Anda di halaman 1dari 26

MATERI AJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

MODUL AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


KEGIATAN BELAJAR 3
PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN

Oleh:
Nama Mahasiswa : ANIMAR, SP.
NIM : 201508044754
Bidang stusi/Rombel : Pendidikan Profesi Guru

PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufig dan
hidayah-Nya Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning Modul 1 Pendalaman Materi
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kegiatan Belajar 3 Pembibitan dan Kultur
Jaringan ini dapat terselesaikam.
Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning Modul 1 Pendalaman Materi
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kegiatan Belajar 3 Pembibitan dan Kultur
Jaringan ini penulis susun untuk memenuhi tugas dan tagihan mahasiwa PPG Dalam
Jabatan tahun 2021 Angkatan 3 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada tahap
Pendalaman Materi yaitu Penyusunan Materi Ajar Berbasis Masalah untuk
mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang dialami Mahasiswa PPG yang
disebabkan oleh deficit kompetensi maupun miskonsepsi. Dalam materi ajar inipenyusun
menyajikan beberapa referensi dan solusi untuk mengatasi defisit kompetensi dan
miskonsepsi dalam Pembelajaran Modul 1 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Materi ajar ini dikembangkan dengan mengedepankan pendekatan Higher Order Thinking
Skill (HOTS) dan mengintegrasikan kerangka berpikir Tecnological, Pedagogical, Content
Knowledge (TPACK)
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Terimakasih atas kerja keras dan masukan
berharganya dan semoga materi ajar ini bermanfaat untuk mahasiswa PPG, ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing dan rekan-rekan Mahasiswa
PPG DalJab 2021.
Akhir kata semoga materi ajar ini bermanfaat bagi Mahasiswa PPG.

Nagan Raya, 21 Juli 2021


Animar
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………....i


Daftar Isi ………………………………………………………………………….ii
A. Pendahuluan …………………………………………………………………...1
1. Deskripsi singkat……………………………………………………............1
2. Relevansi …………………………………………………………………...2
3. Petunjuk belajar …………………………………………………………….3
B. Inti ……………………………………………………………………………..3
1. Capaian Pembelajaran ……………………………………………………...3
2. Sub Capaian Pembelajaran ………………………………………………....3
3. Uraian Materi : Pembibitan dan Kultur Jaringan …………………………..3
a. Pengertian dan Prinsip Kultur Jaringan ………………………………..3
b. Keunggulan Teknik Kultur Jaringan …………………………………..6
c. Macam-macam Teknik Kultur Jaringan ……………………………….8
d. Tahapan Proses Teknik Kultur Jaringan ………………………………10
4. Forum Diskusi ……………………………………………………………..16
C. Penutup ……………………………………………………………………….16
1. Rangkuman ……………………………………………………………….16
2. Tes Formatif ……………………………………………………………....17
3. Kunci Jawaban Tes Formatif ……………………………………………..21
Daftar Pustaka …………………………………………………………………...iii

ii
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Negara Indonesia merupakan negara tropis memiliki beraneka ragam jenis
tanaman terutama tanaman pangan. Beberapa diantaranya dikembangkan dengan
teknik kultur jaringan atau dengan cara vegetatif. Perkembangbiakan sebagian besar
berasal dari salah satu bagian dari tanaman, misalnya berasal dari batang, akar, daun
atau disebut bibit dengan tujuan mendapatkan bibit yang unggul.
Pada modul ini 1 kegiatan belajar 3 Pembibitan dan Kultur Jaringan saya
mengembangkan materi ajar untuk memperkaya keilmuan dan bahan referensi untuk
mahasiswa PPG berisi materi dan kegiatan pembelajaran yang dipelajari selama
pendalaman materi termasuk terdapatnya materi yang sulit dipahami karena
kurangnya kompetensi dan miskonsepsi.
Dalam melakukan pendalaman materi Modul 1 Kegiatan Belajar 3 Pembibitan
dan Kultur Jaringan penulis mengidentifikasi adanya masalah yang ditemukan dan
dirumuskan sebagai berikut:
1) Penulis menganggap Teknik Kultur Jaringan adalah materi yang sulit dipahami
karena tidak ada sarana yang mendukung untuk mempraktekkan teknik kultur
jaringan.
2) Penulis mengalami miskonsepsi tentang tahapan proses teknik kultur jaringan.
Dari masalah dalam materi yang sulit dipahami oleh penulis karena defisit
kompetensi dan menyebabkan miskonsepsi tersebut, penulis merancang penyelesain
dengan mengkaji lebih mendalam materi Modul 1 Kegiatan Belajar 3 Pembibitan
dan Kultur Jaringan dengan menambahkan sumber informasi tambahan yang relevan
dan disesuiakan dengan perkembangan Ilmu Pengerahuan dan Teknologi
Adapun pembahasan pada Modul 1 Kegiatan Belajar 3 Pembibitan dan Kultur
Jaringan ini penulis Tuangkan dalam peta konsep dibawah ini:

1
KULTUR JARINGAN

Macam-macam Teknik Kultur


Jaringan

Berdasarkan jenis
Eksplan: Berdasarkan jenis
Media Tanam:
1) Kultur Haploid
2) Kultur Protoplasma a) Metode Padat (Solid
3) Kultur Suspensi Method)
4) Kultur Kalus b) Metode Cair (Liquid
5) Kultur Organ Method)
6) Kultur Biji

Tahapan Proses Kultur


Jaringan:
1. Tahap Persiapan
2. Pembuatan Media
3. Pemilihan dan
PenyiapanTanaman Sumber
Eksplan
4. Pembuatan Kultur Jaringan:
a. Inisiasi
b. Sterilisasi
c. Multiplikasi
d. Pengakaran
e. Aklimitasi

Gambar 1. Peta Konsep Modul 1 KB 3


Pembibitan dan Kultur Jaringan
2. Relevansi
Setelah mempelajari materi ajar ini mahasiswa diharapkan mampu:
1) Menganalisis teknik kultur jaringan
2) Menganalisis dan mengidentifikasi keunggulan kultur jaringan.

2
3) Menganalisis dan mendeskripsikan macam-macam teknik kultur jaringan.
4) Menganalisis dan mendeskripsikan tahapan teknik kultur jaringan.
3. Petunjuk Belajar
Untuk memahami materi ajar ini perhatikan petunjuk belajar berikut:
a. Bacalah uraian materi tentang Pembibitan dan Kultur Jaringan yang mencakup
pokok bahasan keunggulan Teknik Kultur Jaringan, macam – macam Teknik
Kultur Jaringan dan Tahapan Proses Kultur Jaringan.
b. Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi ajar ini bacalah peta konsep
dengan seksama.
c. Bacalah masalah yang muncul dalam materi ajar ini yang terdiri dari masalah
secara umum muncul ketika mempelajari materi tentang Pembibitan dan Kultur
Jaringan.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada kegiatan belajar Pembibitan dan Kultur Jaringan adalah:
a. Memahami konsep pengertian Kultur Jaringan
b. Memahami dan menganalisa keunggulan teknik kultur jaringan
c. Mengidentifikasi macam-macam teknik kultur jaringan
d. Menganalisa dan mengidentifikasi tahapan teknik kultur jaringan
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Siswa mampu mendeskripsikan teknik kultur jaringan dan prinsip kultur jaringan
b. Siswa mampu mendeskripsikan keunggulan teknik kultur jaringan
c. Siswa mampu mendeskripsikan konsep macam-macam teknik kultur jaringan
d. Siswa mampu menganalisis dan mendeskripsikan tahapan proses kultur jaringan
3. Uraian Materi
a. Pengertian dan Prinsip Kultur Jaringan
1. Pengertian Kultur Jaringan

3
Teknik kultur jaringan merupakan salah satu cara untuk memperbanyak
tanaman secara vegetative. Pengertian kultur jaringan ialah teknik memperbanyak
tanaman dengan menggunakan cara isolasi salah satu bagian tanaman seperti daun,
mata tunas; dan untuk menumbuhkan bagian-bagian tersebut ke dalam media buatan
secara aseptic dimana kaya akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah yang
tertutup (in vitro) yang dapat tembus cahaya sehingga bagian-bagian tanaman
tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi sebuah tanaman yang
lengkap (Hartman and Kester 1961;Wiraatmaja, 2017).

Gambar 2. In vitro
Sumber: Google searching

2. Prinsip Kultur Jaringan


Prinsip utama dari kulktur jaringan ini adalah perbanyakan tanaman dengan
memakai bagian vegetatif tanaman yang menggunakan media buatan dan dilakukan
di tempat yang steril. Berbeda dengan teknik untuk meperbanyak tanaman secara
konvensional, teknik kultur jaringan merupakan teknik yang dilakukan dalam
kondisi aseptic di dalam sebuah botol kultur dengan medium serta pada kondisi
tertentu. Oleh sebab itu, teknik kultur jaringan dapat di sebut kultur in vitro.
Dikatakan in vitro (Bahasa latin) karena dilakukan di dalam kaca. Sejarah
perkembangan kultur jaringan diawali dengan adanya teori Totipotensi sel yang
menyatakan bahwa setiap bagian-bagian tanaman dapat bekembang biak karena

4
setiap sel dalam satu tumbuhan memiliki informasi genetik yang sama. Sel ini
memiliki kemampuanuntuk tumbuh menjadi individu baru yang utuh seperti
induknya, karena mampu melakukan seluruh aktivitas metabolism yang
mengekspresikan semua informasi genetiknya dibawah kondisi yang memenuhi
syarat sehingga dapat membentuk organisme yang lengkap dan terdiferensiasi
penuh. Usaha unttuk memperoleh individu baru dari satu sel atau jaringan disebut
kultur jaringan. (Hartman and Kester 1961: Wiraatmaja, 2017).
Secara garis besar kultur jaringan memiliki dua prisip dasar yang jelas, yaitu:
1) Bahan Tanam yang Totipotensi
Konsep dasar ini mutlak terdapat dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan
sebab haanya dengan adanya sifat totipotensi tersebut sel jaringan organ yang
dipakai akan tumbuh dan berkembang sesuai arah serta tujuan buididaya in vitro
yang dilakukan. Tetapi sifat totipotensi lebih besar dipunyai oleh bagian yang masih
muda serta banyak dijumpai di daerah meristem. Bahab tanam yabg terbukti cepat
tumbuh dan berkembang antara lain; sel, protoplast, jaringan meristem, kalus serta
organ.
2) Budidaya terkendali
Sifat bahan yang totipotensi tidak cukup sebagai kesuksesan kegiatan kultur
jaringan. Prinsip dasar budidaya yang terkendali ini sangat berperan penting yaitu:
a) Kondisi media tempat tumbuh.
b) Pengaruh pada lingkungan.
c) Keharusan sterilisasi.
Kultur jatingan membutuhkan beberapa prasyarat guna mendukung
kehidupan jaringan yang dikembangbiakan tersebut. Salah satu hal ynag penting
adalah sebuah wadah dan media tumbuh yang cukup steril. Media tersebut akan
digunakan sebagai tempat bagi jaringan tanaman untuk dapat tumbuh serta
mengambil nutrisi yang akan mendukung kehidupan jaringan tersebut.

5
Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar dalam pembentukan kalus, yang
memilki syarat tumbuh yaitu:
a) Jaringan tersebut pada saat sedang aktif pertumbuhannya, diharapkan masih
terdapat zat-zat tumbuh yang aktif sehingga membantu perkembangan
jaringan-jaringan selanjutnya.
b) Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian tumbuhan, seperti:
akar,kuncup, mata tunas, daun, umbi, dan ujung batang yang dijaga
kelestariannya.
c) Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian yang masih muda
d) Pengaturan udara yang baik terlebih untuk kultur cair.
e) Keadaan yang aseptic dan penggunaan medium yang cocok.
f) Pilih tanaman yang masih muda serta dapat dengan mudah untuk tumbuh yaitu
pada bagian meristem, seperti: ujung akar, daun muda, keeping biji, ujung
batang dan sebagainya. Jika menggunakan embrio bagian biji-bij yang lain
seperti eksplan, perlu diperhatikan jug adalah kemasakn embrio, dormansi,
temperature dan waktu imbibisi.

Gambar 3. Contoh Eksplan Biji


Sumber: https://www.berbagaireviews.com/2018/05/media-melakukan-kultur- jaringan-
dan.html

6
b. Keunggulan Teknik Kultur Jaaringan

Manfaat kultur jaringan salah satunya sebagai teknik perbanyakan tanaman


secara massa. Dengan menggunakan metode konvensional dalam pertumbuhannya,
dapat tumbuh dalam jumlah besar dengan jangla waktu singkat, serta dapat memperoleh
tanaman yang bebas dari virus. Berikut keunggulan dan manfaat kultur jaringan:

1) Kultur jaringan merupakan cara cepat untuk memperbanyajk tanaman dibandingkan


dengan cara konvensional
2) Bibit tanaman yang bermutu
3) Sifat dari induk yang tidak hilang
4) Cara untuk mengembangbiakkannya yang mudah serta ekonomis
5) Untuk memperoleh bibit baru, tidak tergantung musim pada saat itu
6) Dapat menghasilkan tanaman yang terbebas dari segala macam virus/penyakit
7) Bibit tanaman dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan jika di tanam di tanah
8) Memperoleh bibit baru dalam jumlah yang besar, sehingga tidak terlalu
memerlukan tempat yang luas.
9) Melestarikan sifat fisiologis dan morfologis tanaman induk
10) Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nuftah
11) Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah
direkayasa dikembangkan melaui kultur jarigan sehingga menjadi tsanaman baru
secara lengkap
12) Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.

Teknik kultur jaringan memiki keunggulan tetapi juga kelemahan yaitu:


a) Diperlukan biaya awal yang relatif lebih tinggi
b) Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena memerlukan keahlian
khusus
c) Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam
kondisi lembab dan aseptic.

7
c. Macam-macam Teknik Kultur Jaringan
Pengelompokan macam-macam teknik kultur jaringan sebagai berikut:
1) Berdasarkan Jenis Eksplan:
Terdapat beberapa teknik kultur jaringan berdasarkan jenis eksplannya, yaitu:
a) Kultur Haploid.
Kultur haploid adalah kultur yang menggunakan bagian reproduksi suatu
tanaman sebagai eksplan, seperti: tepung sari, ovule, kepala sari, dan lain
sebagainya sehingga dapat menghasilkan tanaman haploid.
b) Kultur protoplasma
Kultur protoplasma menggunakan sel yang telah dilepas dari bagian dinding
selnya, hal ini karena enzim tersebut sebagai eksplannya. Kultur protoplasma
digunakan pada umumnya untuk keperluan hibridisasi
Somatik atau fusi sel soma
c) Kultur suspensi
Kultur suspensi yang dijadikan eksplannya pada umumnya yaitu kalus atau
jaringan meristem yang dalam bentuk sel maupun agregta. Pada kultur suspense
pada umumnya memakai media cair dengan pengocokan secara terus-menerus
dengan menggunakan shaker.
d) Kultur Kalus
Kultur kalus yang dijadikan eksplannya adalah sekumpulan sel, seperti: jaringan
parenkim. Ditanam dalam bentuk massa sel yang memang belum terdeferensiasi
serta biasanya ditanam dalam media induksi senagai pertumbuhan kalus.
e) Kultur Organ
Kultur organ memakai bagian-bagian tertentu dari sebuah tanaman sebagai
eksplan seperti buku batang, akar, helaian daun, buah muda, tangkai daun,
pucuk, bunga, dan lain sebagainya.
f) Kultur Biji
Kultur Biji dengan memanfaatkan biji atau seeding sebagai eksplan.

8
2) Berdasarkan Jenis Media Tanam
Teknik kultur jaringan berdasarkan jenis media tanam yang dipakai, maka
metode kultur jaringan dibedakan sebagai berikut:
a) Metode Padat (Solid Method)
Metode padat atau solid method adalah teknik kultur jaringan dengan
media padat. Media Padat ialah media yang didalamnya terkandung semua
komponen-komponen kimkia yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut yang
kemudian akan dipadatkan dengan menambahkan suatu zat pemadat. Zat
pemadat dapat berupa agar-agar batangan, bubuk, ataupun sebuah kemasan
kaleng yang biasa dipakai untuk media padat pada teknik kultur jaringan.
Metode padat atau solid method ini banyak digunakan guna teknik kloning,
untuk menumbuhkan protoplasma setelah diisolasikan dan kegunaan lainnya.

Gambar 4. Teknik Kultur Jaringan menggunakan media padat murashige skoog (MS)
Sumber: Google Search
b) Metode Cair
Metode cair atau liquid method adalah teknik kultur jaringan dengan
menggunakan media cair. Media cair dapat berupa larutan nutrient tanpa harus
memerlukan zat pemadat. Pembuatan media cair ini cenderung lebih cepat,
namun kurang praktis sebab apabila terlalu cair dapat menyulitkan pertumbuhan

9
eksplan menjadi kalus sehingga keberhasilan yang sangat minim. Pertumbuhan
3tersebut tidak akan terjadi sebab eksplannya tenggelam. Oleh karena itu, teknik
kultur jaringan dengan metode cair pada umumnya digunakan pada eksplan satu
diantaranya yaitu suspensi sel.

Gambar
5. Kultur Jaringan
Metode Cair
(Solid Method)
Suimber: Google searching
d. Tahapan Proses Teknik Kultur Jaringan
Proses replikasi tanaman dengan menggunakan teknik kultur jaringan harus
melalui serangkaian tahapan. Adapun tahapan-tahapan kultur jaringan tersebut antara
lain:
1) Tahapan Persiapan
Tahap perispan dilakukan untuk memastikan keseluruhan peralatan dan bahn
yang akan digunakan tersedia. Alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu
dibersihkan kemudian disterilisasi. Sterilisasi merupakan tahapan yang sangat
kristis dalam pelaksanaan kultur jaringan. Hal ini dilakukan untuk memastikan
seluruh alat dan bahan yang akan digunakan ada dalam keadaan steril sesuai
dengan prisnsip kultur jaringan merupakan kultur yang bersifat aseptik.
Peralatan yang dibuthkan adalah alat-alat yang biasa digunkan dalam
mempersiapkan media kultur dan eksplan seperti: timbangan analitik, timbangan

10
kasar, pH meter, autoklaf, exhaust fan, alat-alat gelas standar (gelas piala, gelas
Erlenmeyer, labu takar, gelas ukur, cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, pangaduk
kaca, gelas arloji, tabuing reaksi), botol kultur, gunting, timbangan, hot plate
magnetic stirer,tabung gas (LPG) beserta kompornya, lemari pendingin (kulkas),
pisau, keranjang, lemari bahan, lemari alat, rak pengering, dan rak plastic beroda.
Sedangkan bahan-bahan yang ada di ruang persiapan adalah: bahan-bahan kimia,
larutan stok, vitamin, bahan organik, fungisida, bakterisida, detergen, gula, agar-
agar, arang aktif, talenan/alas pemotong, aluminium foil, dan plastic pengemas.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah: alcohol 70%, alcohol 96%, tissue, alat-
alat diseksi, spiritus, aquades steril, kertas label, pensil 2B, wrapping plastic, dan
bahan-bahan kimia lainnya yang digunkan dalam pembuatan media kultur.

11
Gambar 6. Beberapa alat kultur jaringan

Sumber: google in search


2) Pembuatan Media
Media adalah faktor yang sangat penting dalam kultur jaringan. Media
tersebut dapat berupa hormon, vitamin, atau garam mineral. Media yang digunakan
harus steril terlebih dahulu, sehingga dalam proses kultur jaringan dilakukan,
media yang telah disiapkan tersebut ditempatkan di tabung reaksi dan kemudian
dipanaskan dengan autoklaf. Media yang diambil harus sudah dipersiapkan di
greenhouse supaya bebas kontaminan pada saat dikultur nanti.
3) Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
Tanaman tersebuit harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta haarus sehat
dan bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut
harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca/greenhouse
agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik dan dapat bebas
dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara in vitro.
4) Pembuatan Kultur Jaringan

Gambar 7. Contoh Tahapan Kultur Jaringan

12
Sumber: google.go.id.
a. Inisiasi
Inisiasi merupakan suatu proses pengambilan eksplan dari bagian tanaman
yang akan dikultur. Sumber eksplan harus memenuhi kriteria seperti jenis-
jenisnya, varietas, bebas dari hama dan penyakit, spesies. Salah satu bagian
tanaman yang sering digunakan adalah tunas. Setelah eksplannya sudah
dipersiapkan, eksplan tersebut akan dikultur dengan harapan dapat meninisiasi
partumbuhan baru sehingga dapat memungkinkan pemilihan salah satu bagian
tanaman yang tumbuhnya paling kuat guna memperbanyak tanaman ke tahap
yang berikutnya.
Tujuan utama dari progasi secara in vitro tahap ini adalah pembuatan kultur
dari eksplan yang bebas dari mikroorganisme secara inisiasi, pertumbuhan baru
ini mengusahakan kultur yang aseptic atau aksenik. Aseptik berarti bebas dari
mikroorganisme, sedangkan aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa eksplan yang dikulturkan
akan menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya
pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat, untuk perbanyakan
(multiplikasi) pada kultur tahap selanjutnya.

Gambar 8. Tahapan Inisiasi

13
Sumber: Google searching
b. Sterilisasi
Setiap proses proses harus dilakukan pada tempat yang steril, uaitu di laminar
flow serta memakai berbagai alat yang steril. Peralatan yang digunakan pada
umumnya di sterilisasi terlebih dahulu dengan cara menyemprotkan etanol ke
alat tersebut. Selain itu, orang yang akan melakukan kultur tersebut juga harus
dalam keadaan yang steril pula.

Gambar 9. Tahapan Sterilisasi Eksplan


Sumber: Googgle go.id.

c. Multiplikasi
Multiplikasi adalah keguiatan untuk memperbanyak calon tanaman yang baru
dengan cara menanam eksplan yang telah dipilih ke media. Guna mencegah gagal
tumbuh eksplan tersebut, proses
multiplikasi lebih baik dilakukan pada
laminar flow. Tabung reaksi atau wadah

14
kaca yang ditanami eksplan kemudian dilekkan pad arak-rak yang berada pada
ruang steril dengan suhu kamar.
Gambar 10. .Multiplikasi
Sumber: google.go.id
d. Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan
setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk
melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang
terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru
(disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan oleh bakteri)
e. Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah tahap eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng (ex-
vitro). Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar
dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan
terhadap serangan hama, penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu
beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahapsungkup dilepaskan
dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan
generatif.
Gambar 11. Tahapan Aklimatisasi

15
Sumber: google searching
4. Diskusi
Perhatikan dan amati gambar berikut!

16
Gambar 1 Gambar 2
1. Deskripsikam kedua gambar tersebut, diskusikanlah!
2. Apakah teknik pembiakan secara kulutur jaringan dapat di kembangkan di daerah
Anda? Diskusikan bersama teman.
3. Jika anda memiliki lahan yang tidak terlalu luas, apakah teknik kultur jaringan dapat
menjadi alternatif bagi anda? Coba diskusikan dengan teman!
C. Penutup
1. Rangkuman
Teknik kultur jaringan menjadi salah satu cara untuk memperbanyak tanaman
secara vegetatif. Pengertian kultur jaringan ialah teknik memperbanyak tanaman dengan
menggunakan cara isolasi salah satu bagian tanaman seperti daun, mata tunas, dan untuk
menumbuhkan bagian-bagian tersebut ke dalam media buatan secara aseptic dimana kaya
akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah yang tertutup yang dapat tembus cahaya
sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri serta beregenerasi
menjadi sebuah tanaman yang lengkap. Prinsip utama dari kultur jaringan ini adalah
perbanyakan tanaman dengan memakai bagian vegetatif tanaman yang menggunakan
media buatan dan dilakukan di tempat yang steril. Sejarah perkembangan kultur jaringan
diawali dengan adanya teori totipotensi sel. Menurut teori Totipotensi setiap dalam satu
tumbuhan memiliki informasi genetic yang sama. Sel ini memiliki kemampuan untuk
tumbuh menjadi individu baru yang utuh seperti induknya, karena mampu melakukan
seluruh aktivitas metabolism dan mengekspresikan semua informasi genetiknya dibawah
kondisi yang memenuhi syarat sehingga dapat membentuk organisme yang lengkap dan
terdifernsiasi penuh. Dengan totipotensi, satu tanaman dapat di klon menjadi banyak
tanaman yang identic. Kemampuan sel ini menyebabkan para ilmuwan tertarik untuk
mengembangkan sel atau jaringan tersebut menjadi individu baru. Usaha untuk
mempeeoleh individu baru dari satu sel atau jaringan disebut kultur jaringan. Kelebihan
kultur jaringan adalah bibit dapat diperbanyak dalam jumlag besar dan cepat, bibit unggul
dapat cepat berbuah serta tahan hama dan penyakit, seragam atau sama dengan induknya,

17
efisiensi tempat dan waktu, tidak tergantung musim, untuk skala besar biaya lenih murah,
dan peluang untuk menghasilkan bahanbioaktif/metabolic sekunder tanpa menanam di
lapang atau di luar. Manfaat kultur jaringan adalah: 1) Kultur jaringan merupakan cara
cepat untuk memperbanyak tanaman dibandingkan dengan cara konvensional. 2) Bibit
tanaman yangh lebih bermutu. 3) Sifat dari induk yang tidak hilang. 4) Cara untuk
mengembangbiakkannya yang mudah serta ekonomis, 5) Untuk memperoleh bibit baru,
tidak tergantung musim saat itu. 6) Dapat menghasilkan tanaman yang terbebas dari segala
macam penaki/virus. 7) Bibit tanaman yang dapat tumbuih lebih cepat dibandingkan
ditanam di tanah. 8) Waktu dan tempat yang dapat dihemat. Terdapat bebrapa teknik kultur
jaringan, yaitu: (1) Kultur Haploid, (2) Kultur Protoplasa, (3) Kultur Suspensi, (4) Kultur
Kalus, (5) Kultur Organ, (6) Kultur Biji. Berdasarkan dari media tanam yang di pakai,
teknik kultur jaringan dibedakan menjadi Metode padat (Solid Method) dan metode cair
(Liquid Method). Tahapn teknik kultur jaringan meliputi: (1) Tahapan Persiapan, (2)
Inisiasi, (3) Sterilisasi, (4) Multiplikasi, (5) Pengakaran, (6) Aklimatisasi.
2. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling benar
1. Pernyataan yang benar tentang teknik kultur jaringan adalah, kecuali:
a. Kultur jaringan tanaman adalah suatu system perbanyakan tanaman yang
diambil dari bagian tanaman yang ditanamkan pada media buatan, dengan
kondisi yang steril kemudian beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
b. Kelebihan dari kultur jaringan adalah bibit dapat diperbanyak dalam jumlah
besar dan cepat, seragam atau sama dengan induknya, efisien tempat dan waktu,
tidak tergantung musim
c. Bagian tanaman lain yang dapat digunakan sebagai eksplan adalah pucuk apical,
pucuk lateral dan pucuk aksial
d. Sumber eksplan lainnya bisa diambil dari tanaman induk yang sudah dewasa
atau sudah mampu berbunga
e. Ukuran eksplan yang baik adalah antara 0,5 sampai 1 cm

18
2. Pernyataan yang benar tentang faktor penunjang keberhasilan pembiakan tanaman
secara modern/kultur jaringan adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Jaringan tanaman yang masih muda dan bersifat meristematic (sel-selnya masih
aktif membelah) lebih mudah beregenerasi dibandingkan dengan jaringan yang
sudah tua.
b. Eksplan yang berasal dari tanaman sehat dan kuat memiliki peluang
keberhasilan kultur yang lebih besar daripada eksplan yang sakit dan lemah
c. Eksplan yang berukuran besar sebaiknya digunakan daripada eksplan yang
berukuran kecil, karena kemaampuan regenerasinya tinggi, hidupnya lebih besar
dan tumbuhnya lebih cepat
d. Eksplan satu buku yang diambil dari pupuk tanaman dewasa sulit beregenerasi
atau bahkan tidak membentuk tunas
e. Daya regenerasi eksplan dari tanaman induk dewasa umumnya lebih rendah
dibandingkan dengan eksplan dari tanaman juvenile
3. Pernyataan yang benar tentang kegiatan mempersiapkan media kultur adalah
sebagai berikut, kecuali:
a. Kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara kultur
jaringan pada dasarnyasama dengan kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhkan
di tanah, meliputi hara makro dan mikro
b. Beberapa komponen media kultur yang menunjang keberahasilan pertumbuhan
eksplan, adalah vitamin, gula (sukrosa), zat pengatur tumbuh, air (aquades), agar
dana rang aktif (jika diperlukan)
c. Pengulturan untuk merangsang pembentukan akar pada tunas biasanya
menggunakan ZPT Auksin, jenis auksin yang sering digunakan untuk
pengakaran in-vitro adalah IBA dan NAA
d. Vitamin C seperti asam sitrat dan asam askorbat kadang-kadang digunakan
sebagai antioksidan untuk mencegah atau mengurangi pencoklatan atau
penghitaman eksplan

19
e. Glukosa paling baik digunakan sebagai sumber energy dalam media kultur
karena umunya bagian tanaman atau eksplan yang dikulturkan tidak autotroph
dan mempunyai laju fotosintesis sangat rendah.
4. Pernyataan yang benar tentang penggunaan pelarut dalam pembuatan media kultur
adalah sebagai berikut kecuali
a. Air PDAM kurang baik digunakan sebagai sustitusi aqauades, Karen aselain
masih mengandung bakteri Escherichia coli juga mengandung klorin 0,2-0,5
ppm. Keberadaan zat klorin yang tinggi dapat menyebabkan eksplan menjadi
stress (salt stress)
b. Air buangan yang keluar dari AC (Air Canditioning) (air buangan AC
merupakan air hasil kondensasi udara atau pengembunan udara, masih
mengandung sedikit mineral, pH yang dihasilkan hamper sama dengan aquades,
sebesar 6,01 – 6,75 dan terjaga kualitasnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
aquades)
c. Air minum isi ulang (yang didisinfektan dengan teknik Ozonisasi dan teknologi
reserve osmosis) memiliki komposisi yang paling mendekati komposisi
aquades, kecuali unsur kalium (K) dan besi (Fe). Swalaupun demikian,eksplan
pisang masih toleran terhadap kedua unsur tersebut, sehingga masih tumbuh
dengan baik
d. Air sumur yang segar bisa dimanfaatkan sebagai pengganti aquades
e. Semua jawan benar
5. Senyawa golongan karbohidrat yang ditambahkan media kultur dalam jumlah
sedikit untuk menstimulasi pertumbuhan sel pada banyak spesies tanaman, adalah
a. Glisin
b. Pectin
c. Myoinositol
d. Asam amino
e. Sukrosa

20
6. Salah satu teknik kultur jaringan adalah berdasarkan jenis eksplannya, yaitu
menggunakan jaringan parenkim. Maka teknik kultur jaringan yang digunakan
adalah…
a. Kultur suspense
b. Kultur kalus
c. Kultur haploid
d. Kultur protoplasma
e. Kultur organ
7. Salah satu bagian tanaman yang sering digunakan pada tahapan inisiasi adalah…
a. Tangkai
b. Daun
c. Akar
d. Batang
e. Tunas
8. Tahapan dalam kultur jaringan yang bertujuan untuk menggandakan propagule atau
bahan tanam yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya
dalam keadaan tertentu adalah tahapan...
a. Inisiasi
b. Pengakaran
c. Multiplikasi
d. Sterilisasi
e. Aklimatisasi
9. Secara garis besar kultur jaringan memiliki dua prinsip dasar, salah satunya adalah
budidaya yang terkendali. Primsip dasar Budidaya yang terkendali ini sangat
berperan penting, yaitu…
a. Pengaruh pada tanaman lain
b. Kondisi kelengkapan peralatan
c. Kebersihan tempat perbanyakan

21
d. Kondisi media tempat tumbuh
e. Tidak pengaruh pada lingkungan
10. Salah satu keunggulan kultur jaringan adalah merupakan cara cepat untuk
memperbanyak tanaman dibandingkan dengan cara konvensional, hal tersebut
disebabkan…
a. Metabolit tumbuhnya dewasa
b. Bibit bebas dari hama
c. Tergantung dari musim
d. Tidak perlu tempat luas
e. Bibit tanaman cepat tumbuh
3. Kunci Jawaban Formatif
1. D
2. D
3. D
4. E
5. E
6. B
7. E
8. C
9. D
10. E

22
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto Sadega. 2015. Kultur Kalus.https://slideplayer.info/slide/4068543/{2015}.

Materi Belajar. 2019. Keuntungan dan Kekurangan Kultur Jaringan; Konsep Beserta
Teknik. https://www.murid.co.id/keuntungan-dan-
kekurangan-kultur-jaringan/{09/07/2019}

Mogu2014. Pengertian Kultur Jaringan.http://woocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-


kultur-jaringan-dan-manfaat-kultur-jaringan.html.

Sumber Belajar. Tahapan Kultur Jaringan: Kemdikbud.go.id

iii

Anda mungkin juga menyukai