DISUSUN OLEH :
1. Chandra Jefrianja 7. Putri Sri Utami
2. Adela Sari 8. Radha Insyiraa Alif
3. Dhania Djulian 9. Nur Asri Wulandari
4. Dina Oktarina 10. Diana Angriana
5. Siti Rahma 11. Sandra Wulandra Putri
6. Purwita Sari
PEMBIMBING INSTITUSI :
H. Budi Santoso, M.Kep., Sp.Kom
PEMBIMBING KLINIK :
Evilia, S. Kep
Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima
tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan,
merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses
keperawatan.
A. Gambaran Umum
1. Sejarah
Puskesmas Kampus berdiri sejak tahun 1978 dengan nama Puskesmas Kampus, dimana
bangunannya berada diatas tanah hibah dari Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dengan luas
tanah 1560 m2 dengan wilayah kerja Kecamatan Ilir Barat I. Pada waktu pertama berdiri
Puskesmas Kampus memberikan pelayanan/pengobatan umum, pengobatan gigi dan KIA.
Puskesmas Kampus terletak di Jalan Golf Blok G-5 Rt. 31 Kampus Palembang.
Masyarakat yang ingin berobat dapat menjangkaunya dengan berjalan kaki maupun menggunakan
kendaraan bermotor.Puskesmas Kampus tidak dilewati kendaraan umum.
Adapun Pimpinan Puskesmas Kampus yang pernah bertugas di Puskesmas Kampus sebagai
berikut :
1. dr. Ratna
2. dr. Eddy Sarkati
3. dr. Jin Tetahilo
4. dr. Habibah
5. dr. Susilawati
6. dr. Desty Aryani 1998 Agustus 2002
7. dr. Indrayati Agustus 2002 Januari 2003
8. dr. Salilul Hulwan.M Januari 2003 Mei 2009
9. dr.Yulifa Mei 2009 Mei 2010
10. dr. Cindy Tiaranita Mei 2010 Oktober 2011
11. dr. Yuliarni, M.Kes Oktober 2011 Sekarang
Secara fisik Puskesmas Kampus mengalami perbaikan total pada tahun 2015, sehingga
tampak seperti penampilan saat ini. Dengan penampilan yang menarik dan SDM yang memadai
Puskesmas Kampus akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Dalam rangka implementasi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD), maka Puskesmas Kampus perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Maka
struktur organisasi Puskesmas Kampus dikembangkan dari organisasi yang saat ini ada. Perubahan
paling mendasar dilakukan untuk membenahi aspek pengelolaan keuangan, pengawasan,
monitoring dan evaluasi. Sedangkan bagian lain hanya akan berubah secara minor atau tidak
dilakukan perubahan sama sekali. Penguatan dalam akuntabilitas dan transparansi organisasi
menjadi tujuan utama dalam pembenahan organisasi.
Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 3 tahun 2013 tanggal 15 Januari 2013,
tantang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat),
struktur organisasi Puskesmas Kampus Palembang adalah sebagai berikut:
a. Unsur Pimpinan, yaitu Kepala Puskesmas
b. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sub Bagian Tata Usaha
c. Unsur Pelaksana, yaitu Koordinator Program
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Puskesmas Kampus mendapatkan sertifikat iso 9001: 2008 dari NQA pada tahun 2016.
2. Keadaan Umum
2.1. Letak dan Batas Wilayah kerja Puskesmas Kampus
Terletak di Kecamatan Ilir barat I Kelurahan Lorok Pakjo dengan luas wilayah 227
Ha.
Batas wilayah kerja Puskesmas Kampus ;
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan demang Lebar Daun
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bukit Lama
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar daun
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan 26 Ilir DI
Wilayah kerja Puskesmas Kampus meliputi 1 kelurahan yaitu Kelurahan Lorok Pakjo
dengan luas wilayah kerjanya 227 Ha.Terbagi lagi menjadi 15 RW dan 62 RT. Pada Tahun
2016 jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Kampus 30.652 jiwa.
Griya Sehat Puskesmas Kampus merupakan program unggulan yang ada di Puskesmas
Kampus. Adapun program kegiatan yang ada di griya sehat yaitu bina pelayanan kesehatan
tradisional, pembentukan model pelayanan kesehatan tradisional integrasi, dan pemberdayaan
masyarakat melalui kegiatan kemitraan.
2.4. Administrasi
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas kampus menggunakan sistem
komputerisasi setiap ruangan bertanggung jawab memasukkan data laporan masing-masing
program dan cara pengiriman laporan setiap bulan melalui 2 cara yaitu :
1. Pengiriman Laporan melalui email ke dinas kesehatan
2. Pengiriman laporan melalui hasil print ke dinas kesehatan
Adapun email Puskesmas Kampus : Puskesmaskampus@yahoo.co.id
Puskesmas Kampus juga memiliki website yang berguna untuk memilihat profil
puskesmas kampus dan kegiatan dalam maupun luar gedung puskesmas. Adapun website
Puskesmas Kampus : Website: Puskesmaskampus.com
2.5. Jumlah Sarana dan Prasarana
Tabel.1
Data Jenis Sarana dan Prasarana Puskesmas Kampus Tahun 2016
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi
Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
a. Puskesmas Pembantu 2
b. Poskeskel 1
c. Griya sehat PKM Kampus 1
d. Puskesmas keliling 1
e. Sepeda motor 2
f. Mobil Ambulan 0
II Sarana Penunjang
a. Komputer 13
b. Mesin Tik -
c. Telepon 1
d. PDAM 1
e. Listrik (5500 watt) 1
2. Penduduk 30.652
Laki-laki 15.491
Perempuan 15.161
3. KK 6121
RT 62
RW 15
Rumah 5681
7. Fasilitas Kesehatan
a. Rumah sakit 3
b. Rumah bersalin 1
c. Balai Pengobatan 2
d. Dokter umum praktek 4
e. Bidan Praktek 8
f. Apotik 5
g. Optik 9
h. Puskesmas Pembantu 2
i. Toko Obat 1
j. Pengobatan tradisional 5
k. Dokter gigi Praktek 3
8. Fasilitas Pendidikan
a. Pra Sekolah 888
b. SD/MI 2528
c. SMP/MT 1308
d. SMU/MA 2908
e. Pesantren -
f. Jumlah murid seluruh 7778
9. UKGMD
a. Posyandu 17
b. Posyandu aktif 17
c. Jumlah kader 88
d. Dukun bayi -
10. KESLING
a. Jumlah rumah 5681
b. Sumber air bersih 5681
* Sumur pompa tangan 0
* PDAM 5681
* Sumur gali 9
* Jamban keluarga 5681
* SPAL -
* TPS 0
c. Tempat-tempat umum
* Masjid 15
* Musholla 7
* Salon 5
* Pasar 0
*Kelenteng 7
*Pesantren 1
d. Tempat industri
* Pengelolahan tempe/tahu -
* Kerupuk 15
* Roti -
* Lain-lain 0
e. Tempat-tempat makan
* Restoran 29
* Warung nasi 9
* Warung kopi 0
2.7. Pendidikan
Di wilayah kerja Puskesmas Kampus, terdapat 37 sarana pendidikan yang terdiri dari
TK/PAUD, SD/MI, SMP , SMA/SMK dan perguruan tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Kampus. Sebagian besar sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kampus adalah milik
swasta. Jumlah sekolah SD ada 8 sekolah yang terdiri dari 5 sekolah SD milik swasta dan 3
sekolah SD milik pemerintah, jumlah sekolah SMP ada 4 sekolah yang terdiri dari 1 sekolah
SMP milik Pemerintah dan 3 sekolah SMP milik swasta, sedangakan jumlah sekolah SMA
ada 7 sekolah yang terdiri dari 2 sekolah SMA milik Pemerintah dan 5 sekolah SMA milik
swasta. Perguruan tinggi ada 2 sekolah yang semuanya milik swasta dan sekolah akademi ada
1 sekolah yang di miliki oleh swasta.
Jumlah siswa-siswi di sekolah binaan Puskesmas kampus Tahun 2016 :
1. TK/ PAUD berjumlah 888 orang
2. SD/MI berjumlah 2528 Orang
3. SMP/Mts berjumlah 1308 Orang
4. SLTA/MA berjumlah 3054 Orang
Tabel. 3
Siswa TK dan PAUD di wilayah kerja Puskesmas Kampus tahun 2016
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
L P
1 TK Alfalah 28 24
2 TK Buble Kid 13 6
3 TK Pembina 114 123
4 TK kuncup Dian 43 50
5 TK Al-azhar 56 62
6 TK Fajar Insani 7 9
7 TK Kinder Placed 45 53
8 TK YKAI 8 6
9 TK Quraniah 18 13
10 PAUD Pelangi 8 12
11 PAUD Melati 16 23
12 PAUD Cerdas 4 4
13 PAUD Al Rasyid 2 5
14 PAUD ASUHAN BUNDA 18 13
15 PAUD Kurnia 18 21
16 PAUD Hijratul Muslimin 12 9
Jumlah 410 433
Tabel. 4
Jumlah siswa SD Kelas I di wilayah kerja Puskesmas Kampus Tahun 2016
Tabel. 5
Jumlah siswa SMP di wilayah kerja Puskesmas Kampus tahun 2016
Penduduk yang mempunyai pendidikan SMA ke atas setiap tahun semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya jumlah institusi pendidikan baik negeri maupun swasta.
Penduduk yang tergolong tingkat ekonomi menengah keatas memberikan gambaran yang
cenderung meningkat. Hal ini ditopang oleh kegiatan perdagangan, perindustrian serta
perkebunan. Preferensi terhadap tempat pelayanan kesehatan menunjukan kecenderungan
kearah pemilihan tempat pelayanan yang menyediakan tenaga medis.
2.10. Politik
Dengan adanya pemekaran wilayah Kota Palembang melalui Peraturan Pemerintah No.23
Tahun 1998 tanggal 6 Desember 1998 dan pemekaran Kecamatan dalam kota Palembang
melalui Peraturan Daerah No.23 tahun 2000 tanggal 5 Desember 2000, maka perkembangan
pemukiman penduduk, sarana umum, dan sarana sosial akan terjadi dimana-mana.
Perkembangan tersebut tentunya akan juga menambah luas jangkauan pelayanan kesehatan.
Aspek legal dan regulasi antara lain adalah Peraturan Pemerintah di bidang kesehatan
maupun diluar bidang tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap organisasi Puskesmas
Kampus. Peraturan-peraturan tersebut akan berpengaruh terhadap Puskesmas Kampus. dalam
mengembangkan segala kebijakan termasuk pemasaran.
2.12. Perilaku
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan rumah tangga di kelurahan lorok pakjo sudah
mencapai 84 %, sedangkan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan institusi TTU baru
tercapai 25 % dikarenakan masih banyak karyawan di institusi perkantoran yang merokok.
2.13. Lingkungan
Jumlah rumah 5681 dengan sumber air bersih telah menggunakan PDAM dan mempunyai
jamban keluarga.
B. Program Esensial dan Pengembangan Puskesmas
1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Puskesmas
Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas Kampus yakni Mewujudkan
kelurahan Lorok pakjo sehat yang optimal dengan bertumpu pada pelayanan prima dan
pemberdayaan masyarakat. Puskesmas Kampus memberikan pelayanan kepada masyarakat
Kecamatan Ilir barat I Kelurahan Lorok Pakjo dan masyarakat diperbatasan sekitarnya.
1.1. Pelayanan Kesehatan Wajib
a. Upaya Promosi Kesehatan
Meliputi penyebarluasan informasi kepada masyarakat wilayah binaanPuskesmas
Kampus.
Kegiatan tersebut adalah
1) Penyuluhan langsung
2) Penyebaran leafletleaflet
3) Pemasangan spanduk
4) Skreening siswa SD, SMP, dan SMU (17 Sekolah)
Kunjungan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Griya Sehat Puskesmas Kampus) pada tahun
2015 terjadi peningkatan yang sangat tinggi dibandingkan tahun 2014. Hal ini disebabkan karena
masyarakat sudah dapat merasakan manfaat pengobatan tradisional yang diberikan di Puskesmas
Kampus.
Tabel 14.
Jenis Pelayanan di Griya Sehat Puskesmas Kampus Tahun 2015
Jumlah Kunjungan
Jenis Pelayanan
Tahun 2015
Massage 287
Ramuan Herbal 264
Akupresur 160
Bekam 107
Konseling 105
Perawatan Wajah 32
Akupuntur 24
Pijat Bayi 23
Sauna 11
Refleksi Kaki 2
Sumber: Data Kunjungan Griya Sehat Puskesmas Kampus Tahun 2015
Tabel 15.
Jenis Pelayanan di Griya Sehat Puskesmas Kampus Tahun 2016
Jumlah Kunjungan
Jenis Pelayanan
Tahun 2016
Ramuan Herbal 716
Terapi manual 577
Konseling 182
Akupresur 109
Facial 24
Bekam 22
Sauna 9
Akupuntur 8
Lulur 5
EFT 4
Sumber: Data Kunjungan Griya Sehat Puskesmas Kampus Tahun 2016
Dari data 10 kunjungan terbesar penyakit yang ada di Puskesmas Kampus, ISPA masih
menduduki peringkat satu. Penyakit kronis seperti hipertensi dan Diabetes Melitus yang
membutuhkan pengobatan seumur hidup juga telah masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak di
Puskesmas Kampus. Hal ini menjadi perhatian utama, karena cost untuk pengobatan penyakit
kronis ini sangat besar. Karena itu upaya promotif dan preventif sangatlah penting untuk
mengendalikan peningkatan kasus penyakit kronis ini. Disisi lain hal ini juga menjadi peluang bagi
terlaksananya program pengobatan tradisional dimana pemanfaatan tanaman obat dan tindakan
akupreser dapat disosialisasikan lebih intensif lagi sehingga masyarakat akan menjadi mandiri
dalam upaya perawatan kesehatan dirinya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan pertama dengan ketua RT 02 RW 01 Kelurahan
Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang. Melalui pertemuan ini diperoleh profil
demografi RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok Pakjo. Berdasarkan karakteristik sosial masyarakat
yang ada, terdapat perkumpulan jamaah tahlil dan posyandu yang berjalan dengan baik dan
rutin. Dalam rangka mengenal dan membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan
warga RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok Pakjo, kelompok melakukan pendekatan terhadap tokoh
masyarakat dan kader posyandu daerah setempat karena fokus askep mengarah pada perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dan masalah kesehatan.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian dilakukan penyusunan angket (kuesioner) yang akan diisi
oleh masyarakat. Penyusunan angket dilakukan melalui supervisi dan koordinasi dengan
pembimbing Keperawatan Komunitas. Melalui angket tersebut diharapkan akan diperoleh
informasi tentang masalah masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Setelah angket
direvisi kemudian dilakukan penyebaran 36 buah angket secara langsung kepada
masyarakat yang menjadi sampel untuk mewakili keseluruhan masyarakat RT 02 RW 01
Kelurahan Lorok Pakjo. Penyebaran angket berlangsung selama satu hari pada tanggal 15
Juli 2017. Pengisian angket dilakukan dengan metode wawancara. Setelah angket
terkumpul dilakukan tabulasi data melalui proses komputerisasi kemudian data disajikan
dalam bentuk diagram untuk selanjutnya dianalisa.
Hasil Survey Mawas Diri oleh Mahasiswa Prodi D.IV Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palembang
Di RW 01 RT 02 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang 2017
1. Batas wilayah RT 08
Batas wilayah sebelah barat : Politeknik Negeri Sriwijaya
Batas wilayah sebelah utara : DAM
Batas wilayah sebelah selatan : SD Negeri 21 Palembang
Batas wilayah sebelah timur :
2. Jumlah KK yaitu 36
3. Jumlah penduduk 135 orang.
A. DATA UMUM
Distribusi tabulasi Data Umum sebagai berikut :
Table 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di RT O2 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir
Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari data diatas di dapatkan jumlah bayi 1 orang (0,7%), balita 8 orang (5,9%), usia sekolah 12
orang (8,9%), remaja 17 orang (12,6%), dewasa 89 orang (65,9%), dan lansia ada 8 orang (5,9%).
Table 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir di RT O2 Kelurahan Lorok
Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari data diatas didapatkan penduduk tidak sekolah 8 orang (5,9%), SD 43 orang (31,9%),
SMP 28 orang (20,7%), SMA 45 orang (33,3%), perguruan tinggi 11 orang (8,1%). Disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan penduduk RT 02 masih rendah dikategorikan. Hal ini dapat menjadi
salah satu data penunjang jika di wilayah tersebut terjadi suatu masalah, karena tingkat
pengetahuannya yang masih tergolong rendah sehingga dapat berpengaruh pada pola perilaku
sehari-hari dalam berpikir, dan bertindak.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari data diatas didapatkan jumlah penduduk di RT 02 dengan jenis kelamin laki-laki
berjumlah 70 orang (51,9%), dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 65 orang (48,1%).
Table 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RT O2 Kelurahan Lorok Pakjo
Kecamatan Ilir Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pekerjaan dominan warga RT
08 Kel. 19 Ilir adalah sebagai Buruh dengan data sebanyak 49 orang (36,3%). Hal ini dapat
dikaitkkan dengan penghasilan perbulan yang diperoleh warga.
Table 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Per Bulan di RT O2 Kelurahan Lorok Pakjo
Kecamatan Ilir Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
dikumpulkan kemudian
29 80,6 80,6 94,4
diangkut petugas kebersihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Table 11. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kualitas Sumber Air di RT O2 Kelurahan Lorok Pakjo
Kecamatan Ilir Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C. DATA KESEHATAN
Table 16. Distribusi Penduduk Berdasarkan Cara Keluarga Membawa Anggota Keluarga
Yang Sakit di RT O2 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Tahun 2017
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
NO MASALAH SKOR
1. Resiko Terjadinya penyakit DBD akibat lingkungan yang tidak
adekuat dan perilaku yang tidak adekuat.
A. KEKUATAN
Sebagian besar masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir
Barat I Kota Palembang adalah masyarakat yang mempunyai rasa kekeluargaan masih
kuat. Apabila ada permasalahan dalam masyarakat, mereka mempunyai antusiasme yang
tinggi dalam menyeleseikan permsalahannya. Warga masyarakat juga sangat terbuka untuk
menerima informasi-informasi baru yang berhubungan dengan kesehatan seperti penyakit
degeneratif (Hipetensi, diabetes militus), asam urat, gastritis, jantung, dan ispa. Hal inilah
yang sangat membantu dalam proses asuhan keperawatan komunitas di RT 02.
Dalam melakukan proses keperawatan komunitas di RT 02 RW 01 Kelurahan
Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang, antusiasme dan peran aktif
masyarakat dalam membatu pelaksanaan program-program yang telah direncanakan sangat
membantu dalam tercapainya tujuan-tujuan yang kami harapkan dalam setiap pelaksanaan
program, seperti program MMD. Rasa kekeluargaan dan gotong royong mereka sangat
membatu terutama dalam penyebaran informasi-informasi yang kami berikan melalui
penyuluhan, sosialisasi, diskusi, serta musyawarah bersama, begitupula dukungan dari
ketua RT, kader-kader kesehatan, serta tokoh-tokoh masyarakat yang sangat besar dalam
memberikan masukan-masukan serta saran yang membangun, sehingga menjadi sumber
utama kekuatan kami untuk dapat mengimplementasikan program-program yang telah
direncanakan dengan baik dan yang kami harapkan dapat membatu menambah
pengetahuan masyarakat RT 02 untuk berubah menjadi lebih baik dan sehat.
B. KELEMAHAN
Warga masyarakat di RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat
I Kota Palembang memiliki pekerjaan sebagaian besar buruh yang mengakibatkan
mobilitas tinggi di masyarakat sehingga terdapat kesulitan dalam menentukan waktu
pertemuan yang tepat sebagai sarana dalam proses keperawatan komunitas. Apalagi dalam
bulan suci Ramadhan yang sebagian besar banyak masyarakat yang menghabiskan waktu
siangnya untuk beristirahat tidur. Dan tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah
menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat terutama di bidang kesehatan. Hal ini
merupakan salah satu penyebab kurang maksimalnya pelaksanaan beberapa program yang
kami laksanakan.
C. KEGIATAN
Berdasarkan masalah yang didapat saat pengkajian di RT 02 Kelurahan Lorok
pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang pada tanggal 15-19 Juni 2017, maka dari itu
akan diadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dengan melakukan Penyuluhan
Kesehatan tentang DBD dan Hipertensi sekaligus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
konsultasi kesehatan di RT 02 RW 01 Kelurahan Lorok pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota
Palembang. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada :
Hari/tanggal : Kamis, 22 Juni 2017
Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Langgar Riadhul Jannah
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
C. Sasaran
Masyarakat RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota Palembang.
D. Materi
(Terlampir)
E. Media
Leaflet dan peraga langsung
F. Metode
Ceramah, dan Tanya jawab
G. Kegiatan penyuluhan
H. Kriteria Hasil:
1. Kehadiran keluarga 80%
Keluarga dapat menyebutkan kembali: Memahami pengertian hipertensi.
Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
Memahami faktor penyebab hipertensi.
Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.
2. Salah satu keluarga dapat melakukan redemonstrasi tentang cara tradisional menangani
hipertensi.
3. Masyarakat yang hadir mampu mengajukan pertanyaan.
4. Semua masyarakat dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
I. Referensi
Anonim. ____. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). www.medicastore.com. Diakses: 6
Maret 2012
Astawan, Made, Prof. dr. Ir. Ms. ___ . Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
www.depkes.co.id. Diakses: 6 Maret 2012
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta
Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta,
1999
C. Jenis-jenis hipertensi
Jenis-jenis hipertensi adalah:
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 159 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 90 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 179 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 100 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 209 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 110 120 mmHg
D. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :
Pusing
Rasa berat di tengkuk
Mudah marah
Telinga berdenging
Sukar tidur
Sesak nafas
Mudah lelah
Mata berkunang-kunang
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
a. sakit kepala
b. kelelahan
c. mual
d. muntah
e. sesak nafas
f. gelisah
g. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal.
E. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
a. Penyakit jantung (gagal jantung)
b. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
c. Penyakit otak (stroke)
F. Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang
c) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak
I. Pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi secara
teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey yang dimulai pada tanggal 15 Juni 2017, didapatkan
beberapa masalah kesehatan di RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota
Palembang.. Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format pengkajian
komunitas yang disusun dalam bentuk kuesioner, format wawancara dan observasi yang
merupakan alat bantu dalam mengkaji ancaman kesehatan masyarakat di RT 02 RW 01
Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota Palembang. Sebagai tindak lanjut dari format
pengkajian keperawatan komunitas tersebut telah dilakukan pengumpulan data di
masyarakat kemudian di analisa.
Dari hasil analisa tersebut akan dipersentasikan hasil pengkajian data-data yang
bermasalah pada masyarakat untuk dicarikan solusinya. Adapun tujuan dari persentase ini
adalah untuk menentukan bersama-sama masyarakat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan oleh masyarakat sendiri bersama Mahasiswa yang disesuaikan dengan
sumber daya dan kemampuan masyarakat RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat
I Kota Palembang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec.
Ilir Barat I Kota Palembang., diharapkan Masyarakat dan Mahasiswa mengetahui
masalah kesehatan yang ada di RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota
Palembang dan menentukan tindak lanjut untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Desa diharapkan Masyarakat dan
Mahasiswa mampu :
a. Mempersentasikan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada pada masyarakat
RT 02 Puncak Sekuning Palembang.
b. Menetapkan masalah kesehatan di RT 02 Puncak Sekuning Palembang.
c. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di RT 02 Puncak Sekuning
Palembang.
d. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan di RT 02 Puncak Sekuning Palembang.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir
Barat I Kota Palembang.
2. Sasaran/ target
a. Masyarakat
b. Ketua RW
c. Ketua RT
d. Tokoh Masyarakat
e. Tokoh Agama
f. Kader Kesehatan
3. Metode
a. Presentasi
b. Ceramah
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Mikrophone
b. LCD / Proyektor
c. Laptop
5. Susunan Kepanitiaan
Ketua : Chandra Jefrianja
Sekretaris : Adela Sari
Bendahara : Dhania Djulian
Moderator : Emmy Puji Astuti
Notulen : Dina Oktarina
Observer : Putri Sri Utami
Siti Rahma
Fasilitator : Radha Insyiraa Alief
Sandra Wulandra Putri
Dokumentasi : Purwita Sari
Diana Angriana
Komsumsi : Nur Asri Wulandari
6. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juni 2017
Pukul : 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Langgar Riadhul Jannah
7. Setting Tempat
D. Susunan Acara
No. Acara Metode Waktu
Penyuluhan Kesehatan
5. Doa 5 menit
6. Penutup menit
E. Uraian Tugas
1. Persiapan
Penanggung Jawab :
a. Kepala Puskesmas Kampus Kota Palembang
b. Ketua RW dan ketua RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota
Palembang.
Pembawa acara/ moderator :
a. Memperkenalkan peelaksanaan kegiatan
b. Membuat kontrak waktu
c. Menjelaskan tujuan pertemuan
d. Menjelaskan tujuan musyawarah kepada moderator
e. Menutup acara
f. Memimpin jalannya musyawarah
g. Mengarahkan jalannya musyawarah
Ketua :
Menyajikan hasil pendataan
Notulen :
Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil musyawarah
Observer :
a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah
Fasilitator :
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama pertemuan
Dokumentasi :
Mendokumentasikan kegiatan musyawarah
F. Kriteria Hasil
1. Struktur
a. 80 % dari undangan dapat menghadiri pertemuan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
c. Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugasnya
d. Pre planning telah disetujui oleh dosen pembimbing
e. Melakukan koordinasi dengan Ketua RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir
Barat I Kota Palembang.
f. Melakukan koordinasi puskesmas
2. Proses
a. Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi
3. Hasil
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada RT 02 RW 01 Kel. Lorok Pakjo Kec.
Ilir Barat I Kota Palembang.
b. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di RT 02 Puncak Sekuning,
Palembang
c. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan di RT 02 Puncak Sekuning,
Palembang.
LAPORAN HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
RT 02 RW 01 KEL. LOROK PAKJO KEC. ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG
Kamis, 22 Juni 2017
2. Tahap Pelakasanaan
a. Acara dimulai pukul 09.00 WIB
b. Jumlah mahasiswa yang hadir 12 orang dan para undangan 31 orang
c. Seluruh mahasiswa aktif dalam kegiatan, fasilitator telah memfasilitasi masyarakat,
notulen telah mencatat saran-saran dan pertanyaan dari masyarakat, moderator telah
mengarahkan diskusi musyawarah dengan baik, pembawa acara telah membawa acara
sesuai dengan susunan acara, presenter telah menyajikan hasil tabulasi data dengan baik
dan observer telah mengamati jalanya acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
dengan baik.
d. Selama pelaksanaan acara, suasana tenang dan undangan antusias dengan presentasi
e. Para undangan yang hadir dapat megikuti dengan aktif dan memberikan saran dan
pendapat serta pertanyaan
f. Acara berlangsung selama 3 jam (pembukaan 20 menit, penyajian hasil 35 menit, diskusi
110 menit, penutupan 15 menit)
No. Acara Metode Waktu
1. Pembukaan Ceramah 2 menit
2. Sambutan dari Kepala Puskesmas Ceramah 5 menit
Kampus kota Palembang
3. Sepatah kata sekaligus membuka Ceramah 15 menit
secara resmi MMD RT 02 Puncak
Sekuning
4. Musyawarah Masyarakat Desa:
Penyajian Data Kesehatan Ceramah 90 menit
Diskusi bersama Diskusi 60 menit
Penyusunan Perencanaan kegiatan
bersama masyarakat
Penyuluhan Kesehatan
5. Doa 5 menit
6. Penutup menit
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Undangan yang hadir sebanyak 31 orang dari 36 undangan yang disebar
2) Mahasiswa yang hadir tepat pada waktunya dan berperan sesuai dengan tugasnya
3) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
4) Adanya koordinasi dengan Puskesmas, Ketua RT dan Masyarakat
b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan terlambat 30 menit dari waktu yang ditentukan
2) 75 % yang hadir mengikuti seluruh proses kegiatan
3) 50 % yang hadir memberi respon dan mengajukan pertanyaan selama jalannya
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
c. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di RT 02 RW 01
Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat I Kota Palembang.
2) Rencana kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanakan setelah Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
DOKUMENTASI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi DIV
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu program studi untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat 3 kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan komunitas, yaitu
praktik klinik keperawatan komunitas itu sendiri, praktik klinik keperawatan keluarga dan
praktik klinik di Puskesmas.
Pelaksanaan ketiga praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan
yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur yang pada
akhirnya setiap kegiatan yang dilakukan dapat diterapkan untuk menunjang setiap kesehatan
masyarakat.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawtaan komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya, antusiasme warga untuk meningkatkan
status kesehatannya dan memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.
B. Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan komunitas dan
perkembangan keprawatan sendiri maka disarankan:
1. Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya pembinaan dan
bimbingan yang intensif pra terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah
terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep
keperawatan komunitas sendiri.
2. Untuk memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga
mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik klinik keperawatan komunitas,
maka diharapkan adanya kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan DIV
Keperawatan dengan pihak-pihak terkait dengan model kontrak kerja/waktu tentang
keberadaan praktik klinik keperawatan komunitas di wilayah kerja puskesmas yang telah
ditentukan.
3. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal tentang
konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat optimalisasi kinerja dala melaksanakan
praktik klinik keperawatan komunitas.
4. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang pengorganisasian
masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga akan lebih mempermudah
pelaksanaan praktik klinik di masyarakat.
5. Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya kerjasama dan
bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja
Kesehatan yang ada di masyarakat.