Kabupaten Nganjuk
Xii + 120, x 25 cm
Surel ; perapenresearch@gmail.com
No Tlpn ; 082131457994
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Buku Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
Kabupaten Nganjuk ini telah tersusun oleh kerja sama Tim Penyusun yang
terdiri dari OPD terkait serta para akademisi maupun budayawan yang ada di
Kabupaten Nganjuk.
Terima kasih pula disampaikan kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian buku ini sehingga nantinya diharapkan Pokok
Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Nganjuk dapat memberikan
gambaran kepada semua pihak terutama para pemangku kepentingan untuk
turut serta dalam pemajuan kebudayaan.
Kabupaten Nganjuk
Sambutan Bupati Nganjuk Dalam Rangka Penyusunan Pokok Pikiran
Kebudayaan Daerah
Oleh :
TIM PENYUSUN POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH
KABUPATEN NGANJUK
Telah disetujui oleh :
Ditetapkan di Nganjuk
Daftar Isi
9. Tanjunganom, 10. Pace, 11. Prambon, 12. Kertosono, 13. Baron, 14.
Ngluyu, dan 20. Rejoso. Jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk pada tahun
dari 555.280 jiwa (50,72%) penduduk laki-laki dan 548.622 jiwa (59,28%)
jiwa/km.
melahirkan adat istiadat, tradisi, dan ritual. Seperti adanya tradisi Nyadran di
Tuhan Yang Maha Esa dan harapan agar selalu dilindungi dari segala bentuk
bencana.
Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun oleh tim. Tim Penyusun
masing. Terdiri profesional kedinasan dan dua (2) profesional lain dalam
2
Desa, Gembyangan Waranggana, Kawasan Cagar Budaya Hutan Tritik Rejoso,
dan Kreasi Baru Wayang Anjuk Ladang. Total, ada tujuh (7) Objek
Tahun 2023.
3
Empat (4) bahan evaluasi di atas diharapkan dapat diperbaiki agar
kemudian hari dapat berjalan dengan lancar dan berhasil guna maksimal demi
Asli Daerah.
kejuruan yang memiliki jurusan atau program studi bidang kebudayaan, yaitu
SMK Negeri 2 Nganjuk. SMK Negeri 2 Nganjuk memiliki Jurusan Seni Tari.
ekstrakurikuler dan belum ada perguruan tinggi yang memiliki fakultas dan
Maka dari itu, hasil dari penelitian yang sudah dilakukan adalah sebagai
berikut: empat puluh sembilan (49) tradisi lisan yang ada digunakan pada
Kesenian Wayang dan Jaranan, sepuluh (10) adat istiadat, satu (1) bahasa yang
digunakan yaitu bahasa Jawa, tujuh (7) olahraga tradisional, enam (6)
permainan rakyat, empat puluh empat (44) seni, enam puluh dua (62) teknologi
tradisional, enam belas (16) objek ritus, tujuh puluh empat (74) objek
pengetahuan tradisional, tiga ratus lima (438) objek cagar budaya, dan belum
4
II. PROFIL KABUPATEN NGANJUK
Loceret, 9. Tanjunganom, 10. Pace, 11. Prambon, 12. Kertosono, 13. Baron,
14. Ngronggot, 15. Patianrowo, 16. Lengkong, 17. Jatikalen, 18. Gondang,
sampai dengan 112o 13’ Bujur Timur dan 7o 20’ sampai 7o 50’ derajat Lintang
menjadi tiga bagian menurut jenis tanah, yaitu tanah sawah (35%), tanah
meter di atas permukaan laut. Empat kecamatan yang berada pada daerah
pegunungan terletak pada ketinggian 150 sampai dengan 750 meter di atas
Pada musim kemarau sungai-sungai ini tetap mengalir meskipun debit air
Widas yang berasal dari Kabupaten Madiun dan Sungai Kuncir yang melewati
6
kota Nganjuk di bagian selatan dan utara, keduanya bertemu di Sungai
Kabupaten Nganjuk terdapat dua musim, yakni musim kemarau dan musim
penghujan. Secara umum musim kemarau terjadi antara Juni sampai dengan
penghujan.
Pada Oktober terjadi embusan angin kencang dari arah tenggara yang
menjadi identitas dari Kabupaten Nganjuk, yaitu Kota Angin. Pada musim
hujan rata-rata hujan turun 20 hari per bulan, dengan jumlah rata-rata curah
hujan sekitar 200-400 mm, dan pada waktu pancaroba rata-rata curah hujan
ketika musim penghujan berkisar pada angka 28o C. Pada musim kemarau suhu
7
tersebut disebabkan sektor agraris membutuhkan unsur-unsur iklim, seperti
proyeksi Susenas adalah sebanyak 1.103.902 jiwa, terdiri dari 555.280 jiwa
jumlah penduduk dari 1.037.723 pada tahun 2014 menjadi 1.041.716 pada
tahun 2015 dan 1.045.723 pada tahun 2016 yang berarti pertumbuhan ratarata
sebesar 0,38% di tahun 2015 dan 0,35% di tahun 2016. Kemudian pada tahun
kelompok usia 15-19 tahun berjumlah 80,404 jiwa, berikutnya pada usia 20-
24 tahun ada 71.034 jiwa, dan pada usia 25-40 tahun rata-rata berada di jumlah
8
Sementara pada mata pencaharian masyarakat Kabupaten Nganjuk
0,063%. Untuk ragam suku dan etnis di Kabupaten Nganjuk lebih homogen
dengan mayoritas etnis dan suku Jawa. Walaupun juga berkembang dan
9
kebudayaankebudayaan sebagai bentuk ekspresi kehidupan masyarakat
pertanian.
kesamaannya yakni berupa ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mataraman, hal ini bisa dilihat dari ragam budaya yang ada di Nganjuk sangat
ritual, dan kesenian yang erat dengan pemikiran metafisik dan mistisisme.
salah satu bukti bagaimana pengaruh Kerajaan Mataram cukup kuat. Selain
10
dengan daerah Solo dan Yogyakarta semisal Wayang Kulit Purwo, sedangkan
pada tradisi, adat, dan ritual bisa dilihat dari Perayaan Satu Syu’ro atau
Gerebeg Maulud.
Bahkan, melahirkan kesenian baru dan endemik atau hanya ada di Nganjuk.
ditandai oleh tiga wilayah karakteristik yang berbeda. Wilayah yang berada
gugusan
11
Pegunungan Kendeng (krast) yang membentang dari Rembang, Blora,
kantor DPRD, terminal, stasiun, dan rumah sakit daerah, kawasan ini meliputi
Kertosono.
mayoritas agraris, namun jika dilihat lebih detail lagi karakteristik pertanian
12
sekitar kaki Gunung Wilis, di daerah ini berkembang cerita rakyat-cerita
kebudayaan-kebudayaan irisan.
Adanya tradisi Nyadran menandai jika ada titik temu antara Islam dan
dirayakan oleh umat Islam namun juga oleh Kelompok Penghayat yang cukup
13
Hindu juga merayakan dan melaksanakan ritual Melasti sebelum Hari Raya
Nyepi. Sementara itu, dari sisi cagar budaya atau kesejarahan, Kabupaten
Mulai dari era prasejarah yang bisa ditemui di Kawasan Hutan Tritik
Peninggalan era Kolonial jejaknya bisa dilihat sampai hari ini seperti sisa-sisa
pabrik gula, kawasan kota tua baik di Kecamatan Berbek atau Kecamatan
Nganjuk. Belum lagi potensi kesejarahan yang berupa arsip, baik tulis
14
II. 1.4 Sejarah
peristiwa masa lampau, posisi geografis yang berada di antara banyak wilayah
Islam khususnya era Kerajaan Mataram Islam, Nganjuk merupakan dua titik
Nganjuk merupakan masyarakat suku Jawa, meskipun juga ada suku Kalang
Kabupaten Bojonegoro. Selain itu juga ada etnis Tionghoa yang mayoritas
dan Kertosono. Sebagian besar masyarakat Jawa saat ini (termasuk di wilayah
15
Dalam perkembangan kesenian yang ada di Kabupaten Nganjuk,
yaitu daerah yang berada jauh dari pusat kerajaan atau Negara Agung. Adanya
Kesenian Jaranan menjadi salah satu tanda jika kesenian yang berkembang di
meskipun dalam hal penggunaan bahasa lebih dominan dengan bahasa Jawa
halus (inggil).
Menurut pandangan masyarakat Nganjuk, terdapat tiga lokus penting
yang disakralkan dan harus tetap dihormati sebagai bentuk hubungan baik
antara manusia, alam, dan Tuhan Yang Maha Kuasa. Lokus atau medan
budaya tersebut adalah Nyadran atau bersih desa, Punden, dan Perayaan
Syu’roan (Tahun Baru Islam dan Jawa). Ketiga medan budaya inilah menjadi
pranatapranata kebudayaan.
daerah otonom yang berdiri sendiri dan menjadi bagian dari kekuasaan
16
disatukan dalam satu wilayah administratif Kabupaten Berbek sebelum
kemudian berganti menjadi Kabupaten Nganjuk pada tahun 1885 sesudah ada
proses pindahan pusat pemerintahan dari Berbek ke Nganjuk pada tahun 1880.
Nganjuk.
Kerajaan Medang dengan Rajanya Pu Sindok. Hal ini dapat diketahui dengan
adanya Prasasti Anjuk Ladang atau biasa disebut Candi Lor. Prasasti tersebut
kasih Raja Pu Sindok kepada rakyat Desa Anjuk Ladang atas jasa-jasanya
dalam membantu perang Kerajaan Mataram yang pada saat itu sedang
berperang melawan Kerajaan Melayu pada tahun 929 M. Atas jasa-jasa itulah
Raja Pu Sindok memberi hadiah berupa tugu kemenangan dan Sima atau Desa
Anjuk Ladang dibebaskan dari beban pajak. Sejak itu Sima Anjuk Ladang
menjadi daerah perdikan. Dalam prasasti tersebut tertulis tahun 859 Saka
bulan Caitra tanggal 12, jika diubah pada tahun Masehi bertepatan pada
belum ada catatan yang menjelaskan aktivitas dan status Nganjuk. Baru pada
17
Wuruk dengan ditandai adanya Candi Ngetos. Sedangkan pada masa kerajaan
Islam, status Nganjuk khususnya pada era Demak menjadi bagian dari
pada saat itu disebut dengan Pace yang sekarang merupakan salah satu
tahun 1735 yang berisikan tentang pembagian wilayah menjadi dua yaitu
perubahan status administratif, bahkan pada tahun 1811 terdapat empat pusat
18
wilayah kabupaten tersebut dilebur menjadi satu wilayah menjadi Kabupaten
Berbek yang berkedudukan di Kecamatan Berbek. Baru pada tahun 1880, saat
Nganjuk.
tanggal 30 Mei 1885 Nomor 4/C tentang kedudukan Nganjuk sebagai Ibu
Kota dari Kabupaten Berbek. Pada saat itu Kabupaten Berbek terdiri dari
19
II. 2. Ringkasan Proses Penyusunan PPKD
20
5. Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada
Airlangga Surabaya
21
khas tersendiri. Wayang Timplong selain sebagai media ritual bersih Desa
prioritas.
Hutan Tritik Kecamatan Rejoso. Total, ada 7 (tujuh) OPK prioritas dalam
Pemajuan Kebudayaan.
22
Kesenian Wayang Timplong yang bercerita tentang Kisah Panji serta
cerita lokal lainnya ini diciptakan oleh Mbah Boncol pada tahun 1910
fungsi jamak, salah satunya dijadikan sebagai media bersih atau ruwatan desa
dan masih tetap dilakukan sampai saat ini. Namun, kesenian Wayang
dikemas dengan tarian dan dagelan lokal yang disadur dari Cerita Panji.
Prambon.
hasil diskusi dan riset yang dilakukan oleh Tim Penyusun PPKD perlu
Tahun 2023. Dalam hasil riset dan diskusi Tim Penyusun, melihat pentingnya
masukan Adat Istiadat Desa menjadi bagian dari OPK prioritas dikarenakan
fungsi dan tujuan adanya Adat Istiadat Desa ini berdampak baik bagi
23
Tradisi Jamasan Pusaka untuk menjadi proyek percontohan pengembangan
Selain itu, dalam prosesi atau ritual tersebut penuh makna dan pesan
baik bagi pelaku seni Tayub dan juga masyarakat pada umumnya, semisal
mendoakan leluhur, menghormati adat dan istiadat dan desa hingga sifatnya
kemudian Wayang Anjuk Ladang perlu masuk dalam OPK prioritas? Menurut
temuan dan hasil diskusi terfokus, keberadaan Wayang Anjuk Ladang ini
dengan harapannya dengan adanya usaha inovasi dalam bentuk tampilan dan
cerita wayang dapat menarik ketertarikan generasi muda pada seni tradisi
khususnya wayang.
24
dikarenakan melihat pentingnya Kawasan Hutan Tritik dalam fase prasejarah
hewan purba dan juga memungkinkan adanya temuan fosil manusia purba di
kawasan cagar budaya prasejarah di Hutan Tritik menjadi bagian dari sumber
Tujuh (7) OPK prioritas tersebut di atas yang kemudian diteliti dengan
lebih mendalam melalui empat (4) kali riset dan wawancara langsung dengan
Selain itu dilakukan pula tiga (3) kali Diskusi Kelompok Terpimpin dengan
Kebudayaan, Bidang Jasa Sarana dan Jasa Usaha Pariwisata, serta survei
analisis dan peta mengenai pelaku seni tradisi kebudayaan. Data wawancara
25
digunakan untuk memetakan situasi terbaru, permasalahan yang muncul,
ditindaklanjuti.
Diskusi Terfokus.
Marsudi Sindu Winoto selaku Pegiat Kesenian Jaranan dan dihadiri oleh
26
1. Adanya stigma negatif (mistis) dalam Kesenian Jaranan.
pakem gerakannya.
Nganjuk.
Nganjuk.
27
6. Memisahkan konsep Kesenian Jaranan untuk pendidikan
Forum Diskusi Terfokus Kedua diadakan pada tanggal 3 Juli tahun 2018.
Wayang Kulit dan Solekan selaku Dalang Wayang Timplong serta dihadiri
28
6. Adanya persaingan harga antardalang yang membuat
Timplong.
2. Memasukkan Wayang Timplong dalam Wayang Periodik.
Forum Diskusi Terfokus Ketiga diadakan pada tanggal 7 Juli tahun 2018.
selaku Guru Tari dan Asharianto selaku Kepala Seksi Seni Dinas Pariwisata
29
3. Perlu adanya pendisiplinan kembali pelaku Kesenian Tayub.
30
Forum Diskusi Terfokus Keempat Dalam Proses Pembaruan PPKD
Dalam diskusi tersebut yang bertindak sebagai pemateri yaitu: Anom Astika
Nganjuk.
Beberapa poin yang dihasilkan dalam forum diskusi tersebut secara garis besar
antaranya:
rumput.
31
4. Perlunya pendayagunaan fasilitas publik untuk kegiatan
kebudayaan.
dilakukan.
32
kurangnya masukan-masukan data maupun permasalahan
dilakukan kelak di kemudian hari dapat berjalan dengan lancar dan berhasil
jurusan atau program studi bidang kebudayaan, yaitu SMK Negeri 2 Nganjuk.
SMK Negeri 2 Nganjuk memiliki Jurusan Seni Tari. Selain itu di sekolah yang
Belum ada perguruan tinggi yang memiliki Fakultas dan Jurusan Ilmu
Humaniora.
33
IV. DAFTAR OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
Data yang sudah terkumpul dalam tabel ini merupakan bagian dari
dipilih oleh Tim penyusun dan berkoordinasi dengan pelaku dan pegiat
Tritik Rejoso, Adat Istiadat Desa, Kesenian Kreasi Baru Wayang Anjuk
Ladang (Seni Media Baru), Kesenian Jaranan Pogokan, dan kesenian jaranan
lainnya.
34
1 Data Objek Pemajuan Kebudayaan Tradisi Lisan (Jumlah 56)
35
12 Cerita Endang Lorojuwito Dalam Jawa Cerita Jarang
Pertunjukan Wayang Timplong Rakyat
36
28 Cerita Masjid Demak Dalam Jawa Cerita Jarang
Pertunjukan Wayang Timplong Rakyat
37
43 Cerita Sumoyudo Dalam Jawa Cerita Sering
Pertunjukan Wayang Kulit Rakyat
38
2 Data Objek Pemajuan Kebudayaan Adat Istiadat (Jumlah 11)
39
3 Data Objek Pemajuan Kebudayaan Bahasa (Jumlah 1)
DAFTAR OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN BAHASA
(Masih Ada/Sudah
Punah)
1 Bahasa Jawa 1 1.0453.75 Masih Ada
Pertunjukan Jaranan
40
5. Data Objek Pemajuan Kebudayaan Permainan Rakyat (Jumlah 12)
DAFTAR OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN PERMAINAN RAKYAT
41
6. Data Objek Pemajuan Kebudayaan Seni (Jumlah 45)
DAFTAR OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN SENI
42
20 Kesenian Wayang Timplong Seni Media Jarang
Nganjuk
43
41 Waranggono Tayub Kabupaten Seni Tari Sering
Nganjuk
Pertunjukan
Wayang Kulit
4 Bonang Jawa Alat Musik Sering
Tradisional
5 Celempung Jawa Alat Musik Sering
Tradisional
6 Cempala Jawa Alat Musik Sering
Tradisional
7 Demung Jawa Alat Musik Sering
Tradisional
8 Gambangan Jawa Alat Musik Sering
Tradisional
44
9 Gamelan Wayang Jawa Alat Musik Sering
Pengiring
Pertunjukan
Wayang
10 Gedebog Jawa Perlengkapan Sering
Pertunjukan
Wayang Kulit
45
25 Keprak Jawa Perlengkapan Sering
Pertunjukan
Wayang
Kulit
26 Keris Dalang Jawa Senjata Tradisional Sering
46
42 Pemahatan Kayu Untuk Jawa Teknik Pembuatan Jarang
Membuat Wayang
Timplong
43 Pengecatan Kayu Jawa Teknik Mewarnai Jarang
44 Pengeringan Kulit Kerbau Jawa Teknik Pembuatan Jarang
47
8 Data Objek Pemajuan Kebudayaan Ritus (Jumlah 20)
DAFTAR OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN RITUS
48
13 Tradisi Nyekar Penghormatan untuk keluarga Jawa Sering
Embong yang Sudah Meninggal
Lengkong
49
6 Botok Telur Asin Jawa Kuliner Tradisional Sering
50
Keripik Sukun Jawa Kuliner Tradisional Sering
30 Kerupuk Pecel Jawa Sering
31 Kerupuk Puli Jawa Kuliner Tradisional Sering
32 Kerupuk Sambal Jawa Kuliner Tradisional Sering
33 Kunir Asem Jawa Obat Tradisional Sering
34 Larangan Waranggono Jawa Larangan Sering
dan Pramugari Minum
Minuman Keras Saat
Pertunjukan Kesenian
Tayub
51
52 Pembuatan Wayang Kulit Jawa Seni Rupa Pembuatan Jarang
Wayang
53 Pengukon Jawa Seni Rupa Pembuatan Jarang
Wayang
54 Rempeyek Kacang Jawa Kuliner Tradisional Sering
52
10 Data Objek Pemajuan Kebudayaan Manuskrip (Jumlah 3)
Prasasti Anjuk
2 Jawa Kuno - Masih Ada
Ladang
53
V. DATA SUMBER DAYA MANUSIA DAN LEMBAGA
Berikut ini data organisasi atau lembaga kebudayaan dan sumber daya
3 Bahasa
54
4 Olahraga
Tradisional
6 Seni
Himpunan Pramugari,
Waranggono dan Pengrawit
(HIPRAWARPALA)
Kabupaten Nganjuk
4. Tayub
33
Waranggono (
Penari Tayub)
a. Waranggono
9 Pramugari
Tayub
b. Pramugari
55
5. Jaranan Perhimpuan Pelestari Seni 600 Pegiat
Jaranan dan Reyog (PEPIJAR Seni Jaranan
Kabupaten Nganjuk) dan 26 dan Reyog
Organisai atau Kelompok
Jaranan dan 1 Kelompok Seni
Reyog
9. Siden 10 Sinden
56
13. Sanggar Seni. KOMUNITAS BAYU SERU, 148 Pegiat
Seni
KRIDA BUDAYA ANJUK
LADANG, AGRIPINA
KAWISWARA, ASTHA
BRATA, CANDRA KIRANA
dan SEKAR PUTRI
57
PEPIJAR ,193 Organisasi dan
Kelompok seni
Jaranan,PEPADI, Madu Laras
Pengetahuan
dan Mustika Laras
9 Tradisional
10 Manuskrip -
58
• Kapasitas 500-1000
orang
• Kapasitas > 1000
orang
3 Galeri Belum ada Galeri
• Pemerintah
• Swasta/Komunitas
(Kegiatan Seni
Padepokan
4 Sanggar budaya Lagen Bekso
Langen Bekso
Tayub dan lainnya)
5 Bioskop
• Layar Tunggal
• Cineplex
6 Perpustakaan
Perpustakaan Berada di Dinas
Umum Kearsipan dan
• Umum
Kabupaten Perpustakaan
Nganjuk Nganjuk
Terdapat pada
Sebagai prasarana
• Sekolah setiap sekolah
sekolah
negeri/swasta
Dimiliki oleh
penggiat baca,
budayawan atau
Ada, namun
masyarakat umum
• Pribadi/Komunitas belum diketahui
sebagai sarana
jumlah pasti
penunjang,
penyebaran nilai, dan
pengetahuan.
7 Taman Kota
1. Taman
Pintar
2. Taman
Pandan
• Luasan < 2500 m2 Wilis
3. Alun Alun
Nganjuk
4. Taman Kota
Nganjuk
59
•Luasan 2500-5000
m2
• Luasan 5000-10.0000
m2
• Luasan > 10.000 m2
8 Kebun Raya
GOR Bung
9 Gelanggang 1
Karno
10 Taman Budaya
• Aset Kab/Kota
• Aset Provinsi
11 Alat Musik
Alat Musik Pengiring Pertunjukan Berasal dari
Jaranan 717
193 Organisasi Milik Sanggar atau
Alat
Seni Jaranan Kelompok Seni
Musik
(PEPIJAR)
Alat Musik Pengiring 290 Alat Berasal dari 30 Milik Sanggar atau
Pertujukan Wayang Musik Sanggar dan Kelompok Seni
Dalang Wayang
Kulit
Alat Musik Pengiring Berasal dari 131
834 Alat Milik Sanggar atau
Karawitan, Tayub dan Organisasi
Musik Kelompok Seni
Kelompok Musik Dangdut Musik
12 Perangkat Pertunjukan
Panggung - Belum terdata
Sond Sistem - Belum terdata
Lampu Pertujukan - Belum terdata
60
VII. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
kebudayaan pada Naskah PPKD yang telah diperbarui pada tahun 2023.
61
VII.1.1 Manuskrip
62
2 Aspek • Pengalihwahan • Adanya • Pembentukan • Sudah adanya • Adanya • Bertambahn
Pengembangan aan aksara dan Katalog baik tim riset untuk tim riset dan sarana dan ya koleksi
• Semakin bahasa cetak atau pengalihwahana kajian untuk prasarana manuskrip
berkurangnya manuskrip dan digital an aksara dan proses pendukug dan arsip
kemampuan arsip. mengenai bahasa. pengalih yang daerah
sumber daya • Kajian koleksi keberadaan Membuat wahanaan dimiliki
manusia yang manuskrip dan manuskrip dan katalog aksara dan OPD
dapat membaca arsip. arsip. manuskrip dan bahasa. terkait.
teks manuskrip • Adanya pusat • Adanya teks arsip berbasis • Adanya buku • Adanya
atau sumber informasi data terjemahan teknologi dan katalog Ekatalog
• sejarah (Arsip) kebudayaan manuskrip dan • Adanya buku terkait kajian manuskrip
tertulis lainnya. Kab. Nganjuk arsip. kajian terkait manuskrip dan
• Minimnya berbasis manuskrip atau arsip dan arsip
ketertarikan teknologi. arsip. daerah
generasi muda • Sarana dan
pada manuskrip prasarana
dan sumber sejarah Pemajuan Objek
(Arsip) tertulis • Pamajuan
lainnya. Kebudayaan
• Minimnya manuskrip dan
informasi terkait arsip.
keberadaan
manuskrip dan
sumber sejarah
(Arsip) tertulis
lainnya di Kab.
Nganjuk
3 Aspek • Mendorong proses • Dijadikannya • Terbentuknya • Sudah • Adanya • -
Pemanfaatan pengalih wahanaan manuskrip dan tim penulisan adanya tim proses kreatif
• Belum adanya manuskrip atau atau arsip sejarah dan penulisan terkait
pemanfaatan secara arsip dalam bentuk sebagai bagian kearifan lokal sejarah dan pemanfaatan
maksimal manuskrip produk dan praktek dari sumber Terbentuknya tim kearifan OPK
dan sumber sejarah
kebudayaan belajar penulisan naskah lokal • manuskrip
kontemporer bermuatan lokal seni tradisi atau Kab. Nganjuk. sebagai
(Arsip) tertulis
• Adanya kajian di sekolah kontemporer Sudah adanya produk
lainnya dalam produk tematik terkait • Adanya produk • Tim Kreatif hasil Ekraf dan
dan praktek pemanfaatan dan praktek karya seni dari alihwahan UMKM
kebudayaan manuskrip dan atau kebudayaan proses alih bahasa dan
• Belum menjadi arsip sebagai (karya sastra, wahana aksara
bagian dari materi belajar di naskah manuskrip dan
kurikulum muatan sekolah. pertujukan dan arsip.
lokal di Kab. seni • Sudah
Nganjuk kontemporer adanya buku
lainya) sejarah dan
63
kearifan
lokal Kab.
Nganjuk.
• Dijadikan
sejarah dan
kerafian lokal
Kab. Nganjuk
sebagai
kurikulum
muatan lokal
di satuan
pendidikan.
• Adanya hasil
proses alih
wahana
manuskrip
dan arsip
menjadi
naskah dan
atau produk
seni tradisi
dan seni
kontemporer
• Adanya
regulasi
pemerintah
daerah
terkait
pemanfaatan
sejarah dan
kerafian
lokal sebagai
bagian dari
Kurikulum
muatan lokal
• Kegiatan
pameran
manuskrip
dan arsip
daerah
Nganjuk
64
4 Aspek Pembinaan • Adanya pembinaan • Sertifikasi • Adanya pelatihan • Pembinaan • Adanya
Adanya ego sektoral terkait proses tenaga ahli atau pembinaan bagi pemilik kepedulian
antar pegiat, pengelolaan pengelola bagi masyarakat manuskrip dan pemerintah
kelompok/masyar akat manuskrip dan manuskrip dan pemilik manuskrip arsip desa/kelurahn
pemilik manuskrip dan arsip bagi tenaga arsip. dan arsip. • Pelatihan bagi untuk
ahli museum, • Adanya pelatihan OPD dan pengelolaan
sumber sejarah (Arsip)
perpustakaan, tenaga ahli masyarakat manuskrip
tertulis lainnya dengan
arsip daerah dan pengelola terkait dan arsip desa
OPD terkait juga bagi manuskrip dan • Tenaga ahli
pentingnya
Belum adanya panduan pegiat, kelompok arsip pengelola
manuskrip dan
terkait kepemilikan atau masyarakat. arsip daerah manuskrip
atau penyimpanan • Adanaya dan arsip di
manuskrip dan sumber • sertifikasi level
sejarah (Arsip) tertulis tenaga ahli desa/kelurahn
lainnya yang dimiliki pengelolaan .
pegiat, kelompok atau manuskrip
masyarakat. dan arsip
65
proses pengalih kreasi-kreasi dan dan
wahanaan seni media alihawahan. pengaliwahanaan.
• Belum adanya tradisi lisan baru yang
usaha pengalih menjadi seni berangkat dari
wahanaan tradisi • Diadakannya • Adanaya naskah
kontemporer tradisi lisan
lisan yang ada di kegiatan lomba hasil
(cerita (cerita tutur)
Kab. Nganjuk pengaliwahanaa pengalihwahanaa
bergambar,
menajadi produk n tradisi lisan n.
film, animasi
dan atau praktek Ditampilkanny a menjadi seni
dan media baru
kebudayaan, baik bentuk kontemporer
lainnya) • Sarana prasarana
yang tradisi atau • Upaya kearifan lokal atau media baru pendukung
kontemporer pengarsipan yang termuat
• Masih kurangnya tradisi lisan dalam tradisi
publikasi ragam lisan kepada • Kegiatan lomba
(cerita tutur)
tradisi lisan atau festival
yang beredar di generasi
tradisi lisan.
masyarakat. muda.
3 Aspek • Menjadikan ragam • Adanya • Dibentuknya • Terbentuknya - - -
Pemanfaatan tradisi lisan yang kurikulum tim tim pengembang
• Belum adanya ada di Kab. muatan lokal pengembangan kurikulum
upaya untuk Nganjuk menjadi yang kurikulum muatan lokal
memanfaatkan bagian dari berdasarkan muatan lokal • Lomba dan
tradisi lisan tradisi lisan • Diadakannya festival bertutur
kurikulum muatan
(cerita tutur) yang yang ada di kegiatan atau dongeng,
lokal.
ada di Kab. Kab. Nganjuk festival dan • Adanya produk
• Mendorong bagi • Munculnya lomba bertutur
Nganjuk sebagai UMKM dengan
para pegiat seni karya-karya atau dongeng
bagian dari konsep dan tema
kurikulum untuk seni atau • Adanya tradisi lisan.
muatan lokal di memanfaatkan produk produk
Naskah
satuan tradisi sebagai tema kebudayaan UMKM
pertujukan atau
pendidikan. karya seni. yang berlatar berbasis tradisi
tradisi lisan. seni kontemporer
• Masih minimnya lisan.
berbasis data
usaha untuk
menjadikan tradisi lisan.
cerita lisan
(cerita tutur)
sebagai produk
dan praktek
kebudayaan seni
kontemporer atau
seni media baru
66
4 Aspek Pembinaan • Digencarkannya • Adanya • Adanya • Pelatihan dan - - -
• Kurangnya gerakan cerita kesadaran di kegiatan atau sosialisasi.
kesadaran tutur untuk para masyarakat pelatihan dan • Gerakan
generasi pelajar. untuk atau sosialisasi mendekati
muda akan Pelatihan bagi para melestarikan terkait tradisi lisan
manfaat pegiat seni dan tradisi lisan keberadaan (cerita tutur)
keberadaan pegiat literasi untuk di level tradisi lisan di bagi peserta
tradisi lisan. mendekati manfaat desa/kelurahan Kab. Nganjuk didik.
Semakin dari tradisi lisan. • Semakin • Adanya gerakan • Adanya pusat
berkurangnya digemarinya pelestarian data
• Memaksimalkan
sumber daya tradisi lisan bagi tradisi lisan kebudayaan di
peran para
manusia yang peserta didik. dalam bentuk level
penutur (tradisi
lisan) dalam seni desa/kelurahan
melestarikan
kontemporer
tradisi lisan di pemajuan
kebudayaan atau media baru
Kab. Nganjuk.
daerah
1 Aspek • Pendataan dan • Adanya data • Dinas • Pembentukan • Terbentuknya • Terdapat • Terdapat Terdapat
Perlindungan inventarisir inventaris adat Kepemudaan,Olahra tim pendataan tim kajian dan Lembaga Lembaga Lembaga
• Semakin praktek adat istiadat. ga, Kebudayaan dan adat istiadat pendataan adat Adat Desa di Adat Desa di Adat Desa di
berkurangnya istiadat yang ada • Mendekatkan Pariwisata istiadat. tiap tiap tiap
praktek adat di Kab. Nganjuk. masyarakat • Dinas PMD. • Pembentukan • Adanya data
Lembaga Adat desa/keluraha desa/kelurah desa/keluraha n
istiadat di • Terbentuknya khusunya • Pemerintahan dan hasil
Desa n 20 % dari a n 70 % dari 100 % dari total
masyarakat. Lembaga Adat generasi muda Desa/Kelurahan kajian.
total jumlah total jumlah jumlah
• Masih sedikitnya Desa pada
• Akademisi, pegiat • Sudah ada
ekosistem • Adanya desa/keluraha desa/kelurah desa/keluraha n
Lembaga Adat seni, budayawan, Lembaga
adat istiadat. regulasi n di Kab. a n di Kab. di Kab.
Desa di Kab. kelompok adat desa Adat Desa.
• Terbentuknya perlindungan Nganjuk. Nganjuk. Nganjuk.
Nganjuk.
Lembaga dan peserta didik. terhadap adat
.
Adat Desa. istiadat.
67
2 Aspek • Kajian terkait • Adanya hasil • Pembentuka n • Adanya hasil • Sudah ada • Sudah ada • Sudah ada
Pengembangan ekosistem adat riset dan tim kajian dan riset dan kajian. tiga ragam lima ragam sepuluh
• Masih istiadat. kajian terkait riset untuk • Sudah ada satu adat istiadat adat istiadat ragam adat
minimnya hasil • Dokumenta si ekosistem pendaftaran ragam adat prioritas di prioritas di istiadat
kajian dan publikasi adat istiadat. ragam kegiatan istiadat prioritas Kab. Kab. Nganjuk prioritas di
ekosistem adat praktekprakte • Adanya adat istiadat di di Kab. Nganjuk yang yang telah Kab. Nganjuk
istiadat yang k adat istiadat. dokumentasi Kab. Nganjuk Nganjuk yang telah ditetapkan yang telah
ada di Kab. Pendaftaran dan publikasi. menjadi Warisan telah ditetapkan menjadi ditetapkan
Nganjuk. praktekpraktek • Ditetapkanny Budaya Tak ditetapkan menjadi Warisan menjadi
• Belum adat istiadat a adat istiadat Benda menjadi Warisan Budaya Tak Warisan
maksimalnya yang ada di yang ada di Indonesia. Warisan Budaya Tak Benda. Budaya Tak
kegiatan Kab. Nganjuk Kab. Nganjuk • Adanya Budaya Tak Benda. Benda.
pendokumentas untuk menjadi menjadi dokumentas i Benda.
i an dan Warisan Warisan dan publikasi. • Adanya bentuk
publikasi Budaya Tak Budaya Tak dokumentasi
kegiatan adat Benda Benda. dan publikasi
istiadat. Indonesia. dengan
• Masih memanfaatka
sedikitnya adat n teknologi
istiadat yang terbaru.
ada yang
ditetapkan
menjadi WTTB
68
3 Aspek • Dibuatnya • Memasukan • Dibuatnya • Sudah adanya • Promosi - -
Pemanfaatan kalender kegiatan adat kalender kalender kegiatan dan
• Masih belum kegiatan istiadat kegiatan adat kegiatan adat branding
maksimalnya adat menjadi bagian istiadat yang istiadat. event adat
agenda adat istiadat. dari kalender terintegrasi • Kerja sama istiadat di
istiadat di Kab. • Menjadika wisata di Kab. dengan dengan media level
Nganjuk n agenda Nganjuk. kalender masa (koran, internasional
menjadi bagian adat • Adanya hasil pariwisata. radio atau .
dari daya tarik istiadat kajian dan • Promosi televisi). • Adanya desa
wisata. sebagai sosialisasi kegiatan • Kerja sama berbasis
• Belum adanya bagian dari mengenai melalui dengan wisata adat.
upaya untuk daya tarik hubungan adat media masa pengelola
menjadikan adat wisata Kab. istiadat dengan dan media info media
istiadat menjadi Nganjuk pelestarian sosial. sosial baik di
nilai lebih yang • Pelestarian lingkungan dan • Dibentukny skala daerah
dapat lingkungan hubungan a tim kajian dan nasional.
meningkatkan hidup dan sosial dan riset
pendapatan asli hubungan untuk
kemasyarakatan •
daerah, desa sosial merumuska
. n agenda
atau masyarakat
masyarakat. dengan adat istiadat
• Masih belum pendekatan menjadi
dimanfaatkan adat bagian dari
ekosistem adat istiadat. proses
istiadat menjadi perlindungan
bagian dari terhadap
perlindungan ekologi dan
terhadap ekologi toleransi
atau hubungan
antar
sosial antar
masyarakat di masyarakat.
Kab. Nganjuk
4 Aspek Pembinaan • Dialog antar • Adanya dialog • Dibentuknya • Terbentuknya - - -
• Adanya stigma umat ritun yang forum forum
negatif dan beragama melibatkan komunikasi komunikasi
polarisasi dan tokoh agama, dewan adat adat desa di
pembenturan antara masyarakat. budayawan, desa Kab.
keyakinan tertentu Sosialisasi pemangku • Diadakannya Nganjuk
terhadap praktek terkait adat, generasi agenda dialog • Pemahaman
adat istiadat bahaya muda dan dan diskusi. dan
(intolerasi). intoleransi pemerintahan penghormatan
dan daerah. adat istiadat.
polarisasi
kebencian
69
VII.1.4 Ritus
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1 Aspek • Pendataan • Adanya data • Dinas • Pembentukan • Terbentuknya • Terbentuknya • Terbentuknya • Terbentuknya
Perlindungan dan pokok terkait Kepemudaan,O tim pendataan tim riset dan Lembaga Lembaga Lembaga
• Belum adanya inventarisir ekosistem ritus lahraga, dan riset pendataan. Adat Desa 30 Adat Desa 70 Adat Desa
data dan ekosistem di Kab. Kebudayaan ekosistem ritus. • Adanya data % dari total % dari total 100 % dari
inventaris ritus. Nganjuk dan pokok desa/kelurahan desa/keluraha total
ekositem (SDM • Pembentukn • Adanya hasil Pariwisata • Pengkajian hasil ekosistem . n. desa/keluraha
dan Praktek) ritus tim riset dan kajian terkait pendataan. ritus di Kab. n.
di masyarakat kajian. dinamika Nganjuk
• Pemerintahan • Adanya
Kab. Nganjuk. praktek ritus. • Adanya hasil
Desa/Keluraha sosialisasi terkait kajian terkait
• Belum adanya kajian
n regulasi dinamika
praktek ritus yang
perlindungan ekosistem
ada di Kab. Nganjuk
• Akademisi, ekosistem ritus. ritus.
• Perlunya regulasi di
budayawan, • Regulasi terkait
tingkat pemerintah
kelompok adat perlindungan
daerah dan ekosistem ritus.
desa/kelurahan desa dan
masyarakat. • Terbentuknya
dalam perlindungan Lembaga
ekosistem ritus. Adat Desa 30 %
dari total
desa/kelurahan.
70
2 Aspek • Pengkajian • Adanya upaya • Dibentuknya • Ditetapkan 12 • Ditetapkan 1-2 • Ditetapkan 12 • Ditetapkan 12
Pengembangan dan pendaftaran tim kajian dan praktek ritus praktek ritus praktek ritus praktek ritus
• Masih sedikitnya pendaftaran praktek ritus riset untuk menjadi menjadi menjadi menjadi
praktek ritus di praktek- yang ada di pendaftaran Warisan Warisan Warisan Warisan
Kab. Nganjuk praktek ritus Kab. Nganjuk praktek-praktek Budaya Tak Budaya Tak Budaya Tak Budaya Tak
yang ditetapkan di Kab. menjadi ritus di Kab. Benda Benda Benda Benda
menjadi Warisan Nganjuk Warisan Nganjuk Indonesia. Indonesia. Indonesia. Indonesia.
Budaya Tak menjadi Budaya Tak menjadi • Dokumentasi
Benda Indonesia. Warisan Benda Warisan dan publikasi
• Masih minimnya Budaya Tak Indonesia. Budaya Tak ekosistem ritus
dokumentasi dan Benda • Adanya Benda dalam bentuk
publikasi Indonesia. dokumentasi Indonesia. film, buku, foto
ekosistem ritus. • Dokumentas dan publikasi • Pendokumentas dan media
• Belum i dan dalam beragam ian dan lainnya.
dijadikannya publikasi media. publikasi • Adanya materi
pengetahuan dan ekosistem • Para peserta ekosistem ritus. pembelajaran
nilai-nilai yang ritus. didik • Perumusan di sekolah
terkandung dalam • Dijadikanny memahami pengetahuan terkait
ritus menjadi a pengetahuan dan nilai-nilai pengetahuan dan
bagian dari pengetahuan dan nilai-nilai ritus untuk nilai-nilai yang
kurikulum dan nilai- ritus yang ada diintegrasikan terkandung pada
muatan lokal di nilai terkait di Kab. dengan
ritus.
Kab. Nganjuk ritus menjadi Nganjuk kurikulum
bagian dari melalui mata muatan lokal.
kurikulum pelajaran
muatan muatan lokal.
lokal.
3 Aspek • Pengintegrasian • Masuknya • Perumusan • Adanya
Pemanfaatan ragam ritus ke ragam praktek ragam praktek konektivitas
• Masih minimnya dalam ritus dalam ritus untuk ragam praktek
nilai-nilai dan kurikulum kurikulum diintegrasikan ritus ke dalam
pengetahuan pendidikan pendidikan ke dalam sistem
mengenai ritus formal. formal (muatan kurikulum pembelajaran di
di masyarakat. • Sosialisasi lokal) pendidikan tiap-tiap satuan
• Masih minimnya tentang manfaat • Adanya formal. pendidikan.
pemanfaatan ritus kepada sosialisasi ke • Sosialisasi • Kegiatan
praktik ritus masyarakat. masyarakat pemanfaatan sosialisasi ke
untuk terkait ragam ragam ritus masyarakat.
pengembangn praktek ritus
kepada
pemajuan
masyarakat
kesejahteraan
masyarakat. terutama anak
muda.
71
4 Aspek Pembinaan • Disediakanny • Adanya sarana • Adanya • - - -
• Kurangnya sarana a sarana dan dan prasarana prasarana dan
dan prasarana prasarana penunjang sarana yang
penunjang kegiatan yang kegiatan ritus. bisa digunakan
ritus di masyarakat. disiapkan Kegiatan untuk
oleh berkaitan penunjang
• Semakin
pemerintah dengan ritus kegiatan ritus.
berkurangnya
daerah/desa yang • Adanya
praktek-praktek
untuk difasilitasi kegiatan rutin
ritus di
penunjang pemerintah sosialisasi dan
masyarakat.
kegiatan ritus. daerah/desa pengenalan
• Belum
• Diagendakan • Adanya pengetahuan
tersosialisasik an
n ya kegiatan pemahaman dan nilai-nilai
nilai dan
ritus di terkait ekosistem
pengetahuan
masyarakat ekosistem ritus kepada
terkait ritus di
dengan bagi generasi masyarakat
generasi
pemerintah muda/pelajar. khususnya
muda/pelajar
daerah/desa pelajar/gener asi
sebagai muda.
fasilitator. • Adanya kegiatan
• Pengenalan dan ritus yang
sosialisasi nilai- difasilitasi oleh
nilai dan pemerintah
pengetahuan daerah/desa
yang ada dalam
ekosistem ritus
72
VII.1.5 Pengetahuan Tradisional
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan
Kerja
2024 2029 2034 2039
1 Aspek Perlindungan • Melakukan • Adanya data • Dinas • Membentuk tim • Sudah ada data - - -
• Belum terinventarisasi inventaris data base Kepemudaan,Ola inventaris base terkait
data pengetahuan pengetahuan pengetahuan hra ga, terkait pengetahuan
tradisional (resep tradisional. tradisional yang Kebudayaan dan pengetahuan tradisional.
kuliner, • Adanya kajian terinventarisir. Pariwisata tradisional.
dan riset terkait • Adanya hasil • Dinas
penanggalan/pawuk
pengetahuan riset dan kajian Menjadikan data • Adanya
on,pengobatan/ramuan , Pendidikan. perlindungan
tradisional dan pengetahuan
musim tanam, aturan pemanfaatan • Dinas Pertanian tradisional regulasi terkait
pemanfaatnya. pengetahuan dan Peternakan. sebagai bagian pengetahuan
irigasi, arsitektur dan • Adanya regulasi tradisional • Dinas UMKM dari sistem ilmu tradisional.
lainlain) yang ada di pemerintah • Adanya dan Koperasi pengetahuan dan
Kab. Nganjuk daerah/desa regulasiper • Dinas Kesehatan kurikulum.
• Masih sedikitnya hasil terkait lindungan. • Dinas PMD.
kajian dan riset terkait perlindungan • Pemerintahan • Adanya regulasi
khazanah pengetahuan pengetahuan Desa/Kelurahan perlindungan.
tradisional. tradisional. • Akademisi,
• Belum adanya regulasi
peserta didik,
perlindungan terkait
budayawan,
pengetahuan tradisional
kelompok adat
desa, praktisi
kesehatan,
pengobat
tradisional dan
masyarakat
umum.
73
2 Aspek Pengembangan • Melakukan • Adanya • Dibentuknya tim • Adanya hasil Adanya 3(tiga) Adanya Adanya 10
tahapan kajian hasil kajian dan kajian dan riset. kajian dan riset OPK 5(lima) OPK (sepuluh)
dan riset. riset. • Melakukan terkait pengetahuan pengetahuan OPK
• Adanya riset dan
• Pemetaan • Adanya pemetaan pengetahuan tradisional di tradisional di pengetahuan
kajian terkait
terhadap pemetaan prioritas terkait tradisional Kab.Nganjuk Kab.Nganjuk tradisional di
pengetahuan
pengetahuan pengetahuan OPK untuk • Adanya hasil yang ditetapkan yang Kab.Nganjuk
tradisional (resep
tradisional di tradisional. didaftarkan pemetaan terkait menjadi Warisan ditetapkan
kuliner, yang
Kab.Nganjuk • Adanya menjadi Warisan penggunaan Budaya Tak menjadi
penanggalan/pawukon, ditetapkan
• Pendaftaran Objek Budaya Tak pengetahuan Benda. Warisan
pengobatan/ramuan, menjadi
dan penetapan Pemajuan Benda. tradisional di Budaya Tak
musim tanam, Warisan
pengetahuan Kebudayaan masyarakat. Benda.
aturan irigasi, Budaya Tak
arsitektur dan
tradisional di (OPK) • Adanya 1 (satu)
Kab. Nganjuk pengetahuan OPK Benda.
lainlain) yang ada di
sebagai Warisan tradisional di pengetahuan
Kab. Nganjuk
Budaya Tak Benda Kab. Nganjuk tradisional di
• Belum
maksimalnya Indonesia. menjadi Kab.Nganjuk
pendaftaran Warisan yang ditetapkan
pengetahuan Budaya Tak menjadi Warisan
tradisional yang ada Benda. Budaya Tak
di Kab.Ngajuk Benda.
menjadi bagian dari
Warisan Budaya Tak
Benda Indonesia.
3 Aspek Pemanfaatan • Pengintegrasian • Masuknya • • Perumusan • Adanya Adanya - -
• Belum ragam pengetahuan ragam konektivitas keterkaitan
dimanfaatkannya ragam pengetahuan tradisional pengetahuan ragam ragam
pengetahuan tradisional tradisional ke dalam tradisional untuk pengetahuan pengetahuan
yang ada di Kab. dalam kurikulum kurikulum diintegrasikan ke tradisional ke tradisional
Nganjuk dalam pendidikan pendidikan dalam kurikulum dalam sistem
yang dengan
kurikulum pendidikan formal. formal (muatan pendidikan pembelajaran
kurikulum
formal. • Sosialisasi lokal) formal. di tiap-tiap
• Sosialisasi pendidikan
• Masih sedikitnya tentang manfaat • Adanya satuan
pemanfaatan pemanfaatan pendidikan. formal
pengetahuan sosialisasi ke
pengetahuan dalam masyarakat pengetahuan • Kegiatan (muatan lokal)
tradisional
kehidupan seharihari kepada terkait tradisional sosialisasi
di masyarakat. masyarakat. penggunaan kepada ke
pengetahuan masyarakat masyarak
tradisional. at.
terutama anak
muda.
74
4 Aspek Pembinaan • Pembinaan pelaku • Adanya langkah- • Pembinaan dan • Kegiatan - - -
dan pengguna langkah pelatihan secara sosialisasi ke
pengetahuan pembinaan oleh berkala kepada masyarakat dan
• Semakin minimnya
tradisional secara OPD terkait. para pelaku dan pelaku.
pelaku dan pengguna
berkala. • Adanya pengetahuan • Sudahnya
pengetahuan tradisional
• Konsolidasi konsolidasi tradisional. lembaga atau
di tengah-tengah
lembaga atau pengetahuan • Adanya organisasi yang
masyarakat.
organisasi tradisional di konsolidasi pada dapat
• Belum
yang menaungi Kab. para pelaku dan konsolidasikan
terkonsolidasinya
pengetahuan Nganjuk. pengguna pengetahuan
lembaga atau organisasi
tradisional yang pengetahuan tradisional yang
yang menaungi
ada di Kab.Ngajuk ada di Kab.
keberadaan palaku tradisional.
Nganjuk.
pengetahuan tradisional
75
VII.1.6 Teknologi Tradisional
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan
Kerja
2024 2029 2034 2039
76
2 Aspek Pengembangan • Adanya kolaborasi • Untuk • Adanya • Agenda riset Terdaftarnya - -
• Belum maksimalnya antara penggunan mengetahui agenda dan kajian Teknologi
riset dan kajian terkait Teknologi penggunaan riset dan secara berkala.Tradisional yang
ekosistem Teknologi Tradisional dengan Teknologi kajian. • Terdaftarnya ada di Kab.
Tradisional yang ada di kehidupan sehari- Tradisional • Pemetaan Teknologi Nganjuk sebagai
hari. agar tetap ragam Tradisional
Kab. Nganjuk Warisan budaya
• Pendaftaran relevan Teknologi yang ada di
• Belum kolaborasi antara Tak Benda
Teknologi dengan Tradision Kab. Nganjuk
penggunan Teknologi Tradisional yang generasi hari al yang sebagai Indonesia.
Tradisional dengan ada di Nganjuk ini. ada di Warisan
kehidupan sehari-hari. menjadi Warisan • Terdaftarnya Kab. Budaya Tak
• Masih sedikitnya Budaya Tak Benda dan Nganjuk Benda
Teknologi Tradisional Indonesia. diakuinya untuk Indonesia.
yang ada di Kab. • Adanya riset dan Teknologi didaftarka
Nganjuk yang ditetapkan kajian terkait Tradisional n menjadi
menjadi Warisan Budaya ekosistem yang ada di Warisan
Tak Benda Indonesia. Teknologi Nganjuk Budaya
Tradisional yang menjadi Tak
ada di Kab. Nganjuk Warisan Benda
Budaya Tak Indonesia.
Benda
Indonesia.
3 Aspek Pemanfaatan Adanya integrasi • Pemanfaatan • Adanya Adanya - - -
Teknologi Tradisional kembali keterkaitan materi
dengan sistem Teknologi penggunaan Teknologi
• Belum maksimalnya
Tradisional. Teknologi
pemanfaatan Teknologi pengetahuan masyarakat Tradisional
Tradisional
dan kurikulum pada • Adanya dalam sistem
Tradisional dalam dengan
pendidikan formal. keterkaitan kurikulum
sistem pengetahuan Teknologi kehidupan
masyarakat atau muatan
Tradisional sehari-hari
• Belum terintegrasinya • Menjadi lokal.
dengan
Teknologi Tradisional teknologi bagian dari
yang ada di Kab. terbaru kurikulum
Nganjuk ke dalam muatan lokal.
kurikulum pendidikan
formal.
4 Aspek Pembinaan Adanya usaha Adanya transfer Diadakannya Pembinaan •
Belum adanya pembinaan pembinaan secara pengetahuan agenda berkala dan
kepada palaku dan berkala kepada pelaku mengenai pembinaan. sosialisasi
pengguna Teknologi dan pengguna Teknologi Teknologi pemajuan
Tradisionall Tradisional Tradisional Teknologi
Tradisional
77
VII.1.7 Olahraga Tradisional
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan
Kerja
2024 2029 2034 2039
78
2 Aspek Pengembangan • Adanya riset dan • Adanya hasil dan • Pembentukan •Adanya riset - - -
kajian terkait kajian terkait tim riset dan dan kajian
konektivitas pengembangan kajian. serta
• Belum adanya riset dan
Olahraga Olahraga • Adanya lokakarya
kajian terkait Tradisional dengan Tradisional Olahraga
sosialisasi atau
pengembangan Olahraga berbasis menjadi bagian lokakarya hasil Tradisional
Olahraga Tradisional Teknologi ( E-Spot) dari Olahraga riset. berbasis E-
menjadi bagian dari • Pendaftaran Teknologi (E- • Pendaftaran Spot dan
Teknologi (E-Sport) Olahraga Spot) OPK atau
Tradisional di Kab. • Terdaftarnya Olahraga teknologi.
Nganjuk menjadi Olahraga Tradisional •Adanya
bagian dari Warisan Tradisional di Kab. yang ada di OPK
Budaya Tak Benda. Nganjuk menjadi Kab. Olahraga
bagian dari Nganjuk Tradasional
Warisan menjadi yang telah
Budaya Tak bagian dari ditetapkan
Benda. Warisan menjadi
Budaya Tak Warisan
Benda. Budaya Tak
Benda
Indonesia.
3 Aspek Pemanfaatan • Adanya event • Semakin • Koordinasi • Terselengg - - -
• Masih minimnya berkala dan digemarinya dengan OPD aranya
pemanfaatan Olahraga berjenjang Olahraga dan organisasi event
Tradisional dalam event Olahraga Tradisional oleh masyarakat Pekan
- event di Kab. Tradisional di masyarakat. terkait adanya Olahraga
Kab.Nganjuk. • Menjadi bagian agenda event Tradisional
Nganjuk.
• Adanya dari muatan Olaraga di Kab.
• Belum terakomodirnya
pemanfaatan lokal kurikulum Tradisional di Nganjuk.
Olahraga Tradisional ke Olahraga sekolah. Kab. Nganjuk.
dalam kurikulum atau Tradisional menjadi • Adanya event Adanya
pembelajaran di sekolah muatan lokal Pekan kurikulum
kurikulum sekolah Olahraga muatan
Tradisional di lokal yang
Kab. terintegrasi
Nganjuk
dengan OPK
Sinkronisasi
Olahraga
kegiatan
Olahraga Tradisional.
Tradisional
dengan
kurikulum
79
4 Aspek Pembinaan • Pelaksanaan • Adanya • Pembuatan • Sudah - - -
• Masih minimnya program regenerasi program kerja adanya
pembinaan bagi pelaku pembinaan dan atlet dan untuk induk
Olahraga Tradisional di pelatihan bagi pelatih mencetak atlet organisasi
Kab. pelaku Olahraga Olahraga dan pelatih Olahraga
Nganjuk Tradisional. Tradisional. Olahraga Tradisional
• Masih minimnya • Adanya program • Adanya Tradisional. • Sudah
keberadaan dan regenerasi pelaku organisasi • Pembentukan adanya
eksistensi organisasi Olahraga induk Organisasi program
induk Olahraga Tradisional. Olahraga Induk pembinaan
Tradisional di Kab. • Pembentukan dan Tradisional di Olahraga dan
Nganjuk peningkatan Kab. Tradisional di pelatihan
kapasitas induk Nganjuk. Kab. untuk atlet
organisasi Nganjuk.
Olahraga dan pelatih
Tradisional olahraga
tradisional.
VII.1.8 Bahasa
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1 Aspek Perlunya Tersedianya • Dinas Pembentukan tim pendataan • Adanya dokumen • Adanya • Adanya -
Perlindungan pendataan dan data base Kepemudaan, dan pemetaan keberagaman terkait pendataan dokumen dokumen
Masih belum adanya pembuatan terkiat sebaran Olahraga, bahasa di Kab. Nganjuk. dan pemetaan terkait terkait
pendataan terkait peta keragaman Kebudayaan dan ragam bahasa pendataan dan pendataan
keberadaan dan keberagaman bahasa daerah Pariwisata daerah. pemetaan dan
di Kab.
keragaman bahasa bahasa daerah • Dinas Pendidikan ragam bahasa pemetaan
Nganjuk.
daerah di Kab. yang ada di • Cabag Dinas daerah di tiap ragam
Nganjuk. Nganjuk. Provinsi desa. bahasa
• Dinas Kominfo daerah di
• Dinas PMD tiap desa.
• Pemerintahan
Desa/Kelurahan
• Akademisi, peserta
didik, budayawan,
kelompok adat
desa dan
masyarakat umum
80
2 Aspek • Perlunya ada • Adanya kajian • Pembentukan program • Sudah adanya Tersedianya - -
Pengembangan program riset dan riset yang kerja riset dan kajian program riset dan ruang untuk
• Masih sedikitnya dan kajian komprehensif terkait bahasa daerah di kajian secara pusat studi
riset dan kajian terkiat ragam • Adanya pusat Kab. Nganjuk. berkala. dan
terkait bahasa daerah studi dan dokumentasi
di Kab. dokumentasi ragam bahasa
keberagaman
Nganjuk. ragam bahasa di Museum
bahasa daerah
• Perlu adanya Nganjuk.
yang ada di Kab. di Kab.
pusat
Nganjuk. Nganjuk
dokumentasi
• Belum adanya keberadaan
ruang atau pusat ragam bahasa
dokumentasi di Kab.
bahasa daerah di Nganjuk.
Kab. Nganjuk
81
4 Aspek • Adanya Pembinaan • Pelatihan secara berkala. • Mengadakan
Pembinaan pelatihan secara pengguna Adanya pembinaan. acara pelatihan
• Rendahnya berkala kepada ragam bahasa secara berkala
kemampuan generasi muda daerah di Kab. di tiap
berbahasa atau pelajar Nganjuk. tahunnya.
daerah di terkait
kalangan anak penggunaan
muda. bahasa daerah
• Minimnya Kab. Nganjuk
minat • Pembinaan bagi
terhadap OPD terkait
penggunaan untuk ikut serta
bahasa dalam
daerah di penggunaan
masyarakat bahasa daerah
Kab. Kab. Nganjuk
Nganjuk. dalam ruang-
ruang
pelayanan atau
publik.
82
VII.1.9 Permainan Tradisional
1 Aspek Perlindungan • Melakukan • Adanya data terkait • Dinas Pembentukan tim • Sudah adanya Adanya - -
pendataan secara OPK Permainan Kepemudaan, inventaris dan data base regulasi
• Belum adanya berkala terkait Tradisional. Olahraga, Kebudayaan kajian. ekosistem perlindungan
inventarisir OPK Permainan dan Pariwisata Pendiskusian OPK terkait OPK
Tradisional yang • Organisasi Olahraga terkait pentingnya Permainan baik dalam
Permainan Tradisional • Terlindunginya
ada di Kab. regulasi Tradisional bentuk
yang ada di Kab. OPK Permainan Tradisional
Nganjuk. perlindungan OPK. yang di Kab. peraturan
Nganjuk. • Mengupayakan Tradisional melalui • Dinas Nganjuk. daerah dan atau
• Masih belum adanya segera adanya regulasi Pendidikan • Adanya peraturan desa.
peraturan baik di regulasi pemerintah • Dinas regulasi
tingkat daerah atau perlindungan OPK UMKM dan perlindung an
desa terkait di Kab. Nganjuk. Koperasi terkait OPK
perlindungan Objek • Dibentuknya induk • Dinas baik dalam
Pemajuan organisasi Kominfo bentuk
Kebudayaan (OPK) Permainan • Dinas peraturan
Permainan Tradisional. Kesehatan daerah dan
Tradisional. • Dinas PMD atau peraturan
• Pemerintahan desa.
• Belum adanya induk
organisasi yang Desa/Kelurahan
menaungi Permainan • Akademisi, peserta
Tradisional didik, budayawan,
kelompok adat desa
dan masyarakat umum
2 Aspek Pengembangan • Pendaftaran • Ditetapkannya • Membentuk tim • Adanya • Adanya hasil • Adanya hasil • Adanya hasil
Masih minimnya Permainan Permainan Tradisonal Permainan kajian dan riset. hasil riset riset dan riset dan riset dan
Tradisional di Kab. Nganjuk yang ada di Kab. Tradisional di Pendaftaran dan kajian kajian secara kajian secara kajian secara
yang menjadi Warisan Nganjuk menjadi Kab. Nganjuk Permainan secara berkala. berkala. berkala.
Budaya Tak Benda Warisan Budaya Tak menjadi Warisan Tradisional untuk berkala. • 5 OPK • 10 OPK • 15 OPK
Benda Indonesia. Budaya Tak Benda masuk nominasi • Adanya
Indonesia. Permainan Permainan Permainan
Belum maksimalnya riset • Program riset dan Indonesia. Warisan Budaya penetapan
Tradisional Tradisional Tradisional
kajian terkait • Adanaya hasil Tak Benda. Permainan
dan kajian terkait ekosistem yang ada di yang ada di yang ada di
Permainan riset dan kajian. Tradisional
Permainan Tradisional yang Nganjuk Nganjuk Nganjuk
Tradisional. yang ada di
ada di Kab. Nganjuk menjadi menjadi menjadi
Nganjuk
WTTB WTTB WTTB
menjadi
WTTB
83
3 Aspek Pemanfaatan • Pengupayaan Adanya agenda Membuat agenda • Sudah terlaksana• Sudah -
• Belum Permainan secara berkala dan tahunan dalam festival terlaksana
maksimalnya Tradisional dalam terprogram festival Permainan festival
pemanfaatan agenda kebudayaan Permainan Permainan Tradisional di Permainan
Permainan Tradisional daerah. Tradisional di Kab. Tradisional Kab. Nganjuk. Tradisional di
dalam agenda • Diagendakannya Nganjuk secara berjenjang • Sudah masuknya Kab. Nganjuk.
kebudayaan. festival secara berkala. dan berkala. Permainan • Sudah
• Belum adanya Tradisional masuknya
agenda festival secara dalam kurikulum Permainan
berkala terkait muatan lokal. Tradisional
Permainan dalam
kurikulum
Tradisional di Kab.
muatan lokal.
Nganjuk.
• Perlunya memasukan
Permainan
Tradisional ke dalam
kurikulum muatan
lokal.
4 Aspek Pembinaan Diadakannya Terlaksanakannya Program Sudah - - -
• Belum adanya program kegiatan pembinaan kegiatan pembinaan pembinaan bagi terlaksanakannya
pembinaan secara berjenjang dan bagi palaku pelaku Permainan program
bagi palaku berkala bagi palaku Permainan Tradisional di pembinaan
Permainan Permainan Tradisional. Kab. Nganjuk. secara berkala.
Tradisional di Kab. Tradisional di Kab.
Nganjuk.
Nganjuk.
84
VII.1.10 Cagar Budaya
1 Aspek Perlindungan • Pendataan secara • Adanya data • Dinas • Membentuk • Sudah ada Terlindungnya - -
• Belum maksimalnya berkala objek cagar base objek Kepemudaan, Tim Ahli Cagar data base Objek cagar
inventarisir data cagar budaya. pemajuan Olahraga, Budaya Kab. Cagar Budaya
budaya yang ada di Kab. • Dibuatkannya kebudayaan di Kebudayaan dan Nganjuk Budaya yang melalui status
Nganjuk. Perda atau produk Kab. Nganjuk. Pariwisata • Membentuk terintregrasi hukum
hukum cagar • Adanya • Adanya Tim
• Lemahnya perlindungan • BAPEDA Kab. Tim perumus
budaya. perlindungan Ahli Cagar
hukum terhadap cagar Nganjuk Perda Cagar
• Dibentuknya Tim hukum untuk Budaya.
budaya. • Dinas PMD Budaya Kab.
Ahli Cagar Budaya Objek Cagar • Adanya
• Belum adanya Tim Ahli • Dinas Pekerjaan Nganjuk
Kab. Budaya. Perda Cagar
Cagar Budaya di Kab. Nganjuk. • Adanya Tim Umum Pegiat Budaya di
Ngannjuk • Perlunya Ahli Cagar Budaya, Kabupaten
• Masih sedikitnya Objek pembahasan Budaya di Kab. • Akademisi dan Nganjuk.
Cagar Budaya di Kab. penganggaran dalam Nganjuk Masyarakat • Adanya
Nganjuk yang memiliki upaya kompensasi • Upaya umum. pengangga ran
status hukum dalam upaya
dan balas jasa kompensasi
• Belum adanya anggaran kompensasi
terhadap temuan dan balas jasa
terkait kompensasi dan dan balas jasa
Objek Cagar terhadap terhadap
atau balas jasa terhadap Budaya. temuan Objek temuan Objek
penemuan Objek Cagar Cagar Budaya. Cagar Budaya
Budaya.
2 Aspek Pengembangan • Mengadakan • Adanya hasil • Merencanakan • Sudah ada • Adanya • Revitalisasi -
• Belum banyaknya kajian dan riset kajian dan riset kajian dan riset kajian dan riset fasilitas dan Kawasan
hasil kajian dan riset secara berkala yang faktual dan secara berkala. terkait Cagar sarana Kota Tua
mengenai Cagar
terhadap aktual. • Merencanakan Budaya di kab. prasarana Nganjuk
temuan atau • Adanya diskusi publik Nganjuk secara penunjang
Budaya.
objek Cagar kesadaran di atau seminar berkala.
• Belum Budaya di Kab. • Merencanakan • Diskusi publik
Cagar
masyarakat Budaya
maksimalnya sarana Nganjuk dan sosialisasi dengan
umum terkait (Tempat
dan prasarana • Mengadakan Cagar Budaya ke pemerintah masyarakat
penunjang di seminar secara daerah atau dan atau Penyimpanan
• Adanya fasilitas
Kawasan Cagar berkala hasil desa terkiat pelajar. koleksi)
sarana dan
Budaya. kajian dan riset pentingnya • Adanya • Keberadaan
prasarana Cagar
ke masyarakat fasilitas fasilitas dan kawasan
Budaya sampai
dan atau penunjang sarana Geo Park di
di level Desa.
pelajar serta Cagar Budaya. prasarana Situs
penunjang Purbakala
85
pegiat Cagar Budaya Hutan
kebudayaan (Tempat Trittik
• Pengadaan Penyimpanan Rejoso
sarana dan koleksi)
prasarana
penunjang
Objek Cagar
Budaya
(Kawasan Geo
Park di Tritik
dan Museum
berbasis desa)
3 Aspek Pemanfaatan • Perlunya • Generasi muda • Merencanakan • Sudah - - -
• Masih belum menjadikan dan atau pelajar kurikulum lokal terintergras
maksimalnya Objek Cagar akan semakin yang inya kurikulum
pemanfaatan Objek Budaya sebagai mengenal Objek terintregrasi pendidikan
Cagar Budaya media Cagar Budaya dengan dengan Objek
sebagai media pembelajaran yang ada di Pemajuan Cagar Budaya
pembelajaran di dapat melalui Nganjuk. Kebudayaan di
lembaga pendidikan kurikulum • Adanya Kab. Nganjuk. Kab.Nganjuk
formal dan muatan lokal. kesinambungan • Mengadakan • Adanya lomba
informal. • Adanya lomba- antara lomba dan dan inovasi
• Masih minimnya lomba atau pendidikan dan inovasi berbasis secara berkala
pemanfaatan Objek inovasi bidang pemajuan teknologi, seni dalam bidang
Cagar Budaya ekonomi dan kebudayaan dan media teknologi, seni
sebagai bagian dari industri kreatif daerah. dan media
bertemakan
daya tarik wisata, bertemakan • Munculnya bertemakan
Objek Cagar
ekosistem ekonomi Objek Cagar inovasi- inovasi Objek Cagar
Budaya yang ada Budaya. Budaya.
dan industri kreatif• berbasis seni,
Belum di Kab. teknologi dan • Tercapainya
dimaksimalkannya Nganjuk. media yang fungsi Objek
Objek Cagar • Mendorong Cagar Budaya
bertemakan
Budaya sebagai inovasi dalam sebagai sarana
Objek Cagar
bagaian dari inovasi bidang pendidikan dan
teknologi, seni Budaya.
teknologi atau dan rekreasi
ahli wahana ke dan media baru keluarga
media seni. bertemakan
• Belum Objek Cagar
dimaksimalkannya Budaya di Kab.
Objek Cagar Ngangjuk.
Budaya sebagai
bagaian dari inovasi
teknologi atau dan
86
ahli wahana ke
media seni.
87
VII.1.11 Seni
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan
Kerja 2024 2029 2034 2039
1 Aspek Perlindungan • Membentuk sistem • Tersedianya data • Pegiat dan • Membentuk • Adanya • Sudah - -
• Masih belum adanya data pendataan terpadu inventaris Pekerja Seni Tim pembahasan adanya Perda
terpadu mengenai untuk ekosistem ekosistem • Organisasi induk inventarisir regulasi terkait Pemajuan
ekosistem kesenian yang kesenian di kesenian yang seniman data kesenian Pemajuan Kebudayaan
Kab.Nganjuk ada di Kab. • Bapeda Kab. • Membuat Kebudayaan • Sudah
ada di Kab. Nganjuk
Nganjuk. Nganhuj penyimpanan Daerah. adanya
• Masih belum adanya
Adanya Perda • Dinas Kominfo data • Adanya Perdes
regulasi pemerintah • Membuat regulasi
dan atau Perdes • Dinas PMD ekosistem pendataan terkait Pemajuan
daerah atau desa dalam pemerintah daerah kesenian data ekosistem Kebudayaan
Pemajuan
perlindungan ekosistem atau desa dalam • Dinas
Kebudayaan kesenian di .
kesenian di Kab. pemajuan Pendidikan Dinas • Merumuskan Kab.Nganj uk.
daerah dan desa
Nganjuk. kebudayaan daerah Kepemudaan, Perda / Perdes
dan desa Olahraga, membahas
Kebudayaan dan perlindungan
Pariwisata Kebudayaan
• Akademisi,
Peserta didik dan
Masyarakat
Umum
2 Aspek Pengembangan • Mengadakan • Adanya kajian • Membentuk • Adanya kajian Adanya 5 Adanya 8 Adanya 10
• Masih minimnya hasil kegiatan kajian dan yang tim kajian dan riset kesenian kesenian kesenian
kajian atau riset riset tentang potensi komprehensif dan riset tentang potensi asal Kab. asal Kab. asal Kab.
mengenai potensi seni seni daerah di Kab. mengenai potensi untuk proses kesenian daerah Nganjuk Nganjuk Nganjuk
daerah di Kab. Nganjuk. Nganjuk. seni daerah. pendaftaran Kab. Nganjuk menjadi menjadi menjadi
• Ditetapkannya Warisan • Adanya 3 Warisan Warisan Warisan
• Masih minimnya
kesenian asal Budaya Tak kesenian asal Budaya Tak Budaya Budaya
kesenian asal • Mendaftarkan
Kab. Nganjuk Benda. Kab. Nganjuk Benda Tak Tak Benda
Kab.Nganjuk yang kesenian Kab.
menjadi bagian • Merencanaka menjadi Benda
ditetapkan menjadi Nganjuk menjadi
dari Warisan n ruang Warisan
bagian Warisan Budaya Warisan Budaya Tak Budaya Tak ekspresi dan Budaya Tak
Tak Benda. Benda Indonesia
Benda Indonesia. ruang Benda.
• Adanya
• Perlunya ruang ekspresi gedung atau • Peningkatan pertujukan • Adanya ruang
dan panggung pertujukan ruang sarana dan ekspresi dan
atau galeri
yang representatif prasarana atau galeri seni
pertujukan seni.
88
3 Aspek Pemanfaatan • Perlunya • Meningkatnya • Mengadakan • Adanya - - -
Belum maksimalnya kemanfaatan aspek program kerja program kerja
pemanfaatan ekosistem kesenian asal pemanfaatan berkelanjutan di OPD yang
seni di Kab. Nganjuk. daerah Kab. kesenian dalam untuk mendukung
Nganjuk dalam program memprioritas aktivitas
kegiatan pembangunan kan ekosistem seni
pembangunan di Kab. pemanfaatan di Kab.
daerah. Nganjuk ekosistem seni Nganjuk
• Perlunya sinergi • Munculnya di Kab. • Terlaksana
antara pelaku seni inovasiinovasi Nganjuk kannya program
tradisional dan seni seni media baru menjadi bagian inovasi –
media baru. dan dari inovasi bidang
• Pendorong inovasi penggunaan pembangunan kesenian secara
dalam bidang daerah. berkala.
teknologi
teknologi dan • Mengagenda
dalam seni
komunikasi dalam kan program
tradisi yang ada
pemanfaatan inovasi
di Kab.
kesenian daerah. bidang
Nganjuk
kesenian
dalam
pemanfaatan
teknologi dan
informasi.
89
4 Aspek Pembinaan • Meningkatkan • Adanya • Mengagenda • Terwujudn ya Terwujudnya - -
• Semakin berkurangnya mutu dan kuantitas peningkatan kan program program kesadaran
pelaku seni tradisi di Kab. SDM pelaku seni SDM baik secara regenerasi regenerasi publik
Nganjuk di Kab. Nganjuk. mutu atau pelaku pelaku seni terhadap
• Belum adanya • Meningkatkan tata kuantitas pada kesenian khusunya apresiasi seni.
kelola manajemen pelaku kesenian khususnya pada seni
regenerasi seniman tradisi
kesenian. di Kab. Nganjuk seni tradisi di prioritas
secara terprogram.
• Berkurangnya Kab. Nganjuk (Tayub,
• Masih perlunya
stigma negatif • Mengadakan Wayang
peningkatan SDM dan
pada pertujukan program kerja Timplong dan
tata kelola manajemen
seni-seni tradisi pembinaan Jaranan)
kesenian.
yang ada di berkelanjutan • Terwujudnya
• Masih minimnya
Kab.Nagnjuk untuk tata program
kegiatan bagi pelaku kelola pembinaan
seni media baru. manajemen tata kelola
• Munculnya stigma seni. kesenian
negatif terhadap • Pembinaan secara
kesenian tradisi di Kab. kepada pelaku berkala.
Nganjuk ( Tayub dan seni yang • Adanya
Jaranan) selama ini program
mendapat residensi bagi
stigma negatif. anak muda
• Mengagenda dan pelaku
kan program
seni media
residensi
(Pertukaran baru ke pusat
Wawasan) kesenian
bagi pelaku daerah atau
seni. luar daerah
90
VIII. Gambaran Umum Permasalahan, Rekomendasi, dan Upaya Umum PadaNaskah
PPKD 2023
a. Gambaran Umum Permasalahan
berperan dalam sikap konsumtif masyarakat. Selain itu masuknya ide-ide dan
sehingga dapat terukur melalui program kerja periodik baik dalam Rencana
91
Sementara dalam ranah kebijakan dan program, permasalahan pemajuan
kebudayaan daerah Kabupaten Nganjuk terdapat pada belum adanya visi misi
kementerian dengan OPD terkait dan pelaku atau pegiat kebudayaan daerah.
menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian. Sesuai yang tercatat dalam
naskah PPKD tahun 2023, ada beberapa sarana dan prasarana yang perlu
ditingkatkan baik secara kualitas dan kapasitas. Dengan adanya data terkait
aset sarana dan prasarana kebudayaan baik yang dimiliki oleh pemerintah
daerah, lembaga, dan perorangan. Tujuan dari pendataan tersebut adalah untuk
tetap diharapkan mampu dilestarikan generasi muda hari ini. Dengan konsep
92
dan konteks yang disesuaikan zamannya. Maka kolaborasi antara dunia
teknologi dan tradisi menjadi tantangan yang harus disiapkan oleh pemangku
kebijakan agar kemudian apa yang telah diwariskan oleh leluhur berjalan
Tradisional, dan Cagar Budaya. Dari kesebelas OPK tersebut tercatat dalam
Data tersebut tentunya harus terus dicatat, diarsipkan lebih detail, dan
rapat Tim Penyusun PPKD dan hasil diskusi publik untuk membuat skala
Baru, Kawasan Cagar Budaya Hutan Tritik Kecamatan Rejoso, dan Lembaga
93
Pemilihan objek yang direkomendasikan sebagai Objek Pemajuan
disusun anggota tim PPKD. Rumusan tolok ukur yang disepakati adalah
sebagai berikut:
disyaratkan:
Kabupaten Nganjuk.
94
Berikut ini merupakan keterangan dari Objek Pemajuan Kebudayaan
1. Seni Tayub
seni musik dan seni tari. Akar katanya berasal dari tata-guyub yang memiliki
makna ditata secara bersama, pementasan seni tayub merupakan titik temu
hasil panen atau wujud dari penyimbolan Dewi Sri (Dewi Kesuburan).
hanya pada sisi estetika berkesenian namun juga dapat dilihat dari kegiatan
2. Gembyangan Waranggono
bagi calon penari tayub yang disebut sebagai waranggono. Prosesi dan ritual
95
pada hari Kamis malam Jumat Pahing pada bulan Besar dengan mengambil
Air Terjun Sedudo untuk diminum dan mandi serta membasuh muka.
Setelah mengambil air Sedudo, kemudian air tersebut dicampur dengan air
sumur Mbah Ageng yang terdapat dalam punden. Di sore harinya, para
menari, serta menggunakan kebaya dan sanggul untuk perempuan dan untuk
warga dan warga berhak memberikan uang sama halnya dengan ngamen
pada umumnya.
Seni jaranan merupakan seni tari khas yang tidak hanya ada di
Kabupaten Nganjuk, bahkan seni tari kuda ini jejaknya bisa ditemui hingga
96
4. Seni Wayanng Timplong
Bancol sendiri adalah seorang pendatang yang berasal dari daerah Grobogan,
suara gamelan, kenong, dan gambang yang terbuat dari bambu. Gamelan ini
mempunyai suara yang khas, yakni apabila gamelan dipukul, maka akan
menghasilkan bunyi yang dominan. Bunyi suara itu terdengar dari jauh
pada saat momentum sedekah bumi atau nyadran. Dalam satu pertujukan
terdapat kurang lebih 70 tokoh wayang yang terdiri dari beberapa tokoh,
binatang, dan senjata. Namun yang pakem ada sembilan, yakni Ksatria
(prajurit), Satria Muda, Putri Sekartaji, Ratu (Putri), Panji, Satrio Sepuh,
Pada tokoh Wayang Timplong tak ada penokohan khusus kecuali Panji,
Sekartaji, dan Kilisuci. Sedangkan tokoh lain hanya sebagai pemeran biasa.
97
5. Seni Media Baru
begitu indah dan menarik mewarnai pelaku seni. Praktik seni yang dibantu
teknologi ini tidak hanya menularkan perubahan yang lebih atraktif. Seni
media baru (new media art) telah berusaha mengelola kegiatan seni visual
dengan dukungan dari teknologi digital. Berkat teknologi itu pula, kreativitas
seni yang dimiliki kreator bisa merealisasi video, video instalasi, seni suara,
digital print, fotografi, animasi, web-art, maupun seni interaktif lain. Dari
sini penting kiranya untuk menjadi gagasan kolaborasi antara seni tradisi
sentuhan teknologi.
fosil binatang laut dan darat, yakni kerang laut, bagian tubuh gajah, tanduk
banteng, gigi gajah, serta fosil purba lainnya. Fosil-fosil yang ditemukan di
98
Hutan Tritik bisa dilihat di Museum Anjuk Ladang Nganjuk. Selain fosil, di
wilayah Nganjuk juga pernah ditemukan artefak berupa bola batu. Temuan
fosil dan artefak di Nganjuk menjadikan daerah ini sebagai situs yang
Nganjuk. Dari data OPK yang telah terdata dapat diketahui jika sebagian
erat kaitannya dengan kondisi sosial dan bentang alamnya. Inilah yang
99
di Kabupaten Nganjuk. Kebudayaan tidak sekadar menjadi hobi atau gaya
hidup namun telah menjadi bagian dari sistem kehidupan mulai dari upacara
pemerintah saja, tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab pemilik
kebudayaan itu sendiri yaitu masyarakat. Oleh karena itu, penting kiranya
100
2. Mengembangkan Objek Pemajuan Kebudayaan Kabupaten
modern.
sekadar hobi atau gaya hidup. Namun telah menjadi bagian yang
Kabupaten Nganjuk.
101
Lampiran-Lampiran
102
103
104
105
106
107
108
109
Dokumentasi Kegiatan
110
111