Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

M
DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
(ISPA)

Kelas 2B Semester 2 Program Transfer


Kelompok B
1. Arini Dhini F
2. Eva Pertiwi
3. Ahmad Furqonudin
4. Dwi Apriyani
5. Haula
6. Hardiman
7. Intan Ambarwati
8. Rengganis O
9. Susana
10. Nuraini
11. Yulia S
12. Rizkyani T
13. Lili A
14. Suharyono
15. Ferdian Anjar
16. Rokib Mahendra
17. Agus Fitriadi

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ISPA

A. Kasus

Sebuah keluarga memiliki 2 balita tinggal di rumah kontrakan dengan luas 3x10 m2,
salah satu anaknya menderita ISPA. Hasil pemeriksaan anak tampak batuk, dan tidak
bisa mengeluarkan dahak, terdapat lendir dalam hidung. Kepala keluarga memiliki
riwayat ashma, akan kambuh jika kelelahan. Pendapatan 1,5 juta memiliki kendaraan
motor, jauh dari pelayanan kesehatan.

B. Penkajian Keperawatan ( Penjajakan I )

1. Data umum

Tn. M berusia 30 tahun sebagai kepala keluarga, pekerjaan sebagai buruh,


pendidikan terakhir SMA, beralamat di Jl. Dahlia RT 18/05.

a. Komposisi anggota keluarga :

Tn. M berusia 30 tahun seorang kepala keluarga, pendidikan terakhir SMA,


mempunyai seorang istri yaitu Ny. L berusia 29 tahun, pendidikan terakhir
SMA dan hanya sebagai ibu rumah tangga. Tn. M mempunyai 2 orang anak,
anak yang pertama laki-laki yaitu An. A berusia 4.5 tahun belum sekolah dan
riwayat imunisasi lengkap, sedangkan anak yang kedua yaitu perempuan An. B
berusia 3 tahun belum bekerja dan riwayat imunisasi lengkap.
Genogram

Keterangan :

1) Tn. M ( 30 tahun ) = Asma

2) Ny. L ( 29 tahun ) = Sehat

3) An. A ( 4.5 tahun ) = Sehat

4) An. B ( 3 tahun ) = ISPA

b. Tipe keluarga

Berdasarkan struktur anggota keluarga Tn.M tipe keluarga Tn.M adalah


keluarga inti, dimana terdapat suami, istri dan anak yang hidup tinggal dalam
satu rumah yang sama.

c. Suku

Tn.M dan Ny. L bersuku bangsa jawa, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia. Tn. M dan Ny. L mengatakan tidak ada pantangan atau kebiasaan
suku yang mengikat dalam keluarga. Semua kebiasaan dan adat istiadat atau
pun kepercayaan tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan. Tn. M dan
keluarga selalu makan makanan yang matang. Tn. M dalam kesehariannya
memakai pakaian modern dan tidak diharuskan memakai pakaian adat daerah.
Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya modern. Hal ini
dilihat dari cara berpakaian, penggunaan alat komunikasi modern, dan lainnya.
Keluarga Tn. M pergi ke dokter jika sakit dan tidak pergi ke dukun.
d. Agama

Seluruh anggota keluarga Tn.M beragama Islam, Tn.M dan Ny. L menjalankan
shalat 5 waktu. Tn. M selalu membiasakan dan mengajak anaknya untuk shalat
5 waktu. Tn. M dan Ny. L mengatakan melakukan pembacaan Al-Quran
minimal 2 kali dalam seminggu. Ny. L mengikuti pengajian pembacaan surat
Yasin pada setiap hari kamis malam. Tn. M dan Ny. L menjadikan agama
sebagai dasar keyakinan dengan menjauhi segala larangan dari agamanya.
Tidak ada kebiasaan agama yang bertentangan dengan kesehatan.

e. Status sosial ekonomi keluarga

Tn.M bekerja sebagai buruh dan Ny.L sebagai ibu rumah tangga. Total
pendapatan keluarga Tn.M sebesar Rp. 1.500.000,- per bulan. Pendapatan
tersebut digunakan untuk keperluan sehari-sehari dan membayar sewa rumah.
Keluarga Tn.M tidak memiliki tabungan. Keluarga Tn.M memiliki kendaraan
bermotor.

f. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn.M tidak memiliki jadwal khusus untuk berlibur. Untuk mengisi
waktu luang keluarga Tn.M biasanya menonton TV di rumah bersama anggota
keluarga atau pergi mengunjungi rumah orang tua Tn.M.

2. Riwayat & tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.M mempunyai dua orang anak, anak yang pertama berusia 4,5
tahun, dan anak kedua berusia 3 tahun. Pada tahap perkembangan keluarga,
keluarga Tn.M berada pada tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah.
Tugas perkembangannya adalah pemenuhan kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak-anak terhadap lingkungan luar rumah,
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, dan menata ruang
untuk anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga Tn. M memiliki kamar tidur yang terpisah dari ruangan yang lainnya
sehingga dapat meningkatkan privasi. Tn. M selalu mengajak anaknya
bersalaman pada siapapun orang yang datang kerumahnya. Tn. M mengatakan
tidak membeda-bedakan kasih sayangnya antara anak pertama dengan anak
yang kedua. Tn. M selalu membagi waktunya untuk mendiskusikan hal apapun
dengan istrinya dan juga membagi waktunya untuk bermain dengan
anak-anaknya. Tn. M membiasakan anaknya untuk selalu menaruh handuk
pada tempatnya setelah mandi ataupun merapikan mainannya jika sudah
selesai bermain. Tn. M mulai mengatakan mulai menanamkan nilai-nilai yang
harus diterapkan di kehidupan sehari-hari pada anaknya. Misalnya makan
dengan tangan kanan, tidak membantah pada orang tua, jika melewati orang
mengatakan “permisi”, tidak melangkahi makanan dan lainnya.

c. Riwayat keluarga inti

Menurut Ny.L menikah dengan Tn.M sejak 6 tahun lalu dan dikaruniai dua
orang anak. Tn.M mempunyai riwayat Asma, kambuh jika kelelahan. Ny.L
dan An.A sehat. Ny.L mengatakan sudah 5 hari ini An.B batuk-batuk dan
sudah dibelikan obat batuk syrup anak di warung tetapi belum sembuh. Ny.L
mengatakan apabila batuk An.B tidak sembuh, akan dibawa ke Puskesmas
terdekat.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Tn.M adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Dari keluarga Tn.M ada
anggota keluarga lain yang memiliki riwayat Asma yaitu ayahnya dan kakak
keduanya. Sedangkan Ny.L adalah anak ke empat dari empat bersaudara. Dari
keluarga Ny.L ada anggota keluarga yang memiliki riwayat hipertensi yaitu
ibu Ny.L.

3. Lingkungan

a. Karakteristik rumah ( termasuk denah rumah )

Jenis rumah yang dihuni keluarga Tn.M adalah rumah permanen dengan luas
bangunan 30m2 dan luas teras 3m2.status rumah mengontrak. Terdiri dari satu
kamar tidur, satu ruang tamu, dapur, kamar mandi dan teras rumah.Terdapat
ventilasi, namun ukuran ventilasi kurang dari 10% dari luas lantai yaitu kurang
dari 3 meter. Ventilasi hanya terdapat di bagian depan rumah dengan ukuran
1,5 x 1 meter. Penerangan dalam rumah pada siang hari yaitu cahaya matahari
yang dapat masuk kedalam rumah dan pada malam hari penerangan oleh
listrik.Lantai terbuat dari keramik.Perabotan tertata rapi dirumah. Terdapat 1
kulkas di dapur. Sumber air bersih yaitu PAM. Kamar mandi bersih, terdapat
WC jongkok, dan Tn.M mengatakan pembuangan tinja kedalam septik tank.
Saluran air lancar yang bermuara pada got. Pembuangan sampah diambil oleh
petugas dalam waktu 2 hari sekali. Tn. M mengatakan jika mempunya rumah
pribadi, luas rumahnya ingin melebihi dari rumah kontrakannya. Tn. L
mengatakan dapur dirasakan terlalu sempit untuk menyimpan alat-alat
memasaknya.
Denah rumah

Keterangan :

1. Pintu Masuk

2. Ruang Tamu

3. Kamar tidur

4. Dapur

5. Kamar mandi

6. Teras

b. Karakteristik tetangga dan komunitas

Tetangga Tn. M mayoritas bekerja sebagai buruh dan beragam Islam. Tetangga
Tn. M memiliki kebersamaan yang tinggi. Tetangga Tn. M mayoritas bersuku
jawa yang sering melakukan selametan dan yasinan setiap malam jumat. Jika
ada kegiatan masyarakat biasnaya akan diumumkan melalui pengeras suara
musholla. Tipe penduduk pada lingkungan ini adalah perkotaan. Lingkungan
tampak bersih jauh dari tempat pembuangan sampah. Terdapat got-got kecil
yang menampung pembuangan dari rumah-rumah warga yang selanjutnya
bermuara di sungai.Jalanan yang ada dilingkungan rumah Tn. M di aspal dan
jalan hanya dapat dilalui 2 motor secara bersamaan dan tidak dapat dilalui
mobil. Tidak terdapat pabrik atau tempat industri di lingkungan ini. Kelas
sosial dalam lingkungan ini berada pada kelas menengah untuk mencapai
transportasi umum harus berjalan kurang lebih 500m dan untuk kepasar 1km.
Pusat pelayanan kesehatan cukup jauh yaitu 3km. Sekolah TK, SD, SMP
berada kurang lebih 700m dari rumah. Untuk SMA berjarak 1km. Masyarakat
sekitar terlihat kompak dan akur. Selalu bertegur sapa saat bertemu.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.M tinggal di jalan Dahlia RT 18/05 sejak kurang lebih 6 tahun
lalu setelah menikah. Sebelumnya Tn. M dan Ny. L tinggal dilingkungan yang
berbeda satu sama lain. Sebelum menikah Ny. L tinggal di Kampung
halamannya.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.M aktif dalam kegiatan perkumpulan di masyarakat, seperti


pengajian dan arisan RT. Setiap satu bulan sekali Tn.M juga mengikuti
kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Keluarga Tn.M
berhubungan baik dengan masyarakat sekitar dan tidak mempunyai konflik.

e. Sistem pendukung keluarga

Lingkungan rumah keluarga Tn.M saling tolong menolong. Jika ada kesusahan,
tetangga sebisa mungkin membantu. Keluarga Tn. M memiliki tempat tidur
yang nyaman dan sumber air yang bersih. Keluarga Tn. M juga memiliki 1
kendaraan bermotor yang dapat memudahkan jika berpergian kesuatu tempat.
Keluarga Tn. M menggunakan layanan kesehatan Puskesmas ataupun klinik
prakter dokter karena terdapat beberapa klinik dokter praktek yang ada di
lingkungan rumahnya.
4. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga Tn.M terbuka. Pengambilan keputusan dalam


keluarga dipegang oleh kepala keluarga yaitu Tn.M setelah dimusyawarahkan
dengan istri, yaitu Ny.L.

b. Struktur kekuatan keluarga

Kekuatan keluarga Tn.M ada pada dirinya sebagai kepala keluarga. Apa yang
dikatakan oleh Tn.M selalu didengar oleh istri dan kedua anaknya. Jika tidak
ada Tn. M di rumah, Ny. L lah yang memegang kendali pada anak-anaknya.
Struktur keluarga Tn. M adalah Equilitarian, dimana yang memegang dalam
keluarga adalah ayah dan ibu.

c. Struktur peran

Struktur peran Tn.M sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah dengan
bekerja sebagai buruh. Tn.M juga berperan sebagai pendidik anak-anaknya
dan melindungi keluarganya. Ny.L sebagai ibu rumah tangga yang merawat,
mengasuh, dan mendidik anak-anaknya. Ny.L juga berperan melayani
suaminya. An.A dan An.B saat ini berperan sebagai anak yang patuh pada
kedua orangtuanya. Tn. M melakukan sebagian peran Ny. L jika Ny. L jatuh
sakit. Tn. M mengatakan anggota keluarganya sudah mengerti tugasnya
masing-masing dan tidak keberatan melakukannya. Tn. M dan Ny. L
membiasaakan anaknya membereskan mainannya setelah selesai bermain.
Sampai saat ini anggota keluarga telah melakukan perannya masing-masing
dengan baik.

d. Nilai dan norma budaya

Tn. M mengatakan keluarganya kadang kala masih menggunakan bahasa jawa


untuk beromunikasi pada seseorang yang bersuku jawa. Tn. M mengatakan
laki-laki wajib bekerja dan mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya.
Sedangkan istri tidak diwajibkan mencari nafkah. Tn. M mengatakan
berencana membeli rumahnya sendiri dengan cara menabung. Tn. M
mengatakan keluarganya tidak memakan makanan haram yang tidak
diperbolehkan oleh agama yang mereka anut. Tidak ada nilai dan norma yang
bertentangan dengan kesehatan.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Seluruh anggota keluarga Tn.M saling menyayangi dan saling memberi


perhatian pada istri dan kedua anaknya. Tn.M dan Ny.L mengajarkan pada
kedua anaknya untuk saling sayang dan menghormati orangtua.

b. Fungsi sosialisasi

Tn.M membebaskan anaknya bermain dilingkungan rumah dengan


pengawasan. Tn.M membiasakan anaknya tidur disiang hari. Bermain di sore
hari dan sebelum maghrib harus sudah sampai dirumah. Tn.M dan Ny.L
membiasakan meluangkan waktu sebentar sebelum tidur untuk mendengarkan
cerita anak-anaknya. Ny.L membiasakan diri untuk tidak banyak
makan-makanan asin, karena mempunyai riwayat hipertensi dari ibunya. Tn.M
selalu menyempatkan waktu untuk beristirahat saat merasa terlalu lelah untuk
menghindari kambuhnya asma.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga Tn.M mampu menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan bagi


anggota keluarganya. Ny.M mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
keluarga hanya merawatnya di rumah, tetapi jika sakitnya sudah parah
keluarga Tn.M baru membawanya ke pelayanan kesehatan, dikarenakan
fasilitas layanan kesehatan jauh dari rumah keluarga Tn.M. Sumber biaya dari
pelayanan kesehatan keluarga Tn. M adalah BPJS gratis yang seluruh biaya
pengobatannya ditanggung pemerintah tanpa harus ikut membayar iuran
belanan.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek
Keluarga Tn.M tidak mempunyai suatu masalah yang berat, namun Ny.L
mengkhawatirkan kondisi An.B yang sedang sakit.
b. Stresor Jangka Panjang
Tn. M mengatakan ingin memiliki rumah pribadi sehingga kelak Tn. M dan
keluarganya tidak lagi mengontrak.

c. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah


Keluarga merasa pasrah dalam menghadapi semua cobaan dan meyakini
bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluarnya.

d. Strategi Koping Yang Digunakan


Bila ada permasalahan dalam keluarga Tn. M, Baik Tn. M dan Ny. L berusaha
mencari solusi untuk pemecahan masalah yaitu dengan cara dimusyawarahkan
oleh keduanya dan konsultasi dengan orang yang dianggap tahu.

e. Strategi adaptasi disfungsional


Tn. M mengatakan keluarganya tidak pernah bertengkar satu sama lain
mengenai hal kecil ataupun besar. Jika ada masalah anggota keluarga langsung
menyelesaikannya sehingga keluarga tidak pernah menggunakan strategi
adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang parah.

f. Pemeriksaan Fisik

Komponen Tn. M Ny. L An. A An. B

Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,


tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan dan benjolan dan benjolan dan benjolan dan
Kepala luka, distribusi luka, distribusi luka, distribusi luka, distribusi
rambut merata, rambut merata, rambut merata, rambut merata,
rambut tidak rambut tidak rambut tidak rambut tidak
rontok rontok rontok rontok
Konjungtiva
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva tidak anemis,
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, sklera putih
sklera putih sklera putih sklera putih (anikterik)
(anikterik) (anikterik) (anikterik) tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada gangguan
gangguan gangguan gangguan penglihatan
Mata
penglihatan penglihatan penglihatan dan tidak
dan tidak dan tidak dan tidak menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan alat bantu
alat bantu alat bantu alat bantu mata/
mata/ mata/ mata/ penglihatan
penglihatan penglihatan penglihatan Mata tampak
berair
Ada sekret,
tampak batuk,
Tidak Tidak Tidak
Hidung dan susah
bersekret bersekret bersekret
mengeluarkan
lendir

Telinga Telinga Telinga Telinga


tampak bersih, tampak bersih, tampak bersih, tampak bersih,
Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
sekret/ cairan sekret/ cairan sekret/ cairan sekret/ cairan
yang keluar yang keluar yang keluar yang keluar
dari telinga, dari telinga, dari telinga, dari telinga,
Telinga
tidak tidak tidak tidak
mengalami mengalami mengalami mengalami
gangguan gangguan gangguan gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
dan tidak dan tidak dan tidak dan tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
dengar. dengar. dengar. dengar.
Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
Mukosa bibir
lembab, lidah lembab, lidah lembab, lidah
lembab, lidah
dan gigi dan gigi dan gigi
dan gigi
tampak bersih, tampak bersih, tampak bersih,
Mulut tampak bersih,
tidak tidak tidak
sejak sakit,
mengalami mengalami mengalami
anak B malas
kesulitan kesulitan kesulitan
makan.
menelan menelan menelan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan/ benjolan/ benjolan/ benjolan/
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
Leher dan
limfe, tidak limfe, tidak limfe, tidak limfe, tidak
tenggorokan
ada ada ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjat tiroid kelenjat tiroid kelenjat tiroid kelenjat tiroid

Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan


dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,
Dada bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
normal, bunyi normal, bunyi normal, bunyi ronkhi, bunyi
jantung nomal jantung nomal jantung nomal jantung nomal
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Abdomen keluhan yang keluhan yang keluhan yang keluhan yang
dirasakan dirasakan dirasakan dirasakan

Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan


tangan dan tangan dan tangan dan tangan dan
kaki normal, kaki normal, kaki normal, kaki normal,
Ekstremitas
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
keluhan yang keluhan yang keluhan yang keluhan yang
dirasakan dirasakan dirasakan dirasakan

Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit


baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
Kulit
masalah pada masalah pada masalah pada masalah pada
kulit kulit kulit kulit

Kuku tampak Kuku tampak Kuku tampak Kuku tampak


Kuku bersih dan bersih dan bersih dan bersih dan
pendek pendek pendek pendek

 TD : 120/70  TD :120/80
 TD : -
mmHg mmHg  TD : -
 Suhu :37,8
 Suhu : 37,5  Suhu :37,5  Suhu :37,5 0C 0
C
0
C 0
C  Nadi :
 Nadi :
TTV  Nadi : 82x /  Nadi : 90x / 73x/menit
111x/menit
menit menit  RR :
 RR :
 RR :  RR : 20 26x/menit
50x/menit
24x/menit x/menit

Berat badan 55 Kg 58 kg 22 kg 17 kg
Tinggi
165 cm 160 cm 107 cm 93 cm
Badan

IMT 20 = Normal 22,6 = Normal 19,2 = Normal 19,6 = Normal

Kesimpulan Sehat Sehat Sehat ISPA

7. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan (Perawat) dalam memberikan
asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga mengatakan merasa sangat senang
dengan kehadiran perawat dan berharap dapat membantu keluarga memecahkan
masalah kesehatan yang sedang dihadapi, terutama terkait pencegahan penyakit
dan pengobatan.

8. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Dengan Masalah ISPA


a. Mengenal Masalah Kesehatan
Tn. M dan Ny. L mengatakan pengertian ISPA adalah penyakit pilek atau flu.
Ny. L mengatakan penyebab dari ISPA adalah terlalu banyak mengkonsumsi
makanan atau minuman dingin dan terpapar pada udara yang dingin. Ny. L
mengatakan “ISPA itu biasanya anaknya batuk pilek terus biasanya demam”.
Ny. L mampu menyebutkan tanda dan gejala ISPA. Tn. M dan Ny. L mampu
menyebutkan pengertian, penyebab, dan tanda gejala ISPA sebatas
pengetahuannya saja. Pada dasarnya keluarga Tn. M belum mengenal masalah
kesehatan secara detail.

b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan


Perawatan yang diberikan hanya sebatas yang diketahui saja, yaitu tidak
memberikan makanan dan juga minuman dingin untuk sementara waktu pada
An. B. Selain itu Ny. L juga rutin memberikan minyak kayu putih pada dada
dan punggung An. B setiap habis mandi.

c. Kemampuan Keluarga Merawat


Ny. L mengatakan memisahkan alat makan An. A dan An. B agar An. A tidak
tertular An. B. Ny. L mengatakan anggota keluarganya tidur bersama dalam
satu ruangan. Ny. L mengatakan An. A sering minum air dari dalam kulkas
yang dingin. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
masih terbatas, belum sampai pada upaya pencegahan dan penularan

d. Kemampuan Keluarga Modifikasi Lingkungan


Lingkungan tidak cukup mendukung untuk penyelesaiaan masalah kesehatan,
seperti ventilasi yang kurang dari 10% luas lantai atau kurang dari 3 meter2.
Ventilasi hanya ada dibagian depan rumah dan udara saat memasak tidak dapat
langung keluar karna tidak ada ventilasi di dapur sehingga asap masakan
berkumpul di dalam rumah. Ny. L mengatakan masih menyiapkan air minum
dingin didalam kulkas untuk Tn. M, sehingga An. A dan An.B sering
diam-diam meminumnya juga.

e. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan


Ny. L mengatakan hanya datang ke Puskesmas jika penyakitnya terasa sudah
parah. Hal ini karenakan Puskesmas berada jauh dari rumah dan harus
menggunakan kendaraan bermotor untuk sampai disana. Fasilitas kesehatan
yang berada di lingkungan rumah adalah klinik praktik dokter yang tidak dapat
menggunakan kartu BPJS sehingga harus membayar. Jika sakit yang dirasa
hanya biasa saja, anggota keluarga biasanya hanya meminum obat warung.
No. Data Fokus Masalah
1. DS :
 Ny.L mengatakan sudah 5 hari ini An.B
batuk-batuk dan sudah dibelikan obat batuk
anak di warung tetapi belum sembuh.
 Ny.L mengkhawatirkan kondisi An.B yang
sedang sakit. Ketidakefektifan bersihan
DO : jalan nafas An.B pada
An.B tampak batuk, dan susah mengeluarkan keluarga Tn.M
lendir.
Mata tampak berair
Ada pengeluaran sekret,
Bunyi nafas ronkhi
RR : 50x/menit (takipnea) Suhu =37,80C
2. DS :
 Ny.L mengatakan sudah 5 hari ini An.B
batuk-batuk
 Ny. L mengatakan anggota keluarganya tidur
bersama dalam satu ruangan.
 Ny.L mengatakan An.B sering diam-diam
meminum air dingin didalam kulkas.
 Tn. L mengatakan dapur dirasakan terlalu Ketidakmampuan keluarga
sempit untuk menyimpan alat-alat Tn.M dalam modifikasi
memasaknya. lingkungan terhadap An.B
DO : yang sakit ISPA.
 Lingkungan tidak cukup mendukung untuk
penyelesaiaan masalah kesehatan, seperti
ventilasi yang kurang dari 10% luas lantai
atau kurang dari 3 meter2.
 Ventilasi hanya ada dibagian depan rumah
dan udara saat memasak tidak dapat langung
keluar
SKORING
No. Diagnosa I Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah 3/3 x 1 1 An.B sudah 5 hari sakit batuk
Aktual dan memerlukan penangan lanjut
di Fasilitas kesehatan.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2  Pendidikan terakhir Tn.M dan
untuk diubah Ny.L adalah SMA, Tn. M
Mudah selalu membagi waktunya
untuk mendiskusikan hal
apapun dengan istrinya.
 Struktur kekuatan keluarga
banyak dipengaruhi oleh
budaya modern.
 Keluarga Tn. M juga memiliki
1 kendaraan bermotor yang
dapat memudahkan jika
berpergian ke suatu tempat.
 Sumber biaya dari pelayanan
kesehatan keluarga Tn. M
adalah BPJS.
 Keluarga Tn. M menggunakan
layanan kesehatan Puskesmas
ataupun klinik prakter dokter
karena terdapat beberapa klinik
dokter praktek yang ada di
lingkungan rumahnya.
3. Kemungkinan 3/3 x 1 1  Ny.L mengatakan sudah 5 hari
untuk dicegah ini An.B batuk-batuk dan
Tinggi sudah dibelikan obat batuk
syrup anak di warung tetapi
belum sembuh.
 Ny,L tidak memberikan
makanan dingin ke An.B dan
rutin memberikan minyak kayu
putih pada dada dan punggung
An. B setiap habis mandi.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 1  Ny.L mengkhawatirkan


masalah kondisi An.B yang sedang
Segera sakit.
 Keluarga mengatakan merasa
sangat senang dengan
kehadiran perawat dan
berharap dapat membantu
keluarga memecahkan masalah
kesehatan An.B.
Total 5

No. Diagnosa II Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3  Lingkungan tidak cukup
Resiko mendukung untuk
penyelesaiaan masalah
kesehatan
 Luas bangunan 30m2 dan luas
teras 3m2.
 Status rumah mengontrak.
 Ventilasi <10% luas lantai
2. Kemungkinan 2/2 x 2 1  Pendidikan Tn.M dan Ny.L
untuk diubah adalah SMA.
Sebagian  Perabotan tertata rapi dirumah
 Fasilitas kesehatan yang berada
di lingkungan rumah adalah
klinik praktik dokter yang tidak
dapat menggunakan kartu
BPJS sehingga harus
membayar.
3. Kemungkinan 3/3 x 1 1  Ny.L mengatakan sudah 5 hari
untuk dicegah ini An.B batuk-batuk dan
Tinggi sudah dibelikan obat batuk
syrup anak di warung tetapi
belum sembuh.
 Ny,L tidak memberikan
makanan dingin ke An.B dan
rutin memberikan minyak kayu
putih pada dada dan punggung
An. B setiap habis mandi.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Ny. L mengatakan hanya datang


masalah ke Puskesmas jika penyakitnya
Tidak perlu terasa sudah parah.
diatasi segera
Total 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.B pada keluarga Tn.M
2. Ketidakmampuan keluarga Tn.M merawat An.B yang sakit ISPA
INTERVENSI

Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Kriteria Hasil Intervensi

Setelah dilakukan 2x Setelah dilakukan tindakan Respon verbal ISPA atau infeksi saluran a. Gali pengetahuan tentang ISPA
kunjungan selama 1 hari, keperawatan selama pernapasan akut adalah b. Beri motivasi keluarga untuk
dihrapkan ISPA yang 2x15menit keluarga Tn.M infeksi yang mengganggu mengemukakan pendapatnya
diderita An. B sembuh dan dapat : proses pernafasan tentang ISPA.
jalan nafas kembali lancar 1) Menyebutkan seseorang. c. Diskusikan bersama keluarga
pengertian ISPA. mengenai pengertian penyebab
2) Menyebutkan 2 dari 3 Penyebab ISPA : dan gejala ISPA.
penyebab ISPA o Kurang gizi d. Bimbing keluarga untuk
3) Menyebutkan 2 dari 5 o Imunisasi tidak menjelaskan ulang pengertian
tanda gejala ISPA. lengkap penyebab tanda dan gejala ISPA.
o Lingkungan yang e. Beri re inforcement positif atas
tidak sehat jawaban yang diberikan.

Tanda dan gejala ISPA


o Batuk
o Pilek
o Demam
o Nafas cepat
o Suara Parau
o Nyeri tenggorokan
Setelah penyuluhan 1 x 15 Respon verbal Keluarga dapat
mnt keluarga dapat mengambil keputusan
mengambil keputusan untuk merawat An.B
dengan tindakan yang yang sakit.
cepat.
Setelah tindakan 1 x 15 Respon verbal Perawatan ISPA :
mnt keluarga Tn. M dapat Psikomotor o Jika panas dikompres o Diskusikan bersama keluarga
merawat Anggota keluarga o Jika pilek bersihkan tentang pencegahan ISPA.
yang sakit ISPA. hidung dengan o Berikan kesempatan yang
saputangan yang kurang dimengerti.
bersih o Tanyakan kembali tentang apa
o Beri minum yang yang dijelaskan.
banyak
o Awasi kondisi bila
bertambah parah.
Setelah dilakukan tindakan Psikomotor Cara membuat obat o Demonstrasikan cara
1x15 menit keluarga Tn.M tradisional batuk dan pembuatan obat tradisional.
mampu merawat anggota pilek (Jeruk-Kecap): o Beri kesempatan keluarga
keluarga yang sakit ISPA o Siapkan baki dan untuk re demonstrasi
pengalas
o Potong jeruk nipis,
kemudian jeruk
diperas dan ainya
disaring.
o Ambil kecap
sebanyak 1 sendok
makan, kemudian
dituang kedalam
gelas.
o Ambil 1 sendok
makan air jeruk
nipis, kemudian
tuangkan kedalam
gelas berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak
untuk diminum

Keluarga mampu untuk Verbal Pencegahan ISPA : o Diskusikan bersama keluarga


memodifikasi lingkungan Psikomotor o Menjauhkan rokok tentang pencegahan ISPA.
yang dapat mendukung dari penderita batuk. o Berikan kesempatan klien
kesehatan o Jaga kebersihan tentang pencegahan
lingkungan. ISPAbertanya.
o Imunisasi lengkap o Tanyakan kembali hal-hal yang
o Berikan makanan dijelaskan.
yang bergizi. o Beri re inforcement positif atas
Kebersihan lingkungan: jawaban yang diberikan
o Rumah dibersihkan keluarga.
o Pakaian dibereskan o Praktekkan dan laksanakan
jangan digantung. kebersihan lingkungan.
o Jendela dibuka.
o Debu dibersihkan.
Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk o Jelaskan pada keluarga
memanfaatkan fasilitas berobat ISPA: tentang fasilitas kesehatan yang
kesehatan yang ada di o Puskesmas biasa digunakan.
sekitar o Rumah sakit o Motivasi keluarga untuk
o Bidan mengunjungi fasilitas
o Dokter kesehatan yang dipilih.
o Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum diketahui.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No
Waktu TUK Implementasi Evaluasi
Dx
1 Rabu, 17 Mei 1,2,3 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang ISPA. S : - Keluarga Tn. M mengatakan telah
2017 2. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan pendapat mengetahui tanda dan gejala dari ISPA.
Pukul 17.00 tentang ISPA. - Kien mengatakan akan segera merawat
3. Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian, sebab, klien/anggota keluarga Tn.M dengan
tanda dan gejala ISPA:batuk, pilek, demam, nafas benar.
cepat, nyeri tenggorokan. O : - Klien terlihat antusias dalam
4. Menjelaskan akibat lanjut bila ISPAtidak diobati : penyuluhan dari petugas.
panas, dehidrasi berat, Pnemonia - Klien aktif mengulang dan bertanya.
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan ISPA. A : - Tujuan tercapai/jangka pendek (TUK I)
6. Beri kompres bila demam. sebagian.
7. Berikan jeruk-kecap. P : - Pertahankan tujuan yang sudah
8. Beri minum yang banyak. tercapai.
9. Imunisasi lengkap. - Beri motivsi untuk memahami
tentang arti
10. Berobat ke puskesmas./RS
11. Mengulang apa yang sudah dijelaskan sebelumnya :
12. Tanda dan gejala
13. ISPA Perawatan terhadap An.B dengan ISPA
- Persiapkan demonstrasi pembuatan obat
14. Obat Tradisional
tradisional untuk ISPA yaitu :
15. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyakit
 Siapkan baki dan pengalas
ISPA di rumah.
16. Memotivasi klien untuk mengambil keputusan yang  Potong jeruk nipis, kemudian jeruk

tepat bila : diperas dan ainya disaring.

17. Batuk  Ambil kecap sebanyak 1 sendok

18. Nafas cepat makan, kemudian dituang kedalam

19. Wajah pucat gelas.

20. Panas/demam  Ambil 1 sendok makan air jeruk


nipis, kemudian tuangkan kedalam
gelas berisi kecap.
 Aduk hingga merata
 Berikan pada anak untuk diminum

2 Rabu, 17 Mei 3 Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional S : - Keluarga Tn. M mengatakan telah
2017 untuk ISPA. mengetahui tanda dan gejala dari ISPA.
Pukul 17.00 Alat dan bahan : - Kien mengatakan akan segera merawat
- Baki dan Pengalas klien/anggota keluarga Tn.M dengan
- Sendok makan benar.
- Jeruk nipis O : - Klien terlihat antusias dalam
- Kecap penyuluhan dari petugas.
- Gelass - Klien aktif mengulang dan bertanya.
A : - Tujuan tercapai/jangka pendek (TUK I)
Cara pembuatan obat tradisional untuk batuk sebagian.
( Jeruk-Kecap): P: - Pertahankan tujuan yang sudah
- Siapkan baki dan pengalas tercapai.
- Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya - Beri motivsi untuk memahami tentang arti
perawatan ISPA
disaring.
- Persiapkan demonstrasi pembuatan obat
Ambil kecap sebanyak 1 sendok
- makan, kemudian dituang kedalam gelas. tradisional untuk ISPA yaitu :
- Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian  Siapkan baki dan pengalas
tuangkan kedalam gelas berisi kecap.  Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
- Aduk hingga merata diperas dan ainya disaring.
- Berikan pada anak untuk diminum  Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
 Ambil 1 sendok makan air jeruk
nipis, kemudian tuangkan kedalam
gelas berisi kecap.
 Aduk hingga merata
 Berikan pada anak untuk diminum

4,5 Memberikan penjelasan tentang :


Rumah Sehat S : - Keluarga Tn. M mengerti dan paham
Adalah rumah yang dapat menjamin kesehatan bagi tentang kaitan rumah sehat dengan
penghuninya. resiko penularan penyakit.
Syarat rumah sehat : - Keluarga Tn. Mmengatakan telah
- Tersedia air bersih mengetahui dan akan membawa
- Tersedia lubang sampah. keluarga yang sakit ke fasilitas
- Ventilasi cukup kesehatan yang ada.
- Jendela yang selalu terbuka. - Tn. M akan melaksanakan modifikasi
- Kelembaban udara cukup lngkungan yang dapat mendukung
- Bersih tidak semrawut. kesehatan, sejauh yang bisa dan dapat
- Sirkulasi udara baik. dilaksankan saat ini, missal :
- Tidak padat huni. - Membuka jendela yang jarang
Manfaat rumah sehat : dibuka
- Menghindari penyebaran dan penularan penyakit. - Merapikan baju yang digantung.
- Kesehatan penghuni terjamin. O : - Keluarga dapat menyebutkan manfaat
- Menghindari kecelakaan. rumah sehat dan lingkungan yang dapat
- Nyaman dan aman. mendukung kesehatan.
- Bersih, baik dan sopan - Keluarga dapat menyebutkan fasilitas
kesehatan yang dapat dimanfaatkan.
Dampak rumah tidak sehat : - Keluarga dapat menyebutkan manfaat
 Tempat berkembang penyakit dan penyebaran dari MCK yang sehat (syarat-syarat).
penyakit. A : - tupen modifikasi lingkungan yang dapat
 Kesehatan kurang terjamin. mendukung kesehatan dan mencegah
 Dapat menimbulkan kecelakaan. penyebaran penyakit tercapai dengan

 Keindahan kurang baik. Membuka jendela yang jarang

 Kotor, tidak bersih. dibuka, merapikan pakaian yang


digantung.
P: - Tupen memanfaatkan fasilitas

Menjelaskan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada di kesehatan tercapai secara kognitif.

lingkungan rumah Tn.M seperti - Motivasi keluarga untuk membawa

Klinik, bidan, puskesmas, rumah sakit. keluarga / An. B. ke fasilitas kesehatan.


- Memotivasi keluarga untuk tetap
berusaha menciptakan lingkungan yang
dapat mendukung bagi anggota
keluarga.
- Anjurkan keluarga untuk dapat
memanfaatkan fasilitas kesehatan bila
ada keluarga yang sakit.
- Terminasi ujian akhir komprehensif.
- Keputusan tidak terencana untuk
evaluasi lebih lanjut kepada kader dan
petugas puskesmas sebagai bahan
laporan.

Anda mungkin juga menyukai