Anda di halaman 1dari 5

Notulensi Diskusi Kasus THT

Dr. deviana Sp.THT-KL


30/03/2020 – 01/04/2020
Kelompok 12

Q : kapan kita hanya melakukan tindakan miringotomi saja dan kapan kita melakukan
miringotomi beserta dengan pemasangan gromet?
A : miringotomi saja --> OMA stadium supurasi
miringotomi + pasang grommet --> otitis media efusi

Q : seorang anak usia 8 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan pendengaran.
Pasien diketahui memiliki riwayat keluar cairan seperti lem dari telinganya sejak 4 bukan
yang lalu. Pasien saat ini tidak mengeluhkan ada nyeri telinga dan pada pemeriksaan fisik
ditemukan MT utuh, retraksi dan berwarna kekuningan. Kenapa pada pilihan terapi langsung
dilakukan miringotokmi dokter?
A : karena keluhan sudah 4 bulan (kronik) dan pilihan terapi definitif untuk otitis media efusi
adalah mirigotomi (+ pasang grommet). jadi jika ada pilihan jawaban itu kita lebih pilih itu

Q : Seorang anak perempuan usia 8 tahun diantar ibunya ke dokter dengan keluhan nyeri
telinga kiri sejak satu hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya demam batuk dan
pilek sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan adanya keluar cairan dari telinga. Pada
pemeriksaan fisik otoskopi, didapatkan membrane timpani telinga kiri intak dan hiperemis,
dan rhinoskopi anterior didapatkan konka inferior edem dan hiperemis serta sekret kental
berwarna putih. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini? mengapa langsung dilakukan
miringotomi dok?
A : kasus lebih mengarah OMA stadium hiperemi karena tidak dikatakan MT edema/bulging,
tetapi di pilihan jawaban tidak ada pilihan terapi farmakologis (antibiotik, dekongenstan,
analgetik) jadi kita pilih "miringotomi" sbg terapi nonfarmakologis yang paling tepat untuk
kasus OMA.

Q : pada otitis media akut yang sudah perforasi, kita memberikan h202 serta antibiotika , apa
golongan antibiotika yang paling tepat diberikan dok ?
A : penisilin: amoksisilin
jika alergi: eritromisin
Q : Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poli RS dengan keluhan nyeri pada telinga kanan
sejak 3 bulan yang lalu, disertai keluar cairan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Telinga
kiri dalam batas normal. TTV didapatkan pasien demam. Pemeriksaan telinga didapatkan
perforasi marginal membran timpani telinga kanan, telinga kiri normal. Apakah tindakan
yang harus dilakukan?" untuk WD nya apakah OMSK tipe marginal? dan kapan indikasi
mastoidektomi?
A : WD OMSK tipe bahaya (maligna) --> terapi mastoidektomi radikal

Q : Pada pasien dengan OMSK, kapan pasien danjurkan untuk melakuakn timpanoplasti atau
mastoidektomi? apakah ada indikasi khusus untuk keduanya?
A: OMSK tipe aman stadium tenang: timpanoplasti
OMSK tipe aman stadium aktif (menetap setelah terapi konservatif): mastoidektomi +
timpanoplasti
OMSK tipe bahaya: mastoidektomi radikal

Q & A : lansia "usia 70 tahun" dengan penurunan pendengaran sejak 5 tahun dan "memberat
1 tahun ini". Pasien dulu bekerja di perusahan bor minyak. --> kemungkinan memang dia
memiliki tuli akibat bising yang meningkatkan risiko dia menderita presbikusis. tetapi di
kasus ini diagnosis utama adalah presbikusis.

membedakan bisa dari hasil audiometri:


presbikusis: tuli sensorineural bilateral simetris
NIHL: tuli sensorineural dengan takik di 4000 Hz

Q : untuk otosklerosis. Apakah dibutuhkan ketiga gejala yaitu tinitus, vertigo, dan paracusis
untuk mendiagnosa otosklerosis?
A : tidak ada vertigo untuk kasus otosklerosis.
otosklerosis: biasanya perempuan, ada faktor herediter. gejala: parakusis willisi, tinnitus.
tanda: membran timpani: Schwarte's sign, audiometri: peningkatan bone conduction di 2000
Hz (Carhart's notch)

Q : untuk epistaksis posterior sumber perdarahannya berasal dari a. ethmoidalis posterior dan
dari a.sphenopalatina. bagaimana cara membedakan kedua sumber perdarahan tersebut dokter
A : membedakan dengan nasoendoskopi. pada epistaksis posterior, sumber perdarahan
utama : a. Sphenopalatina.

Q : pada pasien dengan epistaksis dengan lokasi tidak diketahui. Pada panduan epistaksis
dikatakan dapat diberikan tampon anterior 2x24 jam/lebih dan jika perlu diberikan tampon
posterior. Untuk pemberian tampon apakah ada urutan untuk pemberian tampon
anterior/posterior terlebih dahulu?
A : tgt sumber perdarahan: jika kita sudah curiga dari posterior: bisa diberikan tampon
posterior + anterior.

jika kita tidak bisa identifikasi sumber perdarahan: pemberian tampon anterior dulu -->
perdarahan tidak berhenti, berarti kemungkinan dari posterior --> pasang tampon posterior
+anterior

Q : untuk tatalaksana rhinosinusitis kapan hanya di berikan bilasan atau kapan diberikan
antibiotik dokter? terima kasih dokter.
A : tatalaksana utama: antibiotik + dekongestan + terapi tambahan lain
untuk irigasi sinus sbg terapi tambahan pada sinusitis kronis / sinusitis dentogen

Q : Pada rinitis vasomotor seperti pada soal no. 19, knp antimistamin dipilih sebagi terapi
pilhan? kenapa bukan vasokontriktor topikal? berapa lama bisa kita berikan terapi oral?
kapan kita anjurkan buat kauter konka?
A : untuk mengatasi keluhan pasien: bersin, hidung berair, keluhan okuler, hidung tersumbat,
pilihan yg tepat adalah antihistamin. vasokonstriktor topical hy bermanfaat utk mengatasi
hidung tersumbat.
terapi oral selama ada keluhan. selain itu perlu juga menghindari faktor pencetus. evaluasi
terapi bisa dalam 3 bulan utk menetukan perlu tidaknya tindakan operatif.

Q : Untuk kasus no.9 bagaimana untuk mengetahui sumber pendarahan tsb dari pleksus
kiesselbach bukan a. ethmoidalis anterior dok?
A : kasus epistaksis anterior: penyebab utama dari pleksus kiesselbach (letak di septum nasi
anterior).
Q : kapan kita menggunakan tindakan krikotiromi atau trakeostomi?
A : trakeotomi: obstruksi jalan nafas atas (OJNA) dengan stadium Jackson II-III
krikotirotomi: tindakan cito untuk OJNA stadium Jackson IV -->dilanjutkan dengan
trakeotomi sbg tindakan definitif.

Q : Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke RS dengan keluhan tidak sengaja tersedak
jarum pentul. Pasien mengeluh agak susah napas tapi tidak sesak. Pemeriksaan fisik: KU
baik, CM, TTV normal, dan pasien bisa diajak bicara. Di manakah kira-kira lokasi jarum
pentul? Dengan Jawaban bronkus. Pertanyaan untuk kasus ini dokter, pada lokasi apa saja
ato kondisi apa benda asing dapat di ekstraksi?
A : untuk semua kasus benda asing di saluran nafas di semua lokasi (laring, trakea, bronkus)
harus diekstraksi.
untuk benda asing di laring dengan sumbatan total bisa dicoba dulu dengan Heimlich
manuver.

Q : 1. Apa saja yang menjadi indikasi dilakukannya laringoskopi direk maupun indirek dok?
2. Bagaimana cara membedakan nodul pita suara atau kista pita suara, apakah bisa ditentukan
hanya dari keluhan saja dok?
A : 1. laringoskopi indirek: dengan kaca laring, syarat: pasien harus kooperatif --> untuk
dewasa, susah dilakukan pada anak-anak
laringoskopi direk: dengan laringoskop Jackson/Macintosh, pasien disedasi --> bisa pada
anak-anak

2. dari keluhan sama-sama suasa serak. jika pekerjaan guru/penyanyi bisa curiga mengarah ke
nodul pita suara (singer's nodule). utk membedakan harus dengan laringoskopi. nodul pita
suara: massa bilateral, kista: unilateral

Q : untuk soal nomor 4 apakah bisa langsung diberi ADS 80000 IU dok? apakah ada
penilaian tertentu sehingga bisa langsung diberi dengan dosis tersebut?
A : difteri faring - laring (durasi 2 hari): 20000-40000 iu
difteri nasofaring: 40000-60000 iu
difteri luas atau > 3 hari atau pasien dengan pembengkakan leher difus (bullneck) (distres
respirasi, hemodinamik tidak stabil): 80000-100000 iu
Q : pada kasus tonsilitis kronik eksaserbasi akut berulang, apakah sudah menjadi indikasi
mutlak untuk tonsilektomi? ataukah pasien masih bisa dibantu dengan tatalaksana
farmakologi? kalau masih dengan tatalaksana farmakologi, sampai berapa lama diberikan
baru kemudian dianjurkan tonsilektomi?
A : indikasi tonsilektomi menurut textbook ENT - Dhingra: infeksi tonsil berulang > 3
x/tahun selama 5 tahun, > 5 x/tahun selama 3 tahun, > 7 kali/tahun selama 1 tahun.

Q : pada psien yg tersedak makanan, dan keadaan pasien kemudian tidak sadar, apa masih
bisa dilakukan heimlich manuver dok?
A : pasien tidak sadar karena asfiksia? Heimlich bisa dilakukan pada benda asing laring dg
sumbatan total.

Anda mungkin juga menyukai