Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas izinnya sehingga AD-
ART Badan Eksekutif Mahasiswa STIKES WIDYA HUSADA Semarang
dapat tersusun dengan baik dan dijalankan sebagaimana mestinya.
Pasal 1
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Widya Husada Semarang adalah satu-satunya lembaga
eksekutif mahasiswa yang berada di STIKES Widya Husada Semarang
dan bertanggung jawab kepada Ketua STIKES Widya Husada dan Badan
Perwakilan Mahasiswa STIKES Widya Husada Semarang.
BAB II
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
Organisasi ini bernama Kabinet Insanda Pagada BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
Pasal 3
BEM STIKES Widya Husada Semarang didirikan pada tanggal 31 Oktober
2007 sampai pada waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
BEM STIKES Widya Husada Semarang berkedudukan di Kampus terpadu
STIKES Widya Husada Semarang.
BAB III
ASAS, LANDASAN, DAN SIFAT
Pasal 5
BEM STIKES Widya Husada Semarang berasaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kekeluargaan, Intelektual, Keadilan, Profesionalisme, Manfaat
dan Kesejahteraan bagi warga STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 6
BEM STIKES Widya Husada Semarang berlandaskan:
1. Idiil : Pancasila
2. Konstitusional : AD/ART BEM STIKES Widya Husada Semarang
3. Operasional : Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan Garis
Besar Haluan Kerja (GBHK) BEM STIKES Widya Husada Semarang
Pasal 7
BEM STIKES Widya Husada Semarang bersifat Demokratis, Aspiratif,
Edukatif, dan Kekeluargaan.
BAB IV
TUJUAN
Pasal 8
BEM STIKES Widya Husada Semarang bertujuan:
a. Menjalankan amanah untuk mewujudkan insan akademis yang
kreatif dan inovatif, mengabdi yang didasari keimanan, ketaqwaan,
memiliki integritas serta memperjuangkan nilai-nilai idealisme
mahasiswa.
b. Sebagai wadah pemersatu mahasiswa di STIKES Widya Husada
Semarang.
c. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa STIKES Widya Husada
Semarang.
d. Melaksanakan koordinasi dengan semua organisasi mahasiswa
dan birokrasi di STIKES Widya Husada Semarang demi terwujudnya
stabilitas kesejahteraan warga STIKES Widya Husada Semarang.
e. Meningkatkan intelektualitas dan moralitas mahasiswa sebagi insan
terpelajar.
f. Mencetak kader-kader pemimpin yang berintegritas tinggi.
BAB V
VISI DAN MISI KABINET PEMBAHARUAN BEM
Pasal 9
VISI :
Terwujudnya keluarga STIKES Widya Husada Semarang yang memiliki
semangat persatuan untuk berkontribusi, berdistribusi, berprestasi
akademis maupun non akademis terhadap almamater dan bangsa
Indonesia.
BAB VI
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
Pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah seluruh
mahasiswa aktif dari setiap progam studi di STIKES Widya Husada
Semarang yang dinyatakan lulus seleksi dan kemudian mengikuti kegiatan
Latihan Dasar Organisasi (LDO) dan Latihan Kepemimpinan Manajmen
Mahasiswa (LKMM).
Pasal 12
1. Pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah mahasiswa
dari setiap program studi di STIKES Widya Husada Semarang yang
telah dilantik dan disahkan sebagai pengurus BEM STIKES Widya
Husada Semarang yang dinyatakan lulus seleksi pada kegiatan
Latihan Dasar Organisasi (LDO) dan Latihan Kepemimpinan
Manajemen Mahasiswa (LKMM).
2. Pelantikan dan pengesahan pengurus BEM STIKES Widya Husada
Semarang oleh Ketua STIKES Widya Husada Semarang selaku
pemegang kebijakan tertinggi di STIKES Widya Husada Semarang.
BAB VII
PERIODE KEPENGURUSAN
Pasal 13
1. Akhir masa kepengurusan BEM STIKES Widya Husada Semarang
adalah 12 bulan dari semenjak ditetapkan.
2. Masa Kepengurusan BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah
1 (satu) kali masa kepengurusan semenjak dilantik.
3. Apabila sewaktu – waktu ada kekosongan kepengurusan dan
diperlukan pengganti maka pengurus pengganti mengikuti masa
periode tersebut.
Pasal 14
Pemegang kekuasaan tertinggi eksekutif mahasiswa adalah Presiden
BEM STIKES Widya Husada Semarang selaku mandataris BPM STIKES
Widya Husada Semarang.
BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 15
Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah pemegang
kekuasaan tertinggi eksekutif mahasiswa STIKES Widya Husada
Semarang.
2. Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang bertanggung jawab
atas jabatannya kepada BPM dan Ketua STIKES Widya Husada
Semarang.
Pasal 16
Wakil Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Wakil Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah
pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi ke dua setelah Presiden BEM
STIKES Widya Husada Semarang.
2. WakilPresiden BEM STIKES Widya Husada Semarang bertanggung
jawab kepada Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 17
Sekretaris Jenderal BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Sekretaris jenderal BEM STIKES Widya Husada Semarang yang
selanjutnya disebut Sekjen BEM STIKES Widya Husada Semarang
bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan admininstrasi BEM
kepengurusan STIKES Widya Husada Semarang.
2. Sekjen BEM STIKES Widya Husada Semarang bertanggung jawab
untuk Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kegiatan.
3. Sekjen BEM STIKES Widya Husada Semarang bertanggung jawab
kepada Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 18
Direktorat Jendral Keuangan BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Direktorat Jenderal Keuangan BEM STIKES Widya Husada Semarang
yang selanjutnya disebut Dirjen Keuangan BEM STIKES Widya Husada
Semarang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan Keuangan
BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Dirjen BEM STIKES Widya HusadaSemarang bertanggung jawab untuk
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Keuangan UKM-HMP STIKES
Widya Husada Semarang.
3. Dirjen Keuangan BEM STIKES Widya Husada Semarang bertanggung
jawab kepada Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 19
Kementerian BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Kementerian BEM STIKES Widya Husada Semarang merupakan unit
kerja bentukan Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang yang
memiliki wilayah kerja tersendiri, dan memiliki wewenang luas untuk
melakukan program-programnya sesuai dengan visi dan misi, AD/ART,
dan GBHO BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Setiap Kementerian dipimpin oleh seorang ketua menteri.
3. Kementerian BEM STIKES Widya Husada Semarang dibantu oleh
seorang sekretaris, bendahara beserta Biro dari setiap kementerian
untuk mengelola kementrian dimana garis pertanggung jawaban
kepada ketua mentri.
4. Ketua menteri dari setiap Kementerian BEM STIKES Widya Husada
Semarang bertanggung jawab kepada Presiden BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
Pasal 20
Sumber keuangan BEM STIKES Widya Husada Semarang berasal dari:
a. Dana Kemahasiswaan BEM STIKES Widya Husada Semarang
b. Usaha-usaha mandiri dan bantuan lain yang sifatnya tidak
mengikat.
Pasal 21
1. Penggunaan Dana sesuai prosedur perencanaan anggaran BEM
STIKES Widya Husada Semarang.
2. Dana BEM STIKES Widya Husada Semarang dipergunakan
sepenuhnya untuk kegiatan BEM STIKES Widya Husada Semarang.
3. Kebijakan mengenai keuangan BEM STIKES Widya Husada
Semarang disetujui oleh Presiden BEM STIKES Widya Husada
Semarang.
Pasal 22
4. Setiap 1 (satu) masa kepengurusan BEM wajib melaporkan
penggunaan keuangan BEM setiap satu kali periode kepada seluruh
anggota BEM STIKES Widya Husada Semarang secara terbuka oleh
direktorat jendral keuangan.
BAB XI
MUSYAWARAH
Pasal 23
Musyawarah BEM STIKES Widya Husada Semarang terdiri dari:
1. Intern
a. Rapat AD/ART
b. Rapat kerja dan pendanaan program kerja ke setiap kementerian
BEM STIKES Widya Husada Semarang.
c. Rapat Harian Terbatas (RHT)
d. Rapat Harian Lengkap (RHL)
e. Evaluasi
BAB XII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 24
Diberikan hak otoritas kepada Presiden BEM STIKES Widya Husada
Semarang dalam mengambil keputusan terkait kelangsungan dan
kestabilan BEM STIKES Widya Husada Semarang dengan intervensi dari
anggota.
BAB XIII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 25
1. Lambang BEM STIKES Widya Husada Semarang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Atribut BEM STIKES Widya Husada Semarang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 28
1. Pembubaran BEM STIKES Widya Husada Semarang hanya dapat
dilakukan oleh kesepakatan pengurus BPM STIKES Widya Husada
Semarang dan Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Pembubaran BEM STIKES Widya Husada di anggap sah apabila
disepakati 2/3 dari pengurus BPM dan ditambah presiden dan wakil
presiden STIKES Widya Husada Semarang.
3. Pembubaran BEM STIKES Widya Husada disetujui oleh ketua
STIKES Widya Husada Semarang.
BAB XV
PERUBAHAN AD/ART
BAB XVI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 30
Segala bentuk peraturan yang dibuat oleh BEM STIKES Widya Husada
Semarang periode sebelumnya masih dinyatakan berlaku sepanjang
belum dicabut, diamandemen dan atau diganti dengan yang baru.
Pasal 31
Selambat-lambatnya tiga bulan dari tanggal ditetapkan adalah masa
transisi bagi seluruh struktur kepengurusan BEM STIKES Widya Husada
Semarang untuk melakukkan persiapan dan penyempurnaan konsep
dasar kepengurusan BEM satu tahun periode kepengurusan kedepan.
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 32
1. Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan jangka
waktu satu periode.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Surat Keputusan Presiden BEM
STIKES Widya Husada Semarang.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 18 Maret 2014
Dewan Presidium
Ketua, Sekretaris,
Diundangkan di Semarang
Pada tanggal 20 Maret
Mentri Dalam Negri
Kabinet Pembaharuan Badan Eksekutif Mahasiswa
STIKES Widya Husada Semarang,
BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1
Syarat Kepengurusan BEM
1. Mahasiswa yang bersangkutan Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Mahasiswa yang bersangkutan memiliki identitas kepribadian, berbudi
luhur, dan berjiwa pancasila.
3. Mahasiswa yang bersangkutan memiliki Loyalitas terhadap Almamater
dan Organisasi.
4. Mahasiswa yang bersangkutan memiliki kemampuan berorganisasi.
5. Mahasiswa yang bersangkutan benar-benar tercatat dengan sah
sebagai mahasiswa aktif STIKES Widya Husada Semarang.
6. Mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti alur rekruitmen untuk
menjadi pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang sesuai
dengan aturan dan tata cara yang berlaku.
7. Aturan dan tata cara rekruitmen diatur pada peraturan tersendiri.
8. Mahasiswa yang bersangkutan telah dilantik, disahkan oleh Ketua
STIKES Widya Husada Semarang dan mengikuti LDO sebagai
pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 2
Syarat-syarat calon presiden dan wakil presiden
BAB II
SANKSI-SANKSI
Pasal 2
Sanksi adalah sebuah bentuk hukuman terhadap anggota BEM STIKES
Widya Husada Semarang.
Pasal 3
Pelanggaran adalah tidak mentaati Aturan-aturan BEM STIKES Widya
Husada Semarang atau menyalahgunakan wewenang kekuasaan yang
bersifat merugikan BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 4
Apabila Presiden BEM melakukan pelanggaran terhadap AD/ART
Keorganisasian Mahasiswa STIKES Widya Husada Semarang maka
diberhentikan oleh ketua STIKES Widya Husada Semarang lalu
digantikan oleh Wakil Presiden BEM atau Menteri untuk menjadi Presiden
BEM sementara berdasarkan musyawarah Mufakat agar tidak terjadi
kekosongan kepemimpinan melalui mekanisme Sidang Istimewa
(Kongres).
Pasal 6
Bentuk-bentuk sanksi sebagai berikut :
1. Pengurus dapat dikenakan sanksi apabila tidak memenuhi
kewajibannya sebagai pengurus.
2. Pengurus dapat dikenakan sanksi berupa:
a. Peringatan tertulis yang dikeluarkan oleh Presiden BEM STIKES
Widya Husada Semarang dengan pertimbangan menteri
Kementerian yang bersangkutan.
b. Pembekuan hak pengurus sampai dengan mahasiswa yang
bersangkutan membuat surat pernyataan permohonan maaf
kepada BEM STIKES Widya Husada Semarang dan disetujui oleh
Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang melalui rapat
harian terbatas.
c. Pencabutan status sebagai pengurus BEM STIKES Widya Husada
Semarang dengan surat keputusan Presiden BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
d. Skorsing dari Kepengurusan paling lama 1 bulan dan tidak berhak
mengikuti kegiatan ( event ) sebanyak 1 kali.
e. Jika melakukan pelanggaran kembali tindakan selanjutnya
pemecatan secara TIDAK TERHORMAT.
f. Menindak lanjuti isi sub ayat d dan e maka akan dilakukan
pencabutan seluruh atribut BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 7
Kehilangan Status Kepengurusan
Mahasiswa kehilangan status sebagai pengurus BEM STIKES Widya
Husada Semarang bila:
1. Meninggal dunia.
2. Sudah tidak menjadi mahasiswa STIKES Widya Husada Semarang
lagi.
3. Mahasiswa yang bersangkutan dengan sadar menyatakan
pengunduran diri dan telah disetujui oleh presiden BEM STIKES
Widya Husada Semarang.
4. Hilang akal.
Pasal 8
Pengisian Kekosongan Pengurus BEM
1. Dalam hal kekosongan Jabatan Presiden BEM, maka secara
otomatis diambil alih oleh wakil presiden BEM yang masih menjabat.
2. Apabila kepengurusan BEM kosong dan menyebabkan situasi
sangat genting, maka Presiden BEM berhak menunjuk secara
langsung melalui surat keputusan Presiden BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
Pasal 9
Pembelaan Diri
Pengurus yang dikenakan sanksi berhak mengajukan pembelaan diri
melalui BPM STIKES Widya Husada Semarang.
BAB IIl
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 10
Setiap pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang berhak:
1. Diperlakukan setara sesuai dengan fungsi dan tugas masing-
masing tanpa memandang tahun angkatan dan program studi setiap
mahasiswa.
2. Memanfatkan segala fasilitas BEM STIKES Widya Husada
Semarang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Mendapatkan perlindungan dari BEM STIKES Widya Husada
Semarang jika terjadi permasalahan yang menyangkut
kepengurusannya sebagai pengurus BEM STIKES Widya Husada
Semarang.
4. Berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat baik lisan
maupun tulisan dengan tujuan membangun kemajuan STIKES Widya
Husada Semarang.
5. Mengikuti segala jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM
STIKES Widya Husada Semarang sesuai dengan peraturan yang
berlaku pada setiap kegiatan.
Pasal 12
PEJABAT TINGGI NEGARA
Presiden Mahasiswa
Wakil Presiden Mahasiswa
Sekretaris Jendral
Direktorat Keuangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Menteri Dalam Negeri
Sekretaris Kementerian
Bendahara Kementerian
Koordinator Biro Kreativitas Seni dan Budaya
Koordinator Biro Komunikasi Eksternal Internal
Koordinator Biro sarana dan prasarana
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
Menteri Luar Negeri
Sekretaris Kementerian
Bendahara Kementerian
Koordinator Biro Kemasyarakatan dan Agama
Koordinator Biro Sosial dan Politik
Koordinator Biro Komunikasi Jaringan
KEMENTERIAN KESEJAHTERAAN UMUM
Menteri Kesejahteraan Umum
Sekretaris Kementerian
Bendahara Kementerian
Koordinator Biro Komunikasi
Koordinator Biro sosial & politik
PRESIDEN MAHASISWA
WAKIL PRESIDEN MAHASISWA
SEKRETARIS JENDERAL
DIREKTORAT KEUANGAN
MENTERI DALAM NEGERI
DEPARTEMEN
Koord. Biro Kreativitas Seni dan
Budaya
DEPARTEMEN
Koord. Biro Kemasyarakatan
dan Agama Koord. Biro Lingkungan Hidup
Pasal 14
Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Tugas Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah:
a. Membuat arahan kerja untuk tiap Kementerian.
b. Mengkoordinasikan segala elemen BEM STIKES Widya Husada
Semarangagar berjalan searah visi dan misi BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
c. Memberikan surat keputusan yang menyangkut masalah
keorganisasian BEM STIKES Widya Husada Semarang.
d. Merancang Program dan Garis kerja BEM
e. Bertanggung Jawab atas segala kegiatan dan program BEM
f. Mengatur Rumah tangga BEM serta mengambil keputusan dalam
garis kerja BEM
g. Mengkoordinir semua departemen
h. Berkoordinasi dengan Pimpinan BPM, HMP dan UKM serta
birokrasi kampus
i. Membuat laporan pertanggungjawaban pada akhir periode
kepengurusan sebagai mandataris BPM STIKES Widya Husada
Semarang.
j. Bertanggung jawab atas stabilitas dan ketahanan internal Pengurus
BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Wewenang dari Presiden BEM adalah:
a. Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarangmemiliki hak
prerogatif untuk menentukan struktur kabinetnya.
b. Mengambil kebijakan tertinggi BEM STIKES Widya Husada
Semarang.
c. Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarangmemiliki
wewenang penuh untuk mengkoordinasikan secara integral
seluruh struktur kepengurusan, dengan mekanisme kerja yang
sudah diatur.
Pasal 16
Direktorat Jenderal Keuangan
1. Tugas Direktorat Jendela Keuangan adalah:
a. Bertanggung jawab atas teraturnya Pendanaan dan keuangan BEM
STIKES Widya Husada Semarang
b. Membantu presiden dalam menjaga stabilitas dan ketahanan
internal Pengurus BEM STIKES Widya Husada Semarang
c. Membuat laporan pertanggung jawaban kepada Presiden BEM
STIKES Widya Husada Semarang
d. Mewujudkan manajemen keuangan BEM STIKES Widya Husada
Semarang yang profesional.
Pasal 17
Kementerian BEM STIKES Widya Husada Semarang
1. Tugas setiap Kementerian adalah:
a. Membuat dan melaksanakan program kerja Kementerian sesuai
dengan arahan kerja Presiden BEM STIKES Widya Husada
Semarang
b. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Presiden BEM
STIKES Widya Husada Semarang
2. Wewenang setiap Kementerian adalah:
a. Meminta penjelasan kepada Presiden mengenai arahan kerja
organisasi.
b. Menentukan langkah-langkah strategis demi terlaksananya
program kegiatan tiap Kementerian.
c. Kementrian BEM STIKES Widya Husada Semarang memiliki
wewenang penuh untuk mengkoordinasikan secara integral seluruh
koordinator biro dengan mekanisme kerja yang sudah diatur.
Pasal 18
Koordinator Biro
1. Tugas dari Koordinator Biro adalah:
a. Membuat dan melaksanakan program kerja Biro sesuai dengan
perintah Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang di
bawah arahan kementrian BEM STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 19
Badan Semi Otonom (BSO)
1. Tugas BSO adalah:
a. Membuat struktur kepengurusan yang dapat memperlancar
keberlangsungan organisasi sesuai dengan arahan kerja Presiden
BEM untuk BSO yang bersangkutan.
b. Membuat AD/ART BSO sebagai landasan organisasi dengan tidak
boleh bertentangan dengan AD/ART BEM STIKES Widya Husada
Semarang.
c. Membuat program kerja sesuai dengan spesifikasi kerja BSO yang
bersangkutan.
d. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Presiden BEM
STIKES Widya Husada Semarang.
2. Wewenang dari BSO adalah:
a. Mengatur rumah tangganya sendiri sesuai dengan arahan kerja
BSO yang telah di buat.
b. Meminta penjelasan kepada presiden BEM mengenai arahan kerja
BEM STIKES Widya Husada Semarang khususnya yang
menyangkut BSO tersebut.
BAB Vl
KETENTUAN PEMILIHAN UMUM RAYA
Pasal 21
1. Pemilihan Umum Raya adalah peserta demokrasi mahasiswa STIKES
Widya Husada Semarang untuk memilih presiden dan wakil presiden
BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Pemilihan Umum Raya diselenggrakan olehpanitia pemilihan umum
Pemilu Raya yang dibentuk oleh BPM beserta Presiden dan wakil
Presiden Bem STIKES Widya Husada Semarang.
BAB Vll
MUSYAWARAH
Pasal 21
Rapat Kerja (Raker)
Raker adalah rapat yang dilaksanakan pada awal kepengurusan untuk
membahas program kerja selama satu periode kepengurusan.
1. Raker minimal dihadiri oleh setengah dari jumlah pengurus BEM
STIKES Widya Husada Semarang dan sudah mencakup perwakilan
dari setiap Kementerian.
2. Ketentuan dan mekanisme raker akan diatur dalam tata tertib raker.
3. Hasil disahkan oleh Presiden BEM STIKES Widya Husada Semarang
dengan surat keputusan Presiden BEM STIKES Widya Husada
Semarang.
Pasal 22
Rapat Harian Terbatas (RHT)
1. RHT adalah rapat yang dilaksanakan untuk mengambil langkah-
langkah strategis demi kelancaran BEM STIKES Widya Husada
Semarang di dalam kepengurusannya.
2. RHT dihadiri oleh Presiden BEM, Sekjen, Dirjen Keuangan dan
menteri Kementerian.
3. RHT diatur dan dikoordinir oleh Sekjen.
BAB VIIl
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 28
Lambang
1. Lambang BEM STIKES Widya Husada Semarang adalah :
2. Keterangan lambang :
a. Garis Lingkar berwarna biru, melambangkan dalam suatu wadah
atau tempat di STIKES Widya Husada Semarang.
Pasal 29
Atribut
1. Atribut BEM STIKES Widya Husada Semarang berupa seragam, pin,
kartu tanda anggota, bendera, atau segala sesuatu yang berhubungan
dengan BEM STIKES Widya Husada Semarang.
2. Penetapan sebagai atribut disepakati oleh Presiden BEM STIKES
Widya Husada Semarang, Sekjen, Dirjen Keuangan dan menteri
setiap Kementerian.
Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur
dalam peraturan Presiden dan Keputusan Presiden BEM STIKES Widya
Husada Semarang.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 18 Maret 2014
Dewan Presidium
Ketua, Sekretaris,
Anggota,
Diundangkan di Semarang
Pada tanggal 20 Maret