Anda di halaman 1dari 14

Sinusitis

Definisi

• Inflamasi mukosa sinus paranasal


• Bila terkena beberapa sinus  multisinusitis
• Bila terkena seluruh sinus  pansinusitis
Klasifikasi

Akut < 4 minggu

Sinusitis Subakut 4 minggu – 3 bulan

Kronik > 3 bulan


Sinusitis yang disertai atau dipicu oleh rinitis
disebut sebagai, rinosinusitis. Menurut European
Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps
(2012), rinosinusitis kronik adalah suatu inflamasi
hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan
adanya dua atau lebih gejala
Etiologi

Sinusitis akut:
• Virus (Rhinovirus, Virus influenza)
• Bakteri (Pneumococcus, Streptococcus pneumoniae)
• Jamur (Phaeohyphomycosis, Pseudallescheria)

Sinusitis Kronik:
• Asma
• Penyakit alergi (Rhinitis alergica)
• Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi
maupun pembuangan lendir
Faktor Resiko
• Gangguan fisik (kurang gizi, kelelahan, atau penyakit
sistemik)
• Gangguan faal hidung (rusaknya aktivitas silia oleh asap
rokok, polusi udara, atau karena udara panas dan
kering)
• Kelainan anatomi:
• Atresia atau stenosis koana, hipertrofi konka media
• Deviasi septum, polip pada penderita fibrosis kistik
• Oedem mukosa karena infeksi atau alergi, adanya benda
asing
• Berenang dan menyelam saat pilek
• Trauma yang menyebabkan perdarahan mukosa sinus
paranasal
• Imunodefisiensi
Patofisiologi

Sinusitis Akut
• Infeksi akibat rhinitis akut → oedem mukosa pada dan di
sekitar ostium sinus → obstruksi ostium → hipoksia rongga
sinus → disfungsi silia, pengentalan, dan penumpukan sekret
→ ↑ tekanan intra sinus → saat bersin / mengeluarkan ingus /
menghirup udara maka kuman masuk ke dalam sinus
Manifestasi Klinik

Sinusitis Akut
• Nyeri di daerah hidung, pipi, dahi, atau pada gigi atas
• Hidung terasa tersumbat, halitosis
• Pilek, dapat berbau busuk pada sinusitis maxilla dentogen
• Demam, malaise
• Sekret mukopurulen, dapat terjadi oedem periorbital pada
infeksi berat
Sinus maksila: Sinus etmoidalis:

- Nyeri daerah rahang atas, - Nyeri diantara atau belakang


dapat nyeri alih ke gigi & gusi, kedua bola mata
nyeri dapat dipicu batuk atau - Bengkak kelopak mata
mengunyah
- Bengkak dan hiperemi pada
pipi
Sinusitis frontalis: Sinus sphenoidalis

- Sakit kepala regio frontal -nyeri kepala oksipital, dapat


- Bengkak pada kelopak mata nyeri alih ke regio mastoid
atas
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Sinusitis Akut
Palpasi • Nyeri tekan regio maksilaris / frontalis
Rhinoskopi • Oedem mukosa
anterior • Hiperemi
• Sinusitis etmoid
posterior, sphenoid
sekret mukopurulen
meatus superior

• Sinusitis maksila,
frontal, etmoid
anterior sekret
mukopurulen meatus
media

Rhinoskopi Sekret mukopurulen pada


posterior nasofaring (post nasal drip)

Transiluminasi Gelap pada sinus yang terkena


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sinusitis Akut
Foto polos sinus • Penebalan mukosa
(Water’s • Air fluid level
Radiograph) • Perselubungan

CT Scan Tidak diperlukan

Endoskopi nasal -
Diagnosis
Kriteria Mayor Kriteria Minor

• Sekret nasal purulen • Oedem periorbital


• Drainase faring purulen • Nyeri kepala
• Post nasal drip purulen • Nyeri di wajah
• Batuk • Nyeri telinga
• Water’s radiograph: penebalan • Sakit gigi
> 50% dari antrum • Sakit tenggorokan
• Coronal CT Scan : Penebalan • Napas berbau
atau opaksifikasi dari mukosa • Bersin makin sering
sinus
• Demam
• Tes sitologi nasal (smear) :
neutrofil dan bakteri
• Ultrasound

• Penegakan diagnosis:
2 kriteria mayor + 1 minor atau ≥ 2 kriteria minor
Penatalaksanaan
• Istirahat
• Antibiotika selama 10 – 14 hari
• Lini pertama
• Amoxisilin tab 500 mg 3x sehari
• Kotrimosazol, Eritromisin
• Lini kedua
• Amoksisilin + Cavulanic acid
• Sepalosporin generasi III
• Dekongestan
• Topikal, maksimal 5 hari
• Sol efedrin 1 % tetes hidung
• Oxymethazoline 0,025 % tetes hidung untuk anak-anak
• Sistemik (oral) selama 4 minggu
• Fenil propanolamin 12,5 mg 6x sehari atau 75 mg 2x sehari
• Pseudo efedrin 60 mg 4x sehari atau 120 mg 2x sehari
Penatalaksanaan (1)
• Analgetika, dekongestan untuk simptomatik
• Antihistamin pada penderita dengan latar belakang
alergi
• Mukolitik:
• N-acetilcystein
• Bromhexin
• Pencucian rongga hidung dengan NaCl
• Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF) untuk
mengambalikan fungsi drainase dan ventilasi sinus
• Bedah Caldwell Luc untuk sinusitis maxilla kronik
• Perawatan gigi jika terdapat sinusitis dentogen

Anda mungkin juga menyukai