Anda di halaman 1dari 16

Cidera pada Batang Otak menyebabkan

Hilangnya Kesadaran

Ratih Ratna Sari Putri (102012037)


Elmon Patadungan (102014009)
Marina Dewi Utami (102014038)
Jane Laura (102014122)
Joshua Tjantoso (102014131)
Kurnia Datu Kanoena (102014199)
SKENARIO 5
 Seorang laki-laki 27 tahun diantar ke UGD RS dalam keadaan
tidak sadarkan diri sejak 15 menit yang lalu akibat kecelakaan
sepeda motor. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pendarahan
pada batang otak dan cerebellum, yang juga menciderai saraf
kranial di sekitarnya.
RUMUSAN MASALAH
 Laki-laki 27 tahun tidak sadarkan diri karena pendarahan pada
batang otak dan cerebellum dan menciderai saraf kranial.
MIND MAP
Struktur
Makroskopis Batang Saraf Kranial
Otak dan
Cerebellum

Mekanisme
Neurotransmitter RM
Sensorik

Struktur
Mikroskopis
Batang Otak dan
Cerebellum
HIPOTESIS
 Laki-laki usia 27 tahun tidak sadarkan diri akibat pendarahan
pada batang otak dan cerebellum yang menciderai saraf
kranial dan juga karena gangguan mekanisme sensorik
SASARAN PEMBELAJARAN
 Mengetahui dan memahami struktur makroskopis batang
otak dan cerebellum
 Mengetahui dan memahami ragam saraf kranial
 Mengetahui dan memahami struktur mikroskopis batang otak
dan cerebellum
 Mengetahui dan memahami mekanisme sensorik
 Mengetahui dan memahami mengenai peran
neurotransmitter
STRUKTUR MAKROSKOPIS BATANG OTAK

Otak Tengah

BATANG
Pons
OTAK

Medulla oblongata
Otak Tengah
 Teratas dari batang otak.
 Terdapat Aqueduktus serebri yang
menghubungkan ventrikel 3 dan 4
 Pusat: keseimbangan dan gerakan mata.
 Keluar N. II, N. III, & N. IV
Pons
 Bagian tengah batang otak.
 Ada pedicularis serebralis superior, inferior, dan media
 Rilei informasi ke thalamus dan cerebellum
 Keluar N. V dari aspek lateral.

Medulla Oblongata
 Bagian bawah otak tengah.
 Menghubungkan pons dan sumsum tulang belakang.
 Di fosa krianialis posterior
 Pusat pernapasan dan sistem kardiovaskuler
 Keluar N. IX, N. X, N. XI, N. XII
Struktur Makroskopis Cerebellum
 bagian belakang kepala, menggantung di belakang
pons.
 Koordinasi gerak otot dan keseimbangan.
 Kontrol gerakan volunteer
 Mengatur tonus otothasilkan perubahan posisi
 Perencanaan gerak
12 Pasang Saraf Kranial
Struktur Mikroskopis Cerebellum
Terletak di area substansia grisea,
lapisan molekuler terdapat sel basket

Akson panjang, satu-satunya


3 lapisan korteks
lapisan purkinye penghantar impuls pada
cerebellum
cerebellum

lapisan granular Inti gelap, padat, sitoplasma


sedikit, sinaps antara akson yang
masuk ke dalam cerebellum
Mekanisme Sensorik
 Vestibuloserebelumpertahankan keseimbangan , kontrol gerakan mata.
 Spinoserebelummeningkatkan tonus otot untuk perubahan posisi tubuh dan
koordinasi gerak volunter
 Serebroserebelummasukan ke korteks motorik, menyimpan ingatan
prosedura.
 Spinothalaicus raba halus, posisi tubuh dan extremitas, gerakan tubuh
 Columnadorsalis meneruskan rangsangan nyeri, suhu, dan raba kasar.

Penyaluran:
Saraf  berjalan antara perifer melewati batang otakmemberi informasi
sensorik ke otak & sinyal pergi membawa sinyal perintah dari otak ke organ efferen
Neurotransmitter
 Penghubung dari neuron ke neuron lain di sebut neurotransmitter 
komunikasi antar neuron.
 Neurotransmitter : zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson  perubahan permeabilitas sel neuron 
mudah menyalurkan impuls
 Pembawa rangsangan dari presinaps ke postsinaps.
1. Presinaps : rangsang dari akson ke celah sinaptik
2. Post-sinaps : perambatan potensial aksi di neuron presinaps.

 PROSES :
potensial aksi (presinaps)terminal aksonion Ca2+ mengalir kedalam
sinapseksositosision ca2+ menginduksi pelepasan
neurotransmitterneurotransmitter bebasberdifusi lewat celah sinaps &
berikatan dengan proton spesifik membran postsinapsterbukanya saluran ion
spesifik di membran postsinapsperubahan permeabilitas neuron pasca sinaps.
Kesimpulan

Hipotesis diterima. Terjadinya cedera pada truncus encephalon,


cerebellum, dan saraf kranial yang secara umum berperan sebagai
pusat pernapasan, cardiac, dan vasomotor, serta gerakan tubuh,
akan mengakibatkan semua fungsi tersebut terganggu sehingga
dapat menimbulkan ketidaksadaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai