Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DEFISIT PERAWATAN DIRI : BERPAKAIAN

Nama : Intan Ambarwati


NPM : 2017740107
Kelompok : VIII
Ruang : Belimbing Lantai 2

Fakultas Ilmu Keperawatan Program Profesi Ners


Universitas Muhammaditah Jakarta
Tahun 2018
A. Latar belakang

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang

terlihat dari hubungan interpersonal, yang memuaskan, perilaku dan koping yang

efektif, konsep diri yang positif, dan kesetabilan emosional.

Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang

penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya

distres atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting)

atau disertai peningkatan resiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau

sangat kehilangan kebebasan.

Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan dengan

gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri (Personal

Hygiene). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan :

Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk

melakukan atau menyelesaikan (kegiatan hidup sendiri). Defisit Perawatan Diri

merupakan akibat dari ketidak mampuan seseorang dalam perawatan dirinya

karena lupa akan caranya maupun ketidak tahuan dalam perawatan diri. Kurang

perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan

secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting secara mandiri.

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya

perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan

diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat

kebersihan diri, makan secara mandiri,berhias secara mandiri,dan toileting, buang

air besar/buang air kecil

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas

perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan dan toileting. Oleh karena itu
kegiatan TAK untuk deficit perawatan diri dinilai penting untuk dilakukan. Hal ini

diharapakan dapat mengembangkan kemampuan perawatan diri pada klien dengan

defisit perawatan diri.

Terapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan

yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan

sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling

tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi tempat klien berlatih prilaku baru

yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.

Setiap peserta membutuhkan terepi aktivitas kelompok, dimana aktivitas ini

memungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan mengenal

lingkungan di sekita rmereka. Dimana pengertian kelompok itu sendiri adalah

kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki norma yang sama

B. Tujuan

1. Tujuan umum

klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri secara

maksimal.

2. Tujuan khusus

a. Pasien memahami manfaat berpakaian yang baik

b. Pasien mengenal cara berpakaian yang bak

c. Pasien mampu memakai pakaian yang baik

d. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya setelah berpakian yang baik


C. Metode TAK

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

D. Media dan alat

1. Speaker

2. Bola plastik kecil

3. Baju berkancing

E. Setting Tempat

Keterangan :
F. Pembagian Tugas

1. Leader

Tugas:

a. Memimpin jalannya TAK

b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK

c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

b. Memimpin diskusi kelompok

2. CO leader

Tugas:

a. Membantu mengkoordinasikan seluruh kegiatan

b. mendapingi leader

c. mengambil alih posisi leader jika leader bloking

3. Fasilitator

Tugas:

a. Memberikan stimulus dan memotifator para peserta kelompok untuk

aktif mengikuti jalan terapi

b. Membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab

dalam antisipasi masalah

4. Observer

Tugas:

a. Mengobservasi jalannya kegiatan

b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien

selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)


G. Pasien

1. Kriteria Pasien

a. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik

b. Pasien mampu mengontrol diri saaat berada diantara teman-temannya

c. Pasien mampu mengikuti jalnannya acara sampai selesai dengan baik

2. Proses Seleksi

a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria

b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria

d. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK

H. Pengorganisasian Kelompok

1. Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018

b. Waktu : 16.00-16.15 WIB

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan ( 3 menit)

Terapi kelompok (9 menit)

Penutup (3 menit)

d. Tempat : Ruang Belimbing Lantai 2

e. Jumlah klien :

NO Nama Masalah Keperawatan

1 Tn. Jamal Gangguan persepsi sensori : Halusinasi


Pendengaran
2 Tn. Clifh Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
3 Tn. Pandi Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
4 Tn. Imran Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
5 Tn. Rohman Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
2. Tim Terapi

a. Leader : Intan Ambarwati

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader : Ika Ratnawati

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer : Farengki

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok dengan evaluasi kelompok

d. Fasilitator : Shandi, Yuliana, Vonny, Seto, Yudithia

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3. Metode dan Media

a. Metode

1) Diskusi

2) Dinamika Kelompok

b. Media

1) Speaker

2) Bola Plastik Kecil

3) Baju berkancing

I. Tata Tertib Dan Antisipasi Masalah

1. Tata tertib pelaksanaan

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai

c. Peserta berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi

d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK

e. Jika ingin mengajukan atau menjaab pertanyaan, pserta mengangkat

tangan kanan dan berbicara setelang dipersilahkan oleh pembimbing

f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai

g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum

selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk

memperpanjang waktu TAK


2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada prose TAK

a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat

pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah:

mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria

dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya

b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, fasilitator

memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak

boleh dilakukan

c. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati

tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur

terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari

kegiatan.

J. Proses keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik :

Selamat siang pak, perkenalkan nama saya Intan Ambarwati, kemudian

disebelah kiri saya ada teman saya Ibu Ika, berikutnya ada perawat

Farengki, Shandi, Seto, Ibu Vonny, mba Yudith, dan Ibu Yuliana.

b. Evaluasi/validasi

Bagaimana kabar/perasaan bapak hari ini ?

c. Kontrak

Siang ini kami akan melakukan mengadakan kegiatan yaitu terapi

aktivitas kelompok untuk mengenal cara berpakaian yang baik.

Tujuannya agar bapak dapat memakai baju dengan baik dan terlihat
rapih. Sekarang saya akan menjelaskan peraturan kegiatan pada hari

ini yaitu :

1) Apabila bapak-bapak meninggalkan permainan silahkan bapak-

bapak angkat tangan dan memberitahukan kepada fasilitator yang

berada di belakang ibu.

2) Lamanya kegiatan yang akan kami lakukan adalah 30 menit.

3) Bapak harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir jika bapak

tidak bisa mengikuti kegiatan ini bapak bisa lapor kepada kami

atau kepada pendamping masing-masing.

4) Tempat pelaksaan ada diruangan ini

2. Fase Kerja

Baik kalau begitu, bapak sebelum kita mulai alangkah baiknya kita berdoa

terlebih dahulu. Baiklah sekrang kita mulai yaa pak acaranya. Sebelumnya

siapa yang tau keuntungan dari berpakaian dengan baik? Iya benar,

berpakaian dengan baik dapat membuat penampilan kita rapih dan enak di

pandang, selain itu juga dapat menambah kepercayaan diri kita ketika

bertemu dengan orang lain. Selanjutnya siapa yang tau cara berpakaian

dengan baik? Nah jadi berpakaian dengan baik itu caranya kita buka

terlebih dahulu kancingnya,lalu kita pasang satu persatukancing itu sesuai

dengan pasangannya mulai dari bagian paling atas ya pak. Tujuan nya agar

tidak ada kancing yang terlewat. Saya peragakan yaa pak, bapak-bapak bisa

perhatikan. Iyaa begitu kira-kira. Sekarang bapak-bapak semua bisa

mencoba cara berpakaian dengan baik. Tapi ada permaianannya. Nanti

kami akan memberikan bapak-bapak sebuah bola plastik kecil dengan


dengan nampanyang sudah di modifikasi. Nanti bapak-bapak harus

memindahkan bola plastic tersebut kewadah besi yang usdah disediakan

dari atas wadah yang merah dengan cara meniup bola tersebut dengan

menggunakan sedotan. Permaianan ini dilakukan bergantian dengan teman

dibelah bapak. Selama permainan berlangsung nantinya akan diputar

sebuah lagu. Jika musik berhenti maka orang yang terakhir belom mampu

memindahkan bola ke wadah besi dengan cara meniup dengan sedotan,

akan ditunjuk untuk berdiri dan menyebutkan nama panjang, nama

panggilan, hobi dan berasal dari mana. Selanjutnya menyebutkan manfaat

berpakaian yang baik, menyebutkan cara berpakaian yang baik,

mempraktekan cara berpakaian yang baik, dan mengungkapkan

perasaannya setelah berpakaian yang baik. Sekarang kami contohkan dulu,

bapak-bapak perhatikan dulu yaa. Iyaaa, begitu kira-kira cara mainnya,

apakah bapa-bapak mengerti? Baiklah kalau begitu kita mulai saja ya pak

permainannya. Musik...... (permainan berjalan) Stop... iya bapak yang

bolanya belum berpindah, silahkan berdiri, ayoo pak perkenalkan diri

bapak, sebutkan manfaat berpakaian yang baik, sebutkan cara berpakaian

yang baik, peragakan bagaimana caranya berpakaian yang baik dan

perasaan bapak setelah berpakaian yang baik. Iyaaa baguss sekali, tepuk

tangan untuk Ibu .... terima kasih ibu, silahkan duduk kembali. (lakukan

terus menerus sampai semua peserta mendapat giliran)


3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

1) Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah bermain terapi musik dengan kami?

2) Evaluasi objektif

Coba ibu sebutkan kembali manfaat berpakaian yang baik dan cara

berpakaian yang baik seperti apa? Wah bagus sekali.

b. Rencana Tindak Lanjut

Baiklah kalau begitu, saya berharap bapak-bapak mulai sekarang dapat

berpakaian secara baik disini maupun dirumah nanti setelah pulang.

c. Kontrak Yang Akan Datang

Nah, sekarang kegiatan ini sudah selesai ya bu, namun masih ada

kegiatan lain yang selanjutnya akan dilakukan oleh suster Yuli. Kegiatan

yang akan dilakukan yaitu cara berhias diri. Waktunya setelah kegiatan

ini selesai dan tempatnya disini juga. Jadi ibu-ibu bisa tetap disini untuk

mengikuti kegiatan berikutnya. Kalau begitu kita tutup kegiatan ini

dengan mengucap Alhamdullilah. Assalamualaikum warohmatullahi

Wabarokatu.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Ana. (2005). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta: EGC.

Kusumawati, Farida. (2011). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Herawaty, Netty. (1999). Materi kuliah terapi aktivitas kelompok. Jakarta: EGC.

Wijayaningish, K. S. (2015). Panduan lengkap praktek klinik keperawatan jiwa. Jakarta:


Trans Info Media
Lampiran

Lembar Observer Defisit Perawatan Diri : Berpakaian

- Kemampuan Verbal

Mengukapkan
Menyebutkan Menyebutkan perasaannya
Manfaat tahapan setelah Menyebutkan
No Nama
Berpakaian berpakaian memakai Hobi
yang baik yang baik pakaiandengan
baik

- Kemampuan Non Verbal

Menggunakan Mengikuti
Kontak Duduk
No Nama bahasa tubuh TAK sampai
mata tegak
yang sesuai selesai

Anda mungkin juga menyukai