Oleh :
MAYA JUWITA
NIM 191261052
Oleh
Disetujui
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan umur panjang kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan
proposal dengan judul “Perancangan Buku Esai Fotografi Sebagai Media Promosi
Tengah” ini berhasil diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal ini dituju
kan sebagai syarat seminar proposal tugas akhir progam studi Desain Komunikasi
Proses penyusunan proposal tugas akhir ini mendapat bantuan, bimbingan serta
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
1. Allah SWT,
Aceh.
ini.
ii
5. Ibu Fentisari Desti Sucipto, M.Sn selaku dosen pembimbing
pihak yang turut membantu dan mendukung saya dalam proses menyelesaikan
Maya Juwita
NIM : 1191261052
iii
DAFTAR ISI
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
kerusakan dan kepunahan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2010 Pasal 1 (ayat 1) cagar budaya adalah warisan budaya yang bersifat
kebendaan, berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar
budaya, dan kawasan cagar budaya baik didarat maupun diair yang perlu
dilestarikan keberadaanya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan melalui proses penetapan.
Pengkarya tertarik untuk merancang buku esai fotografi sebagai salah satu
upaya memperkenalkan cagar budaya yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang,
menjadikan salah satu bahan perancangan yang akan mendekatkan pengkarya
untuk mengenal cagar budaya yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang sebagai
bagian dari pelestarian. Selain untuk pendekatan cagar budaya buku esai juga
dapat membantu masyarakat dan budayawan dalam hal dokumentasi benda
bersejarah yang ada dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Pardede (2010) esai berasal dari bahasa perancis yang diadopsi
dari kata Essayer, berarti mencoba, sedangkan dalam bahasa inggris essay
memiliki arti upaya atau percobaan. Berdasarkan penelusuran etimologis diatas,
dapat dikatakan bahwa esai adalah sebuah upaya seorang penulis untuk
mengungkapkan pikiran atau gagasannya dalam bahasa tulis. Esai akan membantu
pembaca untuk mengetahui gagasan ataupun pikiran perancang sewaktu membaca
buku esai yang ceritanya berkesinambungan.
2
Fotografi adalah proses penghasil gambar dengan cahaya pada film atau
permukaan yang dipekakan. Fotografi juga bisa dikatakan sebagai bahasa gambar
atau hasil terakhir dari bentuk komunikasi percetakan yang bernilai dan
diutarakan melalui keindahan, fotografi juga merupakan sebuah media yang bisa
digunakan untuk mendokumentasikan suatu momen atau peristiwa penting,
(komang sudarma, 2014:3).
Pentinya Buku Esai Fotografi bagi Kampung Hakim Bale Bujang agar
dapat melestarikan cagar budaya yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang, dan
memudahkan masyarakat maupun wisatawan untuk mengetahui cagar budaya
yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang berupa peninggalan sejarah.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penciptaan ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang karya fotografi dan menyusun kalimat esai yang
baik dan menarik Sebagai Media Promosi Pariwisata Kampung Hakim
Bale Bujang dan cagar budaya Kabupaten Aceh tengah ?
3
2. Bagaimana menyusun layout yang baik dan menarik Buku Esai Fotografi
Sebagai Media Promosi Pariwisata Kampung Hakim Bale Bujang Dan
Cagar Budaya Kabupaten Aceh Tengah ?
B. Tujuan Perancangan
1. Merancang karya fotografi yang baik dan kalimat Esai yang komunikatif
dan informatif pada objek-objek wisata, kesenian dan cagar budaya di
Kampung Hakim Bale Bujang, Kabupaten Aceh Tengah.
2. Perancangan Buku Esai Fotografi yang baik dan informatif Sebagai Media
Promosi Kampung Hakim Bale Bujang dan Cagar Budaya Aceh Tengah.
C. Manfaat Perancangan
1. Bagi perancang
Manfaat bagi perancang yaitu untuk Menambah ilmu pengetahuan serta
menambah pengalaman dalam penciptaan sebuah Buku Esai Fotografi,
serta perancang dapat menerapkan disiplin ilmu desain yang dipelajari
sewaktu dibangku kuliah.
2. Bagi masyarakat
Perancangan Buku Esai Fotografi dapat berguna sebagai peningkatan
pelestarian cagar budaya yang ada di Hakim Bale Bujang, Buku Esai dapat
meningkatkan pengetahuan Agar masyarakat Aceh Tengah maupun
masyarakat luar Aceh Tengah mengetahui cagar budaya maupun
peninggalan sejarah yang ada di Hakim Bale Bujang.
3. Bagi akademis
Perancangan Buku Esai Fotografi dapat berguna sebagai bahan
perbandingan untuk tugas mata kuliah Tugas Akhir ( TA ) agar dapat lebih
berkembang lagi. Bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual,
perancangan ini dapat dijadikan acuan dan refrensi dalam perancangan
Buku Esai Fotografi.
4
D. Keaslian Karya
5
Yudianto dkk (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Buku Esai
Foto Kehidupan Pengrajin Logam Di Kawasan Situs Trowulan Mojokerto,
“Panduan untuk buku esai fotografi” dengan tujuan untuk menunjukkan kembali
sejarah dan kisah kehidupan pengrajin logam di situs Trowulan,
6
Ronny Jiero dkk (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Buku
Esai Foto Tentang Kehidupan Warga Keturunan Tionghoa Di Makassar Yang
Tersubordinasi. “Panduan untuk buku esai fotografi” dengan tujuan untuk
menunjukkan kembali kisah kehidupan warga keturunan Tionghoa di Makassar
yang tersubordinasi.
Persamaan dalam perancangan terdahulu dengan pengkarya yaitu membuat
buku esai fotografi. Perbedaan dari perancangan sebelumya yaitu tentang
kehidupan warga keturunan Tionghoa di Makassar yang tersubordinasi,
sedangkan pengkarya menjelaskan secara detail mengenai cagar budaya berupa
peninggalan sejarah yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang.
Gambar 3 : Tugas Akhir Yang Berjudul “Perancangan Buku Esai Foto Tentang
Kehidupan Warga Keturunan Tionghoa Di Makassar Yang Tersubordinasi”
Ronny Jiero dkk (2014)
E. Landasan Teori
Landasan teori merupakan sebuah konsep yang sistematis dan tertata rapi,
landasan teori nantinya akan menjadi landasan yang kuat pada perancangan serta
7
berfungsi sebagai sarana pendekatan untuk memecahkan permasalahan. Secara
umum, kerangka landasan teori terdiri dari beberapa konsep dengan definisi dan
referensi yang digunakan untuk literature ilmiah yang relevan. Kerangka teoritis
harus menunjukkan pemahaman tentang teori dan konsep yang relevan dengan
topic perancangan serta berkaitan dalam bidang pengetahuan yang lebih luas.
1. Teori Buku
Sutopo (2006) perancang sebuah buku perlu dilihat baik dari isi, style, format,
layout, serta urutan dari macam-macam buku. Komponen yang memiliki arti
bagian atau halaman dari buku, seperti catatan edisi, pengantar, indeks, atau cover
depan dan belakang.
Buku merupakan sebuah karya publikasi yang memiliki daya tarik tersendiri
dari bentuk fisiknya. Buku juga memiliki format yang mampu menarik perhatian
orang untuk membacanya (Kusrianto, Adi, 2007). Sebelum membuat buku tentu
harus mengikuti tahapan dalam proses pembuatan buku, tahapan ini dibuat agar
perancangan buku esai ini dapat tersusun dengan baik dan proses pembuatannya
sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Berikut beberapa tahapan dalam
perancangan buku:
1.1 Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan menghubungkan fakta,
serta digunakan sebagai penyusunan asumsi kedepan, kemudian
8
merumuskan kegiatan yang telah diusulkan demi tercapainya tujuan yang
diharapkan dalam merancang buku esai fotografi (Terry 1960 dalam
Mardikanto 2010). Perencanaan dimulai dengan penentuan segmentasi
pembaca buku, dan penentuan distribusi atau penjualan buku.
1.4 Produksi
Menurut Sofjan Assaurai (2008) produksi adalah suatu kegiatan
mentransformasikan semua konektivitas yang dapat menghasilkan suatu
kegiatan maupun aktivitas sehingga output atau inputnya merupakan
9
barang dan jasa, serta kegiatan yang dapat mendukung keberlangsungan
manusia. Pengertian produksi tidak hanya terbatas sebagai proses
pembuatan saja, tetapi juga sebagai penyimpanan, distribusi,
pengangkutan, pengemasan, hingga pemasarannya.
1.5 Finishing
Menurut Kusrianto, Adi, (2007), Finishing adalah tahap akhir dalam
pembuatan buku esai fotografi. Tahap ini adalah proses pengemasan buku
agar terlihat lebih menarik seperti halnya pembuatan souvenir atau
pelapisan kertas cover buku.
2. Teori Layout
Menurut Surianto Rustan, (2020) layout adalah penataan/penempatan
elemen dalam sebuah bidang untuk mendukung konten/pesan yang
dibawanya. Menurut Pujrianto, (2005) layout adalah sebuah sket rancangan
awal untuk menggambarkan organisasi maupun unsur komunikasi grafis yang
akan disertakan. Usaha untuk menyusun, menata dan memadukan unsur
komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang komunikatif,
estetik, persuasif, menarik perhatian dan mendukung pencapaian tujuan
secara cepat dan tepat dikenal dengan istilah tata letak.
3. Teori Tipografi
Desain grafis, tipografi merupakan suatu ilmu yang berperan penting
dalam keberhasilan bentuk komunikasi visual, baik sebagai unsur utama
maupun pelengkap. Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan
menggunakan huruf, seni menyusun huruf, cetakan dari huruf dan
penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Menurut Maharsi (2013)
tipografi adalah seni tentang mendesain, mencipta, memilih, menata dan
mengorganisir huruf dalam segala aspek ketentuan, berkaitan erat dengan
estetika serta komunikasi yang efektif. Mampu mewakili konsep dan pesan
yang disampaikan melalui karakter serta ciri khas huruf yang dimilikinya.
10
4. Teori Fotografi
Fotografi adalah gambar atau foto yang dihasilkan dari peristiwa suatu
objek yang didapatkan melalui pantulan sinar yang mengenai suatu benda
pada kamera. Sudarma (2014:2) mengartikan bahwa fotografi adalah salah
satu media komunikasi, yaitu media yang bisa digunakan untuk
menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain. Foto atau fotografi ini
merupakan sebuah media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan
suatu momen atau peristiwa penting.
11
4.3 Fotografi Still Life
Menurut Paulus (2012:11), fotografi Still Life adalah menciptakan
sebuah gambar dari benda mati dialam agar tampak jauh lebih hidup
dan berbicara, seperti makanan terlihat hangat, dingin, atau lembut.
Kata still berarti benda mati atau diam, sedangkan kata life berarti
hidup dan memberikan konteks tampak hidup pada benda tersebut.
fotografi still life adalah foto alam yang menggunakan benda mati
agar terlihat lebih hidup.
5. Teori Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan
pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna merupakan unsur yang sangat tajam
untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang
munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat. Secara visual,
12
warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang
melihatnya (Kusrianto, 2007).
Pendapat diatas dapat dikatakan bahwa daya tarik adalah komponen paling
utama dalam Pariwisata, daya tarik dari karakter cukup kuat untuk menarik
perhatian wisatawan agar datang kembali. Maka dari itu daya tarik harus
diperkuat lagi dengan menggunakan sungguhan pertunjukan yang diciptakan
melalui suatu peristiwa sehingga dapat memberikan kesan yang memikat
wisatawan.
13
1. Pra Perancangan
Pra perancangan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memasuki
proses perancangan desain. Tahap pra perancangan desain ini meliputi beberapa
tahap yang terdiri dari:
1) Observasi
Menurut Dawaty (2020), Observasi merupakan salah satu metode
pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat
dan langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi yang terjadi untuk
membuktikan kebenaran cagar budaya yang ada di Kampung Hakim Bale
Bujang. Observasi juga menggunakan alat maupun bahan dalam mencatat
hasil dengan detail agar mendapatkan data yang valid.
2) Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh
informasi tentang kejadian atau peristiwa secara langsung, dilakukannya
wawancara untuk mencari data yang tidak bisa diperoleh dalam
pengamatan serta perolehan data (Rohendi, 2011:208). Pengkarya
melakukan wawancara secara tidak terstruktur kepada bapak Adi Bale dan
Ade Thermiara untuk mendapatkan informasi secara mendalam yang
berkaitan dengan cagar budaya di Kampung Hakim Bale Bujang,
dilakukanya wawancara tidak terstruktur dengan tujuan agar pertanyaan
yang akan diajukan tidak dibatasi begitu pula dengan informasi yang akan
diberikan oleh narasumber memberikan kesan yang lebih luas lagi. Melalui
beberapa tahapan persiapan seperti mempersiapkan pertanyaan hingga
pelaksanaan wawancara harus disusun dengan rapi dalam mendapatkan
data secara lengkap.
3) Dokumentasi
Menurut Hamidi (2004), dokumentasi adalah informasi yang berasal dari
gambar atau catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
perorangan. Dokumentasi adalah suatu aktivitas usaha yang berupa
14
mengumpulkan, mengelola, menyiapkan, menemukan kembali dan
menyebarkan suatu dokumen (Paul Otlet, 1905). Dilakukanya hal ini untuk
mengetahui informasi yang dapat membantu pengkarya dalam mengetahui
tentang cagar budaya yang ada di Kampung Hakim Bale Bujang, diperlukan
dokumentasi yang sesuai dengan rancang oleh pengkarya, dokumentasi
didapatkan dari VCD, Foto, Audio, dan yang dapat diperlihatkan sebagai
bahan dokumentasi.
2. Pengumpulan Data
15
3. Perancangan Karya
Data dari para ahli yang telah diambil dari survei kemudian sudah disebar,
selanjutnya akan diolah untuk proses pengerjaan karya.
a. Proses eksplorasi ide
Dalam proses eksplorasi ide, pengkarya telah melakukan proses berpikir
untuk mengambil sebuah kesimpulan ide yang akan dituangkan dalam bentuk
apa, seperti apa, dan bagaimana proses melakukannya. Proses ini
menghasilkan kesimpulan tema dan desain yang diambil oleh pengkarya untuk
selanjutnya diwujudkan melalui prosedur perancangan.
b. Prosedur Perancangan
1. Mengambil foto
2. Membuat sketsa buku secara manual
3. Membuat sketsa buku secara digital
4. Membuat komposisi warna
5. Proses Layouting
4. Pasca perancangan
Setelah melewati semua proses perancangan pembuatan Buku esai
fotografi. Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Produksi buku (cetak)
b. Pameran
16
5. Jadwal Perancangan
Maret April Mei Juni
TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
lapangan dan
wawancara
KONSEPSI
Pengumpulan
data
Proses
eksplorasi ide
Prosedur
Penciptaan
PERANCANGAN
Persiapan
medium
penciptaan
desain
Produksi
Pameran
17
Daftar Pustaka
Rustan Surianto (2020). Mengenal Layout Cetak, UI/UX Website & Apps Layout
2020
18
Sumber Lain :
Ronny Jiero dkk (2014). Perancangan Buku Esai Foto Tentang Kehidupan Warga
Keturunan Tionghoa Di Makassar Yang Tersubordinasi”.https://www.neliti.co
m/id/publications/85080/perancangan-buku-esai-foto-tentang-kehidupan-
warga-keturunan-tionghoa-di-makassa. diunduh pada tangal 02-02-2023 pukul
16:50 WIB
19