Anda di halaman 1dari 67

CSS: Demam

Dengue
Normalinda Widya Hakim
130112180605

Perceptor FM : Insi Farisa Desy Arya, dr., Msi

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2018
1
Identitas Pasien
Identitas Pasien Identitas Ibu

1. Nama : An. F 1. Nama : Ny. J


2. Jenis Kelamin : Laki-laki 2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tgl Lahir : 2 Februari 2010 3. Usia : 37 tahun
4. Usia : 9 Tahun 11 Bulan 4. Agama : Islam
5. Agama : Islam 5. Alamat : Jln. Rasamala
6. Alamat : Jln. Rasamala no. 1 no. 15, Kel. Cihapit, Kec.
5, Kel. Cihapit, Kec. Bandung W Bandung Wetan
etan 6. Pendidikan : SD
7. Pendidikan : Kelas 4 SD 7. Pekerjaan : IRT
8. Suku : Jawa 8. Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan: 11 Januari 2019
2
Anamnesis
Keluhan Utama: Panas Badan
Sejak 3 hari sebelum datang ke Puskesmas penderita panas
badan yang timbul mendadak tinggi, terus menerus, siang sa
ma dengan malam. Keluhan disertai dengan pusing kepala,
mual, dan muntah sebanyak 3 kali berupa cairan berwarna ku
ning bercampur makanan banyaknya +- ½ gelas. Keluhan tid
ak disertai dengan batuk, pilek, sesak, kejang, mimisan, bintik
merah pada kulit, pendarahan gusi, atau penurunan kesadara
n. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Penderita belum mengkonsumsi obat apapun untuk mengata
si keluhannya, karena keluhan panasnya penderita di bawa k
e Puskesmas.
Penderita sebelumnya pernah sakit seperti ini 2 tahun yang lalu, di
periksakan ke Puskesmas dan didiagnosis gejala demam berdarah,
penderita mengkonsumsi obat dari dokter (penurun panas) dan rutin
meminum air kurma, keluhan hilang setelah 4 hari. Riwayat keluarga
yang menderita demam berdarah disangkal, diketahui saat ini teman
sekolah nya ada sedang di rawat karena demam berdarah. Riwayat
penyemprotan nyamuk demam berdarah di lingkungan penderita (se
kitar rumah dan sekolah) dalam 1 minggu terakhir disangkal. Riwaya
t alergi tidak ada.
Penderita tinggal satu rumah dengan ibu, ayah, dan kakak laki-laki
nya, rumah penderita memiliki 2 kamar mandi dengan bak penampu
ngan air terbuka, Ibu megaku bak dikuras dan dibersihkan setiap 5-7
hari. Di halaman belakang rumah terdapat selokan yang menggenan
g.
Penderita merupakan anak ke 4 dari ibu P5A0, Riwayat lahir
spontan kurang bulan 27 minggu dibantu bidan dengan BBL
1200 gr, menangis spontan, Ibu penderita diberitahukan bah
wa ketika lahir penderiti langsung diperbolehkan pulang oleh
bidan karena kondisinya sehat, namun 2 hari kemudian selur
uh badan penderita membiru dan seperti tidak bernafas, pend
erita dibawa ke IGD RS Santo Yusuf lalu dirawat di NICU sela
ma 46 hari. Selama hamil ibu penderita tidak melakukan ANC
. Penderita diberikan ASI dan MPASI sesuai usianya. Riwayat
imunisasi tidak lengkap. Ibu tidak mengeluhkan adanya keterl
ambatan pentumbuhan maupun perkembangan pada penderi
ta.
3
Genogram
GENOGRAM

Keterangan:
X X Tn. L, 56 th
X X Ny. Y, 80 th : Laki - laki
CAD HT

: Perempuan

: Pasien
Tn. M Tn. M Ny. D Tn. Y Ny. L Ny. R Ny. J Ny. Y Tn. D
48 th 46 th 45 th 42 th 41 th 40 th 37 th 36 th 33 th

: Tinggal di satu
rumah
X X X
3 hr Lahir mati An. F
10 th
An. F
9 th
IUFD : Hipertensi
BBLR

X : Meninggal
▸ Bentuk Keluarga: Keluarga Inti
▸ Tahapan Siklus Hidup keluarga:
Keluarga dengan anak sekolah (usia anak 6-13 tahun)
▸ Family Map:
• Pasien tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan satu kakak
laki-laki
• Pasien merupakan siswa kelas 4 SD
• Pendapatan keluarga bergantung dari Ayah pasien, sekitar
2jt per bulan. Pendapatan dirasa cukup untuk memenuhi k
ebutuhan sehari-hari, Ibu pasien merupakan ibu rumah tan
gga, kakak pasien merupakan siswa kelas 5 SD
• Hubungan dengan ayah, ibu, dan kakak baik juga tidak ad
a masalah berarti
4
Fungsi Keluarga
Selalu/ Kadang-kadang/ Jarang/
No Pertanyaan APGAR
Sering pernah tidak

Saya puas karena saya dapat kembali pada k


1 2
eluarga saya jika saya menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya memb


2 2
ahas serta membagi masalah dengan saya

Saya puas bahwa keluarga saya menerima d


3 an mendukung keinginan saya melaksanakan 1
kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

Saya puas dengan cara-cara keluarga saya


4 menyatakan rasa kasih sayang dan menangg 2
api emosi
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
5 2
membagi waktu bersama

APGAR SCORE 9 (HIGHLY FUNCTIONAL FAMILY)


SCREEM
Keluarga pasien memiliki hubungan baik dengan tetanggany
1 Interaksi Sosial (Social) a, pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga, teman di
sekolah maupun di sekitar rumahnya
Pasien bersuku Jawa, tidak terdapat adat istiadat yang mem
2 Dukungan Budaya (Culture)
pengaruhi kesehatan keluarga
Pasien beragama Islam, tidak ada kegiatan agama yang me
3 Agama (Religion)
mpengaruhi kesehatan keluarga

Penghasilan keluarga:
- Bergantung pada pendapatan Ayah sekitar 2 jt perbulan
4 Stabilitas Ekonomi (Economy)
Keadaan ekonomi keluarga dirasa cukup untuk memenuhi k
ebutuhan sehari-hari

Pasien merupakan siswa kelas 4 SD, pendidikan terakhir Ibu


5 Pendidikan (Education)
pasien adalah tingkat SD dan Ayah pasien SMA
- Jarak puskesmas dengan rumah pasien sekitar 900m dan
dapat dijangkau dengan berjalan kaki, atau naik motor
6 Pelayanan Medis (Medical)
- BPJS keluarga saat ini tidak dapat digunakan, sehingga pa
sien selama ini berobat melalui jalur Umum
5
Faktor Risiko
Faktor Risiko
Klien Keluarga Lingkungan
• Usia anak-anak • Pendidikan Ibu rendah • Cuaca
Imunitas tubuh ma Pengetahuan tentang • Kebersihan lingkung
sih rendah PSN (3M) dan perilaku an rumah kurang
• Sulit makan, kebut penegahan lainnya ma • Teman sekolah ada
uhan gizi sehari- sih kurang yang sedang dirawa
hari pasien tidak t karea DBD
cukup
8
Pemeriksaan Fisik
▸ Keadaan Umum: Sakit Sedang
▸ Kesadaran : Compos Mentis
▸ TTV
▸ Nadi : 102x/menit
▸ Respi : 22x/menit
▸ Suhu : 37.8°C
▸ Antropometri
▸ BB : 26 Kg
▸ TB : 130 cm
▸ Status Gizi
▸ BMI: 15.3 kg/m²
▸ BB/U : -1<x<0
▸ TB/U : <-1
▸ BMI/U : -1
▸ Status Generalis

Kepala Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada, mata cekung (-/-), perdarahan
subkonjungtiva tidak ada, mukosa mulut dan lidah basah

Leher Simetris, KGB tidak teraba

Thoraks Bentuk dan gerak simetris

Pulmo : sonor. VBS kanan=kiri, wheezing (-/-), ronki (-/-)


Cor : Bunyi jantung S1 S2 murni regular, murmur (-)
Abdomen Datar lembut
Bising usus (+) normal, turgor kembali cepat
Pekak samping (-), pekak pindah (-), Hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas Tidak terdapat ptekiae/ purpura. Rumple leed test belum dilakukan
Tidak tampak edema
Akral hangat
CRT<2 detik
▸ Differential Diagnosis:
▸ Demam Dengue
▸ Demam Berdarah Dengue
▸ Demam Tifoid
Pemeriksaan Penungjang
▸ Hematologi
Hemoglobin : 14,1 g/dL (N: 14-18)
Hct : 40% (40-54%)
Trombosit : 130.000 (150.000-400.000/𝜇l)
Jumlah Leukosit : 11.100 /mm3 (N: 5000-14500)

▸ Widal Reaksi
S. typhi O :-
S. typhi H :-
S. paratyphi AO : + 1/80
S. paratyphi AH :-
S. paratyphi BO :-
S. paratyphi BH : +1/80
S. paratyphi CO :-
S. paratyphi CH :-

Anjuran: IgM anti dengue, IgG anti dengue


9
Diagnosis: Demam
Dengue
Diagnosis Holistik
Personal Klinik Risiko Internal Risiko Eksternal

• Alasan • Demam • Usia anak- • Pengetahuan


kedatangan: Dengue anak, imunitas tentang
Panas Badan masih lemah pencegahan
• Harapan: • Sulit makan, DBD kurang
Keluhan dapat kebutuhan gizi • Cuaca
disembuhkan sehari-hari • Kebersihan
• Kekhawatiran: pasien tidak lingkungan
Keluhan cukup rumah kurang
berlanjut dan • Teman sekolah
semakin parah ada yang
sedang dirawat
karea DBD
10
Tatalaksana
Non farmakologi:
• Tirah baring
• Banyak minum
• Rawat inap
• Edukasi tanda bahaya yang perlu diwaspadai, penyakit,
dan cara pencegahannya
• Anjurkan cek darah rutin tiap 24 jam

Farmkologi:
• Paracetamol syr 10mg/kgBB tiap 6 jam
Ad vitam: Ad bonam
11 Ad functionam: Ad bonam
Ad sanationam: Ad bonam
12
Rencana Pemeliharaan
Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Profilaksis
Kesehatan
1. Tn. M Sehat BMI, tekanan darah, p PHBS (cuci tangan, n - Multivitamin
(46 thn) rofil lipid, gula darah utrisi, olahraga), Smo
oking Cessation

2. Ny. J Sehat BMI, tekanan darah, PHBS (cuci tangan, n - Multivitamin


(37 thn) profil lipid, gula darah, utrisi, olahraga), hipert
IVA test, SADARI ensi, KB, ANC

3. An. F Sehat BMI, tumbuh kemban PHBS (cuci tangan, - Multivitamin


(10 thn) g, kesehatan mental, nutrisi, aktivitas fisik),
Kesehatan reproduksi kebersihan gigi dan
mulut
4. An. F Infeksi virus BMI, Tumbuh kemban PHBS (cuci tangan, - Multivitamin
(9 thn) dengue g, kesehatan gigi tiap nutrisi, aktivitas fisik),
6 bulan sekali kebersihan gigi dan
mulut
14
Kunjungan Rumah
Alasan Dilakukan Kunjungan Rumah
• Menindaklanjuti kondisi biopsikos
osial pasien
• Melihat faktor resiko di keluarga d
an lingkungan rumah pasien
Data Demografi Keluarga
No Nama Keduduk Jenis K Umu Pekerjaan Pendi Masalah medis &
an dalam elamin r dikan biopsikososial
keluarga
1. Tn. M Kepala L 46 th Wirausaha SMA Sehat
Keluarga
2. Ny. J Istri P 37 th IRT SD Sehat
3. An. F Anak L 10 th Pelajar Pelajar Sehat
(5 SD)
4. An. F Anak L 9 thn Pelajar Pelajar Infeksi virus
(4 SD) dengue
Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah : menumpang
Daerah perumahan : komplek perumahan sederhana

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah : Keramik
Atap rumah : Genteng
Dinding rumah : Batu
Cat dinding rumah : Dicat
Luas tanah : 200 m2
Luas bangunan : 170 m2
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 4
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jumlahl jendela ventilasi Luas Bangunan: 170 m²
Luas Jendela Total: 6 m²
Jumlah jendela pencahayaan Luas Bangunan: 170 m²
Luas Jendela Total: 8 m²
Sumber air bersih Ada, PDAM

Sumber pencemaran di dekat (<10m) su Tidak ada


mber air

Kemudahan mendapatkan air untuk kep Sulit di musim kemarau (dari PDAM sering mati)
erluan harian
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik, air isi ulang
Pengolahan air minum sebelum diminum Langsung minum dari air isi ulang

Tempat penampungan air minum sebelum dimas Wadah tertutup


ak
Tempat penampungan air limbah dari kamar Langsung ke got/sungai
mandi/tempat cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada, tempat sampah terbuka

Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG

Memelihara ternak di rumah? Ada, 2 ekor ayam, dipelihara di kandang luar


rumah
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang digunakan Puskesmas dan RS Sari Ningsih
Jarak dan waktu yang ditempuh 900 m dan 2.4 km
Angkutan umum ke fasilitas? Jalan kaki, naik motor, transport
asi online
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau
Pelayanan Memuaskan
Lingkungan Pekerjaan
Anggota keluarga yang bekerja: Ayah

Risiko kesehatan dalam pekerjaannya :


Faktor Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik Kecelakaan lalu lintas, teriris pisau, kelelaha
n, luka bakar
Faktor Kimia Polusi gas kendaraan
Faktor Biologis Debu jalanan
Ergonomis Terlalu lama berdiri
Faktor Psikologis Stres
INTERPRETASI KUNJUNGAN RUMAH
• Rumah berada di lingkungan kompleks perumahan sederhana
• Kondisi rumah cukup luas dan cukup ditempati 4 orang
• Pencahayaan dan ventilasi kurang baik
• Kamar mandi dan jamban di dalam rumah cukup bersih
• Air bersih tersedia namun sulit diperoleh ketika musim kemarau
• Pengelolaan limbah masih kurang karena tidak ada pembuang
an limbah khusus dan tertutup
• Pengelolaan sampah masih kurang karena diletakkan di tempat
terbuka di depan rumah
• Akses terhadap sarana kesehatan baik
7
Penatalaksanaan Gizi
dan Olahraga
Analisis Gizi
TB: 130 cm Status Gizi
BB/U : -1<x<0 (normal)
BB: 26 kg TB/U : <-1 (normal)
BMI: 15.3 kg/m² BMI/U : -1 (normal)

Skrinning Gizi
• Riwayat penyakit yang berhubungan dengan • Kapasitas fungsional: tidak ada disfungsi
masalah gizi: BBLR • Aktivitas fisik: ringan
• Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: tidak ada • Analisis asupan makan:
• Riwayat penyakit di keluarga: riwayat hiperten perubahan asupan makanan: tidak
si pada kakek dan nenek konsistensi: biasa (padat)
• Perubahan berat badan: tidak ada • Pemeriksaan fisik:
• Keluhan pencernaan yang menetap lebih dari Kehilangan massa lemak (-)
2 minggu: tidak ada Kehilangan massa otot (-)
Edema (-)
24-Hour Recall
10/01/2019 – 11/01/2019

WAKTU MAKANAN JUMLAH URT/ TOTAL KALORI


BERAT (KKAL)
11.00 Apel 1 buah 72
12.00 Nasi + Ikan Mas 2 sendok makan 78
Teh Manis ½ gelas 45
19.00 Nasi + Telor Ceplok 3 sendok makan 97
21.00 Teh Manis ½ gelas 45
01.00 Teh Manis 1 gelas 90
03.00 Teh Manis ¼ gelas 22.5
06.30 Puding Coklat 1 cup 157
TOTAL 449.5
Intervensi Gizi
TB: 130 cm BB/U : -1<x<0
BB: 26 kg TB/U : <-1
BMI: 15.3 kg/m² BMI/U: -1<x<0

Diagnosis status gizi pasien : normal


• BBI = (BB/U berdasarkan usia tinggi)
• Kebutuhan kalori dengan rumus Haris Bennedict:
BMR:66 + (13.7 x kgBB) + (5 x TB) – (6.8 x usia)
66 + 356.2 + 650 – 61.2 = 1011 kkal
• Koreksi kebutuhan kalori :
– Sakit (Infeksi) : 10% x 1011 kkal = 101.1 kkal
1011 + 101.` = 1112.1 kkal
Jenis makanan yang dianjurkan
• Karbohidrat (nasi, roti, biskuit),
• Protein Hewani (ayam, ikan, telur),
• Protein Nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan)
• Sayuran
• Buah
Komposisi energi: KH 45-65%, Prot 15-20%, Lemak 20-25%
Jenis makanan yang tidak dianjurkan
• Makanan instan yang banyak mengandung MSG dan pengawet
(contoh : mie instan, jajanan pinggir jalan)
Konsistensi yang dianjurkan : Biasa (padat)
Pengolahan yang dianjurkan : direbus /dikukus
Cara pemberian : Oral
Frekuensi yang dianjurkan : 3x makan berat serta 2x cemilan
Anjuran Pola Makan
Jadwal Jenis Makanan Jumlah Kalori

Pagi 07.00 Nasi goreng telur 1 porsi 198


Sayur bayam ½ mangkok 43
09.00 Apel 1 buah 72

Siang 12.00 Nasi putih 1 mangkok 176


Ayam paha goreng 1 daging paha ayam 240
Tempe 1 buah 34
Tumis kangkung 1 porsi 45
15.00 Semangka 2 potong 10

Malam 19.00 Nasi putih 1 mangkok 176


Telur mata sapi 1 butir 92
Sayur bayam ½ mangkok 43
Total 1129 kkal
Aktivitas dan Olahraga
• Frekuensi: 3-5x/minggu
• Intensitas: ringan-sedang
• Waktu: 60 menit
• Tipe: aerobik low impact (jogging, jalan cepat, be
rsepeda)
• Disesuaikan dengan kondisi pasien :
– Disesuaikan dengan kemauan pasien (biarkan pasie
n memilih aktivitas fisik yang disuka)
15
CS Demam Dengue
Definisi
Infeksi virus dengue adalah infeksi yang disebabk
an virus dengue tipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan
melalui gigitan spesies nyamuk aedes (antara lain
Aedes aegypti dan Aedes albopticus)
Etiologi
 Virus dengue adalah golongan
arthropod borne virus grup B, yang
termasuk kelas flavivirus, famili
flaviviridae
 Virus dengue memiliki 4 serotipe,
Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
 Virus dengue memiliki struktur
• Nyamuk berwarna hitam dengan tanda berbentuk
protein : core (C), membran-associated lyre dan kaki belang-belang hitam putih.
(M), envelope (E), dan nonstructural • Bitting behavior : menggigit pada siang hari / hari
protein. •
terang atau malam dengan pencahayaan
Hanya nyamuk betina yang menggigit karena me
mbutuhkn adrenalin dan serotonin dari darah ma
nusia untuk ovulasi/menghasilkan telur
Transmisi
Transmisi virus melalui vektor,ditularkan oleh gigitan bany
ak spesies nyamuk aedes, diantaranya, Aedes aegypti, A
edes albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes scutellar
is complex
Manifestasi
klinis
Secara umum ditandai den
gan demam yang mendad
ak tinggi dan terus-mene
rus. Yang secara klinis dib
agi menjadi tiga fase:
1. Fase febrile
2. Fase kritis
3. Fase pemulihan
DIAGNOSIS
Probable Dengue Fever
Jika demam akut dengan dua atau lebih dari ge
jala berikut :
Dan setidaknya satu dari :
1. Nyeri kepala 8. thrombositopeni
2. Nyeri retroorbital a (trombosit <150. 1. Serologi + (Tes HI antibodi tit
3. Mialgia 000/mm3) er ≥1.280)
4. Atralgia 9. hematokrit meni
2. Tes IgM antidengue (+)
ngkat (5-10%)
5. Ruam 3. Kejadian lain pada lokasi dan
6. Tanda perdarah waktu yang sama untuk dem
an
am dengue
7. leukopenia (leuk
osit <= 5000/mm3)
DIAGNOSIS
Confirmed Dengue Fever
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi
2. Titer IgG serum meningkat lebih sama dengan 4x lipat atau I
gM antidengue spesifik meningkat
3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS mela
lui ELISA, imunofluoresens, imunohistokimia.
4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
DIAGNOSIS
Demam Berdarah Dengue
Terdapat semua dari:
1. Demam akut durasi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis a
tau purpura atau pendarahan mukosa, atau tempat lain
3. Trombosit <100000/mm3
4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular
meningkat: Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma
spt efusi pleura, asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia
Derajat Penyakit
Menurut WHO, 2011, derajat penyakit demam berdarah d
engue dibagi menjadi :
– Derajat I : Terdapat demam mendadak selama 2-7 hari
disertai gejala klinis lain dengan manifestasi perdaraha
n teringan, yaitu uji tourniquet positif.
– Derajat II : Terdapat demam dengan disertai perdaraha
n spontan, pada umumnya di kulit dan/atau perdarahan
di tempat lain.
Derajat Penyakit
• Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi yang ditandai de
ngan nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (<20 m
mHg) atau hipotensi dengan kulit dingin, lembab, dan gelisa
h.
• Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan te
nsi yang tidak dapat diukur.
DIAGNOSIS
Dengue Shock Syndrome
Gejala DBD disertai gejala syok
1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letar
gi, gelisah.
2. Tekanan nadi <20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal
100/80 mmhg
3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mm
hg untuk usia <5 tahun atau 80-90 mmhg untuk anak yang le
bih besar dan dewasa
Penanganan Penderita Demam Dengue
(RAWAT JALAN)
Tersangka Dengue/DF tanpa warning sign
• Istirahat yang cukup
• Cukup asupan cairan  susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidr
asi oral.
• Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat. Pemberian parasetamol 1
0-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam. Kompres dengan menggunakan tep
id water/lukewarm water.
• Selama penderita masih demam, dilakukan pemeriksaan laboratoriu
m berkala setiap hari (L, Tr, Hct)
Penanganan Penderita Demam Dengue
(RAWAT JALAN)
Tersangka Dengue/DF tanpa warning sign
Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya :
– Terjadi perburukan gejala klinis
– Muntah persisten
– Nyeri perut hebat
– Letargis atau gelisah
– Terdapat tanda perdarahan  epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehita
man, muntah darah, urin berwarna kehitaman
– Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin
– Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
– Hasil lab  Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
Tatalaksana Pasien DF/DHF
di Rumah Sakit
• Pemberian cairan melalui infus dimulai sesegera mungkin.
• Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis
– Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan serta tanda-tanda bahaya.
– CRT perlu dipantau dengan cermat.
– Tanda-tanda vital setiap 2 – 4 jam pada pasien tanpa shock dan setiap 1 – 2 j
am pada pasien dengan shock.
– Pemeriksaan Hct setiap 12-24 jam pada pasien demam dengue, setiap 4-6 ja
m pada pasien DBD. Pada pasien dengan shock pemeriksaan Hct dilakukan
lebih sering lagi (2-4 jam).
– Monitor urine output setiap 8 – 12 jam pada uncomplicated cases dan setiap
satu jam pada pasien dengan prolonged shock. Target  0,5 ml/kg/jam
Tanda-tanda Recovery
• Nadi, tekanan darah dan respirasi stabil.
• Temperatur normal.
• Tidak ada perdarahan eksternal dan internal.
• Peningkatan nafsu makan.
• Tidak ada muntah atau nyeri abdomen
• Urin output yang baik.
• Haematokrit pada level baseline stabil
• Petechiae rash atau rasa gatal, terutama pada ekstrimitas sembuh.
Kriteria pulang
• Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik
• Pada pasien SSD min 2-3 hari sesudah syok teratasi
• Nafsu makan kembali pulih
• Secara klinis tampak perbaikan
• Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan c
airan dan tidak terdapat asites
• Jumlah trombosit naik minimal 50000/mm3
• Bila terpaksa pulang dengan trombosit < 50000/mm3  membatasi ke
giatan fisik yang cenderung menimbulkan trauma selama 1-2 mgg
Pencegahan
• Tidak membiarkan berbagai wadah tergenang air diam (tidak mengalir).
 Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air (pot-pot, e
mber, dll), ganti air di dalam bak mandi secara rutin. Jika air di dalam wad
ah memang harus tergenang dalam waktu lama, siapkan penutup yang ra
pat di bagian atasnya. Balikkan wadah-wadah kosong yang mampu mena
mpung air.
 Gunakan obat nyamuk oles atau bakar, baik di siang hari maupun malam
hari.
 Pastikan jendela dan pintu tidak memiliki lubang kecil sehingga memberi j
alan masuk bagi nyamuk. Pastikan pula ventilasi udara memiliki penyarin
g untuk mencegahnya masuk.
Pencegahan
 Jika ada orang di rumah yang sudah terjangkit penyakit DBD ini, berseg
eralah menutup berbagai kemungkinan untuk terjadinya gigitan kedua, b
aik pada diri penderita maupun bagi yang lain yang belum tergigit.
 Upayakan ada jaring anti nyamuk (kelambu) di tempat tidur.
 Tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan.
 Jika menggunakan penyejuk udara (AC), ingat untuk membersihkan dan
membuang air di dalam nampan air secara teratur.
Patfis Berbasis Biopsikososial
An. F, 9 tahun

Faktor Biologis :
Faktor Sosial:
- Usia (9thn) -> si Faktor Psiko:
- Pengetahuan penc
stem imun kuran - Perilaku sulit makan,
egahan DB kurang
g kebutuhan gizi kurang
- Teman sekolah terk
- Gigitan nyamuk mencukupi
ena DBD
aedes

Tergigit nyamuk aedes, virus dengue Had primary infection


masuk kedalam tubuh before

Have cross reactive betweem antibody and antigen

Complement activation of endothel ↑viral uptake to Fcy receptor bearing cell (macrophage/mo
iocyte nocyte)

Replication in RES
NS 1 ↑ Viraemia NS 3 activates memory of CD4,
CD8 and T-cells

Bind with glycocalyx on endotheli


um Infect thrombocyte TH-1 activates monoc
yte TH-2 activates IL-1
, IL-4, IL-5, IL-6
Vasculopathy
↑ thrombocyte destructio Histamine & PG rele
n ased

Vascular leakage (Permeability ↑) Thrombocyte count ↓ Vasodilatation

Facial flush
Myalgia
Arthragia
Epigastric pain
Vomitting
Fever
Thank you

Anda mungkin juga menyukai