Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

DI PAVILIUN SRIKANDI RSUD JOMBANG

Oleh :

ACHMAD EFENDI SETYONUGROHO


182002001

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

STIKES PEMKAB JOMBANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

DHF

A. PENGERTIAN
Dengue Haemoragic Fever adalah penyakit yang menyerang anak dan
orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam
akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi.

Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus ( Artropod Born Virus ) yang akut
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau oleh Aedes Aebopictus.

B. ETIOLOGI
Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.

C. GEJALA KLINIS
Masa inkubasi Dengue antara 3 – 15 hari, rata-rata 5 – 8 hari dengan gejala
klinis:
a. Demam akut yang tetap tinggi ( 2 – 7 hari ) disertai gejala tidak spesifik
seperti anoreksia, malaise.
b. Manifestasi perdarahan : Uji Turniquet positif atau Ruple Leed positif,
perdarahan gusi, Ptechiase, epistaksis, hematemesis atau malena.
c. Pembesaran hati, nyeri tekan tanpa ikterus.
d. Terjadi renjatan / tidak.
e. Kenaikan nilai hemokonsentrasi yaitu sedikitnya 205 dan penurunan nilai
trombosit ( trombitopenia 100.000/mm atau kurang ).

Derajat beratnya demam berdarah


1. Derajat I : Demam mendadak 2 – 7 hari. Gejala tidak khas,
manifestasi perdarahan dengan uji Turniquet
positif.
2. Derajat II (sedang) : Derajat I disertai manifestasi perdarahan lain.
3. Derajat III : Ditemukan tanda dini renjatan, adanya kegagalan
sirkulasi, nafas cepat dan lemah, tekanan darah
menurun (20 mmHg) atau hipotensi, disertai kulit
dingin, lembabbdan gelisah.
4. Derajat IV : Renjatan berat, nadi tidak teraba, terdapat DSS
dengan nadi dan tekanan darah tak terukur.

D. PATOFIOLOGI
Virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh
manusia, infeksi yang pertama kali dapat memberikan gejala sebagai demam
dengue. Apabila orang itu dapat infeksi berulang oleh infeksi virus Dengue
yang berlainan maka akan menimbulkan reaksi yang berbeda, terutama
konsistensi Retikoloindotel dan kulit secara Hemogen, tubuh akan membentuk
kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi
sitem komplemen yang berakibat dilepaskannya Anapilaktoksin sehingga
permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Dimana juga terjadi
agregasi trombosit. Trombosit melepaskan vaso aktif yang bersifat
meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor hagemen
( faktor XII ). Akan menyebabkan pembekuan intraveskuler dan
meningkatkan permebilitas dinding pembuluh darah.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah
1) Pada demam Dengue terdapat Leukopenia pada hari kedua atau hari
ketiga.
2) Pada demam berdarah terdapat Trombositpenia dan Hemokonsentrasi.
3) Pada pemeriksaan kimia darah: Hipoproteinemia, hipokloremia, SGPT,
SGOT, ureum dan pH darah mungkin meningkat.
b. Urine
Mungkin ditemukan albuminuria ringan.

F. PENATALAKSANAAN
a. DHF tanpa Renjatan
Rasa haus dan dehidrasi timbul karena demam tinggi, anoreksia dan
muntah, klien harus banyak minum kurang lebih 1,5 liter/24 jam, dapat
berupa air teh, sirup atau oralit.
Panas dapat diberi kompres es atau alkohol 70 %.
Pemberian infus dilaksanakan pada klien apabila :
1) Muntah, sulit makan per oral, muntah mengancam dapat terjadinya
dehidrasi dan asidosis.
2) Nilai hematokrit tinggi.
b. DHF dengan Renjatan
Prinsip: Mengatasi renjatan dengan penggantian volume cairan yaitu
cairan RL.
c. Pengobatan bersifat simtomatis dan supportif.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. Fokus Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas Pasien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, no Rekam
Medis (RM), diagnosa medis, tanggal masuk, tanggal pengkajian, alamat.
b) Identitas orang tuan : Meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
dan alamat.
c) Keluhan utama
DHF umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba
yang disertai dengan kemerahan pada wajah serta gejala spesifik nonspesifik
lain. DHF biasanya demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk
setelah 2 hari pertama.
d) Riwayat Kesehatan Sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak dengan disertai menggigil
dan saat demam kesadaran kompos mentis. Panas turun terjadi antara hari
ke-3 dan ke-7 dan anak semakin lemah. Kadang-kadang disertai keluhan
batuk pilek, nyeri menelan, mual, muntah, anoreksia, diare atau konstipasi,
sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola
mata terasa pegal, serta adanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi
(grade III, IV), melena atau hematemasis.
e) Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah anak sebelumnya pernah mengalami DHF juga atau tidak atau
penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF, anak biasanya
mengalami serangan ulangan DHF dengan type virus yang lain.
II. Pemeriksaan fisik
Meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
1) Berdasarkan tingkatan grade DHF, keadaan fisik anak adalah :
a) Grade I : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-
tanda vital dan nadi lemah.
b) Grade II : kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan
perdarahan spontan petekie, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi
lemah, kecil dan tidak teratur.
c) Grade III : kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi
lemah, kecil dan tidak teratur, serta tensi menurun.
d) Grade IV : kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi
tidak terukur, pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat,
dan kulit tampak biru.
2) Sistem Kardiovaskuler
Derajat 1: mendadak demam tinggi 2-7 hari badan lemah, pusing, mual-
muntah. Penurunan hematokrit kurang dari 20%,
Derajat 2 : mendadak demam tinggi 2-7 hari badan lemah, pusing, mual-
muntah, ptekie, gusi berdarah, epitaksis, perdarahan konjungtiva
dan uji torniquet positif, merupakan satu-satunya manifestasi
perdarahan.
Derajat 3 : orang tua/keluarga melaporkan anak mengalami penurunan
kesadaran gelisah dan kejang, kulit dingin pada daerah akral,
nadi cepat, hipotensi, sakit kepala , menurunnya volome
plasma, meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.
Derajat 4 : nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
3) Sistem Perkemihan
Produksi urin menurun (oliguria, hematuria, albuminuria dan anuria),
warna berubah pekat dan berwana coklat tua pada derajat 3 dan 4.
4) Sistem Pencernaan
Pada derajat 1 dan 2 mukosa mulut kering, hiperemia tenggorokan, mual,
muntah, tidak ada nafsu makan, haus, sakit menelan, diare atau konstipasi
derajat 3 terdapat pembesaran hati dan nyeri tekan, sakit menelan,
pembesaran limfe, nyeri tekan epigastrik, hematemisis dan melena.
5) Sistem muskuloskeletal
Anak mengeluh otot, persendian dan punggung kepanas-an, pegal
seluruh tubuh pada derajat 1 dan 2, derajat 3 dan 4 terdapat kekakuan
otot/kelemahan otot dan tulang akibat kejang atau tirah baring lama,
mengalami parises atau kekakuan bahkan kelumpuhan.
B . Kemungkinan diagnosa yang muncul
1) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2) Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
3) Resiko defisit nutrisi
C. Intervensi Keperawatan

1) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit


Manajemen Hipertermi
Observasi :
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluan urine
Terapeutik :

- Longgarkan atau lepaskan baju


- Berikan cairan oral
Edukasi :

- Anjurkan tirah baring


Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena


2) Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
Manajemen Hipovolemia
Observasi :
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik :

- Hitung kebutuhan cairan


- Berikan asupan cairan oral
Edukasi :

- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral


Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. M
Tgl Lahir : 24-04-2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl MRS : 17 Mei 2021
Alamat : Blimbing,kesamben
Diagnosa Medis : DHF
Sumber Informasi :
No. RM : 514946
Tanggal pengkajian: 17 Mei 2021
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. Z
Pekerjaaan Ayah/Ibu : Wiraswasta
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA
Alamat : Blimbing, kesamben
Suku Bangsa : Indonesia Jawa
Agama : Islam

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan utama : Pasien
mengatakan badannya lemas
b. Riwayat penyakit saat ini : Pada tanggal
13 Mei 2021 hari kamis jam 23.00 malam An. M mengalami panas.
Kemudian hari jum’at muntah 1x, mimisan 1x , makan dan minum
tidak mau, badan sakit semua. Hari sabtu panas belum turun kemudian
dibawah kedokter. Pada hari senin tanggal 17 Mei 2021 pasien dibawa
ke Puskesmas kesamben untuk tes Lab dengan hasil trombosit 45.
Setelah itu pasien dirujuk ke RSUD Jombang masuk UGD, jam 10.00
masuk pav. Srikandi dengan keadaan umum lemah, TD : 90/60
mmHg, N : 108 x/menit, S : 36.8 0C, RR : 22 x/menit
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu
 Penyakit yang pernah diderita: Tidak ada hanya demam,
batuk, pilek
 Operasi :-
 Alergi
a. Obat :-
b. Makanan :-
c. Debu :-
d. Lainnya :-
a. Riwayat Persalinan
 Prenatal : normal
 Natal : normal
 Postnatal :normal
b. Imunisasi
Lengkap
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga :
Keluarga mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan
maupun penyakit menular
b. Lingkungan rumah dan komunitas :
Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya agak kotor
c. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan :
Jarang menguras air di kamar mandi
d. Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :
Keluarga mengatakan khawatir dengan keadaan anaknya
4. Nutrisi
a. Nafsu makan : kurang
b. Pola makan : diit TKTP
c. Minum : susu lewat sonde 3 jam sekali 150
cc
c. Pantangan makanan : Tidak ada
d. Menu makanan : ransum dari RS

Pertumbuhan
BB : 23,9 kg, TB : 135 cm
Status gizi (BB/TB) :
IMT = BB/TB2
= 23,9 : 1,352 = 13, 11

5. Perkembangan
Untuk usia 0 bulan s.d 72 bulan menggunakan KPSP
a. Motorik kasar : -
b. Motorik halus : -
c. Sosialisasi dan kemandirian/personal sosial : -
d. Bahasa : -
6. Genogram (3 generasi)

Ket :
= laki-laki
= perempuan

= pasien
III. PENGKAJIAN FISIK
Kesadaran : 4-5-6
Suhu : 36,8°C Nadi : 108 x/menit Tensi : 93/60 mmHg
RR: 22x/menit
a. Kepala
Rambut : warna hitam, penyebaran merata, bersih
b. Mata
Bentuk : simetris, cowong (-)
Sklera : putih
Konjungtiva : anemis
Penglihatan : baik
c. Hidung
Bentuk : simetris
Septum nasi :-
Sekret :-
PCH :-
Penciuman : normal
d. Mulut
 Bibir
Bentuk : simetris
Mukosa bibir : kering
Kelainan bawaan : tidak ada
 Lidah
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
 Gusi
Warna : merah muda
Lain-lain :
 Gigi
Sudah tumbuh/belum : gigi lengkap
Caries gigi :-
e. Telinga
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
Tragus pain : tidak ada
f. Leher
Bentuk : simetris
Bendungan vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
g. Thorax/dada
Inspeksi
Bentuk : simetris
Kelainan bentuk dada : tidak ada
Tarikan intercostae : tidak ada
Palpasi
Fraktur tulang costae : tidak ada
Vokal vremitus : sama
Perkusi
Suara paru : resonan
Auskultasi
Suara nafas tambahan : tidak ada
h. Abdomen/perut
Inspeksi
Bentuk : datar
Asites : tidak ada
Auskultasi
Bising usus : (+)
Perkusi
Suara : tympani
Palpasi
Kuadran I : nyeri tekan
Kuadran II : tidak ada nyeri tekan
Kuadran III : tidak ada nyeri tekan
Kuadran IV : tidak ada nyeri tekan
i. Punggung
Bentuk : simetris
Kelainan bentuk punggung : tidak ada
j. Genetalia
Kebersihan : bersih
Kelainan bawaan : tidak ada
k. Anus
Kebersihan : bersih
Kelainan bawaan : tidak ada
l. Ekstremitas
Kelainan jumlah jari : jumlah jari lengkap
Akral : hangat
CRT : < 2 detik
IV. DAMPAK HOSPITALISASI
a. Pada anak : Kurang nyaman karena banyak anak kecil yang
menangis
b. Pada orang tua : Tidak nyaman dengan lingkungan RS
V. 11 POLA FUNGSI KESEHATAN: (di rumah dan selama dirawat di RS)
N Pola Fungsi Kesehatan Di Di
o Rumah Rumah
Sakit
1 Pola persepsi :
Persepsi terhadap kesehatan / sakit

Pengobatan / penatalaksanaan keperawatan Keluarga Px


mengatak mendap
an kalau at obat
saat sakit dari RS
batuk,
pilek,
demam
mengons
umsi obat
dari
klinik
Penggunaan tembakau, alkohol dan obat-obatan - Hanya
dll obat
dari RS
Pola aktivitas sehari-hari / latihan : Mandiri Dibantu
Makan, mandi, berpakaian, toileting, tingkat orang
mobilitas di tempat tidur, berpindah, berjalan, tua
berbelanja, memasak, kekuatan otot,
kemampuan ROM.
Tingkat kemampuan klien dalam beraktivitas,
2 yaitu:
0 = berarti mandiri
1 = menggunakan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang dan peralatan
4 = ketergantungan atau tidak mampu.
Pola nutrisi : Tidak ada Diit
Diet khusus diet TKTP
khusus
Nafsu makan Baik Kurang
Jumlah makan / minum / cairan yang masuk Makan Terpasa
3x1 ng
sehari sonde
minum
susu 3
3
jam
sekali
150 cc,
makan
½ porsi
Mual / muntah - -
Stomatitis - -
Kesulitan menelan Tidak Ya
Penggunaan gigi palsu - -
4 Pola eliminasi :
Defekasi / BAB
Kebiasaan
Jumlah Sehari 1x Belum
BAB
Konsistensi lembek -
Warna kuning -
Konstipasi - -
Diare - -
b.
Kebiasaan
Jumlah 6x sehari 5x
sehari
1250/24
jam
Konsistensi
Warna Kuning Kuning
jernih jernih
Gangguan / kelainan: (disuria, hematuri, - -
retensi, inkontinensia, nocturia)
Pemasangan kateter - -
Pola tidur / istirahat : 8 6
Jumlah jam tidur (pagi, siang, malam) jam/hari jam/hari
5 Gangguan selama tidur Tidak ada berisik
Terbangun dini - -
Insomnia / mimpi buruk - -
Kognitif- perceptual : Tidak ada Tidak
Orientasi (waktu, tempat, orang) gangguan ada
ganggu
6 an
Tidak ada respons Respon Respon
baik baik
Kemampuan berkomunikasi baik Baik
Toleransi-koping stress : Keputusa Keputus
Mekanisme koping n diambil an
ayah dan diambil
ibu ayah
dan ibu
7 Tingkat toleransi stress yang pernah dialami Klien Klien
mampu mampu
beradapta beradap
si dengan tasi
baik dengan
baik
Persepsi diri / konsep diri : Tidak ada Tidak
Masalah yang dialami (kecemasan, gangguan ada
ketakutan, penilaian terhadap diri): persepsi ganggu
 Peran diri/konse an
8  Ideal diri p diri persepsi
 Harga diri diri/kon
 Gambaran diri sep diri
Identitas diri Laki-laki Laki-
laki
Pola sexual-reproduksi : - -
Periode menstruasi terakhir
9
Masalah Pap Smear - -
Pemeriksaan payudara - -
1 Pola hubungan & peran : Klien Klien
0 Hubungan klien dengan keluarga sebagai sebagai
anak pasien
Kemampuan bekerja Masih SD Masih
SD
Gangguan terhadap peran yang dilakukan - -
1 Pola nilai & keyakinan : Mengaji Tidak
1 Kegiatan keagamaan di masjid bisa
mengaji

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Nama: An. M
Tanggal : 18-05-2021
Pemeriksaan Has Nilai normal
il
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 13. 13.2 – 17.3
L 1 g/dl
Leukosit 3.9 3.8 – 10.6
Hematokrit 9 10 ^3/ul
L 37. 40 – 52
Eritrosit 2 %
L 4.3 4.4 – 5.9
MCV 9 10^6/ul
MCH 84. 82 – 92
MCHC 7 fl
RDW-CV 29. 27 – 31
L 8 pg
Trombosit 35. 31 – 36
LL 2 g/l
Hitung jenis 11. 11.5 – 14.5
Eosinofil 3 %
L 19 150 – 440
Basofil 10^3/ul
Batang 0
Segmen 1 2 – 4
L - %
Limfosit 25 0 – 1
H 55 %
Monosit 19 3 – 5
H 1.0 %
Immature 0.9 50 – 70
Granulocyte (IG) 8 %
Neutrofil absolut 2.2 25 – 40
(ANC) L 0.4 %
Jumlah limfosit 5 2 – 8
absolut (ALC) 0.2 %
NLR 0 3
Retikulosit 31. %
L 3 2.5 - 7.0
Ret – He 7.8 10^3ul
Immature Platelet 8.9 1.1 – 3.3
(IPF) H 0.0 10^3/ul
4 < 3.13
I/T ratio 0.5 – 1.5
%
> 30.3
pg
1.1 – 6.1
%

< 0.2

VII. THERAPI / TINDAKAN


Inf. Pump : RL D5 400/1 jam
RL D5 200/1 jam
RL D5 500/4 jam
RL D5 500/8 jam
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. Ds : pasien mengatakan Kekurangan intake Hipovolemia
tubuhnya lemas
cairan
Do :
TD : 93/60 mmHg
N : 108 x/menit
Membran mukosa
Kering

2. Ds : Keluarga Ketidakmampuan Defisit nutrisi


mengatakan pasien makan menelan makanan
sedikit
Do :
- IMT = BB/TB2
= 23,9 : (1,35)2
= 13, 11
- Bising usus (+)
- Mukosa bibir kering
- Otot menelan lemah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan ditandai dengan :
Ds : pasien mengatakan badannya lemas
Do :
- TD : 93/60 mmHg
- N : 108 x/menit
- Mukosa bibir kering
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. M
Dx. Medis : DHF
Tanggal : 17 Mei 2021
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
(SDKI : D. 0023) (SLKI : L.03028) (SIKI : I. 03116) - Mengetahui frekuensi
nadi, TD menurun,
1. Hipovolemia berhubungan dengan Tujuan : setelah Manajemen Hipovolemia
membran mukosa
kekurangan intake cairan ditandai dengan :
dilakukan tindakan Observasi kering, lemah
Ds : pasien merasa lemah
- Mengetahui
Do : keperawatan selama  Periksa tanda dan gejala kebutuhan cairan
- TD : 93/60 mmHg hipovolemia
3x24 jam diharapkan - Agar tidak kelebihan
- N : 108 x/menit  Monitor intake dan output atau kekurangan
- Membran mukosa kering masalah Hipovolemia cairan cairan
teratasi. Terapeutik - Menghindari
 Hitung kebutuhan cairan dehidrasi
Kriteria Hasil :
 Berikan asupan cairan oral - Memenuhi kebutuhan
- Frekuensi nadi Edukasi cairan
membaik (5)
- Tekanan darah  Anjurkan memperbanyak
membaik (5) asupan cairan oral
- Membran mukosa Kolaborasi
membaik (5)  Kolaborasi pemberian
- Intake cairan cairan IV isotonis
membaik (5)
- Perasaan lemah
menurun (5)
IMPLEMENTASI
Nama Pasien : An. M
Dx. Medis : DHF
Diagnosa keperawatan Waktu Implementasi keperawatan
1. Hipovolemia berhubungan dengan 17 Mei - Memeriksa tanda gejala
kekurangan intake cairan ditandai dengan 2021 hipovolemia.
: TD : 97/70 mmHg
Ds : pasien merasa lemah 11.00 Nadi : 110 x/mnt
Do : - Menghitung kebutuhan
- TD : 93/60 cairan
mmHg Input : 800 cc
- N : 108 x/menit Output : 150 cc
- Membran mukosa Balance : 800 cc/2jam
Kering - Memonitor intake dan
output cairan.
- Memberi asupan cairan
oral.
Susu 8 x 150 cc
- Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- RL D5 500/4 Jam
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. M
Dx. Medis : DHF
Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
m
17 Mei 1. Hipovolemia berhubungan dengan S : pasien mengatakan
2021 kekurangan intake cairan ditandai
badannya lemas
Jam 10.30 dengan :
Ds : pasien merasa lemah O:
Do :
- TD : 97/70 mmHg
- TD : 93/60 mmHg
- N : 110 x/menit
- N : 108 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Membran mukosa kering
A : Masalah hipovolemia
belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
 Periksa tanda dan gejala
hipovolemia
 Monitor intake dan
output cairan
 Hitung kebutuhan
cairan
 Berikan asupan cairan
oral
 Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
 Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. M
Dx. Medis : DHF
Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
m
18 Mei 2. Hipovolemia berhubungan dengan S : pasien mengatakan
2021 kekurangan intake cairan ditandai
badannya sudah enakan
Jam 10.00 dengan :
Ds : pasien merasa lemah O:
Do :
- TD : 98/73 mmHg
- TD : 93/60 mmHg
- N : 107 x/menit
- N : 108 x/menit
- Mukosa bibir agak
- Mukosa bibir kering
lembab
- Otot menelan lemah
A : Masalah hipovolemia
teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
 Periksa tanda dan gejala
hipovolemia
 Monitor intake dan
output cairan
 Hitung kebutuhan
cairan
 Berikan asupan cairan
oral
 Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
 Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis

Anda mungkin juga menyukai