monas dan keluar tepat di halaman Tugu
atap Museum terletak 5 meter di atas halaman Tugu. Luas ruangan ini 80 x 80
meter dan tinggi langit-langitnya 8 meter. Seluruh dinding, tiang-tiang dan lantai
Nasional Indonesia sejak masa awal higga sekarang adalah untuk kemerdekaan,
lain:
2. Bandar Sriwijaya
3. Borobudur
5. Perpaduan Syiwaisme-Budhaisme
6. Sumpah Palapa
1. Peran Patimura
2. Perang Diponegoro
4. Perang Banjar
5. Perang Aceh
6. Perang Si Singamangaraja
7. Perang Jagaraga
8. Tanam Paksa
1.Muhammadiyah
2.Perhimpunan Indonesia
5.Sumpah Pemuda
6.Romusya
8.Proklamasi Kemerdekaan
3.Pengakuan Kedaulatan
9.Kesaktian Pancasila
3. Ruang Kemerdekaan
pengunjung sambil duduk dengan tenang dan khidmat dapat merenungkan dan
Pada keempat dinding yang ada di tengah ruangan ini terpasang empat buah
a. Pada dinding sebelah timur: Sang Saka Merah Putih 2 m x 3 m, terbuat dari
kain sutera.
c. Pada dinding sebelah barat: Terdapat lemari berbentuk pintu gapura yang
terbuat dari perunggu ukir dan dilapisi emas murni. Di dalamnya terdapat peti
yang asli. Sedangkan naskah proklamasi yang asli disimpan di Gedung Arsip
Indonesia. Garis ekor kecil berjumlah 19 dan garis leher berjumlah 45 yang
15 Mei 2009)
4. Pelataran Cawan
dapat dicapai dalam waktu beberapa menit. Dalam keadaan darurat, tangga
Sebelah Utara:
a. Istana Merdeka
b. Sekertariat Negara
c. Bina Graha
d. Pusat Perbelanjaan Duta Merlin
g. Mahkamah Agung
h. Hotel Alila
i. Hotel Redtop
Sebelah Timur:
a. Masjid Istiqlal
b. Gereja Katedral
d. Hotel Boutique
e. Departemen Keuangan
f. Departemen Agama
g. Pertamina
h. Hotel Borobudur
k. Apartemen Allson
l. Hotel Amir Oasis
n. Hotel Atrium
o. Plaza Atrium
p. Gedung Pramuka
q. Gereja Immanuel
v. Gedung Dhanapala
y. Apartemen Mediterania
z. Apartemen palazzo
Sebelah Barat:
a. Bank Indonesia
c. Indosat
h. Departemen Pertahanan
i. Museum nasional
n. Departemen Perhubungan
o. Mahkamah Konstitusi
q. Departemen Kesehatan
r. Komisi Yudisial
s. Apartemen Harmoni
Sebelah Selatan:
a. Gedung Bimantara
b. Menara Multimedia
e. Balai Kota
i. Wisma Antara
Lidah Api Kemerdekaan terletak di atap pelataran puncak tugu terbuat dari
perunggu seberat 14,5 ton, berbentuk kerucut dengan tinggi 14 m yang dilapisi
dengan 50 kg emas murni. Mesin lift ditempatkan di dalam rongga lidah api.
Ketinggian Tugu dari halaman tugu sampai titik puncak Lidah Api adalah 132
m, sedangkan tinggi dari pelataran puncak sampai titik puncak lidah api adalah 17
m. Untuk menjaga keamanan tugu dari petir, pada titik puncak lidah api dipasang
Wujud tugu yang menjulang ke angkasa dengan puncak api yang tak kunjung
7. Kolam Pendingin
medinginkan air yang telah dipakai untuk AC dan kedua sebagai penghias Taman
Medan Merdeka.
8. Ruang Mesin
Guna memenuhi listrik untuk penerangan dan pendingin udara (AC) dibuat
gardu induk dalam bangunan tersendiri di bawah tanah (bunker) yang terletak di
Tugu Monumen Nasional. Patung yang dibuat oleh pemahat Italia Prof.
Mario Pitto sebagai penghargaan dan tanda terima kasih serta kekagumannya
ditawarkan terbagi atas tiket yang hanya sampai pada pelataran cawan dan tiket
CAWAN PUNCAK
ANAK-ANAK /
PELAJAR
Dari tabel retribusi diatas dapat dilihat bahwa harga tiket masuk untuk
sampai pada pelataran puncak maka mereka akan mengalami kepuasan tersendiri
karena dapat melihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monumen Nasional.
Setiap hari kerja termasuk Sabtu, Minggu, dan Libur 08.30 – 17.00 WIB
Loket tiket Monumen Nasional dibuka setiap hari kecuali hari senin terakhir
setiap bulan, oleh sebab itu Monumen Nasional selalu ramai dikunjungi wisatawan
mengelola Monumen Nasional, dan mereka juga memiliki masing-masing tugas dan
kewajiban yang harus dijalankan untuk kemajuan Monumen Nasional itu sendiri.
KEPALA
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SUB KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
wisatawan, salah satu diantaranya adalah Air Mancur Pesona Monas yang diadakan pada hari
Jumat sampai minggu. Pada akhir pekan banyak sebagian masyarakat yang menghabiskan
pengunjung setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat pada data pegunjung dibawah ini:
1. 2005 582.657
2. 2006 664.212
3. 2007 708.739
4. 2008 888.392
Dari data di atas dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah keseluruhan pengunjung
terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2008 terlihat pengunjung Monumen Nasional
mengalami peningkatan yang sangat pesat, yaitu berjumlah 888.392 dimana naik sebesar
NASIONAL
Sebagai salah satu obyek wisata unggulan di Jakarta dan banyak dikunjungi oleh
wisatawan dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri, maka Monumen Nasional
mempunyai Visi dan Misi dalam mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu
Visi
Jakarta.
Misi
bertaraf Internasional.
57
B. Analisis yang digunakan terhadap obyek wisata Monumen Nasional ini melalui
1. Activity ( Aktivitas )
a. Aktivitas Penduduk
sekitar Medan Merdeka, Jakarta pusat. Di kawasan Monas ini juga banyak
makanan, minuman dan souvenir. Selain itu juga banyak penduduk yang
b. Aktivitas Wisatawan
juga dapat belajar tentang perjuangan bangsa Indonesia yang dapat dilihat
yang dipenuhi
dengan berbagai pepohonan. Kemudian mereka dapat menikmati
juga dapat berkeliling taman Monas dengan naik kereta wisata Monas dan
2. Amanity ( Fasilitas )
dan penambahan. Adapun sarana penunjang yang ada pada saat ini yaitu:
a. Akomodasi
ditemui antara lain Hotel Alila, Hotel Ibis Mangga Dua, Hotel Boutique,
ada sekitar 5 restaurant yang berada diluar taman Monas, tetapi di dalam
kawasan taman Monas hanya bisa ditemui sekitar 8 kios kecil yang
dekat loket pembelian tiket, di ruang museum sejarah dan di area parkir
wisatawan.
sebelah kiri loket pembelian tiket masuk, ruangan ini sangat kecil hanya
Monas.
d. Jasa Angkutan
Bus Kota dari terminal Kampung melayu Jakarta Timur menuju arah
Jakarta Pusat, atau bisa menggunakan Bus Trans Jakarta atau yang biasa
dan transit di halte Senen kemudian pindah busway yang menuju Monas
dan turun di halte Gambir yang berada di depan Monas. Pengunjung dapat
jurusan Bekasi – Gambir. Dari Jakarta Selatan pengunjung dapat naik bus
dari terminal Lebak Bulus, sedangkan dari Jakarta Utara pengunjug dapat
naik Bus dari terminal Tanjung Priok, dari Jakarta Barat pengunjung dapat
naik bus dari terminal Kali Deres dan Jakarta Pusat dari terminal Senen.
Selain itu untuk menuju Monas wisatawan juga dapat menggunakan jasa
ojek.
e. Jasa Komunikasi
untuk wisatawan.
f. Penerangan
g. Keamanan
Obyek ini sudah dilengkapi dengan pos keamanan yang dijaga oleh
para petugas keamanan. Pos keamanan itu terletak di bagian pintu gerbang
dalam Lift yang menuju pelataran puncak Monas, di dalam lift terdapat 2
pelataran pucak.
h. Area Parkir
Monas juga telah dilengkapi oleh area parkir yang sangat luas yang
motor.
i. Toilet
untuk wisatawan.
3. Accesbility ( cara menjangkaunya )
a. Kondisi Jalan
tempat ini sudah cukup bagus dan beraspal yang dilengkapi dengan rambu
bertamasya ke Monas.
b. Sarana Trasportasi
umum seperti Bus kota dari terminal Kampung Melayu ataupun dari
terminal lainnya di Jakarta Timur, dari Jakarta Selatan dapat naik Bus kota
dari terminal Lebak Bulus, Jakarta Utara dari terminal Tanjung Priok, dan
Jakarta Pusat pengunjung dapat naik Bus kota dari teminal Senen.
Monas.
c. Papan Petunjuk
Monas.
4. Atraction ( Atraksi )
Monas membuka rekreasi gratis berupa Air Mancur Pesona Monas. Ini
bukan sembarang air mancur, karena air mancur ini bisa menari dan bernyanyi.
Air Mancur Pesona Monas terletak di sisi barat Taman Monumen Nasional. Air
mancur yang bisa menari dan bernyanyi itu diresmikan Gubernur DKI Jakarta
Sutiyoso pada Sabtu 23 Juli 2005. pertujukan Air Mancur Pesona Monas ini
tidak dibuka setiap hari untuk umum. Untuk umum hanya dibuka hari Jumat
sampai Minggu. Setiap harinya dua kali, pukul 19.00 WIB dan 20.00 WIB.
Sinar laser yang bisa membuat air mancur seperti terlihat sedang menari. Selain
itu sistem tata suara atau sound system yang membuat seakan air mancur
diadakan pada tahun 2007 sangat ramai dan dihadiri oleh ratusan orang peserta
sejumlah kegiatan meramaikan Jakarta mulai dari gerak jalan, lomba lari,
hingga balap sepeda. Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi DKI Jakarta,
menggelar acara Enjoy Jakarta International. Acara ini merupakan yang kelima
kalinya. Lomba yang merupakan rangkaian HUT Kota Jakarta ke-481 diikuti
pelari nasional dan internasional yang akan memperebutkan hadiah total sebesar
35.000 orang.
ditanam 10 pohon langka asli Indonesia. Nantinya, pohon ini bisa menjadi
Pada tanggal 31 Mei 2009 diadakan Hari Tanpa Tembakau dan kegiatan
Silang Monas.
AIDS.
dunia yang jatuh pada tanggal 07 Juni 2009, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) bersepeda santai dengan rute dari Parkir Timur Senayan
tanggal 28-29 Juni 2009 dan kegiatan ini merupakan inovasi untuk menarik
pengunjung pada akhir pekan dan malam hari. Dalam acara ini atraksi yang
Pada tahun 2009 pengelola Monas juga mengadakan acara Puisi Merah
1P. Pengelolaan
dana Monas masih sangat tergantung pada subsidi APBD Pemerintah Propinsi
c.
Merupakan
Landmark
kota Jakarta
yang
terkenal di
dalam dan
Luar negeri
B. Atraksi Sering Kurangnya Dapat lebih Atraksi yang
mengadakan media menarik dimiliki oleh
berbagai promosi, perhatian obyek wisata
atraksi setiap sehingga wisatawan lain lebih
tahunnya, wisatawan dengan menarik
seperti kurang berbagai perhatian
festival mengetahui atraksi yang wisatawan.
layang- atraksi apa terdapat di
layang, hari saja yang Monas seperti
kelahiran akan festival
Pancasila, diadakan di layang-
hari tanpa Monas. layang, Pekan
tembakau, Wisata
dll. Monas, dll.
C. Aktivitas Wisatawan Kurangnya a. Kebutuhan Kondisi
dapat keinginan masyarakat sosial budaya
membuat wisatawan kota untukmasyarakat
dokumentasi untuk beraktivitas yang kurang
tentang berekreasi. rekreasi kondusif (
kondisi semakin masyarakat
sekitar tinggi. yang kurang
Monas dan peduli
berbagai b. Dengan dengan
koleksi yang kenaikan fasilitas
terdapat di BBM, publik).
dalamnya. masyarakat
Wisatawan cenderung
juga dapat memanfaatka
melihat dan n rekreasi ke
belajar dari Monas
berbagai dengan biaya
diorama murah.
yang
terdapat di
ruangan
museum
sejarah, dan
dapat
menikmati
keindahan
kawasan
Medan
Merdeka dari
pelataran
puncak
Monas.
D. Fasilitas Berbagai Kurangnya Monas beserta Obyek wisata
fasilitas sarana fasilitas di lain yang di
seperti jasa komunikasi dalamnya dalamnya
pelayanan di dalammemiliki terdapat
informasi, kawasan keistimewaan berbagai
keamanan, Monas tersendiri pilihan
area parkir, sehingga seperti fasilitas
penerangan, wisatawan terdapat rekreasi
kios sulit untuk taman dengan seperti Ancol
makanan dan berkomunik lampu dan dengan pantai
toilet telah asi karena pemandangan Marina dan
disediakan sulitnya yang sangat seaworldnya
dengan baik ditemukan indah, dan serta Taman
oleh pihak wartel atau wisatawan Mini yang di
pengelola telepon juga dapat dalamnya
Monas. umum menikmati terdapat
dalam keindahan anjungan
kawasan alam dari rumah-rumah
Monas. puncak adat dari
Monas berbagai
sehingga provinsi di
berbeda Indonesia.
dengan obyek
wisata lainnya
di Jakarta.
E. Pengelola a. Monumen a. Apabila Apabila
Nasional Pengelolaan promosi lebih pihak
merupakan tidak ditingkatkan pengelola
milik otonom, dan berbagai tidak
pemerintah terutama fasilitas mengoptimal
bukan milik dari segi ditambah dan kan upaya
perorangan. dana yang diperbaiki pelestarian
masih maka Monas Monas
b. Memiliki sangat akan tetap dengan baik
pangsa pasar tergantung menjadi salah maka obyek
yang luas. pada subsidi satu obyek wisata lain
APBD wisata akan lebih
Pemerintah ungulan di menarik
Propinsi Jakarta. perhatian
DKI wisatawan
Jakarta. untuk
berkunjung.
b.Kegiatan
promosi
Monas
sabagai
salah satu
benda cagar
budaya
belum
optimal.
c. Kualitas
SDM yang
masih
rendah.
Sumber : Wawancara Bp. Ageng Darmintono, 15 Mei 2009
Dari hasil wawancara wisatawan yang sering mengunjungi Monumen Nasional dapat
merupakan tempat rekreasi yang banyak hiburannya serta edukasinya untuk mengenal
sejarah perjuangan Indonesia dari berbagai diorama yang ditampilkan di Ruang Museum
Sejarah, yang menarik bagi pengunjung adalah pemandangan kota Jakarta dari puncak
Monas dan atraksi air mancur menari yang diadakan setiap hari jumat, sabtu dan minggu
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jakarta, pemerintah dan pengelola
dalam jangka waktu pendek dengan tujuan mengunjungi Tugu Monas utuk tujuan
rekreasi.
b. Parkir bawah tanah untuk menampung kendaraan jenis kecil saja yang menuju
perkantoran di sekitar Medan Merdeka Selatan. Lahan parkir ini untuk jangka waktu
lama.
c. Sedangkan untuk pejalan kaki, Taman Medan Merdeka menjadi daerah yang
didominasi oleh jalur pejalan kaki, terutama di Taman Medan Merdeka. Meliputi
trotoar di sisi-sisi jalan Medan Merdeka, Silang Monas dan Lingkar Monas. Jalur
pejalan kaki kaki dengan tempat-tempat untuk istirahat juga memenuhi Taman Medan
Merdeka yang dipersejuk dengan tanaman peneduh dan terlindung dari terik
matahari. Ini diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin sekedar jalan-jalan maupun
beraktifitas olahraga.
Konsep Tata Hijau di Taman Medan Merdeka ditujukan untuk menciptakan Ruang
terbuka Hijau yang menunjang Taman Medan Merdeka sebagai tempat berkumpulnya
Taman ini berfungsi pula sebagai Botanical Garden dengan jenis tanaman dari 33
propinsi dimana masyarakat yang berkunjung selain menikmati keindahan tanaman juga
Indonesia. Tata hijau di Taman Medan Merdeka selain untuk keindahan kota juga
berfungsi sebagai biofilter terhadap polusi udara, suara maupun cahaya yang berasal dari
kendaraan bermotor terutama yang melintas di keempat ruas jalan Medan Merdeka.
kawasannya adalah letaknya yang strategis sebagai landmark dan civic center,
birokrasi yang panjang dan berbelit – belit. Strategi pengembangan jangka pendek
beraktivitas masyarakat
2. Sasaran Kegiatan
yang cepat, murah, dan lebih baik (fast, cheap, and better).
Nasional.
Mei 2009)
(Civic Center) yang bertujuan untuk meningkatkan martabat Tugu Monas di dalam
tatanan kota dan memperkuat fungsi identitas kota serta melestarikan Taman Kota.
Sebagai Taman Kota yang indah dan terencana, Taman Medan Merdeka perlu
ditingkatkan fungsinya sebagai paru-paru kota dan pengendali ligkungan fisik. Pada
akhirnya, Taman Medan Merdeka akan menjadi simbol kebesaran dan kebebasan
KESIMPULAN
Kesimpulan
Monumen Nasional atau yang biasa disebut dengan Tugu Monas merupakan salah
satu dari Monumen peringatan yang didirikan untuk memperingati dan mengabadikan
mendidik generasi sekarang dan akan datang mengenai arti kebesaran perjuangan,
Monas kepada dunia Internasional secara keseluruhan sebagai salah 1 unsur obyek
wisata.
dimana pelataran puncak Monas terletak pada ketinggian 115 m yang berukuran 11 m
Ibukota. Selain itu di puncak Tugu Monas juga terdapat Lidah Api Kemerdekaan
yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 Ton, berbentuk kerucut dengan tinggi 14 m
Potensi yang dimiliki oleh Monas adalah merupakan Ladmark kota Jakarta, yang
terkenal di dalam dan luar negeri, merupakan satu kawasan ruang terbuka hijau
dengan taman asri sebagai tempat rekreasi publik dan memiliki pangsa pasar yang
sangat luas.
73
Dalam mempertahankan potensi yang dimiliki oleh Monas maka strategi
serta peningkatan promosi pemakaian lokasi untuk kegiatan yang bersifat masal.
Medan Merdeka sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan martabat Tugu Monas di dalam tatanan kota dan memperkuat
fungsi identitas kata Jakarta. Serta Taman Medan Merdeka akan menjadi simbol