Anda di halaman 1dari 19

Teknologi Digital dalam

Pelayanan Kebidanan dan


Kewirausahaan
Astrisa Faadhilah, SST., M. Epid
Komunikasi Kesehatan
◦ Komunikasi kesehatan merupakan bidang keilmuan yang berkembang dalam beberapa dekade
belakangan ini. Sebagai sebuah bidang keilmuan, komunikasi kesehatan merupakan bidang yang
kaya kajian, menakjubkan, dan relevan dengan studi mengenai komuikasi antar manusia
maupun komunikasi bermedia yang berkaitan dengan usaha kesehatan terutama dalam
promosi kesehatan.
◦ Komunikasi kesehatan pada hakikatnya adalah komunikasi yanng dilakukan di ranah kesehatan
yang dilakukan untuk mendoronng tercapainya keadaan yang sehat secara utuh, baik fisik,
mental, maupun sosial.
◦ Di sisi lain perkembangan media dan teknologi perlu dilihat sebagai sebuah potensi dalam
kegiatan komunikasi kesehatan. Melalui media, informasi kesehatan semakin mudah diampaikan
kepada khalayak. Demikian pula melalu teknologi komunikasi, para profesional kesehatan
semakin mudah berkomunikasi.
◦ Pengertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah
gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi (mulai dari
pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
Sistem informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan
tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
Informasi pemantauan kinerja sistem kesehatan
◦ Sistem informasi kesehatan adalah integrasi antara
Kesehatan perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi secara sistematis
untuk mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
◦ Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003
tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan.
◦ Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002
Regulasi tentang Kebijakan Strategi Pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) dan Kepmenkes Nomor
Penetapan 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota
Sistem ◦ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837
tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan
Informasi Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional.

Kesehatan ◦ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837


tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan
Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional.
6
BUILDING
BLOCK
◦ Tujuan dari dikembangkannya Sistem informasi
kesehatan adalah:
◦ Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan
subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yang berperan dalam memberikan informasi
untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang
Tujuan Sistem adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada
Informasi tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit
ataupun Puskesmas.
Kesehatan ◦ Dalam bidang kesehatan telah banyak
dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi
Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya
berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat
mentransformasi data yang tersedia melalui
sistem pencatatan rutin maupun non rutin
menjadi sebuah informasi.
◦ Manfaat Sistem Informasi Kesehatan World Health
Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem
informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat
antara lain:
◦ Membantu pengambil keputusan untuk
mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan
Manfaat Sistem meningkatkannya.
◦ Pemberdayaan individu dan komunitas dengan
Informasi cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Adapun manfaat adanya Sistem informasi
Kesehatan kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya: 1) Memudahkan setiap pasien untuk
melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan. 2) Memudahkan fasilitas
kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang
berobat.
◦ Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol
dengan baik (bekerja secara terstruktur).
◦ Dalam perkembangannya Sistem informasi kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi dua (berdasarkan pada karakteristik
integrasi Sistem informasi), yaitu:
◦ Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas
internal yang tinggi
◦ Sistem informasi rekam medis elektronik
◦ Sistem informasi manajemen dokumen
◦ Sistem informasi farmasi
◦ Sistem informasi geografis
◦ Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan
◦ Sistem informasi eksekutif
◦ Data warehouse dan datamining
◦ Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi
eksternal yang tinggi
◦ Telemedicine
◦ Internet, intranet, ekstranet
◦ Sistem informasi kesehatan publik.
Informasi Data Satu Pintu
◦ Kebijakan pemerintah tentang pengolahan data dan informasi data satu pintu dilakukan dengan latar
belakang:
◦ Sistem-sistem pencatatan dan pelaporan yang ada belum terkoordinasikan dalam satu mekanisme kerjasama.
◦ Sebagian besar daerah kurang memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan.
◦ Pemanfaatan data dan informasi dalam manajemen kesehatan belum optimal akibat belum berkembangnya
sistem kesehatan dan manajemen kesehatan di berbagai tingkat. Pemanfaatan data dan informasi kesehatan oleh
masyarakat cenderung meningkat, tetapi sistem informasi kesehatan belum dapat mengimbanginya.
◦ Pemanfaatan teknologi telematika dalam sistem informasi kesehatan belum optimal.
◦ Dana untuk pengembangan sistem informasi kesehatan masih terbatas.
◦ Belum banyak tenaga purna-waktu pengelola sistem informasi kesehatan yang menduduki jabatan fungsional.
◦ Azas desentralisasi dapat mendekatkan pengambilan keputusan ke sumber issue, maka untuk mengetahui adanya
suatu issue, dibutuhkan sistem informasi kesehatan yang terpadu.
◦ Perlu perumusan dan penataan sistem kesehatan propinsi dan kabupaten atau kota dalam rangka pencapaian
indonesia sehat, seolah-olah ada hubungan yang putus antara kabupaten atau kota dengan propinsi serta dengan
pusat.
◦ Menurut Shortliffe (2001), rekam medik elektronik
(rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang
penyimpanan informasi secara elektronik mengenai
status kesehatan dan layanan kesehatan yang
diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan
sedemikian rupa, hingga dapat melayani berbagai

Rekam Medis pengguna rekam medis yang sah.


◦ Karakteristik rekam medis elektronik, yaitu: 1)
Elektronik Akses simultan dari berbagai tempat 2) Tampilan
data dapat dilihat dari berbagai pendekatan 3) Data
entry lebih terstruktur 4) System pendukung
keputusan 5) Mempermudah analisis data 6)
Mendukung pertukaran data secara elektronik dan
pemanfaatan data secara bersama-sama (data
sharing) 7) Dapat bersifat multimedia
◦ Berkas rekam medis milik sarana
pelayanan kesehatan.
Peraturan Menteri ◦ Isi rekam medis merupakan milik
Kesehatan pasien.
Republik ◦ Isi rekam medis sebagaimana dimaksud
Indonesia Nomor pada ayat
269/Menkes/Per/Iii ◦ dalam bentuk ringkasan rekam medis.
◦ Ringkasan rekam medis sebagaimana
/2008 Tentang dimaksud pada ayat
Rekam Medis ◦ dapat diberikan. dicatat, atau dicopy
Pasal 12 oleh pasien atau orang yang diberi
kuasa atau atas persetujuan tertulis
pasien atau keluarga pasien yang
berhak untuk itu
Bidan menjamin kerahasiaan informasi klien dan bertindak
bijaksana dalam menyebarkan informasi tersebut.

Bidan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka


berdasarkan hasil asuhan bagi ibu.

Kewajiban Bidan diperkenankan untuk menolak berpartisipasi dalam


kegiatan yang bertentangan dengan moral, akan tetapi, bidan
profesi bidan perlu menumbuhkan kesadaran individu untuk tidak
mengabaikan pelayanan kesehatan esensial bagi ibu.
Bidan memahami akibat buruk pelanggaran etik dan hak asasi
manusia (HAM) bagi kesehatan ibu dan anak, dan menghindari
pelanggaran ini.

Bidan berpartisipasi dalam pembangunan dan pelaksanaan


kesehatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan keluarga
yang mengasuh anak.
Etika Berselancar di
Dunia Digital
◦ Dalam berinternet, sebenarnya
mudah tapi sulit juga karena kita di
tuntut teliti dalam mengunakan
internet, kita di tuntut mengunakan
juga kejujuran kita, akal kita dan
nurani kita. Marilah kita bersama
sama saling menghargai dan mencoba
lebih sensitif dalam hal ini. Apakah
anda siap menyambut internet di
kehidupan anda ?
◦ Kompleksitas masyarakat ini
semakin nyata dalam kondisi
kekinian. Masyarakat di masa
kini adalah masyarakat yang
memiliki kemampuan literasi
media yang baik. Interaksi
masyarakat dengan media
masa telah menjadikan
mereka kian kritis.

Anda mungkin juga menyukai