Anda di halaman 1dari 56

Infeksi

Maternal
Ns. Ulfia Fitriani Nafista, S.Kep., M.Kep
Outline 01 Penyakit Menular
Seksual

02 Infeksi TORCH

03 Human Papilomavirus
Outline 04 Infeksi tractus
Genetalis

05 Infeksi Pasca Partum


Infeksi Seksual Menular
Adalah
berbagai infeksi
yang dapat menular
dari satu orang
ke orang lain
melalui kontak seksual
MENURUT DATA CDC
(CENTERS OF DESEASE
CONTROL)

 Lebih dari 15 juta kasus IMS dilaporkan per tahun


 Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun): Kelompok usia
yang memiliki risiko tertinggi untuk teertular IMS
 Pada usia ini : 3 juta kasus baru per tahun
JENIS IMS YANG DISEBABKAN KARENA
BAKTERI

 Gonore
 Sifilis
JENIS IMS YANG DISEBABKAN
KARENA VIRUS

Herpes, Kutil Kelamin , AIDS, Hepatitis


BEBERAPA IMS BERLANJUT
KONTAK SEKSUAL

 Tidak hanya berhubungan seksual


 Meliputi ciuman, kontak oral-genital, & Mainan seks (sex toys)
 Tidak ada kontak seksual yang benar-benar aman
 Hanya Abstinensia dan Monogamy
KONDOM

 Berguna mencegah HIV dan Gonore


 Proteksi yang rendah terhadap HPV penyebab Kutil kelamin
GEJALA SECARA UMUM IMS PADA
PEREMPUAN

 Cairan yang tidak biasa keluar dari alat kelamin


perempuan, biasanya berwarna kuning kehijauan dan
berbau tidak seperti biasanya, serta gatal
 Keluarnya darah bukan pada masa haid (infeksi vagina)
 Rasa sakit pada vagina, perut bagian bawah, dan saat
melakukan hubungan seksual
 Muncul bintil-bintil kecil pada alat kelamin
 Luka / lecet pada alat kelamin dan sekitarnya
GEJALA-GEJALA IMS PADA LAKI-LAKI
 Rasa sakit saat kencing, jika diurut keluar cairan nanah dari alat
kelamin
 Pembengkakan pada buah pelir dan terasa sakit/ panas
 Muncul bintil-bintil kecil pada alat kelamin
 Luka atau lecet pada alat kelamin dan sekitarnya
PENYEBAB REMAJA RENTAN TERHADAP
IMS

 Ketidaktahuan
 Tidak ada perlindungan seksual
 Aktif secara seksual pada usia muda
 Lapisan mukosa mulut rahim lebih rentan
 Perilaku mencari pengobatan yang buruk
 Remaja wanita berhubungan seksual dengan pria beda usia jauh lebih tua
CARA PENULARAN
IMS

- Cairan darah
- Cairan vagina
- Cairan sperma
ASI dan atau Proses menyusui
Antara ASI yang mengandung virus,
Dan atau proses menyusui karena ada luka
(lecet pada puting saat menyusui)
IMS TIDAK MENULAR MELALUI

1. Duduk di samping orang yang


terkena IMS
2. Menggunakan WC umum
3. Bekerja terlalu keras
4. Menggunakan kolam renang umum
5. Memegang gagang pintu
6. Salaman dan pelukan
7. Melalui peralatan makanan
8. Melalui bersin/ batuk
9. Melalui keringat
PEREMPUAN LEBIH RENTAN TERKENA IMS

 Perempuan menampung air mani/ sperma jika berhubungan seks


 Lapisan dinding vagina sangat halus dan mudah terluka meskipun
dalam hubungan seks biasa
 Perempuan sulit menunjukkan tanda dan gejala IMS
 Perempuan seringtidak berani meminta pasangannya memakai
kondom
 Perempuan sering tidak tahu pasangannya sering berganti-ganti
pasangan
APAKAH ALKOHOL & NAPZA MENINGKATKAN
RISIKO IMS

 Ya, karena alkohol dan NAPZA membuat seseorang tidak berfikir


panjang dan membuat seseorang mengikuti perasaan sesaat tanpa
pertimbangan yang matang.
APA HUBUNGAN IMS DAN HIV&AIDS
 Jika terkena IMS maka akan meningkatkan risiko menjadi lebih mudah
terkena HIV dan AIDS. (meningkat 2x sampai dengan 18x lipat)
Jika terkena IMS Risiko terkena HIV dan
AIDS
Sipilis 2-10 kali lebih besar
Herpes 2-9 kali lebih besar
Kutil Kelamin 3-10 kali lebih besar
Trikomonas 3 kali lebih besar
Gonorhoe 2-9 kali lebih besar
Clamidia 3-6 kali lebih besar
Chancroid 2-18 kali lebih besar
KLAMIDIA

Tipe : bakterial
Cara penularan: hubungan seks per vaginal dan anal
Gejala : 75% kasus pada perempuan, 25% kasus pada pria tidak menunjukkan gejala.
-Keputihan abnormal,
-Rasa nyeri saat kencing (laki-laki & perempuan)
-Nyeri pada perut bawah, nyeri saat berhubungan seksual (perempuan)
-Nyeri atau pembengkakan pada testis (laki-laki)
Pengobatan: Antibiotik
Jika tidak diobati:
-30% perempuan akan mengalami PRP, kehamilan ektopik, kemandulan, nyeri panggul
kronis
-Laki-laki → epididymitis (peradangan pada testis), kemandulan, berisiko HIV
GONORE
Tipe : bakterial
Cara penularan: hubungan seks per Perempuan:
vaginal, anal, dan oral -Sulit dilihat kasat mata
Gejala : -Nyeri di perut bawah,
kadang keputihan tidak
Laki-laki: sedap
- Gejala timbul dalam waktu 1 minggu -Alat kelamin sakit/ gatal
setelah terinfeksi, -Rasa sakit/ panas saat
kencing
- Rasa sakit saat kencing/ ereksi
-Perdarahan setelah
- Keluar nanah pada saluran kencing berhubungan seksual
terutama pagi hari
GO stadium dini sering tidak bergejala Pengobatan: Antibiotik
GONORE
TIPE: BAKTERIAL
GONORE
Menular pada Bayi
Infeksi TORCH

Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other


Disease, Rubella, Cytomegalovirus and
Herpes Simplex Virus) merupakan
beberapa jenis infeksi yang bisa dialami oleh
wanita yang akan ataupun sedang hamil.
TORCH dapat menyebabkan CRS
(Congenital Rubella Syndrome). CRS
merupakan gabungan beberapa
keabnormalan fisik yang berkembang pada
bayi sebagai akibat infeksi virus Rubella
maternal yang berlanjut dalam fetus.
TORCH

. Sel yang terinfeksi virus Rubella memiliki umur irus Rubella juga dapat memacu terjadinya
yang pendek. Organ janin dan bayi yang kerusakan dengan cara apoptosis. Risiko
terinfeksi memiliki jumlah sel yang lebih rendah terjadinya kerusakan apabila infeksi terjadi
daripada bayi yang sehat. pada trimester pertama kehamilan mencapai
80–90%.

Selain itu, bahaya juga mengancam janin yang dalam


Risiko infeksi akan menurun 10-20% apabila kandungan. Janin dengan infeksi Rubella dapat
infeksi terjadi pada trimester II kehamilan. mengalami kelainan kardiovaskuler, ketulian saat
Akibat CRS, ibu dapat mengalami lahir, kelainan mata dapat berupa glaukoma. Virus
keguguran bahkan kematian karena dapat berdampak di semua organ dan menyebabkan
komplikasi. berbagai kelainan bawaan.
Gejala infeksi TORCH
Toxoplasma
Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang
Rubella
bernama Toxoplasma gondii. Ibu hamil bisa Penyakit rubella atau yang dikenal
terkena infeksi ini bila mengonsumsi daging juga dengan sebutan campak
yang terkontaminasi atau yang tidak jerman, disebabkan oleh virus
dimasak dengan matang, buah atau sayur rubella. Bila diidap oleh ibu hamil,
yang tidak dicuci bersih, serta menyentuh virus ini dapat memberi dampak
tanah yang sudah bercampur dengan feses buruk pada janin yaitu
kucing yang mengandung parasit. Gejala mengganggu perkembangan janin
bahkan membahayakan nyawa
yang ditimbulkan toxoplasma tergolong
janin. Gejala rubella pada ibu hamil
ringan, yaitu :
antara lain demam, ruam pada kulit,
influenza, badan terasa lelah, demam, dan batuk, nyeri sendi dan sakit kepala.
malaise. Karena gejala yang ditimbulkan tidak
terlalu jelas, bahkan bisa tidak menimbulkan
gejala, toksoplasma sulit dideteksi. Itulah
sebabnya, pemeriksaan laboratorium
diperlukan untuk mendapatkan diagnosis
yang tepat.
Gejala infeksi TORCH
CMV (Citomegalovirus)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus
Cytomegalo yang termasuk dalam Herpes Simpleks Tipe II
golongan virus herpes. Gejala yang Infeksi herpes yang menyebabkan lesi
ditimbulkan infeksi CMV antara lain pada area genital dan sekitarnya
demam yang turun naik selama tiga seperti bokong, anus, dan paha
minggu atau lebih. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks
menyebabkan keguguran, kebutaan, tipe II (HSV II). Ibu hamil yang
radang hati, radang paru-paru, bahkan mengalami infeksi ini berisiko
kerusakan otak pada janin. menularkannya ke janin saat di dalam
kandungan maupun saat persalinan.
Gejala herpes yang dapat timbul di
antaranya demam, nyeri otot, mual,
lelah, dan muncul luka atau lentingan
yang terasa nyeri pada mukosa mulut
atau Miss V. Luka ini dapat
menyebabkan ibu hamil merasa nyeri
saat buang air kecil.
Gejala infeksi TORCH
Other Infection (HIV)
HIV adalah jenis virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus ini bisa menular melalui hubungan intim
atau penggunaan jarum suntik. Bila ibu hamil mengidap HIV, maka ada kemungkinan ibu menularkan virus
tersebut kepada bayi melalui plasenta saat proses persalinan atau melalui ASI.
Pada tahap awal, ibu hamil yang mengidap virus ini akan mengalami gejala yang mirip seperti flu, yaitu
tenggorokan sakit, demam, muncul ruam di tubuh, mudah lelah, diare, dan nyeri sendi. Walaupun demikian, ibu
hamil yang mengidap HIV masih memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi yang sehat. Biasanya dokter akan
menganjurkan ibu untuk melahirkan secara Caesar untuk mencegah bayi tertular virus melalui plasenta.
Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH umumnya
akan dianjurkan oleh dokter Katarak Kongenital
sebelum merencanakan kehamilan Berat dan panjang badan yang lebih
kecil dari bayi seusianya
atau pada trimester pertama
kehamilan. Hal ini bertujuan
untuk mendeteksi sedini mungkin Trombositopenia
infeksi TORCH pada ibu hamil yang Kejang
bisa menular ke janin.
Selain sebagai deteksi dini, Mother Child
pemeriksaan ini juga dapat
dilakukan pada ibu hamil yang Kelainan Jantung
menunjukkan gejala-gejala penyakit Tuli

infeksi yang tergolong ke dalam


TORCH.
Pembesaran Hati dan limpa
Jaundice
HERPES GENITAL (HSV-2)
Tipe : Viral
Cara penularan : kontak seksual antar kulit baik vaginal, anal maupun oral
Gejala :
pada perempuan terdapat luka lecet disekitar kelamin, dinding liang kemaluan dan
anus.
Pada laki-laki terdapat luka lecet dibatang maupun kepala penis atau anus.
Masa inkubasi: 1-26 hari atau 6-7 hari
Pengobatan: obat antivirus (achiclovir)
Akibat: peningkatan risiko terinfeksi HIV, kelahiran prematur pada wanita hamil
Pencegahan: tidak melakukan hubungan seks anal, vaginal maupun oral dengan orang
yang terinfeksi. Pemakaian kondom
HERPES GENITAL
HPV

Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan
kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan
tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area
kelamin.

nfeksi virus HPV bisa menular melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seks dengan
penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun,
diperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Faktor risiko infeksi virus HPV, yaitu:
•Sering berganti pasangan seksual HPV
•Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
•Memiliki luka terbuka di kulit
•Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia
•Berhubungan seksual secara anal (melalui dubur)

Gejala HPV

•Kutil di bahu, lengan, dan jari tangan


Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar dan dapat terasa sakit serta rentan
mengalami perdarahan.
•Kutil di telapak kaki (plantar warts)
Kutil di telapak kaki berbentuk bejolan keras dan terasa kasar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman
saat menapak.
•Kutil di daerah wajah
Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, kutil di wajah lebih sering
muncul di daerah rahang bawah.
•Kutil kelamin
•Kutil Kelamin erbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita atau laki-laki. Selain
di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Pemeriksaan HPV

•Tes inspeksi visual asam asetat (IVA)


Prosedur IVA dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada
area kelamin. Jika mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi
putih.
•Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang
mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan
mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
•Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari
virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.
Komplikasi HPV
Komplikasi HPV
Meski demikian, upaya penanganan wajib dilakukan. Jika tidak ditangani
dengan baik, infeksi HPV dapat menyebabkan komplikasi berupa:
•Luka di mulut dan saluran pernapasan atas
Luka ini dapat timbul di lidah, tenggorokan, laring, atau hidung.
•Kanker
Beberapa jenis kanker yang dapat timbul adalah kanker serviks, Kanker anus,
dan kanker pada saluran pernapasan atas. Perlu diketahui, gejala kanker
serviks pada stadium awal biasanya tidak khas, bahkan bisa tidak bergejala
sama sekali.
•Gangguan kehamilan dan persalinan
Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita hamil yang menderita infeksi HPV
dengan kutil kelamin. Selain itu, infeksi HPV juga berisiko menyebabkan
kondisi lain, seperti erosi serviks.
Pencegahan HPV
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, berikut ini adalah anjuran
pemberian vaksin HPV:
•Anak perempuan usia di bawah 9–13 tahun dianjurkan untuk menjalani dua kali
vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan

•Perempuan usia di atas 13–45 tahun disarankan untuk menjalani tiga kali
vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua,
serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga
Perlu diketahui, pemberian vaksin ini digratiskan khusus bagi anak perempuan
usia 9–13 tahun. Pemberian vaksin dilakukan tiap bulan Agustus melalui program
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

. Tidak hanya pada wanita, vaksinasi juga perlu dilakukan pada pria untuk
mencegah penyebaran HPV. Pria dan wanita usia 27–45 tahun yang belum pernah
menerima vaksin HPV juga dapat melakukan vaksinasi yang berjenis 9-valen.
HPV
1. INFEKSI TRAKTUS GENETALIA

Infeksi Vagina adalah salah


✓ Celana dalam ketat
satu penyakit yang umum
Penggunaan celana dalam yang terlampau ketat atau terbuat dari bahan
diderita oleh kaum wanita
sintetis, bisa memicu infeksi di sekitar vagina atau vulva.
diseluruh dunia. Salah satu ✓ Pil kontrasepsi
penyebabnya adalah infeksi Pil kontrasepsi bisa menyebabkan perubahan hormonal di dalam
jamur yang merupakan salah tubuh. Lebih jauh, penggunaan pil kontrasepsi bisa berakibat pada

satu faktor terpenting kedua timbulnya infeksi vagina.


✓ Hubungan intim
penyebab infeksi vagina.
Kurang menjaga kebersihkan area intim setelah berhubungan seksual
bisa menyebabkan infeksi.
✓ Diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita infeksi


vagina.
INFEKSI TRAKTUS GENETALIA
✓ Antibiotik dan steroid

Penggunaan antibiotik dan steroid bisa membunuh bakteri-bakteri baik yang terdapat pada vagina. Padahal, bakteri-
bakteri baik tersebut berfungsi menjaga tingkat keasaman vagina, sehingga mencegah pertumbuhan jamur dan
mikroorganisme lainnya.
✓ Pentransferan infeksi

Infeksi bisa ditransfer dari tubuh lelaki ke tubuh perempuan melalui hubungan seksual, begitu pula sebaliknya.
✓ Kekebalan tubuh rendah

Orang yang menjalani perawatan kanker atau AIDS mengonsumsi banyak antibiotik dan steroid, sehingga
memperlemah sistem kekebalan

tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh membuat orang lebih rentanterhadap infeksi.
✓ Perawatan hormonal dan kesuburan

Perempuan yang menjalani terapi hormonal dan perawatan kesuburanlebih berisiko terinfeksi jamur
Klasifikasi
• Infeksi yang paling sering terdapat pada Infeksi Vagina :

1. Pengertian
Kandidiasis Vulvovaginalis adalah infeksi mukosa vagina dan vulva ( mulut vagina ) yang dapat disebabkan
oleh jamur Candida. Ada 7 spesies yang diketahui dapat menyebabkan infeksi namun tersering adalah
CandidaAlbicans (80-90%), Candida Glabarta (10%), Candida Tropicalis (5-10%).

1. Etiologi
Kandidiasis Vulvovaginalis sering disebabkan oleh Candida Albicans. Kandida albican penyebab terbanyak
yang dapat diisolasi >80% dari penderita kandidiasis vagina. Kandida albicans dapat dijumpai pada kulit
normal, vagina dan saluran pencernaan.
Manifestasi Klinis
1. Manifestasi Klinis
Keluhan yang paling sering pada Kandidiasis Vulvovaginalis adanya rasa gatal pada daerah vulva dan adanya
duh tubuh. Sifat duh tubuh bervariasi dari yang cair seperti air sampai tebal dan homogen dengan noda seperti
keju. Kadang- kadang sekret tampak seperti susu yang disertai gumpalan-gumpalan putih sehingga tampak
seperti susu basi/pecah dan tidak berbau. Akan tetapi lebih sering sekret hanya minimal saja. Keluhan klasik
yang lainnya adalah rasa kering pada liang vagina, rasa terbakar pada vulva, dispareunia dan disuria. tidak ada
keluhan yang benar-benar spesifik untuk Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV).
•Faktor Lokal

Faktor Risiko
✓ Faktor Lokal
Mode pakaian ketat dan pakaian dalam yang dibuat dari serat sintetis menyebabkan panas, kulit lembab, mengelupas dan
permukaan mukosa genitalsangat rentan terhadap infeksi kandida

✓ Kehamilan
Koloni vagina rata-rata meningkat selama kehamilan dan insiden keluhan vaginitis meningkat terutama pada trimester
terakhir. Pedersen pada tahun1969 menemukan 42% kandidiasis vagina pada kehamilan trimester terakhir dan menurun
menjadi 11% pada hari ke tujuh setelah melahirkan.

✓ Imunosupresi
Pemberian obat dalam jangka waktu yang lama terutama kortikosteroid sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kandida
albikan, oleh karena obat ini bersifat imunosupresi.

✓ Diabetes Militus
Glukose yang tinggi pada urine dan peningkatan konsentrasi sekresi vagina pada diabetes melitus mempertinggi
pertumbuhan jamur
✓ Pengobatan Antibiotik
Penggunaan antibiotika dapat mengurangi pertumbuhan bakteri yang sensitif tetapi tidak berpengaruh terhadap kandida.
Antibiotika dapat membunuh bakteri gram negatif yang memproduksi anti kandida komponen, sehingga dapat merangsang
pertumbuhan kandida
•Faktor Lokal

Patofisiologi
✓ Kandidiasis vulvovaginalis dimulai dari adanya
faktor predisposisi memudahkan pseudohifa candida
menempel pada sel epitel mukosa dan membentuk
kolonisasi. Kemudian candida akan mengeluarkan zat
keratolitik (fosfolipase) yang menghidrolisis
fosfolopid membran sel epitel, sehingga
mempermudah invasi jamur kejaringan. Dalam
jaringan candida akan mengeluarkan faktor
kemotaktik neutrofil yang akan menimbulkan raksi
radang akut yang akan bermanifestasi sebagai daerah
hiperemi atau eritema pada mukosa vulva dan vagina.
Zat keratolitik yang dikeluarkan candida akan teus
merusak epitel mukosa sehingga timbul ulkus-ulkus
dangkal. Yang bertambah berat dengan garukan
sehingga timbul erosi. Sisa jaringan nekrotik, sel-sel
epitel dan jamur akan membentuk gumpalan bewarna
putih diatas daerah yang eritema yang disebut flour
albus.
Infeksi Paska Partum

1. Definisi
Sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan adalah infeksi klinis pada
saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan. D
itandai kenaikan suhu sampai 38⁰ atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama. Diukur
peroral sedikitnya 4 kali sehari disebut morbiditas puerperalis.

2. Epidemiologi
Sepsis puerperal terjadi pada sekitar 6% kelahiran di Amerika Serikat dan
kemungkinan besar merupakan penyebab utama morbiditas dan mortilitas maternal di
seluruh dunia.
Infeksi Paska Partum
Etiologi

Infeksi bisa timbul akibat akibat bakteria yang seringkali ditemukan di


dalam vagina (endogenus) atau akibat pemaparan pada agen patogen dari
luar vagina (eksogenus). Organisme yang paling sering menginfeksi ialah
organisme streptokokus dan bakteri anaerobik.infeksi Staphylococcus
aureus, gonococcus, koliformis, dan klostridia jarang terjadi tetapi
merupakan organisme patogen serius yang menyebabkan infeksi pasca
partum. Episiotomi atau laserasi pada vagina atau serviks bisa membuka
jalan timbulnya sepsis.
1. Faktor Risiko
1. Faktor resiko yang terjadi saat antenatal care :
1. Keadaan anemia akibat malnutrisi
2. Adanya kemungkinan infeksi parasit dalam abdomenal
Infeksi Paska Partum
- Terdapat bakteri komensalisme pada genetalia bawah :
o Serviks

o Vagina

o Infeksi alat perkemihan

o Faktor resiko saat inpartu :

o Ketuban pecah pada saat pembukaan kecil (lebih

dari 6 jam)
o Persalinan pervaginam operatif

o Persalinan yang lama dan melelahkan

o Kelahiran dengan bantuan alat


Infeksi Paska Partum
1. Manifestasi Klinis
Gejala infeksi puerperal bisa ringan atau berat. Suhu tubuh 38⁰ C atau lebih
selama 2 hari berturut – turut tidak terjadi 24 jam pertama setelah kelahiran,
harus dianggap disebabkan oleh infeksi pascapartum.

Ibu menunjukkan gejala :


- Keletihan
- Letargi
- Kurang nafsu makan
- Menggigil
- Nyeri perineum atau distres di abdomen bawah
- Mual
- Muntah
CONTOH SOAL
Seorang perempuan 24 tahun datang ke poli kandungan karena mengeluh nyeri di kemaluannya sejak
2 hari yang lalu, skala nyeri 6. Nyeri sudah dirasakan pasien sejak 2 bulan yang lalu, karena ada kutil
kecil di kemaluannya. Nyeri bertambah saat dipakai hubungan seksual dengan suami. Dari
pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg. Nadi 98x/menit RR 22x/menit suhu 37,8 C wajah
tegang, pemeriksaan vagina terdapat benjolan seperti jengger ayam di labia minora kanan, warna
benjolan merah, laboratorium leukosit 14000 uL. Hasil anamnesa didapatkan pasien menikah 2 kali,
suami pertama pasien bekerja di kafe di bali dan cerai karena ditinggal pergi suaminya. Suami kedua
bekerja di pabrik rokok, pasien mengaku tahu kalau sakit kelamin karena tertular suami pertamanya
tapi dia tidak pernah bilang ke suami kedua karena malu dan takut diceraikan. Selama 4 bulan
menikah dengan suami yang kedua pasien selalu takut jika diajak berhubungan seksual karena takut
menularkan penyakitnya. Pasien menahan rasa sakit di kemaluannya setiap berhubungan seksual
karena takut suaminya tahu tentang penyakitnya. Pasien akhirnya memeriksakan diri karena sudah
tidak tahan dengan rasa sakit di kemaluannya yang sekarang dipakai berjalanpun sudah terasa sakit
dan mengganggu aktivitasnya sebagai buruh pabrik roti.
CONTOH SOAL

BUATLAH ANAMNESA SINGKAT DAN DIAGNOSIS APA YANG MUNGKIN


MUNCUL?

ANAMNESA APA SAJA YANG DIPERLUKAN DALAM KASUS INI?


DIAGNOSA KEPERAWATAN

NYERI AKUT

INFEKSI

KETIDAK
EFEKTIFAN
POLA
SEKSUAL
Thank you

Anda mungkin juga menyukai