Anda di halaman 1dari 29

“ LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN NAUSEA “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan


Dosen Pengampu : Ns. Erny Forwaty, M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 5
Chairoel Imam Al Fikri (P032014401009)
Kesya Aisyah Wandari Putri (P032014401016)

Letri Murni (P032014401017)


Nabillah Athaviardi (P032014401024)
Putri Azkia (P032014401030)
Yuliani (P032014401042)

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN RIAU


Jl. Melur No.103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau 28156
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kompok dengan mata
kuliah Metodologi Keperawatan “Nausea”. Tak lupa shalawat serta salam penulis
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan makalah ini
khususnya yang menulis dan membacanya mendapatkan syafaat dari beliau di akhir
zaman.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi yang menurut ibuk masih ada kekurangan bahkan
kesalahan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata
yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan. Kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Metodologi Keperawatan
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 23 September 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................................5
Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS.................................................................................................................6
Diagnosa Medis Secara Teoritis..............................................................................................6
2.1.1 Defenisi Nausea..........................................................................................................6
2.1.2 Anatomi Fisiologi.........................................................................................................6
2.1.3 Etiologi.......................................................................................................................6
2.1.4 Patofisiologi.................................................................................................................7
2.1.5 Manifestasi klinik........................................................................................................8
2.1.6 Komplikasi...................................................................................................................8
2.1.7 Penatalaksanaan Medis...............................................................................................9
2.2 Asuhan Keperawatan Secara Teoritis.............................................................................9
BAB III....................................................................................................................................12
TINJAUAN KASUS...................................................................................................................12
Analisis Data.......................................................................................................................21
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................................21
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..........................................................................................22
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN....................................................................................23

3
BAB IV....................................................................................................................................26
PEMBAHASAN.......................................................................................................................26
BAB V.....................................................................................................................................27
PENUTUP...............................................................................................................................27
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................27
5.2 Saran............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................28

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komplikasi yang sering terjadi setelah tindakan anestesi dan pembedahan
adalah nyeri, mual, dan muntah. Post Operative Nausea Vomiting (PONV) adalah
mual dan muntah yang terjadi setelah pembedahan dan sebelum pasien pulang dari
rumah sakit (Nileshwar, 2014).
Mual dan muntah (PONV) dapat terjadi pada 80% pada pasien yang menjalani
pembedahan dan anestesi, keadaan ini menjadi perhatian utama pada perawatan di
ruang pemulihan dan menjadi skala prioritas bagi seorang petugas anestesi (Gwinnutt,
2011). Mual muntah pasca operasi atau Post operatif nausea and vomiting (PONV)
adalah efek samping yang sering terjadi setelah tindakan anestesi angka kejadian
lebih kurang 1/3 dari seluruh pasien yang menjalani operasi atau terjadi pada 30%
sampai 70% pada pasien rawat inap yang timbul dalam 24 jam pertama.
PONV bisa mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, jahitan
menjadi tegang dan terbuka, hipertensi vena dan perdarahan, ruptur esofagus dan
keadaan yang membahayakan jiwa pada jalan nafas walaupun komplikasi yang lebih
berat lebih jarang terjadi.
PONV terdiri dari 3 gejala utama yang dapat timbul segera atau setelah
operasi yang terdiri dari nausea, vomiting, dan reacting. Nausea adalah sensasi
subjektif akan keinginan untuk muntah tanpa gerakan ekspulsif otot, jika berat akan
berhubungan dengan peningkatan sekresi kelenjar ludah, gangguan vasomotor dan
berkeringat. Vomiting atau emesis adalah keluarnya isi lambung melalui mulut.
Retching adalah keinginan untuk muntah yang tidak produktif.

1.2 Tujuan

5
1. Untuk mengetahui materi tentang nausea
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan nausea

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Diagnosa Medis Secara Teoritis


2.1.1 Defenisi Nausea
Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah. Muntah adalah dorongan dari dalam perut yang tidak
disadari dan pengeluarannya melalui esofagus sampai ke mulut. Muntah biasanya
disertai dengan mual tetapi mual tidak selalu menimbulkan muntah.

2.1.2 Anatomi Fisiologi


Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan
40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh
Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang
berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya
penyakit.

6
2.1.3 Etiologi
Penyebab Mual Banyak penyebab yang dapat menimbulkan mual, sehingga
mual memiliki gejala yang tidak spesifik. Penyebab mual bisa diakibatkan karena
pusing, pingsan, stres, depresi, efek samping obat (3%) dan awal kehamilan (morning
sickness). Penyebab mual yang paling umum, antara lain :
1 . Gangguan biokimiawi (mis, uremia, ketoasidosis diabetik)
2 . Gangguan pada esofogus
3 . Distensi lambung
4 . Iritasi lambung
5 . Gangguan pankreas
6 . Peregangan kapsul limpa
7 . Tumor terlokalisasi (mis, neuroma akustik, tumor otak primer atau sekunder,
metastasis tulang di dasar tengkorak)
8 . Peningkatan tekanan intraabdominal
9 . Peningkatan tekanan intrakranial
10 . Peningkatan tekanan intraorbital
11 . Mabuk perjalanan
12 . Kehamilan
13 . Aroma tidak sedap
14 . Rasa makanan/minuman yang tidak enak
15 . Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
16 . Faktor psikologis (mis, kecemasan, ketakutan, stres)
17 . Faktor agen farmakologis
18 . Efek toksin

2.1.4 Patofisiologi
Tiga fase emesis mual (nuasea), muntah-muntah (retcing), dan muntah
(vomiting). Nausea berupa kebutuhan untuk segera muntah à retcing : gerakan yg
diusahakan otot perut dan dada sebelum muntah à vomit: pengeluaran isi lambung
yang disebabkan oleh retroperistalsis GI. Muntah di pacu oleh impuls aferen ke pusat

7
muntah à inti sel pada medulla oblongata. Impuls diterima  dari pusat muntah di
medulla berupa sinya melalui CTZ ( chemoreceptor trigger zone). Hasilà efferent
impulses to the salivation center, respiratory center, and the pharyngeal, GI, and
abdominal muscles à vomiting. CTZà terletak di daerah postrema ventrikel otak,
adalah organ chemosensory utama bagi emesis dan biasanya terkait dengan muntah
secara kimiawi. Karena lokasinyaàracun dapat terbawa oleh darah dan cairan
cerebrospinal yang memiliki akses mudah ke CTZ à merangsang muntah.
Beberapa Reseptor neurotransmiter  terletak di pusat muntah, CTZ, dan saluran
pencernaan, yaitu kolinergik, histaminic, dopaminergik, opiat, serotonergik,
neurokinin, dan reseptor benzodiazepine. Agen kemoterapi dan metabolitnya, atau
senyawa penyebab muntah lain yg secara teoritis  memicu proses emesis melalui
stimulasi dari satu atau lebih dari reseptor ini.  Antiemetik efektif memblokir reseptor
emetogenik.

2.1.5 Manifestasi klinik


 Muntah umumnya didahului oleh rasa mual (nausea) dan mempunyai tanda
seperti : Pucat, Berkeringat, Air liur berlebihan, Tachycardia, Pernafasan tidak
teratur
 Rasa tidak nyaman, sakit kepala 
 Kompleks: Berat badan menurun, demam, sakit perut  
 Gejala muntah juga tergantung pada beratnya penyakit pasien mulai dari
muntah ringan sampai parah  

2.1.6 Komplikasi
Apabila muntah masuk ke dalam saluran pernafasan maka dapat berakibat
fatal. Dalam keadaan normal refleks muntah dan batuk dapat mencegahnya, tetapi
apabila pasien sedang diberikan terapi obat-obat anestesi hal ini dapat mengganggu
refleks pelindung tersebut. Pasien biasanya merasakan sesak nafas. Akibat muntah
yang terus menerus dapat menyebabkan pasien dehidrasi. Hipokalemia terjadi karena
lambung kehilangan asam (proton) dan alkalosis metabolik terjadi karena penurunan

8
klorida tetapi HCO3- dan CO2 masih tinggi sehingga menyebabkan pH darah
meningkat.

2.1.7 Penatalaksanaan Medis


Akibat muntah yang berulang-ulang bisa menyebabkan pasien dehidrasi.
Rehidrasi dengan pemberian cairan elektrolit merupakan salah satu modalitas terapi
dari dehidrasi. Apabila pemberian cairan elektrolit tidak efektif maka dapat diberikan
terapi tambahan dengan cara memberikan cairan secara intavena.12 Jika sudah
menimbulkan komplikasi yang gawat seperti tidak bisa makan dan minum, muntah
lebih dari 3 kali sehari, mual lebih dari 48 jam, mulai merasa lemah, demam, tidak
buang air kecil lebih dari 8 jam dan perut terasa sakit segera diperiksakan ke dokter
sebelum berakibat fatal.

2.2 Asuhan Keperawatan Secara Teoritis


A. IDENTITAS PASIEN

a) Nama f) Alamat
b) Umur g) Pendidikan
c) Agama h) Suku Bangsa
d) Jenis Kelamin i) Penanggung Jawab
e) Pekerjaan j) Status Perkawinan

B. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


1. keluhan utama
adalah keluhan yang dirasakan pertama kali dan sedang dirasakan oleh pasien
seperti ketidaknyamanan pada perut mual dan muntah bahkan hingga pusing
disertai pucat.
2. riwayat penyakit sekarang
adalah keluhan pasien dari sebelum terjadi penyakit mual muntah hingga mual
muntah terjadi. Seperti makanan yang di makan, adakah keluhan sebelum mual

9
muntah, penyakit bawaan, penyakit yang di derita sekarang dengan resiko
mual muntah hingga yang dirasakn seperti mulut kering keinginan muntah.
3. riwayat penyakit dahulu
adalah riwayat yang pernah di derita pasien seperti kejang dan demam ssat
sebelum mual muntah terjadi atau riwayat penyakit terdahulu seperti pernah
dirawat di rs dengan diagnosa khusus seperti gea, gangguan pencernaan, maag
dan lain sebagainya.
4. riwayat penyakit alergi
pasien ditanya apakah pasien mempunyai riwayat alergi makan yaatau obat-
obatan untuk mengetahui penyebab dan untuk melakukan tindakan selanjutnya
sebagai penatalaksanaan agar tidak terjadi penambahan keluhan pada pasien
dan menghindari sindrom stefen junktion.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga

C. POLA FUNGSI KESEHATAN (POLA GORDON)


1. Persepsi terhadap kesehatan 7. Pola Konsep Diri
2. Pola aktivitas dan latihan 8. Pola Koping – Toleransi Stress
3. Pola istirahat dan tidur 9. Pola Seksual – Reproduksi
4. Pola nutrisi – metabolik 10. Pola Peran – Berhubungan
5. Pola Eliminasi 11. Pola Nilai dan Kepercayaan
6. Pola Kognitif – Perseptuasi

D. PEMERIKSAAN FISIK
a) Umum (tingkat kesadaran, f) Jantung
tinggi badan, berat badan) g) Dada
b) Tanda-tanda vital sign h) Abdomen / perut
c) Integumen i) Anus dan Genetalia
d) Kuku j) Ekstremitas
e) Kepala k) Persarafan / Neurologi
Pemeriksaan Penunjang

10
a. Uji labor darah, trombosit
b. Ct scan

E. RENCANA KEPERAWATAN SDKI


Format Analisa Data
Data Fokus (subjektif dan Objektif )
Etiologi
Masalah
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Aktual :
Masalah b.d. penyebab d.d. tanda / gejala
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi : Observasi, Terapeutik, Edukasi, Kolaborasi
Rasional : Observasi, Terapeutik, Edukasi, Kolaborasi
Implementasi
Hari / Tgl
Kode Dx
Implementasi Keperawatan
Respon Klien

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Tgl Pengkajian : Jumat, 27 Agustus 2021

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. L Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Penanggung Jawab : Tn. BP
Suku Bangsa : Jawa Pekerjaan : Bidan swasta
Pendidikan : D3 Alamat : Pekanbaru

2. Riwayat Penyakit Sekarang


a. Keluhan Utama : Hidung tersumbat ± 3 hari , mual muntah,rasa makanan
dan minuman tidak enak.

b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan awalnya hidung


tersumbat

c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat


penyakit terdahulu.
 Penyakit yang pernah diderita : Tidak teridentifikasi
 Apakah pernah berobat : ....... Ya, ..√ ..Tidak
Bila sudah kemana : .......
Sembuh : ...√Ya, ... Tidak

12
 Pernah dioperasi : ...√ Ya, ... Tidak
Bila pernah : Seminggu Sebelum lebaran,
Operasi usus buntu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Penyakit keturunan / menular / dll
Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit turunan /
? 7 ?
menular. 1
? ?
 Genogram
4 keluarga :
3
2 3
3 3 ? ?
9
5
1 1
4 0

3. Pola Fungsi Kesehatan


a. Persepsi Terhadap Kesehatan
Persepsi terhadap penyakit : Pasien mengerti dan sudah mengenali
gejala, tanda dan tindakan pengobatan.
PENGGUNAAN :
 Tembakau (merokok) : ...√ Tidak, .........berhenti (tanggal), ......
Ya, .....< 1 pak/hari, .....1-2 pak/hari, .....>2 pak/hari
 Alkohol : ....√ Tidak, .....tgl,terakhir, .....jumlah, .....jenis, ....lama
mengonsumsi alkohol
 Alergi ( obat, makanan, plester, lainnya) : ....√ Tidak, ....Ya,
Reaksi : ................
b. Pola Aktifitas dan Latihan
 Kemampuan Perawatan Diri

13
Skor : 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang
lain, 3 = perlu bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung / tidak
mampu

Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
dan
berdandan
Eliminasi √
Mobilisasi √
tempat tidur
Pindah √
Berjalan √
Naik tangga √
Belajar √
Memasak √
Merapikan √
rumah

 ALAT BANTU : ...√ Tidak ada, ....kruk, ...pispot ditempat


tidur, ...walker, ......togkat, ....bebat/mitela, .....kursi roda
 Keluhan saat beraktifitas : Tidak ada
c. Pola Istirahat dan Tidur
 Waktu tidur : 22.15 jam/malam, ...−¿..tidur siang, ..−¿...tidur sore
 Merasa segar setelah tidur : .....√ Ya, .... Tidak
 Masalah – masalah : .....tidak ada, ....sering terbangun, ....√
terbangun dini, ......insomnia, .....mimpi buruk, ........lain-lainnya
d. Pola Nutrisi – Metabolik
 Diet / suplemen khusus : ........−¿...
 Anjuran diet sebelumnya : ......Ya, ..√ ...Tidak

14
 Nafsu makan : ... normal, ....meningkat, .√
..menurun, ...−¿...penurunan sensasi kecap, ...√..−¿ mual, ..
√...muntah, ....stomatitis
 BB naik turun 6 bulan terakhir : ...Tidak, ...√ .Ya, ...4 KG
(naik/turun)
 Kesulitan menelan : ....√ Tidak, ....Ya,
...cairan, .....makanan padat
 Riwayat masalah kulit / penyembuhan : ..√ Tidak, .....Ya,
....penyembuhan abnormal, ....ruam, ......kering
e. Pola Eliminasi
 Kebiasaan BAB : ..2.. x/hari, ....tgl BAB terakhir,
......normal, .....konstipasi, ......diare, .....inkontinensia, ....lainnya
 Kebiasaan BAK : ...√ normal, frekuensi : ...x/hr, ....disuria,
.....nokturia, ...hematuria, ....retensi, ...lain-lain
 Inkontinensia : ...√ Tidak, ....Ya, ...total, ....siang,
...malam, ...kadang-kadang, .....kesulitan menahan, ....tidak sampai
toilet
 Penggunaan bantuan : ...√ Tidak, ....Ya, ....kateter intermitten,
....kateter indwelling, ....kateter eksternal
f. Pola Kognitif -Perseptuasi
 Status mental : ...√ sadar, ....afasia, orientasi : (
....waktu, ....tempat, ...orang), .....bingung, ....tidak ada respon
 Bicara : ...√ normal, ....gagap, .....afasia,
.....Blocking
Bahasa yang digunakan : .....Jawa, ....Madura, ...√ Indonesia
 Kemampuan membaca : ...√ biasa, ...tidak
Mengartikan : ...√ bisa, ...tidak
 Kemampuan interaksi : ...√ sesuai, ....tidak, sebutkan : ....

15
 Pendengaran : ...√ normal, ....terganggu
(kanan/kiri), ...tuli (kanan/kiri), alat bantu pendengaran, .....tinitus
(“nging”)
 Penglihatan : ...√ normal, ...kaca mata, ...lensa
kontak, ...terganggu (kanan/kiri), ......buta (kanan/kiri), .....kabur
(kanan/kiri), ......katarak (kanan/kiri), .....lainnya
 Vertigo : ....Ya, ..√ .Tidak
 Ketidaknyamanan / Nyeri : ...√ Tidak, .....akut (<6 bulan),
....kronik (>6 bulan)
g. Pola Konsep Diri
 Harga Diri : ....√ tidak terganggu, ....terganggu, sebutkan…
 Ideal Diri : ....√ tidak terganggu, ....terganggu, sebutkan
 Identitas Diri : ....√ tidak terganggu, ....terganggu, sebutkan
 Gambaran Diri : ....√ tidak terganggu, ....terganggu, sebutkan
h. Pola Koping – Toleransi Stress
 Masalah utama selama masuk rumah sakit (keuangan, perawatan
diri, lainnya) : Hidung tersumbat, mual muntah
 Kehilangan / Perubahan besar yang terjadi sebelumnya : .....Ya, ...
√ Tidak
 Hal yang dilakukan saat ada masalah : pasien biasanya minum air
hangat ketika itu
 Keadaan emosi sehari-hari : ...√ santai, ....tegang, ....lain-lain
i. Pola Seksual – Reproduksi
 Tanggal menstruasi terakhir : Pasien dalam fase menstruasi
 Masalah menstruasi : ....√ Tidak, .....Ya, Sebutkan : ..
 Papsmear : ....Ya, .....√ Tidak, hasil
papsmear terakhir .....normal, ......tidak
 Pemeriksaan payudara / testis mendiri setiap bulan : .....Ya, .....√
Tidak

16
j. Pola Peran – Berhubungan
 Pekerjaan : Bidan swasta
 Kualitas kerja : ....√ sudah berhenti, ......tidak bekerja, lama : ..
 Sistem dukungan : ....√ pasangan, ....√ tetangga/rekan,
....tidak, .....lainnya
 Kegiatan Sosial : wirid, sosialisasi
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
 Agama : Islam
 Pantangan agama : ....√ tidak, ....ya, sebutkan : ....
 Permintaan rohaniawan selama masuk RS : ....√ tidak, ....ya

4. Pemeriksaan Fisik

1. Umum
Keadaan umum : ....√ Baik, ....Cukup, ...Sedang, ...Buruk
Tingkat Kesadaran : ....√ Komposmentis, .....Apatis, .....Somnolen,
Dilirium, .....Sopor, .......Koma
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 77 kg

2. Tanda – Tanda Vital


Suhu : 35, 6 oC
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : x/menit
Tekanan Darah : 125 / 78

3. Integumen
Inspeksi
Kebersihan : ....√ Bersih, .....Kotor
Warna : ....√Normal, ....Pucat, ....Sianosis, ....Kuning

17
Lecet / lesi : .... Ya, ..√ Tidak
Edema : .... Ya, ..√Tidak
Ptechie : ....√ Tidak, .....Ya

4. Kuku
Inspeksi
Warna : ....√ Normal, ...Sianosis, ...Pucat, ...Lainnya
Bentuk : ....√ Normal, ...Tidak
Keadaan : ....√ Bersih, ....Tidak
Palpasi

5. Kepala
Kulit kepala : ....√ Bersih, ....Kotor
Rambut
Inspeksi
Keadaan rambut : ....√ Bersih, ....Kotor
Kekuatan rambut : ...... Kuat, .....√ Mudah rontok
Palpasi
Tekstur : .... Halus, ....√ Kasar
Wajah/Muka
Bentuk : ....√ Simetris, ....Tidak simetris
Ekspresi Wajah : ....√ Biasa, ....Emosi, ....Meringis
Kelainan : ....Jerawat, Lainnya : Tidak ada
Mata
Keadaan mata : ....√ Bersih, ....Kotor
Kesejajaran : ....√ Normal, ....Strabismus
Palpebra : ....√ Normal, ....Bengkak
Skelera : ....√ Tidak ikterik, ....Ikterik
Konjungtiva : ....√ Pucat, .....Tidak pucat
Pupil : ....√ Isokor, ....Anisokor

18
Reaksi terhadap cahaya : .....Mengecil, .....√ Melebar,
Telinga
Inspeksi
Keadaan telinga : .√..Bersih, ..... Kotor
Palpasi belakang telinga : .....Nyeri, ....√ Tidak
Hidung dan Sinus
Keadaan hidung : ...√ Bersih, ....Kotor
Pembengkakan : ..... Ya, .....√ Tidak
Kesulitan Bernafas : .√ Ya, ..... Tidak
Perdarahan : ..... Ya, ......√ Tidak

6. Jantung
Auskultasi
Bunyi Jantung :BJ 1 : ....√ Normal, .....Tidak
:BJ 2 : ....√ Normal, ......Tidak
Bising Jantung : ....√ Normal, .....Tidak

7. Dada
Payudara
Inspeksi : ....√ Normal, ....Tidak, Sebutkan : ....
Palpasi : ....√ Normal, .....Pembengkakan

8. Abdomen / Perut
Inspeksi
Auskultasi
Bising Usus : 20 x/menit
Perkusi : ....√ Timpani, Lain-lain ......
Palpasi Ringan : .. Normal, ....Massa, .√...Nyeri tekan, .....Distensi
kandung kemih
9. Anus dan Genetalia

19
Anus : ...√ Normal, ....Hemoroid, .....Lesi, ....Lain-lain
Genitalia : ...√ Normal, ....Tidak, Sebutkan : ....

10. Ekstremitas
Inspeksi
Lingkar Lengan Atas (LILA) : 24,6 cm
Sendi : .....√ Normal, ....Nyeri tekan, .Bengkak
Warna Ekstremitas : Normal, tampak lembab
Palpasi
Suhu Ekstremitas : 35,6 oC,
Kekuatan Otot : Ada kontraksi dan gerakan
Perkusi

11. Persarafan / Neurologi


Hemiplegia : ....Ya, ....√ Tidak
Paralisis : ....Ya, ....√ Tidak
Kejang : ....Ya, ....√ Tidak

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Uji labor darah, trombosit
b. Ct scan

6. Analisis Data

20
No Data Fokus Etiologi Masalah
(Subjektif dan Objektif)
1. DS : Mual/muntah Nausea
 Klien mengeluh hidung hidung tersumbat
tersumbat sejak 3 hari
yang lalu
 Klien mengeluh mual dan
merasa ingin muntah Sulit bernafas
 Klien sulit bernafas
 Klien mengatakan rasa
makanan dan minuman
tidak enak
DO : Rasa makanan

 Suhu tubuh : 35, 6 oC dan minuman


tidak enak
 Nadi : 88 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 TD : 125 / 78
 Klien tampak pucat

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Didapatkan satu diagnosa keperawatan pada kasus Ny. L Nausea berhubungan
dengan rasa tidak enak pada makanan dan minuman ditandai dengan mual, muntah
dan pucat.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

21
N Tanggal Diagnosis Tujuan dan Rencana Rasional
o Keperawatan Kriteria hasil tindakan
. (SLKI) (SIKI)
1 27/08/2021 Nausea b.d Setelah Observasi Observasi
. rasa tidak enak dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui faktor
pada makanan asuhan pengalaman yang memungkinkan
d.d mual, keperawatan mual terjadinya mual
muntah, pucat 2x24 jam 2. Identifikasi 2. Mengidentifikasi
diharapkan dampak mual pengaruh mual
tingkat nausea terhadap terhadap kualitas hidup
menurun dengan kualitas hidup pasien
kriteria hasil : ( nafsu 3. Mengetahui faktor
1. Nafsu makan makan) yang memungkinkan
meningkat 3. Identifikasi terjadinya mual
2. Keluhan pengalaman 4. Mengetahui tingkat
mual muntah mual yang di alami
menurun 4. Monitor pasien
3. Perasaan asupan nutrisi 5. Menjaga nutrisi tetap
ingin muntah dan kalori terpenuhi dan
menurun mencegah terjadinya
4. Perasaan Terapeutik mual dan muntah yang
asam dimulut 1. Berikan berlanjut
menurun makanan
5. Wajah pucat dalam jumlah Terapeutik
membaik kecil 1. Meminimalkan
2. Kurangi atau dampak yang
hilangkan mengakibatkan mual
keadaan 2. Mempertahankan
penyebab saturasi oksigen pada
mual pasien agar tetap stabil
3. Kendalikan 3. Menjaga nutrisi tetap
faktor terpenuhi dan
penyebab mencegah terjadinya
mual mual dan muntah yang
berlanjut
Edukasi
Edukasi
1. Anjurkan 1. Dapat membuat klien
makanan jadi lebih baik dan
tinggi melupakan mual
karbohidrat 2. Menjaga nutrisi tetap
rendah lemak terpenuhi dan
2. Ajarkan mencegah terjadinya
teknik non- mual dan muntah yang

22
farmakologis berlanjut
untuk 3. Dapat membuat klien
mengatasi jadi lebih baik dan
mual rileks
3. Anjurkan
istirahat dan Kolaborasi
tidur yang 1.analgetik dapat memblok
cukup reseptor mual dan
mengurangi rasa mual
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
anti emetik
jika perlu

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ kode. jam Implementasi Respon klien
Tgl Dx Keperawatan
Rabu, D.0076 09.00  Melakukan pengkajian - Pasien mengatakan
15/09- mual yang dialami mual berkurang
2021 pasien dimulai dari - pasien mengatakan
frekuensi, durasi, sudah mengerti
tingkat mual dan faktor penyebab mual
penyebab mual adalah rasa tidak
enak pada makanan

10.00 - Pasien
 Berikan istirahat dan mengatakan
tidur yang adekuat akan tidur
untuk mengurangi
- Pasien masih
mual
tampak
meludah
sesekali

23
12.00

- Pasien
 Menganjurkan pasien
mengatakan
untuk makan sedikit ,
mualnya tidak
tetapi sering dalam
menurunkan
keadaan hangat
keinginan
untuk makan
siang
Kamis D.0076 08.00  Menganjurkan pasien - Pasien
16/09- mengurangi bersedia
2021 mengkonsumsi mengurangi
makanan yang makanan yang
menyebabkan mual menyebabkan
mual, seperti
jahe, biskuit,
kacang

08.30
 Mengatur periode - Pasien
istirahat yang cukup mengatakan
untuk pasien masih merasa
tidak nyaman
ketika
istirahat

24
E. EVALUASI KEPERAWATAN

Masalah Hari /Tanggal Jam SOAP


keperawatan
S : Klien mengatakan nausea
Nausea Minggu, 19
atau mual sudah membaik dan
September 2021 pukul 13.00 WIB
berkurang

25
O : Klien tampak segar dan
dapat mengatasi mual dan
muntah

A : Nausea tidak berlanjut

P : Rencana tindakan dihentikan

BAB IV

PEMBAHASAN

Nausea adalah Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau
lambung yang dapat mengakibatkan muntah. Muntah adalah dorongan dari dalam
perut yang tidak disadari dan pengeluarannya melalui esofagus sampai ke mulut.
Muntah biasanya disertai dengan mual tetapi mual tidak selalu menimbulkan muntah.

26
Penyebab Mual Banyak penyebab yang dapat menimbulkan mual, sehingga mual
memiliki gejala yang tidak spesifik. Penyebab mual bisa diakibatkan karena pusing,
pingsan, stres, depresi, efek samping obat (3%) dan awal kehamilan (morning
sickness). Penyebab mual yang paling umum, antara lain :
1 . Gangguan biokimiawi (mis, uremia, ketoasidosis diabetik)
2 . Gangguan pada esofogus
3 . Distensi lambung
4 . Iritasi lambung
5 . Gangguan pankreas
6 . Peregangan kapsul limpa
7 . Tumor terlokalisasi (mis, neuroma akustik, tumor otak primer atau sekunder,
metastasis tulang di dasar tengkorak)
8 . Peningkatan tekanan intraabdominal
9 . Peningkatan tekanan intrakranial
10 . Peningkatan tekanan intraorbital
11 . Mabuk perjalanan
12 . Kehamilan
13 . Aroma tidak sedap
14 . Rasa makanan/minuman yang tidak enak
15 . Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
16 . Faktor psikologis (mis, kecemasan, ketakutan, stres)
17 . Faktor agen farmakologis
18 . Efek toksin
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah disebut nausea. Muntah adalah dorongan dari dalam

27
perut yang tidak disadari dan pengeluarannya melalui esofagus sampai ke mulut.
Muntah biasanya disertai dengan mual tetapi mual tidak selalu menimbulkan muntah.
Asuhan keperawatan pada kasus nausea dilakukan mulai dari pengkajian, menetukan
diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan serta
evaluasi keperawatan.

5.2 Saran
Diharapkan dengen mengetahui Asuhan keperawatan nausea ini maka dapat
diterapkan dalam proses keperawatan dan sebagai bahan pembelajaran bagi
mahasiswa keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, t. (2019, Desember 17). Nausea & Vomiting. Retrieved from Scribd:
https://id.scribd.com

28
Astuti, K. (2019). Konsep Dasar Nausea . Repository Poltekkes Denpasar, 1-11.

Dhevi, F. (2020, Maret 03). Etiologi Nausea dan Vomiting. Retrieved from Scribd:
https://id.scribd.com

Kumalasari, C. (2020). Latar Belakang Mual dan Muntah Pasca Operasu. eprints Poltekkes
Jogja, 15-21.

Lestari, V. (2019). Pengertian Mual dan Muntah. repository poltekkes tjk, 7-9.

Nanggraeni, L. (2018, Oktober 31). Manifestasi Klinis Nausea dan Vomiting. Retrieved from
Scribd : https://id.scribd.com

Pramastuti, E. (2018). Efektivitas Pemberian Madu Dalam Menurunkan Kejadian Nausea dan
Vomitus Pasca Operasi. repository Unair, 21-24.

Qudsi, A. (2019). Definisi Nausea and Vomiting. eprinst Undip, 10-12.

Sari, N. (2018). Tinjauan Teoritis Pasien Nausea. Repository UMY, 5-8.

29

Anda mungkin juga menyukai