Anda di halaman 1dari 37

Alat Bantu Mobilitas, Wheeled

Mobility & Alat bantu

Marynda Rahmadianisya
30101306987
Anak dengan CP perlu bergerak, untuk mengeksplorasi
lingkungannya dan berinteraksi dengan teman-temannya
sehingga keterampilan mental, sosial dan psikologisnya bisa
berkembang semaksimal mungkin.

Atas alasan tersebut perlu alat bantu mobilitas


Contoh alat
bantu
mobilitas

Walkers (alat Transfer aids


Standers (alat
bantu Kruk Tongkat (alat bantu
bantu berdiri)
berjalan) pemindah)

Supine &
prone frames,
porapodium
Walker porapodium

Standers
Manfaat penggunaan alat bantu

• Mengembangkan keseimbangan
• Menurunkan kebutuhan energi
• Menurunkan beban sendi
• Memperbaiki postur tubuh
Manfaat standers

• Menyangga postur tegak


• Bisa untuk penyangga kaki
• Meregangkan otot untuk mencegah kontraktur
• Menurunkan tonus otot
• Meningkatkan kontrol badan dan kepala

Pertimbangan memilih stander

• Kontrol kepala dan badan


• Postur abnormal dan tonus otot
• Pertumbuhan
• Potensi mobilisasi
Prone frame

• meregangkan fleksor pinggul


• memudahkan ekstensi lutut dan dorsofleksi pergelangan kaki
• merangsang anak untuk secara aktif menggunakan otot ekstensor bagian
belakang
• menstimulasi kontrol kepala dan tubuh terhadap gravitasi

Supine frame

• Menyangga anak dari belakang


• membantu mempertahankan posisi berdiri
• lebih baik untuk anak-anak tanpa kontrol kepala dan memerlukan
keterampilan ekstremitas atas untuk beraktifitas.
• Lebih disukai digunakan saat terjadi kejang otot ekstensor
• lebih mudah digunakan pada anak-anak besar
Gait trainer (alat latih jalan)

• frame logam dengan logam tegak


lurus yang menyangga badan dan
lengan.
• Untuk menyangga badan dan pelvis
dan membantu mengajarkan anak
pola berjalan bolak-balik.
Gait Aid (alat bantu jalan)
• Jenis
• Walker
• Tongkat, kruk (E) dan tiang jalan (D)
• Tujuan
• untuk mengatasi masalah keseimbangan
Kursi roda

• Untuk anak dengan disfungsi motorik


parah, keseimbangan duduk buruk
dan tidak memiliki ambulasi
fungsional
• Untuk memudahkan transportasi dan
perawatan.
• Bisa berupa kereta bayi, kursi roda
yang miring ke belakang, atau kursi
roda dengan punggung berbaring
• Kursi roda bermotor lebih disukai
pada anak-anak yang sangat parah
dengan disfungsi ekstremitas atas [C].
• Kursi roda bermotor menjaga energi
dan memperbaiki tingkat fungsi sosial
dan pendidikan.
• Pilih kursi roda yang nyaman bagi
anak
Seating system

• Manfaat:
• Memberikan dukungan dan stabilitas
• Mencegah deformitas postural
• Memungkinkan penggunaan
ekstremitas atas pada anak yang
mengalami gangguan berat tanpa
bisa mengontrol badan
• Komplemen
• Dudukan harus dikombinasikan
dengan abduksi pinggul, sandaran
kaki, sabuk pinggul, dan cut-out tray
• Perbandingan manfaat seating system

Seating system custom-molded menunjukkan


manfaat terbaik dibandingkan dengan linear dan
contoured model
Bantalan dan komponen pemosisi

• untuk mengupayakan distribusi berat


badan secara merata dan untuk
mencegah tekanan pada luka
• Untuk meningkatkan keamanan
transportasi pada anak-anak tanpa
kontrol kepala karena tonus otot yang
rendah
Alat Bantu Lainnya

• untuk mengurangi beban pengasuhan dan untuk


meningkatkan independensi anak dalam kegiatan
kehidupan sehari-hari, komunikasi, pendidikan,
rekreasi dan vokasi
• Contoh:
• Alat bantu makan
• Alat bantu komunikasi
• Peralatan rekreasi
BEDAH ORTOPEDI
Bedah ortopedi

• untuk mencegah atau memperbaiki masalah muskuloskeletal


seperti pemendekan otot dan kelainan bentuk tulang
• memperbaiki ambulasi fungsional
• memudahkan duduk, memperbaiki higiene dan mencegah nyeri
• membuat kaki menapak secara stabil, pinggul stabil, serta
ekstensi pinggul dan lutut yang baik pada anak rawat jalan
• Pembedahan tidak bisa menjadi solusi tunggal untuk berbagai
masalah pada pasien CP, masih membutuhkan tindakan
rehabilitasi seperti bracing, ficioterapi, olahraga dan pengobatan
antispastik masih diperlukan setelah bedah.
Persiapan bedah

• Bekerjasama dengan keluarga


• Mempertimbangkan manfaat dan risiko

Perbaikan yang diharapkan dari prosedur bedah

• Terkoreksi gangguan primer dan sekunder pada CP


• Mengurangi tonus otot karena memanjangnya otot spastik mengurangi sensitivitas refleks
peregangan
• Transfer tendon dapat mencegah deformitas
• Memperbaiki kelainan bentuk tulang belakang dan ekstremitas yg mengganggu duduk, berdiri
dan berjalan

Waktu bedah

• Bergantung pada tingkat maturasi SSP, potensi berjalan anak dan tingkat perkembangan
deformitas
Seleksi pasien

• Seleksi pasien untuk bedah terletak pada kemampuan ahli bedah ortopedi dalam
menganalisis manfaat dan risiko intervensi bedah pada pasien

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi pasien

• Gangguan neurologis
• Kontrol motorik selektif
• Keseimbangan
• Fungsi kognitif & gangguan penglihatan
• Sensasi
• Apraxia
• Gips koreksi
• untuk kontraktur equinus minor pergelangan kaki
yang tidak merespons terapi fisik atau injeksi
botulinum toxin; dan kelenturan fleksi lutut yang
melibatkan lebih dari sekedar kaku hamstring
• Manfaat gips masih kontroversial. Hasil baik bisa
diperoleh dalam jangka panjang. Efeknya bisa hilang
setelah beberapa bulan.
Intervensi • gips masih bisa digunakan untuk merawat deformitas
ortopedi minor pada lutut dan pergelangan kaki
• Digunakan setelah injeksi botulinum toxin
• Metode pembedahan
– pelepasan dan pemanjangan otot, pemindahan
tendon split, osteotomi dan arthrodes
Penilaian praoperasi
• Evaluasi total untuk mencegah komplikasi atau hasil yang tidak
dapat diprediksi.
• Kaji tingkat keparahan anggota tubuh yang terpengaruh oleh CP
untuk menentukan hasil fungsional operasi
• Melakukan pengobatan komorbiditas (kejang, reflukls GIT, infeksi)
sebelum operasi
• Evaluasi tingkat keparahan keterbelakangan mental, gangguan
perilaku dan masalah sosial
• Gastrotomi untuk anak dengan disfungsi oromotor dan retardasi
pertumbuhan
• Fisioterapi praoperasi
Perawatan pasca
operasi

Analgesik Mobilisasi Hip

Upayakan agar
Gunakan baji atau
Minimalkan Suplai nutrisi dan anak tidur lebih
bantal abduksi Latihan
meredakan nyeri rekumbensi dan perawatan kulit awal untuk
setelah pelepasan peregangan
imobilisasi yang adekuat mempertahankan
adduktor
ekstensi pinggul
Perawatan pascabedah (lanj)

Lutut

• Gunakan gips silindris atau splints saat ekstensi


lutut (3 minggu setelah hamstring lenghtening)
• Memakai splints [A]/ immobilizers lutut [B]
• Batasi mengangkat kaki ke satu bantal
• Mobilisasi pasien 2-4 hari dengan gips/splint
• Imobilisasi lutut pada ekstensi brace atau
immobilizer lutut setelah transfer rectus femoris.
• Latihan fleksi lutut dan menahan beban [C]
Kaki

• Teknik bedah yang paling sering dilakukan hell


cord lenghtening atau tenotomi 
menggunakan gips jalan selama 6 minggu

Tulang belakang

• Gunakan gips tubuh atau brace selama 6 bulan


untuk anak dengan kualitas tulang buruk.
Night Splint

• untuk mencegah kambuhnya kontraktur setelah pelepasan gips


• Solint dapat mengganggu tidur karena terus menjaga otot dalam posisi
membentang
• harus digunakan dengan sangat hati-hati karena tidak semua anak bisa
mentolerirnya
• Splint tidak diperlukan pada anak-anak dimana tonus ototnya berkurang saat tidur

Fisioterapi pascaoperasi

• Mulai mobilisasi segera setelah anak merasa nyaman dan tidak merasa sakit
• melatih dengan berbagai latihan gerak dan bertahap untuk memperkuat
penyembuhan
• Fisioterapi diakhiri saat anak tidak lagi mengalami perubahan tingkat kekuatan,
fungsi dan keterampilan
'Sindrom Ulang Tahun'

• Jangan melakukan rangkaian operasi


bedah yang mengarah pada 'The
Birthday Syndrome' [A] yaitu
berencana melakukan semua
intervensi bedah pada saat bersamaan
jika status sosial dan kesehatan anak
memungkinkan

Komplikasi bedah

• infeksi, trombosis dan emboli paru


sangat jarang terjadi
• Komplikasi anestesi umum seperti
pneumonia atau luka tekan (Gambar).
Luka biasa terjadi pada anak dengan
kurang gizi
Komplikasi bedah
• lesi kulit pada pasien
lansia (B)
• Trauma bekas jahitan (C)
• Fraktur
• overlengthening tendon
• pes calcaneus
• rekurvatum lutut yang
lebih buruk
• Neuropraksia saraf
skiatik (D)
ANASTESI DAN MANAJEMEN
NYERI KRONIS
Anestesi dan Manajemen Nyeri Kronis

• Pasien dengan CP menyajikan tantangan nyata bagi ahli anestesi karena


disabilitas ganda dan masalah terkait sistemik

Penilaian praoperasi

• Perilaku
• Masalah Gastroesophageal
• Masalah Gizi
• Masalah Paru
• Masalah Higiene gigi & mulut
• Epilepsi
• Alergi lateks
• Spastisitas
Premedikasi dan manajemen pra
operasi
• Hindari asupan makanan 4 jam
sebelum operasi pada bayi, 8 jam
sebelum operasi pada anak
• Berikan cairan bening dan air sampai
3 jam sebelum operasi
• Tunjukkan empati dan kesabaran
selama induksi bedah (biarkan ada
pendamping yang bisa
menenangkan)
• Upayakan penurunan tonus otot
Manajemen anastesi

• Upayakan komunikasi dan kerja sama yang baik


dengan pasien
• Amankan jalan napas dengan masker laringeal
• Minimalkan agen anestesi yang bersifat antikonvulsan
• Minimalkan hipotermia [A]
• Gunakan anestesi epidural [B]
• Upayakan posisi yang tepat [C], minimalkan luka tekan
[D]
• Gunakan kateter urin
Manajemen pasca operasi

• Lindungi jalan napas dari sekresi berlebihan,


regurgitasi dan muntah
• pemberian baclofen intratekal
• Pertahankan pemberian obat antikonvulsan
untuk anak-anak dengan epilepsi
• Pemberian diazepam secara rektal / natrium
valproat I.V. selama periode awal pasca operasi
• Opioid oral, i.v/epidural
Nyeri dan spastisitas

• Gunakan analgesia epidural [opioid epidural dan


kombinasi anestesi lokal (bupivacaine + fentanyl)]
sebagai gold standar manajemen nyeri, tambahkan
clonidine  kontrol spasme otot
• Pilihan kedua : parasetamol rektal (dosis
pembebanan 40 mg/kg, kemudian 20 mg/kg/empat
kali sehari).
• Pilihan lain: baclofen oral
Manajemen nyeri kronis

• Sulit untuk menentukan penyebab dan mengobati nyeri kronis


pada anak dengan gangguan komunikasi.
• Alasan pengobatan nyeri pada pasien CP:
• Terlalu banyak permasalahan medis yang bisa menyebabkan
nyeri
• Seringnya dilakukan prosedur yang menyebabkan nyeri
• Masalah perilaku yang menyembunyikan rasa nyeri
• Sulit untuk menginterpretasi indikator nyeri karena masalah
fisik
• Nilai kenyamanan pasien di masyarakat rendah

Anda mungkin juga menyukai