Anda di halaman 1dari 21

ASKEP

DINNY RIA PERTIWI, M.KEP

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA PSDKU GARUT
2023
LATAR
BELAKANG
Pendahuluan
WHO (Maret 2003) menyatakan perlunya
kewaspadaan global suatu penyakit SARS, yang
belum teridentifikasi jelas etiologi dan
pengobatannya. WHO memberi nama penyakit ini
sebagai “Severe Acute Respiratory Syndrome” (SARS)
atau penyakit pernapasan akut berat. Penyakit SARS
pertama kali ditemukan di kota Guangzhou, provinsi
Guangdong, RRC, pada bulan November 2002.
Kejadian SARS diberbagai negara periode November
– 9 April 2003, WHO melaporkan negara-negara
terjangkit SARS yaitu : Australia, Belgia, Brazil, China,
Hongkong, Taiwan, Perancis, Jerman, Italia, Irlandia,
Rumania, Spanyol, Switzerland, United Kingdom,
Amerika Serikat, Thailand, Singapore, Malaysia,
Vietnam dan lan-lain. Total penderita 2.671 dengan
103 kematian (CFR = 3,9 %).
INSIDEN DI INDONESIA

u Di Indonesia sampai dengan tanggal 11 April 2003 telah diketemukan 1

kasus probable SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau Penyakit


Pernafasan Gawat Mendadak, setelah sehari sebelumnya diumumkan 1 orang
dilaporkan sebagai suspect case. Dengan demikian perkembangan kasus SARS
di Indonesia sampai dengan 11 April 2003 adalah 1 orang suspect dan 1 orang
probable. Probable case tersebut adalah warga negara Inggris keturunan
China yang datang dari Hongkong dan Singapura sebelum ke Indonesia
DEFINISI dan ETIOLOGI

u SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome atau Severe Asian Respiratory Syndrome)
adalah sejenis penyakit pernafasan akut yang mengakibatkan penyakit pada
radang paru-paru (atypical pneumonia)
u SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dapat diartikan pula sebagai
sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga
penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family
Paramyxovirus. Penyebab SARS adalah Corona virus atau Parimoxyviridae virus.
u ETIOLOGI: Hingga saat ini virus utama penyebab SARS masih belum diketahui secara
pasti. Namun para ahli kesehatan dunia telah menemukan dua jenis virus yang
diduga kuat sebagai pelaku utama SARS, yakni Coronavirus dan virus
Paramoxyviridae
MANIFESTASI KLINIS

u Demam; Batuk; Sesak napas; Sakit kepala; Nyeri badan


KLASIFIKASI: Suspect SARS

1. Adalah seseorang yang menderita sakit dengan gejala :


u Demam Tinggi (>380C), dengan
u Satu atau lebih gangguan pernafasan, yaitu batuk, nafas pendek dan kesulitan bernafas
u Satu atau lebih keadaan berikut :
- Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang
yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS *)
- Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat terjangkit SARS **) -
Penduduk dari daerah terjangkit
2. Adalah seseorang yang meninggal dunia sesudah tanggal 1 Nopember 2002 karena
mengalami gagal nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya
KLASIFIKASI:PROBABLE SARS

u Adalah kasus Suspect ditambah dengan gambaran foto toraks


menunjukkan tanda-tanda pneumonia atau respiratory distress syndrome,
atau seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernafasan
yang tidak jelas penyebabnya, dan pada pemeriksaan autopsi
ditemukan tanda patologis berupa respiratory distress syndrome yang
tidak jelas penyebabnya.
KLASIFIKASI: OBSERVASI SARS

u Adalah orang yang dalam 10 hari terakhir, pernah kontak erat dengan
penderita SARS suspect atau probable (kontak erat), atau mengadakan
perjalanan ke negara terjangkit tanpa menunjukkan gejala sakit, atau
menderita sakit dengan salah satu gejala demam atau batuk.
Cara Penularan SARS

u Penyebarannya dapat terjadi bila percikan cairan


batuk atau bersin(droplet infection) dari seseorang
yang telah terinfeksi, terlontar pada jarak yang dekat
dan mengenai selaput bibir, hidung, atau mata dari
orang lain yang berada di dekatnya
u Virus dapat juga menyebar bila seorang menyentuh
permukaan atau benda yang telah terkontaminasi dan
kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata.
MASA INKUBASI
SARS

u 2- 7 hari

u mungkin
bisa lebih
dari 10 hari
PATOFISIOLOGI

u Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh coronavirus (family


paramoxyfiridae) yang pada pemeriksaan dengan mikroskop electron,
Virus ini stabil pada tinja dan urine pada suhu kamar selama 1-2 hari
dan dapat bertahan lebih dari 4 hari pada penderita diare. Seperti
virus lain, corona menyebar lewat udara, masuk melalui saluran
pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Lalu berinkubasi dalam paru-
paru selama 2-10 hari yang kemudian menyebabkan paru paru akan
meradang sehingga bernapas menjadi sulit. Metode penularannya
melalui udara serta kontak langsung dengan pasien atau terkena
cairan pasien. Misalnya terkena ludah (droplet) saat pasien bersin dan
batuk. Dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang
terkontaminasi.
CARA PENCEGAHAN SARS

Sebisa mungkin
hindari menjaga
tidak berdekatan kebersihan dan
mengunjungi dengan daya tahan
mencuci
wilayah yang penderita SARS tubuh, yakni
tangan dengan
sudah terjangkiti atau penderita dengan makan
menggunakan
SARS, seperti bergejala sama, teratur, istirahat
sabun setelah
negara yang dan apabila yang cukup,
melakukan
terkena wabah tidak berhenti
aktivitas
dan rumah sakit memungkinkan merokok dan
jika tidak perlu gunakan selalu hidup secara
masker serta sehat
sarung tangan
PENATALAKSANAAN
Belum ditemukan suatu obat yang dapat menyembuhkan SARS. Apabila
seseorang terkena SARS, petugas kesehatan akan memberikan resep
perawatan, khususnya yang membantu sistem kekebalan diri dalam menjinakkan
virus tersebut, seperti di antaranya:
u ventilasi dan oksigen yang memadai
u Fisioterapi
u Antibiotik
u obat-obatan antivirus
u Apabila pasien mengalami gejala pneumonia, dokter juga biasanya akan
memberikan resep tambahan berupa steroid anti-inflamasi
Pemeriksaan Penunjang

u Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang seharusnya


terisi udara)
u Gas darah arteri
u Hitung jenis darah dan kimia darah
u Bronkoskopi
u Pemeriksaan Laboratorium
u - Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8 jam
dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dengan komponen sebagai
berikut:
1) Keluhan Utama
a. Gejala infeksi saluran pernapasan akut seperti demam atau riwayat demam yang disertai
tanda/gejala batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, pilek, pneumonia ringan dan berat
b. Keluhan tambahan : keluhan tambahan dapat dialami diare, malaise
c. Kondisi/riwayat :
u Pasien dengan diagnose medis pneumonia
u Riwayat perjalanan ke tempat terjangkit SARS
u Riwayat kontak erat dengan penderita positif SARS
CONT’
u Pemeriksaan fisik: dilakukan head to toe
u Psikososial: Kebingungan mendadak, stress, ansietas, interaksi social, pola
komunikasi
u Spritiual
u Kegiatan keagamaan selama dirawat, kepercayaan, pola ibadah
u Pemeriksaan Penunjang
u Data hasil pemeriksaan relevan lainnya :
- Penatalaksanaan obat
- Riwayat alergi
- Kebutuhan edukasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. hipersekresi jalan


napas dan proses infeksi
Gangguan pertukaran gas b.d. perubahan membran
alveolus-kapiler
Resiko defisit nutrisi B.d. peningkatan kebutuhan
metabolisme, faktor psikologi
Hipertermia
Ø Monitor pola napas (RR, kedalaman, usaha Ø Monitor asupan makanan
napas)
Ø Monitor BB
Ø Monitor sekret (jumlah, warna, bau, Ø Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
konsistensi)
atau sesuai program diet
Ø Monitor kemampuan batuk efektif Ø Anjurkan menghabiskan makan yang
Ø Posisikan semi fowler/fowler disediakan
Ø Berikan minum hangat Ø Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Ø Anjurkan teknik batuk efektif jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan,
Ø Kolaborasi pemberian bronkodilator dan atau jika perlu
mukolitik jika perlu

Anda mungkin juga menyukai