Oleh:
182002008
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
CVA INFARK
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
otak yg di sebabkan oleh dua hal, yaitu yang pertama adalah tersumbatnya
pembuluh darah otak oleh emboli, yang merupakan bekuan darah yang
darah yang disebut thrombus. karena gangguan umum Suplai darah pada
bercampur lemak yang gangguan lokal (emboli dan thrombus) ke otak bisa
berubah seperti penebalan atau (jantung, dan hipoksia paru). Maka tubuh
kekurangan suplai oksigen dan nutrien Jika hal diatas terjadi penyumbatan
anggota pergerakan fisik pada tubuh klien yang mengalami CVA infark.
C. PATOFISIOLOGI
Otak sangat sensitif terhadap kondisi penurunan atau hilangnya suplai
jaringan pada bagian tubuh lain, misalnya otot, otak tidak bisa
neurologis sementara atau TIA. Jika aliran darah tidak diperbaiki, tejadi
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, terjadi kerusakan yang tidak dapt
diperbaiki pada jaringan otak atau infark bergantung pada lokasi dan ukuran
arteri yang tersumbat dan kekuatan sirkulasi kolateral ke arah yang disuplai.
Sebelum otak tidak menerima aliran darah yang adekuat. Dalam waktu yang
pada jaringan otak yang mendapatkan suplai dari darah arteri yang
sel dibagian tengah atau utama pada lokasi stroke akan mati dengan segera
terjadi disekitar bagian utama yang mati. Bagian ini disebut penumbra
ukuran dari bagian ini tergantung pada sirkulasi kolateral yang ada.sirkulasi
pembuluh darah utama dari Perbedaan ukuran dan jumlah pembuluh darah
kolateral dapat menjelaskan tingkat keparahan manifestasi stroke yang
dialami klien
D. PATHWAY
Gambaran klinis yang sering muncul antara lain: pasien mengeluh sakit
kepala berat, leher bagian belakang kaku, muntah, nafsu makan hilang,
1) Hipertensi.
kongestif.
4) Peningkatan hematocrit
5) Merokok
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
a. Pada pemeriksaan paket stroke: Viskositas darah pada apsien CVA ada
peningkatan VD > 5,1 cp, Test Agresi Trombosit (TAT), Asam Arachidonic
252)
darah (LED) pada pasien CVA bertujuan mengukur kecepatan sel darah
adanya radang. Namun LED tidak menunjukkan apakah itu radang jangka
kongestif .
stroke.
potensial .
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya
H. KOMPLIKASI
decubitus, Konstipasi
d. Hipoksia serebral
e. Herniasi otak
f. Kontraktur
I. PENATALAKSANAAN
4) Posisi yang tepat, posisi diubah tiap 2 jam, latihan gerak pasif.
b. Terapi Konservatif
alteroma.
kardiovaskuler.
Infus manitol 20% 100 ml atau 0,25-0,5 g/kg BB/ kali dalam waktu 15-
g. Hindari batuk
A. Pengkajian.
a. Pengumpulan Data
1) Anamnesa data
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register,
diagnose medis.
2) Keluhan utama
Biasanya pada Kx CVA mengeluh sakit kepala, kejang, kadang-
kadang nyeri, awalnya bisa pada waktu melakukan kegiatan.
3) Riwayat Penyakit sekarang
Klien biasanya datang dengan keluhan pusing yang sangat hebat,
kejang, parase pada extrimitas, yang didapat sesudah bangun dari
tidur baik sinutra atau dextra. Gangguan tokal, menurunnya sensasi
sensori dan konus otot biasanya tanpa disertai kejang, menurunnya
kesadaran seperti CVA Bleeding.
4) Riwayat kesehatan dahulu
Pada Kx dengan CVA infark didapat hipertensi, aktivitas olah
raga yang tidak adekuat, kadang Kx juga punya udara kepala dimana
muda dan punyariwayat DM.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Dari pihak keluarga mempunyai riwayat DM dan hipertensi atau
punya anggota keluarga yang punya atau pernah mengalami CVA
Bleeding maupun infark.
6) Riwayat kesehatan lingkungan
Resiko tinggi terjadi CVA berada pada lingkingan yang kurang
sehat seperti gizi yang jelek, aktivitas yang kurang adekuat dan pola
hidup yang kurang sehat.
7) Pemeriksaan fisik
a. Sistem Respirasi (Breathing): batuk, peningkatan produksi
sputum, sesak nafas, penggunaan otot bantu nafas, serta
perubahan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Adanya ronchi
akibat peningkatan produksi sekret dan penurunan kemampuan
untuk batuk akibat penurunan kesadaran klien. Pada klien yang
sadar baik sering kali tidak didapati kelainan pada pemeriksaan
sistem respirasi.
b. Sistem Cardiovaskuler (Blood): dapat terjadi hipotensi atau
hipertensi, denyut jantung irreguler, adanya murmur
c. Sistem neurologi
- Tingkat kesadaran: bisa sadar baik sampai terjadi koma.
Penilaian GCS untuk menilai tingkat kesadaran klien
- Refleks Patologis
Refleks babinski positif menunjukan adanya perdarahan di otak/
perdarahan intraserebri dan untuk membedakan jenis stroke
yang ada apakah bleeding atau infark
d. Pemeriksaan saraf kranial
1. Saraf I: biasanya pada klien dengan stroke tidak ada kelainan
pada fungsi penciuman
2. Saraf II: disfungsi persepsi visual karena gangguan jarak
sensorik primer diantara sudut mata dan korteks visual.
Gangguan hubungan visula-spasial sering terlihat pada klien
dengan hemiplegia kiri. Klien mungkin tidak dapat memakai
pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk
mencocokkan pakaian ke bagian tubuh.
3. Saraf III, IV dan VI: apabila akibat stroke mengakibatkan
paralisis seisi otot-otot okularis didapatkan penurunan
kemampuan gerakan konjugat unilateral disisi yang sakit
4. Saraf VII persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah
asimetris, otot wajah tertarik ke bagian sisi yang sehat
5. Saraf XII: lidah asimetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan
fasikulasi. Indera pengecapan normal.
e. Sistem perkemihan (Bladder): biasanya terjadi inkontinensia urine
f. Sistem reproduksi: hemiparese dapat menyebabkan gangguan
pemenuhan kebutuhan seksual
g. Sistem Gastrointestinal (Bowel) : adanya keluhan sulit menelan,
nafsu makan menurun, mual dan muntah pada fase akut. Mungkin
mengalami inkontinensia alvi atau terjadi konstipasi akibat
penurunan peristaltik usus.
h. Adanya gangguan pada saraf V yaitu pada beberapa keadaan
stroke menyebabkan paralisis saraf trigeminus, didapatkan
penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah,
penyimpangan rahang bawah pada sisi ipsilateral dan kelumpuhan
seisi otot-otot pterigoideus dan pada saraf IX dan X yaitu
kemampuan menelan kurang baik, kesukaran membuka mulut.
i. Sistem muskuloskeletal dan integument: kehilangan kontrol
volenter gerakan motorik. Terdapat hemiplegia atau hemiparesis
atau hemiparese ekstremitas. Kaji adanya dekubitus akibat
immobilisasi fisik.
B. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan
embolisme
b. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
C. Intervensi
a. Diagnosa Keperawatan :
Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan
embolisme
Intervensi :
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I.06194)
Observasi
- Observasi tanda -tanda vital pasien.
- Identifikasi peningkatan TIK (mis.tekanan darah meningkat
,tekanan nadi melebar,pola nafas ireguler)
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan ,jika perlu
b. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
Intervensi
Terapi Relaksaksi ( I.09326)
Observasi
- Observasi penurunan tingkat energi
- Periksa ketegangan otot ,frekuensi nadi,tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
- Monitor respon terhaadap terapi relaksaksi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang tenang
- Gunakan relaksaksi sebagai strategi penunjang dengan analgetik
atau tindakan medis lain,jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengambil posisi yang nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksaksi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksaksi (mis.nafas
dalam,peregangan.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Informasi Umum
Nama : Tn.M
Usia : 64 Tahun
Tanggal Lahir : 01 -01-1957
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pucangsimo , Bandar Kedungmulyo, Jombang
Jawa Timur
Tgl MRS : 26 April 2021
Waktu : Pukul 10.35 Dari : IGD
No. RM : 51 – 36 - 03
Sumber Informasi : Pasien dan Ny.I (Istri Px)
Aktivitas Istirahat
Subjektif (Gejala)
Pekerjaan : Petani
Aktivitas /hobi : Berjalan jalan
Aktivitas waktu luang : Mengurus ternak sapi
Perasaan bosan/ tidak puas : Px merasa bosan karena hanya terbaring di tempat
tidur selama sakit
Keterbatasan karena kondisi : Selama di RS px hanya bisa terbaring di tempat tidur
Tidur siang : Jam : 12.00 – 14.30
Tidur malam : Jam : 20.00 – 05.00
Kebiasaan tidur : Px bisa tidur selama di RS,tetapi tidak bisa tidur nyenyak
Insomnia : Tidak mengalami insomnia
Yang berhubungan dengan :-
Rasa segar saat bangun : Saat bangun px merasa badanya lemas karena sakit
Obyektif (Tanda)
Respon terhadap aktivitas yang diamati : Kardiovaskuler: - Respirasi: 20x/menit
Status mental (mis.,menarik diri/ letargi): px lemas
Pengkajian Neuromuskular : iya
Tidur siang : Jam : 12.00 -14.300
Tidur malam : Jam : 20.00 – 05.00
Kebiasaan tidur : px bisa tidur di RS ,tetapi tidak bias tidur dengan nyenyak
Massa/ tonus otot :px mampu melakukan gerakan mengangkat ekstremitas
Postur : normal , Tremor : tidak mengalami tremor
Rentang gerak : terbatas Kekuatan : lemah
Deformitas : tidak mengalami deformitas
Sirkulasi
Subjektif (Gejala)
Riwayat tentang: Hipertensi : iya
Masalah Jantung : tidak ada masalah jantung
Demam rematik : tidak terjadi demam rematik
Edema mata kaki/ kaki : tidak ada edema
Flebitis : tidak terjadi flebitis ( peradangan pembuluh darah )
Penyembuhan lambat : tidak
Klaudikasi : tidak mengalami klaudikasi (nyeri di otot betis)
Direfleksia : tidak mengalami direfleksia
Ekstremitas : Kesemutan : mengalami kesemutan di tangan
Kebas : tidak mengalami kebas
Batuk/ hemoptisis : tidak mengalami batuk
Perubahan frekuensi/ jumlah urine : 1000 cc/hari (px terpasang kateter)
Obyektif (Tanda)
TD : Kanan dan Kiri : 140/90 mmHg, Berbaring/duduk/berdiri : px berbaring
Tekanan nadi : 80x/ menit Gap auskultatori :-
Nadi (palpasi) : Karotis : 80x/menit Temporal :-
Jugularis : normal (tidak ada bendungan )
Radialis : normal
Femoralis : normal Popliteal : normal
Postibial : normal
Jantung (palpasi) : normal
Getaran : normal Dorongan : -
Bunyi jantung
Frekuensi : normal
Irama : reguler
Kualitas : normal
Friksi gesek :-
Murmur : tidak ada murmur
Bunyi napas
Desiran vascular : tidak ada desiran vascular
Distensi vena jugularis : tidak ada distensi vena jagularis
Ekstremitas : Suhu: 36,7’C (akral dingin) Warna : pucat
Pengisian kapiler : CRT >2 detik
Tanda Homan’s : tidak ada Varises : tidak ada varises
Abnormalitas kuku : kuku px normal
Penyebaran/ kualitas rambut : merata
Warna : berwarna hitam
Membran mukosa : kering
Bibir : kering
Punggung kuku : normal
Konjungiva : anemis (pucat)
Sklera : berwarna putih
Diaforesis : iya (berkeringat)
Integritas Ego
Subjektif (Gejala)
Faktor stres : memikirkan penyakit yang dialami px
Cara menangani stres : membicarakannya dengan orang terdekat
Masalah-masalah finansial : tidak ada masalah finansial
Status hubungan : hubungan dengan keluarga baik
Faktor-faktor budaya : baik
Agama : islam Kegiatan keagamaan : siskampling
Gaya hidup : merokok Perubahan terakhir :-
Perasaan-perasaan
Keputusasaan : tidak ada
Ketidak berdayaan : tidak ada
Obyektif (Tanda)
Status emosional (beri tanda cek untuk yang sesuai)
Tenang :-
Cemas : iya
Marah :-
Menarik diri :- Takut :-
Mudah tersinggung :- Tidak sabar : -
Euforik :-
Respons-respons fisiologis yang terobservasi :
suhu : 36,7’C , RR : 20x/menit, Nadi : 80x/menit TD : 140/90 mmHg
Eliminasi
Subjektif (Gejala)
Pola BAB : 2-3x / minggu
Penggunaan laksatif : tidak pernah menggunakan laksatif
Karakter fases : berwarna kuning kecoklatan
BAB terakhir : selama di RS px belum BAB
Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan
Hemoroid : tidak mengalami hemorid
Konstipasi : tidak mengalami konstipasi
Diare : tidak mengalami diare
Pola BAK : 3-4x / hari , px terpasang kateter
Inkontimensia/ kapan : tidak mengalami inkontimensia
Dorongan :-
Frekuensi : 1000 cc /hari
Retensi : tidak mengalami retensi urine
Karakter urine : berwarna kuning kecoklatan
Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK
Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada riwarat penyakit ginjal/kandung kemih
Penggunaan diuretic :-
Obyektif (Tanda)
Abdomen :Nyeri tekan tidak ada Lunak/ keras: lunak
Massa : tidak ada masa
Ukuran/ lingkar abdomen : tidak terkaji
Bising usus : 12x/menit
Hemoroid : tidak ada hemoroid
Perubahan kandungan kemih: - BAK terlalu sering: -
Makanan / Cairan
Subjektif (Gejala)
Diit biasa (tipe) : diit rendah garam ,rendah lemak
Jumlah makanan per hari :3x sehari ,makanan yang telah disediakan RS
Makan terakhir/ masukan : Nasi Tim dari RS Pola diit : Diit dari RS
Kehilangan selera makan : iya Mual/muntah : tidak mengalami mual/muntah
Nyeri ulu hati/ salah cerna : tidak Yang berhubungan dengan : -
Disembuhkan oleh :-
Alergi/ intoleransi makanan : tidak ada alergi/intoleransi makanan
Masalah-masalah mengunyah/ menelan : tidak ada masalah
Gigi : gigi ompong sebagian
Berat badan biasa : 64 kg
Perubahan berat badan :-
Penggunaan diuretic : tidak menggunakan diuretik
Obyektif (Tanda)
Berat badan sekarang : 64 kg
Tinggi badan : 155 cm
Bentuk tubuh : normal
Turgor kulit : normal Kelembaban/ kering membran mukosa: kering
Edema : Umum tidak ada Dependen: -
Periorbital : tidak ada Asites: tidak ada
Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembesaran tiroid : tidak ada hernia/ massa: Halitosis:
Kondisi gigi/ gusi : gigi px ompong sebagian ,tidak ada pembengkakan gusi
Penampilan lidah : putih pucat
Membran mukosa : kering
Bising usus : 12x/menit
Bunyi napas : tidak ada suara nafas tambahan
Urin S/ A atau Kemstiks :-
Serum glucose (Glucometer) : -
Kebersihan
Subjektif (Gejala)
Aktivitas sehari-hari : bekerja Tergantung/ Mandiri : selama di
RS px ketergantungan total.
Mobilitas : di bantu Makan : 3x
sehari (dibantu)
Higiene : dibantu Berpakaian : rapi
Neurosensori
Subjektif (Gejala)
Rasa ingin pingsan/ pusing : iya ,px mengeluh pusing
Obyektif (Tanda)
Status mental : baik
Orientasi / disorientasi : Waktu: -
Tempat: -
Orang: -
Kesadaran : Mengantuk: - Letargi: iya
Stupor: - Koma: -
Kooperatif: - Menyerang: - Delusi: -
Halusinasi : tidak Afek (gambarkan): -
Memori : Saat ini : baik Yang lalu: px
cukup mengingat
Kaca mata :- Kontak lensa: - Alat
bantu dengar: -
Ukuran/ rekasi pupil : Kanan/Kiri :ukiuran normal ,reaksi
pupil isocon
Facial drop :- Menelan: normal
Genggaman tangan/ lepas : Kanan/Kiri: normal
Postur: normal
Refleks tendom dalam : - Paralisis: -
Nyeri / Ketidaknyamanan
Subjektif (Gejala)
Lokasi : kepala bagian belakang
Intensitas (1-10 dimana 10 sangat nyeri) : 3 Frekuensi
:hilang timbul 5 menit
Kualitas : terasa nyut nyut
Durasi : hilang timbul Penjalaran:
kepala bagian belakang
Faktor-faktor pencetus : lingkungan
Cara menghilangkan :teknik nafas dalam
Faktor-faktor yang berhubungan : agen pecedera fisiologis
(hipertensi)
Dampak pada aktivitas : terganggu
Fokus tambahan : -
Obyektif (Tanda)
Mengkerutkan muka : iya Menjaga area
yang sakit : iya
Respons emosional : gelisah Penyempitan
focus: -
Perubahan TD : 140/90 mmHg Nadi: 80x/menit
Respirasi
Subjektif (Gejala)
Dispnea yang berhubungan dengan batuk/ sputum : tidak ada
dipsnea
Riwayat bronkitis : - Asma: tidak ada
riwayat asma
Tuberkulosis : - Emifisema: tidak
terjadi emifisema
Pneumonia kambuhan : tidak ada riwayat pnemonia
Obyektif (Tanda)
Pernapasan: Frekuensi: 20x/ menit Kedalaman: normal
Simetris: iya
Penggunaan otot-otot asesori : - Napas cuping hidung: tidak
ada
Fremitus : normal,getarannya sama
Bunyi napas : tidak ada bunyi nafas tambahan
Egofoni :-
Sianosis : tidak Jari tabuh: tidak
Karakteristik sputum : tidak ada sputum
Fungsi mental/ gelisah : iya
Keamanan
Subjektif (Gejala)
Alergi/ sensitivitas :- Reaksi: tidak
mempunyai alergi
Perubahan sistem imun sebelumnya : tidak Penyebab: -
Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/ tipe) : -
Pemeriksaan: -
Perilaku resiko tinggi : -
Tranfusi darah/ jumlah : - Kapan: -
Gambaran reaksi :-
Riwayat cedera kecelakaan : tidak ada riwayat cedera
kecelakaan
Fraktur/ dislokasi : tidak mengalami fraktur
Artritis/ sendi tak stabil : tidak mengalami astritis
Masalah punggung : tidak ada masalah punggung
Perubahan pada tahi lalat : - Pembesaran nodus: -
Laki-laki
Rabas penis :- Gangguan prostat: -
Sirkumsisi :- Vasektom: -
Melakukan pemeriksaan sendiri : - Payudara/ Testis: -
Prostoskopi/ pemeriksaan prostat terakhir : -
Perempuan
Usia menarke : - Lamanya siklus: -
Durasi: -
Periode mentruasi terakhir : - Menopouse: -
Rabas vaginal :- Berdarah antara periode: -
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri/ mammogram : -
PAP smear terakhir : -
Obyektif (Tanda)
Pemeriksaan : - Payudara/ penis/
testis: -
Kutil genital/ lest : -
Interaksi Sosial
Subjektif (Gejala)
Status perkawinan : menikah Lama: 40 tahun
Hidup dengan : istri dan anak
Masalah-masalah/ stres : -
Keluarga besar :-
Orang pendukung lain : istri
Peran dalam struktur keluarga : kepala keluarga
Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit/ kondisi :
memikirkaan penyakitnya
Perubahan bicara: Penggunaan alat bantu komunikasi : --
Adanya laringektomi : tidak ada laringektomi
Obyektif (Tanda)
Bicara : Jelas : iya Tak jelas: -
Tidak dapat dimengerti : - Afasia: -
Pola bicara tak biasa/ kerusakan : -
Pengunaan alat bantu bicara : tidak menggunakan alat
bantu bicara
Komunikasi verbal/ nonverbal dengan keluarga/ orang terdekat
lain: -
Pola interaksi keluarga (perilaku) : baik
Penyuluhan/Pembelajaran
Subjektif (Gejala)
Bahasa dominan (khusus) : jawa Melek huruf: iya
Tingkat pendidikan : smp
Ketidakmampuan belajar (khusus) : tidak
Keterbatasan kognitif : tidak
Keyakinan kesehatan/ yang dilakukan : px merasa bahwa dirinya pasti sembuh
Orientasi spesifik terhadap perawatan kesehatan (spt, dampak dari agama/
kultural yang di anut) : px berdoa atas kesembuhannya
Faktor resiko keluarga (tandai hubungan)
Diabetes : iya Tuberkulosis: - Penyakit jantung : - Stroke: iya
TD tinggi : iya Epilepsi: - Penyakit ginjal :- Kanker: -
Penyakit jiwa : - Lain-lain: -
Obat yang diresepkan (lingkari dosis terakhir) :
Obat Dosis Tujuan
Inj pamol 3x1 (k/p) Penurun demam
Inj sansulin malam 0-0-14 Memenuhi kebutuhan insulin untuk px diabetes
Citicoline 2x500 mg Mempertahankan fungsi otak secara normal
Rantidine 2x1 Mengatasi gejala nyeri lambung
Phenithoin 3x100 mg Meredakan kejang
sucralfat syr 3xc II Mengatasi tukak lambung
Discharge Planning
DRG yang menunjukkan lama dirawat rata-rata : -
Tanggal informasi di dapatkan :-
1. Tanggal pulang yang diantisipasi :-
2. Sumber-sumber yang tersedia : orang : -
Keuangan : pribadi
3. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi kehidupan setelah
pulang : hidup sehat
4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan/ bantuan : keluarga
Penyiapan makanan : disuapi Berbelanja: -
Transportasi : mandiri Ambulasi: dibantu
Obat/ trapi IV : dari RS Pengobatan: mandiri
Perawatan luka :- Peralatan: -
Bantuan perawatan diri (khusus) : -
Gambaran fisik rumah (khusus) : bersih rumah dekat persawahan
Bantuan merapihkan/ pemeliharaan rumah : -
Fasilitas kehidupan selain rumah (khusus) : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Kimia darah
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. M
No R : 51-36-03
Dx. Medis : CVA Infark
TGL DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : keluarga px mengatakan Embolisme Risiko Perfusi Serebral Tidak
27 April px kejang Efektif
2021 Do :
- Px kejang
- Menggigil
- Gelisah
- Pusing
- Diaforesis
- Membrane mukosa kering
- Terpasang masker O2
TTV :
TD : 140/90 mmHg
S : 36,5’C
N : 80x / menit
RR : 20x / menit
GCS : 4,5,6
Terapeutik
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan ,jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan ,jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. M
No RM : 51-36-03
Dx. Medis : CVA Infark
PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM Dx.KEP
(S O A P )
30 April Risiko Perfusi Serebral S : Keluarga px mengatakan px sudah tidak kejang
2021 Tidak Efektif O:
- Px sudah tidak kejang
Ds : keluarga px - Menggigil menurun
mengatakan px kejang - Gelisah menurun
Do : - Pusing menurun
- Px kejang - Membrane mukosa lembab
- Menggigil - Diaforesis menurun
- Gelisah - Masker O2 tidak digunakan kembali
- Pusing
TTV :
- Membrane mukosa
TD : 120/90 mmHg
kering
S : 36,4’C
- Terpasang masker O2
N : 80x / menit
- Diaforesis
RR : 20x / menit
TTV : GCS : 4,5,6
TD : 140/90 mmHg
A : Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif teratasi.
S : 36,5’C
P : Intervensi dihentikan
N : 80x / menit
Px pulang atas izin dokter yang merawat
RR : 20x / menit
Edukasi px untuk pola hidup sehat
GCS : 4,5,6