DISUSUN OLEH :
MAFTUHATI
PO.71.20.4.14.021
Gastroenteritis Acute ( GEA ) adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak
daripada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak
(Djuanda Adhi)
1. Diare Akut
Virus, protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica;
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aerus, C perfringens, E coli, V
cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella,
Salmonella sp, Yersinia), iskemia intestinal, Inflammatory Bowel Diasase (acute
on chronic), colitis radiasi.
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis
terjadinya :
Diare osmotik
Diare sekretorik
Diare karena gangguan motilitas
Diare inflamatorik
Malabsorbsi
Infeksi kronik
C. Manisfestasi Klinis
1. Diare Akut
Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa
tidak enak, nyeri perut
Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
Demam
2. Diare kronik
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Demam indkasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah (Yulianti elin,
2009)
D. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan tinja (1-3 kali) harus diperiksa segera untuk kultur dan pemeriksaan
adanya sel telur cacing, kista, dan parasit. Bila diare berlangsung lebih dari 1
minggu, maka perlu dilakukan investigasi. Investigasi yang diperlukan yaitu
rektosi gmoidoskopi dan biopsy PA atau radiology.
2. Pemeriksaan tinja rutin : pemeriksaan ini penting untuk menemukan penyebab
diare.
3. Proktosigmoidoskopi : pemeriksaan ini berguna untuk mendiagnosis adanya
inflamasi mukosa atau keganasan.
4. Pemeriksaan kadar lemak tinja kuantitatif : tinja yang dikumpulkan selama 72 jam
harus diperiksa kadar lemak tinja jika dicurigai malabsorbsi lemak.
5. Pemeriksaan volume tinja 24 jam ; volume lebih dari 500
ml/hrjarangditemukanpadasindromususiritabel.
6. Bila ada dehidrasi, perlu periksa elektrolit serum, ureum (BUN), kreatinin serum
dan berat jenis urine.
E. PenatalaksanaanUmum
1. Terapi
a. Akut
Hindari makanan yang merangsang
Diit yang bergizi bila perlu berikan cairan parenteral
Obat pengencer dan penetral agen penyebab
Obat antibiotic ditujukan untuk infeksinya
Obat antioda yang menetralkan asam lambung
Obat noborantia
b. Kronis
Modifikasi diit
Meningkatkan istirahat
Mengurangi stress
Farmakologi
Intoleransi karbohidrat
Malabsorbsi lemak
2. Perawatan
a. Istirahat di tempat tidur
b. Alat-alat perawatan harus didisinfeksi
c. Penderita tidak boleh kedinginan
d. Diet :
Puasa
Lamanya tergantung dari umur dan defekasi
Kalau diare hebat, berikan infuse
F. Komplikasi
a. Asidosis Metabolik
b. Syok Hipovolumik
c. Kembung (hipokalemia)
d. Kejang (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia)
e. Kematian
G. Patofisiologi
Malabsorbsi KH,
Hipersekresi air dan elektrolit hiperperistaltik
Protein, Lemak
Penyerapan makanan
Isi usus diusus menurun tekanan osmotik
Diare
Mual, Muntah
Hilang cairan Gangguan integritas
dan lektrolit kulit
Nafsu makan menurun
Gangguan keseimbangan
Asidosis metabolik
cairan &elektrolit
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Dehidrasi Sesak
Intervensi :
Intervensi :
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Monitor status hidrasi
Monitor vital sign
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Kolaborasikan pemberian cairan IV
Dorong masukan oral
Monitor status nutrisi
Intervensi :
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Memandikan atau menyeka pasien dengan sabun atau air hangat
L. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan
miniman misalanya, pemberian oralit
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi
3. Banyak minum air
4. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping, dan kegunaannya
5. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan
gizi yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/193224410/Laporan-Pendahuluan-Gea
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nonikwulan-6278-2-
babii.pdf