Kehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang
yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sampai dengan
kehamilan aterm. Menjelang persalinan, otot polos uterus mulai menunjukkan aktivitas
kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai
puncaknya menjelang persalinan, serta secara berangsur menghilang pada periode
postpartum.
4 kala persalinan:
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
Sebab-sebab yang menimbulkan persalian:
Rasa nyeri oleh adanya his yang kuat, sering dan teratur
Keluar lendir bercampur darah
Pecahnya selaput ketuban
Diferensiasi Aktivitas Uterus: dapat dibedakan dengan palpasi abdomen untk membedakan
kedua segmen saat terjadi kontraksi
Memanjangnya uterus serabut longitudinal ditarik tegang, dan segmen bawah serta serviks
akan tertarik keatas pada kutub bawah janin sehingga terjadi dilatasi serviks
Gaya yang paling penting pada proses ekspulsi janin adalah gaya yang dihasilkan oleh
tekanan intraabdominal ibu yang meningkat Gaya ini terbentuk oleh kontraksi otot-otot
abdomen secara bersamaan melalui upaya pernapasan paksa dengan glotis tertutup
mengejan
Tenaga yang efektif pada kala satu persalinan adalah Kontraksi uterus menghasilkan
tekanan hidrostatik ke seluruh selaput ketuban ketuban pecah mendesak serviks dan
segmen bawah uterus pendataran dan dilatasi serviks yg sudah melunak
Pendataran Serviks: pemendekan saluran serviks dari panjang sekitar 2 cm menjadi hanya
berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis kertas.
Ketuban Pecah:
Semburan cairan yang jernih atau sedikit keruh dengan jumlah yang bervariasi Setelah
ketuban pecah terjadi perubahan dasar panggul karena tekanan yang diberikan oleh bagian
terbawah janin peregangan serabut M. Levator ani dan penipisan bagian tengah perineum
membentuk struktur membran tipis yang hampir transparan (<1cm)
Pelepasan Plasenta terjadi pada kala III
Pemisahan Amniokkorin
Membran amniokorion akan lepas sesaat setelah pemisahan plasenta hampir lengkap karena
kontraksi miometrium yang kuat dan sebagian karena tarikan yang dilakukan oleh plasenta.
Ekstrusi Plasenta
• Mekanisme Schultze
• Mekanisme Duncan
•
Mekanisme Persalinan Normal
• Engagement
o Sinklitismus:
kepala masuk PAP dengan sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan PAP
o Asinklitismus:
kepala masuk PAP dengan sumbu miring atau membentuk sudut dengan PAP
• Discent: turunnya kepala janin didalam jalan lahir lebih dalam
• Fleksi: kepala janin fleksi maksimal dagu menempel pada toraks presentasi kepala
menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (9,5 cm)
• Internal Rotation: Biasanya disertai turunnya kepala dan putaran ubun-ubun kecil kearah
depan (kebawah simfisis pubis) membawa kepala melewati distansia interspinarum
dengan diameter biparietalis
• Extention: Gerakan kepala janin berlawanan dengan gerakan fleksi
• Eksternal Rotation: Setelah lahirnya kepala, kepala berputar ke posisi saat engagement
• Ekspulsi: Lahirnya bagian janin yang lain setelah kepala janin lahir, lahirnya kedua bahu
diikuti oleh lahirnya seluruh badan janin
Partograf
Alat bantu yg digunakan selama persalinan: