Anda di halaman 1dari 2

Notulensi Diskusi kelompok 12

Dr. Bhanu Sp.PD


26/03/2020

Q : pada pasien CKD dengan luka bakar bagaimana cara perhitungan pemberian cairannya
apakah tetap menggunakan rumus baxter?

A : Untuk rumusnya tetap sama


Prinsipnya harus pemantauan produksi urin, ukur balans urinnya. Bila balans urin
cenderung positif terus dan ada kesan overload seperti edema, lebih baik mulai
kurangi pemberian cairannya

Q : bagaimana perhitungan pemberian cairan pada pasien CKD yang mengalami diare
dengan dehidrasi??

A : Untuk rumusnya tetap sama dan tangani dehidrasinya


Prinsipnya harus pemantauan produksi urin, ukur balans urinnya. Bila balans urin
cenderung positif terus dan ada kesan overload seperti edema, lebih baik mulai
kurangi pemberian cairannya. Satu lagi yang bisa membantu adalah urinalisis, lihat
Berat Jenis urin, kalau masih tinggi artinya dehidrasi belum tertangani

Q : Apakah pada kasus gagal ginjal kronik dapat diberikan semua jenis diuretik termasuk
yang hemat kalium?

A : Justru yang hemat kalium harus hati hati karena CKD cenderung hiperkalemia
apalagi yang stadium 3b ke atas. 
Diuretik sebisa mungkin jangan diberikan untuk jangka panjang karena membebani
fungsi ginjal

Q : pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal, pemberian obat colchicine diturunkan
sesuai dengan tingkat GFR pasien, apakah ada terapi tambahan / spesifik untuk mencegah
penurunan ginjal lebih lanjut ?
A : Semua NSAIDs lebih baik diturunkan dosis atau distop kalau memang GOUT sudah
tertangani. Terapi untuk mencegah penurunan fungsi ginjal saat ini namanya ketosteril. tapi
obatnya mahal. Jadi lebih baik cukup distop NSAID nya kalau memang sudah tidak perlu
lagi

Q : 1. pada pasien CKD dengan hipertensi, apakah ada obat antihipertensi yg paling
dianjurkan untuk diberikan dok? atau pemilihannya bebas?
2. pada pasien ckd end stage, apakah ada kondisi tertentu yang mengaharuskan
pasien untuk HD Cito.?
3. Kapan kita mendiagnosis seseorang dengan ACKD? apakah ada kriteria atau
langkah khusus yg harus terpenuhi?
A: 1. Pilihannya bebas, tapi first choice ACEi atau ARB, dan hindari diuretik
2. Kondisinya yang Mnemonic AEIOU, nanti coba lihat slide saya ya.
3. Acute on CKD biasanya kita sudah mengetahui pasien memiliki CKD, kemudian
ada penurunan fungsi ginjal mendadak, biasanya kita sebut dengan istilah Acute on
CKD (ada kondisi akut yang memperberat fungsi ginjal pada pasien yang sudah
pernah terdiagnosis CKD)

Q : Pada sindrom nefrotik sudah pasti ada hiperkolestrolemia? dan pada GNAPS
apakah perlu pemeriksaan penunjang dok atau sudah bisa diagnosis pasti hanya
dengan anamnesis serta pemeriksaan fisik? 
A : untuk SN salah satu kriteria nya harus ada hiperkolesterolemia, kalau GNAPS
biasanya bisa dari Urinalisis juga dapat bayangan hematuria, proteinuria nya. Kalau
tetap dengan terapi 8 minggu tidak ada perbaikan baru kita lakukan biopsi ginjal

Q : Apakah Ada Gold Standard Dalam Menentukan GFR? Mohon Arahannya Dokter
Terimakasih
A : Gold Standard nya tetap hitung eGFR dengan rumus CKD-EPI aja. Karena
pengukuran dengan menggunakan inulin tidak available luas dan makan waktu. 

Q :  pada pasien datang pertama kali dengan sakit ginjal , jika tidak dapat ditentukan
durasinya (dimana CKD butuh waktu 3 bulan) maka bagaimana cara untuk
membedakan antara akut dan kronik ya dok?
A : Biasanya kalau sudah ada riwayat penyakit komorbid lama seperti dm,
hipertensi, prostate, atau batu ginjal lama kita lebih curiga ke CKD.
Tapi kalau sebelumnya sehat-sehat saja dan masuk dengan kondisi ureum
creatinine meningkat kita lebih curiga AKI
Tapi kadang imaging bisa membantu, bila dari USG didapatkan ukuran ginjal
mengecil maka lebih mendukung ke arah CKD

Q : apakah pemberian terapi obat hipertensi pada pasien komorbid diabetes sama
saja dengan pasien tanpa komorbiditas?
A : untuk pilihan obat tetap sama, Tapi target tekanan darah terkontrol pada pasien
DM lebih rendah. biasanya disarankan di bawah 125/75 mmHg pada beberapa
guidelines. Kalau secara umum target kita adalah di bawah 130/80mmhg

Anda mungkin juga menyukai