Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1
dibutuhkan oleh wanita hamil, sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi
tablet Fe minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilannya.7
Di Indonesia program penanggulangan anemia gizi pada ibu hamil telah
dikembangkan sejak tahun 1975 melalui distribusi Tablet Tambah Darah (TTD).
TTD merupakan suplementasi gizi mikro khususnya zat besi dan folat yang
diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah kejadian anemia gizi besi selama
kehamilan. Pemberian TTD diintegrasikan dengan pelayanan kunjungan ibu hamil
(antenatal care). Standar TTD diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
88 tahun 2014. Target yang ditetapkan dalam pedoman kerja puskesmas adalah
sebesar 90 %.8,9
Berdasarkan data laporan program gizi Puskesmas Loji dari bulan Januari
2019 sampai dengan November 2019, didapatkan cakupan ibu hamil yang
mendapat tablet Fe adalah 96,87 % dimana pencapaian belum mencapai target
Januari-November 2019 ( 100%).
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya masalah anemia, penyebab masalah anemia, penyelesaian
masalah anemia dan keberhasilan program pemberian minimal 90 tablet besi pada
ibu hamil untuk menurunkan prevalensi anemia di Puskesmas Loji Kabupaten
Karawang periode Januari 2019 sampai dengan November 2019.
3
1.4.1.4 Mengetahui berbagai kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas dan memicu cara berpikir kritis dan ilmiah dalam
menyelesaikan masalah yang timbul.
1.5 Sasaran
1.5.1.1 Semua ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Loji, Kabupaten
Karawang, periode Januari 2019 sampai dengan November 2019.
4
Bab II
Materi dan Metode
2.1 Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan
bulanan Puskesmas mengenai program pemberian tablet besi minimal 90 tablet
pada ibu hamil di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang, periode Januari 2019
sampai dengan November 2019, yang berisi kegiatan :
a) Pemberian tablet besi pada ibu hamil
b) Pencatatan dan pelaporan program pemberian tablet besi pada ibu hamil.
2.2 Metode
Metode evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program
pemberian tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang
periode Januari 2019 sampai dengan November 2019 terhadap tolok ukur yang
ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian
data, analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada dari pelaksanaan program pemberian
tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas Loji kemudian dibuat usulan dan saran
sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang
ditemukan dari unsur-unsur sistem.
5
Bab III
Kerangka Teoritis
3.1 Sistem
6
c) Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
d) Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola
oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari
lingkungan fisik dan non fisik.
e) Umpan balik (feedback) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut, misalnya berupa rapat bulanan.
f) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
7
Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam evaluasi ini diambil dari data tersier
yang berasal dari:
a) Data geografis dari Puskesmas Loji , Kabupaten Karawang tahun 2019.
b) Data demografis dari Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang, semua ibu
hamil yang mendapat tablet besi dari bulan Januari 2019 sampai dengan
September 2019.
c) Data laporan bulanan program upaya gizi di Puskesmas Loji, Kabupaten
Karawang periode Januari sampai dengan September 2019.
1. Desa Kutamaneuh
2. Desa Kutalanggeng
3. Desa Cintalanggeng
4. Desa Cintawargi
8
5. Desa Cintalaksana
6. Desa Mekabuana
7. Desa Wargasetra
8. Desa Cigunungsari
9. Desa Cipurwasari.
9
1. Dokter Umum : 2 Orang
2. Dokter Gigi : 1 Orang
3. Bidan : 24 Orang
4. Perawat : 9 Orang
5. Sanitarian : 1 Orang
6. Analis : 1 Orang
7. Assisten Apoteker: 1 Orang
8. Administrasi :-
9. Keamanan : 1 Orang
10. Kebersihan : 2 Orang
11. Sopir : 1 Orang
1. Umum
2. Askes
3. Jamkesda/Karawang Sehat
4. Jamkesmas/BPJS/Kartu Indonesia Sehat
Anggaran dana puskesmas yang bersifat BLUD (sebagian dari APBD dan
sebagian dari hasil jasa layanan puskesmas)
10
Anggaran dana dari setiap desa.
4.3.1.3 Sarana
Sarana Medis:
Ranjang pemeriksaan: ada
Stetoskop : ada
Handschoon : ada
Fetal Doppler : ada
Termometer : ada
Sphygmomanometer : ada
Timbangan konvensional: ada
USG : ada
Microtoise : ada
Pita Ukur : ada
Infus set : ada
Cairan infus : ada
Alat suntik : ada
Obat-obatan : ada
Sarana Non-Medis:
Gedung Puskesmas : 1 gedung
Posyandu : 38 gedung
Pondokan bidan : 13 gedung
Poned : 1 gedung
Praktek dokter swasta: 1 gedung
Laptop : 1 unit
Proyektor : 1 unit
11
Kebutuhan tablet besi perlu dihitung secara seksama karena akan
mempengaruhi proses penyediaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam proses pengadaan diantaranya adalah sasaran yaitu ibu hamil yang
jumlahnya diketahui secara tepat. Hal ini sangat diperlukan dalam perencanaan
untuk mencegah terjadinya kekurangan atau sebaliknya kelebihan jumlah tablet
besi yang disediakan. Data dari sasaran ibu hamil di tingkat Puskesmas
diperoleh dari data riil yang merupakan rekapitulasi data desa/kelurahan, telah
disepakati oleh bagian KIA dan gizi dan kemudian digunakan untuk
mengajukan kebutuhan tablet besi ke kabupaten/kota. Sedangkan pada tingkat
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/kota melakukan perhitungan sasaran
menggunakan data proyeksi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi
atau kabupaten/kota yang disepakati oleh KIA dan gizi.
12
minimal 90 tablet hingga mencapai 270 tablet besi.
13
keluarga yang lain.
4.3.2 Proses
A. Perencanaan
Ada perencanaan tertulis mengenai :
1) Perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet besi.
14
3) Pendistibusian Tablet Besi.
Pendistribusian tablet besi diberikan secara gratis setiap kunjungan ibu hamil
ke bidan atau pusat kesehatan di puskesmas. Tablet besi diberikan sebanyak
30 butir saat ibu hamil datang melakukan pemeriksaan. Atau membeli sendiri
di apotek.
Sosialisasi dilakukan setiap kali ada kelas ibu hamil di setiap desa oleh bidan
desa maupun kader yang bertanggung jawab.
Pemberian tablet besi sebanyak 1 butir perhari pada ibu hamil sewaktu ibu
hamil datang melakukan pemeriksaan dan diberikan sedini mungkin hingga
ibu memasuki masa nifas. Pemberian tablet besi sebanyak 2 butir perhari
pada ibu hamil dengan anemia.
15
B. Pengorganisasian
Terdapat struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur
dalam melaksanakan tugasnya.
Kepala Puskesmas
Kordinator Gizi
PenanggungJawab
C. Pelaksanaan
1) Perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet besi.
16
butir saat ibu hamil datang melakukan pemeriksaan.
Sosialisasi dilakukan setiap kali ada kelas ibu hamil di setiap desa oleh
bidan desa maupun kader yang bertanggung jawab.
D. Pengawasan
1) Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali.
2) Rapat
Kegiatan rapat di dalam puskesmas dan di dinas kesehatan dilakukan
setiap 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan sekali.
4.3.3 Keluaran
A. Cakupan pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
Pemberian tablet besi (tablet tambah darah) pada ibu hamil minimal telah
mendapat total 90 tablet besi.
Persentase :
17
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 90 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 tambah darah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑖 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 Loji 𝑝𝑒𝑟𝑖ode tertentu X 100 %
= 714 x 100 %
737
= 96.87%
Target pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama 11 bulan = 100 % (*)
Besar Masalah pada cakupan pemberian tablet besi minimal selama 9 bulan:
Besar masalah = ( Target – Cakupan) : Cakupan x 100%
Kesimpulan:
Cakupan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama 9 bulan, belum mencapai
target dengan besar masalah 3,13%
= 624 x 100 %
737
= 84.66 %
18
Target cakupan kunjungan ibu hamil K4 selama 11 bulan = 85.52%. (*)
Besar Masalah pada cakupan kunjungan ibu hamil K4 selama 12 bulan adalah:
= 1.39%
Kesimpulan:
Cakupan kunjungan ibu hamil K4, belum mencapai target dengan besar masalah
1.39%.
19
Bab V
Pembahasan Masalah
20
berikut :
1. Mengapa perlu
dilakukan kegiatan
sosialisasi suplementasi
tablet besi?
2. Apa tujuan yang ingin
dicapai dalam sosialisasi?
3. Siapa sasaran, dimana
dan kegiatan apa yang
dapat digunakan dalam
sosialisasi suplementasi
tablet besi
4. Kapan sosialisasi
suplementasi dilakukan?
5. Media komunikasi apa
yang dapat digunakan?
6. Siapa yang bertanggung
jawab melakukan
sosialisasi?
7. Siapa yang berperan
dalam melakukan
sosialisasi?
21
tablet besi dan penyediaan disesuaikan dengan dan kebutuhan
tablet besi jumlah sasaran riil, dan disesuaikan
penyediaan tablet besi dengan jumlah
oleh pemerintah sasaran riil , dan
maupun swasta penyediaan
tablet besi oleh
pemerintah
maupun swasta
Setiap ibu hamil yang
datang melakukan Sesuai dengan (-)
Penentuan sasaran
pemeriksaan antenatal sasaran
penerima tablet besi
di bidan
22
5.4 Masalah Menurut Variabel Lingkungan
Tabel 5.4. Tabel Masalah Menurut Variabel Lingkungan
No Variabel Pencapaian Masalah
1. Fisik
Fasilitas kesehatan lain Belum baik, karena kurangnya (+)
pencatatan dan pelaporan pasien yang
melakukan kunjungan antenatal di
luar wilayah kerja puskesmas, belum
dilaporkan ke puskesmas tempat
dimana ibu tinggal.
2. Non Fisik
Pendidikan Sebagian masyarakat belum (+)
memahami pentingnya tablet tambah
darah pada masa kehamilan
Bab VI
Perumusan Masalah
23
6.1 Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya):
a. Cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil 96.87% dari target 100%
dengan masalah sebesar 3.13%.
b. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 84.66% dari target 85.52%
dengan besar masalah adalah 1.39%.
Dari Lingkungan
a. Anggapan bahwa tablet besi mengakibatkan bayi gemuk dan hipertensi.
b. Kurangnya kesadaran dan partisipasi keluarga untuk memberi motivasi
kepada Ibu hamil untuk mengkonsumsi TTD.
c. Belum baik, karena kurangnya pencatatan dan pelaporan dari tempat ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya di luar puskesmas atau di bidan
swasta.
Bab VII
Prioritas Masalah
24
7.1 Masalah Menurut Keluaran
a) Cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil 96.87% dari target 100%
dengan masalah sebesar 3.13%.
b) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 84.66% dari target 85.52%
dengan besar masalah adalah 1.39%.
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
25
8.1 Masalah
a) Cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil 96.87% dari target 100%
dengan masalah sebesar 3.13%.
b) Cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 84.66% dari target 85.52%
dengan besar masalah adalah 1.39%.
8.1.1 Penyebab
Dari masukan:
a. Kurang tersedia poster sebagai saran informasi bagi pasien atau calon
pasien dan keluarganya yang berkunjung di Puskesmas Loji.
8.1.2 Penyelesaian:
Untuk Masukan:
a. Meningkatkan kordinasi antara petugas dan kader di posyandu.
b. Mengadakan poster dan leaflet dengan bahasa yang sederhana dan
promotif yang mudah dipahami oleh semua orang.
26
a. Memberikan edukasi kepada ibu hamil pada saat pemberian tablet besi di
posyandu atau puskesmas atau BPS untuk patuh minum obat.
b. Membuat kartu Kepatuhan Minum Obat yang diisi oleh ibu hamil setiap
hari.
c. Memberikan anjuran kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi Tablet besi
pada malam hari untuk mencegah mual-mual dibarengi dengan tablet
vitamin C.
d. Meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang pemberian tablet besi pada
ibu hamil melalui kelas ibu hamil, sekaligus memberdayakan ibu hamil
sebagai sumber informan bagi orang lain (Commnication word of mouth)
e. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam pencatatan pada kohort dengan
sosialisasi mengenai pentingnya pencatatan.
f. Mencatat pemberian tablet besi pada Ibu hamil pada buku KIA dan
menggunakan kartu pemberian tablet besi agar dapat terlihat apakah Ibu
hamil tersebut mendapatkan tablet besi minimal 90 tablet dan kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang sudah diberikan.
g. Membina kerjasama dengan bidan swasta atau pihak lainnya dengan
membuat acara temu wicara sekaligus membuat kontrak atau perjanjian
untuk memberikan laporan pemberian tablet besi pada ibu hamil setiap
bulan termasuk penditribusian tablet besi.
h. Mengoptimalkan pengawasan oleh kepala puskesmas dan
penanggungjawab program.
Untuk Lingkungan
a. Penyuluhan di masyakat tentang pentingnya pemberian tablet besi pada
ibu hamil ( di balai desa, Di KUA – kelompok calon pengantin)
b. Kunjungan keluarga ibu hamil yang mendapat tablet besi secara khusus
yang berisiko anemia.
c. Mengedukasi suami dan anggota keluarga lain saat kujungan rumah untuk
memotivasi ibu hamil agar patuh mengkonsumsi tablet besi.
d. Melibatkan suami pada kelas ibu hamil minimal 1 x pertemuan.
27
e. Melengkapi poster di balai desa atau di tempat umum dan membagikan
leaflet yang berisikan pentingnya mengkonsumsi tablet besi selama
kehamilan dengan bahasa yang sederhana dan promotif sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat.
f. Penyuluhan Tablet Tambah Darah untuk anak Remaja (SMP dan SMA).
28
Bab IX
Kesimpulan dan Saran
9.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi program Pemberian Tablet besi pada ibu hamil
di Puskesmas Loji periode Januari 2019 sampai dengan September 2019, dengan
cara pendekatan sistem didapatkan:
a. Kebutuhan tablet besi di Puskesmas Loji, Kabupaten Kawarang sebanyak
417.285 tablet besi.
b. Sasaran pemberian tablet besi adalah semua ibu hamil hingga masa nifas yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang.
c. Pendistribusian tablet besi bagi ibu hamil di Puskesmas Loji menggunakan
jalur pemerintahan dimana pusat menyalurkan tablet besi hingga sampai ke
Puskesmas dan kemudian di simpan di Gudang farmasi untuk kemudian
didistribusikan kepada ibu hamil setiap kali ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan.
d. Cakupan pemberian minimal 90 tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas Loji,
Kabupaten Karawang sejak Januari 2019 sampai dengan November 2019
masih kurang. Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di puskesmas Loji masih
belum mencapai target.
e. Sistem pencatatan dan pelaporan program pemberian tablet besi pada ibu
hamil di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang dilakukan secara berjenjang
mulai dari Posyandu hingga pusat. Pemberian tablet besi pada ibu hamil baik
di lingkungan Puskesmas maupun swasta harus dicatat oleh pihak Gizi yang
bekerja sama dengan Kesehatan Ibu dan Anak, lalu dilaporkan setiap
bulannya oleh pihak Puskesmas untuk dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1
bulan.
9.2. Saran
Saran bagi Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab program:
1. Melengkapi sarana informasi, terutama poster dengan bahasa yang menarik,
jelas, singkat, dan mudah dimengerti di Puskesmas, Posyandu dan di tempat
praktek bidan desa dan balai desa.
29
2. Meningkatkan Penyuluhan Tablet Besi di kelas ibu hamil, kegiatan desa dan
sekolah.
3. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pencatatan untuk meningkatkan
kepatuhan petugas dalam pencatatan pada kohort dan pada buku KIA.
4. Meningkatkan pengambilan dan kepatuhan meminum tablet besi serta
mengoptimalkan pencatatan dengan menggunakan kartu penambah darah
5. Meningkatkan kerjasama dengan pihak dari luar puskesmas, seperti pelaporan
data ibu hamil yang menerima tablet besi dan kunjungan K4 di praktek swasta
sehingga Puskesmas memiliki data yang lebih lengkap.
6. Meningkatkan kordinasi dan kerjasama Lintas Program dan lintas sektor, yaitu
dengan program Ante Natal Care dan bidan swasta serta kelurahan.
7. Memperbaiki dan melengkapi data pencatatan laporan ibu hamil.
8. Kerjasama dengan kepala desa dan kader mengenai hari pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan ibu hamil baik itu posyandu, kelas ibu hamil, dan lain
sebagianya.
30
Daftar Pustaka
1. Bakta IM. Hematologi klinik. Jakarta: EGC;2016
2. Ogunjuyigbe PO, Sanusi, et al. Poor dietary intake of energy and retinol
among pregnant women: Implications for pregnancy outcome in Southwest
Africa. Pak. J. Nutr. 2013; 7(3):480-484.
3. Sarwono, IBG. Ilmu kandungan, penyakit kandungan, dan KB. Jakarta ; buku
kedokteran EGC;2016
4. WHO. Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women. 2012.
Diunduh dari, http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/77770/1/9_eng.pdf, 15
Desember 2019.
5. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan pemberian tablet
tambah darah. 2015.h.1-23
6. Muliaty. Factor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsusmsi tablet besi di rsud arifin nu’mang rappang kabupaten sidrap.
FKM unhas. 2017. Di unduh pada 15 Desember 2019.
7. Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Pentingnya konsumsi tablet Fe bagi ibu hamil. Edisi 13 Agustus
2018. Diunduh dari http://promkes.kemkes.go.id/home pada tanggal 15
Desember 2019
8. Kementerian Kesehatan RI. Rencana kerja pembinaan gizi masyarakat tahun
2013. Di unduh dari http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman %20Gizi/bk
%20rencana %20kerja %20gizi %20FINAL.pdf, 25 September 2019.
9. Kementerian Kesehatn RI dan Millenium Challange Account-Indonesia.
Pedoman program pemberian dan pemantauan mutu tablet tambah darah
untuk ibu hamil di wilayah program kesehatan dan gizi berbasis masyarakat.
2015
10. Anuar A. Pengantar admisinitrasi kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa
Aksara; 2006.h.17-2.
31
LAMPIRAN
Lampiran 1
Peta Wilayah Puskesmas Loji
32
Lampiran 2
Peta Wilayah Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Jawa Barat
33
Lampiran 3
Data Monografi Kecamatan Tegalwaru
Lampiran 6
34
Lampiran 7
35