Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS BESIDE TEACHING

“KONSELING PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU


NIFAS”

DI BPM Ny.Endang

Disusun Oleh
ANDIEN FARKHATIN NISA

(043201001)

PROGRAM PENDIDIKAN D3 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang
berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai
suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh
manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
sehat serta gigi yang sehat pula.
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang , terutama
kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi , Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi
akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaska. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya ,
yang terpenting adalah makanan yang mnjamin pembentukn air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan bayinya.
(Vivian Nany Lia dkk, 2011 hal 71)

B. Manfaat dan fungsi gizi pada ibu masa nifas/menyusui


Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal
ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk
memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan
pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yang
dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan
oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena setelah
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk
menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI
eksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan
cairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat
besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah
kelahiran.
Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh
makhluk hidup, yaitu:

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta


mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas.
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,
mineral dan cairan tubuh yang lain.
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit (protein).
5. Berguna untuk cadangan dalam tubuh.
6. Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

C. Zat-zat yang dibutuhkan ibu masa nifas/menyusui


1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.
Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas
jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses
metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas,
200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
3. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan


gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah
kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa
menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60
gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram
ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot,
fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat
pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi
setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½
wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan
enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼
cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½
cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram
mi/pasta dari bijian utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14
gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram
keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok
makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan
selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang
goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau
dua sendok makan saus salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari
makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3
liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari
buah, susu dan sup.
10. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin
yang diperlukan antara lain:
a) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang,
perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati mentega,
sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat
dan nangka ).Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan
berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU )
b) Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang baik , membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat
jeruk nanas dan kentang bakar.
c) Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu
makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata.
Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan
sayuran berwarna hijau
d) Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses
pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan.
Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging
ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.
e) Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta
kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan
daging.
f) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan
jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan
kerang laut.
g) Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel
darah merah dan produksi inti sel. Sumber: hati, daging, ikan,
jeroan dan sayuran hijau.
h) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan
ikat ( untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan
gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan
pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli,
jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
i) Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan
gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain :
minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar
matahari pagi ( sebelum pukul 09.00 )
j) Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses
pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur,
hati, brokoli, asparagus dan bayam. Kebutuhan energi ibu nifas /
menyusui pada enam bulan pertama kira – kira 700 kkal./hari dan
enam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi
yang berumur 2 tahun rata – rata sebesar 400 kkal/hari.
k) DHA
DHA penting  untuk perkembangan daya lihat dan mental
bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam
ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

D. Contoh Menu Untuk  Ibu Nifas atau Menyusui


1. Makan pagi : Nasi, Tempe, Sayur, Ikan Bandeng Goreng,
cemilan (Donat Dan Yoghurt).
2. Makan siang : Nasi, Ayam Goreng, Rebon, Sayur Bayam, Jeruk,
Cemilan (Kolak Pisang).
3. Makan malam : Nasi, Semur Daging, Pepes Tahu, Capcay, Papaya,
Cemilan (Ubi Merah Goreng).

E. Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :


1. Pilih sayur-sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang segar
2. Cuci tangan samapai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong – potong
4. Olah makanan sampai matang
5. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin )
6. Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali dipakai
7. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas
dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/ karatan
8. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, V.N.L & Tri, S. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta Salemba
Medika

Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Maritalia, D. (2017). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. (S. Riyadi, Ed.).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai