Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

A Review of Scabies: An Infestation


More than Skin Deep

Elmon Patadungan/112017185

Pembimbing : dr. Antoni Miftah, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RS Bhayangkara Polda Lampung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 16 September – 19 Oktober 2019
Introduction

Secara global >> 200


penduduk dunia terkena
terutama pada negara
berkembang

Kasus outbreak pada residental


dan nurse caring
(panti)morbiditas dan distress
↑  pengobatan tidak adekuat

Infeksi parasittungau
Sarcoptes scabiei
Life Cycles

Penilitian menunjukkan infestasi


parasit ditemukan pada sukarelawan
yang tidur pada kasur yang telah
digunakan oleh penderita skabies dalam
waktu < 24 jam.
Clinical Presentation

Erupsi kulit sangat gatal Deteksi trowongan tungau


papul, vesikel, nodul Rx
hipersensitifitas dan invasi
(burrow)pada lapisan
tungau epidermispatognomonic

Infestasi kroniseksim yang “crusted


berat “nodul scabies”. scabies”hiperkolonisasi parasit
Peristen pruritusmemberat (hingga jutaan)hiperkeratosis
terutama malam hari. dermatitis
Diagnosis
Confirmed Suspected
Clinical Scabies:
Scabies: (at least Scabies: (at least
(at least one of:)
one of:) one of:)

Mites, eggs or Typical lesions in a


faeces on light typical distribution
Scabies burrows
microscopy of skin and one history
samples feature.

Mites, eggs or
Atypical lesions or
faeces visualised on Typical lesions
atypical distribution
individual using affecting male
and two history
high-powered genitalia
features
imaging device

Summary of 2018 IACS


Typical lesions in a
Mite visualised on
typical distribution
criteria for the diagnosis
individual using of scabies
and two history
dermoscopy
features
Complication of Scabies
Treatment

Berbagai perawatan yang efektif tersedia untuk pasien skabies.

Kriteria diagnosis pada konsensus 2018 membantu dalam pedoman


tatalaksana, terutama pada non ahli.

Pada pasien dengan kriteria “suspect” scabies juga harus mendapat


terapi yang sama seperti pasien dengan kriteria “clinical” dan
“confirmed”

Kegagalan terapi tidak boleh dtetapkan jika pengobatan masih < 6


minggu complience dan alternatif diagnosis
Dua jenis terapi utama pada scabies
Permethrin cream 5% Ivermectin Oral

Terapi Topical Lini I. Single dose 200 µg/kgBB.


Standar treatment 2 dosis
Bersifat Aldulticidal & terbagi dlm 2 minggu.(adulticidal).
Ovicidal Cure rate mencapai 100%
Adverse Reaction : (melebihi permethrin).
eritema, burning, Aman untuk wanita hamil dan
anak < 5 th.
prurituslocal
Banyak digunakan untuk
Efektif pada pemakainan menurunkan prevalensi
pertamapada praktek scabieslebih signifikan
dibanding permethrin.
tetap diulang sekali.
Pilihan terapi yang lainnya:
Sulfur Praecipitatum Benzoyl Benzoat

Efektif digunakan dalam Efektif dalam konsentrasi 10-25%


konsentrasi 5-10%. Agen antiskabies yg sangat aktif
dengan angka cure rate yang
Memberikan bau tidak tinggi.
sedap & efek iritasi kulit Digunakan sebagai adjuvan
sring munculjarang dengan ivermectintreat HIV
menjadi pilihan. associated Scabies & permethri-
resistance scabies.
Aman penggunaannya pada Efek iritasi kulit cukup berat &
ibu hamil maupun anak- pemakain harus diulang-ulang.
anak. Absorbsi sistemikneurotoksik
Penanganan scabies dengan krusta
(Crusted Scabies)
Prinsip: promt diagnosis & treatment dan close
monitoringpendekatan tatalaksan bersifat
pragmatismultiple dose ivermectin oral (200µg/kgBB)

Grade I : 3 dosis ivermectin dalam jangka waktu 1


minggu. Pengobatan dapat berobat jalan.

Grade II : 5 dosis ivermectin dalam jangka waktu 2


minggu. Kombinasi topical treatment. Perawatan di
rumah sakit.

Grade III : 7 dosis ivermectin dalam jangka waktu 4


minggu. Kombinasi topical treatment. Perawatan di
rumah sakit.
.... Komponen terapi lainnya

Antibiotik untuk
penanganan
infeksi sekunder

Pengobatan
untuk semua
penghuni Antifungal
rumah dan
“close contact”
Strategy of Scabies Control

• Upaya kontrol skabies membutuhkan tindakan yang


terkoordinasi dengan input dari berbagai sektor
ditampilkan dalam agenda kesehatan global.

• Pendanaan dalam berbagai bidang penelitian


skabiesmengingat ancaman timbulnya resistensi
obat.

• Manajemen dalam pengendalian kasus outbreak dan


pengontrolan lingkungan endemikstrategi pasti
dalam pengendalian skabies.
Conclusion

Skabeis merupakan kondisi yang dapat diperbaiki dengan


pengobatan untuk mencegah perluasan secara terus-menerus.
Pengembangan uji diagnostik yang akurat, peningkatan
kenyamanan dan kepatuhan pengobatan, peningkatan
pemahaman terhadapat wabah epidemi dan kontrol penyakit
menjadi prioritas utama yang ingin dicapai oleh IACS untuk
meningkatkan pengembangan langkah kontrol secara global
dalam mengurangi dampak skabies pada populasi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai